RESPONN DAN KOP Respon Dan Koping Suami Selama Mendampingi Proses Pesalinan Secara Normal Di Sukoharjo.
RESPONN DAN KOP PERSA
F UNIVERS
PING SUAM ALINAN N
NASKA
DIS ARIFI
J2
FAKULTAS ITAS MUH
MI SELAM ORMAL D
AH PUBLIK
SUSUN OLE IA PURWA 210.100.045
S ILMU KE HAMMADIY
2014
MA MENDA DI SUKOHA
KASI
EH ANTI 5
SEHATAN YAH SURA
AMPINGI P ARJO
N
AKARTA
i
(2)
Respon dan koping suami selama mendampingi proses persalinan normal ii disukoharjo (Arifia Purwanti)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Jln. A.Yani, Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417 Surakarta 57102
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir : Pembimbing I
Nama : Winarsih Nur Ambarwati, S. Kep., Ns., ETN, M. Kep. NIK : 1012
Pembimbing II
Nama : Fahrun Nur Rosyid,S.Kep.,Ns.,M.Kes NIK : 197510092005011001
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa :
Nama NIM Fakultas Program Studi Judul Skripsi
: : : : : : :
ARIFIA PURWANTI J 210 100 045
Ilmu Kesehatan S1 Keperawatan
RESPON DAN KOPING SUAMI SELAMA MENDAMPINGI PROSES PERSALINAN SECARA NORMAL DI SUKOHARJO
Naskah artikel tersebut layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta, 19 Juli 2014 Pembimbing I
Winarsih, N.A., S. Kep., Ns., ETN, M. Kep.
Pembimbing II
Fahrun Nur Rosyid,S.Kep.,Ns.,M.Kes
(3)
R d Y N N F P J D
Respon dan ko disukoharjo (A S Yang bertan Nama NIM Fakultas Program Stu Judul Skrip
Dengan ini m
1. Member
ilmiah sa
2. Member
dalam be
dalam b
tanpa pe
penulis/ 3. Bersedia perpusta pelangga Demikian s digunakan s
oping suami se Arifia Purwant
URAT PER
nda tangan di
udi psi : : : : : : : ARI J 21 Ilmu S1 K RES MEN NOR menyatakan
rikan hak be
aya, demi pen
rikan hak me
entuk pangka
bentuk softco
erlu meminta
pencipta.
a dan menjam
akaan UMS,
aran hak cipta
urat pernyat sebagaimana
elama mendam ti)
RNYATAAN
i bawah ini, IFIA PURW 0 100 045 u Kesehatan Keperawatan SPON D NDAMPING RMAL DI S
bahwa saya
ebas royalti k
ngembangan
nyimpan, me
alan data (da
opy untuk ke
a ijin dari saya
min untuk me
dari semu
a dalam karya
taan ini saya a semestinya
mpingi proses p
N PUBLIKA saya : WANTI n DAN KO GI PROSE SUKOHARJ a menyetujui
kepada perpu
ilmu pengeta
engalih media
tabase), men
pentingan ak
a selama teta
enanggung se
a bentuk t
a ilmiah ini. a buat dengan a.
persalinan nor
ASI KARYA
OPING S ES PERS JO
untuk :
ustakaan UM
ahuan.
akan/mengali ndistribusikan
kademis kepa
ap mencantum
ecara pribadi
untutan huk
n sesungguh S A rmal A ILMIAH SUAMI SALINAN
MS atas penu
ih formatkan
n, serta mena
ada perpusta
mkan nama s
tanpa melib
kum yang t
hnya dan sem
Surakarta, 19 Yang Meny ARIFIA PU iii H SELAMA SECARA
ulisan karya
, mengelola
ampilkannya
akaan UMS,
saya sebagai
atkan pihak
timbul atas
moga dapat
9 Juli 2014 yatakan
(4)
iv
RESPON DAN KOPING SUAMI SELAMA MENDAMPINGI PROSES PERSALINAN NORMAL DI SUKOHARJO
Arifia Purwanti*
Winarsih Nur Ambarwati, S.Kep., Ns., ETN., M.Kep** Fahrun Nur Rosyid, S.Kep., M.Kes
Abstrak
Respon atau umpan balik adalah reaksi kominikan sebagai dampak atau pengarug dari pesan yang di terima oleh individu. Koping adalah sesuatu yang dilakukan oleh seorang individu untuk menguasai situasi yang sedang berlangsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon dan koping suami selama mendampingi proses persalinan normal istri. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode fenomenologi tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam dan observasi dan alat perekam. Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh partisipan yang mendampingi istri melahirkan. Hasil penelitian berupa respon suami ketika istri meminta perhatian selama proses persalinan normal yaitu cemas, khawatir, panik. Respon suami ketika istri meminta perhatian selama proses persalinan normal yaitu senang, khwatir, jengkel dan sedih. Koping suami ketika istri kesakitan dalam proses persalinan normal adalah mendoakan, memberikan semangat hiburan. Koping suami ketika istri meminta perhatian selama proses persalinan normal adalah memberikan yang diminta istri, sedangkan jenis dukungan yang diberikan suami selama proses persalinan normal adalah mendoakan, menemani dan memberikan semangat.
