PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang.

(1)

(SMAN 24 Kabupaten Tangerang)

TESIS

Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat untuk memperoleh gelar magister pendidikan pada program pendidikan bahasa Jepang

Disusun Oleh Sulhiyah 1303072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

(SMAN 24 Kabupaten Tangerang)

Oleh

Sulhiyah, S.Pd., M.Pd Universitas Pendidikan Indonesia

Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada program studi pendidikan bahasa Jepang

Sekolah Pascasarjana

© Sulhiyah, S.Pd., M.Pd 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2015

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,


(3)

(4)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sulhiyah ABSTRAK

Dalam proses belajar mengajar ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar, diantaranya yaitu media yang digunakan dalam pembelajaran kurang memadai, sarana dan prasarana pembelajaran yang kurang mendukung, motivasi belajar siswa yang masih kurang, minat belajar siswa yang rendah, bekal keterampilan dan pengetahuan siswa tentang bahasa Jepang yang masih rendah. Dengan menggunakan media authentic material ini peneliti ingin mengetahui kemampuan meishi siswa baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

Hasil dari penelitian ini terdapat perbedaan yang sangat signifikan dengan hasil skor rata-rata kelas eksperimen dan hasil skor kelas kontrol. Berdasarkan hasil angket media authentic material dapat meningkatkan penguasaan meishi bahasa Jepang, meningkatkan motivasi dalam belajar meishi bahasa Jepang, membantu meningkatkan imajinasi siswa dan tidak monoton, lebih menyenangkan dan membuat lebih berkonsentrasi dalam mengingat meishi bahasa Jepang, dan dapat mempengaruhi psikologis siswa kearah yang lebih baik.

Kata kunci: Media, Media Authentic Material, Bahasa Jepang, Meishi bahasa Jepang, Penguasaan Meishi bahasa Jepang


(5)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEARNING MEISHI OF JAPANESE LANGUAGE (SMAN 24 Kabupaten Tangerang)

Sulhiyah

ABSTRACT

In teaching and learning process, there are several factors influencing learning outcomes. For example, the media used in teaching are inadequate, the

facilities and infrastructures are less supporting, and the students’ motivation,

learning interest, knowledge, and basic skill in Japanese language are still low.

Out of the factors mentioned, the researcher would like to know the students’

Meishi skill and their mastery of Meishi in both experimental and control class. The result of the research is that there is a very significant difference of the experimental class and the control class. Besides, the questionnaire shows that the authentic – material media are able to increase the students’ mastery and motivation in learning Meishi, make the students easier memorize and improve Meishi treasury, help the students increase their imagination, create more enjoyable learning atmosphere, make the learning process more effective and

efficient, arouse the students’ interest in learning Meishi, boost the students’ concentration and focus in memorizing Meishi, and influence the students’ psychology.

Keywords: Media, Authentic – material media, Japanese language, Meishi of Japanese language, Mastery of Meishi


(6)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PENGESAHAN... ii

LEMBAR HAK CIPTA... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS... iv

UCAPAN TERIMA KASIH... v

ABSTRAK... vii

KATA PENGANTAR... x

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR... xvi

DAFTAR LAMPIRAN... xvii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan dan Batasan Masalah... 4

1.3 Tujuan Penelitian... 5

1.4 Manfaat Penelitian... 5

1.5 Hipotesis... 6

1.6 Sistematika Penulisan... 6

BAB II LANDASAN TEORI... 8

2.1 Pengertian Media... 8

2.1.1 Media... 8

2.1.2 Fungsi Media... 9

2.1.3 Jenis Media Pembelajaran... 11 2.1.4 Penelitian Terdahulu Mengenai Media Authentic


(7)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Material... 13

2.2 Authentic Material... 14

2.2.1 Kelebihan dan Kelemahan Media Authentic material 16 2.2.2 Rancangan Media dalam Pembelajaran Bahasa Jepang 18 2.2.3 Macam-macam Media Authentic Material... 20

2.3 Kosa Kata Bahasa Jepang... 23

2.3.1 Bahasa Jepang... 24

2.3.2 Kata Benda Bahasa Jepang... 25

2.4 Psikologi Kognitif... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 31

3.1 Metodologi Penelitian... 31

3.2 Variabel Penelitian... 33

3.3 Populasi dan Sampel... 33

3.4 Waktu dan Lokasi penelitian... 34

3.5 Prosedur Penelitian... 34

3.5.1 Persiapan... 35

3.5.2 Pembagian Kelas... 37

3.5.3 Jadwal Penelitian... 38

3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data... 39

3.6.1 Tes Akhir (Posttest) ... 39

3.6.2 Angket... 42

3.7 Uji Kelayakan Instrumen... 43

3.7.1 Analisis Butir Soal Tes... 43

3.7.2 Tingkat Kesukaran... 43

3.7.3 Daya Pembeda... 45

3.7.4 Analisis Validitas Instrumen... 46

3.7.5 Analisis Reliabilitas... 47

3.8 Teknik Analisis Data... 48


(8)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.8.2 Uji Homogenitas... 53

3.8.3 Uji Hipotesis... 54

3.9 Pengolahan Data Angket... 57

3.10 Rancangan Penelitian... 57

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 61

4.1 Pelaksanaan Penelitian... 61

4.2 Analisis Data... 63

4.2.1 Nilai Postes Pada Kelas Eksperimen dan Nilai Postes Pada Kelas Kontrol... 64

4.2.2 Uji Normalitas... 65

4.2.3 Uji Homogenitas... 71

4.2.4 Uji Hipotesis... 73

4.2.5 Grafik Tingkat Penguasaan stimulus respon pada kelas eksperimen dan kelas kontrol... 78

4.3 Pembahasan Hasil Angket... 82

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian... 95

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 97

5.1 Kesimpulan... 97

5.2 Saran... 99

DAFTAR PUSTAKA... 101

LAMPIRAN... 104 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(9)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam kehidupan manusia, bahasa bukan hanya berfungsi sebagai alat komunikasi saja, melainkan juga sebagai alat pengantar proses berpikir seseorang dalam usaha memahami dunia luar, baik secara objektif maupun secara imajinatif. Berdasarkan pernyataan ini, dapat disimpulkan bahwa bahasa selain memiliki fungsi komunikatif, juga memiliki fungsi kognitif, dan emotif. (Kaelan, 2009: 14 dalam Fani. 2014)

Berhubungan dengan fungsi kognitif didasarkan pada asumsi bahwa kemampuan kogntif merupakan sesuatu yang fundamental dan yang membimbing tingkah laku individu. Fungsi kognitif menekankan pada pikiran-pikiran sadar, dan bahwa pemikiran anak-anak berkembang menurut tahap-tahap atau periode-periode yang terus bertambah kompleks sesuia dengan pertumbuhan usia.

Melalui teori pemrosesan informasi (information processing theory) menekankan pentingnya proses-proses kognitif dengan tiga asumsi, yaitu (1) pikiran dipandang sebagai suatu sistem penyimpanan atau pengembalian informasi, (2) individu-individu memproses informasi dari lingkungan, (3) terdapat keterbatasan pada kapasitas untuk memproses informasi dari seorang individu. Berdasarkan asumsi tersebut, dapat dipahami bahwa teori pemrosesan informasi lebih menekankan pada bagaimana individu memproses informasi tentang dunia mereka, bagaimana informasi masuk kedalam pikiran, bagaimana informasi disimpan dan disebarkan, dan bagaimana informasi diambil kembali untuk melaksanakan aktifitas-aktifitas yang kompleks, seperti memecahkan masalah dan berpikir. Model kognisi dari teori pemrosesan informasi, diadaptasi dari Seifer & Haffnung, 1994 dalam Bidan Isma. 2013

Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Individu menerima stimulus


(10)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lalu melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang. Pendekatan kognitif bisa juga disebut sebagai bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: persepsi, proses belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan bahasa dan emosi (Interwiki. 2014).

Untuk mendapatkan kemampuan kognisi seperti kemampuan dalam berbahasa, seorang anak harus melalui beberapa proses salah satunya yaitu pendidikan. Pendidikan merupakan aspek universal yang selalu ada dalam kehidupan manusia. Tanpa ada pendidikan, manusia tidak akan pernah mendapatkan kebudayaan; jika tanpa pendidikan, kehidupan manusia tentu akan mengarah pada kemunduran dan kepunahan. Karena itu menjadi fakta yang tak terbantahkan bahwa pendidikan adalah sesuatu yang penting dalam kehidupan manusia dimana pendidikan akan memberikan ilmu sekaligus kehidupan yang lebih baik. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia yang memikirkan bagaimana menjalani kehidupan ini untuk mempertahankan hidup manusia yang mengemban tugas dari sang kholik untuk beribadah. Ahmadi, Sofan Amri dan Iif Khoirun. (2010: 1)

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua manusia dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi hingga keliang lahat nanti. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan. Tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotorik) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (efektif). Sadiman, et al. (2006: 2)

Proses penyesuaian diri mengatasi rintangan terjadi secara tidak sadar, tanpa pemikiran yang banyak terhadap apa yang dilakukan. Dalam hal ini pelajar mencoba melakukan kebiasaan atau tingkah laku yang telah terbentuk hingga ia menerima respon yang memuaskan. Beberapa hal yang menyangkut belajar, yaitu belajar merupakan suatu proses, dalam proses belajar terjadi perubahan tingkah laku dan hasilnya yang bersifat keseluruhan, proses belajar terjadi apabila individu menemukan rintangan-rintangan yang menghalangi kegiatan atau keinginannya, dan terdapat peran kepribadian dalam proses belajar.


