Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlindungan Hukum terhadap Cagar Budaya di Kota Salatiga
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP CAGAR
BUDAYA DI KOTA SALATIGA
Tesis
Diajukan kepada
Program Pascasarjana Magister Ilmu Hukum
untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum
Oleh:
Lulut Ayuning Rejeki
NPM: 322013008
Fakultas Hukum
Magister Ilmu Hukum
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2015
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas segala limpahan berkat dan penyertaan Tuhan Yesus
Kristus yang sungguh nyata di dalam kehidupan penulis. Segala rancangan
dan ketetapanNya selalu baik, bahkan penyelesaian tesis yang berjudul
Perlindungan Hukum Terhadap Cagar Budaya di Kota Salatiga ini
penulis yakini merupakan satu karya nyata kebaikan dan penyertaan Tuhan
Yesus Kristus. Meski demikian, penulis menyadari bahwa karya tesis ini
tidak terlepas dari dukungan dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itulah
ijinkan penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1.
Prof. Teguh Prasetyo selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga yang senantiasa memberikan dukungan
dan berkat-berkat melalui doa dan renungan yang setiap hari diberikan.
2.
Dr. Umbu Rauta, SH.,M.Hum selaku Ketua Program Studi Magister
Ilmu Hukum yang telah memberikan dukungan dan pengajaran selama
penulis menempuh pendidikan di Magister Ilmu Hukum UKSW.
3.
Salam hormat untuk kedua pembimbing saya, Bapak Dr. Tri Budiyono,
SH.,M.Hum dan Bapak Kustadi, SH.,M.Hum. Pak Tri dan Pak Kus,
terimakasih untuk bimbingan, masukan, saran, dan pengajaran yang
diberikan selama ini. Terima kasih atas kesabaran dan kesediaan
waktu, tenaga, dan pikiran yang diberikan untuk membantu penulis
dalam menyelesaikan tesis ini. Mohon maaf jika ada kesalahan, baik
dalam tutur maupun sikap penulis selama ini.
4.
Dosen penguji yang telah memberikan banyak masukan dan saran yang
sangat bermanfaat, Bapak Yakub Adi Krisanto, SH.,MH, dan Ibu Dr.
Ch. Maya Indah, SH.,M.Hum, terima kasih untuk pengajaran dan
iv
pengetahuan
yang diberikan selama ini hingga penulis bisa
menyelesaikan tesis ini dengan baik.
5.
Keluarga besar Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana,
seluruh dosen pengajar, mahasiswa, dan staff yang selalu bersabar dan
dengan senang hati bersedia direpotkan oleh penulis, terkhusus untuk
Mbak Widya, terima kasih sekali sudah membantu banyak hal mulai
dari awal perkuliahan hingga akhir masa studi penulis.
6.
Keluarga terkasih, Ibu tercinta yang tidak henti-hentinya memberikan
doa dan dukungan untuk penulis, inspirasi dari bapak di surga, kiranya
bapak bisa bangga melihat pencapaian penulis saat ini, yang terkasih
Mbak Rini dan Mas Budi sekeluarga yang selalu direpotkan penulis.
Kesayangan tante, Garuda Pinandita, Mahameru Prananingjiwa,
Mandalawangi Parahita. Terima kasih eyang, pakdhe, budhe, om,
tante, semua sepupu, keponakan, dan seluruh keluarga besar yang tidak
pernah lelah bertanya, “kapan lulus?” Puji Tuhan atas doa dan
dukungan semuanya, tesis ini boleh selesai dengan baik.
7.
Para kesayangan, sahabat, saudara 8 SISTERS (Tika, Citra, Tanti,
Dian, Dini, Dinda, Gloria) I love you to the moon and back, and back
again, and back again… terima kasih selalu menyediakan hati, telinga,
mulut, dan segalanya untuk penulis hingga penulis selalu termotivasi
untuk bisa menyelesaikan tesis ini.
8.
Keluarga besar GKJ Salatiga Timur, pendeta, penatua, diaken, jemaat
dan seluruh staff gereja yang selalu memberikan dukungan dan
motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan tesis ini sembari harus tetap
bertekun dengan padatnya jadwal pelayanan di gereja.
