Kabel atas tanah perhadap pen

Kabel atas tanah

1.tujuan
Pedoman ini membahas tata cara pemasangan kabel atas tanah ( kabel udara ) dg tujuan
untuk dipedomani agar diperoleh keseragan,baik cara pemasangan maupun peralaan yg
dipergunakan,sehingga diperoleh hasil kerja yg berkalitas,indah dan rapi.

2.penggunaaan
Buku pedoman ini dipergunaan sebagai petunjuk dalam pelaksanaan pekerjaan
pemasangan kabel atas tanah ( kabel udara ) yg dilaksakan leh pegawai TELKOM maupun
pihak ketiga.

3.definisi
a.urat kabel
urat kabel aalah kawat penghantar yg terbuat dari tembaaga lunak berentuk silindris dg
diameter tertentu ( 0,4mm, 0,6mm, 0,8mm, 10,mm)yg dibungkus dg islasi polietilen
berwarna .
b. quad
empat penghantar yg berisolasi dg warna tertentu dipilin bersama sama membentuk
empatan yg simetris dan kompak
c. satuan dasar

sejumlah 5 quad yg dipilih bersama secara kompak dan dililit dg pita pengikat berwarna
d.kabel
kabel adalah kumpulan dari satuan dasar yg tersusun menjadi satu kesatuan dan terungkus
oleh pelindung elektris dan selubung pe
e.kabel atas tnah
kabel udaraadalah kabel yg kontruksinya dibuat khusus untuk dipasang di atas tanah .
f.temberang
temberangg adalah ala bantu tiang ygberfungsi untuk memeperoleh keseimbangan gaya yg
bekerja pada tiang dg maksud agar tiang tetap berdiri kokoh .
4. PEMASANGAN TIANG DA ALAT-ALAT BANTU
Tiang dipergunakan sebagai tempat bertumpu atau tempat menambatkan kabel atas tanah
sehingga aman dari kemungkinangangguan mekanik.
a. Jenis Tiang
1) Tiang Besi

Tiang besi yang dipergunakan harus sesuai denga STEL-L-003, 018, 019 dan
020.
2) Tiang Beton
Tiang beton yang dipergunakan adalah tiang beton praktekan berpenampang
bulat terdiri dari bermacam-macam ukuran. Tiang jenis ini cocok dipergunakan

untuk daerah rawan korosi (STEL-L-022, 023 dan 024 Gbr. No.2)
3) Tiang Kayu
Tiang kayu ada dua macam, yaitu tiang kayu bentuk balok dengan penampang
segi empat
b. Cara Penanaman Tiang
1) Penanaman Tiang Besi :
a) Membuat lubang untuk penanaman tiang dengan ukuran sebear diameter
tiang ditambah 5 cm di sekelilingnya dan dengan kedalaman 1/5 panjang
tiang.
b) Tiang didirikan tegak lurus di tegah-tenah lobang, kemudian lobang ditimbun
dengan tanah bekas galian dan dipadatkan.
c) Tiang dicat dengan cat besi warna hitam dn ban warna perak
d) Untuk mencegah korosi, pada bagian tiang yang berada kurang lebih 30 cm
diatas atau dibawah permukaan tanah, harus dicor betn (voetstuk). Uraian
kerjanya sebagai berikut :
(1) Memasang cetakan kaki beton untuk tiang.
(2) Cetakan kaki beton dicor beton dengan campuran 1:2:3
(3) Tinggi kaki beton tersebut adalah 60cm, yaitu 30 cm di atas dan 30 cm di
bawah permukaan tanah atau 40 cm diatas dan 20 cm i bawah
permukaan tanah.

(4) Setelah beton kering dan cetakan dibongkar, kemudian ditimbun tanah
dan diratakan. Bagian yang berada diatas permukaan tanah diplester
halus, permukaannya dibuat landai dengan sudut kemiringan 15
2) Penanaman tiang beton
Penanaman dengan kaki tiga
a) Membuat lubang galian denga ukuran sebesr diameter tiang ditambah 10 cm
berkeliling dan dengan kedalaman 1/6 panjang tiang ditambah 20 cm untuk
lapisan dasar.
b) Sebelum tiang beton ditanam batu-batuan ukuran sedang (diamete 5-20 cm)
atau sirtu/koral diasukkan ke dasar setebal 20cm
c) Memasang peralatan kaki tiga dan katrol sehingga posisi tengah-tengah tiang
berada dibawah puncak kaki tiga tersebut
d) Tiang ditambat pada katrol dengan bantuan kawat saling dengan posisi
ikatan kawat ± 0.55 panjang tiang dari ujung bawah selanjutnya tiang
didirikaan ditengah-tengah lubang dengan banntuan katrol
e) Setelah diteliti bahwa tiang sudah berdiri tegak lurus, kemudian ubang
ditimbun dan dipadatkan. Selajutnya dilakukan pemadatan dengan urugan
sirtu/koral danbatu-batua pada celah lubang antara tiang beton dan tanah
lapis demi lapis secara merata denga menggunakan linggis.
f) Setelah pemmasangan tiang selesai peralatan kaki tiga dibongkar

