ANALISIS POTENSI LUAPAN BANJIR LAHAR GUNUNGAPI TANGKUBAN PERAHU UNTUK MENENTUKAN AREA EVAKUASI DI Analisis Potensi Luapan Banjir Lahar Gunungapi Tangkuban Perahu Untuk Menentukan Area Evakuasi Di Sekitar Sungai Cimuja Kabupaten Subang.

ANALISIS POTENSI LUAPAN BANJIR LAHAR GUNUNGAPI
TANGKUBAN PERAHU UNTUK MENENTUKAN AREA EVAKUASI DI
SEKITAR SUNGAI CIMUJA KABUPATEN SUBANG

NASKAH PUBLIKASI
Usulan Penelitian Untuk Skripsi S-1
Program Studi Geografi

Diajukan Oleh :
RENDI FIRDIAN INDRAWANDINATA
NIM : E 100 120 105

FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA
2014

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul ”Analisis Potensi Luapan Banjir Lahar
Gunungapi Tangkuban Perahu untuk Menentukan Area Evakuasi di Sekitar
Sungai Cimuja Kabupaten Subang“bertujuan untuk mengetahui potensi luapan

lahar Gunungapi Tangkuban Perahu di Sungai Cimuja Kabupaten Subang dan
mengetahui lokasi yang aman untuk dijadikan area evakuasi luapan banjir lahar
Gunungapi Tangkuban Perahu di Sungai Cimuja Kabupaten Subang. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu survei dan observasi lapangan dengan
pengambilan sampel yang dilakukan melalui wawancara kepada masyarakat yang
bertempat tinggal di sekitar Sungai Cimuja. Teknik untuk pengambilan sampel
pada penelitian ini, menggunakan metode teknik purposive sampling atau
penentuan anggota sampel secara sengaja dengan menentukan sampel berdasarkan
permukiman yang masuk dalam wilayah penelitian. Sampel yang diambil berupa
wilayah permukiman yang memiliki kriteria berpotensi terhadap luapan lahar.
Berdasarkan hasil penelitian analisis potensi luapan banjir lahar di Sungai
Cimuja dibagi menjadi tiga kelas, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Wilayah yang
berpotensi tinggi terkena luapan banjir lahar di Sungai Cimuja berada di daerah
penggalan sungai bagian hulu yang tepatnya terletak di Desa Cicadas Kecamatan
Sagalaherang Kabupaten Subang. Sebagian besar wilayah yang terkena luapan
banjir lahar di Sungai Cimuja, yaitu lahan perkebunan dan pertanian. Hasil dari
potensi luapan, dilakukan penentuan area evakuasi untuk antisipasi bila terjadi
lagi luapan banjir lahar di Sungai Cimuja Kabupaten Subang. Selter point yang
dijadikan tempat untuk area evakuasi difokuskan terhadap bangunan publik,
seperti bangunan sekolah dan tempat ibadah.

Kata Kunci : Luapan lahar, Sungai Cimuja, Area Evakuasi

ABSTRAC

This research with the tittle of “Analysis of Potential Lava Floodwaters
Tangkuban Perahu Volcanic to Determine Evacuation Areas in
Surroundings Cimuja River in Subang District” The first to recognize the
potential overflow of lava Volcano Tangkuban Perahu in Subang Cimuja River
and the second to determine a safe location to be used as a flood evacuation area
Tangkuban Perahu Volcano lava flood in river Subang Cimuja. The method used
in this study is a survey and field observations with sampling conducted through
interviews of people living around the River Cimuja. The purposive sampling was
used for choosing the research respondent. The sample observed was focused on
residential areas that have a high potential for lahar hazard.
Based on the research results of the analysis of potential flood overflow of
lava in Cimuja River is divided into three classes: high, medium and low. The
area that has high level of lahars hazard are located in upstream of Cimuja River
especially on Cicadas Village, Sagalaherang Sub-District, Subang District.
Almost of the high potential area of lahar hazard in surrounding Cimuja river are
plantation and paddy field. Based on the result of hazard analysis and settlemet

blok, there are several shelter point that possible become evacuation area. The
shelter points are focused on public buildings such as school buildings and
mosques which are located in surrounding Cimuja River.
Key world : flood of lava, Cimuja River, Evacuation Area.

