Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Disiplin Belajar dengan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Kristen I Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 T1 162009006 BAB IV
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data yang telah
diperoleh penulis di lapangan.
4.1
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sejauh mana ketepatan alat pengukur dapat
mengungkap konsep gejala atau kejadian yang diukur. Untuk menentukan uji validitas digunakan
acuan Sugiono (2012), menyatakan bahwa suatu item dikatakan valid jika koefisien korelasi item
totalnya lebih dari atau sama dengan 0,30. Jadi jika korelasi tersebut kurang dari 0,30 maka
instrumen dinyatakan tidak valid.
Tabel 4.1
Uji Validitas Disiplin Belajar
Disiplin Belajar
Corrected Item-Total
Correlation
Keputusan
Disiplin Belajar 1
0.541
Valid
Disiplin Belajar 2
0.516
Valid
Disiplin Belajar 3
0.679
Valid
Disiplin Belajar 4
0.701
Valid
Disiplin Belajar 5
0.505
Valid
Disiplin Belajar 6
0.571
Valid
Disiplin Belajar 7
0.661
Valid
Disiplin Belajar 8
0.636
Valid
Disiplin Belajar 9
0.668
Valid
Disiplin Belajar 10
0.509
Valid
Disiplin Belajar 11
0.68
Valid
Disiplin Belajar 12
0.572
Valid
Disiplin Belajar 13
0.614
Valid
Disiplin Belajar 14
0.564
Valid
Disiplin Belajar 15
0.446
Valid
Disiplin Belajar 16
0.591
Valid
Disiplin Belajar 17
0.404
Valid
Disiplin Belajar 18
0.535
Valid
Disiplin Belajar 19
0.554
Valid
Disiplin Belajar 20
0.555
Valid
Sumber : Hasil Olah Data Berdasarkan Angket, 2014
Tabel 3.4 menunjukkan dari 20 item instrumen variabel disiplin belajar dinyatakan valid.
Sesuai ketentuan uji validitas tersebut, menunjukkan bahwa instrumen dapat dinyatakan valid
jika instrumen memiliki koefisien korelasi diatas 0,30.
4.2
Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana keandalan suatu alat dapat
digunakan lagi dalam penelitian yang sama.
Hasil uji reliabilitas dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.5
Hasil Perhitungan 5 Item Uji Reliabilitas Disiplin Belajar
Cronbach’s Alpha
n of Item
0.6674
20
Sumber: Hasil olah data berdasarkan angket, 2014
Berdasarkan hasil perhitungan uji realibilitas pada Tabel 3.5 menunjukkan bahwa
koefisien korelasi dari 8 instrumen variabel disiplin belajar sebesar 0,6674. Berdasarkan hasil uji
reliabilitas tersebut, dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel disiplin belajar adalah reliabel.
1.3
Uji Korelasi
Pada bagian ini akan disajikanhasil analisis korelasi antara variabel disiplin belajar
dengan hasil belajar pada siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga Tahun pelajaran 2013/2014
dengan menggunakan uji Correlation yang disajikan pada Tabel berikut:
Tabel 4.3
Hasil Analisis Korelasi Antara Variabel Disiplin Belajar Dengan Hasil Belajar Pada Siswa Kelas
XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga Tahun pelajaran 2013/2014
Correlati ons
Kedidiplinan belajar
hasil belajar
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Kedidiplinan
belajar
hasil belajar
1
.657**
.
.000
84
84
.657**
1
.000
.
84
84
**. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).
Sumber : Hasil Olah Data Berdasarkan Angket, 2014
Tabel 4.3 terdapat hubungan positif yang kuat antara disiplin belajar dengan hasil belajar
pada variabel disiplin belajar dengan hasil belajar pada siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1
Salatiga Tahun pelajaran 2013/2014 , yang ditunjukan dengan nilai pearson correlation sebesar
0,657yang berada pada interval 0,60 – 0,799 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil
dari 0,05. Maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa semakin tingi disiplin belajar
siswa, akan berpengaruh terhadap optimalnya prestasi belajar yang diperoleh, sebaliknya
semakin rendah disiplin belajar akan dikuti kurang optimalnya pretasi belajar yang dicapai.