3) Penanaman Tiang Kayu
Urutan kerjanya sama dengan mendirikan tiang besi, perbedaannya adalah
bahwa, pada pennaman tiang kayu tidak diperlukan pemasangan kaki kaki bton.
Sebagai gantinya maka bagian tiang yang tertanam harus dibalut karung/goni
yang dicelup dengan bahan anti rayap.
c. Pemasangan Temberang

1) Fungsi Temberang
Temberang berfungsi untuk memperoleh keseimbangan gaya yang bekerja pada
tiang agar tiang tetap berdiri tegak lurus.
Pemasangan temberang dilakukan pada :
a) Tiang awal dan akhir dari rute kabel udara
b) Tiang rute kabel udara dengan sudut tikungan > lebih besar dri 15 derajat 15
c) Tiang rute lurus dengan beban yang cukup berat dan sering terkena
gangguan angin kencang. Untuk rule semacam ini biasanya dipasang
temberang angin pada setiap 5 gawang atau sesuai kebuthan.
2) Macam Temberang dan carapemasangannya :
 Temberang tarik
Temberang tarik, adalah temberang yang dipasang pada tiang dengan
menggunakan kawat temberang dan perlengkapan bantu berupa

batang dan pelat besi serta sekang ulir.
Cara pemasangannya sbegai berikut :
(1) Besi sekang dipasang pada tiang yg memerlukan temberang
(2) Membuat lubang galian utk penanaman besi pelat dan batang bsi
temberang ukuran (50 x 50) cm dan dalamannya 140 cm.
(3) Kawat temberang (besi baja pilin 7 x 1.2 mm atau 7 x 1.5 mm atau
kawat besi 4 mm) bagian ujungnya diikatkan pada span wartel dan
dipekuat dengan buldog grip 3 bh (jarak 5 cm dan 15 cm0. Pada
bagian pangkal/ujung bawah diikat mati pada temberang.
(4) Cara mengencangkan kaat teberang dengan cara memutar
sekang ulir span wartel)
(5) Bagian dari batang besitemberang yang muncul dipermukaan
tanah sepanjang 40 cm
 Temberang sokong/tunjang
temberang ini menggunakan tiang sebagai penyokong dan dipasang
karena diempat tersebutt tidak memungkinkan dipasang temberang
tarik.
Cara pemasangannya sebagai berikut:
(1) Tiang penyokong ditanam sedalam 140 cm dengan sudut
kemiringan sekitar 45 derajat, dengan posisi berlawanan dengan

arah gaya yang bekerja pada tiang rute yang disokong. Sudut
kemiringan bisa diubah sesuai dengan kondisi dilapangan.
(2) Pada dasar galian tiang sokong ditimbun/ditopang dengan batubatu besar untuk menahan tekanan yang bekerja pada tiang
sokong agar tidak amblas kedalam tanah.
(3) Tiang penyokong dipasang menempel pada tiang rute dengan
menggunakan besi sekang atau sungkup.


Temberang labrang
Temberang ini menggunakan tiang bantu, karena pada tempat
tersebut tidak memungkinkan dipasang temberang tarik maupun
temberang sokong.
Cara pemasangan :

1. Tiang bantu ditanam bersebrangan dengan tiang telepon dan
dalam posisi berlawanan dengan arah bekerjanya gaya yang
akan dilawan.
2. Kawat temberang dipasang menyilang jalan dan ditarik
diantara tiang rute dan tiang bantu.
3. Mengancangkan temberang tarik dengan cara mengatur

sekang ulir( span wartel )
5. PENAMBATAN KABEL ATAS TANAH (KABEL UDARA)
Cara penambatan kabel udara pada tiang ada beberaapa macam disesuaikan dengan
kondisi atau kebutuhan dilapangan.
Beberapa cara diantaranya :
A. Cara gantung
Cara ini digunakan pada :
1. Rute lurus
2. didaerah yang jarang terjadi angin kencang
3. bila jarak antara tiang padda rute lurus tersebut antara 40 meter sampai 50 meter.
B. Cara tambat
Cara ini digunakan/diterapkan pada:
1. Pada rute belok atau menikung
2. Pada rute lurus tetapi jarak antara tiang melebihi jarak normal ( >50 m / rentang
jauh)
3. Didaerah-daerah yang sering terjadi ngin kencang
4. Pada rute lurus tetapi kabel berkapasitas besar (>80 pair). Dalam hal ini kabel
ditambat pada setiap 5 tiang atau lebih. Atau menurut pertimbangan teknis masih
dipandang aman.
5. Dalam pelaksanaan penambatan harus diusahakan tidak memotong kawat