(11)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebagai lembaga pendidikan, sekolah mempunyai tugas yang sangat penting di antaranya tugas menyiapkan para siswa untuk mampu mengahadapi era globalisasi yang penuh dengan tantangan dan kompetisi di berbagai bidang maka diperlukan suatu cara agar dapat berkompetensi dengan baik, misalnya di dalam kemampuan berbahasa karena bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan untuk memperlancar jalannya suatu kegiatan. Pembelajaran merupakan hasil dari proses belajar dan mengajar.

Sebagai sebuah sistem, bahasa terdiri atas beberapa unsur atau tataran yang membentuk sebuah konstruksi yang utuh. Unsur-unsur tersebut ialah bunyi atau fonem, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan wacana.

Bahasa sebagai alat untuk mengungkapkan arti atau makna tentu memiliki ragam bentuknya. Tidak hanya bahasa Indonesia, bahasa Jepang juga merupakan bahasa yang memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri sehingga kita sebagai pembelajar bahasa Jepang dapat memahami perbedaan bahasa yang satu dengan yang lain dan dapat mengetahui keunikan-keunikan apa saja yang dimiliki bahasa Jepang. Dalam mempelajari bahasa Jepang, kita dapat belajar melalui berbagai macam media seperti; visual, audio, audio visual, tactile, virtual.

Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan di Amerika misalnya membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi. Media pembelajaran atau kyougu adalah setiap orang, bahan atau alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pembelajar untuk menerima pengetahuan, keterampilan dan sikap. Danasasmita, Wawan 2009: 120

Yang menjadi dasar permasalahan anak dalam menerima suatu pembelajaran adalah psikologi dalam diri mereka masing-masing. Karena setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menerima setiap informasi yang masuk. Sebenarnya dasar pertimbangan untuk memilih media sangatlah sederhana, yaitu apakah media itu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak. Dalam bahasa yang lebih tegas Mc


(12)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Connel mengatakan “if the medium fits, use it!” bila media itu sesuai pakailah. Sadiman et al. (2006: 84)

Melihat perkembangan media pendidikan, banyak berbagai macam media yang dapat digunakan oleh pendidik. Dalam penelitian ini peneliti memilih media authentic material sebagai media pengantar pembelajaran.

Merujuk pada penelitian sebelumnya yaitu, Efektifitas media Authentic material dalam pembelajaran meishi bahasa Jepang pada siswa SMKN 2 Kabupaten Tangerang. Media authentic material efektif sebagai media pembelajaran meishi bahasa Jepang di SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang.

Hasil dari penelitian tersebut terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara kemampuan pembelajaran meishi siswa yang menggunakan media authentic material dengan siswa yang tidak menggunakan media authentic material dalam pembelajaran meishi bahasa Jepang di SMK. Berdasarkan hasil angket media authentic material menarik dan sangat menyenangkan, meningkatkan dan mempermudah siswa dalam mempelajari meishi bahasa Jepang sehingga kendala siswa dalam mengingat meishi bahasa Jepang dapat lebih diatasi.

Peneliti ingin meneliti kembali tentang kemampuan bahasa Jepang siswa SMA yang sama sekali belum pernah belajar bahasa Jepang dengan menggunakan media authentic material dalam meningkatkan penguasaan dan pemahaman meishi (kata benda) bahasa Jepang dengan judul penelitian “Penerapan Media Authentic Material dalam Pembelajaran Meishi Bahasa Jepang (SMAN 24

Kabupaten Tangerang Kelas X)”

1.2 Rumusan dan Batasan Masalah 1.2.1 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, peneliti merumuskan beberapa masalah yaitu:

a. Bagaimana penguasaan meishi bahasa Jepang siswa kelas eksperimen setelah diterapkan media authentic material dalam pembelajaran bahasa Jepang?


(13)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Bagaimana penguasaan meishi bahasa Jepang siswa kelas kontrol tanpa menggunakan media authentic material dalam pembelajaran bahasa Jepang?

c. Adakah perbedaan yang signifikan dalam hal penguasaan meishi bahasa Jepang antara kelas siswa yang diterapkan media authentic material dengan siswa yang tidak menggunakan media authentic material?

d. Bagaimana tanggapan siswa terhadap penerapan media authentic material dalam pembelajaran meishi bahasa Jepang?

1.2.2 Batasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini hanya dibatasi pada penelitian penguasaan meishi bahasa Jepang siswa kelas 10 SMA Negeri 24 Kabupaten Tangerang.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

a. Gambaran umum penguasaan meishi bahasa Jepang siswa kelas eksperimen setelah diterapkan media authentic material dalam pembelajaran bahasa Jepang?

b. Gambaran umum penguasaan meishi bahasa Jepang siswa kelas kontrol tanpa menggunakan media authentic material dalam pembelajaran bahasa Jepang?

c. Tingkat perbedaan penguasaan meishi bahasa Jepang antara kelas siswa yang diterapkan media authentic material dengan siswa yang tidak menggunakan media authentic material?

d. Tanggapan siswa terhadap penerapan media authentic material dalam pembelajaran meishi bahasa Jepang?


(14)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setiap anak dikatakan telah belajar kalau terdapat perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tersebut hendaknya terjadi sebagai akibat interaksinya terhadap lingkungannya, tidak karena proses pertumbuhan fisik atau kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan, tahan lama dan menetap tidak berlangsung sesaat saja.

Dengan mengetahui keefektifitasan penerapan media Authentic material penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pendidikan Bahasa Jepang, sehingga siapapun yang ingin mempelajari bahasa Jepang, dapat mempelajari dengan cara yang lebih menyenangkan, baik dengan bimbingan guru atau pun secara mandiri. Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan dan pengembangan berbagai macam media pembelajaran.

Bagi pengajar bahasa Jepang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menggunakan media pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan meishi bahasa Jepang ditempat mengajarnya masing-masing, dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan mengenai penggunaan media pembelajaran untuk materi-materi lain sehingga ditemukannya media yang cocok bagi pengajaran bahasa Jepang, sehingga pelajaran bahasa Jepang semakin menarik, menyenangkan dan mudah difahami sehinggga semakin diminati.

Bagi pembelajar dengan menggunakan Authentic material, siswa diharapkan lebih termotivasi dan lebih antusias serta terciptanya suasana belajar yang nyaman tanpa beban dan menyenangkan dalam mempelajari bahasa Jepang, dan dengan menggunakan media Authentic material, siswa diharapkan dapat dengan mudah mengerti, mengucapkan dengan baik dan memahami kosakata bahasa Jepang yang tepat.

1.5 Hipotesis

Hipotesis masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Penerapan media authentic material dapat meningkatkan kemampuan meishi bahasa Jepang siswa dalam pembelajaran bahasa Jepang.

Ho : Penerapan media authentic material tidak dapat meningkatkan kemampuan meishi bahasa Jepang siswa dalam pembelajaran bahasa Jepang.


(15)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.6 Sistematika Penulisan

Hasil penelitian berupa tesis, mengenai penelitian eksperimental yang telah dilakukan akan dilaporkan dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN: Bab ini berisi pembahasan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, teknik penelitian, teknik pengolahan data da sistematika penulisan penelitian.

BAB II LANDASAN TEORITIS: Bab ini berisikan mengenai teori-teori yang mendasari penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Terdapat pula hasil penelitian terdahulu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN: Bab ini berisikan mengenai jenis penelitian yang dilakukan, alasan dipilihnya teknik tersebut, instrumen penelitian, yang menjadi populasi dan sampel serta teknik pengolahan data yang dilakukan.

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN: Bab ini berisi laporan hasil penelitian yang telah dilakukan. Di dalamnya terdapat kapan penelitian dilakukan, penyajian data dan hasil pengolahannya, serta pembahasan mengenai keseluruhan hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN: Bab ini berisi mengenai jawaban terhadap masalah yang telah dirumuskan, apakah semua permasalahan dapat terjawab atau tidak beserta alasannya sehinnga timbul saran agar perlu dilakukannya penelitian yag lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA: Berisi mengenai nama pengarang, tahun terbit, judul buku, tempat terbit dan nama penerbit buku atau sumber lain yang dijadikan sebagai acuan penulisan laporan hasil penelitian. Disusun secara alfabethis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

LAMPIRAN: Berisi mengenai instrumen penelitian yang digunakan, data yang diperoleh, serta yang terakhir adalah biodata penulis.