PENDAHULUAN

Bencana vulkanik merupakan suatu

Indonesia memiliki 80 gunungapi

kejadian

aktif dari 129 gunungapi aktif yang

letusan

diamati dan dipantau secara menerus.

mengeluarkan


Secara garis besar di dunia terdapat

vulkanik seperti lava, batu panas

500 gunungapi aktif dengan rata-rata

pijar, abu vulkanik, gas beracun dan

50 gunungapi per tahun mengalami

lain

letusan (Sadisun, 2008). Salah satu

kejadinanya

Gunungapi yang masih aktif yaitu

digolongkan


Gunungapi Tangkuban Perahu yang

bencana

primer

terletak di Provinsi Jawa Barat

sekunder.

Bencana

sekitar 20 km ke arah utara Kota

bencana

yang

Bandung, yang tepatnya berada di


letusan

gunungapi

Cikole Kabupaten Bandung Barat

Contohnya, awan panas, lontaran

yang berbatasan dengan Kabupaten

batu pijar, hujan abu, lava, gas

Subang.

beracun.

Gunungapi

Tangkuban


Perahu

yang

ditimbulkan

gunungapi

hingga

material-material

sebagainya.

sekunder

dari

Berdasarkan


bencana
menjadi

vulkanik
dua,

dan

bencana

primer

yaitu

kejadiannya
itu

Sedangkan
yaitu


yaitu

saat

terjadi.

bencana

bencana

setelah

memiliki ketinggian 2.084 m dari

proses letusan itu terjadi. Contohnya,

permukaan

laut


dan

bentuk

endapan material vulkanik di puncak

gunungnya

yaitu

Stratovulcano

lereng bagian atas yang jika musim

dengan pusat erupsi yang berpindah

hujan tiba material tersebut akan

dari timur ke barat. Sehingga jenis


terbawa oleh air hujan turun ke

batuan

perut

lembah hingga mengakibatkan banjir

Gunungapi Tangkuban Perahu bila

lumpur yang sangat besar dan cepat

terjadi letusan yaitu larva dan sulfur,

kejadiannya.

mineral yang dikeluarkan adalah

Banjir lahar merupakan salah satu

sulfur belerang, sedangkan mineral

bencana

yang

gunung

erupsi gunungapi. Banjir lahar dibagi

tidak aktif adalah uap

menjadi dua, yaitu banjir lahar panas

yang

keluar

dikeluarkan

tersebut
belerang.

dari

bila

yang

diakibatkan

oleh

dan banjir lahar dingin. Banjir lahar
panas merupakan suatu ancaman

Potensi Luapan Banjir Lahar | Rendi Firdian Indrawandinata

1

bencana yang diakibatkan karena

METODE PENELITIAN

letusan

Metode

gunungapi

yang

berupa

yang

digunakan

dalam

material-material vulkanik, seperti

penelitian

cairan magma yang berupa lumpur

observasi

dan batuan panas. Sedangkan banjir

pengambilan sampel yang dilakukan

lahar dingin adalah suatu ancaman

melalui

banjir lahar yang diakibatkan dari

pengambilan sampel pada penelitian

material-material vulkanik karena

ini, menggunakan metode teknik

ada faktor hujan yang mendorong

purposive sampling atau penentuan

material tersebut mengalir melalui

anggota sampel secara sengaja.

daerah

HASIL DAN PEMBAHASAN

aliran

sungai

berupa

ini

yaitu

survei

lapangan

dan

dengan

wawancara.

Teknik

lumpuran dan batuan-batuan hasil

Persebaran Luapan Banjir Lahar

endapan letusan gunungapi. Van

terhadap Permukiman Di Sekitar

Bemmelen (1949 dalam Lavigne,

Sungai Cimuja

2000) mendefinisikan lahar sebagai

Data yang didapat dari hasil survei

mudflow, yang artinya bongkahan

adalah kejadian luapan banjir lahar

batuan

sebelumnya, lebar

berasal

dari

gunungapi.

luapan banjir

Menurut Maruyama, dkk., (1980),

lahar, tinggi luapan banjir lahar dan

kondisi morfologi sungai berperan

koordinat

penting untuk menentukan lokasi

sampel.

rawan luapan material lahar.

luapan banjir lahar di Sungai Cimuja

lokasi
Dari

pengambilan

informasi

tersebut

terjadi pada tahun 2011 dengan

TUJUAN PENELITIAN
untuk

tinggi luapan di penggalan Sungai

Mengetahui potensi luapan lahar

Cimuja bagian hulu rata-rata sekitar

Gunungapi Tangkuban Perahu di

2 m dan di penggalan Sungai Cimuja

Sungai Cimuja Kabupaten Subang

bagian tengah rata-rata sekitar 0,5 m,

dan menentukan bangunan yang

sedangkan lebar luapan di penggalan

relevan

Sungai Cimuja bagian hulu sekitar

Penelitian

evakuasi

ini

dilakukan

untuk
luapan

dijadikan

area

banjir

lahar

10 m dan di penggalan Sungai

Gunungapi Tangkuban Perahu di

Cimuja bagian tengah sekitar 200 m.

