Analisis Kinerja Reksadana Saham pada PT. Bahana TCW Investment Management dengan Mengunakan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen.

(1)

viii ABSTRACT

Investment needs to consider about return and risk that will be obtained. To get the big profit we can do by investing in mutual fund, this is a of way to collect funds from society investors to be invested in a portfolio securities by investment managers. To measure the performance of return and risk we can use of Sharpe, Treynor and Jensen method. The result of this research on PT. Bahana TCW Investment Management within one year period in 2011, show that use methods Sharpe, Treynor and Jensen Bahana Dana Prima is a mutual fund that have the best performance, followed by Dana Ekuitas Andalan and Dana Ekuitas Prima. Bahana Dana Prima in the amount of (0.00825) by Sharpe calculation, (0.00012) by Treynor calculation and (0.00016)by Jensen calculatian. Followed by Dana Ekuitas Andalan in the amount of (0.01258)by Sharpe calculation, (0.00019) by Treynor calculation and (0.00023)by Jensen calculation. And the last is Dana Ekuitas Prima in the amount of (0.01529)by Sharpe calculation, (0.00023) by Treynor calculation and (0.00028)by Jensen calculation.


(2)

ix

ABSTRAK

Dalam berinvestasi perlu mempertimbangkan akan adanya return dan risiko yang akan didapat. Salah satu cara untuk memperoleh keuntungan yang besar adalah dengan berinvestasi di reksadana. Ini merupakan wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Untuk pengukuran kinerja return dan risiko dapat menggunakan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen. Dari hasil penelitian terhadap PT. Bahana TCW Investment Management selama periode satu tahun yaitu tahun 2011, menunjukan bahwa baik menggunakan metode Sharpe, Treynor dan Jensen Bahana Dana Prima merupakan Reksadana Saham yang memiliki kinerja paling baik, diikuti Dana Ekuitas Andalan dan Dana Ekuitas Prima. Bahana Dana Prima yaitu sebesar (0,00825) dengan perhitungan Sharpe, (0,00012) dengan perhitungan Treynor dan (0,00016) dengan perhitungan Jensen. Diikuti oleh Dana Ekuitas Andalan yaitu sebesar (0,01258) dengan perhitungan Sharpe, (0,00019) dengan perhitungan Treynor dan (0,00023) dengan perhitungan Jensen. Dan yang terakhir adalah Dana Ekuitas Prima yaitu sebesar (0,01529) dengan perhitungan Sharpe, (0,00023) dengan perhitungan Treynor dan (0,00028) dengan perhitungan Jensen.


(3)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii

SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN TIDAK MENGGUNAKAN PERUSAHAAN...iv

SURAT PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN...v

KATA PENGANTAR...vi

ABSTRACT...viii

ABSTRAK...ix

DAFTAR ISI...x

DAFTAR GAMBAR...xiii

DAFTAR TABEL...xiv

DAFTAR LAMPIRAN...xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1

1.2 Identifikasi Masalah...4

1.3 Tujuan Penelitian...4

1.4 Kegunaan Penelitian...4

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka...6

2.1.1 Investasi...6


(4)

xi

2.1.1.2 Tujuan Investasi...7

2.1.1.3 Proses Keputusan Investasi...8

2.1.2 Reksadana...10

2.1.2.1 Definisi Reksadana...10

2.1.2.2 Jenis-jenis Reksadana...11

2.1.2.3 Manfaat Reksadana...14

2.1.2.4 Risiko Reksadana...15

2.1.2.5 Kinerja Reksadana...18

2.1.2.6 Kinerja Pasar...18

2.1.3 Portofolio...19

2.1.3.1 Definisi Portofolio...19

2.1.3.2 Faktor-faktor Evaluasi Kinerja Portofolio...20

2.1.3.3 Mengukur tingkat Return Portofolio...21

2.1.3.4 Evaluasi Kinerja Portofolio...24

2.2 Rerangka Teoritis...28

2.3 Rerangka Pemikiran...29

2.4 Penelitan Terdahulu...30

2.5 Model Penelitian...32

BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian...33

3.1.1 Jenis Penelitian...33

3.1.2 Populasi dan Sampel...33

3.1.3 Teknik Pengumpulan Data dan Ukuran Sampel...34

3.1.4 Definisi Operasional Variabel...35

3.1.5 Jenis Data...37

3.1.6 Metode dan Analisis Data...37


(5)

