ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM): StudiPada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
(StudiPada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen
FITRI ANDAYANI 1006160
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2014
(2)
(Studi Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:
Dosen Pembimbing
Budhi Pamungkas G, SE., M.Sc NIP. 19820707 200912 1 005
Mengetahui:
Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. Vanessa Gaffar, SE., AK, MBA NIP. 19740307 200212 2 001
Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis,
FitriAndayani NIM. 1006160
(3)
Oleh: FitriAndayani
Skripsi yang DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuSyaratMemperolehGelar SarjanaEkonomiPadaFakultasPendidikanEkonomidanBisnis
©FitriAndayani 2014 UniversitasPendidikan Indonesia
Agustus 2014
HakCiptadilindungiundang – undang.
(4)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vi DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.5 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BABII KAJIAN PUSTAKA... Error! Bookmark not defined. 2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Investasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.1 Pengertian Investasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.2 Tujuan Investasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.3 Bentuk-Bentuk Investasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.4 Tipe-Tipe Investasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.5 Proses Investasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.6 Dasar Keputusan Investasi... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Portofolio ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.1 Pengertian Portofolio ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.2 Tujuan Pembentukan Portofolio ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Pembentukan Portofolio Efisien ... Error! Bookmark not defined.
(5)
2.1.3.1 Kombinasi Dua Sekuritas Yang Beresiko :Short Sales Tidak
Diperkenankan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.2 Permukaan Yang Efisien Apabila Short Sales Diperkenankan ... Error! Bookmark not defined.
2.1.4 Portofolio dan Diversifikasi Investasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5 Metode Pemilihan Investasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.6 Capital Asset Pricing Model (CAPM) ... Error! Bookmark not defined. 2.1.6.1 Pengertian CAPM ... Error! Bookmark not defined. 2.1.6.2 Asumsi-Asumsi Yang Digunakan Dalam CAPM ... Error! Bookmark not defined.
2.1.6.3 Formulasi Model CAPM ... Error! Bookmark not defined. 2.1.7 Lembaga Pasar Modal ... Error! Bookmark not defined. 2.1.8 Pasar Modal ... Error! Bookmark not defined. 2.1.8.1 Pengertian Pasar Modal ... Error! Bookmark not defined. 2.1.8.2 Tujuan dan Manfaat Pasar Modal ... Error! Bookmark not defined. 2.1.8.3 Instrumen Di Pasar Modal ... Error! Bookmark not defined. 2.1.8.4 Jenis Pasar Modal ... Error! Bookmark not defined. 2.1.9 Indeks Pasar Modal ... Error! Bookmark not defined. 2.1.10 Indeks LQ45 ... Error! Bookmark not defined. 2.1.11 Hubungan CAPM dengan Keputusan Investasi. Error! Bookmark not defined. 2.2 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode dan Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.1 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.2 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Jenis, Sumber dan Teknik Pengambilan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.4.1 Jenis dan Sumber ... Error! Bookmark not defined. 3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
(6)
3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.5.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.5.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 3.6.1 Pengelolaan dan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2 Analisis Deskriptif ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. 4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Gambaran Perusahaan LQ45 ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Gambaran Pembentukan Beta (β) Metode Capital Asset Pricing Model
(CAPM) Pada Perusahaan di LQ45 ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2.1 Tingkat Pengembalian Saham Individual (Ri) ... Error! Bookmark not defined.
4.1.2.2 Tingkat Pengembalian Bebas Risiko (Rf) .... Error! Bookmark not defined. 4.1.2.3 Tingkat Pengembalian Pasar (Rm)... Error! Bookmark not defined. 4.1.3 Risiko Sistematis (Beta) ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4 Tingkat Pengembalian Yang Diharapkan [E(Ri)]Error! Bookmark not defined. 4.1.5 Penggambaran Security Market Line (SML) ... Error! Bookmark not defined. 4.1.6 Klasifikasi Investasi Saham... Error! Bookmark not defined.
4.1.6.1Klasifikasi Investasi Saham Per Tahun Perusahaan LQ45 Periode 2009-2013 ... Error! Bookmark not defined. 4.1.6.2 Klasifikasi Investasi Saham Per Rata-Rata 24 Perusahaan LQ45 Pada Periode 2009-2013... Error! Bookmark not defined. 4.1.7Keputusan Investasi Berdasarkan Klasifikasi Undervalued dan Overvalued ... Error! Bookmark not defined.
4.1.7.1 Keputusan Investasi Saham Berdasarkan Klasifikasi Undervalued dan Overvalued Per Tahun Pada 24 Perusahaan LQ45 Periode 2009-2013 ... Error! Bookmark not defined.
4.1.7.2 Keputusan Investasi Berdasarkan Klasifikasi Undervalued dan Overvalued Per Rata-Rata 24 Perusahaan LQ45 Periode 2009-2013 ... Error! Bookmark not defined.
4.2 Pembahasan... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.
(7)
5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN-LAMPIRAN
(8)
ABSTRAK
Fitri Andayani. 1006160. “Analisis Pengambilan Keputusan Investasi Saham Dengan Menggunakan Metode Capital Asset Pricing Model (CAPM) (Studi Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)”. Dosen Pembimbing: Budhi Pamungkas Gautama, SE.,M.Sc
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih banyaknya masyarakat yang belum memahami investasi terutama dalam investasi saham. Hal ini di karenakan investor takut mengalami kerugian atau tidak sesuai dengan harapan. Sehingga sebelum investor melakukan pengambilan keputusan investasi, investor perlu mempertimbangkan segala kemungkinan yang akan dihadapinya. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan investasi adalah Capital Asset pricing Model (CAPM). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pembentuk beta dan expected return Metode CAPM pada peusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia, dan untuk mengetahui keputusan investasi saham dengan menggunakan analisis metode CAPM pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan sebanyak 24 saham perusahaan pada LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013 dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purvosive sampling.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, hasil rata-rata return saham individual R1 lebih besar dibandingkan rata-rata return pasar (Rm) Sedangkan rata-rata risiko berada di atas 1 (B1) Serta rata-rata tingkat return bebas risiko (Rf) berada pada 0.6372%. Selanjutnya, dengan menggunakan metode CAPM dari 24 saham perusahaan diperoleh hasil estimasi bahwa 12 saham perusahaan tergolong saham yang undervalued atau posisi beli, sedangkan 12 saham yang lainnya tergolong pada saham yang overvalued atau posisi jual.
Kata Kunci: Capital Asset Pricing Model (CAPM), beta, ekspektasi return dan keputusan investasi
(9)
ABSTRACT
FitriAndayani. 1006160. “An analysis of decision making of stock investment by using Capital Asset Pricing Model (CAPM) method ( a study at
LQ45 company which is enrolled in Indonesian Stock Exchange)”. Supervisor:
BudhiPamungkasGauthama, SE.,M.Sc.
The research is based on that many people who did not understand how to investment, especially stock investment. This is because investors fear a loss or not in line with expectation. So before investors make investment decisions, investors need to consider all the possibilities the would be faced. On of the methods that can be used for take an investment determine the forming beta and ecpected return on the CAPM method on LQ45 companies in Indonesian Stock Exchange, and to know the stock investment decisions using the CAPM method analisys on LQ45 companies listed in Indonesia Stock Exchange.
