PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PUPUK DENGAN METODE TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP) (STUDI KASUS PT BUNGA TANI LAMONGAN).

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PUPUK DENGAN
METODE TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP)
(STUDI KASUS PT BUNGA TANI LAMONGAN)

SKRIPSI

OLEH :

NI LUH MAHARIANI
NPM : 1032010035

J URUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PUPUK
DENGAN METODE TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP)
(STUDI KASUS PT. BUNGA TANI LAMONGAN)
Disusun oleh :

NI LUH MAHARIANI
NPM : 1032010035
Telah dipertahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi
J ur usan Teknik Industr i Fakultas Teknologi Industr i
Universitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur
Pada Tanggal 23 Desember 2014
Tim Penguji :
1.

Pembimbing :
1.

Dr. Ir . Minto Waluyo, MM
NIP. 19611130 199003 1 001
2.


Ir . Rusindiyanto, MT
NIP. 19630125 198803 2 001
2.

Ir . Endang Pudji W., MMT
NIP. 19591228 198803 2 001

Far ida Pulansar i, ST, MT
NPT. 3 7802 04 0201 1

3.
Ir . Rusindiyanto, MT
NIP. 19650225 199203 1 001

Mengetahui
Dekan Fakultas Teknologi Industr i
Universitas Pembangunan Nasional ”Veter an” J awa Timur
Sur abaya


Ir . Sutiyono, MT
NIP. 19600713 198703 1 001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PUPUK
DENGAN METODE TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP)
(STUDI KASUS PT. BUNGA TANI LAMONGAN)
Disusun oleh :

NI LUH MAHARIANI
NPM : 1032010035
Telah dipertahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi
J ur usan Teknik Industr i Fakultas Teknologi Industr i
Universitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur
Pada Tanggal 23 Desember 2014
Tim Penguji :
1.


Pembimbing :
1.

Dr. Ir . Minto Waluyo, MM
NIP. 19611130 199003 1 001
2.

Ir . Rusindiyanto, MT
NIP. 19630125 198803 2 001
2.

Ir . Endang Pudji W., MMT
NIP. 19591228 198803 2 001

Far ida Pulansar i, ST, MT
NPT. 3 7802 04 0201 1

3.
Ir . Rusindiyanto, MT

NIP. 19650225 199203 1 001

Mengetahui
Ketua J ur usan Teknik Industr i
Fakultas Teknologi Industr i
Universitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur
Sur abaya

Dr. Ir . Minto Waluyo, MM
NIP. 19611130 199003 1 001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiratTuhan YME atas segala karunia dan anugerah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini.
Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan Program
Sarjana Strata-1 (S-1) di Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dengan judul :
“Penentuan Rute Distribusi Pupuk Dengan Metode Travelling Salesman
Problem (Tsp)Studi Kasus Pt. Bunga Tani Lamongan”
Penyelesaian penyusunan Tugas Akhir ini tentunya tidak terlepas dari
peran serta berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan dan bantuan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu tidak berlebihan bila
pada kesempatan kali ini saya mengucapkan terima kasih kepada :
1.

Kedua orang tua saya yang telah memberikan banyak dukungan secara moril,
materil serta doa, sehingga penyelesaian Tugas Akhir ini dapat segera
terselesaiakan.

2.

Bapak Ir. Sutiyono, MT, selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3.


Bapak Dr. Minto Waluyo, MM, selaku Ketua Jurusan Teknik Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4.

Bapak Ir. RusIndiyanto, MT, selaku Dosen Pembimbing Utama Skripsi.

5.

Ibu Farida Pulansari, ST, MT, selaku Dosen Pembimbing Pendamping
Skripsi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6.

Adek saya satu-satunya, I Made Diski Siwandiasa, yang telahberbaikhati
menemani saya untuk mengerjakan tugas dan laporan skripsi ini sampai larut
malam.


7.

Untuk Sinta, Rara, Vivi, Ja’i, Roni, Dedi/ Dudud, Hendro yang selalu
bersedia menemani dan membantu saya ketika saya mulai jenuh dengan masa
perkuliahan sampai pengerjaan Tugas Akhir ini.

8.

Kekasih

sekaligus

penyemangat

saya,Yoski

Gorby

Satriya,


sudah

menyemangati saya untuk menyelesaikan skripsi ini, yang sedang bersamasama berjuang untuk menyelesaikan sebuah gelar.
9.

Untuk Irawan Amirul Prasetyo, Terima kasih sudah menemani hari-hari sulit
saya, mengantarkan saya, menghibur saya, banyak kenangan, suka/ duka yang
dilewati bersama.

10. Untuk adek Ginsa Kurniawan, makasih sudah repot - repot nerima celotehan
saya. Semangat buat kedepannya ya adek mesum hihihi.
11. Teman-teman tercinta angkatan 2010 Tian “Gondrong”, Rian “Gendut”,
Ganda, Rakai, Mustofa, Mail, Maulana, Rian “Petek”, Hendra “Imut”,
Tawaria “Cilik”, dll maaf buat yang nggak kesebut namanya. Terima kasih
telah memberikan semangat dalam penyusunan Tugas Akhir ini, yang tidak
lelah membantu dan mendengarkan keluh kesah saya.
12. Teman-teman kontrakan dan kost mendadak, yang telah berbaik hati
mengijinkan saya menumpang untuk istirahat dikontrakan maupun di kost
selama beberapa minggu belakangan ini.


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13. Pihak-pihak lain yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam penyelesaian Tugas Akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu per
satu.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan Tugas Akhir ini terdapat
kekurangan, maka dengan segala kerendahan hati saya mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun.
Akhir kata semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membaca. Terima Kasih.
Surabaya,25November 2014

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR.................................................................................

i

DAFTAR ISI ................................................................................................

iv

DAFTAR TABEL ........................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................

x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................

xii

ABSTRAK .................................................................................................... xiii
ABSTRACT ................................................................................................. xiv
BAB I.