Bab berikutnya adalah bab II, Pada bab II ini akan dibahas tentang landasan teori yang berisi teori-teori yang mendukung penelitian ini.


(16)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang


(17)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian

Penelitian pada hakikatnya adalah pekerjaan multi kompleks karena memerlukan beberapa kemampuan, yaitu kemampuan membaca akademik untuk memahami berbagai referensi, kemampuan berfikir rasional, dan kemampuan melakukan interpretasi logis atas data yang didapat. (Soemarsono, 2010:1) Metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian, dengan langkah kerja yang bersifat sistematis

mulai dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data sampai pada tahap pengambilan kesimpulannya.(Sutedi, 2009:53).

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan khusus kepada sekelompok pebelajar dengan menggunakan media authentic material (kelas eksperimen), menghitung dan menganalisis hasil belajarnya dan membandingkannya dengan sekelompok pembelajar yang pembelajarannya tidak menggunakan media authentic material (kelas kontrol). Penelitian eksperimental merupakan suatu yang sistematis dan logis. (Faisal, 1982:76 dalam (Darlis, 2014:44)

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah True Experimental design atau yang biasa disebut dengan eksperimen murni. Desain ini melaksanakan kelompok kontrol maupun cara mengukur perubahan yang muncul dalam kedua kelompok. (Arikunto, 2006:98)

Gambar 3.1

Randomized group design with posttest

KE R  O  T1  O2 --- KE R  O  T2  O2 Keterangan :


(18)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

T1 = Perlakuan atau pembelajaran mesihi bahasa Jepang dengan menggunakan media authentic material.

T2 = Perlakuan atau pembelajaran meishi dengan tidak menggunakan media authentic material.

O2 = Tes akhir (posttest) Kemampuan penguasaan meishi bahasa Jepang kelas eksperimen dan kelas kontrol sesudah pembelajaran.

Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah The Randomized Posttest Only Control Group Design atau disebut dengan Rancangan secara acak dengan tes dan kelompok kontrol. Terdapat dua kelompok dalam rancangan ini. Dalam model rancangan ini, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dibentuk dengan prosedur random, sehingga keduanya dapat dianggap setara. Selanjutnya kelompok eksperimen diberikan perlakuan. Setelah perlakuan telah diberikan dalam jangka waktu tertentu, maka setelah itu dilakukan pengukuran variabel terikat pada kedua kelompok tersebut, dan hasilnya dibandingkan perbedaannya.

Model rancangan ini cocok untuk kondisi yang tidak dimungkinkan diakukan pre-test atau ketika dikhawatirkan akan adanya interaksi antara pre-test dengan perlakuan yang diberikan.

Adapun ciri-ciri dari penelitian eksperimen (Sutedi, 2009:66) adalah: a. Adanya manipulasi data terhadap variabel bebas;

b. Adanya kegiatan pengontrolan terhadap variabel lain yang berpengaruh; dan

c. Adanya pengamatan dan pengukuran terhadap efek atau pengaruh manipulasi terhadap variabel bebas tadi.

Tabel 3.1

The Randomized Posttest Only Control Group Design

Kelompok Acak

Kondisi Awal

Perlakuan (Treatment)

Kondisi Akhir

Eksperimen (X) 0 TE O1


(19)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan : X = Kelas eksperimen Y = Kelas kontrol

0 = Kemampuan kosakata bahasa Jepang kelas eksperimen dan kontrol sebelum pembelajaran (diasumsikan sama (nilai 0) karena pembelajar belum pernah belajar bahasa Jepang sebelumnya).

TK = Pembelajaran konvensional

TE = Pembelajaran mesihi bahasa Jepang dengan menggunakan media authentic material

O1 = Kemampuan penguasaan kosakata bahasa Jepang kelas eksperimen sesudah pembelajaran

O2 = Kemampuan penguasaan kosakata bahasa Jepang kelas kontrol sesudah

pembelajaran

3.2 Variabel Penelitian

Variabel atau titik perhatian pada penelitian ini adalah:

a. Variabel bebas (X) yaitu hasil belajar kelas eksperimen dalam peningkatan kemampuan mengingat meishi bahasa Jepang dengan menggunakan media Authentic material.

b. Variabel terikat (Y) yaitu hasil belajar kelas kontrol dalam peningkatan kemampuan mengingat meishi bahasa Jepang tanpa menggunakan media Authentic material.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan kesuluruhan obyek yang tidak seluruhnya di observasi tetapi merupakan obyek penelitian. Arikunto ( 2006:130) mengartikan populasi adalah totalitas atau keseluruhan subjek yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah


(20)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa SMAN 24 Kabupaten Tangerang kelas 10 tahun ajaran 2014/2015 yang semuanya berjumlah 400 orang.

Sampel bisa diartikan juga bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. (Arikunto, 2006:131) Sampel pada penelitian ini bagian dari populasi siswa kelas 10 SMAN 24 Kabupaten Tangerang yang berjumlah 79 orang, yakni 39 orang di kelas 10. 2 sebagai kelas eksperimen, dan 40 orang di kelas 10. 3 sebagai kelas kontrol.

Pada penelitian ini, menggunakan teknik simple random sampling. dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan starata yang ada dalam populasi itu.

3.4 Waktu dan Lokasi penelitian

Waktu penelitian ini di laksanakan mulai tanggal 2 April 2015 sampai tanggal 21 Mei 2015. Lokasi penelitian ini diadakan di SMAN 24 Kabupaten Tangerang kelas sepuluh. Penelitian ini dilaksanakan selama enam kali pertemuan dan setiap pertemuan dilakukan satu kali dalam satu minggu, dengan urutan sebagai berikut;

Perlakuan (treatment) : 2 April 2015 16 April 2015 23 April 2015 30 April 2015 7 Mei 2015

 Postest : 21 Mei 2015

Penelitian ini dilakukan pada jam siang kelas eksperimen di mulai dari pukul 13:10 - 14:30 WIB, dan kelas kontrol dari pukul 16:10 – 17:30 WIB.

3.5 Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan langkah kerja yang diutarakan oleh Sutedi (2009:67-68) seperti berikut:

a. Menemukan suatu masalah yang layak diteliti.


(21)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Mengidentifikasi dan membatasi masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian.

d. Merumuskan hipotesis penelitian.

e. Menyusun rancangan penelitian eksperimental. 1) Menentukan variable bebas dan variable terikat. 2) Memilih desain eksperimen.

3) Menentukan sampel.

4) Menyusun instrumen pengumpulan data.

f. Melaksanakan eksperimen sesuai dengan prosedur dan rancangan yang telah ditetapkan.

g. Mengolah data yang diperoleh sesuai dengan prosedurnya. h. Melaporkan hasil penelitian.

Kegiatan eksperimen dilakukan pada siswa SMA Negeri 24 Kabupaten Tangerang kelas 10 semester 2.

Langkah kerja dan langkah ekseprimen yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.5.1 Persiapan

Persiapan menggunakan media authentic yang berbeda di setiap pertemuan pada kelas eksperimen, media ini diambil dari berbagai macam bentuk media authentic material yang bisa digunakan dalam pembelajaran kosa kata di sekolah, seperti kartu nama untuk pembelajaran kosa kata shokugyou (職業), berita online untuk pembelajaran kosa kata yasai 野 菜 , koran untuk pembelajaran kosa kata denki seihin 電 気 製 品 ,

brosur untuk pembelajaran kosa kata kudamono to okazu 果 物

, dan nota pembelian untuk pembelajaran kosa kata gakuyouhin 学用 品 . Alasan menggunakan media ini sebagai media pembelajaran adalah

karena media ini merupakan media ajar pembelajaran bahasa asing untuk pemula dalam belajar kosa kata bahasa asing.


(22)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu peneliti juga menyiapkan kertas corcode, kertas HVS, gunting, dan lem sebagai alat bantu untuk melancarkan pembelajaran. Selanjutnya, peneliti menyiapkan materi ajar yang akan digunakan dalam pembelajaran dalam bentuk power point beserta contoh yang akan diberikan kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan media authentic material. Terakhir, peneliti membuat Satuan acara Pembelajaran sebagai bahan instrumen dan sebagai acuan dalam pengambilan data di lapangan.

