Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Kinerja Guru dengan Menggunakan Metode Topsis (Studi Kasus: SMA Kristen 1 Salatiga)

  

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi

Kinerja Guru dengan Menggunakan Metode Topsis

(Studi Kasus: SMA Kristen 1 Salatiga)

  

Artikel Ilmiah

Peneliti :

  

Rocky Maxi Siahaya (672013701)

T. Arie Setiawan P, S.T., M.Cs.

  

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

  

2015

  

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi

Kinerja Guru dengan Menggunakan Metode Topsis

(Studi Kasus: SMA Kristen 1 Salatiga)

  

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

  

Peneliti :

Rocky Maxi Siahaya (672013701)

T. Arie Setiawan P, S.T., M.Cs.

  

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

  

2015

  

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Kinerja

Guru Dengan Menggunakan Metode Topsis

(Studi Kasus: SMA Kristen 1 Salatiga)

1) 2)

  

Rocky Maxi Siahaya, T. Arie Setiawan P

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

  

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia

Email: 1) rocky_maxi88@yahoo.com, 2) arie_setiawan_p@yahoo.com

Abstract

  

Teacher evaluation performance on SMA Kristen 1 Salatiga is usually done by using

manual calculation which is less efficient in the process of the final calculation of the

teacher performance. The implementation of the Decision Support System (DSS) with

TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution) method hopefully

can help the calculation process which is done on SMA Kristen 1 Salatiga. This study help

SMA Kristen 1 Salatiga in doing the process of taking decision based on the data and the

information collected in the field by using DSS. The decision made can be taking based on

the process of the tabulation of the accurate information which produce the teacher

evaluation performance and give teacher recommendation for the best performance. The

study result using TOPSIS method produce the similar recommendation with the manual

calculation result which is previously done on SMA Kristen 1 Salatiga.

  Keywords: Decision Support System (DSS), Evaluation, Teacher Performance, TOPSIS

Abstrak

  

Evaluasi kinerja guru pada SMA Kristen 1 Salatiga biasanya dilakukan dengan

menggunakan perhitungan manual yang kurang efisien dalam proses perhitungan hasil

akhir penilaian evaluasi kinerja guru. Implementasi Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

dengan metode TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution)

diharapkan dapat membantu proses penilaian yang dilakukan pada SMA Kristen1 Salatiga.

Penelitian ini membantu SMA Kristen 1 Salatiga dalam melakukan proses pengambilan

keputusan berdasarkan data dan informasi yang dikumpulkan di lapangan dengan

menggunakan sistem SPK. Keputusan yang dibuat dapat diambil berdasarkan proses

pengolahan informasi yang akurat sehingga didapat hasil evaluasi kinerja guru dan

memberikan rekomendasi guru dengan prestasi kerja terbaik. Hasil uji penelitian dengan

menggunakan metode TOPSIS menghasilkan rekomendasi yang sama dengan hasil

perhitungan manual yang dilakukan sebelumnya pada SMA Kristen 1 Salatiga. 1) Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan (SPK), Evaluasi, Kinerja Guru, TOPSIS Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, 2) Universitas Kristen Satya Wacana.

  Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana.

  1. Pendahuluan

  Kebutuhan akan informasi merupakan hal yang sangat penting saat ini, oleh karena itu diperlukan cara atau sarana yang baik untuk dapat mengelola dan menyimpan informasi tersebut. Dalam era informasi yang semakin canggih sekarang ini, banyak instansi dan perusahaan pemerintah maupun swasta diharapkan dapat menyajikan data dan informasi secara cepat, tepat dan akurat serta bermanfaat. Untuk mewujudkan hal tersebut maka diperlukan sebuah sistem informasi yang dapat menunjang kinerja dan performa kerja dari perusahaan atau instansi tersebut. Di sisi lain untuk membuat suatu pengambilan keputusan maka diperlukan informasi dan sebuah sistem informasi yang baik untuk mengolah data atau informasi yang ada. Evaluasi kinerja adalah suatu metode dan proses penilaian dan pelaksanaan tugas seseorang atau sekelompok orang atau unit-unit kerja dalam satu perusahaan atau organisasi sesuai dengan standar kinerja atau tujuan yang ditetapkan lebih dahulu [1].

  Dalam konteks perusahaan dan sekolah penilaian kinerja sangat berpengaruh terhadap jabatan atau pangkat karyawan, dalam hal ini guru. Penilaian kinerja yang dilakukan sangat membantu proses pengambilan keputusan untuk memberikan reward atau hadiah berupa kenaikan jabatan bagi seorang guru pada instansi tertentu dan juga meningkatkan kualitas guru disekolah. Hal ini juga berlaku pada SMA Kristen 1 Salatiga. Proses penilaian kinerja guru pada SMA Kristen 1 Salatiga biasanya dilakukan dengan menggunakan perhitungan secara manual sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Selain menyita banyak waktu dan tenaga, sistem manual ini dirasa kurang efisien karena kemungkinan besar terjadi kesalahan dalam melakukan perhitungan hasil akhir evaluasi. Selain itu juga dalam proses penyimpanan data tidak efektif disebabkan karena data yang tersimpan di dalam file kemungkinan bisa terhapus atau rusak.