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian...47

4.2 Pembahasan...51

4.2.1 Evaluasi Kinerja Portofolio dengan Metode Sharpe...51

4.2.2 Evaluasi Kinerja Portofolio dengan Metode Treynor...52

4.2.3 Evaluasi Kinerja Portofolio dengan Metode Jensen...53

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan...55

5.2 Saran...56

DAFTAR PUSTAKA...58

LAMPIRAN...60


(6)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Proses Keputusan Investasi...8

Gambar 2 Rerangka Teoritis...28

Gambar 3 Rerangka Pemikiran...29


(7)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Penelitian Terdahulu...30

Tabel II Definisi Operasional Variabel...35

Tabel III Profil Manajer Investasi dan Direksi...42

Tabel IV Nilai Return, Standar Deviasi, Beta dan Return Bebas Risiko...47

Tabel V Kinerja Reksadana Saham Bahana TCW dan IHSG diukur dengan indeks Sharpe, Treynor dan Jensen...48

Tabel VI Return dan Standar Deviasi...49

Tabel VII Return dan Beta...50

Tabel VIII Kinerja Reksadana Indeks Sharpe...51

Tabel IX Kinerja Reksadana Indeks Treynor...52

Tabel X Kinerja Reksadana Indeks Jensen...53


(8)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran A Nilai Aktiva Bersih Reksadana Saham Bahana Dana Prima, Dana

Ekuitas Prima dan Dana Ekuitas Andalan...60 Lampiran B Nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)...67 Lampiran C Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate)...76 Lampiran D Perhitungan Return, Standar Deviasi dan Beta pada Reksadana

Bahana Dana Prima...77 Lampiran E Perhitungan Return, Standar Deviasi dan Beta pada Reksadana Dana

Ekuitas Prima...90 Lampiran F Perhitungan Return, Standar Deviasi dan Beta pada Reksadana Dana

Ekuitas Andalan...102 Lampiran G Perhitungan Return, Standar Deviasi dan Beta pada Indeks Harga


(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang berkembang. Taraf hidup masyarakat Indonesia pun mulai meningkat terlihat dari gaya hidup yang mereka lakukan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan segmen pendapatan kelas menengah mencapai separuh populasi penduduk Indonesia yakni sekitar 56,7 persen dari 240 juta jiwa. Menurut Wahdah dan Hartanto (2012) untuk kelangsungan hidup, manusia berusaha memenuhi kebutuhan. Kebutuhan dasar manusia adalah makanan, pakaian dan rumah sebagai tempat tinggal. Setelah kebutuhan dasar terpenuhi, dengan adanya kelebihan dana yang dimiliki maka kelebihan dana tersebut ditabung untuk kebutuhan dimasa mendatang. Akan tetapi untuk memenuhi kebutuhan dimasa mendatang tidaklah cukup dengan menabung, karena tingkat bunga yang di terima lebih kecil dibandingkan besarnya inflasi. Oleh karena itu seseorang akan mencari alternatif agar return yang diperoleh dapat lebih tinggi.