Kata Kunci : Respon Suami, Koping Suami, Proses Persalinan Normal PENELITIAN
(5)
v
ABSTRACT
HUSBAND’S RESPONSE AND COPING BEHAVIOUR IN ACCOMPANYING WIFE DURING NORMAL LABOUR PROCESS
IN SUKOHARJO
Arifia Purwanti*
Winarsih Nur Ambarwati, S.Kep., Ns., ETN., M.Kep** Fahrun Nur Rosyid, S.Kep., M.Kes
Response or feedback is communicant reaction in the influence of message that is accepted by individual. Coping is something done by individual to overcome the situation. The objective of this research is to know the response and husband’s coping behaviour during the accompanying of his wife on normal labour. This is a qualitative method that uses phenomenology technique to collect the data that is done by deep interviewing, observing, and using recording tools. The number of participant is 7 people that accompanying his wife during normal birth. The result of this research is that the response of husband when his wife looking for attention during labour process that are anxious, worried, and panicked are happy, worry, upset, and sad. The coping behaviour of husband when his wife feels painful is praying and entertaining the wife. Whereas the coping behaviour when his wife looks for attention is gives what the wife wants. Then the support given to the wife during normal labour is praying, accompanying, and giving the spirit.
(6)
Respon dan koping suami selama mendampingi proses persalinan normal 1 disukoharjo (Arifia Purwanti)
PENDAHULUAN Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu aspek penting yang dicari oleh semua orang. Menurut World Health Organization (WHO) (2012), kesehatan adalah suatu keadaan yang sehat dan utuh secara fisik, mental dan sosial serta bukan hanya bebas dari penyakit. Kesehatan ibu dan bayi merupakan masalah Nasional yang perlu mendapat prioritas utama, karena sangat menentukan kualitas sumber daya manusia generasi yang akan datang. Saat ini status kesehatan ibu dan bayi di Indonesia masih rendah, ditandai dengan masih tingginya angka kematian ibu dan bayi.
World Health Organization (WHO) telah merekomendasikan bahwa pendamping persalinan adalah atas pilihan ibu sendiri. Namun saat ini partisipasi pria dalam kesehatan reproduksi masih rendah, masih banyak suami belum mampu menunjukkan dukungan penuh terhadap proses persalinan. Efek dari tidak adanya pendampingan suami selama persalinan berdampak kecemasan pada ibu mengakibatkan kadar kotekolamin yang berlebihan sehingga menyebabkan turunnya aliran darah ke rahim, kontraksi rahim melemah, turunnya aliran darah ke plasenta, oksigen yang tersedia untuk janin berkurang serta dapat meningkatkan lamanya persalinan (Cholil, 2007).
Survei pendahuluan yang dilakukan oleh peniliti di Puskesmas Kartasura Sukoharjo 6 dari 10 orang suami merespon dengan cara seperti gelisah, berkeringat dan menangis dari
respon yang telah di terima oleh seorang suami, suami belum mempu menyesuaikan diri dengan baik, akibat tidak dapat menyesuaikan diri dengan baik akan menyebabkan seorang suami belum mampu
memberikan dukungan yang harus diberikan seorang suami kepada istri yang akan melahirkan. Dari alasan diatas maka dari itu peneliti tertarik untuk meniliti “Respon dan koping suami selama mendampingi proses persalinan secara normal di Sukoharjo”.
TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah respon dan koping suami selama mendampingi proses persalinan secara normal di Sukoharjo.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
a. Mengidentifikasi bentuk respon suami selama mendampingi proses persalinan secara normal
b. Mengidentifikasi koping suami selama mendampingi proses persalinan secara normal
c. Mengidentifikasi jenis dukungan yang diberikan suami pada saat mendampingi proses persalinan secara normal
LANDASAN TEORI Respon
Respon berasal dari kata response yang berarti balasan atau tanggapan (reaction). Respon adalah istilah psikologi yang digunakan untuk menamakan reaksi terhadap
(7)
Respon dan koping suami selama mendampingi proses persalinan normal 2 disukoharjo (Arifia Purwanti)
suatu rangsangan yang diterima oleh panca indera individu. Hal yang paling sering ditunjukan individu ketika mengalami reaksi respon adalah sikap, persepsi, dan partisipasi (Sobur, 2009).
Koping
Definisi Koping
Koping adalah sesuatu yang dilakukan individu untuk menguasai situasi yang dinilai sebagai suatu tantangan atau luka dan kehilangan, jadi koping lebih mengarah pada orang yang mebangkitkan emosi atau dengan kata lain koping adalah bagaimana reaksi orang ketika menghadapi stres atau tekanan (Siswanto, 2007).