penggantung (bearer). Penambatan dilakukan menggunakan alat bantu khusus.
C. Cara tambat awal/akhir
Cara ini dipergunakan pada:
1. Tiang KP.
2. Tiang yang berfungsi sebagai tempat sambungan peralihan antara kabel tanah
dan kabel udara.

D. Perincian alat-alat bantu dan cara pemasanganya
1. Cara gantung pada tiang besi
a) Konstruksi
b) Alat - alat bantu dan cara pemasanganya
I.
Alat bantu
No.

Nama Alat-alat Bantu

Jumlah

Keterangan


1.

Besi sekang tebal 5mm
lebar75mm lengkap
dengan penjepit kabel

1 bh

2.

Sabuk plastik
(splitstopper)

2 bh

Polestrap tipe
J

II.


Cara pemasangan :
Besi sekang type “J” dapat dipasang sebelum atau sesudah tiang
besi didirikan. Pemasangan kabel udara pada tiang ini dilakukan
dengan cara menjepitkan Cable bearernya pada penjepit
polestrap.
2. Cara gantung pada tiang beton
a) Konstuksi
b) Alat-alat bantu dan cara pemasangannya
1) Alat bantu
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Nama Alat-alat Bantu
Stainless steel band
Stopping buckle

Suspension Bracket
Suspensin clamp
Plastic strap/sabuk, plastk

Jumlah
2 bh
2 bh
1 bh
1 bh
3 bh

Keterangan

2) Cara pemasangan
Suspension bracket dipasang pada tiang kemudian dikunci
dengan stopping buckle.
Kawat penggantung kabel udara dijepit pada suspension clamp
yang terkait pada suspension bracket.
Plastic strap diikat pada kabel udara untuk mencegah melebarnya
sayatan (sebagai stopper).

3. Cara gantung pada tiang kayu.
a) Konstruksi
b) Alat-alat bantu dan cara pemasangannya
i.
Alat-alat Bantu
No.
1.
2.

Nama Alat-alat Bantu
Baut ½“ panjang 340 mm
Cincin (ring)

Jumlah
1 bh
2 bh

Keterangan

3.
4.

Penjepit kabel udara
Sabuk plastik

1 bh
2 bh

ii.

Cara pemasangan :
Memasang baut ukuran ½“ pada tiang kayu melalui lubang ukuran
5/8” yang telah siapkan sebelumnya, dan kemudian
melengkapinya dengan penjepit kabel udara. Kabel udara
dipasang dengan cara menjepitkan bearernya pada alat penjepit
kabel udara ini.
4. Cara tambat pada tiang besi.
a) Konstruksi
b) Alat-alat batu dan carca pemasangannya
 Peralatan yang dipergunakan
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Nama Alat-alat Bantu
Sekang ulir
Bldog grip
Besi sekang
thimble
Sabuk plastik

Jumlah
2 bh
6bh
1bh
2bh
2bh

Keterangan

Cara pemasangan :
Pasang track tang pada tiang tambat dan jepitkan kawat
penggantung kabel udara ( bearer ) pada trak tang. Kencangkan
kabel udara dg mengguakan track tang tersebut.beri tanda
kupasan pada penggantung kabel . selanjutnya pasang lanjut besi
sekang dan sekang ulir pada tiang tambat .kemudian potong kaeat
penggantung dan tambatkan pada besi sekang perantaran sekang
ulir dan ikat dg 3 bh buldong grip
5. Cara tambat pada tiang beton
6. A(kntruksi) ;
7. B alat alat bantu dan cara pemsanannya
(1) Peralatan yg dipergunakan


n
o
1
2
3
4
5
6
7

Nama alat alat bantu

Jumlah

Stenless stell band
Stopping buckte
Tension bracket
spanwartel
Thimble
Guy grip
Plastik strap
(2) Cara pemasangan

