KEANEKARAGAMAN TANAMAN OBAT PADA KETINGGIAN TEMPAT YANG BERBEDA DI SEKITAR JALUR SELATAN Keanekaragaman Tanaman Obat Pada Ketinggian Tempat Yang Berbeda Di Sekitar Jalur Selatan Pendakian Gunung Lawu JawaTengah.

KEANEKARAGAMAN TANAMAN OBAT PADA KETINGGIAN
TEMPAT YANG BERBEDA DI SEKITAR JALUR SELATAN
PENDAKIAN GUNUNG LAWU JAWA TENGAH
NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Oleh:

YULIANA ERNAWATI
A 420 102 016

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

KEANEKARAGAMAN TANAMAN OBAT PADA KETINGGIAN
TEMPAT YANG BERBEDA DI SEKITAR JALUR SELATAN
PENDAKIAN GUNUNG LAWU JAWA TENGAH
Yuliana Ernawati, A420102016. Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014.
ABSTRAK


Penelitian ini dilaksanakan di sekitar jalur selatan pendakian Gunung
Lawu Jawa Tengah pada bulan Januari 2014. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui Indeks Keanekaragaman, Indeks Dominansi, dan Kerapatan tanaman
obat di sekitar jalur selatan pendakian Gunung Lawu Jawa Tengah. Lokasi
penelitian dibagi menjadi 3 stasiun, yaitu stasiun A (1.900 m.dpl), stasiun B
(2.100 m.dpl), dan stasiun C (2.300 m.dpl). Metode yang digunakan adalah
metode kuadran dengan sistem transek. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan beberapa metode kemudian dibuat herbarium. Selanjutnya data
dianalisis secara kuantitatif dengan Indeks Keanekaragaman, Indeks Dominansi,
dan Kerapatan. Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat 15 jenis tanaman obat
di sekitar jalur selatan pendakian Gunung Lawu Jawa Tengah pada ketinggian
tempat yang berbeda. Jenis spesies yang ditemukan adalah Daucus carrota,
Kylinga brevifolia Rottb., Cyperus rotundus L., Pytirogramma calomelanos,
Apium graveolens L., Bambusa sp., Thuja orientalis, Imperata cylindrica, Rubus
rosaefilius, Leucaena leucocephala, Brassica oleraceae L., Tinospora crispa L.,
Musa paradisiaca, Ocimum sanctum, Stevia rebaudiana. Indeks Dominansi
tertinggi terdapat pada stasiun A (1.900 m.dpl) sebesar 0,32. Indeks
Keanekaragaman tertinggi terdapat pada stasiun B (2.100 m.dpl) sebesar 0,84
dengan 13 jenis tanaman obat. Kerapatan tertinggi terdapat pada stasiun C
(2.300 m.dpl) sebesar 5,2. Tanaman yang paling banyak ditemukan adalah

Kylinga brevifolia Rottb yaitu 138 individu dan yang paling sedikit adalah
Leucaena leucocephala dan Musa paradisiaca yaitu masing-masing 3 individu.
Kata kunci: tanaman obat, indeks dominansi, indeks keanekaragaman, kerapatan,
gunung lawu.

xiv

THE DIVERSITY OF MEDICINAL PLANT IN THE HEIGHT OF
DIFFERENT ROUTES AROUND SOUTH LAWU MONTAIN OF
CENTRAL JAVA

Yuliana Ernawati, A420102016. Biology Department, Teacher Training and
Education Faculty, Muhammadiyah University of Surakarta, 2014.
ABSTRACT

This research was conducted in the southbound lanes of climbing around
Lawu Montain of Central Java in January 2014. The purpose of this study is to
determine the diversity index , dominance index , and density of medicinal plants
around the southbound lanes climbing Lawu Central Java . Research location
were divided into three stations , namely station A ( 1,900 m.dpl ) , station B (