DUKUNGAN SUAMI
Dukungan adalah dorongan, motivasi terhadap istri, baik secara moral maupun material (Bobak, 2005). Dukungan suami kepada istri yang sedang dalam proses persalinan normal dapat berupa dukungan emosioanal, dukungan informasi, dukungan penilaian, dan dukungan finansial.
METODELOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metedologi penelitian kualitatif, rancangan penelitian ini menggunakan rancangan pendekatan fenomenologi, jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh partisipan, ke tujuh partisipan di dapatkan secara purposive sampling.
INSTRUMEN PENELITIAN Instrumen penelitian dalan penelitian kualitatif ini dilakukan dengan cara wawancara mendalam dan observasi
partisipan, pedoman wawancara, catatan lapangan (Field Notes) dan juga alat perekam suara.
HASIL PENELITIAN
Respon suami ketika istri kesakitan selama proses persalinan normal
a. Cemas
“ya cemasnya itu kan saya tidak mengerti tentang proses nya, jadi saya hanya mengandalkan informasi dari bidanya saja, saya cemas kalau bidan terlambat memberi informasi yang gawat untuk calon anak dan istri saya (PI) cemas kan anak pertama apalagi jalan-jalan nya kurang saya takut bisa lahir normal atau tidak (P5)” takut terjadi sesuatu sama anak dan istri saya jadi saya waktu itu ngerasain cemas (P3)calau cemasnya itu kan kaya panik gitu mbak, kan istri nggak bisa diem juga, histeris gitu lah, kalau cemas sudah pasti khawatri kakau terjadi apa-apa (P7) b. Khawatir
“saya hkawatir kalau bayi atau ibu nya meninggal atau tidak dapat diselamatkan (PI) khawatir nya ini kan saya melas gitu melihat istri kesakitan terus (P4)khawatir nya mungkin takut kalau ada yang gimana-gimana dengan salah satunya (P5) khawatir kalau terjadi sesuatu dengan anak dan istri saya (P7)
c. Panik
“panik karena terlalu lama nungguinya, terlalu lama pembukaannya (P2) panik ya karena isrtri merasakan sakitnya histeris gitu loh jadi saya binggung mau ngapain (P6)
(8)
Respon dan koping suami selama mendampingi proses persalinan normal 3 disukoharjo (Arifia Purwanti)
Respon suami ketika istri meminta perhatian selama proses persalinan normal
a. Senang
“ya saya senang mbak, berarti istri saya masih membutuhkan sata, dan kalau istri saya mesih membutuhkan saya berarti saya masih dianggap mampu (PI) ya senang, enggak ada rasa emosi (P2)ya senang senang-saja bisa memberi semangat, biar semua cepat kelar (P3) rasanya ya sangat senang karena saya merasa dia membutuhkan saya, saya jadi bangga (P5)
b. Sedih
“ya kaya sedih gitu lo karena istri sakit terus” (P4).
c. Jengkel
“tapi kadang juga muncul rasa jengkel karena sudah dikasih minta lagi minta lagi” (PI). d. Kawatir
“perasaan nya kawatir karena kalau ornag jawa bilang minta apa tidak dikasih akan nantinya anak nya gimana gimana” (P6).
Koping suami ketika istri kesakitan selama proese persalinan normal
a. Mendoakan
“ya berdoa no pasrah sama yang diatas (P2) ya pokok nya berdoa berdoa intinya berdoa (P3) ya aku Cuma berdoa saya suruh istigfar sama berdoa (P6) istigfar terus terusan (P7)
b. Memberikan semangat dan hiburan
“ya saya mencoba menghibur istri saya, memberikan harapan kalau nanti anaknya cantik seperti ibunya, biar ibunya semangat gitu (PI) ya saya menghibur ndampingi biar semangat gitu (P4) menghibur ya paling waktu dia mulai tegang ya bercanda biar dia agak tenang (P5)
Koping suami ketika istri meminta perhatian selama proses persalinan normal
Koping suami ketika istri meminta perhatian selama proses persalinan normal adalah mencarikan semua kebutuhan istri, dalam hal ini suami melakukan sesatu yang dibutuhkan istri dengan senang hati, dan dalam hal ini suami mampu menyesuaikan diri dengan adaptive.