Sungai Cimuja Kabupaten Subang.

Sampel tinggi luapan yang nilai

Potensi Luapan Banjir Lahar |Rendi Firdian Indrawandinata

2

ketinggiannya

0

(nol),

diambil

Diketahuinya lebar luapan banjir

berdasarkan permukiman yang masih

lahar

berada dalam wilayah penelitian dan

pengontrol terhadap topografi di

tidak terkena luapan banjir lahar.

wilayah penelitian.

Sedangkan sampel yang diambil di

Adapun sampel lebar luapan diambil

luar wilayah penelitian dimaksudkan

untuk

sebagai titik kontrol untuk hasil

luapan

interpolasi.

permukiman. Dari hasil sampel dapat

Klasifikasi kerawanan bahaya lahar

diasumsikan

dilakukan secara scoring berdasarkan

daerah penggalan Sungai Cimuja

nilai

bagian hulu yaitu sekitar 10 m,

tinggi

luapan

dari

hasil

dimaksdukan

menentukan
banjir

lebar

sebagai

jarak

lahar

bahaya
terhadap

luapan

untuk

interpolasi, yaitu 0 m, 0,1 m, 0,2 m,

penggalan sungai

bagian tengah

0,3 m, 0,4 m, 0,5 m, 0,7 m, 1 m dan

yaitu sekitar 200 m dan penggalan

2 m.

sungai bagian hilir yaitu 230 m.

Sumber : RBI 1:25.000 (BIG), Survei dan Observasi Lapangan, 2013

Gambar 1. Peta Luapan Banjir Lahar di Sungai Cimuja, 2011
Potensi Luapan Banjir Lahar |Rendi Firdian Indrawandinata

3

bahaya

lahar

dilakukan

scoring

berdasarkan

nilai

secara
tinggi

luapan dari hasil interpolasi, yaitu 0
m, 0,1 m, 0,2 m, 0,3 m, 0,4 m, 0,5 m,
0,7 m, 1 m dan 2 m. Untuk tinggi
luapan 2 m berlokasi di daerah hutan
dan

perkebunan

yang

diambil

berdasarkan output sungai di Sungai
Cimuja.
Klasifikasi Kemiringan Lereng

Sumber : RBI 1:25.000 (BIG), Survei
dan Observasi Lapangan, 2013

Menurut

Van-Zuidam

(1985),

analisis

kemiringan

lereng

dikelasifikasikan menjadi 7 kelas,

Gambar 2. Hasil Buffer Luapan Banjir
Lahar di Sungai Cimuja, 2011

yaitu kelas lereng hampir datar,

Jarak permukiman dengan jaringan

curam, sangat curam dan kelas

sungai di Sungai Cimuja sangat

lereng amat sangat curam.

bervariasi. Dari beberapa desa di

Di wilayah penelitian klasifikasi

wilayah penelitian, ada 3 desa yang

kemiringan lereng dibagi menjadi 5

jaraknya

kelas, yaitu kelas lereng hampir

kurang

diantaranya

dari

150

yaitu

m,
Desa

landai, miring, curam menengah,

datar,

landai,

miring,

curam

Sagalaherang, Desa Dayeuhkolot dan

menengah dan kelas lereng curam.

Desa

Berikut ini keterangan kelas lereng

Leles.

Dari

ketiga

desa

tersebut, Desa Dayeuhkolot salah

menurut Van-Zuidam (1985).

satu desa paling parah yang terkena

Fungsi

luapan

terhadap

dimaksudkan untuk pengontrol area

permukiman. Luas Desa Dayeukolot

terdampak terhadap luapan banjir

di

lahar di Sungai Cimuja Kabupaten

banjir

wilayah

lahar

penelitian

seluas

1.113.390 m2. Klasifikasi kerawanan

dari

kelas

lereng

Subang.

