Penerapan Metode Capital Asset Pricing Model (Capm) dalam Mengelompokan Efisiensi Saham untuk Menentukan Pilihan Investasi.

(1)

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengelompokan hasil analisis kedalam kelompok saham yang efisien dan yang tidak efisien sebagai salah satu alternatif untuk menentukan keputusan investasi berdasarkan hasil dari metode Capital

Asset Pricing Model. Hasil pengukuran dengan metode CAPM dapat digunakan

sebagai dasar pemilihan investasi dengan melihat tingkat efisiensi masing-masing saham yang sudah diteliti.

Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Adapun kriteria perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah: (a) Merupakan saham perusahaan dari Consumer Good Industry (b) Saham yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI) minimal selama lima tahun (c) Tidak terkena suspensi oleh BEI selama periode penelitian. Berdasarkan kriteria, sampel yang dapat digunakan adalah sebanyak 26 saham perusahaan. Penelitian dilakukan pada periode 2013 hingga periode 2015.

Hasil dari penelitian ini berhasil menunjukan dari ke 26 sampel saham yang diteliti pada periode 2013 hingga periode 2015 terdapat 12 saham yang efisien dan 14 saham yang tidak efisien. 12 Saham yang efisien adalah ULTJ, SKLT, STTP, KAEF, HMSP, MYOR, UNVR, MLBI, TCID, KLBF, AISA, dan DVLA.

Kata Kunci: Investasi, Capital Asset Pricing Model, Return, Bursa Efek


(2)

ABSTRACT

The purpose of this research is to stratify the analyzed result into efficient and non efficient stock category as one of the alternatives to determine investment decisions based on the results of Capital Asset Pricing Mode (CAPM). The result shows that CAPM method can be used as basis for investment selection by determining the efficiency of each stock.

The sample are collected using purposive sampling techniques. The criterias used in this research are (a) Companies listed in consumer good industry (b) Companies listed on the Indonesian Stock Exchange for minimum five years (c) Not suspended by Indonesia Stock Exchange witinh in research period. Based on the criteria, the sample that can be used is 26 companies stock. The research was conducted for the 2013- 2015 period.

The result of this research shows that from 26 stocks sample analyzed, there are 12 efficient stocks and 14 inefficient stock. The 12 efficient stocks are ULTJ, SKLT, STTP, KAEF, HMSP, MYOR, UNVR, MLBI, TCID, KLBF, AISA, and DVLA.

Keywords: Investment, Capital Asset Pricing Model, Return, Indonesia Stock


(3)

DAFTAR ISI

COVER LUAR ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 5

1.3Tujuan Penelitian ... 6

1.4Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Investasi ... 8

2.1.2 Pasar Modal ... 13

2.1.3 Saham ... 15

2.1.4 Indeks Harga Saham ... 17

2.1.5 Capital Asset Pricing Model (CAPM) ... 17

2.1.6 Risiko ... 19

2.1.7 Return ... 19

2.18 Hubungan Risiko dan Return Investasi ... 20

2.1.9 Beta ... 20

2.1.10 Tingkat Keuntungan Yang Diharapkan ... 22

2.1.11 Pengelompokan Saham Yang Efisien ... 22

2.2 Riset Empiris ... 23

2.3 Rerangka Teoritis ... 28

2.4 Rerangka Pemikiran ... 29

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 31

3.2 Populasi dan Sampel... 31

3.2.1 Populasi ... 31

3.2.2 Sampel ... 32

3.3 Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 33

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.5 Teknik Analisis Data ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Tingkat Pengembalian Saham Individu ... 36


(4)

4.4 Tingkat Risiko Sistematis Masing-Masing Saham... 39

4.5 Tingkat Pengembalian Yang Diharapkan ... 41

4.6 Penggolongan Saham ... 43

4.6.1 Security Market Line ... 43

4.6.2 Klasifikasi Saham Efisien Dan Saham Tidak Efisien ... 44

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ... 48

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 49

5.3 Implikasi Penelitian ... 49

5.4 Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 53

LAMPIRAN ... 55


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Saham Individu (Ri) ... 36

Tabel 4.2 Tingkat Pengembalian Pasar (Rm) ... 38

Tabel 4.3 Tingkat Risiko Sistematis (βi) ... 40


(6)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Security Market Line ... 43 Grafik 2 Klasifikasi Saham Efisien dan Tidak Efisien ... 44


(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Didalam perusahaan tentu terdapat bagian manajemen keuangan yang mengatur segala sesuatu tentang fungsi keuangan. Semua fungsi keuangan terdiri dari bagaimana perusahaan mengumpulkan dana dan menggunakan dana itu sendiri. Fungsi keuangan menyangkut tiga keputusan yaitu keputusan investasi, keputusan pembelanjaan, dan keputusan dividen (Erlina 2011:13).