The method used is descriptive method using a quantitative approach. The samples used was 24 companies stock on LQ45 in Indonesia Stock Exchange period 2009-2013 by using a sampling technique purvosive sampling.
The results indicate that, on average results of individual stock return (Ri) greater that the average market return (Rm). While the average risk is above 1 (β>1). And the average rate of return of the risk-free (Rf) is at 0.637%. Next, by using CAPM method of 24 companies stock resultsobtainedestimatesthat12 companies stock classified asundervaluedstocks or buying position, while 12 other companies stock are classified on the stock overvalue or short position.
Key words: Capital Asset Pricing Model (CAPM), beta, expected return, and investment decision.
(10)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang
Investasi merupakan salah satu penggerak roda perekonomian pada setiap negara. Hal ini dikarenakan adanya ketergantungan perusahaan terhadap investasi yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Investasi memberikan andil bagi perusahaan agar dapat mengembangkan usaha yang dijalankannya. Selain itu, manfaat yang akan diterima seseorang dalammelakukaninvestasiadalahuntukmendapatkankeuntungan yang lebihbesar di masa yang akandatang, dengan mempertimbangkan risiko yang akan dihadapi.
Menurut Murdifin Haming (2010:369), investasi adalah penggunaan atau pengeluaran dana yang dilakukan pada waktu sekarang untuk mengadakan suatu aktiva (aktiva nyata atau aktiva keuangan) dengan tujuan untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar di masa yang akan datang.
Investasi yang dapatdilakukanoleh investor adalahinvestasi yang berupainvestasi rill maupunfinansial.Investasi rill adalahinvestasi yang berkaitandengankegiatanproduksiperusahaansepertitanah, gedung, dansebagainya.Sedangkaninvestasifinansialadalahberupabuktikepemilikanperusah
aan yang
tidakmemilikikontribusilangsungterhadapaktivitasproduksiperusahaansepertisaha m, obligasi, dansuratberhargalainnya.
(11)
Namun kesadaran masyarakat Indonesia untuk berinvestasi dalam bentuk investasi finansial masih kurang.Hal tersebut terbukti atas hasil survey nasional literasi keuangan yang yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan pada akhir
(12)
2013. Survey tersebut menunjukkan hanya 21,84 persen dari 8.000 responden yang mengetahui dengan jelas setiap produk dan jasa keuangan. Fakta tersebut menunjukkan bahwa kurangnya pemahaman masyarakat terhadap produk-produk investasi menjadi faktor sepinya minat investor untuk berinvestasi pada sektor investasi finansial. (http://pialangindonesia.com/- 9 Maret 2014).
Dari fenomena diatas, diketahui masih banyak masyarakat yang masih awam dalam investasi bentuk finansial. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang investasi dalam bentuk finansial, seperti produk dan jasa keuangan yag ditawarkan di dalamnya.
Umumnya investasi finansial dibagi menjadi dua sektor, yaitu sektor pasar uang dan pasar modal. Pasar uang lebih diperuntukan oleh investor-investor yang ingin berinvestasi dalam jangka pendek, yang sifat dananya harus segera dipenuhi, seperti investasi dalam bentuk Sertifikat Bunga Indonesia, deposito, dan sebagainya. Namun investasi dalam sektor pasar uang mempunyai banyak risiko yang akan dihadapi oleh investor, karena sektor pasar uang sangat dipengaruhi oleh adanya inflasi dan tingkat suku bunga bank SBI, sehingga pertumbuhan return di sektor pasar uang cenderung lebih rendah dibandingkan dengan return pada sektor pasar modal. Pagi para investor yang memiliki tujuan untuk mendapatkan return yang tinggi dan dalam jangka waktu yang panjang, maka investasi dapat dilakukan pada sektor pasar modal.
Pasar modal adalahpasaruntukberbagaiinstrumenkeuanganjangkapanjang yang bisadiperjualbelikan, baiksuratutang (oblgasi), ekuiti (saham), reksadana, instrumenderivatifmaupun instrumenlainnya. Pasar modal
(13)
merupakansaranabagiperusahaanmaupuninstitusi lain (misalpemerintah), dansebagaisaranabagikegiatanberinvestasi.
Dalam berinvestasi, investor harus membuat kebijakan investasi yang dapat didasarkan atas kajian komprehensif atau prospek dan alternatif investasi. Selain itu, investor harus memperhatikan kebijakan pemerintah, insentif pajak, fundamental keuangan penerbit, dan aspek lainnya yang dapat berpengaruh pada kinerja investasi.
Pada praktiknya para investor sering melakukan diversifikasi dalam investasi yang mereka lakukan, atau dengan kata lain investor membentuk portofolio,sehingga portofolio dapat disimpulkan sebagai sekumpulan kesempatan investasi. Pembentukan portofolio yang efektif adalah penggabungan atau diversifikasi sekuritas yang mempunyai koefisien korelasi rendah. Dapat ditunjukan bahwa dengan membentuk portofolio bisa diperoleh suatu kombinasi yang mendominir saham tertentu. Artinya, bisa diperoleh suatu investasi yang memberikan tingkat keuntungan yang sama dengan risiko yang lebih rendah, atau dengan risiko yang sama dapat memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi. Portofolio yang mempunyai karakteristik tersebut adalah portofolio efisien.
Strategi portofolio yang efisien umumnya dibagi menjadi dua, yaitu portofolio terstruktur dan portofolio pasif. Pada strategi pasif, investor beranggapan bahwa harga sekuritas merefleksikan seluruh informasi pasar, sehingga yang harganya bergerak naik mengidentifikasikan sekuritas yang memiliki prospek yang lebih baik, demikian pula sebaliknya. Pada strategi terstruktur, investor membandingkan kewajiban yang harus dipikulnya dimasa
(14)
yang akan mendatang dan prospek dari investasinya. Dari dua strategi yang ada, strategi yang paling baik digunakan oleh investor adalah strategi terstruktur (Murfidin Haming, 2010:378).
Dari berbagai jenis investasi yang terdapat di pasar modal, salah satu yang dapat dijadikan alternatif investasi dalam pembentukan portofolio adalah sekuritas saham, karena sekuritas saham merupakan sekuritas yang paling aktif diperjualbelikan dalam pasar modal. Selain itu, sekuritas saham juga salah satu instrumen yang akan menjamin investor untuk memperoleh dana yang dapat memikul kewajibannya di masa mendatang yang berupa deviden, capital gain, dan return.
Saham adalah tanda bukti penyertaan kepemilikan modal atau dana pada suatu perusahaan (Irham Fahmi, 2009:68). Pergerakan harga saham di pasar modal dapat dilihat dari indeks, karena indeks merupakan indikator atau cerminan pergerakan harga saham. Pasar modal Indonesia membagi indeks saham menjadi 11 indeks yaitu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks Sektoral, Indeks LQ45, Jakarta Islamic Index (JII),Indeks Kompas 100, indeks BISNIS-27, Indeks SRI-KEHATI, Indeks PEFINDO25, Indeks Papan Utama, Indeks Papan Pengembangan, dan Indek Individual.