9.
Teman-teman Magister Ilmu Hukum Angkatan 2013 dan para senior,
yang boleh menjadi sahabat dan saudara hingga saat ini, Bu Wiji, Pak
Wawan, Kak Ernest, Kak David, Kak Sukma, Kak Robert, Mas Rony,
v
Kak Tian, Kak Franklin, Kak Usak, Kak Tobias, Kak Victor, dan
rekan-rekan lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
10.
Keluarga besar FISKOM UKSW yang turut membantu dan
memberikan kontribusi yang baik bagi penulis selama mengenyam
pendidikan S1 di UKSW dan jalinan hubungan hingga saat ini.
11.
Pemkot Salatiga, terkhusus Seksi Kebudayaan Dishubkombudpar,
Bappeda Kota Salatiga, Kesbangpol, Biro Hukum Kota Salatiga.
12.
Keluarga besar BPCB Jawa Tengah di Prambanan (Mbak Lia, Mas
Bagus, Mas Wahyu, Mas Harun), terima kasih penulis sudah diberikan
kesempatan untuk mendapatkan banyak cerita pengalaman di
lapangan, serta data-data yang sangat membantu penulis dalam
menyelesaikan tesis ini.
13.
Keluarga besar Universitas Kristen Satya Wacana, terkhusus rekanrekan yang berada di bawah atap Gedung Administrasi Pusat (BPHL,
BIKEM, Bagian Keuangan, Bagian Nilai, BARA, BAA, dan bagianbagian lainnya) yang menjadi relasi selama penulis mengenyam
pendidikan di UKSW.
14.
Keluarga besar Larissa Salatiga, ITC Salatiga, Glow Photography, dan
seluruh rekanan penulis yang banyak memberikan dukungan dan
motivasi.
15.
Seluruh pihak yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan tesis
ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Besar harapan penulis supaya penelitian ini dapat memberikan
sumbangsih ide gagasan dan inspirasi bagi seluruh pembaca. Kiranya Tuhan
Yesus Kristus sumber dari segala hikmat dan pengetahuan senantiasa beserta
kita.
Salatiga, Desember 2015
Lulut Ayuning Rejeki
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam
DIA yang memberi kekuatan kepadaku”
Filipi 4:13
“Karya tesis ini dengan penuh syukur dan kerendahan hati
penulis persembahkan untuk kedua orang tua penulis, Bapak di
surga, dan ibu yang sangat penulis kasihi. Syukur atas
pencapaian ini.”
Lulut Ayuning Rejeki
vii
ABSTRAK
Perlindungan hukum terhadap eksistensi cagar budaya yang
mempunyai nilai sejarah (historical) yang tinggi merupakan tindakan yang
penting untuk dilakukan. Bangunan bersejarah yang ada di Kota Salatiga
menjadi bukti sejarah bangsa yang kelestariannya perlu untuk dilindungi.
Pada
kenyataannya,
kondisi
bangunan-bangunan
bersejarah
yang
memperlihatkan gaya arsitektur di era kolonial yang ada di Salatiga saat ini
diantaranya telah mengalami alih fungsi dari bangunan yang sebelumnya,
dalam kondisi hilang, rusak, maupun mangkrak tidak terawat. UU Nomor 11
Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya menjadi payung hukum di dalam
perlindungan terhadap cagar budaya yang ada.
Selain itu, di Kota Salatiga pada tahun 2015 telah ditetapkan
Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan
dan Pelestarian Cagar Budaya Daerah. Melalui penelitian yang telah
dilakukan, peneliti telah membuat model perlindungan hukum dengan
memperhatikan sejumlah aspek diantaranya, aturan hukum, kelembagaan
yang diberikan wewenang, serta stimulus untuk penetapan terhadap status
bangunan bersejarah di Kota Salatiga sebagai Cagar Budaya Daerah dimana
harus memperhatikan strategi perlindungan hukum yang melibatkan seluruh
stakeholder baik pemilik atau pengelola, pemerintah, dan masyarakat,
sehingga tujuan perlindungan hukum terhadap cagar budaya, yaitu supaya
eksistensi cagar budaya tetap dalam keadaan aman, lestari, dan berkelanjutan
dapat terwujud dengan baik.