“ya saya melakukan semua yang istri saya minta mbak, dengan begini begitu istri akan senang (PI)kebetulan baru pertama jadi saya belum mengerti mbak, tapi kalau mbak erna minta apapun saya bersedia melakukan (P2) ya istri saya minta apa langsung saya cariin (P3) ya kalau minta makan saya kasih makan kalau minta apa saya carikan (P4) sebisa mungkin sata turuti biar proses nya lancar (P5) ya pokok nya apapun mbak nya minta apa langsung saya carikan, apapun itu langsung (P6) kemarin nggak minta apa-apa minta makan ya saya kasih makan, minta minum ya saya kasih minum (P7)
Dukungan yang diberikan suami kepada istri selama proses persalinan normal
(9)
Respon dan koping suami selama mendampingi proses persalinan normal 4 disukoharjo (Arifia Purwanti)
“ya pokoknya saya berdoa kepada tuhan supaya bayi dan ibu selamat lahirnya cepet dan tidak ada masalah (PI) dukungan nya kaya dukungan doa (P4) kalau dukungan paling kita sih Cuma dukungan berdoa (P7)
b. Menemani
“yang jelas nemenin, nemenin itu kan sudah termasuk dukungan” (P2) ya kita temani terus (P4)
c. Memberikan Semangat
“semangat yang penting semangat (P3)dukungan sejenis motivasi gitu yang saya berikan (P2) semangat ya (P4) dukungan motivasi buat mbaknya ini kan anak pertama ya sebisa mungkin lah mbak harus ada dorongan khusus (P5) dukunganya ya langsung tak suruh sabar, suruh kuat ya semangat (P6) memberi semangat terus biar kuat (P7)
PEMBAHASAN Kecemasan
Kecemasan seorang suami dalam mendampingi proses kelahiran anak pertama dalam ruang bersalinan diakabitkan oleh hal yang tak terduga, kematian merupakan penyebab cemas yang paling utama. Untuk mengurangi dampak kecemasan suami atau pendamping persalinan sebaiknya dilakukan pemeriksaan secara terus menerus selama masa kehamilan hal ini sebetulnya tidak dapat mengurangi kecemasan seorang pendamping persalinan akan tetapi mampu mengurangi cemas seorang pendamping persalinan di ruang bersalin (Rowhen, 2009).
Khawatir
Dalam penelitian Sawita (2009) yang menyatakan bahwa kekhawatiran seorang suami pada saat mendampingi proses perslinan normal tidak berbeda dengan yang dialami oleh istrinya, suami juga mampu merasakan kekhawatiran akan kehilangan anaknya sama seperti yang dialami oleh istrinya ketika dalam proses persalinan.
Tidak dapat dipungkiri, bahwa persalinan adalah moment istimewa dan juga menegangkan. Kematian ibu atau anak bisa terjadi pada saat persalinan. Hal ini, ternyata cukup membuat khwatir dan membayangi ketenangan para calon ayah (Chunuan, 2009)
Senang
Perasaan senang akan dialami oleh suami karena suami merupakan orang pertama yang harus memberikan dukungan dan perhatian kepada istri sebelum orang lain yang melakukan nya untuk istri selama di dalam ruang persalinan, suami yang mampu memenuhi kebutuhan istri selama proses persalinan akan menimbulkan perasaan senang dan bangga untuk pendamping persalinan yaitu suami (Ellise, 2007).
Sedih
Rasa sedih yang muncul dalam diri suami dalam ruang persalinan dapat diakibat oleh kondisi lemah nya istri dan suami merasa kasihan kepada kondisi yang tidak bisa melakukan apa-apa selama kesakitan dalam proses persalinan (Ellise, 2007). Memberikan semangat
Istri dalam kondisi kesakitan selama proses persalinan normal sangat
(10)
Respon dan koping suami selama mendampingi proses persalinan normal 5 disukoharjo (Arifia Purwanti)
memerlukan dukungan lebih karena bila kekurangan dukungan suami akan menjadikan istri gelisah, bentuk dukungan suami secara emosional, wujud emosional ini adalah dengan memberikan semangat kepada istri yang menjalani proses kelahiran (Alexander at al, 2012).
Dukungan Suami
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sawita (2009) bentuk dukungan yang dapat dilakukan oleh suami ketika mendampingi proses persalinan istri adalah Tetap menghibur, memberikan pujian, semangat dan mendukung ibu, Membimbing ibu mengejan dan bernafas, Membantu ibu beristirahat selama waktu kontraksi dengan kata-kata yang menyenangkan, memberikan usapan lap pada anggota tubuh yang terkena keringat dan melakukan pijatan di bagian punggung untuk meredakan sakit ibu pada saat proses persalinan berlangsung dan yang terakhir menyangga pingan ibu ketika mengejan, menggenggam tanganya, mengusap dahinya.