PENDAHULUAN. .....................................................................

1

1.1 Latar Belakang ............................................................................

1

1.2 Perumusan Masalah .....................................................................

3

1.3 Batasan Masalah ..........................................................................

3

1.4 Asumsi - asumsi ..........................................................................

4

1.5 Tujuan Penelitian .........................................................................

4

1.6 Manfaat Penelitian .......................................................................

4

1.7 Sistematika Penulisan ..................................................................

5

BAB II.

TINJ AUAN PUSTAKA .............................................................

7

2.1 Definisi Logistik ..........................................................................

7

2.2.1 Ruang Lingkup Logistik ...................................................

9

2.2 Distribusi.....................................................................................

9

2.2.1 Pengertian Saluran Distribusi ............................................ 10
2.2.2 Faktor yang Mendorong Perusahaan Menggunakan
Distributor ........................................................................ 11
iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.3 Fungsi Saluran Distribusi ................................................... 12
2.2.4 Macam – Macam Saluran Distribusi ................................... 13
2.2.5 Penentuan Biaya Distribusi ............................................... 15
2.3 Sistem Transportasi ..................................................................... 18
2.3.1 Komponen Sistem Transportasi ........................................ 19
2.4 Travelling Salesman Problem (TSP)............................................ 20
2.4.1 Sejarah Travelling Salesman Problem ............................... 20
2.4.2 Definisi Travelling Salesman Problem .............................. 21
2.5 Metode Travelling Salesman Problem ......................................... 22
2.5.1 Pengertian Metode Travelling Salesman Problem ............. 22
2.5.2

Langkah – Langkah Metode Travelling Salesman
Problem ............................................................................ 23

2.6 Graph .......................................................................................... 25
2.6.1 Graph Berarah (Dirrected Graph atau Di Graph ) ............ 25
2.6.2 Graph TakBerarah (Undirrected Graph atau Undi
Graph).............................................................................. 26
2.7 Lintasan Terpendek .................................................................... 27
2.8 Peneliti Terdahulu ....................................................................... 28
BAB III.

METODE PENELITIAN .......................................................... 30

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 30
3.2 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel............................. 30
3.2.1 Identifikasi Variabel ......................................................... 30
3.2.2 Definisi Operasional ......................................................... 31
3.3 Metode Pengumpulan Data.......................................................... 31
v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4 Metode Pengolahan Data ............................................................. 32
3.4.1 Metode Awal Distribusi Bunga Tani ................................. 32
3.4.2 Metode Branch And Bound ............................................... 32
3.4.3 Metode Nearest Neighbor ................................................. 33
3.4.4 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Jalur Distribusi................. 34
3.5 Langkah – Langkah Penelitian dan Pemecahan Masalah.............. 35
BAB IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 40

4.1 Pengumpulan Data ...................................................................... 40
4.1.1 Data Rute Awal Pendistribusian Pupuk ............................. 40
4.1.2 Data Lokasi Agen Bulan Februari 2014 ........................... 43
4.1.3 Data Jarak Tempuh Lokasi Pengiriman ............................. 45
4.1.4 Data Biaya Transportasi .................................................... 50
4.2 Pengolahan Data.......................................................................... 51
4.2.1 Rute dan Biaya Transportasi Distribusi Awal
Perusahaan .................................................................................. 51
4.2.2

Rute dan Biaya Transportasi Metode Travelling
Salesman Problem (TSP) .................................................. 60
4.2.2.1Rute dan Biaya Transportasi dengan
Menggunakan Metode Branch and Bound ........... 60
4.2.2.2Rute dan Biaya Transportasi dengan
Menggunakan Metode Nearest Neighbour ........... 71
4.2.2.3Perbandingan Rute / Jarak Tempuh Metode
Travelling Salesman Problem (TSP) .................... 82

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.3

Membandingkan Rute dan Biaya Transportasi Awal
Perusahaan dengan Metode Travelling Salesman
Problem (TSP).................................................................. 84

4.3 Pembahasan ................................................................................ 85
4.3.1Analisa Rute dan Biaya Transportasi dengan
Menggunakan Metode Travelling Salesman Problem
(TSP) ............................................................................... 85
BAB V.

