KEANEKARAGAMAN LABA-LABA ( Arachnida ) PADA KETINGGIAN TEMPAT YANG BERBEDA Keanekaragaman Laba-Laba ( Arachnida ) Pada Ketinggian Tempat Yang Berbeda Di Taman Nasional Gunung Merbabu Kabupaten Boyolali Tahun 2012.
KEANEKARAGAMAN LABA-LABA ( Arachnida )
PADA KETINGGIAN TEMPAT YANG BERBEDA
DI TAMAN NASIONAL GUNUNG MERBABU
KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2012
JURNAL
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajad Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Biologi
Disusun oleh:
SUTAR
A420080146
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2012
KEANEKARAGAMAN LABA-LABA (Arachnida )
PADA KETINGGIAN TEMPAT YANG BERBEDA
DI TAMAN NASIONAL GUNUNG MERBABU
KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2012
Sutar, A420080146, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 43 halaman.
ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini berdasarkan ekosistem yang terdapat di
Taman Nasional Gunung Merbabu yaitu ekosistem hutan hujan tropis musim
pegunungan bawah (1000-1500 m dpl), hutan hujan tropis musim pegunungan
atas (1500-2400 m dpl) dan hutan hujan tropis musim sub-Alpin (2400-3142 m
dpl). Selain itu belum ada penelitian mengenai keanekaragaman laba-laba
(Arachnida) di Taman Nasional Gunung Merbabu. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui keanekaragaman laba-laba (Arachnida) di Taman Nasional Gunung
Merbabu Kabupaten Boyolali Tahun 2012. Metode yang digunakan metode
kuadrat dengan sistem plot, luas plot setiap stasiun 2700 m2. Dengan lokasi
penelitian dibagi menjadi 3 stasiun, yaitu stasiun A (1500 m dpl), stasiun B (1800
m dpl) dan stasiun C (2400 m dpl). Selanjutnya data pengamatan dianalisis
dengan Indeks Simpson yang berfungsi untuk mengetahui besar keragaman dan
dominasi laba-laba. Keanekaragaman paling tinggi pada stasiun A (1500 m dpl)
yaitu ada 9 jenis laba-laba (Arachnida) dengan jumlah total 2334 individu. Labalaba paling banyak ditemukan dari spesies Lycosa sp. yaitu 2235 individu,
sedangkan jumlah laba-laba terkecil yaitu Nephila pilipes yaitu 4 individu.
Indeks keragaman paling tinggi terdapat di stasiun A (1500 m dpl) sebesar
0,0826, sedangkan indeks keragaman paling kecil terdapat di stasiun C (2400 m
dpl) dengan nilai keragaman 0. Indeks dominasi paling tinggi terdapat di stasiun
C (2400 m dpl) sebesar 1, sedangkan indeks dominasi paling kecil terdapat di
stasiun A (1500 m dpl) sebesar 0,9173. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa keragaman laba-laba (Arachnida) di Kawasan Taman
Nasional Gunung Merbabu termasuk rendah karena indeks diversitas (Ds) lebih
kecil dari 0,5 dan semakin naiknya ketinggian suatu tempat jumlah populasi laba laba (Arachnida) semakin berkurang.
Kata Kunci : Indeks Dominasi Simpson, Indeks Keragaman, Taman Nasional Gunung Merbabu,
Keanekaragaman laba-laba (Arachnida).
I. PENDAHULUAN
Fakta
A. Latar Belakang
Indonesia
merupakan
menunjukkan
kemelimpahan
Invertebrata
negara paling kaya dengan
akan menurun seiring dengan
keanekaragaman
hayati
naiknya ketinggian. Sebagai
dibanding negara-negara lain
contoh, semut, laba-laba dan
di dunia bahkan mengalahkan
rayap hampir tidak ditemukan
Amerika
pada
Serikat
yang
daerah
yang tinggi,
wilayahnya lima kali lebih
namun
sangat
luas
dijumpai
di
dibanding
(AntaraNews,
Indonesia
2011:1).
rendah.
umum
tempat
yang
Ketinggian
suatu
Keanekaragaman hayati yang
lokasi akan berdampak pada
dimiliki oleh negara beriklim
kondisi
tropis ini tersebar luas di
temperatur
berbagai tipe ekosistem yang
naiknya
kaya. Mulai dari ekosistem
merupakan
daratan
distribusi
sampai
ekosistem
klimak.
seiring
pembatas
bagi
spesies
dengan luasan daerah yang
pegunungan,
luas
maupun
ruang
yang
memberikan
cukup
dengan
ketinggian
kepulauan. Ekosistem daratan
mampu
Turunnya
yang
berbagai
hidup
baik
di
hewan
tumbuhan.
bagi
Temperatur
dan
klimatik yang dominan akan
pertumbuhan populasi suatu
memberikan pengaruh bagi
spesies sepanjang habitatnya
berbagai faktor lingkungan
tidak terganggu. Sebaliknya
lain, seperti contoh hujan dan
dengan ekosistem kepulauan
kelembaban.
yang sangat rentan dengan
Salah
perkembangan
kapasitas
diversitasnya
tampung
(Iyai
Pattiselanno, 2006 :181).
dan
sebagai
satu
faktor
gunung
yang terletak di Propinsi Jawa
Tengah
yaitu
Gunung
Merbabu yang bertipe Strato
yang terletak secara geografis
pada 7,5° LS dan 110,4° BT.
Pada
tahun
2007
Secara administratif gunung
pernah dilakukan penelitian
ini
yang dilakukan oleh Institut
berada
Kabupaten
lereng
di
wilayah
Magelang
sebelah
barat
di
Pertanian
Bogor
di
dan
permukaan tanah pada empat
Kabupaten Boyolali di lereng
tipe penggunaan lahan yang
sebelah timur, Provinsi Jawa
berbeda. Dari sini diketahui
Tengah.
bahwa
Gunung Merbabu
keanekaragaman
memiliki 3 tipe ekosistem
spesies laba-laba pada empat
hutan, yaitu : ekosistem hutan
tipe
hujan
tersebut
tropis
musim
penggunaan
lahan
ternyata
berbeda.
pengunungan bawah (1000 –
Keanekaragaman
1500 m dpl (meter diatas
laba-laba di kebun teh adalah
permukaan laut), ekosistem
yang
hutan hujan tropis musim
dibandingkan
pegunungan tinggi (1500 -
hutan,
2400 m dpl), dan ekosistem
organik dan kebun sayur.
spesies
tertinggi
bila
dengan
kebun
di
pertanian
hutan tropis musim sub-Alpin
Berdasarkan pertimba
(2400 - 3142 m dpl). Selain
ngan yang telah dikemukakan
menyimpan keanekaragaman
dalam latar belakang di atas,
flora,
penulis
tertarik
untuk
melacak
penelitian
lebih
lanjut
dengan
judul
Taman
Nasional
Gunung
Merbabu
masih
memiliki
berbagai
macam
jenis Arthropoda khususnya
“Keanekaragaman
laba-laba (Arachnida ) yang
laba
belum terinventarisasi dalam
Ketinggian Tempat yang
keanekaragam laba-laba di
Berbeda di Taman Nasional
Taman
Gunung
Merbabu.