Faktor kontekstual akan memberikan dampak yang sangat besar kepada istri, disarankan kepada para suami untuk memberikan dukungan, koping kepada istri atau siapapun ketika mereka mengalami kecemasan yang mendalam dalam sakitnya. Ini merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengurangi derita mereka. Seperti yang terjadi pada salah satu penderita yang tidak menerima dukungan dari siapapun, mereka merasakan kecemasan yang luar biasa dalam bentuk rasa sakit yang lama, (Delongis dan Holtzman, 2005)
Dukungan suami sangat diperlukan, seperti dalam penelitian Patricia, (2007) yang manyatakan bahwa dukungan suami kepada istri sebelum dan sesudah kelahiran
sangatlah terbukti cukup besar perannya untuk mengurangi intensitas depresi istri. Hal ini berdampak positif untuk menyelesaikan tugas perkembangan selanjutnya pasca melahirkan.
Dukungan suami juga akan membuat istri lebih tentram bahkan mendekatkan hubungan hubungan antra suami dan istri (Marhason et al, 2007).
Menurut Alexander et al (2012) support yang diingin kan oleh seorang wanita pada saat proses persalinan adalah dukungan emosional, dukungan informasi, dukungan fisik dan pembelaan.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mengambil kesimpulan bahwa :
1. Respon suami ketika istri mengalami kesakitan selama proses persalinan normal yaitu cemas, khawatir, dan panik. 2. Respon suami ketika istri
meminta perhatian selama proses persalinan normal yaitu senang, sedih, jengkel dan khawatir
3. Koping suami ketika istri mengalami kesakitan selama proses persalinan normal yaitu mendoakan dan memberikan semangat yang berupa hiburan kepada istri
4. Koping suami ketika istri meminta perhatian selama
(11)
Respon dan koping suami selama mendampingi proses persalinan normal 6 disukoharjo (Arifia Purwanti)
persalinan normal yaitu melakukan semua yang diminta istri
5. Dukungan suami kepada istri selama proses persalinan normal meliputi dukungan motivasi, menemani selama proses persalinan berlangsung dan dukungan spiritual.
B. Saran
Penelitian ini menceritakan tetang respon dan koping suami selama mendampingi proses persalinan normal. Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan masalah peneliti memberikan saran-saran kepada:
1. Tenaga Keperawatan
a. Sebagai tenaga
keperawatan
diharapkan mampu untuk menerapkan asuhan ibu bersalin, diruang persalinan dibutuhkan juga dukungan dari suami maupun keluarga, sebagai tenaga keperawatan mampu untuk melibatkan suami atau keluarga dalam ruang bersalin b. Diharapkan sebagai
tenaga keperawatan mampu menerapkan penkes penting nya dukungan suami atau keluarga sebelum datang nya hari persalinan.
2. Kepada peneliti yang akan datang
Diharapkan peneliti selanjutnya akan dapat meneliti secara lebih spesifik
mengenai respon dan koping suami selama mendampingi proses persalinan normal. DAFTAR PUSTAKA
Alexander, A., Aesha, M., A, S., Amerkah, E., Engman, C., & Adam, R. (2012). Sosial Support During Delevery in Rural Central Ghana: A Mixed Methods Study of A Lay Companion In The Delevery Room. Journal Of Biososial Science. doi:10.1017/S002193201300 0412
Bobak. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta: EGC.
Cholil, G. P., & House, R. S. (2007).
Understanding User's Perspektive Of Barriers To
Maternal Health Care Use In Maharastha, India. Journal Science, 33. Diambil kembali dari
http://Journals.Cambrigde.Or g/Jbs
Chunan. (2009). Suporting Women in Labour. Health Science Journal, 6(3). doi:ISSN 1791-809X
Delongis, A., & Holzman, S. (2005). Coping In Context: The Role Of Stress Sosial Support And Personality In Coping. Journal Of Personality.
doi:10.1111/S.1467-6494.2005.00361.X
Ellise, A. (2007). A Praticial Approach To Labor Support.
(12)
Respon dan koping suami selama mendampingi proses persalinan normal 7 disukoharjo (Arifia Purwanti)
doi:10.1111/J.1552-6909-2007.00213X
Marhason, B., Olayemi, Ojengbede, Adekun, & Okuyemi. (2007). Attitude And Preferences Of Nigerian Antenatal Women Sosial Support During Labour. Journal Of Biososial Science.
doi:10.1017/S002193200700 2520
Patricia. (2007). Sosial Support For. 32(6).
Rowhen, I. (2012). In The Nepalase Context Can A Husband's Attendance During Childbirth help Wife Feel More in Control Of Labour. doi:1471-2393/12/49
Siswanto. (2007). Kesehatan Mental. Yogyakarta: Andi.
Sobur, A. (2009). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Andi. Sawatia Thimopang. (2009). Effect
of The Presence of Family Members During The Firts Stage of Labor on Childbirth Outcomes in A Provincial Hospital in Songkhla Province, Thailand. Thai J Nurs Res.
Rowhen, I. (2009). In The Nepalase Context Can A Husband's
Attendance During Childibrith Help Wife Feel
More In Control Of Labour. doi:1471-2393/12/49
WHO. (2009). Integrated Management Of Pregnancy
and Childbrith. WHO Recomented Inventions For Improving Maternal and Newborn Health Geneva WHO Press.