  Menjawab permasalahan tersebut, dikembangkanlah sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat membantu pihak sekolah dalam mengolah dan menganalisis data yang ada. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ini menggunakan metode TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution). TOPSIS merupakan suatu bentuk metode pendukung keputusan yang didasarkan pada konsep bahwa alternatif yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif tetapi juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif yang dalam hal ini akan dapat memberikan keputusan hasil evaluasi kinerja guru.

  Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan menerapkan Sistem Pendukung Keputusan untuk evaluasi kinerja guru pada SMA Kristen 1 Salatiga. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai media bagi pihak SMA Kristen 1 Salatiga dalam mengelola data evaluasi kinerja guru.

  2. Tinjauan Pustaka

  Salah satu penelitian yang berjudul “Penerapan LINQ (Language

  

Intergrated Query ) Untuk Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi

  Kinerja Dosen (Studi Kasus Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga)” LINQ adalah salah satu kelas dasar dalam library .NET dan merupakan suatu fitur yang memungkinkan pengaksesan data dengan menggunakan sintaks bahasa pemograman. Evaluasi kinerja dosen perlu dilakukan karena hasil dari evaluasi ini dapat digunakan untuk bahan pertimbangan dalam jabatan seorang dosen. Metode yang dipakai adalah AHP (Analytic Hierarchy

  

Processing ) merupakan metode yang dapat digunakan untuk pengambilan

  keputusan dengan multikriteria dan multialternatif. Kriteria yang dapat digunakan adalah pengabdian masyarakat, pendidikan dan pengajaran serta penelitian [2].

  Penelitian lain yang juga dilakukan "SPK pada pemilihan sepeda motor Honda yang menggunakan metode ELECTRE (Elimination and Choice

  

Translation Realtity ) yang berbasis web". Banyaknya varian yang diproduksi

  Honda memberikan masyarakat pilihan untuk memilih varian apa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Metode ELECTRE merupakan salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria berdasarkan pada konsep outranking dengan menggunakan perbandingan berpasangan dari alternatif-alternatif berdasarkan setiap kriteria yang sesuai. Metode ELECTRE digunakan pada kondisi dimana alternatif yang kurang sesuai dengan kriteria dieliminasi dan alternatif yang sesuai dapat dihasilkan. Dengan kata lain, ELECTRE digunakan untuk kasus-kasus dengan banyak alternatif namun hanya sedikit kriteria yang dilibatkan [3].

  Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu yang membahas tentang SPK dengan berbagai metode (AHP dan ELECTRE), maka dilakukanlah penelitian terkait dengan Sistem Pendukung Keputusan dengan menggunakan metode TOPSIS. Sistem Pendukung Keputusan menggunakan TOPSIS dapat digunakan untuk multikriteria dengan mencari nilai alternatif positif dan negatif dari masing- masing alternatif untuk selanjutnya diproses dan memberikan hasil berupa rekomendasi. Sistem Pendukung Keputusan dengan metode TOPSIS ini menghasilkan evaluasi kinerja guru yang menampilkan ranking kinerja berdasarkan nilai tertinggi adalah kinerja terbaik sampai nilai yang terendah adalah kinerja terburuk.

  Adapun hal-hal yang berbeda dengan penelitian terdahulu adalah penelitian- penelitian terdahulu yang telah dibahas sebelumnya melakukan penilaian untuk semua alternatif yang dimiliki oleh sistem namun hanya menggunakan sedikit kriteria yang dilibatkan. Penilaian kinerja guru pada SMA Kristen 1 Salatiga dilakukan secara periodik, sehingga hasil dari penilaian ini dapat melihat performa dari guru-guru yang ada pada lingkungan SMA Kristen 1 Salatiga. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan, menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan alternative [4]. Sistem pendukung keputusan ini ditujukan untuk membantu pembuat keputusan dalam menyelesaikan suatu masalah dalam berbagai level manajemen dan bukan untuk mengganti posisi manusia sebagai pembuat keputusan. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) mampu memberi alternatif solusi bagi masalah semi terstruktur atau tidak terstruktur baik bagi perseorangan atau kelompok dan dalam berbagai macam proses dan gaya pengambilan keputusan.