Nasional
Gunung
Laba-
(Arachnida )
pada
Merbabu
Kabupaten Boyolali Tahun
2012”.
2011 sampai bulan Maret tahun
B. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini
adalah
untuk
2012.
B. Alat dan Bahan
mengetahui
keanekaragaman
Alat
yang
digunakan
laba-laba
penelitian
ini
(Arachnida ) pada ketinggian
Altimeter
Sunoh,
tempat
yang
di
meter 200 meter , 50 buah Patok
Taman
Nasional
Gunung
bambu 100 cm, 1 Rim Kantong
Merbabu. Adapun manfaat
Plastik 15 x 30 cm, 5 Toples
yang
plastik diameter 15 cm, 1 Kertas
berbeda
diharapkan
dari
yaitu
:1
buah
1buah
Roll
penelitian ini adalah :
Label 1 x 3 cm, 50 lembar Kertas
1. Memberikan
HVS 80 gram, 2 Pensil, 2 Bolpoin
pemikiran
sumbangan
di
0.5, 2 Kamera Digital 14 MP
Taman Nasional Gunung
SONY, 1 Rafia 2000 m, 4 Jaring
Merbabu masih terdapat
laba-laba. 2 Pisau, 2 Gunting, 1
keanekaragaman laba-laba
Termohigrometer.
yang
bahwa
memiliki
nilai
ekologi tinggi.
2. Memberikan
Adapun bahan-bahan yang
digunakan dalam penelitian yaitu:
informasi
(a) Spesies laba-laba yang ada di
bagi
pemerintah
untuk
lebih
menjaga
dan
Merbabu pada 3 ketinggian (b)
melestarikan hutan supaya
Pengenalan Pelajaran Serangga
keanekaragaman laba-laba
pengarang DJ. Borror, C.A. NF.
tidak cepat punah.
Jhonson, C.A. Triplehorn. Edisi
Taman
Nasional
Gunung
bahasa Indonesia yang diterbitkan
II. METODE PENELITIAN
Universitas Gadjah Mada. (c)
A. Tempat dan Waktu
Riceland Spider of South and
Penelitian ini dilakukan di
Shoutheast Asia Pengarang A.T.
Taman
Nasional
Gunung
Barrion
Merbabu
Kabupaten
Boyolali
International
yang dimulai dari bulan Oktober
dan
J.A.
Litsinger.
Rice
Research
International. Philippines.
ni
C. Populasi dan Sampel
Dalam
Populasi
penelitian
adalah
Laba-laba
berada
Gunung
masing jenis ke-n
ini
N = Total nilai penting dari
keseluruhan
(Arachnida )
di
Taman
= Nilai penting masing
seluruh jenis.
yang
Nasional
Merbabu.Sampel
dari
Jika nilai indeks dominansi lebih
kecil
dari
1
berarti
penelitian ini adalah semua jenis
keanekaragaman jenis rendah, jika
Laba-laba
yang
1-3 berarti nilai keanekaragaman
berhasil ditemukan pada setiap
jenis sedang, bila lebi besar dari 3
kuadran di lokasi penelitian di
berarti
TNGM.
tinggi.
D. Teknik Pengumpulan Data
b.
(Arachnida )
Pengumpulan
menggunakan
yaitu:
(1)
data
beberapa
cara
eksperimen,
(2)
keanekaragaman
Indeks Keanekaragaman jenis
�� = 1 −
Ds
jenis
n
= Jumlah individu jenis
ke- 1
data
dari
penelitian ini adalah dengan cara
deskriptif kualitatif yaitu dengan
cara
menganalisis
menggunakan
keanekaragaman
data
rumus
jenis
indeks
simpsons
a.
Ʃni ni −1
N N−1
dimana :
δ
N
= Jumlah seluruh individu
Nilai Keragaman (Ds) dikatakan
rendah apabila Ds1 (Krebs,
1999: 443).
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Indeks dominasi
δ=
N N−1
= Indeks keanekaragaman
E. Teknik Analisis Data
Analisis
Ʃ n n−1
dimana :
kepustakaan, (3) wawancara, (4)
dokumentasi.
jenis
= Indeks dominansi
Berdasarkan
hasil
penelitian yang dilakukan di
TNGM
mengenai
Keanekaragaman
Laba-laba
diperoleh hasil data berikut ini :
Tabel 4.1 Hasil penelitian jenis laba-laba (Arachnida ) di sekitar Taman
Nasional Gunung Merbabu (TNGM)
No.
Jumlah laba-laba pada ketinggian
1000-1500 1500-2400 2400-3142
m.dpl
m.dpl
m.dpl
23
8
-
Nama Spesies
Jumlah
total
1.
Argiope versicolor
2.
Argiope luzona
11
-
-
11
2.
Gasteracantha diadesmia
2
3
-
5
3.
Gasteracantha parangdiadesmia
5
-
-
5
4.
Leucauge decorata
14
4
-
18
5.
Leucauge bontoc
33
12
-
45
7.
Nephila kuhlii
7
-
-
7
8.
Nephila maculata **
4
-
-
4
2235
1350
417
4002
2334
1377
417
4128
9.
Lycosa sp.
*
JUMLAH
31
Keterangan :
*
**
: Jumlah laba-laba paling banyak
: Jumlah laba-laba paling sedikit.