4.4
Pembahasan
Hasil analisis data menunjukan bahwa ada hubungan yang kuat antara isiplin belajar
dengan prestasi belajar pada siswa kelas VI SMP Negeri 1 Semarang tahun ajaran 204/205. Hal
ini ditunjukan dari hasil uji parsial yang diperoleh probabiltas 0.00 < 0.05. Dengan kata lain
menunjukan bahwa ada hubungan yang kuat disiplin belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran
ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga Tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini berarti
bahwa semakin tingi disiplin belajar siswa, akan berpengaruh terhadap optimalnya prestasi
belajar yang diperoleh, sebaliknya semakin rendah disiplin belajar akan dikuti kurang optimalnya
pretasi belajar yang dicapai. Hal ini juga didukung dengan tingkat kedisiplinan siswa untuk
belajar secara teratur yang mencapai nilai modus 71 yang berada dalam kategori baik. Tinginya
kedisiplinan belajar akan berpengaruh terhadap kuantias dan kualitas materi yang dipahami, pada
akhirnya berpengaruh terhadap kurang optimalnya prestasi belajar yang dicapai.
Tampak bahwa disiplin belajar memberikan kontribusi lebih tingi terhadap prestasi
belajar daripada lingkungan belajar. Disiplin belajar merupakan suatu bentuk kesadaran tindakan
untuk belajar seperti disiplin dalam menati tata tertib sekolah, disiplin dalam mengikuti pelajaran
di kelas, disiplin dalam menepati jadwal belajar,
dan disiplin dalam belajar secara teratur akan berpengaruh secara langsung terhadap cara
dan teknik siswa dalam belajar yang hasilnya dapat dilhat dari prestasi belajar yang dicapai.
Siswa yang dilatih dan diasah secara terus menerus akan menjadi siswa yang terampil dan
lebih mempunyai daya ingat yang tinggi. Maka siswa harus disiplin dalam berlatih mengerjakan
soal-soal ataupun berlatih untukmemecahkan suatu masalah dalam pelajaran.
Dalam belajar di sekolah pada umumnya sekolah menetapkan norma dan aturan yang
ditaati oleh murid dalam kegiatan belajar di sekolah maupun di luar sekolah. Guru menggunakan
unsur disiplin siswa sebagai salah satu faktor yang memungkinkan siswa berhasil dalam belajar
termasuk belajar ilmu ekonomi. Kedisiplinan belajar si sekolah tercermin pada kehadiran dalam
jam belajar, konsentrasi dalam pelajaran selama pelajaran sampai guru keluar dari ruang kelas,
sedangkan kedisiplinan belajar di luar sekolah tercermin dari pelaksanaan berbagai tugas yang
dituntut oleh guru baik dalam belajar dan tugas terstruktur maupun belajar mandiri tidak
terstruktur.
Disiplin sangat diperlukan oleh siapapun dan dimanapun. Tulus Tu’u (2004),
mengemukakan empat faktor dominan yang mempengaruhi disiplin yaitu kesadaran diri,
mengikuti dan menaati aturan, alat pendidikan, dan hukuman. Dalam belajar di sekolah pada
umumnya sekolah menetapkan norma dan aturan yang ditaati oleh murid dalam kegiatan belajar
di sekolah maupun di luar sekolah. Guru menggunakan unsur disiplin siswa sebagai salah satu
faktor yang memungkinkan siswa berhasil dalam belajar termasuk belajar ilmu ekonomi.
Kedisiplinan belajar si sekolah tercermin pada kehadiran dalam jam belajar, konsentrasi dalam
pelajaran selama pelajaran sampai guru keluar dari ruang kelas, sedangkan kedisiplinan belajar
di luar sekolah tercermin dari pelaksanaan berbagai tugas yang dituntut oleh guru baik dalam
belajar dan tugas terstruktur maupun belajar mandiri tidak terstruktur. Sebagian besar dari bahan
belajar diperoleh di sekolah melalui interaksi bersama guru mata pelajaran. Itu berarti bahwa
murid harus terkonsentrasi pada bahan dan proses pembelajaran selama jam tatap muka
berlangsung sambil menyerap dan mengolah semua informasi yang diperoleh. Keberhasilan
siswa dalam menguasai bahan ajar sebagian tergantung pada interaksi siswa dan guru selama
proses pembelajaran berlangsung.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data yang telah
diperoleh penulis di lapangan.
