PENGETAHUAN MITIGAAUDIO VISUAL S Pengetahuan Mitigasi Bencana Banjir Melalui Media Audio Visual Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun 2013.

PENGETAHUAN MITIGASI
M
BENCANA BANJIR MELALUII M
MEDIA
AUDIO VISUAL
L SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYA
AH 3
SURAKARTA TAHUN 2013

NASKAH PUBLIKASI
Untu
ntuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna mencapai derajat
Sarjana S- 1
Pr
Program Studi Pendidikan Geografi

Di Susun Oleh:
MUH FAQIH FEBRIYANTO
A.610100018


FAKULTAS
AS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSI
SITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

PENGETAHUAN MITIGASI BENCANA BANJIR MELALUI MEDIA
AUDIO VISUAL SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 3
SURAKARTA TAHUN 2013

Muh Faqih Febriyanto, A610 100 018, Program Studi Pendidikan Geografi,
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2014. 122 halaman.

Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 3 Surakarta yang bertujuan
untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa kelas X tentang mitigasi bencana
banjir, sebelum mendapat pembelajaran menggunakan media audio visual dan
setelah mendapat pembelajaran melalui media audio visual. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian Experimen. Teknik analisis data menggunakan
metode deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X

di SMA Muhammadiyah 3 Surakarta yang terdiri dari 21 Siswa kelas X.1 dan 21
siswa kelas X.2. Sampel yang diambil berjumlah 42 siswa kelas X. Sampling
yang digunakan adalah sampel menggunakan teknik sensus. Teknik pengumpulan
data menggunakan angket, wawancara, dokumentasi, observasi, dan test. Data
yang diperlukan adalah nilai pre-test, nilai post-test. Persyaratan uji analisis
dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Hasil Penelitian menunjukkan
bahwa (1) Tingkat pengetahuan siswa kelas X mengenai mitigasi bencana banjir
sebelum mendapat pembelajaran menggunakan media audio visual termasuk
dalam kategori baik. Hal ini didasarkan pada jumlah skor rill 581 dari skor
maksimum yang mungkin dicapai sebesar 840 atau dapat dikatakan mendapat
nilai indeks 69,16 % (2) Tingkat pengetahuan siswa kelas X mengenai mitigasi
bencana banjir setelah mendapat pembelajaran menggunakan media audio visual
termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini didasarkan pada jumlah skor rill 733
dari skor maksimum yang mungkin dicapai sebesar 840 atau dapat dikatakan
mendapat nilai indeks 87,26 % (3) Perbandingan pengetahuan siswa sebelum dan
setelah memperoleh materi pendidikan mitigasi bencana banjir melalui media
audio visual siswa SMA Muhammadiyah 3 Surakarta . Nilai indeks pre-test
sebesar 69,16 dan nilai soal post-test sebesar 87,26. Hal ini menunjukkan adanya
peningkatan setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan media
audio visual sebesar 18,1 %.


Kata kunci : Pengetahuan, Mitigasi Bencana Banjir, Media Audio Visual

A. PENDAHULUAN
Indonesia termasuk daerah
rawan bencana, setiap tahun terus
mengalami peningkatan jumlah
kejadian, berdasarkan data kejadian
bencana yang dicatat oleh pusat data
informasi dan pusat BNPB pada
tahun 2008 jumlah kejadian bencana
1306 kejadian, dibandingkan dengan
data kejadian bencana pada tahun
2008, kejadian bencana pada tahun
2009
mengalami
peningkatan
sebanyak 652 atau sebesar 50%
(Data on Disaster In Indonesia
2009).