Berdasarkan
4.1
maculata 4 ekor, Lycosa sp.
hasil penelitian, jenis laba-laba
2235 ekor, ketinggian 1500-
(Arachnida ) di sekitar TNGM
2400 m.dpl dapat ditemukan 5
dapat
adanya
jenis laba-laba yaitu: Argiope
jenis
versicolor 8 ekor, Gasteracantha
perbedaan
tabel
diketahui
jumlah
dan
spesies di 3 ketinggian. Pada
diadesmia
ketinggian 1000-1500 m dpl
decorata
dapat ditemukan 9 jenis laba-
bontoc 12 ekor, Lycosa sp 1350
laba yaitu : Argiope versicolor
ekor,
23 ekor, Argiope luzona 11 ekor,
ketinggian 2400-3142 m dpl
3 ekor, Leucauge
4
ekor,
sedangkan
Leucauge
untuk
Gasteracantha
diadesmia
2
dapat ditemukan 1 ekor laba-
ekor,
Gasteracantha
laba yaitu Lycosa sp. Hasil
parangdiadesmia .
5
ekor,
pengumpulan
laba-laba
Leucauge decorata
14 ekor,
(Arachnida ) di Taman Nasional
Leucauge
33
Gunung
bontoc
ekor,
Nephila kuhlii 7 ekor, Nephila
Merbabu
dapat
digambarkan sebagai berikut:
4002
4000
Keterangan :
A. Argiope versicolor
B. Gasteracantha diadesmia
C. Gasteracantha parangdiadesmia
D. Leucauge decorata
E. Leucauge bontoc
F. Argiope luzona
G. Nephila kuhlii
H. Nephila maculata
I. Lycosa sp.
2000
50
45
40
31
30
20
18
11
10
7
5
A
B
5
D
F
G
C
E
Jenis spesies laba-laba (Arachnida )
4
H
Gambar 3. Grafik jumlah laba-laba pada tiga ketinggian
I
bontoc, Lycosa sp, dan pada
B. Pembahasan
Berdasarkan
tabel
4.1
Stasiun C dengan ketinggian
hasil penelitian Keanekaragaman
disini hanya dapat dikumpulkan
laba-laba
jenis Lycosa sp. saja.
(Arachnida )
yang
dilakukan pada 3 ketinggian
Hasil pengumpulan laba-
tempat yang berbeda yaitu 1000-
laba (Arachnida ) dari ketiga
1500, 1500-2400 dan 2400-3142
ketinggian yang terdiri dari tiga
m
dpl
diperoleh
gambaran
ekosistem
tentang
keragaman
laba-laba
terlihat bahwa semakin naiknya
(Arachnida ) yang ada disekitar
ketinggian suatu tempat maka
Taman
jumlah populasi suatu makhluk
Nasional
Gunung
Merbabu.
hidup
laba-laba(Arachnida )
di
yang
itu
berkurang.
berbeda
akan
Selain
ini
semakin
itu
faktor
TNGM menurut analisis Indeks
suhu, kelembaban, curah hujan
Simpson
dan
termasuk
rendah,
kecepatan
angin
juga
karena nilai diversitas di bawah
mempengaruhi diversitas dan
1. Sedangkan laba-laba yang
jumlah
ditemukan diketiga stasiun yaitu
(Arachnida ).
sebagai
berikut:
Stasiun
populasi
laba-laba
A
Spesies laba-laba yang
ditemukan 9 jenis laba-laba yaitu
ada di TNGM ini mempunyai
Argiope
Argiope
keanekaragaman yang berbe hal
Gasteracantha
ini diketahui dengan adanya
versicolor,
luzona,
indeks keragaman dan indeks
parangdiadesmia,
Gasteracantha
diadesmia,
dominansi
jenis
pada
tiap
Leucauge decorata, Leucauge
ketinggian tidak sama. Hal ini
bontoc,
Nephila
disebabkan
adanya
diversitas
Nephila
kuhlii,
laba-laba
yang
berbeda,
maculata,
Lycosa
sp,
Stasiun B dapat dikumpulkan
sehingga mengakibatkan adanya
jenis
versicolor,
perbedaan nilai keragaman dan
diadesma,
dominansi.
Argiope
Gasteracantha
Leucauge decorata, Leucauge
nyata
pada
Perbedaan
yang
masing-masing
stasiun ditabulasikan dalam tabel
tersebut.
4.2 berikut.
Keragaman dari tabel 4.2 di atas
Tabel 4.2 Indeks Keragaman dan
Indeks
Dominansi
Simpson laba-laba tiap
stasiun
Stasiun
Jumlah
No.
δ
Ds
(m.dpl)
Indeks
dapat dilihat Indeks dominansi
yang paling kecil yaitu pada
stasiun C sebesar 0 yang berarti
bahwa tidak banyak ditemukan
laba-laba
laba-laba (Arachnida ). Stasiun
A (10001.
2334
0,0826
0,9173
1377
0,0173
0,9826
417
0
1
ini letaknya dekat dengan tebing
1500 )
di kanan kirinya membentuk
B (15002.
tebing
2400)
C (24003.
yang
sangat
curam.
Keadaan tanahnya ada yang
3142)
bercampur batu-batu kecil dan
Keterangan:
Ds
: Indeks Keragaman
δ
: Indeks Dominansi Simpson
Berdasarkan
dapat
Selain
dilihat
pasir. Indeks dominansi paling
sedikit ditemukan pada stasiun
tabel
bahwa
4.2
indeks
keragaman yang paling banyak
ditemukan
pada
stasiun
A
sebesar 0,0826 artinya laba-laba
yang ada di stasiun A lebih
beragam apabila dibandingkan
dengan stasiun B dan C, karena
pada stasiun A kelembabannya
lebih rendah dari pada stasiun B
dan C. Menurut Suana (2005: 7),
struktur fisik habitat menjadi
pertimbangan pertama bagi labalaba (Arachnida ) pembuat jaring
untuk menduduki suatu habitat,
disamping faktor lain seperti
ketersedian mangsa pada habitat
A, karena pada lokasi ini labalabanya
lebih
hampir
beragam
semua
dan
kuadran
ditemukan laba-laba (Arachnida )
selain itu stasiun A memiliki
suhu
udara
lebih
tinggi
dibanding dengan stasiun B dan
C.
Menurut
(Brewer
dalam
Handayani, 1994: 7), ketinggian
suatu lokasi akan berdampak
pada kondisi klimak. Turunnya
temperatur
seiring
dengan
naiknya ketinggian merupakan
pembatas
distribusi
bagi
berbagai spesies yang hidup di
pegunungan,
baik
hewan
maupun tumbuhan. Temperatur
sebagai faktor klimatik yang
disebabkan oleh dua hal, yaitu
dominan
memberikan
disebabkan karena ulah manusia
pengaruh bagi berbagai faktor
sebagai pengelola dan kedua
lingkungan lain, seperti contoh
faktor alam. Menurut Barrion
hujan dan kelembaban.