Dari 11 indeks yang ada di pasar modal Indonesia, Indeks LQ45 merupakan salah satu pilihan alternatif bagi para investor untuk membentuk portofolio. Karena indeks LQ45 sejalan dengan strategi portofolio efisien yang digunakan yaitu strategi terstruktur. Selain itu, indeks LQ45 merupakangabunganperusahaan-perusahaan yang memilikinilaikapitalisasipasar
(15)
yang besardanpaling liquid. Indeks LQ45 juga banyak digunakanoleh para investor untuk menjadi referensi dalam melakukan investasi. Sehingga, indeks LQ45 diharapkan dapat memberikan laba yang maksimal pada risiko tertentu.
Indeks LQ45 selalu mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun, walaupun pertumbuhan yang ditunjukkan oleh indeks LQ45 selalu mengalami fluktuatif. Berikutadalah data pertumbuhanIndeks LQ45 pada Bursa Efek Indonesia dariperiode 2009 sampaidenganperiode2013:
Tabel 1.1
Data PertumbuhanIndeks LQ45 Periode 2009-2013
Tahun Close Price Pertumbuhan
2009 498.288 84,39%
2010 661.378 32,73%
2011 673.506 35,16%
2012 735.506 9,14%
2013 -23.907 -3,25%
Sumber: www.idx.co.id
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa Indeks LQ45 mengalami pertumbuhan yang bergerakcenderungfluktuatif. Pada tahun 2009 Indeks LQ45 mengalami pertumbuhan tertinggisebesar 84.39%. Pada tahun 2010Indeks LQ45 tetapmengalamipertumbuhanmeskipunterjadipenurunan yang drastisdaritahunsebelumnyayaitu sebesar 51.66% menjadi 32.73%. Pada tahun
(16)
2011 pertumbuhan Indeks LQ45 kembalimengalami kenaikan yang tidakterlalusignifikandaritahun2010 yaitusebesar 2.43%menjadi 35.16%. Selanjutnya pada tahun 2012 pertumbuhan Indeks LQ45 kembali mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar 26.02%menjadi 9.14%. Dan
padatahun 2013 pertumbuhanindeksLQ45
mengalamiketerpurukandibandingkandengantahun-tahunsebelumnyayaitujatuhhinggamemilikinilainegatifsebesar -3.25%
Perusahaan yang tergabung dalam LQ45 selalu mengalami perubahan setiap 6 bulansekali, yaitupadabulanFebruaridanbulanAgustus.Untuk mempermudah penelitian, dipillih perusahaan yang konsisten terdaftar dalam Indeks LQ45 selama 5 tahun berturut-turut yaitu pada periode agustus 2009 sampai periode agustus 2013. Alasan ini muncul karenaperusahaan tersebut memiliki nilai kapitalisasi pasar yang paling liquid, kapitalisasi yang besar, dan kinerja perusahaan yang baik.
Dalammelakukaninvestasi, hal yang paling
mudahdapatdilakukanadalahdenganmelihathargasahamkarenahargasahammerupak ancerminaninvestasi yang paling mudahdihitungkeuntungan yang akandiperoleh, yaituberupa return saham yang bergeraknaikatauturun. Para investor dapatmenggunakanhargasahamsebagaireferensiawaldalamberinvestasidenganmeli hatkenaikanataupenurunanhargasahamtersebut.Berikut data hargasahamperusahaan yang secarakonsistenterdaftardalam LQ45 di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013:
(17)
Tabel1.2
HargaSaham Perusahaan LQ45 Tahun 2009-2013
No Namapersahaan
HargaSaham
2009 2010 2011 2012 2013
1 Astra Agro Lestari 22.750 26.200 21.700 19.700 25.100
2 Adaro Energi 1.730 2.550 1.770 1.590 1.090
3 Astra Internasional 3.470 5.455 7.400 7.600 6.800
4 Bank Central Asia 4.850 6.400 8.000 9.100 9.600
5 Bank Negara Indonesia 1.891 3.875 3.800 3.700 3.950
6 Bank Rakyat Indonesia 3.825 5.250 6.750 6.950 7.250
7 Bank Danamon Indonesia 4.418 5.535 4.100 5.650 3.775
8 Bank Mandiri 4.622 6.392 6.750 8.100 7.850
9 Bumi Resource 2.425 3.025 2.175 590 300
10 Vale Indonesia 3.650 4.875 3.200 2.350 2.650
11 Indofood SuksesMakmur 3.550 4.875 4.600 5.850 6.600
12
Indocement Tunggal
Prakasa
13.700 15.550 17.050 22.450 20.000
13
Indonesia
TambangrayaMegah
31.800 50.750 38.650 41.550 28.500
14 JasaMarga 1.810 3.425 4.200 5.450 4.725
15 Kalbe Farma 260 650 680 1.60 1.250
16 LippoKarawaci 485 680 660 1.000 910
17
London Sumatra
Plantation
1.670 2.570 2.250 2.300 1.930
18 Perusahaan Gas Negara 3.900 4.425 3.175 4.600 4.475
19
Tambang Batubara Bukit
Asam
(18)
20 Semen Gresik 7.550 9.450 11.450 15.850 14.150
No Namapersahaan
HargaSaham
2009 2010 2011 2012 2013
21 Telekomunikasi Indonesia 9.450 7.950 7.050 9.050 2.150
22 United Tracors 14.902 22.882 26.300 19.700 19.000
23 Unilever Indonesia 11.050 16.500 18.800 20.850 26.000
24 GudangGaram 21.550 40.000 62.050 56.300 42.000
Sumber:www.finance.yahoo.com
Investor dalam membentuk portofolio akan dihadapkan dengan estimasi berbagai variabel yang relevan, sehingga investor akan memperhitungkan bagaimana harga dan tingkat keuntungan yang akan ditentukan oleh pasar. Pembentukan model-model keseimbangan umum memungkinkan kita untuk menentukan pengukuran risiko yang relevan dan bagaimana hubungan antara risiko untuk setiap asset apabila pasar modal berada dalam keadaan keseimbangan. Model keseimbangan yang dapat digunakan dalam pembentukan portofolio adalah Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan Arbitrage Pricing Theory Model (APT), (Suad Husnan, 2005).
Menurut William F. Sharpe,et. alldalambukuIrhamFahmi (2009:134) Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan model penetapanhargaaktiva equilibrium yang menyatakanbahwaekspektasi return
atassekurutastertentuadalahfungsi linier
positifdarisensitifitassekuritasterhadapperubahan return portofoliopasarnya.
Arbitrage Pricing Theory Model (APT) merupakan model penetapan harga aktiva yang mendasarakan diri atas prinsip hukum satu harga, yang menyatakan
(19)
bahwa sekuritas yang mempunyai karakteristik yang sama, tidak akan bisa dihargai dengan satu harga yang berbeda.
Sebagai pertimbangan investor digunakan metode Capital Asset Pricing Model (CAPM) sebagai alat analisis, karena menurut Murfidin Haming (2010:406) “CAPM memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan metode yang lainnya, yaitu CAPM mudah diimplementasikan dalam analisis pendugaan risiko dan pengharapan laba”.
Padaumumnyarisikodalammetode CAPM menggunakan beta
sebagaiukuranrisikosistematis, karena beta
menunjukantingkatkepekaankeuntunganterhadapperubahan-perubahanpasar.Beta itusendirimerupakankoefisienregresiantaraduavariabel,
yaitukelebihantingkatkeuntunganportofoliopasardankelebihankeuntungansuatusah am (SuadHusnan, 2005).Pembentukan beta membutuhkaninformasiberupa data return sahamdan return pasar.