4.1
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sejauh mana ketepatan alat pengukur dapat
mengungkap konsep gejala atau kejadian yang diukur. Untuk menentukan uji validitas digunakan
acuan Sugiono (2012), menyatakan bahwa suatu item dikatakan valid jika koefisien korelasi item
totalnya lebih dari atau sama dengan 0,30. Jadi jika korelasi tersebut kurang dari 0,30 maka
instrumen dinyatakan tidak valid.
Tabel 4.1
Uji Validitas Disiplin Belajar
Disiplin Belajar
Corrected Item-Total
Correlation
Keputusan
Disiplin Belajar 1
0.541
Valid
Disiplin Belajar 2
0.516
Valid
Disiplin Belajar 3
0.679
Valid
Disiplin Belajar 4
0.701
Valid
Disiplin Belajar 5
0.505
Valid
Disiplin Belajar 6
0.571
Valid
Disiplin Belajar 7
0.661
Valid
Disiplin Belajar 8
0.636
Valid
Disiplin Belajar 9
0.668
Valid
Disiplin Belajar 10
0.509
Valid
Disiplin Belajar 11
0.68
Valid
Disiplin Belajar 12
0.572
Valid
Disiplin Belajar 13
0.614
Valid
Disiplin Belajar 14
0.564
Valid
Disiplin Belajar 15
0.446
Valid
Disiplin Belajar 16
0.591
Valid
Disiplin Belajar 17
0.404
Valid
Disiplin Belajar 18
0.535
Valid
Disiplin Belajar 19
0.554
Valid
Disiplin Belajar 20
0.555
Valid
Sumber : Hasil Olah Data Berdasarkan Angket, 2014
Tabel 3.4 menunjukkan dari 20 item instrumen variabel disiplin belajar dinyatakan valid.
Sesuai ketentuan uji validitas tersebut, menunjukkan bahwa instrumen dapat dinyatakan valid
jika instrumen memiliki koefisien korelasi diatas 0,30.
4.2
Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana keandalan suatu alat dapat
digunakan lagi dalam penelitian yang sama.
Hasil uji reliabilitas dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.5
Hasil Perhitungan 5 Item Uji Reliabilitas Disiplin Belajar
Cronbach’s Alpha
n of Item
0.6674
20
Sumber: Hasil olah data berdasarkan angket, 2014
Berdasarkan hasil perhitungan uji realibilitas pada Tabel 3.5 menunjukkan bahwa
koefisien korelasi dari 8 instrumen variabel disiplin belajar sebesar 0,6674. Berdasarkan hasil uji
reliabilitas tersebut, dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel disiplin belajar adalah reliabel.
1.3
Uji Korelasi
Pada bagian ini akan disajikanhasil analisis korelasi antara variabel disiplin belajar
dengan hasil belajar pada siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga Tahun pelajaran 2013/2014
dengan menggunakan uji Correlation yang disajikan pada Tabel berikut:
Tabel 4.3
Hasil Analisis Korelasi Antara Variabel Disiplin Belajar Dengan Hasil Belajar Pada Siswa Kelas
XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga Tahun pelajaran 2013/2014
Correlati ons
Kedidiplinan belajar
hasil belajar
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Kedidiplinan
belajar
hasil belajar
1
.657**
.
.000
84
84
.657**
1
.000
.
84
84
**. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).
Sumber : Hasil Olah Data Berdasarkan Angket, 2014
Tabel 4.3 terdapat hubungan positif yang kuat antara disiplin belajar dengan hasil belajar
pada variabel disiplin belajar dengan hasil belajar pada siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1
Salatiga Tahun pelajaran 2013/2014 , yang ditunjukan dengan nilai pearson correlation sebesar
0,657yang berada pada interval 0,60 – 0,799 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil
dari 0,05. Maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa semakin tingi disiplin belajar
siswa, akan berpengaruh terhadap optimalnya prestasi belajar yang diperoleh, sebaliknya
semakin rendah disiplin belajar akan dikuti kurang optimalnya pretasi belajar yang dicapai.