Banyak cara yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dimasa mendatang. Melalui aset riil, dilakukan dengan membeli tanah, rumah, emas dan aset berwujud lainya. Selain melalui aset riil dapat juga dalam bentuk aset keuangan baik melalui pasar modal maupun pasar uang. Menurut Anik (2010) Investasi pasar modal merupakan salah satu cara bagi masyarakat pemodal untuk memperoleh keuntungan dengan besar. Namun investasi di dalam pasar modal mempunyai risiko yang lebih


(10)

2

besar dibandingkan menempatkan dana dalam deposito. Untuk memperoleh keuntungan yang besar dalam investasi biasanya para pemodal lebih cenderung memilih saham. Selanjutnya Anik (2010) menuturkan bahwa bagi masyarakat pemodal akan mengalami kesulitan dalam melakukan investasi saham, selain modal yang dimiliki terbatas dan risiko yang akan dihadapi cukup tinggi, para investor tidak dapat berinvestasi ke berbagai instrumen investasi yang tersedia di pasar modal. Untuk itulah muncul reksadana yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya di investasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi (Eko dan Ubaidillah, 2005). Reksadana menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 tahun 1995 merupakan wadah yang dipergunakan dalam rangka menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio yang dilakukan oleh manajer investasi.

Reksadana diperkenalkan di Indonesia oleh PT. Danareksa tahun 1976. Dengan adanya kemudahan berinvestasi membuat perkembangan reksadana semakin meningkat. Berdasarkan data dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAMLK) menunjukan bahwa total Nilai Aktiva Bersih (NAB) pada tahun 2009 sebesar Rp. 109,95 triliun. Pada tahun 2010 sebesar Rp. 139,09 triliun. Dan pada tahun 2011 sebesar Rp. 163,15 triliun. Di lihat dari data tersebut total Nilai Aktiva Bersih (NAB) terus meningkat setiap tahunnya, dan komposisi terbesar Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana adalah reksadana saham. Total reksadana saham tersebut mencapai angka Rp. 61,01 triliun (BAPEPAMLK, 2012).

Reksadana di Indonesia saat ini begitu berkembang pesat, para investor diperhadapkan kepada banyak pilihan jenis reksadana yang ditawarkan pada


(11)

3

masyarakat. Sedangkan informasi mengenai kinerja reksadana yang bersangkutan sangatlah terbatas sehingga terjadi kebingungan bagi investor dalam memilih jenis reksadana yang akan dipilih (Anik, 2010). Menurut Jogiyanto (2009), investor perlu mengetahui apakah sasaran investasi mereka tercapai atau tidak. Alasan tersebut menuntut investor perlu melakukan perhitungan kinerja portofolio dan membandingkannya dengan sasaran investor. Selanjutnya Jogiyanto (2009) menuturkan bahwa kinerja portofolio dapat dihitung berdasarkan return portofolio dan pengukuran yang melibatkan faktor return dan risiko investasi. Pengukuran kinerja berdasarkan return portofolio dianggap tidak cukup untuk mengakomodasi jika terjadi adanya tukaran antara return dan risiko, sehingga perlu dipertimbangkan kesesuaian antara tingkat return dan risiko. Berdasarkan pertimbangan risiko tersebut, pengukuran kinerja yang menggunakan faktor return dan risiko diperlukan untuk mengakomodasi kondisi terjadinya tukaran antara return dan risiko.

Menurut Sharpe et al. (1997) penilaian kinerja portofolio yang disesuaikan dengan tingkat risikonya adalah Metode Sharpe, Metode Treynor dan Metode Jensen. Menurut Sulistyorini (2009) Pengukuran kinerja portofolio dengan metode Sharpe, Jensen, dan Treynor akan memiliki karakteristik angka indeks yang berbeda satu sama lain, sehingga tidak dapat dibandingkan satu sama lainnya secara langsung sehingga diperlukan standarisasi ukuran kinerja. Berdasarkan uraian diatas, maka judul yang dipilih dalam mengadakan penelitian ini adalah “ANALISIS KINERJA REKSADANA SAHAM PADA PT. BAHANA TCW INVESTMENT MANAGEMENT DENGAN MENGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN”.


(12)

4

1.2 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana kinerja portofolio reksadana saham PT. Bahana TCW Invetment Management dengan menggunakan metode Sharpe?