Tujuanutamaperhitungan CAPM adalahuntukmendapatkan return yang diharapkan [E(Ri)]. Return yang diharapkanitusendiriadalah return yang diharapkan di dapatoleh investor di masa yang akandatang (SuadHusnan, 2003:50). Return yang diharapkandibentukmenggunakan data return pasar, return asset bebasrisiko, dan beta. Bagi investor return yang diharapkanberfungsiuntuklandasanpenggolongansahampadaposisiundervalued atauovervalueddengancaramembandingkan return yang diharapkandengan return realisasisahamtersebut.
(20)
Capital Asset Pricing Model (CAPM) sangatbermanfaatbagipara investor
yang akanmelakukaninvestasi, karena CAPM
dapatmenggambarkankondisikeuntungansuatusahamdenganberbagairisiko yang relevan. Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakanmetodeestimasi yang pentingbagiparainvestor dalampengambilankeputusaninvestasi, karenaCapital Asset Pricing Model (CAPM) akan menghasilkan perkiraan harga sekuritas saat ini dan di masa mendatang. Dengan mengetahui estimasi harga sekuritas saat ini dan di masa mendatang, maka investor dapat membandingkan harga sekuritas tersebut. Setelah itu, investor dapat menggolongkan sekuritas tersebut menjadi dua golongan, yaitu overvalued dan undervalued. Undervalued (penilaian rendah) terjadi jika sekuritas dijual di bawah nilai likuidasinya atau nilai pasar yang seharusnya diterima oleh investor, atauterjadijikanilai return yang diharapkanlebihbesardibandingkandengannilai return realisasinya. Dalam keadaan ini (undervalued) investor sebaiknya mengambil posisi membeli, karena sangatberpeluangharga sekuritas tersebut akan naik. Sedangkan overvalued terjadi jika sekuritas terjual dengan harga yang lebih mahal dari harga likuidasinya atau nilai intrinsiknyaatauterjadijikanilai return yang diharapkanlebihkecildibandingkandengannilai return realisasinya. Dalam keadaan overvaluedinvestor sebaiknya mengambil posisi jual atau aksi ambil untung (Murfidin Haming, 2010).
Metode Capital Asset Pricing Model (CAPM) digunakan untuk menilai saham-saham perusahaan yang tergabung dalamLQ45, sehingga hasil dari perhitungan Capital Asset Pricing Model (CAPM) digunakan sebagai referensi
(21)
dalampengambilan keputusan investasi bagi para investor. Keputusan investasiyang dapat diambil oleh investor yaitu, membelijikasahamberadadalamposisiundervalued atau menjual jikasahamberadadalamposisiovervalued padasaham perusahaan yang tergabung dalam LQ45, sehingga investor dapat membentuk portofolio yang efisien.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti bermaksud melakukan penelitian
berjudul “Analisis Pengambilan Keputusan Investasi Saham Dengan Menggunakan MetodeCapital Asset Pricing Model (CAPM) (StudiPada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)”
1.2 IdentifikasiMasalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat diketahui bahwa indeks LQ45 dapat digunakan sebagai salah satu alternatif investasi dalam pembentukan portofolio.Karena indeks LQ45 sejalan dengan strategi portofolio efisien yang digunakan yaitu strategi terstruktur. Selain itu, indeks LQ45 merupakangabunganperusahaan-perusahaan yang memilikinilaikapitalisasipasar yang besardan paling liquid. Sehingga, indeks LQ45 diharapkan dapat memberikan laba yang maksimal pada risiko tertentu.
Investor dalam membentuk portofolio memerlukan alat untuk menganalis kinerja investasi yang dibentuknya, yaitu salahsatunyadengan menggunakan model keseimbangan. Model keseimbangan yang dapatdigunakan adalah Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan Arbitrage Pricing Theory Model (APT), (Suad
(22)
Husnan, 2005). Dan dalam penelitian ini menggunakan metode Capital Asset Pricing Model (CAPM).
Padaumumnyarisikodalammetode CAPM menggunakan beta
sebagaiukuranrisikosistematis, karena beta
menunjukantingkatkepekaankeuntunganterhadapperubahan-perubahanpasar.Beta itusendirimerupakankoefisienregresiantaraduavariabel,
yaitukelebihantingkatkeuntunganportofoliopasardankelebihankeuntungansuatusah am (SuadHusnan, 2005).Pembentukan beta membutuhkaninformasiberupa data return sahamdan return pasar.
Tujuanutamaperhitungan CAPM adalahuntukmendapatkan return yang diharapkan [E(Ri)]. Return yang diharapkanitusendiriadalah return yang diharapkan di dapatoleh investor di masa yang akandatang (SuadHusnan, 2003:50). Return yang diharapkandibentukmenggunakan data return pasar, return asset bebasrisiko, dan beta. Bagi investor return yang diharapkanberfungsiuntuklandasanpenggolongansahampadaposisiundervalued atauovervalueddengancaramembandingkan return yang diharapkandengan return realisasisahamtersebut.
Dengan hasil yang di dapat, investor dapat menggolongkan sekuritas tersebut menjaadi dua golongan, yaitu undervalued dan overvalued. Maka dari penggolongan tersebut, investor dapat mengambil keputusan jual, jika sekuritas tersebut tergolong overvalued atau beli, jika harga sekuritas tersebut tergolong undervalued.
(23)
Sehinggadalampenelitianini metode Capital Asset Pricing Model (CAPM) digunakan untuk menilai saham-saham perusahaan yang tergabung dalam LQ45, maka hasil dari perhitungan Capital Asset Pricing Model (CAPM) dapat digunakan sebagai referensi pengambilan keputusan investasi bagi para investor. Keputusan yang dapat diambil oleh investor yaitu, membeli atau menjual saham-saham perusahaan yang tergabung dalam LQ45, sehingga investor dapat membentuk portofolio yang efisien.
1.3 Rumusan Masalah
Dari identifikasi permasalahan diatas,
makapenulisakanmengambilbebraparumusanmasalah, diantaranya:
1. BagaimanaGambaranPembentuk Beta MetodeCapital Asset Pricing Model (CAPM) Pada Perusahaan LQ45 Di Bursa Efek Indonesia?
2. BagaimanaGambaran Tingkat Pengembalian Yang DiharapkanMetode Capital Asset Pricing Modal (CAPM) Pada Perusahaan LQ45 Di Bursa Efek Indonesia?
3. BagaimanaKeputusan Investasi Saham Dengan MenggunakanMetode Capital Asset Pricing Model (CAPM)?
1.4TujuanPenelitian
(24)
1. UntukMengetahuiGambaranPembentuk Beta MetodeCapital Asset Pricing Modal (CAPM) Pada Perusahaan LQ45 Di Bursa Efek Indonesia.
2. UntukMengetahuiGambaranTingkat Pengembalian Yang DiharapkanMetode Capital Asset Pricing Modal (CAPM) Pada Perusahaan LQ45 Di Bursa Efek Indonesia.