(1995:84), meskipun laba-laba
akan
merupakan
mampu beradaptasi di berbagai
kelompok hewan yang sangat
habitat bahkan dapat hidup di
bervariasi
gurun, puncak gunung, gua,
Laba-laba
yang
dalam
temperatur
dibutuhkan
untuk
dan
di
bawah
tumbuhnya. Pengukuran faktor
permukaan air, laba-laba sangat
fisik
sensitif terhadap gangguan yang
lingkungan
laba-laba
(Arachnida ) yang ada di Taman
terjadi
Nasional
Gangguan di lingkungan tempat
Gunung
Merbabu
ditabulasikan sebagai berikut :
Tabel
No
terowongan
4.3
Stasiun
Data Faktor Fisik
Lingkungan Labalaba (Arachnida ) di
Taman
Nasional
Gunung Merbabu
Suhu
pH
Tanah
Kelembaban
21OC
6,5
65
A (10001.
1500)
lingkungannya.
hidup laba-laba yang berdampak
negatif
terhadap
kelimpahan
laba-laba,
antara
lain:
penebangan
hutan
untuk
dijadikan lahan pertanian dan
karena faktor alam , seperti
gunung meletus, badai.
Hasil penelitian dari tiga
B (150020OC
2.
6,5
60
2400)
ketinggian menunjukkan bahwa
keanekaragaman jenis laba-laba
C (240018OC
3.
di
6,5
50
3142)
(Arachnida )
disekitar
yang
ditemukan
TNGM
tergolong
rendah. Keanekaragaman labaDari
tabel
4.3
dapat
laba (Arachnida ) di
TNGM
diketahui faktor fisik lingkungan
menunjukkan bahwa semakin
yang
naiknya ketinggian suatu tempat
dapat
banyaknya
mempengaruhi
jumlah
laba-laba
maka keanekaragaman laba-laba
(Arachnida ) yang ada di alam
(Arachnida ) semakin menurun.
Menurut
(Whitten
dalam
Handayani, 1999: 8), secara
umum
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
kemelimpahan
akan
Invertebrata
seiring
menurun
dengan
ketinggian.
semut,
Sebagai
laba-laba
dan
yang
tinggi,
yang
Nasional
contoh,
dapat
rayap
namun
sangat umum dijumpai ditempat
penelitian
dilakukan
naiknya
hampir tidak ditemukan pada
daerah
Berdasarkan
di
Gunung
diperoleh
Taman
Merbabu
kesimpulan
sebagai berikut :
1. Ditemukan 9 jenis laba-laba
yang tersebar di 3 ketinggian.
2. Keanekaragaman
paling
yang rendah. Data yang diambil
tinggi
pada
stasiun
A
pada penelitian ini di Taman
ditemukan 9 jenis laba-laba,
Merbabu
3. jumlah total ada 2334 ekor.
dimana ada aktivitas manusia,
Laba-laba (Arachnida ) paling
kemungkinan
banyak
Nasional
Gunung
dapat
ditemukan
yaitu
mengakibatkan rusaknya habitat
Lycosa sp. sebanyak 2235
asli dari laba-laba (Arachnida ).
ekor dan jumlah terkecil laba-
Peran laba-laba disuatu
ekosistem
sangat
beragam,
antara lain: sebagai predator dari
laba
Nephila
maculata
sebanyak 4 ekor.
4. Indeks
keragaman
paling
Collembola , semut, kelompok
tinggi terdapat di stasiun A
laba-laba
yaitu
Arthropoda
sendiri,
dan
lainnya, memiliki
0,0826
dominasi
dan
paling
indeks
tinggi
peran utama untuk membatasi
terdapat di stasiun C sebesar
populasi hama serangga serta
1.
dalam aneka proses biologis
5. Berdasarkan
penelitian
ini
untuk meningkatkan kesuburan
semakin naiknya ketinggian
tanah (Janetos dalam Anonim,
suatu tempat jumlah populasi
2004: 84).
laba-laba semakin berkurang
.
B. Saran
Berdasarkan
penelitian
V Keanekaragaman Labalaba.pdf?sequence=8
(Diakses 5 Januari 2012).
yang telah dilaksanakan maka
dikemukakan
saran
sebagai
berikut:
1. Diharapkan kepada instansi
Barrion, A.T dan J.A. Litsinger.
1995. Riceland Spiders Of
South and Southeast Asia .
Manila: International Rice
Research Institute.
terkait dan masyarakat dapat
menjaga
ekosistem
dan
melestarikan
TNGM
yang
merupakan habitat bagi labalaba serta satwa lainnya agar
tetap terjaga di alam.
Handayani, Kasih Putri. 2009.
“Komunitas Mikroartropoda
Tanah
Pada
Beberapa
Ketinggian di Jalur Pendakian
Kinahrejo Gunung Merapi
Yogyakarta”. (Skripsi S-1
Progdi Biologi). Yogyakarta:
Fakultas Biologi UGM.
2. Diharapkan untuk peneltian
selanjutnya mengenai labalaba
(Arachnida )
wilayah
penelitiannya tidak hanya di
kawasan Kabupaten Boyolali
akan tetapi diseluruh kawasan
Taman
Nasional
Iyai, Deny Anjelius dan Freddy
Pattiselano.
2006.
Biodiversitas Journal Of
Biological Diversity Volume
7 Nomor 2. Surakarta:
Laboratorium Pusat MIPA
Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Gunung
Merbabu yang meliputi
DAFTAR PUTAKA
Antara News, 2007. Taman Nasional
Gunung
Merbabu.
http://merbabunationalpark.or
g/09/. (Diakses 9 Februari
2012).
Anonim, 2004. “Keanekaragaman
Laba-laba (Klas Arachnida )
Permukaan
Tanah
Pada
Empat Tipe Penggunaan
Lahan”.http://Repository.ipb.
ac.id/bitstream/handle/12345
6789/499775/2007yha_BAB
Krebs, J. Charles. 1999. Ecological
Methology Second Edition .
Menlo
Park:
Benjamin
Cummings.
Suana, I Wayan dan Hery Haryanto.
2006.
“Keanekaragaman
Laba-laba Pada Ekosistem
Sawah
Monokultur
dan
Polikultur di Pulau Lombok”
Mataram: Program Studi
Biologi Universitas Mataram.