Keputusan investasi adalah keputusan dimana manajer harus menggunakan sejumlah dana ke dalam berbagai macam bentuk investasi yang diharapkan dapat menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang. Keuntungan yang didapatkan tidak dapat diramalkan secara tepat dan akurat. Tingkat keuntungan dipengaruhi oleh jenis dan juga besarnya suatu investasi.

Keputusan pembelanjaan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dana perusahaan melalui pemilihan alternatif sumber modal yang dapat ditarik oleh perusahaan. Modal yang dapat digunakan oleh perusahaan yaitu modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri adalah modal yang bersumber dari laba perusahaan atau didapat dari saham saham perusahaan seperti saham biasa dan saham preferen. Modal asing adalah modal yang berasal dari kreditur yang berbentuk hutang jangka pendek maupun jangka panjang.


(8)

Keputusan dividen adalah keputusan pembagian keuntungan kepada pemegang saham oleh perusahaan. Maka dari itu dividen adalah penghasilan yang diinginkan oleh para investor atau pemegang saham. Nilai dividen yang dibagiakan sangat menentukan pencapaian tujuan dalam hal kesejahteraan untuk pemegang saham

Dalam prakteknya seorang manajer memiliki tugas yang menyangkut penentuan jumlah aktiva yang dihasilkan dari hasil berinvestasi untuk keperluan pembelanjaan perusahaan.

Sebuah tujuan diperlukan oleh seorang manajer keuangan sebagai dasar dalam mengambil keputusan. Tujuan dapat tercapai dengan baik jika keputusan yang diambil atau dilakukan manajer dapat berjalan secara lancar dan tepat. Pada umumnya sebuah tujuan yang diterapkan manajer keuangan menyangkut tentang bagaimana perusahaan dapat selalu meningkatkan nilai perusahaan mereka, sehingga perusahaan mempunyai nilai jual tinggi.

Keputusan-keputusan yang diambil dalam manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan keputusan pembagian laba. Investasi merupakan kegiatan pembiayaan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Keuntungan yang diharapkan di masa yang akan datang merupakan hasil dari sebuah investasi yang telah dilakukan sebelumnya.

Investasi di Indonesia cukup layak untuk dilakukan, menurut badan koordinasi pasar modal (BKPM) banyak alasan untuk melakukan investasi di Indonesia. Alasan tersebut diantaranya adalah perekonomian yang sehat, sumber


(9)

3

daya yang melimpah, demografi, iklim investasi yang terus dikembangkan, dan populasi Indonesia yang besar dapat memberikan peluang-peluang lebih untuk dilihat oleh para investor maupun calon investor.

Investasi menarik bagi sebagian orang karena tingkat pengembalian yang ditawarkan bisa berkali-kali lipat jumlahnya. Namun bukan berarti setiap investasi akan menghasilkan keuntungan. Investasi yang dilakukan para investor tentu memiliki risiko yang dihadapi, para investor mengharapkan return semaksimal mungkin dengan mempertimbangkan risiko investasi tersebut. Dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi, para investor harus mengetahui seberapa besar risiko yang akan dihadapi.

Investor membeli sahamnya melalui perusahaan terbuka. Terkadang para investor sulit menentukan mana investasi yang dapat menghasilkan pengembalian yang maksimal dengan risiko yang rendah. Untuk itulah terdapat tiga metode yang tersedia untuk mengukur tingkat risiko suatu investasi yaitu Capital Asset Pricing

Model (CAPM), metode Markowitz dan Arbitrage Pricing Theory (APT). Ketiga

model ini sampai saat ini masih menjadi perdebatan para ahli manajemen keuangan tentang ketepatan model tersebut dalam memprediksi tingkat pendapatan suatu saham (Madyan dan Premananto, 2004).

Investor dalam berinvestasi tentu mengharapkan tingkat pengembalian yang maksimal, disamping pengembalian tersebut investor tidak boleh mengabaikan risiko yang terkandung didalam sebuah investasi. Semakin besar investasi, semakin besar risiko yang dihadapi. Risiko yang ada haruslah masih dapat diterima dalam kondisi yang wajar. Dalam hal ini peneliti akan menunjukan


(10)

bagaimana cara untuk menghitung tingkat efisiensi suatu saham dengan menggunaan metode CAPM.