KESIMPULAN SARAN............................................................ 88
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 88
5.2 Saran ........................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hasil Perhitungan Nearest Neighbour ............................................ 24
Tabel 3.1 Hasil Perhitungan Nearest Neighbour ............................................ 33
Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Jalur yang Dilalui.............................................. 34
Tabel 3.3 Persentase Efisiensi Penghematan Jarak ........................................ 34
Tabel 4.1 Data Rute Awal Distribusi Pupuk untuk Wilayah Kota Malang ..... 40
Tabel 4.2 Data Rute Awal Distribusi Pupuk untuk Wilayah Kota Madiun ..... 41
Tabel 4.3 Data Rute Awal Distribusi Pupuk untuk Wilayah Kota Blitar ........ 41
Tabel 4.4 Data Rute Awal Distribusi Pupuk untuk Wilayah Kota Pasuruan ... 42
Tabel 4.5 Data Rute Awal Distribusi Pupuk untuk Wilayah Kota Mojokerto . 43
Tabel 4.6 Data Lokasi Customer/ Agen ......................................................... 43
Tabel 4.7 Matriks Data Jarak Tempuh Customer/ Agen pada Kota Malang .. 45
Tabel 4.8 Matriks Data Jarak Tempuh Customer/ Agen pada Kota Madiun ... 47
Tabel 4.9 Matriks Data Jarak Tempuh Customer/ Agen pada Kota Blitar ...... 48
Tabel 4.10 Matriks Data Jarak Tempuh Customer/ Agen pada Kota Pasuruan . 49
Tabel 4.11 Matriks Data Jarak Tempuh Customer/ Agen pada Kota Mojokerto 50
Tabel 4.12 Daftar Harga untuk Biaya Transportasi ......................................... 50
Tabel 4.13 Matriks Data Jarak Tempuh Customer/ Agen pada Kota Malang .. 51
Tabel 4.14 Matriks Data Jarak Tempuh Customer/ Agen pada Kota Madiun ... 53
Tabel 4.15 Matriks Data Jarak Tempuh Customer/ Agen pada Kota Blitar ...... 54
Tabel 4.16 Matriks Data Jarak Tempuh Customer/ Agen pada Kota Pasuruan . 55
Tabel 4.17 Matriks Data Jarak Tempuh Customer/ Agen pada Kota Mojokerto 57
Tabel 4.18 Matriks Data Jarak Tempuh Customer/ Agen pada Kota Malang .. 61
viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Tabel 4.19 Matriks Data Jarak Tempuh Customer/ Agen pada Kota Madiun ... 62
Tabel 4.20 Matriks Data Jarak Tempuh Customer/ Agen pada Kota Blitar ...... 64
Tabel 4.21 Matriks Data Jarak Tempuh Customer/ Agen pada Kota Pasuruan . 65
Tabel 4.22 Matriks Data Jarak Tempuh Customer/ Agen pada Kota Mojokerto 67
Tabel 4.23 Hasil Perhitungan Nearest Neighbour untuk Kota Malang ............ 72
Tabel 4.24 Hasil Perhitungan Nearest Neighbour untuk Kota Madiun ............. 73
Tabel 4.25 Hasil Perhitungan Nearest Neighbour untuk Kota Blitar ................ 75
Tabel 4.26 Hasil Perhitungan Nearest Neighbour untuk Kota Pasuruan........... 76
Tabel 4.27 Hasil Perhitungan Nearest Neighbour untuk Kota Mojokerto ........ 78
Tabel 4.28 Perbandingan Metode Usulan ........................................................ 82
Tabel 4.29 Persentase Penghematan Jarak Metode Usulan .............................. 82
Tabel 4.30 Perbandingan Metode Awal dengan Metode Usulan ...................... 84
Tabel 4.31 Perbandingan Metode Travelling Salesman Problem ..................... 86
Tabel 4.32 Persentase Perbandingan Jarak Metode Travelling Salesman
Problem ..... .................................................................................................... 86

ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Foto dari Permainan Icosion Hamilton ....................................... 21
Gambar 2.2 Graph dengan 6 Simpuldan 7 Sisi .............................................. 25
Gambar 2.3 Graph Berarah dan Berbobot ..................................................... 26
Gambar 2.4 Graph Tak Berarah dan Berbobot .............................................. 27
Gambar 3.1 Langkah – Langkah Penelitian dan Pemecahan Masalah ............ 36
Gambar 4.1 Grafik Rute Distribusi Berarah Wilayah Kota Malang................ 45
Gambar 4.2 Grafik Rute Distribusi Berarah Wilayah Kota Madiun ............... 46
Gambar 4.3 Grafik Rute Distribusi Berarah Wilayah Kota Blitar................... 47
Gambar 4.4 Grafik Rute Distribusi Berarah Wilayah Kota Pasuruan ............. 48
Gambar 4.5 Grafik Rute Distribusi Berarah Wilayah Kota Mojokerto ........... 49
Gambar 4.6 Grafik Lintasan Distribusi Awal Perusahaan untuk Kota Malang 52
Gambar 4.7 Grafik Lintasan Distribusi Awal Perusahaan untuk Kota Madiun 53
Gambar 4.8 Grafik Lintasan Distribusi Awal Perusahaan untuk Kota Blitar .. 55
Gambar 4.9 Grafik Lintasan Distribusi Awal Perusahaan untuk Kota Pasuruan 56
Gambar 4.10 Grafik Lintasan Distribusi Awal Perusahaan untuk Kota
Mojokerto ....................................................................................................... 57
Gambar 4.11 Grafik Lintasan Distribusi Metode Branch and Bound untuk
Kota Malang ............................................................................. 61
Gambar 4.12 Grafik Lintasan Distribusi Metode Branch and Bound untuk
Kota Madiun ............................................................................. 63
Gambar 4.13 Grafik Lintasan Distribusi Metode Branch and Bound untuk
Kota Blitar ................................................................................ 64

x

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Gambar 4.14 Grafik Lintasan Distribusi Metode Branch and Bound untuk
Kota Pasuruan ........................................................................... 66
Gambar 4.15 Grafik Lintasan Distribusi Metode Branch and Bound untuk
Kota Mojokerto ......................................................................... 68
Gambar 4.16 Graph Lintasan Distribusi Kota Malang dengan Metode Nearest
Neighbour ................................................................................. 72
Gambar 4.17 Graph Lintasan Distribusi Kota Madiun dengan Metode Nearest
Neighbour ................................................................................. 74
Gambar 4.18 Graph Lintasan Distribusi Kota Blitar dengan Metode Nearest
Neighbour ................................................................................. 76
Gambar 4.19 Graph Lintasan Distribusi Kota Pasuruan dengan Metode Nearest
Neighbour ................................................................................. 77
Gambar 4.20 Graph Lintasan Distribusi Kota Mojokerto dengan Metode
Nearest Neighbour .................................................................... 79

xi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran1

Profil Perusahaan

Lampiran 2

Data pemesanan pupuk PT. Bunga Tani bulan Februari 2014

Lampiran 3

Pengolahan Data Menggunakan WinQsb

Lampiran 4

Perbandingan Dari Hasil Pengolahan Data Metode Awal
Perusahaan Dan Metode Branch And Bound

xii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAK
Penelitian ini dibuat berdasarkan permasalahan yang ada di perusahaan
pupuk PT. Bunga Tani Lamongan, yaitu belum memiliki rute penditribusian yang
optimal dan sering terjadinya keterlambatan pengiriman dari distributor Bunga
Tani ke sejumlah agen-agen.Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibuatlah
penelitian ini dengan menggunakan

metode Travelling Salesman Problem.