Perlindungan hukum terhadap bangunan bersejarah yang ada di Kota
Salatiga pada prakteknya mengalami kendala, baik dari belum lengkapnya
produk hukum yang mengatur eksistensi bangunan-bangunan bersejarah
viii
yang ada, kurangnya tenaga maupun ahli (SDM) yang memiliki kompetensi
dan kredibilitas penuh, yang mana merupakan pejabat berwenang (SKPD
terkait), sehingga menjadikan praktek perlindungan hukum menjadi lemah.
Oleh karena itu diperlukan gambaran model perlindungan hukum terhadap
cagar budaya yang ada di Kota Salatiga yang dapat diterapkan dan sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan tiap-tiap bangunan bersejarah yang ada di
Kota Salatiga.
Kata kunci :
perlindungan hukum, cagar budaya, stakeholder.
ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul
i
Lembar Pengesahan
ii
Pernyataan Keaslian Karya Tulis Tesis
iii
Kata Pengantar
iv-vi
Motto dan Persembahan
vii
Abstrak
viii-ix
Daftar Isi
x-xi
Daftar Skema dan Tabel
xii-xiv
Daftar Lampiran
xv
BAB I
1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
1-7
1.2.
Rumusan Masalah
8
1.3.
Tujuan Penelitian
8
1.4.
Manfaat Penelitian
9
Secara teoritis
9
Secara praktis
9
1.5. Kerangka Teori
10-11
1.6. Landasan Teori
11-18
1.7. Metode Penelitian
18
1.7.1. Metode Pendekatan
18
1.7.2. Lokasi Penelitian
18-19
1.7.3. Jenis Data
19-20
1.7.4. Teknik Pengumpulan Data
20
1.7.5. Teknik Analisis
21
x
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
22
2.1. Negara Hukum Indonesia
22-26
2.2. Konsepsi Perlindungan Hukum
26-32
2.3. Ruang Lingkup Perlindungan Hukum
Terhadap Cagar Budaya
32-48
2.4. Model Perlindungan Hukum Terhadap
Cagar Budaya
2.5. Culture Heritage Theory
48-53
53-56
2.6. Bangunan Bersejarah di Kota Salatiga
sebagai Warisan Budaya
57-58
2.7. Menuju Masyarakat Pro Aktif terhadap
Eksistensi Cagar Budaya
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN ANALISA
59-61
62
3.1. Perlindungan Hukum terhadap Bangunan
Bersejarah di Kota Salatiga
62-112
3.2. Model Perlindungan Hukum terhadap
Cagar Budaya di Kota Salatiga
BAB IV
PENUTUP
113-138
139
4.1. Kesimpulan
139-140
4.2. Saran
140-141
DAFTAR PUSTAKA
142-144
LAMPIRAN
xi
DAFTAR SKEMA DAN TABEL
Skema 1.1.
Kerangka Pikir Penelitian
Tabel 2.1.
Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang
10
Kebudayaan
42
Tabel 3.1.
Bangunan Bersejarah di Kota Salatiga
62-100
Gambar 3.2.
Gedung CHTH (Chung Hwa Tsung Hwee)
62
Gambar 3.3.
Klentheng Amurwabhumi
64
Gambar 3.4.
Gedung Pemerintah Kota Salatiga
65
Gambar 3.5.
Hotel Slamet
66
Gambar 3.6.
Gedung GKJTU
66
Gambar 3.7.
Gedung Pakuwon
67
Gambar 3.8.
Komplek Polres Salatiga
69
Gambar 3.9.
Rumah Dinas Walikota Salatiga
71
Gambar 3.10.
Rumah Tinggal Jl. Diponegoro No.5 Salatiga
72
Gambar 3.11.
Rumah Dinas Komandan Korem 073 Makutarama
73
Gambar 3.12.
Kantor Denhubrem IV Korem 073 Makutarama
73-74
Gambar 3.13.