Untuk saat ini peneliti akan menghitung dengan menggunakan metode CAPM karena peneliti tertarik dalam mengetahui bagaimana cara untuk menghitung tingkat efisiensi menggunakan metode CAPM agar dapat memilih investasi yang terbaik. Selain itu metode CAPM adalah sebuah metode hasil dari pengembangan teori portofolio yang ditemukan oleh Markowitz. Bodie (2014:291) mengatakan bahwa CAPM merupakan hasil utama dari ekonomi keuangan modern. CAPM memberikan prediksi yang tepat antara hubungan risiko sebuah aset dan tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return).

CAPM merupakan metode keseimbangan yang dapat menentukan hubungan antara tingkat pengembalian dari suatu aset berisiko dengan risiko dari aset tersebut pada kondisi pasar yang seimbang (Cherie, Darminto, dan Farah, 2014). CAPM adalah bentuk standar dari general equilibrium relationship bagi

return asset yang dikembangkan secara terpisah oleh Sharpe (1964), Lintner

(1965) dan Mossin (1969), sehingga model ini sering disebut dengan CAPM bentuk Sharpe, Lintner, dan Mossin (Jogiyanto 2010 :487).

Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data yang tersedia pada Bursa Efek Indonesia (BEI) terutama saham-saham yang masuk dalam sektor

consumer good industry selama periode 2013-2015. Sektor consumer good industry dipilih karena berdasarkan data menurut kementrian perindustrian

republik Indonesia yang mengatakan bahwa sektor consumer good industry adalah salah satu sektor yang menopang industri manufaktur di Indonesia. Alasan


(11)

5

lainnya adalah saham-saham pada sektor consumer good industry masih sangat diminati oleh para investor.

Penelitian menggunakan metode CAPM untuk membantu menentukan keputusan investasi masih sangat diperlukan mengingat masih banyaknya minat dari para calon investor untuk berinvestasi di pasar modal. Penelitian ini juga berguna untuk meminimalisir kesalahan dalam memilih sebuah investasi mengingat banyaknya pilihan investasi yang tersedia.

Selain hal tersebut, peneliti ingin menguji saham-saham yang terdapat di BEI pada sektor consumer good industry untuk melihat saham mana saja yang termasuk dalam kelompok saham efisien dan saham yang tidak efisien.

Melalui penjelasan tersebut, penulis memutuskan untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Penerapan Metode Capital Asset Pricing Model

(CAPM) Dalam Mengelompokan Efisiensi Saham Untuk Menentukan Pilihan

Investasi” .

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah saham-saham pada sektor consumer goods industry yang terdaftar di BEI merupakan saham-saham yang efisien jika dilihat dari segi risiko dan tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return)?


(12)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelompok saham-saham yang efisien yang tidak efisien pada sektor consumer goods industry yang terdaftar di BEI dilihat dari segi risiko dan tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) berdasarkan metode Capital Asset Pricing Model (CAPM).

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna dan bermanfaat bagi:

a) Akademisi

Membantu para akademik sebagai perbandingan pada penelitian selanjutnya dan sebagai wawasan untuk menambah referensi ilmu manajemen serta untuk pengumpulan data riset dan mengembangkan penelitian perhitungan risiko dalam investasi khususnya menggunakan metode CAPM.

b) Manajemen Perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka pengambilan keputusan investasi saham di pasar modal dan juga dapat membantu perusahaan go

public menyadari seberapa besar tingkat risiko saham mereka yang akan

ditawarkan kepada investor. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam hal investasi yang akan dilakukan oleh perusahaan di masa yang akan datang


(13)

7

c) Investor

Dapat membantu memberikan gambaran tentang saham-saham mana yang menguntungkan dengan risiko yang rendah. Membantu para investor dalam menentukan pilihan investasi melalui perhitungan yang menggunakan metode CAPM agar investor dapat memperkirakan investasi mana yang akan menghasilkan laba maksimum dengan risiko yang masih dapat diterima.


(14)

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Menurut Tandelilin (2010:187), Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan salah satu model keseimbangan yang dapat menentukan hubungan antara tingkat pengembalian yang diharapkan dari suatu aset berisiko dengan risiko dari aset tersebut pada kondisi pasar yang seimbang.