Tujuan dari penelitian ini adalah merencanakan distribusi pupuk dari Distributor
Bunga Tani ke sejumlah agen untuk mencapai jarak terpendek dan menghasilkan
total biaya distribusi yang minimum. Data dari penelitian ini diambil berdasarkan
pemesanan yang terbanyak yaitu pada bulan Februari 2014. Dan objek dalam
penelitian ini adalah sejumlah agen-agen dari distributor Bunga Tani dengan
pemesanan lebih dari 100 kardus. Variabel-variabel yang digunakan terbagi
menjadi 5 variabel bebas, antara lain rute awal distribusi, biaya awal distribusi,
data lokasi agen, data jarak tempuh, dan armda yang dipakai.. Sedangkan variabel
terikatnya adalahpenentuan rute terpendek guna meminimumkan biaya distribusi.
Dari hasil pengolahan data pengolahan rute distribusi menggunakan Metode
Branch And Bound diatas dapat disimpulkan bahwa total jarak yang di lalui
perusahaan yaitu sebesar 1703,9 km/minggu, atau 34.078km/bulan dengan
efisiensi jarak 1,92 %. Dengan biaya transportasi yang di keluarkan sebesar Rp
47.537.743,-/bulan. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa metode
Traveling Salesman Problem(Branch and Bound) lebih baik dari metode awal
perusahaan dengan penghematan jarak sebesar 33,5 km /minggu dan 668 km
/bulan dan penghematan biaya sebesar Rp. 615.395,-/bulan.

Kata Kunci : Metode Travelling Salesman Problem(TSP), Distribusi.

xiii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRACT

This research was made based on the existing problems in the fertilizer
company called PT. Bunga Tani located in Lamongan, this company isn’t have an
optimal route of distribution and frequent occurrence of delay in delivery to a
number of agents. Based on these problems then be made using the method of this
study Traveling Salesman Problem. The purpose of this study was to plan the
distribution of fertilizer to a number of agents to achieve the shortest distance and
generate a minimum total distribution costs. The datas were taken by the highest
demand on February 2014. And the object of this study is the number of agents of
distributors Bunga Tani with highest demand more than 100 cardboard. The
variables used are divided into five independent variables, including the initial
distribution, the initial cost of distribution, agent location data, the data mileage,
and armda used While the dependent variable is the determination of the shortest
route in order to minimize distribution costs. From the data processing of route
distribution processing using Branch And Bound method can be concluded that
the total distance in through the company that is equal to 1703.9 km / week, or
34.078km / month with an efficiency of 1.92% range. With the cost of
transportation is issued Rp 47,537,743, - / month. Thus it can be concluded that
the method of the Traveling Salesman Problem (Branch and Bound) is better than
the beginning of the company with saving methods range of 33.5 km / week and
668 miles / month and cost savings of Rp. 615 395, - / month.

Keywords: Travelling Salesman Problem Methods (TSP). Distribution
xiv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

xv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Salah satu kegiatan dalam transportasi adalah pendisitribusian suatu

produk dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam mendistribusikan suatu produk,
faktor jarak tempuh dan waktu tempuh menjadi hal yang cukup penting untuk
diperhatikan karena melibatkan banyak hal dalam pengoperasianya. Misalnya
jumlah armada yang dibutuhkan, biaya bahan bakar, dan rute pengiriman barang.
Permasalahan tersebut membutuhkan perhitungan yang sistematis agar proses
distribusi yang ada lebih optimal, baik segi jalur yang dilalui serta biaya yang
dikenakan.
Perusahaan pupuk PT. Bunga Tani sudah sangat berkembang, karena dari
tahun ke tahun barang yang dihasilkan semakin meningkat meskipun memiliki
banyak pesaing. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya perusahaan pupuk yang
berkompetisi membuat produk pupuk dengan berbagai macam jenis, dengan
tujuan memenangkan persaingan di industri pupuk dan memenuhi apa yang
menjadi keinginan serta kepuasan konsumen. Akan tetapi perkembangan tersebut
tidak sebanding dengan perkembangan masalah distribusi pupuk itu sendiri.
Karena sering terjadinya keterlambatan pengiriman dari distributor ke toko/agen.
PT. Bunga Tani dalam pendistribusian produk pupuk ke konsumen,
memiliki distributor–distributor yang salah satunya berada di kota Lamongan.
Dalam aktivitas setiap harinya Distributor Bunga Tani melakukan pendistribusian
produk kepada konsumen yang tidak hanya dilakukan dua hari sekali, tetapi

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

dilakukan setiap hari. Masalah yang dihadapi Distributor Bunga Tani saat ini yaitu
belum memiliki rute pendistribusian yang optimal dan sering terjadinya
keterlambatan pengiriman dari distributor Bunga Tani ke sejumlah agen–agen.
Adapun rute pendistribusian Distributor Bunga Tani untuk wilayah Malang
sebanyak 7 agen, untuk wilayah Kota Madiun sebanyak 7 agen, untuk wilayah
Blitar sebanyak 7agen, untuk wilayah Pasuruan sebanyak 7 agen, dan untuk
wilayah Mojokerto sebanyak 6 agen.
Dengan adanya masalah pendistribusian maka dilakukan penelitian
menentukan jalur distribusi pengiriman produk yang dilakukan yang bertujuan
mengetahui jalur distribusi yang memberikan rute yang terpendek serta biaya
yang minimal sebagai acuan pada pendistribusian produk pupuk.
Salah satu metode yang ada adalah Travelling Salesmen Problem, yang
dapat menyelesaikan permasalahan penentuan jalur optimal. Travelling Salesman
Problem mempunyai banyak cara yang bisa digunakan untuk menyelesaikan
problem-problem dalam penentuan network secara garis besar dibagi menjadi dua
yaitu penyelesaian secara optimal dan aproksimasi. Pendekatan secara optimal
diharapkan mampu menyelesaikan masalah secara optimal, sedangkan secara
aproksimasi diharapkan mampu menghasilkan penyelesaian yang mendekati
solusi optimal. Untuk menyelesaikan Travelling Salesman Problem dalam tugas
akhir ini digunakan dua metode agar dapat melihat perbandingan hasil kedua
metode tersebut, sehingga dapat dilihat metode yang paling baik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