2. Bagaimana kinerja portofolio reksadana saham PT. Bahana TCW Invetment Management dengan menggunakan metode Treynor?

3. Bagaimana kinerja portofolio reksadana saham PT. Bahana TCW Invetment Management dengan menggunakan metode Jensen?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengukur kinerja portofolio reksadana saham PT. Bahana TCW Investment Management yang diukur dengan menggunakan model Sharpe.

2. Mengukur kinerja portofolio reksadana saham PT. Bahana TCW Investment Management yang diukur dengan menggunakan model Treynor.

3. Mengukur kinerja portofolio reksadana saham PT. Bahana TCW Investment Management yang diukur dengan menggunakan model Jensen.

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Bagi Penulis

Mengetahui kinerja portofolio reksadana saham pada PT. Bahana TCW Invetment Management dengan metode Sharpe, Treynor dan Jensen, serta merealisasikan teori-teori yang diperoleh dibangku kuliah guna membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.


(13)

5

2. Bagi Perusahaan

Memberikan informasi mengenai hasil analisis kinerja reksadana saham PT. Bahana TCW Investment Management dengan mengunakan metode Sharpe, Treynor dan Jensen guna membantu dalam menilai kinerja perusahaan.

3. Bagi Investor

Memberikan tambahan informasi bagi para investor mengenai kinerja reksadana saham yang selanjutnya dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.

4. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu dalam bidang manajemen keuangan, khususnya tentang kinerja portofolio reksadana saham. Dan memberikan tambahan wawasan dan pandangan mengenai kinerja portofolio saham dengan metode Sharpe, Treynor dan Jensen.


(14)

55

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data yang sudah dilakukan oleh peneliti terhadap PT. Bahan TCW Investment Management, maka dapat diambil sebuah kesimpulan.

1. Kinerja portofolio reksadana saham pada Bahana TCW dengan mengunakan Metode Sharpe menunjukan bahwa ketiga reksadana memiliki kinerja yang kurang baik karena kinerjanya dibawah dari kinerja pasar. Tetapi jika hanya dilihat dari ketiga reksadana saham yang ada, reksadana Bahana Dana Prima memiliki kinerja yang paling baik diikuti oleh Dana Ekuitas Andalan dan Dana Ekuitas Prima.

2. Kinerja portofolio reksadana saham pada Bahana TCW dengan mengunakan Metode Treynor menunjukan bahwa ketiga reksadana memiliki kinerja yang kurang baik karena kinerjanya dibawah dari kinerja pasar. Tetapi jika hanya dilihat dari ketiga reksadana saham yang ada, reksadana Bahana Dana Prima memiliki kinerja yang paling baik diikuti oleh Dana Ekuitas Andalan dan Dana Ekuitas Prima.

3. Kinerja portofolio reksadana saham pada Bahana TCW dengan mengunakan Metode Jensen menunjukan bahwa ketiga reksadana memiliki kinerja yang kurang baik karena kinerjanya dibawah dari kinerja pasar. Tetapi jika hanya


(15)

56

dilihat dari ketiga reksadana saham yang ada, reksadana Bahana Dana Prima memiliki kinerja yang paling baik diikuti oleh Dana Ekuitas Andalan dan Dana Ekuitas Prima.

5.2 Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diikuti adalah sebagia berikut.

1. Ketika akan berinvestasi perlu dipertimbangkan terlebih dahulu apakah investasi tersebut merupakan portofolio satu-satunya atau salah satu dari banyaknya portofolio. Jika merupakan satu-satunya portofolio yang dimiliki, sebaiknya menggunakan perhitungan Metode Treynor dalam pengambilan keputusan, karena Treynor menggunakan risiko sistematis yaitu risiko yang dipengaruhi oleh pasar dan risiko sistematis itu tidak dapat dihilangkan sehingga harus diperhatikan ketika akan berinvestasi. Sebaliknya jika portofolio itu merupakan satu dari banyak portofolio, sebaiknya menggunakan perhitungan Sharpe dalam pengambilan keputusan, karena Sharpe menggunakan risiko total yang melibatkan risiko sistematis dan tidak sistematis agar apa yang akan diinvestasikan dapat diperkirakan terlebih dahulu seberapa besar risiko yang akan didapat.