Rumah Retreat Roncalli/ Khalwat Roncalli
75
Gambar 3.14.
Kantor Satlantas Polres Salatiga
76
Gambar 3.15.
Markas Korem 073 Makutarama
77
Gambar 3.16.
Tugu Batas antara Semarang – Salatiga
77
Gambar 3.17.
SMP Negeri 1 Salatiga
78-79
Gambar 3.18.
SMP Negeri 2 Salatiga
79-80
Gambar 3.19.
SMA Negeri 3 Salatiga
80
Gambar 3.20.
SD (HIS) Jeglong dan SD VI
81
Gambar 3.21.
Rumah Tinggal Keluarga Bapak Broto Alm
81
Gambar 3.22.
Wisma Tamu UKSW
82
Gambar 3.23.
Kantor Pos
82
Gambar 3.24.
Rumah Tinggal Dokter Hasmo Sugiarto 102
83
xii
Gambar 3.25.
Asrama Suster Fransiscan
83
Gambar 3.26.
PLTA
84
Gambar 3.27.
Gereja GPIB
85-86
Gambar 3.28.
Hotel Kalitaman/ Bank Jateng
87
Gambar 3.29.
Gedung Sosietet Harmoni
88
Gambar 3.30.
Kawasan Pecinan
88
Gambar 3.31.
Rumah Tinggal Tuan Emmerick
89
Gambar 3.32.
Klinik Rawatan
89
Gambar 3.33.
Kantor Yayasan
90
Gambar 3.34.
Gereja Salib Putih
90
Gambar 3.35.
Makam
91
Gambar 3.36.
Kantor Perhutani
92
Gambar 3.37.
Panti Asuhan Woro Wiloso
93
Gambar 3.38.
Wisma Kasih Salatiga
93
Gambar 3.39.
Panti Asuhan Jl Raden Patah (Bakti Luhur)
94
Gambar 3.40.
Situs Plumpungan
95
Gambar 3.41.
Lingga/Yoni
97
Gambar 3.42.
Patung Ganesha
97
Gambar 3.43.
Bangunan Cungkup dan Larangan
97
Gambar 3.44.
Lokasi Prasasti
98
Gambar 3.45.
Benteng De Hersteller
99
Gambar 3.46.
Gedung Manece
99
Gambar 3.47.
Sekolah Chung Hwa Tsung Hwee
100
Gambar 3.48.
Militair Hospital/ DKT
100
Gambar 3.49.
Penampakan Buku Kajian dan Identifikasi
Bangunan Bersejarah di Kota Salatiga Tahun 2009
Skema 3.50.
101
Gambaran Proses Kegiatan Kajian dan Identifikasi
Bangunan Bersejarah di Kota Salatiga Tahun 2009
104
Tabel 3.51.
Tahapan Proses Registrasi Nasional Cagar Budaya
114-116
Skema 3.52.
Pengelolaan Register Nasional Cagar Budaya
di Daerah
117-118
xiii
Gambar 3.53.
Foto Bangunan eks Kodim
123
Gambar 3.54.
Foto Bangunan yang Mendapatkan Penghargaan
125
Tabel 3.55.
Penentuan Range Angka, Peringkat, dan Tindakan
Penanganan
126
Tabel 3.56.
Pemetaan Ruang Lingkup Peranan Masyarakat
129
Tabel 3.57.
Ruang Lingkup Peranan Pemerintah dan Pemerintah
Daerah
Skema 3.58.
Praktek Perlindungan terhadap Bangunan Bersejarah
di Kota Salatiga
Skema 3.59.