Tujuan utama dalam penggunaan metode CAPM ini adalah untuk mengetahui tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dari sebuah investasi, sehingga dapat diketahui saham-saham yang tergolong efisien dan yang tidak efisien.

Dalam penelitian yang dilakukan, terdapat 26 saham perusahaan yang dijadikan sampel selama periode tahun 2013 hingga tahun 2015. Hasil analisis menggunakan metode CAPM dalam penelitian ini berhasil menunjukan bahwa dari 26 sampel saham yang diteliti, terdapat 12 saham yang tergolong efisien dan 14 saham yang tergolong tidak efisien.

12 Saham yang efisien adalah ULTJ, SKLT, STTP, KAEF, HMSP, MYOR, UNVR, MLBI, TCID, KLBF, AISA, dan DVLA. Sementara 14 saham yang tidak efisien adalah GGRM, MERK, DLTA, INDF, CEKA, KICI, INAF, PSDN, RMBA, ADES, LMPI, PYFA, TSPC, dan MRAT.


(15)

50

Saham-saham yang efisien mengindikasikan bahwa kelompok saham-saham tersebut layak untuk dibeli atau untuk dipertahankan. Sementara untuk kelompok saham-saham yang tergolong tidak efisien disarankan untuk tidak membeli saham tersebut atau segera menjual saham tersebut.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian, penulis menyadari bahwa masih ada keterbatasan yang dihadapi. Penulis berharap keterbatasan ini dapat diatasi oleh peneliti selanjutnya. Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain:

o Periode analisis data penelitian yang dilakukan hanya selama 3 tahun terakhir.

o Perusahaan dengan sektor consumer good industry yang menjadi bahasan dalam penelitian ini

5.3 Implikasi Penelitian

Metode Capital Asset Pricing Model dapat digunakan untuk melihat apakah saham-saham yang dijadikan sampel dalam penelitian termasuk ke dalam saham yang efisien atau tidak efisien untuk dapat membantu dalam pengambilan keputusan investasi oleh para investor.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harga saham-saham perusahaan consumer good industry selama 3 tahun. Selain perusahaan yang termasuk dalam sektor consumer good industry, metode Capital Asset Pricing

Model ini juga dapat diaplikasikan untuk mengukur saham-saham perusahaan


(16)

Berdasarkan hasil penelitian dapat terlihat saham-saham yang tergolong kedalam kelompok saham yang efisien dan yang tidak efisien, karena itu keputusan pengambilan investasi dapat dilihat berdasarkan penggolongan saham-saham perusahaan yang sudah diteliti. Kelompok saham yang efisien menunjukan bahwa saham-saham tersebut layak dibeli atau dipertahankan, sementara untuk saham-saham yang tergolong tidak efisien menandakan saham tersebut sebaiknya jangan dibeli atau lebih baik saham tersebut dijual oleh pemilik saham tersebut.

5.4 Saran

1) Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk para peneliti selanjutnya yang akan mengukur menggunakan metode CAPM, diharapkan mengambil sampel yang lebih luas dan memperpanjang periode pengambilan data sehingga data yang dihasilkan lebih akurat.

2) Bagi Investor

Para investor dan calon investor yang akan melakukan investasi haruslah selektif. Investor dan calon investor harus bisa untuk menyeleksi mana investasi yang memungkinkan mendapatkan keuntungan dan mana yang tidak. Analisa juga dapat dilakukan oleh para investor dan calon investor dengan menggunakan metode Capital Asset Pricing Model (CAPM) guna mengetahui return yang lebih besar dari yang diharapkan pada suatu investasi.


(17)

52

3) Bagi Emiten

Metode CAPM ini dapat digunakan untuk membantu mengukur kinerja saham perusahaan sehingga dapat memudahkan emiten untuk mengambil keputusan guna meningkatkan kinerja perusahaan agar perusahaan dapat tetap dipercayai oleh para investor.


(18)

EFISIENSI SAHAM UNTUK MENENTUKAN

PILIHAN INVESTASI

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh,

Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)

Oleh

KRISNA ADITYA

1352092

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(19)

KATA PENGANTAR

Penelitian ini yang memiliki judul “Penerapan Metode Capital Asset Pricing Model (CAPM) Dalam Mengelompokan Efisiensi Saham Untuk Menentukan Pilihan Investasi” bertujuan untuk mengetahui saham mana sajakah

yang masuk dalam kelompok saham efisien dan yang tidak efisien pada saham-saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sektor consumer good

industry selama periode penelitian 2013 hingga 2015 menggunakan metode capital asset pricing model.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih banyak kekurangan dan tidak sempurna. Penelitian yang dilakukan hanya dilakukan pada saham-saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sektor consumer good industry pada periode 2013 hingga 2015 saja, sehingga data yang dihasilkan masih sangat terbatas.

Penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis selama penyusunan akhir ini:

1. Kepada dosen pembimbing penulis yaitu Dr. Ir. Rosemarie Sutjiati Njotoprajitno, M.M yang telah dengan sabar membimbing penulis dari awal hingga tugas akhir ini dapat diselesaikan.

2. Kepada kedua orang tua penulis yaitu Krisdiana Ginanti dan Hendra Yusuf yang selalu mendukung apa yang penulis lakukan selama berkuliah di Universitas Kristen Maranatha.

3. Kepada teman-teman terdekat yang telah membantu: Cindy, Levi, Bonar, Fazri, Steven, Yoel, Jerry dan Widy yang telah mendukung dan membantu penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Kepada pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan oleh penulis yang telah membantu.

Akhir kata, semoga tugas akhir yang belum sempurna ini dapat berguna dan memberikan wawasan baru kepada para pembaca sekalian dan semoga kita semua selalu dalam naungan dan perlindungan Tuhan. Tuhan Memberkati.

Bandung, Desember 2016


(20)

DAFTAR PUSTAKA

Bodie, Kane, & Marcus. (2014). Investment. Tenth Edition. New York: McGraw-Hill Education.

Cherie, Darminto, & Farah. (2014). Penerapan Metode CAPM (Capital Asset Pricing Model) untuk menentukan pilihan investasi pada saham. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol.13 (No.2).

Darmadji & Fakhrudin. (2006). Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Darmadji & Fakhrudin. (2012). Pasar Modal di Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.

Erlina. (2011). Metode Penelitian. Medan: USU Press.

Fahmi & Yovie Hadi. (2009). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Bandung: Alfabeta.

Gumanti & Tatang Ary. (2011). Manajemen Investasi. Bogor: Mitra Wacana Media.

Husnan, S. (2009). Dasar-Dasar Teori Portofolio & Analisis Sekuritas (Edisi Keempat). Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Jogiyanto. (2003). Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Edisi Kelima). Yogyakarta: BPFE.

Jogiyanto. (2010). Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Edisi Ketujuh). Yogyakarta: BPFE.

Jogiyanto. (2013). Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Edisi Kedelapan). Yogyakarta: BPFE.


(21)

54

Malinda M. & Martalena. (2011). Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: Andi.

Moleong, Lexy. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Premananto G.C dan Muhammad Madyan. (2004). Perbandingan CAPM dan APT Dalam Memprediksi Tingkat Pendapatan Industri Perbankan dan Lembaga Selain Bank Baik Sebelum dan Semasa Krisis Ekonomi Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Penelitian Dinamika Sosial Vol.5 (No.2), hal, 125-139.

Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukirno, S. (2003). Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: Salemba Empat.

Sukmadinata. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tandelilin, E. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Kanisius.

Usman, M. (1990). ABC Pasar Modal Indonesia. Jakarta: LPPI.

Warsono. (2001). Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi Ketiga). Malang: Bayu Media.


(1)

Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan hasil penelitian dapat terlihat saham-saham yang tergolong kedalam kelompok saham yang efisien dan yang tidak efisien, karena itu keputusan pengambilan investasi dapat dilihat berdasarkan penggolongan saham-saham perusahaan yang sudah diteliti. Kelompok saham yang efisien menunjukan bahwa saham-saham tersebut layak dibeli atau dipertahankan, sementara untuk saham-saham yang tergolong tidak efisien menandakan saham tersebut sebaiknya jangan dibeli atau lebih baik saham tersebut dijual oleh pemilik saham tersebut.

5.4Saran

1) Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk para peneliti selanjutnya yang akan mengukur menggunakan metode CAPM, diharapkan mengambil sampel yang lebih luas dan memperpanjang periode pengambilan data sehingga data yang dihasilkan lebih akurat.