Banjir adalah suatu kejadian
saat air menggenangi daerah yang
biasanya tidak digenangi air dalam
selang waktu tertentu. Banjir adalah
ancaman alam yang paling sering
terjadi
dan
paling
banyak
merugikan,
baik
dari
segi
kemanusiaan maupun ekonomi.
Sembilan puluh persen dari kejadian
bencana alam (tidak termasuk
bencana kekeringan) berhubungan
dengan banjir (Krishna S. Pribadi,
2008:7). Banjir adalah ancaman
alam yang paling sering terjadi dan

paling banyak merugikan, baik dari
segi kemanusiaan maupun ekonomi.
Sembilan puluh persen dari kejadian
bencana alam (tidak termasuk
bencana kekeringan) berhubungan
dengan banjir. Hujan deras yang
mengguyur selama beberapa waktu
terakhir
menyebabkan
Sungai
Bengawan Solo dan anak-anak
sungai yang melintasi wilayah eks
Karesidenan Surakarta penuh dan
puncaknya
meluap
sehingga
mengakibatkan banjir, Minggu
(6/1/2013) dinihari
Kota Solo, sedikitnya 800
rumah yang dihuni lebih dari 1.000

jiwa terendam banjir. Banjir terjadi
di delapan kelurahan di tiga
kecamatan, yakni Jebres, Pasar
Kliwon, dan Serengan. Sebagian

besar warga mengungsi ke rumah
kerabat atau sanak saudara dan ke
tenda-tenda yang didirikan di atas
tanggul.
(Sumber:http://
http://regional.kompas.com).
Bencana Banjir banyak
menimbulkan korban jiwa maupun
harta benda dalam peristiwa
bencana yang selama ini terjadi,
lebih sering disebabkan karena
Masih kurangnya pengetahuan
tentang mitigasi bencana banjir
siswa di SMA muhammadiyah 3
Surakarta menyebabkan sulitnya

meminimalisir dampak yang terjadi
dari bencana banjir
Tujuan yang dicapai dalam
penelitian
ini
adalah
untuk
mengetahui tingkat pengetahuan
siswa kelas X mengenai bencana
banjir
sebelum
mendapat
pembelajaran melalui media audio
visual dan setelah mendapat
pembelajaran dengan media audio
visual
B. LANDASAN TEORI
Menurut
(Saring
Marsudi,

Rubino Rubiyanto, Sri Hartini:
2010) yang dimaksud dengan siswa
adalah
individu-individu
yang
sedang berkembang baik secara
jasmaninya
maupun
secara
rohaninya
Undang-undang Nomor 24
Tahun 2007 pasal 33 Tentang
Penanggulangan Bencana, definisi
bencana adalah peristiwa atau
rangkaian
peristiwa
yang
mengancam
dan
mengganggu

kehidupan
dan
penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik
oleh faktor alam atau faktor non
alam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda,
dan dampak psikologis.
Banjir adalah suatu kejadian
saat air menggenangi daerah yang

biasanya tidak digenangi air dalam
selang waktu tertentu (Krishna S.
Pribadi, 2008:7)
Mitigasi
merupakan
suatu
tindakan yang dilakukan untuk

mengurangi dampak yang di
sebabkan oleh terjadinya bencana.
Tahapan mitigasi ini mefokuskan
pada tindakan jangka panjang untuk
mengurangi risiko bencana (Krishna
S. Pribadi, 2008:1)
Pengetahuan merupakan produk
dari tahu, yakni mengerti sesudah
melihat,
menyaksikan
dan
mengalami (KBBI, 1990: 884).
Media Audi-Visual adalah media
yang merupakan kombinasi audio
dan visual atau biasa disebut media
pandang dengar. Contoh dari media
audio visual adalah program
video/televisi
pendidikan,
video/televisi intruksional, dan

program slide suara (soun slide)
(Rusman, 2011: 63).