Potensi Luapan Banjir Lahar |Rendi Firdian Indrawandinata

4

Tabel 1. Keterangan Kelas Lereng di

16, sedangkan potensi luapan banjir

Sungai Cimuja Kabupaten Subang

lahar yang sedang apabila score total

Kelas Lereng

Score

dari 9 sampai 12 dan potensi luapan

Curam 21-55 %

5

banjir lahar rendah apabila score

Curam Menengah 14-20 %

4

Miring 8-13 %

3

Landai 3-7 %

2

Hampir Datar 0-2 %

1

total dari 5 sampai 8.
Potensi luapan banjir lahar yang
memiliki kelas tinggi berlokasi di
sebagian Desa Cicadas Kecamatan
Sagalaherang dan Desa Ciater di
Kecamatan Ciater Kabupaten Subang

Analisis Potensi Luapan Banjir
Lahar di Sungai Cimuja

yang tepatnya berada di daerah
penggalan Sungai Cimuja bagian

Analisis potensi luapan banjir lahar

hulu. Penggunaan lahan yang terkena

di Sungai Cimuja didasarkan pada

luapan banjir lahar dengan potensi

tinggi

dan

luapan tinggi merugikan beberapa

kemiringan lereng di Sungai Cimuja.

lahan perkebunan, hutan dan tegalan.

Tinggi luapan di Sungai Cimuja

Sedangkan potensi luapan banjir

adalah 0,1 m hingga 2 m, sedangkan

lahar dengan kelas sedang berlokasi

kemiringan lereng di Sungai Cimuja

di beberapa desa yang ada di

terdiri dari 5 kelas, yaitu dari 0-2%

Kecamatan

hingga 21-55%.

diantaranya

Hasil analisis potensi luapan banjir

Dayeuhkolot, Desa Sukamandi dan

lahar

dibagi

di sebagian Desa Cicadas dan Desa

menjadi 3 kelas, yaitu kelas tinggi,

Ciater ayng berada di Kecamatan

sedang

Cara

Ciater atau lebih tepatnya di sebagian

dengan

penggalan sungai bagian hulu dan

menggabungkan score tinggi luapan

sebagian penggalan sungai bagian

dan score kemiringan lereng. Potensi

tengah. Melihat dari penggunaan

luapan banjir lahar dikatakan tinggi

lahannya di daerah yang berpotensi

apabila score total dari score tinggi

sedang

luapan dengan score kelas lereng

perkebunan,

menghasilkan nilai dari 13 sampai

tegalan dan yang terakhir lahan

luapan

di

banjir

Sungai

dan

menganalisisnya

lahar

Cimuja

rendah.

Sagalaherang,
sebagian

terdapat

sebagian

hutan,

Desa

lahan

persawahan,

Potensi Luapan Banjir Lahar | Rendi Firdian Indrawandinata

5

permukiman.

Lahan

permukiman

tempat ibadah sangat relevan untuk

yang masuk ke dalam wilayah

dijadikan area evakuasi.

berpotensi sedang hanya tersebar di 3

Sampel

desa,

permukiman

diantaranya

yaitu

Desa

diambil

berdasarkan

yang masuk

dalam

Dayeuhkolot dan Desa Sukamandi

wilayah penelitian. Diantaranya ada

yang berada di sebelah barat Sungai

10 sampel lokasi yang ditentukan

Cimuja dan Desa Cicadas di sebelah

sebagai area evakuasi.

timur Sungai Cimuja. Sedangkan

Penentuan selter point untuk area

daerah

rendah

evakuasi mengikuti berdasarkan blok

terhadap bahaya luapan banjir lahar

permukiman yang ada dalam wilayah

berlokasi tersebar di beberapa desa

penelitian.

dan penggalan sungai.

ditentukan

yang

berpotensi

Menentukan

Evakuasi

Area

Luapan Banjir Lahar

Selter

untuk

yang

point
area

evakuasi

dilihat dari aksesbilitas permukiman
yang ada dalam wilayah penelitian
agar ketika terjadinya banjir lahar di

Dalam menentukan area evakuasi

Sungai Cimuja masyarakat tidak

luapan banjir lahar ada beberapa

bingung lagi mencari daerah teraman

parameter yang harus

dari luapan banjir lahar dan tercepat

ditentukan,

diantaranya yaitu sumber air bersih,
tingkat

keamanan

dan

luasnya

bangunan untuk digunakan sebagai
pengungsian dan yang terakhir akses
untuk ditempuh penduduk menuju