(1)
suatu rangsangan yang diterima oleh panca indera individu. Hal yang paling sering ditunjukan individu ketika mengalami reaksi respon adalah sikap, persepsi, dan partisipasi (Sobur, 2009).
Koping
Definisi Koping
Koping adalah sesuatu yang dilakukan individu untuk menguasai situasi yang dinilai sebagai suatu tantangan atau luka dan kehilangan, jadi koping lebih mengarah pada orang yang mebangkitkan emosi atau dengan kata lain koping adalah bagaimana reaksi orang ketika menghadapi stres atau tekanan (Siswanto, 2007).
DUKUNGAN SUAMI
Dukungan adalah dorongan, motivasi terhadap istri, baik secara moral maupun material (Bobak, 2005). Dukungan suami kepada istri yang sedang dalam proses persalinan normal dapat berupa dukungan emosioanal, dukungan informasi, dukungan penilaian, dan dukungan finansial.
METODELOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metedologi penelitian kualitatif, rancangan penelitian ini menggunakan rancangan pendekatan fenomenologi, jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh partisipan, ke tujuh partisipan di dapatkan secara purposive sampling.
INSTRUMEN PENELITIAN Instrumen penelitian dalan penelitian kualitatif ini dilakukan dengan cara wawancara mendalam dan observasi
partisipan, pedoman wawancara, catatan lapangan (Field Notes) dan juga alat perekam suara.
HASIL PENELITIAN
Respon suami ketika istri kesakitan selama proses persalinan normal
a. Cemas
“ya cemasnya itu kan saya tidak mengerti tentang proses nya, jadi saya hanya mengandalkan informasi dari bidanya saja, saya cemas kalau bidan terlambat memberi informasi yang gawat untuk calon anak dan istri saya (PI) cemas kan anak pertama apalagi jalan-jalan nya kurang saya takut bisa lahir normal atau tidak (P5)” takut terjadi sesuatu sama anak dan istri saya jadi saya waktu itu ngerasain cemas (P3)calau cemasnya itu kan kaya panik gitu mbak, kan istri nggak bisa diem juga, histeris gitu lah, kalau cemas sudah pasti khawatri kakau terjadi apa-apa (P7) b. Khawatir
“saya hkawatir kalau bayi atau ibu nya meninggal atau tidak dapat diselamatkan (PI) khawatir nya ini kan saya melas gitu melihat istri kesakitan terus (P4)khawatir nya mungkin takut kalau ada yang gimana-gimana dengan salah satunya (P5) khawatir kalau terjadi sesuatu dengan anak dan istri saya (P7)
c. Panik
“panik karena terlalu lama nungguinya, terlalu lama pembukaannya (P2) panik ya karena isrtri merasakan sakitnya histeris gitu loh jadi saya binggung mau ngapain (P6)
(2)
Respon suami ketika istri meminta perhatian selama proses persalinan normal
a. Senang
“ya saya senang mbak, berarti istri saya masih membutuhkan sata, dan kalau istri saya mesih membutuhkan saya berarti saya masih dianggap mampu (PI) ya senang, enggak ada rasa emosi (P2)ya senang senang-saja bisa memberi semangat, biar semua cepat kelar (P3) rasanya ya sangat senang karena saya merasa dia membutuhkan saya, saya jadi bangga (P5)
b. Sedih
“ya kaya sedih gitu lo karena istri sakit terus” (P4).
c. Jengkel
“tapi kadang juga muncul rasa jengkel karena sudah dikasih minta lagi minta lagi” (PI). d. Kawatir
“perasaan nya kawatir karena kalau ornag jawa bilang minta apa tidak dikasih akan nantinya anak nya gimana gimana” (P6).
Koping suami ketika istri kesakitan selama proese persalinan normal
a. Mendoakan
“ya berdoa no pasrah sama yang diatas (P2) ya pokok nya berdoa berdoa intinya berdoa (P3) ya aku Cuma berdoa saya suruh istigfar sama berdoa (P6) istigfar terus terusan (P7)
b. Memberikan semangat dan hiburan
“ya saya mencoba menghibur istri saya, memberikan harapan kalau nanti anaknya cantik seperti ibunya, biar ibunya semangat gitu (PI) ya saya menghibur ndampingi biar semangat gitu (P4) menghibur ya paling waktu dia mulai tegang ya bercanda biar dia agak tenang (P5)
Koping suami ketika istri meminta perhatian selama proses persalinan normal
Koping suami ketika istri meminta perhatian selama proses persalinan normal adalah mencarikan semua kebutuhan istri, dalam hal ini suami melakukan sesatu yang dibutuhkan istri dengan senang hati, dan dalam hal ini suami mampu menyesuaikan diri dengan adaptive.