Tabel 3.2

Tabel jumlah kata benda (meishi)

TM Tema Jumlah kosakata

1 Profesi う

う Guru

Mahasiswa い Pelajar/Siswa

い いんPegawai Kantor ん ういん Pegawai Bank

い Polisi

ん Perawat

ん Pengacara

い Dokter

う いんPegawai

Negeri

ひ う Pilot

ん ん Tentara

Pelukis

(Kosakata lain terlampir)

30 kata

2 Sayur い ん ん Wortel

い Kentang

Bawang bombai Daun bawang

ん Bawang putih

う Cabai

う Ketimun

う んそうBayam

いSawi hijau

Kacang

(Kosakata lain terlampir)

22 kata


(23)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Televisi

ラジ Radio

ン ュウター Komputer ソ ン Laptop

Video

ラKamera

エア ンAc

アイ ンSetrika んわTelepon

い い んわ

Handphone

(Kosakata lain terlampir)

29 kata

4 Buah dan lauk pauk

ん Apel

Jeruk

マン Mangga

ナナ Pisang

い Semangka

Ikan Salmon

Tuna

いわ Sarden

Daging

(Kosakata lain terlampir)

29 kata

5 Alat-alat sekolah うひん んBuku

ノー Buku catatan

Kamus Kertas

えん Pensil

Lem

い えん Pensil

warna

Pulpen

penghapus penggaris (Kosakata lain terlampir)

22 kata

Jumlah 132 kata

3.5.2 Pembagian Kelas

1) Kelas Eksperimen

Kelas yang diberikan perlakuan atau treatment, kelas ini diberikan materi kata benda (meishi) bahasa Jepang menggunakan media authentic


(24)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

material. Test akhir atau postest untuk evaluasi dan angket. Jumlah siswa di kelas ini 39 orang.

2) Kelas Kontrol

Kelas kontrol merupakan kelas pembanding yang tidak diberikan perlakuan atau treatment, materi pengajaran yang diberikan selama proses penelitian dalam kelas kontrol berupa kata benda (meishi) bahasa Jepang. Proses penyampaian materi dalam pembelajaran dengan mencatat di white board dan power point. Tes akhir untuk mengetahui hasil dari pembelajaran selama lima kali pertemuan yaitu dengan uji tes akhir (Posttest) dengan teks tanpa menyebarkan angket. Jumlah siswa di kelas ini 40 orang.

3.5.3 Jadwal Penelitian

Jadwal kegiatan eksperimen yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut;

Tabel 3.3

Jadwal kegiatan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No Tanggal Kegiatan yang dilakukan

1 2 April 2015 - Penjelasan mengenai materi kata benda (meishi) profesi dengan menggunakan media authentic material pada kelas eksperimen - Penjelasan mengenai meishi profesi pada kelas

kontrol

16 April 2015 - Penjelasan mengenai materi kata benda (meishi) sayur mayur dengan menggunakan media authentic material pada kelas eksperimen

- Penjelasan mengenai meishi sayur mayur pada kelas kontrol

23 April 2015 - Penjelasan mengenai materi kata benda (meishi) alat-alat elektronik dengan


(25)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan media authentic material pada kelas eksperimen

- Penjelasan mengenai meishi alat-alat elektronik pada kelas kontrol

30 April 2015 - Penjelasan mengenai materi kata benda (meishi) buah-buahan dan lauk-pauk dengan menggunakan media authentic material pada kelas eksperimen

- Penjelasan mengenai meishi buah-buahan dan lauk pauk pada kelas kontrol

7 Mei 2015 - Penjelasan mengenai materi kata benda (meishi) alat-alat sekolah dengan menggunakan media authentic material pada kelas eksperimen

- Penjelasan mengenai meishi alat-alat sekolah pada kelas kontrol

21 Mei 2015 Postest task (multiple choice) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

Menyebarkan angket pada kelas eksperimen

3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian. Sedangkan data penelitian adalah sejumlah informasi penting yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian melalui prosedur pengolahannya. Sutedi. (2009:155)

Pada instrumen penelitian penulis akan menggunakan instrumen posttest dan non tes jenis angket, yaitu untuk menyimpulkan kesan para peserta didik setelah mereka mendapatkan materi dalam pembelajaran dengan menggunakan media authentic material.


(26)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.6.1 Tes Akhir (Posttest)

Tes tertulis (Post-test) dimana soal yang diberikan adalah setelah diberikannya perlakuan (treatment) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Proses pembelajaran baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol masing-masing dibuatkan satuan pembelajaran yang berbeda. Pada kelas eksperimen pertama pembelajaran dilakukan menggunakan media authentic material. Sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran dilakukan tidak menggunakan media authentic material. Adapun tujuan postest ini adalah untuk mencari perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dalam mengingat kosakata-kosakata yang telah mereka pelajari.

Bentuk-bentuk soal posttest terdiri dari 2 task yang masing-masing tediri dari 20 pertanyaan pilihan ganda dan 10 soal menjodohkan. Ada pun bentuk soal-soalnya dijabarkan sebagai berikut:

a. Multiple Choice

Multiple choice (Sentakuhoo) atau disebut model soal pilihan ganda sering disebut juga tashi sentakuhoo. Setiap soal biasanya dilengkapi beberapa buah alternatif pilihan jawaban yang harus dipilih siswa. Pada task ini dilakukan kegiatan memilih pilihan yang banyak, latihan ini bertujuan untuk melihat pemahaman terhadap kosakata-kosakata yang telah dipelajari. b. Menjodohkan

Model menjodohkan atau tes kumiawasehoo (matching) biasa dipakai untuk menguji kemampuan kosakata, ungkapan-ungkapan, pemakaian kalimat, dan sebagainya. Model tes ini dilakukan dengan cara menggabungkan atau mencocokkan kata-kata atau ungkapan-ungkapan yang berhubungan antara yang berderet di sebelah kanan dengan yang berderet di sebelah kiri. Jumlah kata/ungkapan yang ada di sebelah kiri tidak harus selalu sama dengan jumlah kata/ungkapan yang ada di sebelah kanan. Cara mengerjakannya biasanya dilakukan dengan cara menghubungkan kata-kata


(27)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang berhubungan dengan garis, tetapi terutama bila pilihannya banyak bisa juga dilakukan dengan cara mengisi pada tanda kurung yang kosong.

Jawaban siswa pada tes akhir diberikan penilaian, penilaian tersebut terdiri dari jika benar point 1 (satu), jika salah point 0 (nol), dan jika dikosongkan point 0 (nol).

Hasil dari tes jawaban siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol digunakan sebagai acuan untuk mengukur efektivitas penggunaan media authentic material yang digunakan selama ini, yaitu secara konvensional (metode ceramah).

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Soal Post-test

N o

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Indikator No. Soal

Bentuk soal

Ranah Kognitif 1. MENDENGAR

KAN Memahami wacana lisan berbentuk

paparan atau kosa kata sederhana tentang kehidupan sehari-hari. 1.1 Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kosa kata) dalam suatu wacana secara tepat. 1.2 Menyampaikan berbagai informasi secara lisan dengan lafal yang tepat dalam kata Memilih jawaban yang tepat dari pilihan yang disediakan tentang kosa kata profesi Memilih jawaban yang tepat dari pilihan yang disediakan tentang kosa kata sayur mayur Memilih jawaban yang tepat dari pilihan yang 1,2,3 ,4,5 6,7,8 12, 13, 14 Pilihan Ganda Pilihan Ganda Pilihan Ganda C 1 C 1 C 1


(28)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sederhana

1.3

Memperoleh infor masi umum dan atau rinci dari berbagai bentuk kosa kata lisan secara sederhana disediakan tentang kosa kata alat elektronik Memilih jawaban yang tepat dari pilihan yang disediakan tentang kosa kata buah-buahan Memilih jawaban yang tepat dari pilihan yang disediakan tentang kosa kata lauk-pauk Memilih jawaban yang tepat dari pilihan yang disediakan tentang kosa kata alat-alat sekolah Mencocokan kosa kata tentang sayur, buah, lauk-pauk, dan alat-alat elektronik 18, 19 9, 10 11, 15, 16, 17, 20 II. 1,2,3 ,4,5, 6,7,8 ,9,10 Pilihan Ganda Pilihan Ganda Pilihan Ganda Mencoc okan C 1 C 1 C 1 C 1


(29)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.6.2 Angket

Angket merupakan instrumen pengumpul data penelitian yang diberikan kepada responden. Teknik angket ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui daftar pertanyaan tertulis kepada kelas eksperimen untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pelaksanaan penelitian menggunakan media Authentic material. Angket yang diberikan ini berupa angket tertutup yang terdiri dari 20 pertanyaan angket menyangkut pendapat siswa, apakah mereka memperoleh manfaat dengan meggunakan media authentic material atau tidak dalam menguasai meishi bahasa Jepang.

Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Angket

No Indikator No. Pernyataan

+ -

1 Menunjukan sikap dan minat terhadap pembelajaran bahasa Jepang

1, 2, 3 4,5

2 Menunjukan sikap dan minat terhadap pembelajaran kata benda (meishi) dalam bahasa Jepang

6, 7, 9, 10

8, 11

3 Menunjukan kegunaan dan efektifitas media Authentic material dalam pembelajaran meishi bahasa Jepang

12,13,14, 17,18, 19,

,15,20

(Angket terlampir)

3.7 Uji Kelayakan Instrumen

Uji kelayakan instrumen dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya instrumen yang digunakan dalam sebuah penelitian. Instrumen yang baik adalah


(30)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

instrumen yang telah diujicobakan, dianalisis serta dinyatakan layak untuk digunakan dalam penelitian. Sebelum melakukan penelitian, penulis melakukan pengujian instrumen yang mencakup analisis butir soal, analisis validitas dan analisis reliabilitas.

3.7.1 Analisis Butir Soal Tes

Sebelum perangkat tes digunakan, instrumen tes harus diujicoba terlebih dahulu kepada responden di luar calon sampel penelitian. Analisis butir soal tersebut terdiri dari analisis tingkat kesukaran (TK) dan analisis daya pembeda (DP).

3.7.2 Tingkat Kesukaran

Uji tingkat kesukaran (TK) dilakukan untuk mendapatkan soal tes dengan proporsi yang seimbang. Untuk menghitung TK tiap butir soal, digunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan:

TK : Tingkat kesukaran

BA : Jawaban benar atas kelompok atas BB : Jawaban benar atas kelompok bawah

N : Jumlah sampel kelompok atas dan kelompok bawah

Tabel 3.6

Klasifikasi Indeks Kesukaran

TK Klasifikasi

0,00 ~ 0,25 Sukar

0,26 ~ 0,75 Sedang

0,76 ~ 1,00 Mudah

(Sutedi, 2009:214) Setelah dihitung maka bisa disimpulkan bahwa :


(31)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.7

Hasil Analisis Uji Tingkat Kesukaran Soal No Hasil Tingkat Kesukaran

1 0,80 Mudah

2 0,65 Sedang

3 0,70 Sedang

4 0,60 Sedang

5 0,60 Sedang

6 0,65 Sedang

7 0,70 Sedang

8 0,55 Sedang

9 0,65 Sedang

10 0,70 Sedang

11 0,75 Mudah

12 0,75 Mudah

13 0,70 Sedang

14 0,65 Sedang

15 0,70 Sedang

16 0,45 Sedang

17 0,70 Sedang

18 0,80 Mudah

19 0,90 Mudah

20 0,90 Mudah

Dari hasil pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa soal layak digunakan karena tidak terdapat hasil tes yang mempunyai kriteria sangat sukar atau sangat mudah


(32)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Soal yang baik adalah soal yang dapat membedakan kelompok atas dan kelompok bawah. Untuk melihat daya pembeda (DP) digunakan rumus berikut ini.

Keterangan:

DP : Daya Pembeda

BA : Jawaban benar atas kelompok atas BB : Jawaban benar atas kelompok bawah

N : Jumlah sampel kelompok atas dan kelompok bawah Penafsiran daya pembeda dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 3.8

Klasifikasi Daya Pembeda

DP Klasifikasi

0,00 ~ 0,25 Rendah (lemah)

0,26 ~ 0,75 Sedang

0,76 ~ 1,00 Tinggi (kuat)

(Sutedi, 2009:214-215)

Setelah dihitung maka diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 3.9

Hasil Analisis Uji Daya Pembeda No Hasil Daya Pembeda

1 0,40 Soal Baik (Diterima)

2 0,70 Soal Baik (Diterima)

3 0,60 Soal Baik (Diterima)

4 0,60 Soal Baik (Diterima)

5 0,40 Soal Baik (Diterima)

6 0,70 Soal Baik (Diterima)

7 0,20 Diperbaiki

8 0,70 Soal Baik (Diterima)

9 0,70 Soal Baik (Diterima)

10 0,60 Soal Baik (Diterima)


(33)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

12 0,30 Diterima(Diperbaiki)

13 0,60 Soal Baik (Diterima)

14 0,70 Soal Baik (Diterima)

15 0,60 Soal Baik (Diterima)

16 -0,90 Ditolak

17 0,60 Soal Baik (Diterima)

18 0,20 Diperbaiki

19 0,20 Diperbaiki

20 0,20 Diperbaiki

Untuk soal yang daya pembedanya rendah dan harus diperbaiki atau ditolak, maka penulis melakukan expert judgmen kembali kepada dosen ahli, dan soal sudah diperbaiki.

3.7.4 Analisis Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur serta mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud (Arikunto, 2010:211-212).

Sebuah instrumen penelitian harus memiliki validitas. Salah satu cara untuk mengukur validitas suatu instrumen adalah dengan cara menggunakan uji validitas isi berdasar pada expertjudgement. Uji validitas isi ini ditentukan oleh pakar berpengalaman karena tidak ada rumus yang dapat dipakai untuk menginterpretasikan validitas isi suatu tes. Dalam hal ini peneliti meminta expert judgment pada dosen ahli di luar dosen pembimbing untuk menentukan layak atau tidaknya instrumen penelitian yang penulis gunakan. (Lembar pengesahan terlampir)

3.7.5 Analisis Reliabilitas

Syarat yang harus dimiliki pada Instrumen penelitian yang berupa tes adalah harus reliabel atau memiliki reliabilitas, yaitu memiliki keajegan atau kepercayaan. Artinya suatu alat tes dapat menghasilkan data yang sama


(34)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meskipun digunakan berkali-kali. Untuk itu, setiap instrumen tes ada baiknya diuji terlebih dahulu untuk mengetahui kelayakannya. Sutedi (2009:161) Ada beberapa cara dalam melakukan analisis reliabilitas, namun dalam penelitian ini penulis menggunakan uji reliabilitas dengan teknik belah dua. Dimana pengujian ini diluar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan tingkatan sederajat (homogen). Tes dilakukan satu kali dengan data yang dibagi dua. Data untuk nomor ganjil diberi label X, dan data pada nomor genap diberi label Y. Korelasi kedua data tersebut dicari dengan menggunakan rumus (a) sebagai berikut.

Tabel 3.10

Penafsiran Angka Korelasi

Rentang Angka Korelasi Tafsiran

0,00-0,20 Sangat rendah

0,21-0,40 Rendah

0,41-0,60 Sedang

0,61-0,80 Kuat

0,81-1,00 Sangat Kuat

(Sutedi, 2009:220) Sedangkan untuk mencari reliabilitas total skor tes digunakan rumus (b) sebagai berikut:

Keterangan:

r : Reliabilitas total skor tes

Dari hasil uji reliabilitas total skor tes dengan menggunakan teknik belah dua tersebut, diperoleh hasil yang ditafsirkan pada tabel berikut:

Tabel 3.11


(35)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

N X Y XY X2 Y2

1 8 9 72 64 81

2 6 8 48 36 64

3 6 7 42 36 49

4 5 6 30 25 36

5 4 4 16 16 16

6 4 3 12 16 9

7 4 3 12 16 9

8 4 3 12 16 9

9 3 2 6 9 4

10 3 2 6 9 4

47 47 256 243 281

Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan teknik belah dua ganjil genap rumus (a) tersebut, diperoleh hasil angka korelasi reliabilitas total skor sebesar 0.963. Kemudian angka ini dihitung dengan menggunakan rumus (b) dan diperoleh angka 0.980 yang masuk dalam kategori sangat kuat. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa perangkat tes ini layak untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik yang dapat digunakan dalam pengolahan data penelitian ini adalah teknik statistik, yaitu pengolahan data menggunakan analisis statistik, biasanya dilakukan terhadap data kuantitatif. Untuk melihat ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara setiap variabel hasil tes akhir antara kelas eksperimen (X) dan kelas kontrol (Y), data diolah dengan menghitung nilai t-hitung. Maka sebelum dilakukan analisis tersebut terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis, yaitu: uji normalitas dan uji homogenitas dengan menggunakakan bantuan Software Microsoft Excel dan manual. Perumusan hipotesis nol dari hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:

H1 : Hasil kemampuan pembelajaran meishi bahasa Jepang yang menggunakan media authentic material akan lebih tinggi dibandingkan dengan


(36)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hasil kemampuan pembelajaran meishi bahasa Jepang yang pembelajarannya tanpa menggunakan media authentic material.

H0 : Hasil kemampuan pembelajaran meishi bahasa Jepang yang memakai media authentic material sama dengan hasil kemampuan pembelajaran meishi bahasa Jepang tanpa menggunakan media authentic material.

Maka hipotesis statistiknya adalah: H1 = µ1 > µ2

H0 = µ1 > µ2 Keterangan:

µ1 = Rata-rata skor kemampuan pembelajaran meishi bahasa Jepang yang menggunakan media authentic material.