2bh
2bh
1bh
2bh
2bh
2bh
2bh
;

ket

Tension bracket di pasang di tiang dan diikat dg stenless stell hand (ikatan
dikunci oleh stopping buckle).gur grip di kaitka ke spal wartel melalui thimble
kemudian dililitkan ke kawat penggantung.
6 cara tambat pada tian kayu a

a.kontruksi
b. alat bantu dan cara pemasangannya
(1)
No
1
2
3
4
5

Nama alat bantu
Baut mata
Ring
Buldog grip
Thimbl
Sabuk pastik

Jumlah
1bh
2bh
6bh
2bh
2bh

(3) Cara pemasanggannya
Pada tiang dibuat luban tembus 5/8 shg buat mata 1/2 dapat masuk .arah
baut baut mata harus lurus dg arah kabel udara .selanjutnya kawat
penggantung kabel diikatkan pada baut tsb dg mempergunakan thimble dan
diikatkan dg 3 bh bulldog grip.
7 ).cara tamban pada tiang besar
a. Kontruksi
b. Alat bantu dan caa pemasangannya
No Nama alat bantu
1
Sekang ulir
2
Thimble
3
Buldog grip
4
Besi sekan
5
Sabuk plastik
(2)cara pemasangan

jumlah
1bh
1bh
3bh
1bh
1bh

ket

-Pada tiang tambat dipasang temberang tarik
-setelah kabel udara cukup tegang dan dua sisi kiri dan kanan ditahan dg
track tang . maka kawat penggantung dipotong dan dikupas . kemudian
diikatkan pada besi sekang melalui sekang ulir dan thimble dan kemudian
diikat dg 3bh bulldog grip.
(8) cara tambat akhir pada tiang beton
(a) kontruksi
(b)alat bantu dan cara pemasangannya
No
1
2
3
4
5
6

Nama alat alat bantu
Stainless stell band
Stopping buckle
Tensionbruvket
Spenwartel
Thimble
Guy grip

jumlah
2bh
2bh
1bh
1bh
1bh
1bh

ket

7
Plastik strap
(2) Cara pemasangann

1bh

-pasang temberang tarik sokong pada tiang terkait
-pasang tension bracket pada tiang ,ikat dg steinless stell band dan kunci dg
stopping buckle
- pasang spenwartel diatur pada posisi panjang maksimum
-kawat penggantung selanjutnyaililit dg menggunakan guy grip yg sudah
terkait elalui thimble pada spenwartel
(9) cara tambat akhir pada tiang kayu
(a) kontruksi
(b) alat alat bantu dan pemasangannya
(1)
No Nama alat bantu
1
Baut
2
Thimble
3
Buldog grip
4
Sekang ulir
5
Sabuk plastik
(2) cara pemasangannya

Jumlah
1h
1bh
3bh
1bh
1bh

Pasang temberang tarik atau sokong pada tiang terkait
-

Buat lubang pada tiang dg diameter ½ pasang baut mata (arah baut
tegak lurus dg arah kabel
(6) Penarikan kabel udara
Sebelum dilaksanakan pearikan terlebih dahulu haeru dilakukan
persiapan ,sebagai beikut
(a) Persiapan penarikan
1.dalam penarikan kabel KU harus diperhatikan posisi kepla dan ekor
kepala ,kepala harus berada di sisi arah sentral
2. semua penjepit udara harusterpasang terlebih dulu pada setiap tiang
yang digunakan dengan cara seprti dijelaskan pada cara tambat kabel
udara
3. pada setiap tiang harus dipasang roll kabel guna memperlancarnya
jalan penarikan. Disamping untuk menghindari gesekan kabel dengan
benda benda keras lain

4. haspel kabel harus ditempatkan pada dongkrak di angkat perlahanlahan setinggi 10 dari permukaan tanah kemudian papan plat besi pada
papan penutup haspel dibuka
5. pemasangan tali penarik:
Kawat penggantung bearer dikupas untuk tempat pengikat tali penarik
a) Pisahkan penggantung kabel dari kabel nya kira-kira 30cm
b) Pasangkan end cap pada ujung kabel yang telah dipotong
6. pemasangan anti pulir
a) masukan kabel pada alat anti pulir melalui thimble
b) penggantung kabel setelah diteku melalui thimble dengan bulldogrid
c) pasang tali penarik padda alat anti pulir ada ujung stunya
7. pasang tali penarik pada roll kabel tang telah dipasang.
Apabila persiapan tersebut diatas selesai maka pekerjaan penarikan
kabel dapat dimulai dengan cara sebagai berikut:
1) Kabel udara ditaik melalui roll kabel
2) Penarikan terasa berat maka dapat dipergunakan tekel
3) Seteah selesai penarikan lepas peralatan anti pulir kemudian buat
tambat awal
c) mengencangkan kabel
pekerjaan ini dilakukan dengan cara membuat tambat terlebih dahulu
sekaligus mengencangkannya dengan pelaksanaan ebgai berikut
1) Passang tracktang pada tiap tempat penambatan kabel
2) Jepitkan bearer alat tracktang. Selanjutnya kencangkan dengan cara
menarik tangkai tracktang
3) Setelah penarikan kabelcukup kencang beri tanda pada kabel untuk
pengupasan bearer kemudian buat tambat akhir
(d) membat tambat akhir
1) pasang tracktangpada tiang tambat akhir
2) jepit penggantung pada tracktang kemudian kencangkan kabel
udara , beri tanda kupasan pada penggantung dan turunkzn
lagikabelnya
3) buat tambatan penggantung dg diikat buldog grip
4)jepit penggantung dg tracktang kemudian kencangkan kabel udara
dan pasang tambatan penggantung pada tiang
5) dg mengatur spenwartel lentur kabel dapat ditmbah atau
dikurangi sesuai perhitungan
c) lentur kabel
kabel udara tdk mungkin ditarik orizontl penuh (dalam posisi gerak
lurus ) karena adanya gerak berat kabel itu sendiri ,melainkan
merupakan garis lengkung