Whitten, Tony dkk. 1999. Ekologi
Jawa dan Bali Seri Ekologi
Indonesia Jilid 2. Jakarta:
Prenhallindo.
PADA KETINGGIAN TEMPAT YANG BERBEDA
DI TAMAN NASIONAL GUNUNG MERBABU
KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2012
JURNAL
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajad Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Biologi
Disusun oleh:
SUTAR
A420080146
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2012
KEANEKARAGAMAN LABA-LABA (Arachnida )
PADA KETINGGIAN TEMPAT YANG BERBEDA
DI TAMAN NASIONAL GUNUNG MERBABU
KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2012
Sutar, A420080146, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 43 halaman.
ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini berdasarkan ekosistem yang terdapat di
Taman Nasional Gunung Merbabu yaitu ekosistem hutan hujan tropis musim
pegunungan bawah (1000-1500 m dpl), hutan hujan tropis musim pegunungan
atas (1500-2400 m dpl) dan hutan hujan tropis musim sub-Alpin (2400-3142 m
dpl). Selain itu belum ada penelitian mengenai keanekaragaman laba-laba
(Arachnida) di Taman Nasional Gunung Merbabu. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui keanekaragaman laba-laba (Arachnida) di Taman Nasional Gunung
Merbabu Kabupaten Boyolali Tahun 2012. Metode yang digunakan metode
kuadrat dengan sistem plot, luas plot setiap stasiun 2700 m2. Dengan lokasi
penelitian dibagi menjadi 3 stasiun, yaitu stasiun A (1500 m dpl), stasiun B (1800
m dpl) dan stasiun C (2400 m dpl). Selanjutnya data pengamatan dianalisis
dengan Indeks Simpson yang berfungsi untuk mengetahui besar keragaman dan
dominasi laba-laba. Keanekaragaman paling tinggi pada stasiun A (1500 m dpl)
yaitu ada 9 jenis laba-laba (Arachnida) dengan jumlah total 2334 individu. Labalaba paling banyak ditemukan dari spesies Lycosa sp. yaitu 2235 individu,
sedangkan jumlah laba-laba terkecil yaitu Nephila pilipes yaitu 4 individu.
Indeks keragaman paling tinggi terdapat di stasiun A (1500 m dpl) sebesar
0,0826, sedangkan indeks keragaman paling kecil terdapat di stasiun C (2400 m
dpl) dengan nilai keragaman 0. Indeks dominasi paling tinggi terdapat di stasiun
C (2400 m dpl) sebesar 1, sedangkan indeks dominasi paling kecil terdapat di
stasiun A (1500 m dpl) sebesar 0,9173. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa keragaman laba-laba (Arachnida) di Kawasan Taman
Nasional Gunung Merbabu termasuk rendah karena indeks diversitas (Ds) lebih
kecil dari 0,5 dan semakin naiknya ketinggian suatu tempat jumlah populasi laba laba (Arachnida) semakin berkurang.
Kata Kunci : Indeks Dominasi Simpson, Indeks Keragaman, Taman Nasional Gunung Merbabu,
Keanekaragaman laba-laba (Arachnida).
I. PENDAHULUAN
Fakta
A. Latar Belakang
Indonesia
merupakan
menunjukkan
kemelimpahan
Invertebrata
negara paling kaya dengan
akan menurun seiring dengan
keanekaragaman
hayati
naiknya ketinggian. Sebagai
dibanding negara-negara lain
contoh, semut, laba-laba dan
di dunia bahkan mengalahkan
rayap hampir tidak ditemukan
Amerika
pada
Serikat
yang
daerah
yang tinggi,
wilayahnya lima kali lebih
namun
sangat
luas
dijumpai
di
dibanding
(AntaraNews,
Indonesia
2011:1).
rendah.
umum
tempat
yang
Ketinggian
suatu
Keanekaragaman hayati yang
lokasi akan berdampak pada
dimiliki oleh negara beriklim
kondisi
tropis ini tersebar luas di
temperatur
berbagai tipe ekosistem yang
naiknya
kaya. Mulai dari ekosistem
merupakan
daratan
distribusi
sampai
ekosistem
klimak.
seiring
pembatas
bagi
spesies
dengan luasan daerah yang
pegunungan,
luas
maupun
ruang
yang
memberikan
cukup
dengan
ketinggian
kepulauan. Ekosistem daratan
mampu
Turunnya
yang
berbagai
hidup
baik
di
hewan
tumbuhan.
bagi
Temperatur
dan
klimatik yang dominan akan
pertumbuhan populasi suatu
memberikan pengaruh bagi
spesies sepanjang habitatnya
berbagai faktor lingkungan
tidak terganggu. Sebaliknya
lain, seperti contoh hujan dan
dengan ekosistem kepulauan
kelembaban.
yang sangat rentan dengan
Salah
perkembangan
kapasitas
diversitasnya
tampung
(Iyai
Pattiselanno, 2006 :181).
dan
sebagai
satu
faktor
gunung
yang terletak di Propinsi Jawa
Tengah
yaitu
Gunung
Merbabu yang bertipe Strato
yang terletak secara geografis
pada 7,5° LS dan 110,4° BT.
Pada
tahun
2007
Secara administratif gunung
pernah dilakukan penelitian
ini
yang dilakukan oleh Institut
berada
Kabupaten
lereng
di
wilayah
Magelang
sebelah
barat
di
Pertanian
Bogor
di
dan
permukaan tanah pada empat
Kabupaten Boyolali di lereng
tipe penggunaan lahan yang
sebelah timur, Provinsi Jawa
berbeda. Dari sini diketahui
Tengah.
bahwa
Gunung Merbabu
keanekaragaman
memiliki 3 tipe ekosistem
spesies laba-laba pada empat
hutan, yaitu : ekosistem hutan
tipe
hujan
tersebut
tropis
musim
penggunaan
lahan
ternyata
berbeda.
pengunungan bawah (1000 –
Keanekaragaman
1500 m dpl (meter diatas
laba-laba di kebun teh adalah
permukaan laut), ekosistem
yang
hutan hujan tropis musim
dibandingkan
pegunungan tinggi (1500 -
hutan,
2400 m dpl), dan ekosistem
organik dan kebun sayur.
spesies
tertinggi
bila
dengan
kebun
di
pertanian
hutan tropis musim sub-Alpin
Berdasarkan pertimba
(2400 - 3142 m dpl). Selain
ngan yang telah dikemukakan
menyimpan keanekaragaman
dalam latar belakang di atas,
flora,
penulis
tertarik
untuk
melacak
penelitian
lebih
lanjut
dengan
judul
Taman
Nasional
Gunung
Merbabu
masih
memiliki
berbagai
macam
jenis Arthropoda khususnya
“Keanekaragaman
laba-laba (Arachnida ) yang
laba
belum terinventarisasi dalam
Ketinggian Tempat yang
keanekaragam laba-laba di
Berbeda di Taman Nasional
Taman
Gunung
Merbabu.