µ2 = Rata-rata skor kemampuan pembelajaran meishi bahasa Jepang yang tidak menggunakan media authentic material.

Dalam menganalisa data, pada penelitian terdahulu untuk menguji kebenaran hipotesa peneliti menganalisis dengan menggunakan rumusan uji t, yaitu:

t = ̅ ̅

�̅1 = skor rata-rata kelompok eksperimen X2 = skor rata-rata kelompok kontrol S = simpangan baku

n1 = jumlah subjek dalam kelompok eksperimen n2 = subjek dalam kelompok kontrol

setelah uji t diterima, langkah selanjutnya yaitu mebandingkan uji t dengan nilai t dalam tabel. Bila hasil perbandingan menunjukan nilai thitung lebih tinggi dari nilai ttabel, maka hipotesis nol (H0) akan ditolak dan hipotesis penelitian (H1) diterima. Sebaliknya, apabila nilai thitung lebih rendah dari nilai ttabel, maka hipotesis nol (H0) akan diterima dan hipotesis penelitian (H1) ditolak.


(37)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada penelitian ini penulis menggunakan pengolahan data dengan teknik statistik dengan menggunakan uji sifat data. Untuk menganalisis hasil pengukuran potstest dari variabel terikat yang berupa prestasi belajar dilakukan dengan uji statistik berupa Uji-t. Sedangkan syarat Uji-t yaitu data diuji normalitasnya dan Uji-F untuk melihat homoginitas yakni siswa berasal varians yang homogen. Maka sebelum dilakukan analisis tersebut terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis, yaitu: uji normalitas dan uji homogenitas dengan menggunakan bantuan Software Microsoft Excel.

Uji sifat data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.8.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan untuk analisis statistik parametrik. Karena data yang berdistribusi normal merupakan syarat dilakukannya tes parametrik. Sedangkan untuk data yang tidak mempunyai distribusi normal, maka analisisnya menggunakan tes non parametric.

Beberapa cara atau metode mencari uji normalitas yang sering digunakan yaitu dengan cara:

a. Kertas Probabilitas Normal

b. Uji Chi Kuadrat

c. Uji Lilliefors

d. Uji Kolmogorov Smirnov

Dalam penelitian ini, peneliti memilih perhitungan uji normalitas dengan menggunakan analisis Chi Kuadrat dengan membandingkan hasil dari Chi Kuadrat hitung dengan Chi Kuadrat tabel.


(38)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ∑ �

�=

Keterangan:

: Kuadrat Chi yang dicari

E : Frekuensi yang diharapkan O : Frekuensi yang tampak Hipotesis yang digunakan:

Ho : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Hk : Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal. Kriteria Pengujian: Terima Ho, jika h2 t2 , selain itu Ho ditolak

Uji normalitas dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

3.8.1.1 Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Membuat tabel distribusi frekuensi nilai posttest kelas eksperimen. Lalumenghitung Mean posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan rumus:

Mx =

N x

Menghitung Standar Deviasi posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan rumus:

Sdx = N

x

2

Menentukan nilai fh dengan cara mengalikan frekuensi nilai normal dan jumlah siswa. Cara menghitung fh didasarkan pada persentase luas tiap bidang kurva normal dikalikan jumlah data observasi (jumlah individu dalam sampel).

Tabel 3.12


(39)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jumlah

Sampel Fh

2,15% x =

13,59% x =

34,13% x =

34,13% x =

13,59% x =

2,15% x =

Menentukan nilai interval standar kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 3.13

Nilai Interval Standar Kelas

Interval Nilai Standar Interval Nilai

+2 SD ke atas +1 SD s.d +2 SD

Mean s.d +1 SD -1 SD s.d Mean -2 SD s.d -1 SD -2 SD ke bawah

Membuat tabel penolong untuk memperoleh harga kuadrat Chi (X2) yang digunakan untuk uji normalitas data.

1) Menentukan taraf signifikansi, dipilih taraf kepercayaan 95% atau taraf signifikansi 5% (α = 0.05), dengan db sama dengan jumlah kelas dikurangi satu, atau db = N-1 dengan N = jumlah kelas. db = 6 – 1 = 5

2) Menentukan kriteria pengujian x2 hitung yaitu jika x2 hitung < x2 tabel maka data berdistribusi normal. Setelah dicari dalam tabel x2, diketahui x2 tabel (5%, 5) = 11,070

3) Menyimpulkan hasil.


(40)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji homogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak. Dengan kata lain, homogenitas berarti bahwa himpunan data yang kita teliti memiliki karakteristik yang sama. Sebagai contoh, jika kita ingin meneliti sebuah permasalahan misalnya mengukur pemahaman siswa untuk suatu sub materi dalam pelajaran tertentu di sekolah yang dimaksudkan homogen bisa berarti bahwa kelompok data yang kita jadikan sampel pada penelitian memiliki karakteristik yang sama, misalnya berasal dari tingkat kelas yang sama.

Faktor-faktor yang menyebabkan sampel atau populasi tidak homogen adalah proses sampling yang salah, penyebaran yang kurang baik, bahan yang sulit untuk homogen, atau alat untuk uji homogenitas rusak. Apabila sampel uji tidak homogen maka sampel tidak bisa digunakan dan perlu dievaluasi kembali mulai dari proses sampling sampai penyebaran bahkan bila memungkinkan harus diulangi sehingga mendapatkan sampel uji yang homogen.

Beberapa cara atau metode mencari uji homogenitas yang sering digunakan yaitu dengan cara:

1) Uji Barlett

2) Uji Varians (Uji-F) 3) Uji Levene

Dalam penelitian ini, peneliti memilih perhitungan uji homogenitas dengan menggunakan uji varians (uji F) .Dengan menggunakan Uji-F Test dengan melihat hasil dari signifikansi, apabila jumlah F Hitung < F Tabel yang disesuaikan dengan pembilang dan penyebut dari varians terbesar dan varians terkecil , maka data dinyatakan sama atau tidak terdapat perbedaaan varians antar kelompok sampel yang diteliti.

Uji Homogenitas dalam peneliitian ini menggunakan rumus sebagai berikut:


(41)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

F : Harga varian yang akan diuji : Varian yang lebih besar : Varian yang lebih kecil

Sumber: Sugiono, 2013:260 Hipotesis pengujian : Ho : 12 =σ22σ(varians data homogen)

Hk : 12 ≠σ22σ(varians data tidak homogen) Kriteria Pengujian:

Jika: F hitung > F tabel (0,05; dk1; dk2), maka Ho ditolak

Jika: F hitung < F tabel (0,05; dk1; dk2), maka Ho diterima

Adapun langkah-langkah menghitungnya adalah : a. Hitung nilai varians setiap kelompok data. b. Menentukan taraf nyata (α) dan

ditentukan dengan α = 5% = 0,05

derajat bebas pembilang derajat penyebut dengan rumus

c. F hitung adalah pembagian varians terbesar dengan varians terkecil.

d. Menarik kesimpulan

3.8.3 Uji Hipotesis

Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara variabel X dan Y, kedua variabel tersebut diuji melalui teknik statistik uji t. Uji t seperti ini biasa digunakan untuk menguji statistik dari dua rata-rata atau dalam penelitian ini mencari perbandingan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut ini langkah- langkah pengolahan data dalam penelitian.


(42)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Tabel Persiapan Perhitungan

b. Mencari mean kedua variabel dengan rumus berikut.

Mx =

N x

My =

N y

M : rata-rata N : jumlah siswa

∑x : jumlah nilai x ∑y : jumlah nilai y c. Mencari standar deviasi dari variabel X dan Y dengan rumus berikut.

Sdx =

N x

2

Sdy =

N y

2

Sdx = Standar deviasi variabel x Sdy = Standar deniasi variabel y

d. Mencari standar error mean kedua variabel tersebut dengan rumus berikut. SEMx =

1

N Sdx

SEMy =

1

N Sdy

SMEx = Standar error mean variabel x SMEy = Standar error mean variabel y

e. Mencari standar error perbedaan mean X dan Y dengan rumus berikut.

SEMx-y = SEMx2SEMy2

f. Mencari nilai t-hitung dengan rumus:

to =

y SEMx My Mx  

g. Memberikan interpretasi terhadap nilai t hitung

Dalam penelitian ini, penulis mengemukakan dua jenis hipotesis yaitu Ho (hipotesis nol) dan Hk (hipotesis kerja).