3. UntukMengetahuiKeputusan Investasi Saham dengan Menggunakan Metode Capital Asset Pricing Model (CAPM).
1.5KegunaanPenelitian
Bilaterbuktiberpengaruh, maka a. KegunaanTeoritis
Dari penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian ilmu manajemen keuangan, khususnya mengenai penerapan metode Capital Asset Pricing Model (CAPM) terhadap pengambilan keputusan investasi saham. Penulis juga berharap penelitian ini dapat memperdalam teori-teori manajemen keuangan pada umumnya dan teori-teori mengenai metode Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan pengambilan keputusan investasi saham pada khususnya.
b. KegunaanPraktis
Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan kegunaan praktis bagi para investor. Khususnya mengenai pengambilan keputusan investasi saham dengan menggunakan
(25)
metode Capital Asset Pricing Model (CAPM), agar investor dapat meningkatkan keuntungan dengan meminilalisasi risiko.
(26)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Menurut Sugiyono (2009:36), objek penelitian merupakan sesuatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa objek penelitian merupakan inti atau fokus utama dari penelitian yang akan dilakukan untuk tujuan tertentu.
Penelitian ini menganalisis pengambilan keputusan investasi saham dengan menggunakan metode Capital Asset Pricing Model (CAPM) pada perusahaan LQ45 Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah Pengambilan keputusan investasi saham. Sementara yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar dalam LQ45 periode 2009-2013.
Penelitian ini dilakukan dengan metode time series, yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data harga saham perusahaan setiap tahunnya dalam periode waktu tertentu. Perusahaan yang terdaftar dalam LQ45 dipilih oleh peneliti karena perusahaan-perusahaan tersebut merupakan alternatif investasi saham yang paling banyak dipilih oleh para
(27)
Fitri Andayani, 2014
investor dan sesuai dengan strategi pembentukan portofolio yang menginginkan return yang sama dengan tingkat risiko yang rendah.
(28)
Fitri Andayani, 2014
3.2 Metode dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian
Sugiyono (2012:2) menyatakan bahwa definisi metode penelitian adalah sebagai berikut:
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data yang empiris yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga data digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.
Metode penelitian merupakan salah satu langkah ilmiah yang harus dilakukan oleh peneliti untuk melakukan penelitian.Adapun jenis-jenis penelitian yang dapat digunakan berbeda yang disesuaikan dengan tujuan penelitian yang dilakukan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dengan menggunakan metode penelitian deksriptif ini, maka dapat diperoleh deskripsi yang sesuai dengan rumusan masalah mengenai:
1. Gambaran Pembentuk Beta Metode Capital Asset Pricing Model (CAPM) Pada Perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia.
2. Gambaran Tingkat Pengembalian yang Diharapkan Metode Capital Asset Pricing Modal (CAPM) Pada Perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia. 3. Pengambilan Keputusan Investasi Saham Dengan Menggunakan Metode
Capital Asset Pricing Model (CAPM)Pada Perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia.
(29)
Fitri Andayani, 2014
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mencari gambaran mengenai pengambilan keputusan investasi saham yang dilakukan oleh investor dengan menggunakan metode CAPM (Caital Asset Pricing Model) pada Indeks LQ45.Berdasarkan tujuan tersebut, maka jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif.
Berhubungan dengan jenis data dan cara memperoleh data, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:8) bahwa “data kuantitatif merupakan data yang berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik”.
3.2.2 Desain Penelitian
Dalam melakukan penelitian diperlukan desain penelitian yang berguna untuk membuat rangkaian, gambaran dan penjelasan penelitian sehingga data memudahkan pelaksanaan penelitian.
Menurut Husein Umar (2008:4) menyatakan bahwa desain penelitian merupakan suatu cetak biru (blue print) dalam hal bagaimana data dikumpulkan, diukur, dan dianalisis.Desain penelitian adalah suatu rencana kerja yang terstruktur dalam hal hubungan-hubungan antar variabel secara koperhensif, sedemikian rupa agar hasil penelitiannya dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Menurut Husein Umar (2008:5) terdapat tiga jenis desain penelitian adalah sebagai berikut:
(30)
Fitri Andayani, 2014
1. Riset Eksploratif
Riset eksploratif adalah desain riset yang digunakan untuk mengetahui permasalahan yang belum diketahui (kelayakan riset).
2. Riset Deskriptif
Riset deskriptif adalah desain riset yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu (hubungan).
3. Riset Kausal
Riset Kausal adalah desain riset yang menguji hubungan “sebab akibat”.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif. Desain penelitian deskriptif digunakan dalam penelitian ini karena bertujuan untuk menggambarkan pengambilan keputusan investasi dengan menggunakan metode Capital Asset pricing Model (CAPM) pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di bursa Efek Indonesia.
3.3 Operasional Variabel
Menurut Kerlinger dalam Sugiyono (2012:38) mengemukakan bahwa “variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari”. Sedangkan menurut Sugiyono (2012:38) menyatakan bahwa “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
(31)
Fitri Andayani, 2014
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Operasional variabel diperlukan untuk menjabarkan variabel penelitian ke dalam konsep dimensi dan indikator.Tujuan dari operasional variabel itu sendiri adalah untuk memudahkan pengertian dan menghindari perbedaan persepsi dalam penelitian ini. Variabel yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah keputusan investasi yang ditunjukkan oleh indikator Overvalued dan Undervalued dengan menggunakan ukuran jual dan beli. Tabel 3.1 akan menjelaskan secara rinci operasional variabel dalam penelitian ini.
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel Konsep Indikator Skala
Keputusan Investasi
Investasi adalah bentuk pengelolaan dana guna yang memberikan keuntungan dengan cara menempatkan dana tersebut pada alokasi yang diperkirakan akan memberikan tambahan keuntungan atau coumpouding (Ihram Fahmi, 2009:6).
Overvalued Undervalued
(32)
Fitri Andayani, 2014
3.4 Jenis, Sumber dan Teknik Pengambilan Data
3.4.1 Jenis dan Sumber
Selain jenis, data juga harus memiliki sumber, karena sumber data merupakan landasan yang akan dijadikan sumber informasi dan data dalam penelitian ini. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Adapun pengertian sumber data sekunder menurut Sugiyono (2009:137) adalah sebagai berikut:
Sumber data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data keadaan pengumpul data, misal melalui dokumen, laporan keuangan yang dipublikasikan.Sedangkan sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.
Berdasarkan penjelasan di atas, sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, data yang digunakan merupakan data laporan kinerja keuangan perusahaan dan data statistik Indonesia Stock Exchange (IDX), dan data tingkat suku bunga Bank Indonesia. Untuk lebih jelasnya, jenis dan sumber data dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2
Jenis dan Sumber Data
No Data Jenis Data Sumber Data
1 Harga saham perusahaan
yang masuk dalam LQ45 Sekunder
Indonesia Stock Exchange (IDX) Kinerja keuangan perusahaan
2008-2013 dan yahoo finence 2 IHSG Sekunder Indonesia Stock Exchange (IDX)
(33)
Fitri Andayani, 2014
Data statistik 2008-2013
3
Tingkat suku bunga Bank Indonesia
Sekunder Web resmi BI
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data dapat dilakukan dengan berbagai cara, sumber, dan setting. Adapun definisi teknik pengambilan data menurut Sugiyino (2012:224) adalah sebagai berikut:
Teknik pengambilan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengambilan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
Teknik pengumpulan data terdapat empat cara, yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan triangulasi/ gabungan. Dan dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi.