2,100 m.dpl ) , and station C ( 2,300 m.dpl ) . The used method is the quadrant
method with the transect system . The data was collected using several methods
and then herbarium was made. And then, data were analyzed quantitatively with a
diversity index , dominance index , and density . The result of the experiment
showed that there were 15 species of medicinal plants around the southbound
lanes climbing Lawu Montain of Central Java at different altitudes . Types of
species found are Daucus Carrota, Kylinga brevifolia Rottb., Cyperus rotundus
L., Pytirogramma calomelanos, Apium graveolens L., Bambusa sp., Thuja
orientalis , Imperata cylindrica, Rubus rosaefilius , Leucaena leucocephala ,
Brassica oleraceae L ., Tinospora crispa L., Musa paradisiaca, Ocimum sanctum,
Stevia rebaudiana . Dominance index was highest at station A ( 1,900 m.dpl ) is
0.32 . Diversity index was highest at station B ( 2,100 m.dpl ) is 0.84 with 13
species of medicinal plants . The highest Density at station is C ( 2,300 m.dpl ) is
5.2 . Plants that are most commonly found are Kylinga brevifolia Rottb is 138
individuals and the least is Leucaena leucocephala and Musa paradisiaca are
each 3 individuals .

Keywords : medicinal plants, dominance index, diversity index, density, lawu
montain .


xiv

A. PENDAHULUAN
Area pegunungan adalah salah suatu tempat yang sangat menarik
untuk diteliti. Terdapat berbagai jenis vegetasi yang bisa ditemui di kawasan
tersebut. Tanah yang subur dan suhu udara yang sejuk membuat daerah ini
banyak ditumbuhi tanaman. Gunung Lawu yang terletak di perbatasan Jawa
Tengah dan Jawa Timur adalah salah satu pegunungan yang memiliki
berbagai vegetasi.
Gunung Lawu adalah pegunungan vulkanik tua yang sudah tidak aktif.
Secara geografis terletak pada posisi sekitar 111˚15’ BT dan 7˚30’LS dan
meliputi areal seluas sekitar 15.000 Ha. Secara administratif lereng barat yang
terletak di Provinsi Jawa Tengah, meliputi Kabupaten Karanganyar, Sragen
dan Wonogiri. Lereng timur terletak di Provinsi Jawa Timur, meliputi
kabupaten Magetan dan Ngawi. Gunung ini memanjang dari utara keselatan,
dipisahkan jalan raya penghubung provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Topografi bagian utara berbentuk kerucut dengan puncak Argo (Hargo)
Dumilah setinggi 3.265 m.dpl (Sugiyarto, 2001)
Ekosistem yang tumbuh di kawasan pegunungan berbeda-beda disetiap
ketinggian tempat, hal tersebut dikarenakan beberapa faktor di antaranya

adalah suhu, intensitas cahaya, kelembapan, dan pH tanah. Beragam spesies
tumbuhan telah terbukti berkhasiat bagi kesehatan. Tidak hanya dibuktikan
secara empiris, khasiat tersebut juga telah diuji secara klinis. Kandungan
berbagai senyawa aktif yang ada di dalam tumbuhan tersebut ditengarai
ampuh menumpas penyakit, dari yang ringan hingga yang bersifat menahun
(Utami, 2013).
Dari hasil pra penelitian yang dilakukan oleh peneliti ternyata di
kawasan jalur selatan pendakian Gunung Lawu Jawa Tengah banyak
ditemukan tumbuhan yang berpotensi sebagai tanaman obat seperti wortel,
jukut pendul, rumput teki, bambu, brotowali dll. Diharapkan melalui
penelitian

ini

dapat

menghasilkan

pengetahuan


tentang

bagaimana

keanekaragaman (Indeks Keanekaragaman, Indeks Dominansi, Kerapatan)
tanaman obat di sekitar jalur selatan pendakian Gunung Lawu Jawa Tengah

pada ketinggian 1.900 m.dpl, 2.100 m.dpl, dan 2300 m.dpl dan untuk
mengetahui adakah perbedaan keanekaragaman tanaman obat pada ketinggian
yang berbeda.
B. METODE PENELITIAN
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuadran dengan sistem transek.
1. Tempat penelitian dibagi menjadi 3 stasiun sesuai dengan ketinggian
tanah yang berbeda :