Pengambilan data dilakukan
dengan teknik kuesioner (angket),
dan dokumentasi.
Indeks tingkat pengetahuan
siswa kelas X SMA Muhammadiyah
3 Surakarta, menggunakan nilai
indeks pengetahuan dari nilai ratarata
dan
diklasifikasikan
berdasarkan tingkat pengetahuan
dengan nilai indeks sebagai berikut:
Tabel 1: Nilai Indeks
Pengetahuan
Nilai Indeks
Kategori
80%-100%

Sangat Baik

60%-80%

Baik

40%-60%

Cukup Baik

20%-40%

Kurang Baik

0%-20%

Belum baik
Sumber: Peneliti, 2014

C. METODE PENELITIAN
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Metode yang digunakan pada
SMA
Muhammadiyah 3
penelitian ini adalah metode
Surakarta merupakan salah satu
eksperimen dengan menggunakan
sekolah yang letaknya dekat dengan
pendekatan deskriptif kuantitatif.
aliran sungai Bengawan Solo. SMA
Penelitian ini dilaksanakan di SMA
Muhammadiyah 3 Surakarta terletak
Muhammadiyah
3
Surakarta.
di Jl. Kol. Sutarto 62 Jebres
Penelitian ini dilaksanakan dalam
Surakarta, Desa Jebres, Kecamatan
jangka waktu 6 bulan.
Jebres, Kota Surakarta. Letak
Populasi penelitian ini adalah
Kecamatan
Jebres
berbatasan
seluruh siswa kelas X SMA
dengan : sebelah utara berbatasan
Muhammadiyah 3 Surakarta yang
dengan Kabupaten Karanganyar,
berjumlah 42 siswa.
sebelah Selatan berbatasan dengan
teknik pengambilan sampel
Kecamatan Pasar Kliwon dan
menggunakan
tekhnik
sensus
Kabupaten Sukoharjo, sebelah barat
dimana semua anggota populasi
berbatasan
dengan
Kecamatan
dijadikan sampel.
Banjarsari,
sebelah
Timur
Variabel penelitian ini adalah
berbatasan
dengan
Kabupaten
pengetahuan siswa tentang mitigasi
Sukoharjo
dan
Kabupaten
bencana banjir melalui media audio
Karanganyar.
visual

tentang pengetahuan mitigasi
bencana banjir sebelum mendapat
pembelajaran melalui media
audio visual sebesar 69,16 %.
Berdasarkan hasil indeks pretes,
menunjukkan
tingkat
pengetahuan siswa terhadap
mitigasi bencana banjir yang
terdiri dari 5 parameter dapat
dikategorikan baik.

1. Data hasil Pre-Test Pengetahuan
Siswa tehadap Mitigasi Bencana
Banjir
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pengetahuan siswa kelas x
tentang mitigasi bencana banjir
diperoleh nilai indeks pada
pengetahuan tentang fenomena
dan karakteristik banjir yaitu
71,78%, pengetahuan tentang
jenis-jenis banjir yaitu 57,93%,
pengetahuan tentang kerugian
dan dampak banjir yaitu 50%,
pengetahuan tentang pencegahan
dan penyelamatan diri yaitu
67,3%, dan pengetahuan tentang
setelah terjadi banjir yaitu 80,9%.

2. Data hasil Post-Test Pengetahuan
Siswa tehadap Mitigasi Bencana
Banjir
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pengetahuan siswa kelas x
tentang mitigasi bencana banjir
diperoleh nilai indeks pada
pengetahuan tentang fenomena
dan karakteristik banjir yaitu
89,45%, pengetahuan tentang
jenis-jenis banjir yaitu 79,3%,
pengetahuan tentang kerugian
dan dampak banjir yaitu 83,3%,
pengetahuan tentang pencegahan
dan penyelamatan diri yaitu
86,7%, dan pengetahuan tentang
setelah terjadi banjir yaitu
95,23%