130-131
136-137
Model Perlindungan Hukum terhadap Cagar Budaya
di Kota Salatiga
138
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Rekapitulasi Hasil dan Identifikasi Bangunan
Bersejarah di Kota Salatiga
Surat Permohonan Pencarian Data Penulisan Tesis
Kepada Kesbangpol
Lampiran 3
Surat Permohonan Pencarian Data Penulisan Tesis
Kepada BPCB Jawa Tengah
Lampiran 4
Surat Rekomendasi Penelitian dari
Kesbangpol
Lampiran 5
Surat Pemberian Ijin Penelitian dari BPCB
Jawa Tengah
xv
BUDAYA DI KOTA SALATIGA
Tesis
Diajukan kepada
Program Pascasarjana Magister Ilmu Hukum
untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum
Oleh:
Lulut Ayuning Rejeki
NPM: 322013008
Fakultas Hukum
Magister Ilmu Hukum
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2015
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas segala limpahan berkat dan penyertaan Tuhan Yesus
Kristus yang sungguh nyata di dalam kehidupan penulis. Segala rancangan
dan ketetapanNya selalu baik, bahkan penyelesaian tesis yang berjudul
Perlindungan Hukum Terhadap Cagar Budaya di Kota Salatiga ini
penulis yakini merupakan satu karya nyata kebaikan dan penyertaan Tuhan
Yesus Kristus. Meski demikian, penulis menyadari bahwa karya tesis ini
tidak terlepas dari dukungan dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itulah
ijinkan penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1.
Prof. Teguh Prasetyo selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga yang senantiasa memberikan dukungan
dan berkat-berkat melalui doa dan renungan yang setiap hari diberikan.
2.
Dr. Umbu Rauta, SH.,M.Hum selaku Ketua Program Studi Magister
Ilmu Hukum yang telah memberikan dukungan dan pengajaran selama
penulis menempuh pendidikan di Magister Ilmu Hukum UKSW.
3.
Salam hormat untuk kedua pembimbing saya, Bapak Dr. Tri Budiyono,
SH.,M.Hum dan Bapak Kustadi, SH.,M.Hum. Pak Tri dan Pak Kus,
terimakasih untuk bimbingan, masukan, saran, dan pengajaran yang
diberikan selama ini. Terima kasih atas kesabaran dan kesediaan
waktu, tenaga, dan pikiran yang diberikan untuk membantu penulis
dalam menyelesaikan tesis ini. Mohon maaf jika ada kesalahan, baik
dalam tutur maupun sikap penulis selama ini.
4.
Dosen penguji yang telah memberikan banyak masukan dan saran yang
sangat bermanfaat, Bapak Yakub Adi Krisanto, SH.,MH, dan Ibu Dr.
Ch. Maya Indah, SH.,M.Hum, terima kasih untuk pengajaran dan
iv
pengetahuan
yang diberikan selama ini hingga penulis bisa
menyelesaikan tesis ini dengan baik.
5.
Keluarga besar Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana,
seluruh dosen pengajar, mahasiswa, dan staff yang selalu bersabar dan
dengan senang hati bersedia direpotkan oleh penulis, terkhusus untuk
Mbak Widya, terima kasih sekali sudah membantu banyak hal mulai
dari awal perkuliahan hingga akhir masa studi penulis.
6.
Keluarga terkasih, Ibu tercinta yang tidak henti-hentinya memberikan
doa dan dukungan untuk penulis, inspirasi dari bapak di surga, kiranya
bapak bisa bangga melihat pencapaian penulis saat ini, yang terkasih
Mbak Rini dan Mas Budi sekeluarga yang selalu direpotkan penulis.
Kesayangan tante, Garuda Pinandita, Mahameru Prananingjiwa,
Mandalawangi Parahita. Terima kasih eyang, pakdhe, budhe, om,
tante, semua sepupu, keponakan, dan seluruh keluarga besar yang tidak
pernah lelah bertanya, “kapan lulus?” Puji Tuhan atas doa dan
dukungan semuanya, tesis ini boleh selesai dengan baik.
7.
Para kesayangan, sahabat, saudara 8 SISTERS (Tika, Citra, Tanti,
Dian, Dini, Dinda, Gloria) I love you to the moon and back, and back
again, and back again… terima kasih selalu menyediakan hati, telinga,
mulut, dan segalanya untuk penulis hingga penulis selalu termotivasi
untuk bisa menyelesaikan tesis ini.
8.
Keluarga besar GKJ Salatiga Timur, pendeta, penatua, diaken, jemaat
dan seluruh staff gereja yang selalu memberikan dukungan dan
motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan tesis ini sembari harus tetap
bertekun dengan padatnya jadwal pelayanan di gereja.