3
2
1
Keterangan :

1. Stasiun A (Ketinggian tanah 1.900 m.dpl)
2. Stasiun B (Ketinggian tanah 2.100 m.dpl)
3. Stasiun C (Ketinggian tanah 2.300 m.dpl)
2. Setiap stasiun dibagi menjadi 5 kuadran ukuran 1 m x 1 m yaitu KI,
KII, KIII, KIV, KV dengan jarak antar kuadran yaitu 5 m.
1m
1m

KI

KV

KIII

5m
KII
Keterangan :
KI

: Kuadran I


KII

: Kuadran II

KIII

: Kuadran III

5m

5m

5m
KIV

KIV

: Kuadran IV


KV

: Kuadran V

3. Pengambilan data diperoleh dengan cara menggunakan metode transek
kuadran berukuran 1m x 1m.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
beberapa metode yaitu metode eksperimen, metode kepustakaan, metode
wawancara, metode dokumentasi dan kemudian dibuat herbarium.
Selanjutnya

data

dianalisis

secara

kuantitatif

Keanekaragaman, Indeks Dominansi, dan Kerapatan.


dengan

Indeks

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
Hasil penelitian keanekaragaman tanaman obat di sekitar jalur
selatan pendakian Gunung Lawu yang dilakukan pada 3 ketinggian
yang berbeda yaitu 1900 m.dpl, 2100 m.dpl dan 2300 m.dpl dapat
dilihat pada Tabel 4.1
Tabel 4.1 Keanekaragaman Jenis Tanaman Obat Di Sekitar Jalur
Selatan Pendakian Gunung Lawu Jawa Tengah.
Jumlah Spesies Pada Ketinggian
No

Nama Spesies

1900 m.dpl


2100 m.dpl

2300 m.dpl

Jumlah Total
Spesies

1

Daucus carrota

17

7

0

24

2

Kylinga brevifolia Rottb *

44

32

62

138

3

Cyperus rotundus L.

24

17

32

73

4

Pytirogramma calomelanos

2

6

8

16

5

Apium graveolens L.

4

3

0

7

6

Bambusa sp.

2

1

1

4

7

Thuja orientalis

1

4

2

7

8

Imperata cylindrica

0

5

6

11

9

Rubus rosaefilius

0

2

2

4

10

Leucaena leucocephala **

0

2

1

3

11

Brassica oleraceae L.

0

5

2

7

12

Tinospora crispa L.

0

8

0

8

13

Musa paradisiaca **

0

3

0

3

14

Ocimum sanctum

0

0

10

10

15

Stevia rebaudiana

0

0

4

4



94

95

130

319

* Kylinga brevifolia Rottb. : Jumlah individu paling banyak.
** Leucaena leucocephala dan Musa paradisiaca : Jumlah individu paling
sedikit.
Dari hasil penelitian keanekaragaman tanaman obat di sekitar jalur
selatan Gunung Lawu Jawa Tengah pada ketinggian yang berbeda di
peroleh total keseluruhan 15 jenis tanaman obat. pada stasiun A (1.900
m.dpl) diperoleh 7 jenis spesies tanaman obat, pada stasiun B (2.100
m.dpl) terdapat 13 jenis tanaman obat dan pada stasiun C (2.300 m.dpl)
ditemukan 11 jenis tanaman obat.