  Gambar 1 Tahapan Pengambilan Keputusan

  Gambar 1 merupakan tahapan pengambilan keputusan yang terdiri dari empat tahap, yakni Intelligence, tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data

  

input diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah. Tahap

  kedua adalah Design, tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan, dan menganalisis alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Dalam penelitian ini SPK dengan menggunakan metode TOPSIS untuk menyelesaikan masalah pada SMA Kristen 1 Salatiga. Tahap ini meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi, dan menguji kelayakan solusi. Tahap ketiga adalah Choice, pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan dan menghasilkan rekomendasi tindakan. Tahap keempat

  

Implementation, adalah tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil.

  Pelaksanaan ini disertai dengan pengawasan dan koreksi yang diperlukan [4]. Kriteria evaluasi kinerja guru, penilaian yang dipakai pada SMA Kristen 1 Salatiga memiliki tiga kriteria utama.

  Gambar 2 Kriteria Penilaian Guru

  Gambar 2 merupakan kriteria penilaian guru. Kriteria yang pertama adalah Pra Pembelajaran merupakan kegiatan awal sebelum memulai kegiatan inti pembelajaran dan merupakan kriteria yang pertama dalam proses penilaian, dimana guru memeriksa kesiapan siswa dan melakukan kegiatan apersepsi. Kriteria kedua dari proses penilaian adalah Kegiatan Inti Pembelajaran dimana proses ini terdiri dari:

   Penguasaan Materi Pelajaran, yaitu guru dinilai berdasarkan kemampuan penguasaan materi pelajaran, mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, dan bagaimana menyampaikan materi dengan jelas dan sesuai dengan hierarki belajar, dan juga mengaitkan materi dengan realitas kehidupan.

   Pendekatan atau Strategi Pembelajaran, dimana guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, melakukan pembelajaran secara sistematis (runtut), menguasai kelas, melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual, melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif, dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan.

   Pemanfaatan sumber belajar atau media pembelajaran.

  Penggunaan media pembelajaran secara efektif, dan menghasilkan pesan yang menarik serta melibatkan siswa dalam pemanfaatan media merupakan proses penilaian.  Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa, yaitu guru diharapkan mampu menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa, dan menumbuhkan keceriaan dan antusiasme peserta didik dalam belajar.

   Penilaian proses dan hasil belajar, dimana guru dapat memantau kemajuan belajar selama proses pembelajaran dan melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi siswa.  Penggunaan bahasa, guru dinilai tentang penggunaan bahasa baik secara lisan maupun tulisan dengan jelas, baik dan benar juga menyampaikan pesan dengan gaya yang yang sesuai.

  Kriteria ketiga adalah Penutup merupakan bagian terakhir dari kriteria penilaian yang mengharuskan guru melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa, melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan atau tugas sebagai bagian dari remidi atau pengayaan, dan menutup atau mengakhiri pelajaran dengan baik.

  TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution) adalah salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria yang pertama diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang pada tahun 1981. TOPSIS menggunakan prinsip bahwa alternatif yang terpilih harus mempunyai jarak terdekat dari solusi ideal positif dan terjauh dari solusi ideal negatif dari sudut pandang geometris dengan menggunakan jarak Euclidean untuk menentukan kedekatan relatif dari suatu alternatif dengan solusi optimal. Solusi ideal positif didefinisikan sebagai jumlah dari seluruh nilai terbaik yang dapat dicapai untuk setiap atribut, sedangkan solusi ideal negatif terdiri dari seluruh nilai terburuk yang dicapai untuk setiap atribut. TOPSIS mempertimbangkan keduanya, yaitu jarak terhadap solusi ideal positif dan jarak terhadap solusi ideal negatif dengan mengambil kedekatan relatif terhadap solusi ideal positif. Kelebihan TOPSIS adalah konsepnya sederhana dan mudah dipahami, komputasinya efisien dan memiliki kemampuan untuk mengukur

  kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan dalam bentuk matematis yang sederhana. Berdasarkan perbandingan terhadap jarak relatifnya, susunan prioritas alternatif bisa dicapai [5]. Secara umum, prosedur dari metode TOPSIS mengikuti langkah-langkah sebagai berikut [5]: menentukan matriks keputusan yang

  ij

  ternormalisasi. Elemen r hasil dari normalisasi decision matrix R dengan metode Euclidean length of a vector adalah seperti terlihat pada Persamaan 1.

  (1) Langkah selanjutnya adalah menghitung matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot. Dengan bobot W = (w

  1 , w 2 , ......, w n ), maka normalisasi

  bobot matriks V adalah : w

1 r 11, seperti pada Persamaan 2.

  

w r w r .... w r

1 11 2 12 n 1n

  (2)

  V =

w r .... .... ....