9.
Teman-teman Magister Ilmu Hukum Angkatan 2013 dan para senior,
yang boleh menjadi sahabat dan saudara hingga saat ini, Bu Wiji, Pak
Wawan, Kak Ernest, Kak David, Kak Sukma, Kak Robert, Mas Rony,
v
Kak Tian, Kak Franklin, Kak Usak, Kak Tobias, Kak Victor, dan
rekan-rekan lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
10.
Keluarga besar FISKOM UKSW yang turut membantu dan
memberikan kontribusi yang baik bagi penulis selama mengenyam
pendidikan S1 di UKSW dan jalinan hubungan hingga saat ini.
11.
Pemkot Salatiga, terkhusus Seksi Kebudayaan Dishubkombudpar,
Bappeda Kota Salatiga, Kesbangpol, Biro Hukum Kota Salatiga.
12.
Keluarga besar BPCB Jawa Tengah di Prambanan (Mbak Lia, Mas
Bagus, Mas Wahyu, Mas Harun), terima kasih penulis sudah diberikan
kesempatan untuk mendapatkan banyak cerita pengalaman di
lapangan, serta data-data yang sangat membantu penulis dalam
menyelesaikan tesis ini.
13.
Keluarga besar Universitas Kristen Satya Wacana, terkhusus rekanrekan yang berada di bawah atap Gedung Administrasi Pusat (BPHL,
BIKEM, Bagian Keuangan, Bagian Nilai, BARA, BAA, dan bagianbagian lainnya) yang menjadi relasi selama penulis mengenyam
pendidikan di UKSW.
14.
Keluarga besar Larissa Salatiga, ITC Salatiga, Glow Photography, dan
seluruh rekanan penulis yang banyak memberikan dukungan dan
motivasi.
15.
Seluruh pihak yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan tesis
ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Besar harapan penulis supaya penelitian ini dapat memberikan
sumbangsih ide gagasan dan inspirasi bagi seluruh pembaca. Kiranya Tuhan
Yesus Kristus sumber dari segala hikmat dan pengetahuan senantiasa beserta
kita.
Salatiga, Desember 2015
Lulut Ayuning Rejeki
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam
DIA yang memberi kekuatan kepadaku”
Filipi 4:13
“Karya tesis ini dengan penuh syukur dan kerendahan hati
penulis persembahkan untuk kedua orang tua penulis, Bapak di
surga, dan ibu yang sangat penulis kasihi. Syukur atas
pencapaian ini.”
Lulut Ayuning Rejeki
vii
ABSTRAK
Perlindungan hukum terhadap eksistensi cagar budaya yang
mempunyai nilai sejarah (historical) yang tinggi merupakan tindakan yang
penting untuk dilakukan. Bangunan bersejarah yang ada di Kota Salatiga
menjadi bukti sejarah bangsa yang kelestariannya perlu untuk dilindungi.
Pada
kenyataannya,
kondisi
bangunan-bangunan
bersejarah
yang
memperlihatkan gaya arsitektur di era kolonial yang ada di Salatiga saat ini
diantaranya telah mengalami alih fungsi dari bangunan yang sebelumnya,
dalam kondisi hilang, rusak, maupun mangkrak tidak terawat. UU Nomor 11
Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya menjadi payung hukum di dalam
perlindungan terhadap cagar budaya yang ada.
Selain itu, di Kota Salatiga pada tahun 2015 telah ditetapkan
Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan
dan Pelestarian Cagar Budaya Daerah. Melalui penelitian yang telah
dilakukan, peneliti telah membuat model perlindungan hukum dengan
memperhatikan sejumlah aspek diantaranya, aturan hukum, kelembagaan
yang diberikan wewenang, serta stimulus untuk penetapan terhadap status
bangunan bersejarah di Kota Salatiga sebagai Cagar Budaya Daerah dimana
harus memperhatikan strategi perlindungan hukum yang melibatkan seluruh
stakeholder baik pemilik atau pengelola, pemerintah, dan masyarakat,
sehingga tujuan perlindungan hukum terhadap cagar budaya, yaitu supaya
eksistensi cagar budaya tetap dalam keadaan aman, lestari, dan berkelanjutan
dapat terwujud dengan baik.