Nasional
Gunung
Laba-
(Arachnida )
pada
Merbabu
Kabupaten Boyolali Tahun
2012”.
2011 sampai bulan Maret tahun
B. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini
adalah
untuk
2012.
B. Alat dan Bahan
mengetahui
keanekaragaman
Alat
yang
digunakan
laba-laba
penelitian
ini
(Arachnida ) pada ketinggian
Altimeter
Sunoh,
tempat
yang
di
meter 200 meter , 50 buah Patok
Taman
Nasional
Gunung
bambu 100 cm, 1 Rim Kantong
Merbabu. Adapun manfaat
Plastik 15 x 30 cm, 5 Toples
yang
plastik diameter 15 cm, 1 Kertas
berbeda
diharapkan
dari
yaitu
:1
buah
1buah
Roll
penelitian ini adalah :
Label 1 x 3 cm, 50 lembar Kertas
1. Memberikan
HVS 80 gram, 2 Pensil, 2 Bolpoin
pemikiran
sumbangan
di
0.5, 2 Kamera Digital 14 MP
Taman Nasional Gunung
SONY, 1 Rafia 2000 m, 4 Jaring
Merbabu masih terdapat
laba-laba. 2 Pisau, 2 Gunting, 1
keanekaragaman laba-laba
Termohigrometer.
yang
bahwa
memiliki
nilai
ekologi tinggi.
2. Memberikan
Adapun bahan-bahan yang
digunakan dalam penelitian yaitu:
informasi
(a) Spesies laba-laba yang ada di
bagi
pemerintah
untuk
lebih
menjaga
dan
Merbabu pada 3 ketinggian (b)
melestarikan hutan supaya
Pengenalan Pelajaran Serangga
keanekaragaman laba-laba
pengarang DJ. Borror, C.A. NF.
tidak cepat punah.
Jhonson, C.A. Triplehorn. Edisi
Taman
Nasional
Gunung
bahasa Indonesia yang diterbitkan
II. METODE PENELITIAN
Universitas Gadjah Mada. (c)
A. Tempat dan Waktu
Riceland Spider of South and
Penelitian ini dilakukan di
Shoutheast Asia Pengarang A.T.
Taman
Nasional
Gunung
Barrion
Merbabu
Kabupaten
Boyolali
International
yang dimulai dari bulan Oktober
dan
J.A.
Litsinger.
Rice
Research
International. Philippines.
ni
C. Populasi dan Sampel
Dalam
Populasi
penelitian
adalah
Laba-laba
berada
Gunung
masing jenis ke-n
ini
N = Total nilai penting dari
keseluruhan
(Arachnida )
di
Taman
= Nilai penting masing
seluruh jenis.
yang
Nasional
Merbabu.Sampel
dari
Jika nilai indeks dominansi lebih
kecil
dari
1
berarti
penelitian ini adalah semua jenis
keanekaragaman jenis rendah, jika
Laba-laba
yang
1-3 berarti nilai keanekaragaman
berhasil ditemukan pada setiap
jenis sedang, bila lebi besar dari 3
kuadran di lokasi penelitian di
berarti
TNGM.
tinggi.
D. Teknik Pengumpulan Data
b.
(Arachnida )
Pengumpulan
menggunakan
yaitu:
(1)
data
beberapa
cara
eksperimen,
(2)
keanekaragaman
Indeks Keanekaragaman jenis
�� = 1 −
Ds
jenis
n
= Jumlah individu jenis
ke- 1
data
dari
penelitian ini adalah dengan cara
deskriptif kualitatif yaitu dengan
cara
menganalisis
menggunakan
keanekaragaman
data
rumus
jenis
indeks
simpsons
a.
Ʃni ni −1
N N−1
dimana :
δ
N
= Jumlah seluruh individu
Nilai Keragaman (Ds) dikatakan
rendah apabila Ds1 (Krebs,
1999: 443).
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Indeks dominasi
δ=
N N−1
= Indeks keanekaragaman
E. Teknik Analisis Data
Analisis
Ʃ n n−1
dimana :
kepustakaan, (3) wawancara, (4)
dokumentasi.
jenis
= Indeks dominansi
Berdasarkan
hasil
penelitian yang dilakukan di
TNGM
mengenai
Keanekaragaman
Laba-laba
diperoleh hasil data berikut ini :
Tabel 4.1 Hasil penelitian jenis laba-laba (Arachnida ) di sekitar Taman
Nasional Gunung Merbabu (TNGM)
No.
Jumlah laba-laba pada ketinggian
1000-1500 1500-2400 2400-3142
m.dpl
m.dpl
m.dpl
23
8
-
Nama Spesies
Jumlah
total
1.
Argiope versicolor
2.
Argiope luzona
11
-
-
11
2.
Gasteracantha diadesmia
2
3
-
5
3.
Gasteracantha parangdiadesmia
5
-
-
5
4.
Leucauge decorata
14
4
-
18
5.
Leucauge bontoc
33
12
-
45
7.
Nephila kuhlii
7
-
-
7
8.
Nephila maculata **
4
-
-
4
2235
1350
417
4002
2334
1377
417
4128
9.
Lycosa sp.
*
JUMLAH
31
Keterangan :
*
**
: Jumlah laba-laba paling banyak
: Jumlah laba-laba paling sedikit.
Berdasarkan
4.1
maculata 4 ekor, Lycosa sp.
hasil penelitian, jenis laba-laba
2235 ekor, ketinggian 1500-
(Arachnida ) di sekitar TNGM
2400 m.dpl dapat ditemukan 5
dapat
adanya
jenis laba-laba yaitu: Argiope
jenis
versicolor 8 ekor, Gasteracantha
perbedaan
tabel
diketahui
jumlah
dan
spesies di 3 ketinggian. Pada
diadesmia
ketinggian 1000-1500 m dpl
decorata
dapat ditemukan 9 jenis laba-
bontoc 12 ekor, Lycosa sp 1350
laba yaitu : Argiope versicolor
ekor,
23 ekor, Argiope luzona 11 ekor,
ketinggian 2400-3142 m dpl
3 ekor, Leucauge
4
ekor,
sedangkan
Leucauge
untuk
Gasteracantha
diadesmia
2
dapat ditemukan 1 ekor laba-
ekor,
Gasteracantha
laba yaitu Lycosa sp. Hasil
parangdiadesmia .