Bagi investor yang ingin berinvestasi di PT. Bahana TCW Invetment Management disarankan berinvestasi di reksadana Bahana Dana Prima karena memiliki return yang paling tinggi dengan risiko yang sesuai. Tetapi tetap disesuaikan juga dengan tujuan dan keputusan investor, juga melihat


(16)

57

apakah merupakan portofolio satu-satunya atau portofolio satu dari banyaknya portofolio.

2. Untuk analisis lebih lanjut hendaknya dapat melakukan perhitungan kinerja portofolio tidak hanya menggunakan data perhari dalam satu tahun tetapi dapat menggunakan data perhari dengan menghitung lebih dari satu tahun agar kinerjanya dapat dilihat lebih jelas kinerja antara tahun per tahunnya.


(17)

58

DAFTAR PUSTAKA

Anik, S. (2010). Evaluasi Kinerja Reksadana dengan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen Periode (1)2005-(12)2007. Sinergi Kajian Bisnis dan Manajemen, Januari 2010, Nomor 1. Volume 12, hal.103-114.

Aria.bapepam.go.id

Brigham, Eugene F., dan Houston, joel F. (1999). Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan Buku Satu. Diterjemahkan oleh: Suharto, Dodo., dan Wibowo, Herman. Erlangga. Jakarta.

Fakhruddin, Hendy M. (2008). Istilah Pasar Modal A-Z. Edisi Terlengkap dan Terkini, PT. Elex Media Lomputindo. Jakarta.

Jogiyanto, H.M. (2003). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga Cetakan Pertama, BPFE. Yogyakarta.

Jogiyanto, H.M. (2009). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Keenam, BPFE. Yogyakarta.

Jogiyanto, H.M (2010). Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Edisi Pertama Cetakan Ketiga, BPFE. Yogyakarta. Husnan, Suad. (2005). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi

Keempat Cetakan Pertama, UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

Martalena., dan Malinda, Maya. (2011). Pengantar Pasar Modal. Edisi Pertama, ANDI. Yogyakarta.

Pratomo, Eko Priyo., dan Nugraha Ubaidillah. (2005). Reksadana Solusi Perencanaan Investasi di Era Modern. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Sharpe, William F., Alexander, Gordon J., dan Bailey, Jeffery V. (1997). Investasi. Edisi Bahasa Indonesia, jilid 2. Diterjemahkan oleh: Njooliangtik, Hendry., dan Agustiono. PT. Prenhallindo. Jakarta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta. Bandung.

Sulistyorini, Agustin. (2009). Analisis Kinerja Portofolio Saham dengan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen. Tesis Magister Manajemen, Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro.


(18)

59

Sunariyah. (2004). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keempat, Unit Penerbit dan Percetakan. Yogyakarta.

Sundjaja, Ridwan S., dan Barlian, Inge. (2003). Manajemen Keuangan Dua. Edisi Keempat, Literata Lintas Media. Jakarta.

Tandelilin, Eduardus. (2010). Portofolio dan Investasi. Edisi Pertama, Kanisius. Yogyakarta.

Wahdah, Rofiqah., dan Hartanto, Joko. (2012). Analisis Pengukuran Kinerja Reksa Dana Saham di Indonesia. Jurnal Manajemen dan Akuntansi, April 2012, Nomor 1. Volume 13, hal.73-84.

Weston, J Fred., dan Copeland, Thomas E. (1992). Manajemen Keuangan. Diterjemahkan oleh: Wasana, A Jaka., dan Kirbrandoko. Binarupa Aksara. Jakarta.