Perlindungan hukum terhadap bangunan bersejarah yang ada di Kota
Salatiga pada prakteknya mengalami kendala, baik dari belum lengkapnya
produk hukum yang mengatur eksistensi bangunan-bangunan bersejarah
viii
yang ada, kurangnya tenaga maupun ahli (SDM) yang memiliki kompetensi
dan kredibilitas penuh, yang mana merupakan pejabat berwenang (SKPD
terkait), sehingga menjadikan praktek perlindungan hukum menjadi lemah.
Oleh karena itu diperlukan gambaran model perlindungan hukum terhadap
cagar budaya yang ada di Kota Salatiga yang dapat diterapkan dan sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan tiap-tiap bangunan bersejarah yang ada di
Kota Salatiga.
Kata kunci :
perlindungan hukum, cagar budaya, stakeholder.
ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul
i
Lembar Pengesahan
ii
Pernyataan Keaslian Karya Tulis Tesis
iii
Kata Pengantar
iv-vi
Motto dan Persembahan
vii
Abstrak
viii-ix
Daftar Isi
x-xi
Daftar Skema dan Tabel
xii-xiv
Daftar Lampiran
xv
BAB I
1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
1-7
1.2.
Rumusan Masalah
8
1.3.
Tujuan Penelitian
8
1.4.
Manfaat Penelitian
9
Secara teoritis
9
Secara praktis
9
1.5. Kerangka Teori
10-11
1.6. Landasan Teori
11-18
1.7. Metode Penelitian
18
1.7.1. Metode Pendekatan
18
1.7.2. Lokasi Penelitian
18-19
1.7.3. Jenis Data
19-20
1.7.4. Teknik Pengumpulan Data
20
1.7.5. Teknik Analisis
21
x
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
22
2.1. Negara Hukum Indonesia
22-26
2.2. Konsepsi Perlindungan Hukum
26-32
2.3. Ruang Lingkup Perlindungan Hukum
Terhadap Cagar Budaya
32-48
2.4. Model Perlindungan Hukum Terhadap
Cagar Budaya
2.5. Culture Heritage Theory
48-53
53-56
2.6. Bangunan Bersejarah di Kota Salatiga
sebagai Warisan Budaya
57-58
2.7. Menuju Masyarakat Pro Aktif terhadap
Eksistensi Cagar Budaya
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN ANALISA
59-61
62
3.1. Perlindungan Hukum terhadap Bangunan
Bersejarah di Kota Salatiga
62-112
3.2. Model Perlindungan Hukum terhadap
Cagar Budaya di Kota Salatiga
BAB IV
PENUTUP
113-138
139
4.1. Kesimpulan
139-140
4.2. Saran
140-141
DAFTAR PUSTAKA
142-144
LAMPIRAN
xi
DAFTAR SKEMA DAN TABEL
Skema 1.1.
Kerangka Pikir Penelitian
Tabel 2.1.
Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang
10
Kebudayaan
42
Tabel 3.1.
Bangunan Bersejarah di Kota Salatiga
62-100
Gambar 3.2.
Gedung CHTH (Chung Hwa Tsung Hwee)
62
Gambar 3.3.
Klentheng Amurwabhumi
64
Gambar 3.4.
Gedung Pemerintah Kota Salatiga
65
Gambar 3.5.
Hotel Slamet
66
Gambar 3.6.
Gedung GKJTU
66
Gambar 3.7.
Gedung Pakuwon
67
Gambar 3.8.
Komplek Polres Salatiga
69
Gambar 3.9.
Rumah Dinas Walikota Salatiga
71
Gambar 3.10.
Rumah Tinggal Jl. Diponegoro No.5 Salatiga
72
Gambar 3.11.
Rumah Dinas Komandan Korem 073 Makutarama
73
Gambar 3.12.
Kantor Denhubrem IV Korem 073 Makutarama
73-74
Gambar 3.13.
Rumah Retreat Roncalli/ Khalwat Roncalli
75
Gambar 3.14.
