MAKALAH TEORI KOMUNIKASI TEORI KOMUNIKAS

MAKALAH TEORI KOMUNIKASI
“TEORI KOMUNIKASI INTERPERSONAL,
TEORI KEBUTUHAN HUBUNGAN INTERPERSONAL”

TEGUH AB RAHMAN
Semester IV/KPI

INSTITUT DIRASAT ISLAMIYAH AL-AMIEN (IDIA)
PRENDUANSUMENEP MADURA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
komunikasi adalah merupakan alat yang digunakan manusia dalam
berinteraksi dengan orang lain. Dimana interaksi tersebut ada yang dua orang
ataupun lebih, karena berinteraksi dengan orang lain adalah salah satu kebutuhan
pokok manusia dalam kehidupan.
Komunikasi

interpersonal


merupakan

bagian

dimana

kita

bisa

melangsungkan komunikasi dengan orang lain, dimana kita tidak hanya sekedar
menyampaikan isi berita atau pesan kepada orang, tetapi juga menentukan
hubungan kita dengan orang lain. Lewat komunikasi tersebut kita mampu untuk
melakukan hubungan, mampu untuk saling menghargai dan mampu untuk saling
melengkapi. Jika seandainya kita hidup tanpa adanya komunikasi, akankah kita
mampu untuk menikmati indahnya kehidupan, indahnya saling menolong,
indahnya kebersamaan. Oleh karena kita sebagai makhluk yang bersosial tidak
harus lupa kepada sesamanya untuk menjalin hubungan yang baik lewat
komunikasi interpersonal ini.
B. Rumusan Masalah

A. Penegertian Hubungan Interpersonal
B. Teori Hubungan Interpersonal
C. Teori Mengenai Hubungan Interpersonal
D. Tujuan Hubungan Interpersonal

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita
bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan
interpersonalnya. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya menentukan
content melainkan juga menentukan relationship.
Dari segi psikologi komunikasi, kita dapat menyatakan bahwa makin baik
hubungan interpersonal, makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya;
makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya; sehingga makin
efektif komunikasi yang berlangsung diantara komunikan.
B. Teori Hubungan Interpersonal
Teori tentang Hubungan Interpersonal (antarmanusia) dari Heider (1958)
Heider menganut metode konstruksi dari Lewin, menggunakan istilah
sehari-hari yang digunakan orang awam, sehingga Psikologi Heider disebut juga

psikologi common-sense. Alasan Heider adalah bahwa common-sense (logika
berpikir sehari-hari) merupakan hal yang mengatur tingkah laku orang terhadap
orang lain dan mengandung banyak kebenaran.
Menurut Pearson (1983) manusia adalah makhluk sosial. Artinya kita tidak
mungkin menjalin hubungan dengan diri sendiri, kita selalu menjalin hubungan
dengan orang lain. Mencoba untuk mengenali dan memahami kebutuhan satu
sama lain, membentuk interaksi, serta berusaha mempertahankan interaksi
tersebut.
Hubungan interpersonal (antarpribadi) adalah hubungan yang terdiri atas
dua orang atau lebih, yang memiliki ketergantungan satu sama lain dan
menggunakan pola interaksi yang konsisten. Ketika akan menjalin hubungan
interpersonal, akan terdapat suatu proses dan biasanya dimulai dengan
interpersonal attraction.

C. Teori Mengenai Hubungan Interpersonal
Ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai hubungan interpersonal,
yaitu:
1. Model Pertukaran Sosial
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi
dagang. Orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu

untuk memenuhi kebutuhannya. Thibault dan Kelley, dua orang pemuka dari teori
ini menyimpulkan model pertukaran sosial sebagai berikut: “Asumsi dasar yang
mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela
memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut
cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya”.
Ganjaran yang dimaksud adalah setiap akibat yang dinilai positif yang
diperoleh seseorang dari suatu hubungan. Ganjaran dapat berupa uang,
penerimaan sosial, atau dukungan terhadap nilai yang dipegangnya. Sedangkan
yang dimaksud dengan biaya adalah akibat yang negatif yang terjadi dalam suatu
hubungan. Biaya itu dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan
keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menimbulkan efek-efek
tidak menyenangkan.
Contoh:

Bagi orang miskin, uang lebih berharga daripada ilmu

pengetahuan. Sedangkan bagi orang kaya, mungkin penerimaan sosial
lebih berharga daripada uang.
2. Model Peranan
Model peranan menganggap hubungan interpersonal sebagai panggung

sandiwara. Disini setiap orang harus memerankan peranannya sesuai dengan
naskah yang telah dibuat oleh masyarakat. Hubungan interpersonal berkembang
baik bila setiap individu bertindak sesuai dengan peranannya.
3. Model Interaksional
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem.
Setiap sistem memiliki sifat-sifat strukural, integratif dan medan. Semua sistem
terdiri dari subsistem-subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersama
sebagai suatu kesatuan. Selanjutnya, semua sistem mempunyai kecenderungan

untuk memelihara dan mempertahankan kesatuan. Bila ekuilibrium dari sistem
terganggu, segera akan diambil tindakannya. Setiap hubungan interpersonal harus
dilihat dari tujuan bersama, metode komunikasi, ekspektasi dan pelaksanaan
peranan.
4. Model permainan
Model ini berasal dari psikiater Erie Berne (19964, 1972). Analisisnya
kemudian dikenal sebagai analisis transaksional. Dalam model ini, orang-orang
berhubungan dalam bermacam-macam permainan. Mendasari permainan ini
adalah tiga bagian kepribadian manusia yaitu:
a.


Orang tua (parent), adalah aspek kepribadian yang merupakan
asumsi dan perilaku yang kita terima dari orang tua kita atau orang
yang kita anggap orang tua kita.

b.

Orang dewasa (adult), adalah bagian kepribadian yang mengolah
informasi secara rasional.

c.

Anak (child), adalah unsur kepribadian yang diambil dari perasaan
dan pengalaman kanak-kanak dan mengandung potensi intuisi,
spontanitas, kreativitas, dan kesenangan.

Contoh:

Suatu hari terdapat seorang suami yang sakit dan meminta

perhatian dari istrinya (kepribadian anak). Istri tersebut merawat sang suami

seperti seorang ibu (kepribadian orang tua). Namun, bila sang istri tidak
menghiraukan dan menyuruh sang suami untuk pergi ke dokter maka inilah
kepribadian orang dewasa (kepribadian anak dibalas dengan orang dewasa).
D. Tujuan Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal mungkin mempunyai beberapa tujuan. Di sini
akan dipaparkan 6 tujuan, antara lain ( Muhammad, 2004, p. 165-168 ) :
a. Menemukan Diri Sendiri
Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal
atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain
kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain.Komunikasi
interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa
yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah sangat menarik dan

mengasyikkan bila berdiskusi mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita
sendiri.
b. Menemukan dunia luar
Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih
banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak
informasi yang kita ketahui datang dari komunikasi interpersonal, meskipun
banyak jumlah informasi yang datang kepada kita dari media massa hal itu

seringkali didiskusikan dan akhirnya dipelajari.
c.

Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti
Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan

memelihara hubungan dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan
dalam komunikasi interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga
hubungan sosial dengan orang lain.
d. Berubah Sikap Dan Tingkah Laku
Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku
orang lain dengan pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka
memilih cara tertentu, misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu,
melihat film, menulis membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya
bahwa sesuatu itu benar atau salah.
e.

Untuk Bermain Dan Kesenangan
Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah


mencari kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu
akhir pekan, berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita dan cerita lucu
pada umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan
waktu. Dengan melakukan komunikasi interpersonal semacam itu dapat
memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran.
f.

Untuk Membantu
Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakkan

komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan
kliennya. Kita semua juga berfungsi membantu orang lain dalam interaksi
interpersonal kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang

putus cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya
diambil dan lain sebagainya.

BAB III
PENUTUP
Dalam komunikasi interpersonal ini bukan hanya urusan yang sulit bisa

terselesaikan, pekerjaan yang rumit menjadi mudah, atau menemukan solusi
dalam mengatasi masalah. Melainkan dengan kominikasi ini kita bisa bersatu
dengan orang lain dalam satu tujuan dan bisa memberikan manfaat yang besar
ketika kita saling membantu dalam urusannya.
Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita
bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan
interpersonalnya. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya menentukan
content melainkan juga menentukan relationship.
Dari segi psikologi komunikasi, kita dapat menyatakan bahwa makin baik
hubungan interpersonal, makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya;
makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya; sehingga makin
efektif komunikasi yang berlangsung diantara komunikan.

Rujukan
http://psikologi.or.id/mycontents/uploads/2010/07/hubungan-interpersonal.pdf
di akses tanggal 10 september 2012 pukul 19.30