2) Bagi Investor

Para investor dan calon investor yang akan melakukan investasi haruslah selektif. Investor dan calon investor harus bisa untuk menyeleksi mana investasi yang memungkinkan mendapatkan keuntungan dan mana yang tidak. Analisa juga dapat dilakukan oleh para investor dan calon investor dengan menggunakan metode Capital Asset Pricing Model (CAPM) guna mengetahui return yang lebih besar dari yang diharapkan pada suatu investasi.


(2)

52

Universitas Kristen Maranatha 3) Bagi Emiten

Metode CAPM ini dapat digunakan untuk membantu mengukur kinerja saham perusahaan sehingga dapat memudahkan emiten untuk mengambil keputusan guna meningkatkan kinerja perusahaan agar perusahaan dapat tetap dipercayai oleh para investor.


(3)

EFISIENSI SAHAM UNTUK MENENTUKAN

PILIHAN INVESTASI

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh,

Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)

Oleh

KRISNA ADITYA

1352092

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(4)

vi

KATA PENGANTAR

Penelitian ini yang memiliki judul “Penerapan Metode Capital Asset Pricing Model (CAPM) Dalam Mengelompokan Efisiensi Saham Untuk Menentukan Pilihan Investasi” bertujuan untuk mengetahui saham mana sajakah yang masuk dalam kelompok saham efisien dan yang tidak efisien pada saham-saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sektor consumer good industry selama periode penelitian 2013 hingga 2015 menggunakan metode capital asset pricing model.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih banyak kekurangan dan tidak sempurna. Penelitian yang dilakukan hanya dilakukan pada saham-saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sektor consumer good industry pada periode 2013 hingga 2015 saja, sehingga data yang dihasilkan masih sangat terbatas.

Penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis selama penyusunan akhir ini:

1. Kepada dosen pembimbing penulis yaitu Dr. Ir. Rosemarie Sutjiati Njotoprajitno, M.M yang telah dengan sabar membimbing penulis dari awal hingga tugas akhir ini dapat diselesaikan.

2. Kepada kedua orang tua penulis yaitu Krisdiana Ginanti dan Hendra Yusuf yang selalu mendukung apa yang penulis lakukan selama berkuliah di Universitas Kristen Maranatha.

3. Kepada teman-teman terdekat yang telah membantu: Cindy, Levi, Bonar, Fazri, Steven, Yoel, Jerry dan Widy yang telah mendukung dan membantu penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Kepada pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan oleh penulis yang telah membantu.

Akhir kata, semoga tugas akhir yang belum sempurna ini dapat berguna dan memberikan wawasan baru kepada para pembaca sekalian dan semoga kita semua selalu dalam naungan dan perlindungan Tuhan. Tuhan Memberkati.

Bandung, Desember 2016


(5)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Bodie, Kane, & Marcus. (2014). Investment. Tenth Edition. New York: McGraw-Hill Education.

Cherie, Darminto, & Farah. (2014). Penerapan Metode CAPM (Capital Asset Pricing Model) untuk menentukan pilihan investasi pada saham. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol.13 (No.2).

Darmadji & Fakhrudin. (2006). Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Darmadji & Fakhrudin. (2012). Pasar Modal di Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.

Erlina. (2011). Metode Penelitian. Medan: USU Press.

Fahmi & Yovie Hadi. (2009). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Bandung: Alfabeta.

Gumanti & Tatang Ary. (2011). Manajemen Investasi. Bogor: Mitra Wacana Media.

Husnan, S. (2009). Dasar-Dasar Teori Portofolio & Analisis Sekuritas (Edisi Keempat). Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Jogiyanto. (2003). Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Edisi Kelima). Yogyakarta: BPFE.

Jogiyanto. (2010). Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Edisi Ketujuh). Yogyakarta: BPFE.

Jogiyanto. (2013). Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Edisi Kedelapan). Yogyakarta: BPFE.


(6)

54

Universitas Kristen Maranatha Malinda M. & Martalena. (2011). Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: Andi.

Moleong, Lexy. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Premananto G.C dan Muhammad Madyan. (2004). Perbandingan CAPM dan APT Dalam Memprediksi Tingkat Pendapatan Industri Perbankan dan Lembaga Selain Bank Baik Sebelum dan Semasa Krisis Ekonomi Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Penelitian Dinamika Sosial Vol.5 (No.2), hal, 125-139.

Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukirno, S. (2003). Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: Salemba Empat.

Sukmadinata. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tandelilin, E. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Kanisius.

Usman, M. (1990). ABC Pasar Modal Indonesia. Jakarta: LPPI.

Warsono. (2001). Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi Ketiga). Malang: Bayu Media.