Kantor Satlantas Polres Salatiga
76
Gambar 3.15.
Markas Korem 073 Makutarama
77
Gambar 3.16.
Tugu Batas antara Semarang – Salatiga
77
Gambar 3.17.
SMP Negeri 1 Salatiga
78-79
Gambar 3.18.
SMP Negeri 2 Salatiga
79-80
Gambar 3.19.
SMA Negeri 3 Salatiga
80
Gambar 3.20.
SD (HIS) Jeglong dan SD VI
81
Gambar 3.21.
Rumah Tinggal Keluarga Bapak Broto Alm
81
Gambar 3.22.
Wisma Tamu UKSW
82
Gambar 3.23.
Kantor Pos
82
Gambar 3.24.
Rumah Tinggal Dokter Hasmo Sugiarto 102
83
xii
Gambar 3.25.
Asrama Suster Fransiscan
83
Gambar 3.26.
PLTA
84
Gambar 3.27.
Gereja GPIB
85-86
Gambar 3.28.
Hotel Kalitaman/ Bank Jateng
87
Gambar 3.29.
Gedung Sosietet Harmoni
88
Gambar 3.30.
Kawasan Pecinan
88
Gambar 3.31.
Rumah Tinggal Tuan Emmerick
89
Gambar 3.32.
Klinik Rawatan
89
Gambar 3.33.
Kantor Yayasan
90
Gambar 3.34.
Gereja Salib Putih
90
Gambar 3.35.
Makam
91
Gambar 3.36.
Kantor Perhutani
92
Gambar 3.37.
Panti Asuhan Woro Wiloso
93
Gambar 3.38.
Wisma Kasih Salatiga
93
Gambar 3.39.
Panti Asuhan Jl Raden Patah (Bakti Luhur)
94
Gambar 3.40.
Situs Plumpungan
95
Gambar 3.41.
Lingga/Yoni
97
Gambar 3.42.
Patung Ganesha
97
Gambar 3.43.
Bangunan Cungkup dan Larangan
97
Gambar 3.44.
Lokasi Prasasti
98
Gambar 3.45.
Benteng De Hersteller
99
Gambar 3.46.
Gedung Manece
99
Gambar 3.47.
Sekolah Chung Hwa Tsung Hwee
100
Gambar 3.48.
Militair Hospital/ DKT
100
Gambar 3.49.
Penampakan Buku Kajian dan Identifikasi
Bangunan Bersejarah di Kota Salatiga Tahun 2009
Skema 3.50.
101
Gambaran Proses Kegiatan Kajian dan Identifikasi
Bangunan Bersejarah di Kota Salatiga Tahun 2009
104
Tabel 3.51.
Tahapan Proses Registrasi Nasional Cagar Budaya
114-116
Skema 3.52.
Pengelolaan Register Nasional Cagar Budaya
di Daerah
117-118
xiii
Gambar 3.53.
Foto Bangunan eks Kodim
123
Gambar 3.54.
Foto Bangunan yang Mendapatkan Penghargaan
125
Tabel 3.55.
Penentuan Range Angka, Peringkat, dan Tindakan
Penanganan
126
Tabel 3.56.
Pemetaan Ruang Lingkup Peranan Masyarakat
129
Tabel 3.57.
Ruang Lingkup Peranan Pemerintah dan Pemerintah
Daerah
Skema 3.58.
Praktek Perlindungan terhadap Bangunan Bersejarah
di Kota Salatiga
Skema 3.59.
130-131
136-137
Model Perlindungan Hukum terhadap Cagar Budaya
di Kota Salatiga
138
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Rekapitulasi Hasil dan Identifikasi Bangunan
Bersejarah di Kota Salatiga
Surat Permohonan Pencarian Data Penulisan Tesis
Kepada Kesbangpol
Lampiran 3
Surat Permohonan Pencarian Data Penulisan Tesis
Kepada BPCB Jawa Tengah
Lampiran 4
Surat Rekomendasi Penelitian dari
Kesbangpol
Lampiran 5
Surat Pemberian Ijin Penelitian dari BPCB
Jawa Tengah
xv