4.4
Pembahasan
Hasil analisis data menunjukan bahwa ada hubungan yang kuat antara isiplin belajar
dengan prestasi belajar pada siswa kelas VI SMP Negeri 1 Semarang tahun ajaran 204/205. Hal
ini ditunjukan dari hasil uji parsial yang diperoleh probabiltas 0.00 < 0.05. Dengan kata lain
menunjukan bahwa ada hubungan yang kuat disiplin belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran
ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga Tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini berarti
bahwa semakin tingi disiplin belajar siswa, akan berpengaruh terhadap optimalnya prestasi
belajar yang diperoleh, sebaliknya semakin rendah disiplin belajar akan dikuti kurang optimalnya
pretasi belajar yang dicapai. Hal ini juga didukung dengan tingkat kedisiplinan siswa untuk
belajar secara teratur yang mencapai nilai modus 71 yang berada dalam kategori baik. Tinginya
kedisiplinan belajar akan berpengaruh terhadap kuantias dan kualitas materi yang dipahami, pada
akhirnya berpengaruh terhadap kurang optimalnya prestasi belajar yang dicapai.
Tampak bahwa disiplin belajar memberikan kontribusi lebih tingi terhadap prestasi
belajar daripada lingkungan belajar. Disiplin belajar merupakan suatu bentuk kesadaran tindakan
untuk belajar seperti disiplin dalam menati tata tertib sekolah, disiplin dalam mengikuti pelajaran
di kelas, disiplin dalam menepati jadwal belajar,
dan disiplin dalam belajar secara teratur akan berpengaruh secara langsung terhadap cara
dan teknik siswa dalam belajar yang hasilnya dapat dilhat dari prestasi belajar yang dicapai.
Siswa yang dilatih dan diasah secara terus menerus akan menjadi siswa yang terampil dan
lebih mempunyai daya ingat yang tinggi. Maka siswa harus disiplin dalam berlatih mengerjakan
soal-soal ataupun berlatih untukmemecahkan suatu masalah dalam pelajaran.
Dalam belajar di sekolah pada umumnya sekolah menetapkan norma dan aturan yang
ditaati oleh murid dalam kegiatan belajar di sekolah maupun di luar sekolah. Guru menggunakan
unsur disiplin siswa sebagai salah satu faktor yang memungkinkan siswa berhasil dalam belajar
termasuk belajar ilmu ekonomi. Kedisiplinan belajar si sekolah tercermin pada kehadiran dalam
jam belajar, konsentrasi dalam pelajaran selama pelajaran sampai guru keluar dari ruang kelas,
sedangkan kedisiplinan belajar di luar sekolah tercermin dari pelaksanaan berbagai tugas yang
dituntut oleh guru baik dalam belajar dan tugas terstruktur maupun belajar mandiri tidak
terstruktur.
Disiplin sangat diperlukan oleh siapapun dan dimanapun. Tulus Tu’u (2004),
mengemukakan empat faktor dominan yang mempengaruhi disiplin yaitu kesadaran diri,
mengikuti dan menaati aturan, alat pendidikan, dan hukuman. Dalam belajar di sekolah pada
umumnya sekolah menetapkan norma dan aturan yang ditaati oleh murid dalam kegiatan belajar
di sekolah maupun di luar sekolah. Guru menggunakan unsur disiplin siswa sebagai salah satu
faktor yang memungkinkan siswa berhasil dalam belajar termasuk belajar ilmu ekonomi.
Kedisiplinan belajar si sekolah tercermin pada kehadiran dalam jam belajar, konsentrasi dalam
pelajaran selama pelajaran sampai guru keluar dari ruang kelas, sedangkan kedisiplinan belajar
di luar sekolah tercermin dari pelaksanaan berbagai tugas yang dituntut oleh guru baik dalam
belajar dan tugas terstruktur maupun belajar mandiri tidak terstruktur. Sebagian besar dari bahan
belajar diperoleh di sekolah melalui interaksi bersama guru mata pelajaran. Itu berarti bahwa
murid harus terkonsentrasi pada bahan dan proses pembelajaran selama jam tatap muka
berlangsung sambil menyerap dan mengolah semua informasi yang diperoleh. Keberhasilan
siswa dalam menguasai bahan ajar sebagian tergantung pada interaksi siswa dan guru selama
proses pembelajaran berlangsung.