Menurut Sugiyono (2012:240) “Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen biasanya berbentuk tullisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang”. Studi dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data-data perusahaan yang terdaftar dalam LQ45 yang berupa harga saham pada periode 2008 sampai 2013 dan data IHSG pada periode 2008 sampai 2013 di Bursa Efek Indonesia yang dipublikasikan oleh Indonesia Stock Exchange (IDX). Selain itu dikumpulkan juga data tingkat suku bunga Bank Indonesia yang dipublikasikan di web resmi BI.
(34)
Fitri Andayani, 2014
3.5Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Data
3.5.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:80).
Populasi tidak hanya dalam bentuk orang, tetapi populasi bisa dalam bentuk objek dan benda-benda lainnya. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah, tetapi dapat meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek dan objek penelitian tersebut.
Berdasarkan uraian diatas, populasi dalam penelitian ini adalah 45 perusahaan yang terdaftar dalam LQ45 di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009 sampai pada periode 2013.
3.5.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2012:81) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Untuk menentukan sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini, perlu dilakukan teknik pengambilan sampel atau teknik sampling. “Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel” (Sugiyono,2012:81).
(35)
Fitri Andayani, 2014
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan yang berturut-turut terdaftar dalam LQ45 di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009 sampai dengan periode 2013. Sampel penelitian ini diambil berdasarkan teknik pengambilan sampel purposive sampling.
Menurut Sugiyono (2012:85) “purposive sampel adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Di bawah ini adalah kriteria sampel perusahaan yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini:
1. Perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2008.
2. Perusahaan yang konsisten terdaftar dalam LQ45 di Bursa Efek Indonesia. 3. Konsisten mempublikasikan laporan Kinerja keuangan selama tahun
2008-2013.
Berdasarkan pada kriteria yang telah ditentukan, maka dari 45 perusahaan dalam LQ45 didapat sampel penelitian sebanyak 24 perusahan yang konsisten terdaftar di LQ45 Bursa Efek Indonesia pada periode 2009 sampai periode 2013. Data sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Sampel Penelitian
No Nama persahaan Kode Emiten
1 Astra Agro Lestari AALI
2 Adaro Energi ADRO
3 Astra Internasional ASII
(36)
Fitri Andayani, 2014
5 Bank Negara Indonesia BBNI
6 Bank Rakyat Indonesia BBRI
7 Bank Danamon Indonesia BDMN
8 Bank Mandiri BMRI
9 Bumi Resource BUMI
10 Vale Indonesia INCO
11 Indofood Sukses Makmur INDF
12 Indocement Tunggal Prakasa INTP
13 Indonesia Tambangraya Megah ITMG
14 Jasa Marga JSMR
15 Kalbe Farma KLBF
16 Lippo Karawaci LPKR
No Nama persahaan Kode Emiten
17 London Sumatra Plantation LSIP
18 Perusahaan Gas Negara PGAS
19 Tambang Batubara Bukit Asam PTBA
20 Semen Gresik SMGR
No Nama persahaan Kode Emiten
21 Telekomunikasi Indonesia TLKM
22 United Tracors UNTR
23 Unilever Indonesia UNVR
24 Gudang Garam GGRM
(37)
Fitri Andayani, 2014
3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis
3.6.1 Pengelolaan dan Analisis Data
Kegiatan dalam analisis data adalah untuk mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis data, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh reponden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2009:206).
Analisis data merupakan salah satu tahapan dalam kegiatan penelitian. Analisis data berupa proses penyusunan dan pengelolahan data guna menafsirkan data yang diperoleh dari lapangan.
Adapun Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah:
1. Mengumpulkan data yang diperlukan.
2. Menyusun data yang diperoleh dalam tabel dan menyajikannya. 3. Menghitung return saham.
4. Menghitung tingkat pengembalian bebas risiko (Rf). 5. Menghitung risiko pasar (Rm).
6. Menghitung beta.
7. Menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan [E(Ri)]. 8. Menggambarkan Security Market Line (SML).
(38)
Fitri Andayani, 2014
10.Analisis deskripsi pengambilan keputusan terhadap investasi pada perusahaan yang tergabung dalam LQ45.
1.6.2 Analisis Deskriptif
Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah analisis data statistik deskriptif.Analisis data statistik deskriptif berfungsi untuk menyederhanakan data supaya lebih mudah dipahami, daripada dalam bentuk tabel ataupun bagan.Menurut Sugiyono (2012:147), statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan berlaku untuk umum atau generalisasi. Dibawah ini adalah analisis deskriptif variabel yang diteliti:
1. Analisis Deskriptif Pembentuk Beta Metode Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Beta adalah kepekaan tingkat keuntungan terhadap perubahan-perubahan pasar.Beta merupakan koefisien regresi antara dua variabel, yaitu kelebihan tingkat keuntungan portofolio pasar dan kelebihan keuntungan suatu saham. Beta dalam penelitian ini dibentuk atau dihitung dengan menggunakan data berupa return saham dan return pasar. Rumus yang digunakan untuk menghitung beta adalah sebagai berikut:
��= ���=� �− �� � . (� � − � �) (� �− � �)
�=1
(39)
Fitri Andayani, 2014
2. Analisis Deskriptif Tingkat Pengembalian yang Diharapkan Metode Capital Asset Pricing Modal (CAPM)
Tingkat pengembalian yang diharapkan merupakan tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor dari dana yang telah diinvestasikan investor pada saham i dimasa yang akan datang. Untuk menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
3. Analisis Deskriptif Pengambilan Keputusan Investasi Saham Dengan Menggunakan Metode Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Pengambilan keputusan investasi harus memiliki dasar yang tepat, salah satunya dengan menggunakan metode estimasi CAPM, yang akan menghasilkan klasifikasi investasi dengan menggambarkan kondisi sekuritas tersebut overvalued dan undervalued. Dengan keputusan yang harus diambil oleh investor jika sekuritas dalam kondisi overvalued maka investor akan menjual sekuritas tersebut karena akan berpeluang turun, sedangkan jika kondisi sekuritas undervalued maka investor akan membeli sekurutas tersebut karena berpeluang harga ssekuritas tersebut akan naik.
(40)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkanpenelitian yang telahdilakukan,
makadapatditarikkesimpulansebagaiberikut:
1. Gambaranrisikosistematis yang diukuroleh beta padaindeks LQ45 selamaperiode 2009 hingga 2013 menunjukanbahwa rata-rata risikodari 24
sahamperusahaanberada di atas 1 (β>1),
halinimenunjukankondisirisikosahamlebihagresifataulebihmudahberubahdiban dingkanindekspasar, dengan rata-rata risikosebesar 1.650. ratarisikotertinggiterjadipadatahun 2009 yaitusebesar 2.225, sedangkan rata-rata risikoterendahterjadipadatahu 2010 yaitusebesar 0.529.
2. Gambaran return yang diharapkan [E(Ri)] padaindeks LQ45 selamaperiode 2009 hingga 2013 mengalamipergerakan yang fluktuatif, dengan rata-rata return yang diharapkansebesar 0.443 atau 44.3%. Dengan rata-rata return yang diharapkantertinggiterjadipadatahun 2012 yaitusebesar 0.560 atau 56%, sedangkan rata-rata return yang diharapkanterendahterjadipadatahun 2010 yaitusebesar 0.172 atau 17.2%.