Penentuan area evakuasi difokuskan
bangunan

publik

terutama

bangunan sekolah dan tempat ibadah
(mesjid). Disebabkan karena banjir
lahar biasanya terjadi saat hujan
turun,

sehingga

bangunan

akan

melindungi dari turunnya hujan dan
luas

bangunan

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Analisis potensi luapan banjir lahar
di Sungai Cimuja diklasifikasikan

area evakuasi.

pada

untuk menuju area evakuasi.

sekolah

ataupun

menjadi tiga kelas, yaitu kelas tinggi,
sedang dan rendah. Potensi luapan
dikatakan tinggi belum tentu berisiko
tinggi

pula,

akan

tetapi

dapat

berisiko tinggi jika bahaya tersebut
mengakibatkan korban

jiwa dan

kerugian terhadap permukiman.
Daerah yang terkena luapan banjir

Potensi Luapan Banjir Lahar | Rendi Firdian Indrawandinata

6

lahar

paling

penelitian

tinggi

terdapat

di

wilayah

di

daerah

publik, seperti bangunan gedung
atau

aula,

bangunan

sekolah,

tempat

ibadah,

perkebunan dan pertanian, sehingga

bangunan

risiko bahaya terhadap masyarakat

bangunan kantor-kantor dan lain

sangat kecil.

sebagainya.

Selter point untuk area evakuasi

banjir

lahar

difokuskan
publik,

di

Sungai

Cimuja

terhadap

bangunan

diantaranya

bangunan

sekolah dan tempat ibadah, seperti
mesjid. Menentukan area evakuasi
ditentukan

berdasarkan

permukiman

yang masuk

blok
dalam

wilayah penelitian di Sungai Cimuja
Kabupaten Subang.
Saran
Penelitian ini bias dilanjutkan untuk
penelitian selanjutnya, antara lain :
1. Memperhatikan data curah hujan,
morfologi sungai dan material
vulkanik yang ada di penggalan
sungai bagian hulu ;
2. Penelitian ini diperlukan data
daya

dukung

bangunan

area

Potensi Luapan Banjir Lahar | Rendi Firdian Indrawandinata

7

Sumber : RBI 1:25.000 (BIG), Survei dan Observasi Lapangan, 2013
Gambar 3. Peta Potensi Luapan Banjir Lahar di Sungai Cimuja
Kabupaten Subang

Tabel 2. Keterangan Lokasi Area Evakuasi Luapan Banjir Lahar
di Sungai Cimuja Kabupaten Subang
Keterangan
No.

Koordinat Lokasi

Lokasi
Bangunan

0

0

Desa Cicadas

Sekolah

0

0

Desa Sukamandi

Masjid

0

0

Desa Cicadas

Sekolah

0

0

1.

107 38'15.371"E 6 42'55.323"S

2.

107 37'58.663"E 6 42'12.91"S

3.
4.

107 38'34.376"E 6 42'0.793"S
107 38'25.129"E 6 40'41.715"S

Desa Dayeuhkolot

Sekolah

0

0

Desa Sagalaherang

Masjid

0

0

Desa Dayeuhkolot

Sekolah

5.

107 39'4.349"E 6 40'33.743"S

6.

107 38'38.84"E 6 40'9.828"S

7.

107 39'13.596"E 6 39'51.653"S

8.

107 39'34.323"E 6 40'8.553"S

9.

107 39'7.272"E 6 39'26.569"S

10.

107 39'19.177"E 6 38'53.832"S

0

0

Desa Sagalaherang Kaler

Sekolah

0

0

Desa Sagalaherang Kaler

Sekolah

Desa Leles

Sekolah

Desa Leles

Masjid

0
0

0

0

Sumber : RBI 1:25.000 (BIG), Survei dan Observasi Lapangan, 2013
Potensi Luapan Banjir Lahar | Rendi Firdian Indrawandinata

8

Sumber : RBI 1:25.000 (BIG), Penggunaan Lahan, 2011 Kab. Subang
(BAPPEDA), Survei dan Observasi Lapangan, 2013

Gambar 4. Peta Blok Permukiman di Sungai Cimuja
Kabupaten Subang

Potensi Luapan Banjir Lahar | Rendi Firdian Indrawandinata

9

DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Bumi Indonesia Vol. 1 No. 3. Yogyakarta : Fak. Geografi UGM.
Lavigne, Franck, Thouret, Jean Claude, Voight, B., Suwa, H., A. Sumaryono. 2000.
Lahars at Merapi Volcano, Central Java : An Overview. Journal of Volcanology
and Geothermal Research. 100 (4), 423-456.