1.2

Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dari penelitian ini adalah :

“Bagaimana

menentukan jalur

distribusi yang

optimal sehingga dapat

meminimumkan biaya distribusi?”

1.3

Batasan Masalah
Adapun batasan-batasan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:
1.

Pekerjaan yang dianalisa adalah pekerjaan pendistribusian produk pupuk dari
Distributor Bunga Tani ke sejumlah agen–agen.

2.

Perhitungan dilakukan untuk menentukan rute dengan jarak tempuh yang
tersingkat dari rute yang telah ada.

3.

Data yang digunakan untuk penelitian diambil berdasarkan pemesanan yang
terbanyak yaitu pada bulan Februari 2014

4.

Data pemesanan pupuk yang dipakai yakni pemesanan yang lebih dari 100
kardus

5.

Jumlah agen yang didistribusikan sebanyak 34 agen yang tersebar di 5
wilayah yakni Malang, Madiun, Blitar, Pasuruan, dan Mojokerto.

6.

Jumlah armada yang digunakan yakni 3 truk Fuso jenis 5m dan 2 truk Fuso
jenis 7m

7.

Masa aktif kerja pada PT. Pupuk Bunga Tani Lamongan yaitu 5 hari/ minggu.

8.

1 liter solar dapat menempuh ±15 km

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

1.4

Asumsi – Asumsi
Adapun asumsi-asumsi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :
1.

Kondisi jalur transportasi dalam keadaan lancar.

2.

Logistik yang diangkut sesuai dengan jumlah permintaan agen.

3.

Kendaraan dalam kondisi baik dan siap untuk dipakai.

4.

Kendaraan yang tersedia yakni truk FUSO jenis 5 m dengan kapasitas angkut
1000 box dan jenis 7 m dengan kapasitas angkut 1200 box.

5.

Pengiriman menggunakan 1 armada pada 1 kota.

6.

Pemesanan yang kurang dari 1000 box tetap dilakukan pengiriman hanya
pada 1 kota saja.

1.5

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1.

Merencanakan distribusi produk pupuk dari Distributor Bunga Tani ke
sejumlah agen untuk mencapai jarak terpendek.

2.

1.6

Menghasilkan total biaya distribusi yang minimum.

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :

1.

Bagi Universitas
Bagi Institusi diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan kedepanya agar
lebih baik serta untuk penelitian lebih lanjut dimasa yang akan datang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

2.

Bagi Perusahaan
Sebagai Penghematan jarak pendistribusian produk ke setiap lokasi agen dan
mengurangi baiaya pendistribusian dan meningkatkan kepuasaan dan
kepercayaan konsumen kepada perusahaan.

3.

Bagi Penulis
Memberikan tambahan pengalaman dalam mengaplikasikan teori dengan
memberikan ide guna memperdalam ilmu pengetahuan untuk pengembangan
lebih lanjut.

1.7

Sistematika Penulisan
Adapun sistematika dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I

PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang melakukan penelitian.
Selain itu juga dijelaskan mengenai perumusan masalah dan batasan
masalah, tujuan penelitian, asumsi-asumsi, manfaat penelitian serta
sistematika penulisan.

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA
Pada bab ini dibahas metode yang digunakan dalam penelitian dan teori
lain yang dapat menunjang pelaksanaan penelitian. Teori tersebut akan
menjelaskan konsep pemikiran yang digunakan dalam penelitian
sehingga dapat memahami konsep penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai langkah-langkah yang digunakan
dalam melakukan penelitian. Metodologi penelitian memberikan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

gambaran secara menyeluruh tentang kegiatan Prosedur penelitian
secara sistematis untuk memperhatikan tahap yang dilalui dalam
melakukan kegiatan penelitian.
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan pengolahan dari data yang telah dikumpulkan dan
melakukan

analisis,

evaluasi

data

yang

telah

diolah

untuk

menyelesaikan masalah.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Memberikan suatu rekomendasi sebagai masukan bagi perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1

Definisi Logistik
Distribusi produk sering menciptakan hirarki lokasi penyimpanan, yang

dapat meliputi pusat–pusat produksi (manufacturing sistem), pusat–pusat
distribusi (distribution center), grosir (wholesalers), dan pengecer (retailers).
Dalam kamus APICS, logistik didefinisikan sebagai ilmu dan seni hasil proses
produksi serta distribusi material dan produk dalam kuantitas dan tempat yang
tepat. Dapat pula didefinisikan logistik merupakan seni dan ilmu mengatur dan
mengkontrol arus barang, energi, informasi, dan sumber daya lainnya, seperti
produk, jasa, dan manusia, dari sumber produksi ke pasar. Manufaktur dan
marketing akan sulit dilakukan tanpa dukungan logistik.
Menurut Donald J. Bowersox (2000), mendefinisikan logistik adalah
sebagai proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan
barang, suku cadang dan barang jadi dari suplier, diantara fasilitas-fasilitas
perusahan dan kepada para pelanggan. Logistik juga mencakup integrasi
informasi, transportasi, inventori, pergudangan, dan pemaketan. Logistik Pasar
adalah mencakup perencanaan, implementasi, dan pengendalian arus fisik bahan
serta barang akhir dari titik asal ke titik penggunaaan untuk memenuhi tuntutan
pelanggan atas dan dengan melakukan semua tugas itu diperoleh imbalan berupa
laba. (Kotler, 2002)
Amin Tunggal Widjaja (2008) membuat sebuah buku dengan judul
“Dasar-Dasar Manajemen Logistik dan SCM”, dapat didefinisikan sebagai bagian