3. Selanjutnya, denganmenggunakanmetodeanalisisCapital Asset Pricing Model (CAPM) yang diharapkandapatmemberikanprediksi yang tepatantarahubunganrisikodan return yang diharapkan,
(41)
Fitri Andayani, 2014
diperolehhasildariestimasibahwdari 24 sahamperusahaansampel, diperoleh 12
sahamperusahaan yang
termasukdalamklasifikasisahamundervaluedkarenatingkat return saham individual (Ri) lebihkecildibandingkandengantingkat return yang diharapkan
[E(Ri)]. Sedangkan 12
sahamperusahaandiklasifikasikanpadasahamovervalued, karenatingkat return saham individual (Ri) lebihbesardibandingkantingkat return yang diharapkan [E(Ri)].
Pengambilankeputusaninvestasisahamberdasarkanklasifikasipadaperusahaan LQ45 selamaperiode 2009-2013 adalahpadasaatposisisekuritasundervalued, harusmengambilkeputusanmembelisahamtersebut,
karenaberpeluanguntuknaik. Sedangkankeputusan yang harusdiambiloleh investor
padasaatsekuritasovervaluedadalahmenjualsahamtersebutdenganestimasimend apatkankeuntungan, karenasahamberpeluangakanturun.
5.2 Saran
Berdasarkanhasilpenelitiandanpembahasan yang
telahdiuraikanpadababsebelumnya, makapenelitidapatmemberikan saran sebagaiberikut:
1. Sebaiknyabagi investor dancalon investor metode CAPM bisadigunakansebagaimetodeestimasiuntukmenentukanpemilihansaham
(42)
Fitri Andayani, 2014
individual yang tergabung di LQ45, sehingga investor
dapatmenggukanmetode CAPM
sebagaisalahsatureferensiuntukmelakukaninvestasidanpembentukanportofolio.
2. BagiEmiten, metode CAPM
dapatdigunakanuntukmengetahuiapakahperusahaannyaberadapadaposisiunder valuedatauovervalued,
sehinggaperusahaandapatmelihatpotensihargasahamperusahaanberpotensialnai katauturun.
3. Penelitianselanjutnyabisa CAPM digunakanuntuksaham-sahamlainnyaatauseluruhemiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sertaperiode yang lebihpanjang.
(43)
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Santoso.2002. Manajemen Keuangan : teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE
Fabuzzi, Frank J, Franco Modigliani, dan Michael G.Ferri. 1999. Pasar dan Lembaga Keuangan. Jakarta: Salemba Empat
Fahmi, Irham, dan Yovi Lavianti Hadi. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Bandung: Alfabeta
Haming, Murfidin, dan Salim Basalamah. 2010. Studi Kelayakan Investasi Proyek dan Bisinis. Jakarta: Bumi Aksara
Husnan, Suad. 2003. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: AMP YKPN
Husnan, Suad. 2005. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: AMP YKPN
Indrianto, Nur dan Bambang Supono. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah.2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Surabaya: Erlangga
Sugiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE
Sugiyono. 2009. Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2012. Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Umar,Husein. 1997. Metodologi Penelitian Aplikasi Dalam Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia
Umar, Husein. 2008. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
(44)
Jurnal dan Penelitian
Amaroh, Siti. 2009. Intemporal Capital Asset Pricing Model Sebagai Prediktor Return Portofolio Saham. Kudus: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus
Murhadi, Wernerr. 2013. Pengaruh Indiosyncratic Risk dan Likuiditas Saham. Surabaya: Universitas Surabaya
Nasuha, Rizki,dkk. 2013. Analisis Metode Capital Asset Pricing Model (CAPM)dalam Upaya pengambilan Keputusan Terhadap Investasi Saham. Malang: Universitas Brawijaya Malang
Octavianus, Daniel.2012. Analisis Karakteristik Idiosyncratic Risk Pada Abnormal Return Saham
Oktrya, Vicky Tiffani. 2012. Pengaruh Kebijakan Deviden dan Tingkat Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk (Studi Pada Laporan Keuangan PT. Pembangunan Jaya Ancol Periode 2004-2010). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Putra, Rofi Dimas, dkk.2013.Analisis
PemilihanInvestasiSahamDenganMenggunakanMetode Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan Reward To Variability Ratio (RVAR) SebagaiPenentuPengambilanKeputusanInvestasiSaham (StudipadaKorporasi Yang TerdaftarPadaIndeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia). Malang: UniversitasBrawijaya
Sumarsana, Griya Irsandi. 2013. Pengaruh Nilai Pasar Terhadap Return Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Bandung: UniversitasPendidikan Indonesia
Warsono. 2000. Penerapan CAPM DalamPengambilanKeputusanInvestasi
Di pasar Modal. Malang:
StafPengajarFakultasEkonomiUniversitasMuhammadiya
Yohantin, Yesica. 2009. PenggunaanMetode CAPM
DalamMenilaiRisikodan Return
SahamUntukMenentukanPilihanBerinvestasiPadaSaham Jakarta Islamic Index periodeJanuari 2004-Desember 2008 di Bursa Efek Indonesia. Jakarta: UniversitasGunadarma
(45)
Sumber Internet http;//www.idx.co.id
http://www.finance.yahoo.com
Admin. (2013). Hanya 21,84% Warga yang “Ngeh” SoalKeuangan. [Online].Melalui: http://pialangindonesia.com/2013/11/19/hanya-2184-warga-yang-ngeh-soal-keuangan/Diaksespadatanggal 9 Maret 2014
http://www.astra –agro.co.id http://www.adaro.com http://www.astra.co.id http://www.bca.co.id http://www.bni.co.id http://ib.bri.co.id
http://www.danamon.co.id http://bankmandiri.co.id http://www.bumiresouces.com http://www.vale.com/indonesia http://www.Indofood.com http://www.indocement.co.id http://www.itmg.co.id
http://www.jasamarga.com http://id.kalbe.co.id
http://www.lippokarawaci.co.id http://www.londonsumatra.com http://www.pgn.co.id
http://www.ptba.co.id
http://www.semenindonesia.com http://www.telkom.co.id
http://www.unitedtractor.com http://unilever.co.id
(1)
127 Fitri Andayani, 2014
Analisis Pengambilan Keputusan Investasi sagam dengan Menggunakan Metode Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkanpenelitian yang telahdilakukan,
makadapatditarikkesimpulansebagaiberikut:
1. Gambaranrisikosistematis yang diukuroleh beta padaindeks LQ45 selamaperiode 2009 hingga 2013 menunjukanbahwa rata-rata risikodari 24
sahamperusahaanberada di atas 1 (β>1),
halinimenunjukankondisirisikosahamlebihagresifataulebihmudahberubahdiban dingkanindekspasar, dengan rata-rata risikosebesar 1.650. ratarisikotertinggiterjadipadatahun 2009 yaitusebesar 2.225, sedangkan rata-rata risikoterendahterjadipadatahu 2010 yaitusebesar 0.529.