Widjaja, Indra., dan Mahayuni, Waica. (2009). Analisis Kinerja Reksadana Fixed Income dan Hubunganya dengan Umur Reksadana. Jurnal Organisasi dan Manajemen, Januari 2009, 01, Tahun II, Hal.122-140.

www.bahana.co.id

www.bapepam.go.id

www.bi.go.id

www.depdagri.go.id

www.duniainvestasi.com

Zubir, Zalmi. (2011). Manajemen Portofolio: Penerapan dalam Investasi Saham. Jilid 1, Salemba Empat. Jakarta.


(1)

2. Bagi Perusahaan

Memberikan informasi mengenai hasil analisis kinerja reksadana saham PT. Bahana TCW Investment Management dengan mengunakan metode Sharpe, Treynor dan Jensen guna membantu dalam menilai kinerja perusahaan.

3. Bagi Investor

Memberikan tambahan informasi bagi para investor mengenai kinerja reksadana saham yang selanjutnya dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.

4. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu dalam bidang manajemen keuangan, khususnya tentang kinerja portofolio reksadana saham. Dan memberikan tambahan wawasan dan pandangan mengenai kinerja portofolio saham dengan metode Sharpe, Treynor dan Jensen.


(2)

55

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data yang sudah dilakukan oleh peneliti terhadap PT. Bahan TCW Investment Management, maka dapat diambil sebuah kesimpulan.

1. Kinerja portofolio reksadana saham pada Bahana TCW dengan mengunakan Metode Sharpe menunjukan bahwa ketiga reksadana memiliki kinerja yang kurang baik karena kinerjanya dibawah dari kinerja pasar. Tetapi jika hanya dilihat dari ketiga reksadana saham yang ada, reksadana Bahana Dana Prima memiliki kinerja yang paling baik diikuti oleh Dana Ekuitas Andalan dan Dana Ekuitas Prima.

2. Kinerja portofolio reksadana saham pada Bahana TCW dengan mengunakan Metode Treynor menunjukan bahwa ketiga reksadana memiliki kinerja yang kurang baik karena kinerjanya dibawah dari kinerja pasar. Tetapi jika hanya dilihat dari ketiga reksadana saham yang ada, reksadana Bahana Dana Prima memiliki kinerja yang paling baik diikuti oleh Dana Ekuitas Andalan dan Dana Ekuitas Prima.

3. Kinerja portofolio reksadana saham pada Bahana TCW dengan mengunakan Metode Jensen menunjukan bahwa ketiga reksadana memiliki kinerja yang kurang baik karena kinerjanya dibawah dari kinerja pasar. Tetapi jika hanya


(3)

dilihat dari ketiga reksadana saham yang ada, reksadana Bahana Dana Prima memiliki kinerja yang paling baik diikuti oleh Dana Ekuitas Andalan dan Dana Ekuitas Prima.

5.2 Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diikuti adalah sebagia berikut.

1. Ketika akan berinvestasi perlu dipertimbangkan terlebih dahulu apakah investasi tersebut merupakan portofolio satu-satunya atau salah satu dari banyaknya portofolio. Jika merupakan satu-satunya portofolio yang dimiliki, sebaiknya menggunakan perhitungan Metode Treynor dalam pengambilan keputusan, karena Treynor menggunakan risiko sistematis yaitu risiko yang dipengaruhi oleh pasar dan risiko sistematis itu tidak dapat dihilangkan sehingga harus diperhatikan ketika akan berinvestasi. Sebaliknya jika portofolio itu merupakan satu dari banyak portofolio, sebaiknya menggunakan perhitungan Sharpe dalam pengambilan keputusan, karena Sharpe menggunakan risiko total yang melibatkan risiko sistematis dan tidak sistematis agar apa yang akan diinvestasikan dapat diperkirakan terlebih dahulu seberapa besar risiko yang akan didapat.

Bagi investor yang ingin berinvestasi di PT. Bahana TCW Invetment

Management disarankan berinvestasi di reksadana Bahana Dana Prima

karena memiliki return yang paling tinggi dengan risiko yang sesuai. Tetapi tetap disesuaikan juga dengan tujuan dan keputusan investor, juga melihat


(4)

apakah merupakan portofolio satu-satunya atau portofolio satu dari banyaknya portofolio.