Lavigne, Franck, Thouret, Jean Claude. 2000. Lahars : Deposit, Origins and Behaviour
(Les Lahars : Depots, Origines et Dynamique). Bulletin de la Societe Geologique
de France.171 (5), 545-557.

LIPI. 2006. Pengembangan Framework untuk Mengukur Kesiapsiagaan Masyarakat
terhadap Bencana Alam. Jakarta : LIPI-UNESCO/ISDR.

Maruyama, Y. 1980. Applied Atudy of Geomorphological Land Classification on
Debrisflow Control Planning in The Area of Mt. Merapi, Central Java,
Indonesia. 10th International Confrence of The International Cartographic
Association.
Tika, Pabundu, Moh, H. 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Tyas, C. Dewayani. 2008. Gunung Meletus dan Antisipasinya. Semarang : CV. Aneka
Ilmu.
Yunus, Sabari, H. 2010. Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Wikipedi.

2013.

Gunung

Tangkuban

http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Tangkuban_Parahu

Diakses

Perahu.

tanggal

16

November 2013.

Zuidam, R.A.Van, ,1985, Terrain and Analysis and Classification Using Aerial
Photography, A. Geomorphological Approach, ITC. Enchede.

Potensi Luapan Banjir Lahar | Rendi Firdian Indrawandinata

10

Dokumen yang terkait

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENENTUAN JALUR EVAKUASI BENCANA BANJIR Aplikasi Sistem Informasi Geografis Untuk Penentuan Jalur Evakuasi Bencana Banjir Luapan Sungai Bengawan Solo Di Kota Surakarta.

0 1 14

PENDAHULUAN Aplikasi Sistem Informasi Geografis Untuk Penentuan Jalur Evakuasi Bencana Banjir Luapan Sungai Bengawan Solo Di Kota Surakarta.

4 13 44

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENENTUAN JALUR EVAKUASI BENCANA BANJIR Aplikasi Sistem Informasi Geografis Untuk Penentuan Jalur Evakuasi Bencana Banjir Luapan Sungai Bengawan Solo Di Kota Surakarta.

0 1 17

ANALISIS POTENSI LUAPAN BANJIR LAHAR GUNUNGAPI TANGKUBAN PERAHU UNTUK MENENTUKAN AREA EVAKUASI DI Analisis Potensi Luapan Banjir Lahar Gunungapi Tangkuban Perahu Untuk Menentukan Area Evakuasi Di Sekitar Sungai Cimuja Kabupaten Subang.

0 2 14

PENDAHULUAN Analisis Potensi Luapan Banjir Lahar Gunungapi Tangkuban Perahu Untuk Menentukan Area Evakuasi Di Sekitar Sungai Cimuja Kabupaten Subang.

0 2 22

DAFTAR PUSTAKA Analisis Potensi Luapan Banjir Lahar Gunungapi Tangkuban Perahu Untuk Menentukan Area Evakuasi Di Sekitar Sungai Cimuja Kabupaten Subang.

0 2 4

ANALISIS TINGKAT KERUSAKAN PENGGUNAAN LAHAN AKIBAT BANJIR LAHAR PASCA ERUPSI GUNUNGAPI MERAPI Analisis Tingkat Kerusakan Penggunaan Lahan Akibat Banjir Lahar Pasca Erupsi Gunungapi Merapi Tahun 2010 Di Sub Das Kali Putih.

0 0 13

ANALISIS KERUSAKAN PERMUKIMAN AKIBAT BANJIR LAHAR PASCA ERUPSI GUNUNGAPI MERAPI 2010 DI SEBAGIAN Analisis Kerusakan Permukiman Akibat Banjir Lahar Pasca Erupsi Gunungapi Merapi 2010 di Sebagian Kabupaten Magelang.

1 2 14

PERANCANGAN PERAHU BERBAHAN FIBER GLASS BERLAPIS KARET UNTUK EVAKUASI BENCANA BANJIR

0 1 5

PENDEKATAN MORFOLOGI SUNGAI UNTUK ANALISIS LUAPAN LAHAR AKIBAT ERUPSI MERAPI TAHUN 2010 DI SUNGAI PUTIH, KABUPATEN MAGELANG

0 0 8