lentur didefinisikan sebagai jarak terjauh antara garis lurus yg
berbentuk pleh 2 tambatan kabel udara itu sendiri
faktor yg menentukan lentur dan tegangan adalah;
1) Batas putus gaya egngan dari kawat penggatung
2) berat dari kabel udara kg/m termasuk kawat penggantng
3) Gaya tegangan tambahan seprti beban angin dan batas pabjang
gawang
f. pengaturan lentur
ppengaturan kabel udara harus meengkuti perhitungan lentrur yg telah
ditentukan
sebagai pegangan lentur kabel udara di ind dtentukan masimum 2% dari panjang gawang dg tetap
memperhatikan unsur kerapian
utk memprmudah pelaksaannya dilapangan agar tetap sesuai dg ketentuan diatas .maka dalam
penarikan supaya menggunakan alat tracktang .disamping itu dalam penambatannya perlu dipasang
sekang ulir .
cara praktis dalam menentukan lentur kabel adalah sb;
a) Berilah tanda paa tiang a dan b yg menunjukan posisi titk lentur sesuai dg syarat yg
ditetapkan
b) Lentur maksimum akan dpt diketahuidg cara menaik garis imaginer anatara kedua titk tsb
diatas dan membandingkannya dgbkondisi lentur kabel udara yg ada
7) penyaberanan rute kabel udra
a. penyeberangan diatas jalan raya
rue kabel udara yg menyeberang jalan raya harus megikuti ketentuan sb;
1) Sudut penyeberangan
a. Penyeberangan harus diusahakan harus sejauh mungkin membentuk sudut 90 dg as
jalan
b. Apabila tdk memungkinkan diusahan dg sudut minimal 45 sehingga lintasan kabel relati
masih pendek
2) Tinggi rute jalan raya
Tinggirite kabel uara dari permukan jalan raya minimal 6 meter .sert memperhatikan kentuan
PERDA setempat
3) Cara pemasangan
a) Kabel udara yang menyeberang diatas jalan raya tidak boleh ada sambungan
b) Pemasangan nya pad tiamg dengan Cara ditambat
c) Tiang tempat penambatan kabel udara yangmenybrang jalan sedapat munkin
diperlengkapi dengan teberang

b. penyebrangan diatas sungai
1) sudut penyebrangan sama dengan ketentuan penyebrangan diatas jalan raya

2) tinggi rute diatas minimal 6 meter dari permukaan sungai pada saat pasang
3) cara pemasangan sama dengan ketentuan penyebrangan diatas jalan raya
4) dalam melaksanakan pekerjaan harus ada koordinasi dengan intansi terkait
c. penyebrangan diatas jalan kereta api
1. sudut penyebrangn sama dengan ketentuan penyebrangan diatas jalan raya
2. tinggi rute diatas jalan kereta api minimal 7,5 meter
3. cara pemasangan sama dengan ketentuan penyebrangan diatas jalan raya
4.dalam pelaksanaan pekerjaanharus ada koordinasi dengan pihak perumka
8. persilangan atau sejajar dengan saluran listrik
a. persilangan
ketentuan mengenai persilangan rute kabel udara engan saluran listrik PLN
B.SEJAJAR
Ketenyuan mengenai rute kbel udara yg sejajar dg saluran listrik pln dapat dilihat pada tabel nomor 2
9) penutup
Demikian buku ii utk dipedomani dalam rangka pengembangan mutu jaringan kbel di indonesia