“ya saya melakukan semua yang istri saya minta mbak, dengan begini begitu istri akan senang (PI)kebetulan baru pertama jadi saya belum mengerti mbak, tapi kalau mbak erna minta apapun saya bersedia melakukan (P2) ya istri saya minta apa langsung saya cariin (P3) ya kalau minta makan saya kasih makan kalau minta apa saya carikan (P4) sebisa mungkin sata turuti biar proses nya lancar (P5) ya pokok nya apapun mbak nya minta apa langsung saya carikan, apapun itu langsung (P6) kemarin nggak minta apa-apa minta makan ya saya kasih makan, minta minum ya saya kasih minum (P7)
Dukungan yang diberikan suami kepada istri selama proses persalinan normal
(3)
“ya pokoknya saya berdoa kepada tuhan supaya bayi dan ibu selamat lahirnya cepet dan tidak ada masalah (PI) dukungan nya kaya dukungan doa (P4) kalau dukungan paling kita sih Cuma dukungan berdoa (P7)
b. Menemani
“yang jelas nemenin, nemenin itu kan sudah termasuk dukungan” (P2) ya kita temani terus (P4)
c. Memberikan Semangat
“semangat yang penting semangat (P3)dukungan sejenis motivasi gitu yang saya berikan (P2) semangat ya (P4) dukungan motivasi buat mbaknya ini kan anak pertama ya sebisa mungkin lah mbak harus ada dorongan khusus (P5) dukunganya ya langsung tak suruh sabar, suruh kuat ya semangat (P6) memberi semangat terus biar kuat (P7)
PEMBAHASAN Kecemasan
Kecemasan seorang suami dalam mendampingi proses kelahiran anak pertama dalam ruang bersalinan diakabitkan oleh hal yang tak terduga, kematian merupakan penyebab cemas yang paling utama. Untuk mengurangi dampak kecemasan suami atau pendamping persalinan sebaiknya dilakukan pemeriksaan secara terus menerus selama masa kehamilan hal ini sebetulnya tidak dapat mengurangi kecemasan seorang pendamping persalinan akan tetapi mampu mengurangi cemas seorang pendamping persalinan di ruang bersalin (Rowhen, 2009).
Khawatir
Dalam penelitian Sawita (2009) yang menyatakan bahwa kekhawatiran seorang suami pada saat mendampingi proses perslinan normal tidak berbeda dengan yang dialami oleh istrinya, suami juga mampu merasakan kekhawatiran akan kehilangan anaknya sama seperti yang dialami oleh istrinya ketika dalam proses persalinan.
Tidak dapat dipungkiri, bahwa persalinan adalah moment istimewa dan juga menegangkan. Kematian ibu atau anak bisa terjadi pada saat persalinan. Hal ini, ternyata cukup membuat khwatir dan membayangi ketenangan para calon ayah (Chunuan, 2009)
Senang
Perasaan senang akan dialami oleh suami karena suami merupakan orang pertama yang harus memberikan dukungan dan perhatian kepada istri sebelum orang lain yang melakukan nya untuk istri selama di dalam ruang persalinan, suami yang mampu memenuhi kebutuhan istri selama proses persalinan akan menimbulkan perasaan senang dan bangga untuk pendamping persalinan yaitu suami (Ellise, 2007).
Sedih
Rasa sedih yang muncul dalam diri suami dalam ruang persalinan dapat diakibat oleh kondisi lemah nya istri dan suami merasa kasihan kepada kondisi yang tidak bisa melakukan apa-apa selama kesakitan dalam proses persalinan (Ellise, 2007). Memberikan semangat
Istri dalam kondisi kesakitan selama proses persalinan normal sangat
(4)
memerlukan dukungan lebih karena bila kekurangan dukungan suami akan menjadikan istri gelisah, bentuk dukungan suami secara emosional, wujud emosional ini adalah dengan memberikan semangat kepada istri yang menjalani proses kelahiran (Alexander at al, 2012).
Dukungan Suami
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sawita (2009) bentuk dukungan yang dapat dilakukan oleh suami ketika mendampingi proses persalinan istri adalah Tetap menghibur, memberikan pujian, semangat dan mendukung ibu, Membimbing ibu mengejan dan bernafas, Membantu ibu beristirahat selama waktu kontraksi dengan kata-kata yang menyenangkan, memberikan usapan lap pada anggota tubuh yang terkena keringat dan melakukan pijatan di bagian punggung untuk meredakan sakit ibu pada saat proses persalinan berlangsung dan yang terakhir menyangga pingan ibu ketika mengejan, menggenggam tanganya, mengusap dahinya.