2. Gambaran return yang diharapkan [E(Ri)] padaindeks LQ45 selamaperiode 2009 hingga 2013 mengalamipergerakan yang fluktuatif, dengan rata-rata return yang diharapkansebesar 0.443 atau 44.3%. Dengan rata-rata return yang diharapkantertinggiterjadipadatahun 2012 yaitusebesar 0.560 atau 56%, sedangkan rata-rata return yang diharapkanterendahterjadipadatahun 2010 yaitusebesar 0.172 atau 17.2%.
3. Selanjutnya, denganmenggunakanmetodeanalisisCapital Asset Pricing Model (CAPM) yang diharapkandapatmemberikanprediksi yang tepatantarahubunganrisikodan return yang diharapkan,
(2)
128
Fitri Andayani, 2014
Analisis Pengambilan Keputusan Investasi sagam dengan Menggunakan Metode Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diperolehhasildariestimasibahwdari 24 sahamperusahaansampel, diperoleh 12
sahamperusahaan yang
termasukdalamklasifikasisahamundervaluedkarenatingkat return saham individual (Ri) lebihkecildibandingkandengantingkat return yang diharapkan
[E(Ri)]. Sedangkan 12
sahamperusahaandiklasifikasikanpadasahamovervalued, karenatingkat return saham individual (Ri) lebihbesardibandingkantingkat return yang diharapkan [E(Ri)].
Pengambilankeputusaninvestasisahamberdasarkanklasifikasipadaperusahaan LQ45 selamaperiode 2009-2013 adalahpadasaatposisisekuritasundervalued, harusmengambilkeputusanmembelisahamtersebut,
karenaberpeluanguntuknaik. Sedangkankeputusan yang harusdiambiloleh investor
padasaatsekuritasovervaluedadalahmenjualsahamtersebutdenganestimasimend apatkankeuntungan, karenasahamberpeluangakanturun.
5.2 Saran
Berdasarkanhasilpenelitiandanpembahasan yang
telahdiuraikanpadababsebelumnya, makapenelitidapatmemberikan saran sebagaiberikut:
1. Sebaiknyabagi investor dancalon investor metode CAPM bisadigunakansebagaimetodeestimasiuntukmenentukanpemilihansaham
(3)
129
Fitri Andayani, 2014
Analisis Pengambilan Keputusan Investasi sagam dengan Menggunakan Metode Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
individual yang tergabung di LQ45, sehingga investor
dapatmenggukanmetode CAPM
sebagaisalahsatureferensiuntukmelakukaninvestasidanpembentukanportofolio.
2. BagiEmiten, metode CAPM
dapatdigunakanuntukmengetahuiapakahperusahaannyaberadapadaposisiunder
valuedatauovervalued,
sehinggaperusahaandapatmelihatpotensihargasahamperusahaanberpotensialnai katauturun.
3. Penelitianselanjutnyabisa CAPM digunakanuntuksaham-sahamlainnyaatauseluruhemiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sertaperiode yang lebihpanjang.
(4)
130 Fitri Andayani, 2014
Analisis Pengambilan Keputusan Investasi sagam dengan Menggunakan Metode Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Santoso.2002. Manajemen Keuangan : teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE
Fabuzzi, Frank J, Franco Modigliani, dan Michael G.Ferri. 1999. Pasar dan
Lembaga Keuangan. Jakarta: Salemba Empat
Fahmi, Irham, dan Yovi Lavianti Hadi. 2009. Teori Portofolio dan Analisis
Investasi. Bandung: Alfabeta
Haming, Murfidin, dan Salim Basalamah. 2010. Studi Kelayakan Investasi
Proyek dan Bisinis. Jakarta: Bumi Aksara
Husnan, Suad. 2003. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: AMP YKPN
Husnan, Suad. 2005. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: AMP YKPN
Indrianto, Nur dan Bambang Supono. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah.2005. Metode Penelitian
Kuantitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Surabaya: Erlangga
Sugiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE
Sugiyono. 2009. Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2012. Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Umar,Husein. 1997. Metodologi Penelitian Aplikasi Dalam Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia
Umar, Husein. 2008. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
(5)
131 Fitri Andayani, 2014
Analisis Pengambilan Keputusan Investasi sagam dengan Menggunakan Metode Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jurnal dan Penelitian
Amaroh, Siti. 2009. Intemporal Capital Asset Pricing Model Sebagai
Prediktor Return Portofolio Saham. Kudus: Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri Kudus
Murhadi, Wernerr. 2013. Pengaruh Indiosyncratic Risk dan Likuiditas
Saham. Surabaya: Universitas Surabaya
Nasuha, Rizki,dkk. 2013. Analisis Metode Capital Asset Pricing Model
(CAPM)dalam Upaya pengambilan Keputusan Terhadap Investasi Saham. Malang: Universitas Brawijaya Malang
Octavianus, Daniel.2012. Analisis Karakteristik Idiosyncratic Risk Pada
Abnormal Return Saham
Oktrya, Vicky Tiffani. 2012. Pengaruh Kebijakan Deviden dan Tingkat
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk (Studi Pada Laporan Keuangan PT. Pembangunan Jaya Ancol Periode 2004-2010). Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia
Putra, Rofi Dimas, dkk.2013.Analisis
PemilihanInvestasiSahamDenganMenggunakanMetode Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan Reward To Variability Ratio (RVAR) SebagaiPenentuPengambilanKeputusanInvestasiSaham (StudipadaKorporasi Yang TerdaftarPadaIndeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia). Malang: UniversitasBrawijaya
Sumarsana, Griya Irsandi. 2013. Pengaruh Nilai Pasar Terhadap Return
Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Bandung: UniversitasPendidikan Indonesia
Warsono. 2000. Penerapan CAPM DalamPengambilanKeputusanInvestasi
Di pasar Modal. Malang:
StafPengajarFakultasEkonomiUniversitasMuhammadiya
Yohantin, Yesica. 2009. PenggunaanMetode CAPM
DalamMenilaiRisikodan Return
SahamUntukMenentukanPilihanBerinvestasiPadaSaham Jakarta Islamic Index periodeJanuari 2004-Desember 2008 di Bursa Efek Indonesia. Jakarta: UniversitasGunadarma
(6)
132 Fitri Andayani, 2014
Analisis Pengambilan Keputusan Investasi sagam dengan Menggunakan Metode Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber Internet
http;//www.idx.co.id
http://www.finance.yahoo.com
Admin. (2013). Hanya 21,84% Warga yang “Ngeh” SoalKeuangan. [Online].Melalui: http://pialangindonesia.com/2013/11/19/hanya-2184-warga-yang-ngeh-soal-keuangan/Diaksespadatanggal 9 Maret 2014
http://www.astra –agro.co.id http://www.adaro.com http://www.astra.co.id http://www.bca.co.id http://www.bni.co.id http://ib.bri.co.id
http://www.danamon.co.id http://bankmandiri.co.id http://www.bumiresouces.com http://www.vale.com/indonesia http://www.Indofood.com http://www.indocement.co.id http://www.itmg.co.id
http://www.jasamarga.com http://id.kalbe.co.id
http://www.lippokarawaci.co.id http://www.londonsumatra.com http://www.pgn.co.id
http://www.ptba.co.id
http://www.semenindonesia.com http://www.telkom.co.id
http://www.unitedtractor.com http://unilever.co.id