7
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

dari proses Suplly Chain yang berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan dan
mengendalikan keefesienan dan keefektifan aliran penyimpanan barang, pelayan
dan informasi terkait dari titik permulaan (point of origin) hingga titik konsumsi
(point-of-cosumption) dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan para
pelanggan.
Dengan kata lain dapat pula diungkapkan bahwa kegiatan berjalan efektif
dan efisien apabila memenuhi syarat 4 tepat yaitu : tepat mutu, tepat ongkos,
maupun tepat waktu. Tujuan logistik adalah menyediakan produk dalam jumlah
tepat, kualitas yang tepat, pada waktu yang tepat dengan biaya yang rendah.
Aspek operasional logistik adalah mengenai manajemen pemindahan
(movement) dan penyimpanan material dan produk jadi perusahaan. Jadi, operasi
logistik dapat dipandang sebagai berawal dari pengangkutan pertama material
komponen-komponen dari sumber perolehanya dan berakhir produk yang dibuat
atau diolah itu kepada langganan atau konsumen, dapat dibagi kedalam 3 kategori,
antara lain :
a. Manajemen Distribusi Fisik
b. Manajemen Material
c. Transfer Persediaan Barang di Dalam Perusahaan
Proses manajemen distribusi fisik menyangkut pengangkutan produk
kepada pelanggan. Dalam distribusi fisik, pelanggan dipandang sebagai
pemberhentian terakhir dalam saluran pemasaran. Jadi, distribusi fisik
menghubungkan suatu perusahaan dengan konsumennya. Manajemen material
yang kadang-kadang disebut supply fisik menyangkut perolehan (procurement)
dan pengankutan material, suku cadang, dan atau persediaan barang jadi dari

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

tempat pembelian ke tempat pembuatan atau perakitan (assembly), gudang atau
agen. (Sinaga, dalam Tuti Sarma,2008).

2.1.1 Ruang Lingkup Logistik
Menurut Sinaga dalam Tuti Sarma (2008). Terdapat beberapa kegiatan
logistik mencakup kegiatan berikut:
1. Pemilihan lokasi, penempatan bahan baku, suku cadang, barang jadi.
2. Penggunaan fasilitas yang tersedia dari organisasi yang bersangkutan.
3. Penyiapan transportasi serta alat penangkutan barang–barangnya.
4. Masalah pembukuan dan pencatatan.
5. Pelaksanaan komunikasi yang persuasif sebagai penyampaian ide, konsep,
gagasan, informasi dari individu atau bagian–bagian lain dalam organisasi.
6. Kegiatan pengurusan sebagai kegiatan untuk mengelola bahan baku, suku
cadang, barang jadi yang disesuaikan dengan jenis dan spesifikasinya. Jenis
dan spesifikasi barang yang berbeda akan memerlukan pengelolaan yang
berbeda.
7. Kegiatan penyimpanan sebagai kegiatan untuk menahan bahan baku, suku
cadang, serta barang jadi sampai pada batas waktu tetentu tanpa harus
mengurangi kualitas barang yang bersangkutan.

2.2

Distribusi
Distribusi adalah kegiatan ekonomi yang menjembatani kegiatan produksi

dan konsumsi. Berkat distribusi barang dan jasa dapat sampai ke tangan
konsumen. Dengan demikian kegunaan dari barang dan jasa akan lebih meningkat
setelah dapat dikonsumsi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

Menurut Philip Kotler (2007) Distribusi adalah suatu perangkat organisasi
yang tergantung yang tercakup dalam proses yang membuat produk atau jasa
menjadi untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis.
Sehingga dalam hal ini distribusi mempunyai tugas untuk menyampaikan produk
ataupun jasa yang diproduksi oleh perusahaan atau produsen kepada para
konsumen ataupun konsumen industri.
Eko, Y. (2009) menyimpulkan bahwa distribusi adalah semua kegiatan
yang ditujukan untuk menyalurkan barang dan/atau jasa dari produsen ke
konsumen. Orang yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor. Dalam
distribusi terdapat pengertian saluran distribusi, faktor perusahaan menggunakan
distributor, fungsi saluran distribusi, dan macam saluran distribusi.

2.2.1 Pengertian Saluran Distribusi
Terdapat beberapa pengertian Saluran distribusi menurut para ahli:
1. Kotler dan Keller (2007), saluran distribusi adalah organisasi-organisasi yang
saling tergantung yang tercakup dalam proses yang membuat produk atau jasa
menjadi tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi. Mereka adalah perangkat
jalur yang diikuti produk atau jasa setelah produksi, yang berkulminasi pada
pembeli dan penggunaan oleh pemakai akhir.
2. Alma (2007), saluran distribusi merupakan lembaga yang saling terkait untuk
menjadi produk atau jasa siap digunakan atau dikonsumsi.
3. Tjiptono (2008), saluran distribusi dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran
yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa
dari produsen kekonsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang
diperluas (jenis, jumlah, harga, tempat dan saat dibutuhkan).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

4. Kotler dan Amstrong (2001), saluran distribusi adalah sekelompok orgnaisasi
yang saling begantung dan terlibat dalam proses pembuatan produk atau jasa
yang disediakan untuk digunakan atau dikonsumsi. Saluran distribusi
merupakan seprangkat alur yang diikuti produk atau jasa setelah produksi,
berakhir dalam pembelian dan digunakan oleh pengguna akhir.
Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa saluran distribusi
adalah kegiatan pemasaran yang saling tergantung dalam proses mempermudah
penyaluran produk dari produsen ke konsumen untuk digunakan atau dikonsumsi.
Dan dapat disimpulkan bahwa pengertian saluran distribusi adalah seperangkat
organisasi yang saling tergantung, organisasi atau orang-orang yang terlibat di
dalamnya melakukan proses perpindahan barang atau jasa yang telah tersedia bagi
penggunaan atau konsumsi oleh konsumen atau pengguna industrial.