Merumuskan hipotesis kerja (Hk): Terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y, merumuskan hipotesis nol (H0): Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara variabeo X dan variabel Y. Berikut ini penafsirannya:


(43)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) t hitung > t tabel Ho ditolak, berarti terdapat perbedaan nilai mean yang signifikan antara variabel X dan Y;

2) t hitung < t tabel  Ho diterima, berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel X dan Y.

h. Menetapkan derajat kebebasan db = (Nx + Ny) – 2

i. Menguji kebenaran dengan membandingkan nilai t tabel

Setelah mengetahui nilai derajat kebebasan (db), kemudian diberikan tafsiran/ interpretasi terhadap hasil t hitung dan nilai yang ditunjukkan pada t tabel. Penafsiran dilakukan dengan melihat nilai t tabel pada kolom db yang sesuai, dan pada taraf signifikan 1% dan 5%.

(Dedi Sutedi, 2009:230-232)

Dari hasil pengolahan data di atas, untuk lebih jelasnya dapat ditunjukkan dengan tabel berikut ini.

Tabel 3.14

Hasil Penghitungan Data Tes Akhir

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Rata- rata (Mean) Standar Deviasi Standar Error Mean

SEM.xy

Tabel 3.15

Standar Penilaian UPI

Angka Keterangan

86- 100 76- 85 66- 75 56- 65 46- 55 36- 45

Baik sekali Baik Cukup Kurang Kurang sekali


(44)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.9 Pengolahan Data Angket

Dalam penelitian ini, penulis menyusun angket berdasarkan pernyataan yang pilihan jawabannya telah disediakan (angket tertutup). Pengolahan data angket ditafsirkan berdasarkan besarnya jawaban presentase yang diberikan oleh responden. Rumus yang digunakan untuk mengolah data angket adalah:

� � %

Keterangan:

% : Presentase frekuensi dari setiap jawaban responden f : Frekuensi jawaban responden

N : Jumlah responden

Berikut ini dicantumkan tabel klasifikasi interpretasi perhitungan persentase untuk setiap kategori.

Tabel 3.16

Klasifikasi Interpretasi Perhitungan Persentase

Interval Persentase Keterangan

0% Tidak seorang pun

1% - 5% Hampir tidak ada

6% - 25% Sebagian kecil

26% - 49% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

51% - 75% Lebih dari setengahnya

76% - 95% Sebagian besar

96% - 99% Hampir semuanya

100% Seluruhnya

3.10 Rancangan Penelitian

Dalam melakukan sebuah penelitian, peneliti diharuskan membuat rancangan penelitian tersebut agar tujuan penelitian dapat terarah.


(45)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Menyusun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes tulis dan angket.

2. Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) bahasa Jepang yang berkaitan dengan mata pelajaran meishi bahasa Jepang. Pembelajaran di kelas eksperimen dengan menggunakan media authentic material akan dilakukan sebanyak 5 kali ditambah dengan satu pertemuan diakhir untuk melakukan posttest. Begitu pun dengan pembelajaran di kelas kontrol dengan media konvensional dilakukan sebanyak 5 kali ditambah dengan satu pertemuan diakhir untuk melakukan posttest.

3. Pada awal pertemuan di kelas eksperimen memberikan penjelasan kepada siswa mengenai tujuan pembelajaran dan memperkenalkan pembelajaran meishi bahasa Jepang dan media authentic material .

4. Selanjutnya peneliti memulai pembelajaran meishi bahasa Jepang dengan menggunakan media authentic material pada kelas eksperimen dan media konvensional pada kelas kontrol.

5. Pada langkah akhir, kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan posttest untuk mengukur seberapa efektif penerapan media authentic material dalam pembelajaran meishi bahasa Jepang.

Tabel 3.17 Rancangan Penelitian

No Kelas eksperimen Kelas kontrol

1 Pengkondisian kelas, membuat kelompok dan pada tiap kelompok terdiri dari 4 atau 5 siswa

Pengkondisian kelas seperti posisi duduk biasa

2 Guru menjelaskan penggunaan kata tunjuk kono (ini), sono (itu), ano (itu)

Guru menjelaskan penggunaa kata tunjuk kono (ini), sono (itu), ano (itu)

3 Guru membagikan kartu nama kepada beberapa siswa lalu di perlihatkan kepada teman lainya

Guru menampilkan tabel yang berisi kata benda kepada semua siswa

4 Memulai pembelajaran dengan

menggunakan media authentic material

Pembelajaran dengan metode ceramah dan tanya jawab dengan media power


(46)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan kartu nama

- Guru menjelaskan tentang beberapa pekerjaan yang digeluti setiap orang dari kartu nama

- Pemberian materi

- Guru menjelaskan beberapa informasi tentang pekerjaan secara lisan dengan lafal yang tepat dan jelas

- Guru memberikan kertas kepada seluruh siswa yang sudah dibetuk berukuran kartu nama

- Masing-masing siswa membuat kartu nama dengan pekerjaan yang mereka inginkan

- Siswa mepresentasikan kartu nama yang sudah mereka buat, lengkap dengan pekerjaannya

- Mengelompokan siswa yang memiliki pekerjaan sama

- Melakukan tanya jawab tentang pekerjaan yang diinginkan teman-teman lainnya dengan menggunakan bahasa Jepang.

anata no shigoto wa nan desu ka?

- Mengumpulkan kartu nama yang sudah dibuat oleh siswa

point

- guru menjelaskan kata benda yang telah ditampilkan di power point - siswa memperhatikan dan mencatat

kata yang diberikan

- siswa disuruh menghapal kosa kata yang telah ditulis

- guru memastikan siswa hapal

beberapa kosa kata yang telah ditulis - Pemberian materi

- Guru menjelaskan beberapa informasi tentang pekerjaan secara lisan dengan lafal yang tepat dan jelas

- Melakukan tanya jawab tentang pekerjaan yang diinginkan teman-teman lainnya

5 - Guru menjelaskan dan mengulang kembali beberapa pekerjaan yang telah dijelaskan sebelumya - Menjelaskan akan pentingnya

Guru menjelaskan kembali beberapa pekerjaan yang telah dijelaskan sebelumnya.


(47)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penguasaan kata benda dalam suatu bahasa.

6 Guru menyuruh siswa untuk menulis 10 pekerjaan yang sudah dipelajari.

Quis

(rancangan penelitian terlampir)

Bab selanjutnya adalah bab IV, pada bab IV ini berisi analisis data dan pembahasannya, baik analisis dalam bentuk hasil tes (angka) maupun hasil data tes angket dan juga pembahasan dari hasil penelitian secara rinci.


(48)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan teori-teori yang terdapat pada bab II, metode penelitian pada bab III serta penjelasan analisis pada bab IV, pada bab V ini peneliti mengambil kesimpulan dan saran seperti di bawah ini:

5.1Kesimpulan

Pada penelitian ini, penulis telah menganalisis keefektifan penerapan media authentic material dalam pembelajaran meishi bahasa Jepang. berdasarkan analisi tersebut, peneliti mendapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis data hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol serta hasil perhitungan uji t, diketahui bahwa penguasaan meishi bahasa Jepang siswa kelas eksperimen setelah diterapkan media authentic material dalam pembelajaran bahasa Jepang rata-rata nilai kelas eksperimen meningkat dan lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Selanjutnya nilai ini akan diinterpretasikan dengan cara melihat nilai t tabel dengan taraf signifikan, berdasarkan hal tersebut, maka t hitung lebih besar daripada nilai t tabel yang menunjukkan bahwa Hk diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perubahan antara hasil pembelajaran meishi bahasa Jepang antara kelas yang menggunakan media authentic material dan yang tidak menggunakan media authentic material. Dengan kata lain, penerapan media authentic material memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran meishi bahasa Jepang.

2. Penguasaan meishi bahasa Jepang siswa kelas kontrol tanpa menggunakan media authentic material dalam pembelajaran bahasa Jepang berdasarkan hasil tes akhir (posttest) tidak ada perubahan, atau bisa dikatakan biasa saja tidak ada peningkatan dalam penguasaan meishi bahasa Jepang. Berdasarkan


(49)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hasil uji t tabel juga bahwa nilai kelas kontrol lebih rendah dibandingkan dengan nilai kelas eksperimen.

3. Perbedaan yang signifikan dalam penguasaan meishi bahasa Jepang antara kelas siswa yang diterapkan media authentic material dengan siswa yang tidak menggunakan media authentic material. Kemampuan penguasaan meishi bahasa Jepang meningkat menjadi lebih baik setelah dilakukan pembelajaran meishi bahasa Jepang pada kelas eksperimen. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diketahui bahwa rata-rata nilai kelas eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Jika dibandingkan kelas kontrol dan kelas eksperimen jelas bahwa penguasaan meishi siswa mengalami peningkatan menjadi lebih baik. Dengan adanya perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai pembanding, dapat disimpulkan bahwa media authentic material memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap pembelajaran meishi bahasa Jepang dan direkomendasikan sebagai media pembelajaran meishi bahasa Jepang di Sekolah Menengah Atas.