5
ekor,
pengumpulan
laba-laba
Leucauge decorata
14 ekor,
(Arachnida ) di Taman Nasional
Leucauge
33
Gunung
bontoc
ekor,
Nephila kuhlii 7 ekor, Nephila
Merbabu
dapat
digambarkan sebagai berikut:
4002
4000
Keterangan :
A. Argiope versicolor
B. Gasteracantha diadesmia
C. Gasteracantha parangdiadesmia
D. Leucauge decorata
E. Leucauge bontoc
F. Argiope luzona
G. Nephila kuhlii
H. Nephila maculata
I. Lycosa sp.
2000
50
45
40
31
30
20
18
11
10
7
5
A
B
5
D
F
G
C
E
Jenis spesies laba-laba (Arachnida )
4
H
Gambar 3. Grafik jumlah laba-laba pada tiga ketinggian
I
bontoc, Lycosa sp, dan pada
B. Pembahasan
Berdasarkan
tabel
4.1
Stasiun C dengan ketinggian
hasil penelitian Keanekaragaman
disini hanya dapat dikumpulkan
laba-laba
jenis Lycosa sp. saja.
(Arachnida )
yang
dilakukan pada 3 ketinggian
Hasil pengumpulan laba-
tempat yang berbeda yaitu 1000-
laba (Arachnida ) dari ketiga
1500, 1500-2400 dan 2400-3142
ketinggian yang terdiri dari tiga
m
dpl
diperoleh
gambaran
ekosistem
tentang
keragaman
laba-laba
terlihat bahwa semakin naiknya
(Arachnida ) yang ada disekitar
ketinggian suatu tempat maka
Taman
jumlah populasi suatu makhluk
Nasional
Gunung
Merbabu.
hidup
laba-laba(Arachnida )
di
yang
itu
berkurang.
berbeda
akan
Selain
ini
semakin
itu
faktor
TNGM menurut analisis Indeks
suhu, kelembaban, curah hujan
Simpson
dan
termasuk
rendah,
kecepatan
angin
juga
karena nilai diversitas di bawah
mempengaruhi diversitas dan
1. Sedangkan laba-laba yang
jumlah
ditemukan diketiga stasiun yaitu
(Arachnida ).
sebagai
berikut:
Stasiun
populasi
laba-laba
A
Spesies laba-laba yang
ditemukan 9 jenis laba-laba yaitu
ada di TNGM ini mempunyai
Argiope
Argiope
keanekaragaman yang berbe hal
Gasteracantha
ini diketahui dengan adanya
versicolor,
luzona,
indeks keragaman dan indeks
parangdiadesmia,
Gasteracantha
diadesmia,
dominansi
jenis
pada
tiap
Leucauge decorata, Leucauge
ketinggian tidak sama. Hal ini
bontoc,
Nephila
disebabkan
adanya
diversitas
Nephila
kuhlii,
laba-laba
yang
berbeda,
maculata,
Lycosa
sp,
Stasiun B dapat dikumpulkan
sehingga mengakibatkan adanya
jenis
versicolor,
perbedaan nilai keragaman dan
diadesma,
dominansi.
Argiope
Gasteracantha
Leucauge decorata, Leucauge
nyata
pada
Perbedaan
yang
masing-masing
stasiun ditabulasikan dalam tabel
tersebut.
4.2 berikut.
Keragaman dari tabel 4.2 di atas
Tabel 4.2 Indeks Keragaman dan
Indeks
Dominansi
Simpson laba-laba tiap
stasiun
Stasiun
Jumlah
No.
δ
Ds
(m.dpl)
Indeks
dapat dilihat Indeks dominansi
yang paling kecil yaitu pada
stasiun C sebesar 0 yang berarti
bahwa tidak banyak ditemukan
laba-laba
laba-laba (Arachnida ). Stasiun
A (10001.
2334
0,0826
0,9173
1377
0,0173
0,9826
417
0
1
ini letaknya dekat dengan tebing
1500 )
di kanan kirinya membentuk
B (15002.
tebing
2400)
C (24003.
yang
sangat
curam.
Keadaan tanahnya ada yang
3142)
bercampur batu-batu kecil dan
Keterangan:
Ds
: Indeks Keragaman
δ
: Indeks Dominansi Simpson
Berdasarkan
dapat
Selain
dilihat
pasir. Indeks dominansi paling
sedikit ditemukan pada stasiun
tabel
bahwa
4.2
indeks
keragaman yang paling banyak
ditemukan
pada
stasiun
A
sebesar 0,0826 artinya laba-laba
yang ada di stasiun A lebih
beragam apabila dibandingkan
dengan stasiun B dan C, karena
pada stasiun A kelembabannya
lebih rendah dari pada stasiun B
dan C. Menurut Suana (2005: 7),
struktur fisik habitat menjadi
pertimbangan pertama bagi labalaba (Arachnida ) pembuat jaring
untuk menduduki suatu habitat,
disamping faktor lain seperti
ketersedian mangsa pada habitat
A, karena pada lokasi ini labalabanya
lebih
hampir
beragam
semua
dan
kuadran
ditemukan laba-laba (Arachnida )
selain itu stasiun A memiliki
suhu
udara
lebih
tinggi
dibanding dengan stasiun B dan
C.
Menurut
(Brewer
dalam
Handayani, 1994: 7), ketinggian
suatu lokasi akan berdampak
pada kondisi klimak. Turunnya
temperatur
seiring
dengan
naiknya ketinggian merupakan
pembatas
distribusi
bagi
berbagai spesies yang hidup di
pegunungan,
baik
hewan
maupun tumbuhan. Temperatur
sebagai faktor klimatik yang
disebabkan oleh dua hal, yaitu
dominan
memberikan
disebabkan karena ulah manusia
pengaruh bagi berbagai faktor
sebagai pengelola dan kedua
lingkungan lain, seperti contoh
faktor alam. Menurut Barrion
hujan dan kelembaban.