2. Untuk analisis lebih lanjut hendaknya dapat melakukan perhitungan kinerja portofolio tidak hanya menggunakan data perhari dalam satu tahun tetapi dapat menggunakan data perhari dengan menghitung lebih dari satu tahun agar kinerjanya dapat dilihat lebih jelas kinerja antara tahun per tahunnya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anik, S. (2010). Evaluasi Kinerja Reksadana dengan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen Periode (1)2005-(12)2007. Sinergi Kajian Bisnis dan Manajemen, Januari 2010, Nomor 1. Volume 12, hal.103-114.

Aria.bapepam.go.id

Brigham, Eugene F., dan Houston, joel F. (1999). Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan Buku Satu. Diterjemahkan oleh: Suharto, Dodo., dan Wibowo, Herman. Erlangga. Jakarta.

Fakhruddin, Hendy M. (2008). Istilah Pasar Modal A-Z. Edisi Terlengkap dan Terkini, PT. Elex Media Lomputindo. Jakarta.

Jogiyanto, H.M. (2003). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga Cetakan Pertama, BPFE. Yogyakarta.

Jogiyanto, H.M. (2009). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Keenam, BPFE. Yogyakarta.

Jogiyanto, H.M (2010). Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan

Pengalaman-pengalaman. Edisi Pertama Cetakan Ketiga, BPFE. Yogyakarta.

Husnan, Suad. (2005). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Keempat Cetakan Pertama, UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

Martalena., dan Malinda, Maya. (2011). Pengantar Pasar Modal. Edisi Pertama, ANDI. Yogyakarta.

Pratomo, Eko Priyo., dan Nugraha Ubaidillah. (2005). Reksadana Solusi

Perencanaan Investasi di Era Modern. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

Sharpe, William F., Alexander, Gordon J., dan Bailey, Jeffery V. (1997). Investasi. Edisi Bahasa Indonesia, jilid 2. Diterjemahkan oleh: Njooliangtik, Hendry., dan Agustiono. PT. Prenhallindo. Jakarta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta. Bandung.

Sulistyorini, Agustin. (2009). Analisis Kinerja Portofolio Saham dengan Metode

Sharpe, Treynor dan Jensen. Tesis Magister Manajemen, Program Studi

Magister Manajemen Universitas Diponegoro.


(6)

Sunariyah. (2004). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keempat, Unit Penerbit dan Percetakan. Yogyakarta.

Sundjaja, Ridwan S., dan Barlian, Inge. (2003). Manajemen Keuangan Dua. Edisi Keempat, Literata Lintas Media. Jakarta.

Tandelilin, Eduardus. (2010). Portofolio dan Investasi. Edisi Pertama, Kanisius. Yogyakarta.

Wahdah, Rofiqah., dan Hartanto, Joko. (2012). Analisis Pengukuran Kinerja Reksa Dana Saham di Indonesia. Jurnal Manajemen dan Akuntansi, April 2012, Nomor 1. Volume 13, hal.73-84.

Weston, J Fred., dan Copeland, Thomas E. (1992). Manajemen Keuangan. Diterjemahkan oleh: Wasana, A Jaka., dan Kirbrandoko. Binarupa Aksara. Jakarta.

Widjaja, Indra., dan Mahayuni, Waica. (2009). Analisis Kinerja Reksadana Fixed Income dan Hubunganya dengan Umur Reksadana. Jurnal Organisasi dan

Manajemen, Januari 2009, 01, Tahun II, Hal.122-140.

www.bahana.co.id

www.bapepam.go.id

www.bi.go.id

www.depdagri.go.id

www.duniainvestasi.com

Zubir, Zalmi. (2011). Manajemen Portofolio: Penerapan dalam Investasi Saham. Jilid 1, Salemba Empat. Jakarta.