4. Berdasarkan data angket yang berkaitan dengan media authentic material yang telah diberikan kepada siswa kelas eksperimen, tanggapan siswa terhadap penerapan media authentic material dalam pembelajaran meishi bahasa Jepang diperoleh hasil sebagian besar siswa pada kelas eksperimen setuju bahwa media authentic material dapat meningkatkan penguasaan meishi bahasa Jepang. Media ini juga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar meishi bahasa Jepang, mempermudah siswa dalam menghapal dan menambah perbendaharaan meishi bahasa Jepang, membantu meningkatkan imajinasi, tidak monoton dan lebih menyenangkan sehingga membuat proses pembelajaran lebih efektif dan efisien, dapat membangkitkan minat dalam pembelajaran meishi, dan membuat siswa lebih berkonsentrasi


(50)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan lebih fokus dalam mengingat meishi bahasa Jepang. Media ini juga dapat menjadi media alternatif dalam pembelajaran meishi bahasa Jepang.

5.2Saran

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian, penulis memberikan beberapa saran untuk penelitian lanjutan mengenai penggunaan media authentic material dalam pembelajaran meishi bahasa Jepang.

1. Media authentic material melalui materi-materi otentik menyajikan tiga fungsi penting, yaitu: meningkatkan motivasi, mempromosikan kemahiran berbahasa dan berkontribusi pada peredaman bahasa. Oleh karena itu media ini dapat digunakan oleh para pengajar bahasa Asing dalam pembelajaran penguasaan kata benda (meishi), bukan hanya ditingkat sekolah saja tapi juga ditingkat universitas, dan bukan hanya pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar saja juga pada pembelajar bahasa Jepang tingkat atas.

Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan untuk menggunakan media authentic material pada materi lain selain kata benda (meishi) yang berhubungan dengan Bahasa Jepang. Tidak tertutup untuk bidang keilmuan lain pun diluar kebahasaan dapat menggunakan media authentic material ini dengan beberapa penyesuaian sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. 2. Kelemahan dari penggunaan media ini dari penelitian yang dilakukan

penulis adalah pengkondisian kelas dan waktu dalam penerepan ketika dilakukan pembelajaran. Persiapan media yang pada salah satu kelompok kurang siap atau tertinggal. Ketika salah satu kelompok maju ada salah satu dari beberapa kelompok yang tidak memperhatikan. Oleh karena itu, dibutuhkan peran aktif dari pengajar sebagai fasilitator untuk mengelola


(1)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Guru meyuruh setiap kelompok melihat Resi/nota belanja yang berisi tentang alat-alat sekolah

- isi materi

Buku : Hon Buku catatan : Nooto Kamus : Jisho Kertas : Kami Pensil : Enpitsu Pensil warna : Iroenpitsu Pulpen : Pen/borupen Bolpoint : Mannenhitsu penghapus : Keshigomu penggaris : Monosashi Serutan : Enpitsu kezuri Jangka : Konpasu

Spidol : Maakaa/majikku Stepler : Hocchikisu Selotip : Seroteepu Lem : Nori Tas : Kaban Kotak pensil : Fudebako Topi : Boushi Dasi : Nekutai Sepatu : Kutsu Kaos kaki : Kutsu shita

- Guru menyampaikan beberapa informasi tentang nama alat-alat sekolah secara lisan dengan lafal yang

ditampilkan di power point

- siswa memperhatikan dan mencatat kata yang diberikan

- siswa disuruh menghapal kosa kata yang telah ditulis

- guru memastikan siswa hapal beberapa kosa kata yang telah ditulis

- isi materi

Buku : Hon Buku catatan : Nooto Kamus : Jisho Kertas : Kami Pensil : Enpitsu Pensil warna : Iroenpitsu Pulpen : Pen/borupen Bolpoint : Mannenhitsu penghapus : Keshigomu penggaris : Monosashi Serutan : Enpitsu kezuri Jangka : Konpasu

Spidol : Maakaa/majikku Stepler : Hocchikisu Selotip : Seroteepu Lem : Nori Tas : Kaban Kotak pensil : Fudebako Topi : Boushi Dasi : Nekutai Sepatu : Kutsu Kaos kaki : Kutsu shita


(2)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tepat dan jelas

- Guru memberikan kertas HVS ukuran A4 kepada setiap kelompok

- Masing-masing kelompok menyalin kembali nama alat-alat sekolah yang ada di resi/nota

- Mencatat pada kertas HVS dan mencari bahasa Jepangnya dengan kamus baik cetak maupun kamus online

- Setiap kelompok membuat buku saku dari kertas HVS yang telah diberikan guru dan dipotong kecil

- Guru menyediakan lem dan gunting pada setiap kelompok untuk membuat buku saku

- Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil buku saku buatan mereka yang berisi nama alat-alat sekolah yang mereka dapatkan dari resi/nota di depan kelas

- Setiap kelompok mencatat nama alat-alat sekolah yang sudah

dipresentasikan kelompok lainnya - Setiap kelompok mengumpulkan

kertas HVS yang sudah dipotong kecil dan disusun menjadi buku saku

- Guru menyampaikan beberapa

informasi tentang nama alat-alat sekolah secara lisan dengan lafal yang tepat dan jelas

- Guru menanyakan kembali kepada siswa nama alat-alat sekolah yang telah dijelaskan sebelumnya.

4 - Guru menjelaskan dan mengulang kembali kepada siswa beberapa nama

Guru menjelaskan dan mengulang kembali kepada siswa beberapa nama alat-alat


(3)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

alat-alat sekolah dengan menggunakan bahasa Jepang siswa mencatat dan mendengarkan

- Guru mengingatkan kembali akan pentingnya penguasaan kosa kata dalam pembelajaran bahasa Jepang

sekolah dengan menggunakan bahasa Jepang siswa mencatat dan mendengarkan


(4)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KISI-KISI ANGKET PENELITIAN

No Indikator

No. Pernyataan

+ -

1 Menunjukan sikap dan minat terhadap pembelajaran bahasa Jepang

1, 2, 3 4,5

2 Menunjukan sikap dan minat terhadap pembelajaran kata benda (meishi) dalam bahasa Jepang

6, 7, 9, 10

8, 11

3 Menunjukan kegunaan dan efektifitas media Authentic material dalam pembelajaran meishi bahasa Jepang

12,13,14, 17,18, 19,

,15,20

Petunjuk pengisian

1. Jawablah dengan jujur, sugguh-sungguh dan apa adanya.

2. Dalam angket ini tidak ada jawaban yang benar atau salah dan tidak ada kaitannya dengan nilai suatu mata pelajaran bahasa Jepang.

Kelas :

Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan

Berilah tanda ceklist ( √ ) pada salah satu kolom yang berisi pernyataan yang paling sesuai dengan pendapat Anda

Keterangan

SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju

S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1 Apakah Anda suka dengan bahasa Jepang ? 2

Menurut Anda apakah bahasa Jepang penting

untuk kita pelajari ?


(5)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

Menurut Anda apakah belajar bahasa Jepang sulit ?

5

Menurut Anda apakah belajar bahasa Jepang

membosankan?

6

Menurut Anda apakah belajar meishi (kata benda)

dalam pelajaran bahasa Jepang menarik ?

7

Menurut Anda apakah penggunaan media penting

dalam belajar meishi (kata benda) bahasa Jepang ?

8

Apakah menurut Anda sulit untuk menghapal

meishi bahasa Jepang ?

9

Apakah menurut Anda penting untuk mempelajari

meishi dalam pelajaran bahasa Jepang ?

10

Apakah Anda suka belajar meishi dalam bahasa

Jepang ?

11 Apakah belajar meishi itu membosankan ? 12

Apakah Anda suka pengajaran meishi dengan

menggunakan media authentic material ?

13

Apakah pengajaran meishi dengan menggunakan media authentic material meningkatkan motivasi anda dalam belajar meishi bahasa Jepang ?

14

Apakah pengajaran meishi menggunakan media

authentic material menarik ?

15

Apakah belajar meishi dengan menggunakan media authentic material mengganggu konsentrasi belajar Anda?

16

Apakah belajar meishi dengan menggunakan

media authentic material menyenangkan?

17

Apakah anda setuju bila media authentic material dijadikan alternatif baru sebagai media pengajaran

meishi dalam bahasa Jepang ?

18 Apakah pengajaran meishi dengan menggunakan


(6)

Sulhiyah, 2015

PENERAPAN MEDIA AUTHENTIC MATERIAL DALAM PEMBELAJARAN MEISHI BAHASA JEPANG: SMAN 24 Kabupaten Tangerang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu media authentic material meningkatkan imajinasi

anda dalam mengingat meishi dalam bahasa Jepang ?

19 Dengan menggunakan media authentic material

apakah kemampuan mengingat meishi bahasa

Jepang Anda meningkat?

20

Apakah Anda dapat mengikuti pengajaran meishi dengan menggunakan media authentic material dengan baik?