Tabel 2: Nilai Indeks PerParameter Pre-Test
NO PARAMETER

Nilai
Indeks

1

fenomena
dan 71,78%
karakteristik banjir

2

Jenis-jenis banjir

57,93%

3

Kerugian dan dampak
banjir

50%

4

pencegahan
dan 67,3%
penyelamatan diri

5

tentang setelah terjadi
banjir

80,9%

Tabel 3: Nilai Indeks PerParameter Post-Test
NO PARAMETER

1

dan 89,45%

karakteristik banjir

Sumber: Peneliti, 2014
Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat
pengetahun
siswa
mengenai mitigasi bencana banjir
termasuk dalam kategori baik/
sangat baik, karena nilai indeks
berkisar pada 50 - 80%.
Jumlah sampel responden
kelas X berjumlah 42 siswa, Nilai
Indeks
pengetahuan
siswa

fenomena

Nilai
Indeks

2

Jenis-jenis banjir

79,3%

3

Kerugian dan dampak
banjir

83,3%

4

pencegahan

dan 86,7%

penyelamatan diri

5

tentang setelah terjadi
banjir

95,23%

E. KESIMPULAN
1. Pengetahuan siswa kelas X
SMA
Muhammadiyah
3
Surakarta terhadap mitigasi
bencana banjir
a. Sebelum memperoleh materi
pembelajaran
dengan
menggunakan media audio
visual,
diperoleh
nilai
presentase indeks rata-rata
pengetahuan sebesar 69,16
%.
Hasil
ini
dapat
dikategorikan pengetahuan
mitigasi bencana banjir baik.
b. Setelah memperoleh materi
pembelajaran
dengan
menggunakan media audio
visual,
diperoleh
nilai
presentase indeks rata-rata
pengetahuan sebesar 87,26
%.
Hasil
ini
dapat
dikategorikan pengetahuan
mitigasi bencana
banjir
sangat baik.

Sumber: Peneliti, 2014
Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat
pengetahun
siswa
mengenai mitigasi bencana banjir
termasuk dalam kategori baik/
sangat baik, karena nilai indeks
berkisar pada 70 - 100%
Jumlah sampel responden
kelas X berjumlah 42 siswa, Nilai
Indeks
pengetahuan
siswa
tentang pengetahuan mitigasi
bencana banjir setelah mendapat
pembelajaran melalui media
audio visual sebesar 89,45%.
Berdasarkan hasil indeks posttes,
menunjukkan
tingkat
pengetahuan siswa terhadap
mitigasi bencana banjir yang
terdiri dari 5 parameter dapat
dikategorikan sangat baik.

2.

Pengetahuan tentang mitigasi
bencana banjir siswa setelah
dilakukan pembelajaran dengan
menggunakan media audio
visual mengalami peningkatan
sebesar 18,1%.

3. Perbandingan pengetahuan siswa
sebelum dan setelah memperoleh
materi
pendidikan
mitigasi
bencana banjir melalui media
audio
visual
siswa
SMA
F. SARAN
Muhammadiyah 3 Surakarta
1. Bagi responden atau siswa
a. Dapat
meningkatkan
Berdasarkan hasil presentase
pengetahuannya
dalam
dari hasil pre-test dan post-test,
mitigasi bencana banjir
diketahui bahwa 42 responden
b. Siswa yang paling rentan
siswa
kelas
X
SMA
terhadap bahaya bencana
Muhammadiyah 3 Surakarta pada
banjir oleh karena itu dapat
soal pre-test memperoleh indeks
lebih peduli terhadap bahaya
69,16% dan pada post-test
bencana banjir
sebesar 89,45%. Berdasarkan
2. Bagi pihak sekolah SMA
hasil
tersebut
menunjukkan
Muhammadiyah 3 Surakarta
bahwa
adanya
peningkatan
Pihak sekolah perlu
pengetahuan
siswa
tentang
menerapkan
pembelajaran
mitigasi bencana banjir sebesar
dengan menggunakan media
18,1 %.
pembelajaran yang menarik

agar siswa lebih mudah
memahami dan tidak bosan
dalam menerima pembelajaram
3. Saran bagi peneliti berikutnya

Riduwan. 2010. Belajar Mudah
Penelitian Untuk Guru, Karyawan,
dan Peneliti Pemula. Bandung:
ALFABETA.

Bagi peneliti selanjutnya
yang perlu dilakukan jika ingin
mengkaji masalah kekeringan
adalah lebih mengkaji mengenai
kesiapsiagaan
masyarakat
dalam menghadapi bencana
kekeringan dalam segi pertanian
atau dalam segi ketahanan
pangan desa, supaya terdapat
solusi yang signifikan terhadap
ketahanan
pangan
akibat
bencana kekeringan.