(1995:84), meskipun laba-laba
akan
merupakan
mampu beradaptasi di berbagai
kelompok hewan yang sangat
habitat bahkan dapat hidup di
bervariasi
gurun, puncak gunung, gua,
Laba-laba
yang
dalam
temperatur
dibutuhkan
untuk
dan
di
bawah
tumbuhnya. Pengukuran faktor
permukaan air, laba-laba sangat
fisik
sensitif terhadap gangguan yang
lingkungan
laba-laba
(Arachnida ) yang ada di Taman
terjadi
Nasional
Gangguan di lingkungan tempat
Gunung
Merbabu
ditabulasikan sebagai berikut :
Tabel
No
terowongan
4.3
Stasiun
Data Faktor Fisik
Lingkungan Labalaba (Arachnida ) di
Taman
Nasional
Gunung Merbabu
Suhu
pH
Tanah
Kelembaban
21OC
6,5
65
A (10001.
1500)
lingkungannya.
hidup laba-laba yang berdampak
negatif
terhadap
kelimpahan
laba-laba,
antara
lain:
penebangan
hutan
untuk
dijadikan lahan pertanian dan
karena faktor alam , seperti
gunung meletus, badai.
Hasil penelitian dari tiga
B (150020OC
2.
6,5
60
2400)
ketinggian menunjukkan bahwa
keanekaragaman jenis laba-laba
C (240018OC
3.
di
6,5
50
3142)
(Arachnida )
disekitar
yang
ditemukan
TNGM
tergolong
rendah. Keanekaragaman labaDari
tabel
4.3
dapat
laba (Arachnida ) di
TNGM
diketahui faktor fisik lingkungan
menunjukkan bahwa semakin
yang
naiknya ketinggian suatu tempat
dapat
banyaknya
mempengaruhi
jumlah
laba-laba
maka keanekaragaman laba-laba
(Arachnida ) yang ada di alam
(Arachnida ) semakin menurun.
Menurut
(Whitten
dalam
Handayani, 1999: 8), secara
umum
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
kemelimpahan
akan
Invertebrata
seiring
menurun
dengan
ketinggian.
semut,
Sebagai
laba-laba
dan
yang
tinggi,
yang
Nasional
contoh,
dapat
rayap
namun
sangat umum dijumpai ditempat
penelitian
dilakukan
naiknya
hampir tidak ditemukan pada
daerah
Berdasarkan
di
Gunung
diperoleh
Taman
Merbabu
kesimpulan
sebagai berikut :
1. Ditemukan 9 jenis laba-laba
yang tersebar di 3 ketinggian.
2. Keanekaragaman
paling
yang rendah. Data yang diambil
tinggi
pada
stasiun
A
pada penelitian ini di Taman
ditemukan 9 jenis laba-laba,
Merbabu
3. jumlah total ada 2334 ekor.
dimana ada aktivitas manusia,
Laba-laba (Arachnida ) paling
kemungkinan
banyak
Nasional
Gunung
dapat
ditemukan
yaitu
mengakibatkan rusaknya habitat
Lycosa sp. sebanyak 2235
asli dari laba-laba (Arachnida ).
ekor dan jumlah terkecil laba-
Peran laba-laba disuatu
ekosistem
sangat
beragam,
antara lain: sebagai predator dari
laba
Nephila
maculata
sebanyak 4 ekor.
4. Indeks
keragaman
paling
Collembola , semut, kelompok
tinggi terdapat di stasiun A
laba-laba
yaitu
Arthropoda
sendiri,
dan
lainnya, memiliki
0,0826
dominasi
dan
paling
indeks
tinggi
peran utama untuk membatasi
terdapat di stasiun C sebesar
populasi hama serangga serta
1.
dalam aneka proses biologis
5. Berdasarkan
penelitian
ini
untuk meningkatkan kesuburan
semakin naiknya ketinggian
tanah (Janetos dalam Anonim,
suatu tempat jumlah populasi
2004: 84).
laba-laba semakin berkurang
.
B. Saran
Berdasarkan
penelitian
V Keanekaragaman Labalaba.pdf?sequence=8
(Diakses 5 Januari 2012).
yang telah dilaksanakan maka
dikemukakan
saran
sebagai
berikut:
1. Diharapkan kepada instansi
Barrion, A.T dan J.A. Litsinger.
1995. Riceland Spiders Of
South and Southeast Asia .
Manila: International Rice
Research Institute.
terkait dan masyarakat dapat
menjaga
ekosistem
dan
melestarikan
TNGM
yang
merupakan habitat bagi labalaba serta satwa lainnya agar
tetap terjaga di alam.
Handayani, Kasih Putri. 2009.
“Komunitas Mikroartropoda
Tanah
Pada
Beberapa
Ketinggian di Jalur Pendakian
Kinahrejo Gunung Merapi
Yogyakarta”. (Skripsi S-1
Progdi Biologi). Yogyakarta:
Fakultas Biologi UGM.
2. Diharapkan untuk peneltian
selanjutnya mengenai labalaba
(Arachnida )
wilayah
penelitiannya tidak hanya di
kawasan Kabupaten Boyolali
akan tetapi diseluruh kawasan
Taman
Nasional
Iyai, Deny Anjelius dan Freddy
Pattiselano.
2006.
Biodiversitas Journal Of
Biological Diversity Volume
7 Nomor 2. Surakarta:
Laboratorium Pusat MIPA
Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Gunung
Merbabu yang meliputi
DAFTAR PUTAKA
Antara News, 2007. Taman Nasional
Gunung
Merbabu.
http://merbabunationalpark.or
g/09/. (Diakses 9 Februari
2012).
Anonim, 2004. “Keanekaragaman
Laba-laba (Klas Arachnida )
Permukaan
Tanah
Pada
Empat Tipe Penggunaan
Lahan”.http://Repository.ipb.
ac.id/bitstream/handle/12345
6789/499775/2007yha_BAB
Krebs, J. Charles. 1999. Ecological
Methology Second Edition .
Menlo
Park:
Benjamin
Cummings.
Suana, I Wayan dan Hery Haryanto.
2006.
“Keanekaragaman
Laba-laba Pada Ekosistem
Sawah
Monokultur
dan
Polikultur di Pulau Lombok”
Mataram: Program Studi
Biologi Universitas Mataram.
Whitten, Tony dkk. 1999. Ekologi
Jawa dan Bali Seri Ekologi
Indonesia Jilid 2. Jakarta:
Prenhallindo.