Jumlah tanaman obat yang tumbuh di setiap stasiun berbeda karena
lingkungan tumbuh dari masing-masing jenis tanaman obat juga berbeda.
Dari hasil pehitungan telah didapat nilai Indeks Dominansi, Indeks
Keragaman dan Kerapatan yang berbeda pada tiap stasiun (Tabel 4.2).
Tabel 4.2 Indeks Dominansi, Indeks Keragaman Spesies dan Kerapatan Tanaman
Obat pada tiap Stasiun di Jalur Selatan Pendakian Gunung Lawu Jawa Tengah.
NO

Stasiun

Jumlah
Individu

1
2
3

A (1900 m.dpl)
B (2.100 m.dpl)
C (2.300 m.dpl)

94
95
130

C
(Indeks
Dominansi)
0,32
0,17
0,3

Ds
(Indeks
Keragaman)
0,69
0,84
0,78

D (Kerapatan)

3,76
4,52
5,2

2. Pembahasan
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa yang memiliki C (Indeks
Dominansi) paling tinggi adalah terdapat pada Stasiun A yang terletak
pada ketinggian 1900 m.dpl yaitu sebesar 0,32 artinya bahwa termasuk
dalam Indeks Dominansi rendah karena C ( Indeks Dominanasi ) < 1, hal
tersebut sesuai dengan kriteria yang telah dikemukakan oleh Soegianto
(1994). Apabila nilai Indeks Dominansi rendah maka dominansi terpusat
(terdapat) pada beberapa spesies (Indriyanto, 2006).
Indeks Keragaman (Ds) yang paling tinggi adalah terdapat pada
Stasiun B yang terletak pada ketinggian 2.100 m.dpl yaitu 0,84 artinya
bahwa termasuk dalam Indeks Keragaman tinggi karena 0,5

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Cacing Tanah pada Tipe Habitat dan Ketinggian Tempat yang Berbeda

0 3 23

KEANEKARAGAMAN TANAMAN OBAT PADA KETINGGIAN TEMPAT YANG BERBEDA DI SEKITAR JALUR SELATAN PENDAKIAN Keanekaragaman Tanaman Obat Pada Ketinggian Tempat Yang Berbeda Di Sekitar Jalur Selatan Pendakian Gunung Lawu JawaTengah.

0 2 15

PENDAHULUAN Keanekaragaman Tanaman Obat Pada Ketinggian Tempat Yang Berbeda Di Sekitar Jalur Selatan Pendakian Gunung Lawu JawaTengah.

0 1 5

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PAKU (Pteridophyta) PADA KETINGGIAN TEMPAT YANG BERBEDA-BEDA DI SEKITAR JALUR KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PAKU (Pteridophyta) PADA KETINGGIAN TEMPAT YANG BERBEDA-BEDA DI SEKITAR JALUR SELATAN PENDAKIAN GUNUNG MERAPI.

1 3 15

PENDAHULUAN KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PAKU (Pteridophyta) PADA KETINGGIAN TEMPAT YANG BERBEDA-BEDA DI SEKITAR JALUR SELATAN PENDAKIAN GUNUNG MERAPI.

0 2 6

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PAKU (Pteridophyta) DI SEKITAR JALUR BARAT PENDAKIAN GUNUNG LAWU PADA KETINGGIAN KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PAKU (Pteridophyta) DI SEKITAR JALUR BARAT PENDAKIAN GUNUNG LAWU PADA KETINGGIAN YANG BERBEDA-BEDA.

0 1 12

PENDAHULUAN KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PAKU (Pteridophyta) DI SEKITAR JALUR BARAT PENDAKIAN GUNUNG LAWU PADA KETINGGIAN YANG BERBEDA-BEDA.

0 0 4

KEANEKARAGAMAN LABA-LABA ( Arachnida ) PADA KETINGGIAN TEMPAT YANG BERBEDA Keanekaragaman Laba-Laba ( Arachnida ) Pada Ketinggian Tempat Yang Berbeda Di Taman Nasional Gunung Merbabu Kabupaten Boyolali Tahun 2012.

0 1 14

KEANEKARAGAMAN LABA-LABA ( Arachnida ) PADA KETINGGIAN TEMPAT YANG BERBEDA Keanekaragaman Laba-Laba ( Arachnida ) Pada Ketinggian Tempat Yang Berbeda Di Taman Nasional Gunung Merbabu Kabupaten Boyolali Tahun 2012.

0 10 14

KEANEKARAGAMAN MAKROFAUNA TANAH PADA BERBAGAI KETINGGIAN TEMPAT DI GUNUNG LAWU.

0 0 14