Riduwan. 2009. Metode Dan
Tekhnik
Penyusunan
Proposal
Penelitian. Bandung . Alfabeta.

DAFTAR PUSTAKA

Amir Hamzah Suleiman. 1979.
Media
Audio-Visual
Untuk
Pengajaran,
Penerangan
Dan
Penyuluhan. Jakarta. Gramedia
Musfiqon M. 2011. Pengembangan
Media Dan Sumber Pembelajaran.
Jakarta . Prestasi Pustakarya.
Pribadi, Krisna S,
Engkon K.
Kertapati,
Diah
Kusumastuti,
Hamzah Latief, Hendra Grandies,
Eng. Imam A. Sadisun, Soebagyo
Soekarnen, Harman Ajiwibowo,
Retno Dwi, Ayu Krishna Juliawati,
Farah Mulyasari, Novya Ekawati,
Bayu Novianto. 2008. Pendidikan
Siaga Bencana. Bandung: ITB.
Republik Indonesia. 2007. UndangUndang Republik Indonesia No. 24
Tahun
2007
tentang
Penanggulangan
Bencana.
Tambahan Lembaran Negara RI
Tahun 2007, No. 4723. Jakarta:
Sekretariat Negara

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta
Supranto. 2007. Teknik Sampling
untuk Survey dan Eksperimen.
Jakarta. Rineka Cipta
Susetyo, Budi. 2010. Statistik
untuk Analisa Data Penelitian.
Bandung. Aditama
Sutama. 2012. Metode Penelitian
Pendidikan. Kartasura. Fairus Media
Trihendradi. C. 2013. Step By Step
IBM SPSS 21: Analisis Data
Statistik. Yogyakarta. Andi
.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PELATIHAN SIMULASI TERHADAP PENGETAHUAN SISWA KELAS X IPS TENTANG MITIGASI BENCANA GEMPA Pengaruh Pelatihan Simulasi Terhadap Pengetahuan Siswa Kelas X IPS Tentang Mitigasi Bencana Gempa Bumi Di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.

0 1 16

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS X DALAM MITIGASI BENCANA BANJIR DI SMA ISLAM 1 SURAKARTA Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas X Dalam Mitigasi Bencana Banjir Di SMA Islam 1 Surakarta.

0 2 18

PENDAHULUAN Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas X Dalam Mitigasi Bencana Banjir Di SMA Islam 1 Surakarta.

0 1 8

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS X DALAM MITIGASI BENCANA BANJIR DI SMA ISLAM 1 SURAKARTA Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas X Dalam Mitigasi Bencana Banjir Di SMA Islam 1 Surakarta.

0 2 16

PENGETAHUAN MITIGASI BENCANA BANJIR MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 3 Pengetahuan Mitigasi Bencana Banjir Melalui Media Audio Visual Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun 2013.

0 2 19

PENDAHULUAN Pengetahuan Mitigasi Bencana Banjir Melalui Media Audio Visual Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun 2013.

0 2 8

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS X DALAM MITIGASI BENCANA BANJIR DI SMK MUHAMMADIYAH 1 KELURAHAN JOYOTAKAN Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas X Dalam Mitigasi Bencana Banjir Di SMK Muhammadiyah 1 Kelurahan Joyotakan Kota Surakarta.

0 2 19

PENDAHULUAN Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas X Dalam Mitigasi Bencana Banjir Di SMK Muhammadiyah 1 Kelurahan Joyotakan Kota Surakarta.

0 2 9

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS X DALAM MITIGASI BENCANA BANJIR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas X Dalam Mitigasi Bencana Banjir Di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Tawangsari Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 18

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS X TENTANG PENGURANGAN RISIKO BENCANA BANJIR Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas X Tentang Pengurangan Risiko Bencana Banjir Di SMK Muhammadiyah 1 Surakarta.

0 1 14