2.2.2 Faktor yang Mendorong Perusahaan Menggunakan Distributor
Adapun faktor pendorong perusahaan dalam menggunakan distributor,
yaitu antara lain :
1. Para produsen atau perusahaan kecil dengan sumber keungangan terbatas tidak
mampu mengembangkan organisasi penjualan langsung.
2. Para distributor nampaknya lebih efektif dalam penjualan partai besar karena
skala operasi mereka dengan pengecer dan keahlian khusus nya.
3. Para pengusaha pabrik yang cukup model lebih senang menggunakan dana
mereka untuk ekspansi daripada untuk melakukan promosi.
4. Pengecer yang menjual banyak sering lebih senang membeli macam-macam
barang dari seorang grosir daripada membeli langsung dari masing-masing
pabriknya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

2.2.3 Fungsi Saluran Distribusi
Fungsi utama saluran distribusi adalah menyalurkan barang dari produsen
ke konsumen , maka perusahaan dalam melaksanakan dan menetukan saluran
distribusi harus melakukan pertimbangan yang baik. Yang dimaksud dengan
fungsi utama/pokok adalah tugas-tugas yang mau tidak mau harus dilaksanakan.
Dalam hal ini fungsi pokok distribusi meliputi:
1. Pengangkutan (Transportasi)
Pada umumnya tempat kegiatan produksi berbeda dengan tempat tinggal
konsumen, perbedaan tempat ini harus diatasi dengan kegiatan pengangkutan.
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin majunya
teknologi, kebutuhan manusia semakin banyak. Hal ini mengakibatkan
barang yang disalurkan semakin luas, sehingga membutuhkan alat
transportasi (pengangkutan).
2. Penjualan (Selling)
Di dalam pemasaran barang, selalu ada kegiatan menjual yang dilakukan oleh
produsen. Pengalihan hak dari tangan produsen kepada konsumen dapat
dilakukan dengan penjualan. Dengan adanya kegiatan ini maka konsumen
dapat menggunakan barang tersebut.
3. Pembelian (Buying)
Setiap ada penjualan berarti ada pula kegiatan pembelian. Jika penjualan
barang dilakukan oleh produsen, maka pembelian dilakukan oleh orang yang
membutuhkan barang tersebut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

4. Penyimpanan (Stooring)
Sebelum barang-barang disalurkan pada konsumen biasanya disimpan
terlebih dahulu. Dalam menjamin kesinambungan, keselamatan dan keutuhan
barang-barang, perlu adanya penyimpanan (pergudangan). Contoh, kalian
bisa lihat mengapa orang tua kita ada yang membuat lumbung padi?
5. Pembakuan Standar Kualitas Barang
Dalam setiap transaksi jual-beli, banyak penjual maupun pembeli selalu
menghendaki adanya ketentuan mutu, jenis dan ukuran barang yang akan
diperjualbelikan. Oleh karena itu perlu adanya pembakuan standar baik jenis,
ukuran, maupun kualitas barang yang akan diperjualbelikan tersebut.
Pembakuan (standardisasi) barang ini dimaksudkan agar barang yang akan
dipasarkan atau disalurkan sesuai dengan harapan.
6. Penanggung Risiko
Barang yang didistribusikan bisa jatuh dan pecah, maka rusaklah barang yang
akan didistribusikan tersebut. Hal ini mungkin saja terjadi pada kegiatan
distribusi, maka seorang distributor tentunya akan menanggung risiko. Pada
jaman sekarang untuk menanggung risiko yang muncul bisa dilakukan
kerjasama dengan lembaga/ perusahaan asuransi.
(http://www.perpustakaancyber.blogspot.com.html)

2.2.4 Macam-Macam Saluran Distribusi
Menurut Sinaga, dalam Tuti sarma, (2008) terdapat berbagai macam
distribusi barang konsumsi, antara lain :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

1. Produsen–Konsumen
Bentuk saluran distribusi ini merupakan yang paling pendek dan sederhana
karena tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat menjual barang yang
dihasilkanya melalui pos atau langsung mendatangi rumah konsumen. Oleh
karena itu sering pula disebut saluran distribusi langsung.
2. Produsen–Pengecer–Konsumen
Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang
besar saja, tidak menjual ke pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani oleh
pedagang besar , dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.
3. Produsen–Pedagang Besar–Pengecer–Konsumen
Saluran distribusi ini banyak digunakan oleh produsen , dan dinamakan saluran
distribusi tradisional. Di sini, produsen hanya melayani penjualan dalam
jumlah besra kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer.
Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian oleh
konsumen dilayani pengecer saja.
4. Produsen–Agen–Pengecer–Konsumen
Di sini, produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Ia menjalankan kegiatan
perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran penjualannya
terutama ditujukan kepada para pengecer besar.
5. Produsen–Agen–Pedagang Besar–Pengecer–Konsumen
Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen sebagai perantara
untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian
menjualnya kepada toko-toko kecil.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