Faktor kontekstual akan memberikan dampak yang sangat besar kepada istri, disarankan kepada para suami untuk memberikan dukungan, koping kepada istri atau siapapun ketika mereka mengalami kecemasan yang mendalam dalam sakitnya. Ini merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengurangi derita mereka. Seperti yang terjadi pada salah satu penderita yang tidak menerima dukungan dari siapapun, mereka merasakan kecemasan yang luar biasa dalam bentuk rasa sakit yang lama, (Delongis dan Holtzman, 2005)
Dukungan suami sangat diperlukan, seperti dalam penelitian Patricia, (2007) yang manyatakan bahwa dukungan suami kepada istri sebelum dan sesudah kelahiran
sangatlah terbukti cukup besar perannya untuk mengurangi intensitas depresi istri. Hal ini berdampak positif untuk menyelesaikan tugas perkembangan selanjutnya pasca melahirkan.
Dukungan suami juga akan membuat istri lebih tentram bahkan mendekatkan hubungan hubungan antra suami dan istri (Marhason et al, 2007).
Menurut Alexander et al (2012) support yang diingin kan oleh seorang wanita pada saat proses persalinan adalah dukungan emosional, dukungan informasi, dukungan fisik dan pembelaan.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mengambil kesimpulan bahwa :
1. Respon suami ketika istri mengalami kesakitan selama proses persalinan normal yaitu cemas, khawatir, dan panik. 2. Respon suami ketika istri
meminta perhatian selama proses persalinan normal yaitu senang, sedih, jengkel dan khawatir
3. Koping suami ketika istri mengalami kesakitan selama proses persalinan normal yaitu mendoakan dan memberikan semangat yang berupa hiburan kepada istri
4. Koping suami ketika istri meminta perhatian selama
(5)
persalinan normal yaitu melakukan semua yang diminta istri
5. Dukungan suami kepada istri selama proses persalinan normal meliputi dukungan motivasi, menemani selama proses persalinan berlangsung dan dukungan spiritual.
B. Saran
Penelitian ini menceritakan tetang respon dan koping suami selama mendampingi proses persalinan normal. Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan masalah peneliti memberikan saran-saran kepada:
1. Tenaga Keperawatan
a. Sebagai tenaga keperawatan
diharapkan mampu untuk menerapkan asuhan ibu bersalin, diruang persalinan dibutuhkan juga dukungan dari suami maupun keluarga, sebagai tenaga keperawatan mampu untuk melibatkan suami atau keluarga dalam ruang bersalin b. Diharapkan sebagai
tenaga keperawatan mampu menerapkan penkes penting nya dukungan suami atau keluarga sebelum datang nya hari persalinan.
2. Kepada peneliti yang akan datang
Diharapkan peneliti selanjutnya akan dapat meneliti secara lebih spesifik
mengenai respon dan koping suami selama mendampingi proses persalinan normal. DAFTAR PUSTAKA
Alexander, A., Aesha, M., A, S., Amerkah, E., Engman, C., & Adam, R. (2012). Sosial Support During Delevery in Rural Central Ghana: A Mixed Methods Study of A Lay Companion In The Delevery Room. Journal Of Biososial Science. doi:10.1017/S002193201300 0412
Bobak. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta: EGC.
Cholil, G. P., & House, R. S. (2007).
Understanding User's Perspektive Of Barriers To
Maternal Health Care Use In Maharastha, India. Journal Science, 33. Diambil kembali dari
http://Journals.Cambrigde.Or g/Jbs
Chunan. (2009). Suporting Women in Labour. Health Science Journal, 6(3). doi:ISSN 1791-809X
Delongis, A., & Holzman, S. (2005). Coping In Context: The Role Of Stress Sosial Support And Personality In Coping. Journal Of Personality.
doi:10.1111/S.1467-6494.2005.00361.X
Ellise, A. (2007). A Praticial Approach To Labor Support.
(6)
doi:10.1111/J.1552-6909-2007.00213X
Marhason, B., Olayemi, Ojengbede, Adekun, & Okuyemi. (2007). Attitude And Preferences Of Nigerian Antenatal Women Sosial Support During Labour. Journal Of Biososial Science.
doi:10.1017/S002193200700 2520
Patricia. (2007). Sosial Support For. 32(6).
Rowhen, I. (2012). In The Nepalase Context Can A Husband's Attendance During Childbirth help Wife Feel More in Control Of Labour. doi:1471-2393/12/49
Siswanto. (2007). Kesehatan Mental. Yogyakarta: Andi.
Sobur, A. (2009). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Andi. Sawatia Thimopang. (2009). Effect
of The Presence of Family Members During The Firts Stage of Labor on Childbirth Outcomes in A Provincial Hospital in Songkhla Province, Thailand. Thai J Nurs Res.
Rowhen, I. (2009). In The Nepalase Context Can A Husband's
Attendance During Childibrith Help Wife Feel
More In Control Of Labour. doi:1471-2393/12/49
WHO. (2009). Integrated Management Of Pregnancy
and Childbrith. WHO Recomented Inventions For Improving Maternal and Newborn Health Geneva WHO Press.