Permasalahan penjadwalan kendaraan/alat angkut mempunyai banyak
variasi , namun kita dapat mengurangi menjadi beberapa jenis saja. Diantaranya
adalah :
1. Permasalahan penjadwalan kendaraaan dengan tujuan tunggal dan sumber
tunggal dan terpisah (sparate and single origin and destination point).
2. Permasalahan penjadwalan kendaraan dengan beberapa tujuan dan beberapa
sumber (multiple origin and destination point).
3. Permasalahan penjadwalan kendaraan dengan titik sumber dan tujuan akhir
yang sama (coincident origin and destinationt point).
4. Titik–titik yang terhubung secara spasial (points are spatially related)
5. Titik–titik yang tidak terhubung secara spasial (points are not spatially
related).
Permasalahan jenis ke 3 ini sebenernya jenis lain dari permasalahan
penjadwalan jenis ke 1. Namun dengan adanya ketentuan agar kendaraan atau alat
angkut untuk kembali ke titik asal (sumber) maka permasalahan jenis ke 1
menjadi lebih kompleks. Permasalahan jenis ke 3 ini bisa terjadi jika kendaraan
yang digunakan untuk menangkut barang adalah kendaraan pribadi perusahaan.
Permasalahan jenis 3 ini sering dikenal dengan Traveling Salesman Problem.

2.2.5 Penentuan Biaya Distribusi
Dalam suatu pengertian yang luas biaya distribusi dapat didefinisikan
sebagai biaya yang berhubungan dengan semua kegiatan, mulai dari saat barangbarang telah dibeli/diproduksi sampai barang-barang tiba di tempat pelanggan jadi
adalah biaya pemasaran atau penjualan. Namun dalam pembahasan di sini, yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

dimaksud dengan biaya distribusi adalah biaya-biaya yang lazim berada di bawah
pengendalian eksekutif pemasaran atau penjualan, tidak termasuk biaya
administrasi dan biaya finanasial. Biaya distribusi demikian dapat meliputi, tetapi
tidak terbatas hanya pada, klasifikasi-klasifikasi umum sbb :
1. Biaya Langsung Penjualan (Direct Selling Expense).
Semua biaya langsung untuk memperoleh order, termasuk biaya langsung dari
para salesmen, manajemen dan pengembalian penjualan, kantor-kantor cabang,
dan jasa penjualan yaitu semua biaya yang lazim berhubungan dengan mencari
order.
2. Biaya Periklanan dan Promosi Penjualan.
Semua pengeluaran media advertensi, biaya-biaya yang berhubungan dengan
berbagai jenis promosi penjualan, pengembangan padar dan publisitas.
3. Biaya Transportasi.
Semua beban transporatasi untuk pengiriman batang kepada para pelanggan
dan atas barang yang dikembalikan, serta biaya untuk mengelola dan
memelihara bekerjanya fasilitas-fasilitas transportasi keluar.
4. Biaya Pergudangan dan Penyimpanan (Warehousing and Storage Expanse).
Termasuk semua biaya untuk penggudangan, penyimpanan, penanganan
persediaan, pemenuhan order, dan pembukuan serta penyiapan pengiriman.
5. Biaya Distribusi Umum.
Semua biaya lain yang berhubungan dengan fungsi-fungsi distribusi di bawah
manajemen penjualan yang tidak termasuk pada klasifikasi 1 sampai dengan 4
di atas. Ini dapat meliputi biaya umum pengelolaan penjualan, pelatihan, riset
pasar, dan fungsi-fungsi staf seperti akuntansi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Biaya distribusi telah menjadi semakin penting pada tahun-tahun terakhir
ini. Dalam kenyataannya pada banyak perusahaan, biaya distribusi malah
melebihi biaya produksi atau biaya perolehan/pembelian. Secara umum dapat
dikatakan, bahwa biaya produksi telah semakin menurun, sedangkan biaya
distrbusi semakin menaik. Sampai tingkat tertentu, kenaikan biaya penjualan yang
menyebabkan peningkatan volume penjualan telah memungkinkan perusahaan
mencapai efisiensi yang besar dalam proses pabrikase.
Agar dapat menetapkan dan menentukan standar - standar biaya distribusi
secara berhasil, maka perusahaan harus mengakumulasikan dan memiliki
sejumlah besar informasi yang berhubungan dengan aktivitas - aktivitas distribusi
dan faktor-faktor biaya yang menyangkut aktivitas-aktivitas tersebut. Ini meliputi
sejumlah informasi yang tidak tersedia dalam catatan akuntansi biasa. Catatan
yang permanen harus dirancang untuk mencatat dan mengakumulasikan data ini
secara teratur dan dalam bentuk yang siap untuk dipakai.
Sama seperti telah menjadi suatu kebiasaan masa sekarang untuk mencatat
secara teratur faktor-faktor produksi seperti jam kerja, jam yang dapat
dibebankan, jam menganggur, jam mesin, dan banyaknya operasi, catatan-catatan
yang demikian juga harus dibuat untuk faktor-faktor distribusi. Contoh-contoh
dari data distribusi tersebut adalah sebagai berikut:
• Analisa penjualan dalam saru satuan fisik
• Jumlah transaksi penjualan yang diklasifikasikan menurut ukuran, jam
terjadinya transaksi, dan lain-lain.
• Jumlah Quotations yang dibuat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

• Jumlah order yang diklasifikasikan menurut ukuran, periode dimana orderorder diterima, dan lain-lain
• Jumlah order yang ditulis
• Banyaknya tenaga penjual secara rata-rata
• Jumlah hari-penjual
• Jumlah kunjungan pada para pelanggan lama dan baru
• Jumlah hari perjalanan tenaga penjual
• Jumlah perjalanan yang ditempuh tenaga penjual
• Jumlah pelanggan yang secara rata-rata yang diklasifikasikan sehubungan
dengan lokasi, volume tahunan dan lain-lain.
• Jumlah jam kerja para tenaga penjual, tenaga advertensi, pekerja gudang, supir,
tenaga tata usaha, dan lain-lain.
• Jumlah retur dan potongan yang diklasifikasikan menurui sebab - sebabnya.