1 21

.... .... .... ....

w m W r .... W r

1 11 2 m2 n mn

  Setelah menghitung matriks keputusan maka langkah selanjutnya adalah menghitung matriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negatif. Solusi ideal

  • a

  positif dinotasikan A*, sedangkan solusi ideal negatif dinotasikan A : seperti yang terlihat pada Persamaan 3.

  A* = {(max v ij ij | j € J), (min v | j € J) },

  (3)

  • - i = 1, 2, 3, ...., m} = {v

    1 *, v

    2 *, ...., v n *} A = {(min v ij ij | j € J), (max v

  | j € J) }, - - - i = 1, 2, 3, ...., m} = {v 1 , v 2 , ...., v n } J = {j = 1, 2, 3, ...., n dan j merupakan benefit criteria} J' = {j = 1, 2, 3, ...., n dan j merupakan cost criteria}

  Langkah berikutnya adalah menghitung jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negatif. S i * adalah jarak (dalam pandangan Euclidean) alternatif dari solusi ideal positif seperti yang terlihat pada Persamaan 4.

  ∗ ∗

  , dengan i = 1,2,3,..m (4)

  = ∑ ( − )

  =

  Persamaan untuk menghitung jarak terhadap solusi ideal negatif didefinisikan seperti yang terlihat pada Persamaan 5.

  − −

  , dengan i = 1,2,3,..m (5)

  = ∑ ( − )

  =

  Selanjutnya adalah menghitung nilai preferensi untuk setiap alternatif seperti yang terlihat pada Persamaan 6.

  − ∗

  = ∗ − (6)

  • Langkah yang terakhir adalah merangking alternatif. Alternatif dapat dirangking berdasarkan urutan C i *. Maka dari itu, alternatif terbaik adalah salah satu yang berjarak terpendek terhadap solusi ideal positif dan berjarak terjauh dengan solusi ideal negatif.

3. Metode Penelitian

  Secara umum penelitian terbagi ke dalam empat tahap, yaitu: (1) Tahap Identifikasi Masalah, (2) Tahap Perancangan Sistem, (3) Tahap Implementasi Sistem, (4) Tahap Pengujian Sistem. Penjelasan tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.

  Gambar 3 Tahapan Penelitian

  Tahap pertama dalam tahapan penelitian adalah identifikasi masalah. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap permasalahan yang ada, yaitu mendapatkan data dan literatur yang terkait dengan proses sistem pendukung keputusan menggunakan metode TOPSIS. Selain itu pada tahap ini dilakukan proses wawancara dengan user untuk mendiskusikan kebutuhan sistem yang diinginkan oleh user, singkatnya tahap ini disebut tahap pengumpulan kebutuhan user. Pada tahap ini dilakukan proses pengumpulan data dari berbagai sumber baik dari user maupun dari jurnal penelitian terdahulu. Hasil dari wawancara langsung dengan

  

user Kepala sekolah SMA Kristen 1 Salatiga. Berdasarkan hasil wawancara,

  evaluasi kinerja guru pada SMA Kristen 1 Salatiga masih menggunakan cara manual berbasis kertas, dengan kriteria penilaian guru. Penilaian guru dilakukan dengan angka 1 sampai dengan angka 5. Nilai 1 Sangat Buruk, nilai 2 Buruk, nilai 3 Cukup, nilai 4 baik dan nilai 5 Sangat Baik.

  Tahap kedua adalah perancangan sistem. Pada tahap ini dilakukan proses perancangan sistem menggunakan UML untuk mengetahui setiap proses beserta semua aktifitas dari masing-masing user yang akan dibangun pada sistem. Selain itu dilakukan pula perancangan pada user interface berupa prototype sistem. Tahap ketiga adalah perancangan database dan perancangan TOPSIS pada sistem. Pada tahap ini dibuat semua tabel-tabel yang akan digunakan pada sistem, selain itu dibuat perancangan TOPSIS yang akan digunakan pada sistem. Tahap keempat adalah implementasi sistem. Tahap ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari tahap peracangan sistem.

  Sistem dibuat sesuai dengan kebutuhan yang telah didefinisikan pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini dibangun sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode TOPSIS untuk melihat evaluasi kinerja guru pada SMA Kristen 1 Salatiga. Implementasi dilakukan dengan merealisasikan kebutuhan minimum untuk dapat menjalankan sistem informasi ini yaitu Processor P IV 2.0 MHz, Memory 512 Mb, Hard Disk 40 GB, OS Windows 7 atau Windows XP. Tahap kelima adalah pengujian sistem. Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem, yaitu menjalankan proses implementasi sistem, dengan menguji hasil akhir perhitungan TOPSIS pada sistem dengan perhitungan manual yang dilakukan oleh user. Perancangan implementasi TOPSIS pada sistem dapat dilihat dalam contoh Tabel Matriks Penilaian pada Tabel 1.

   Tabel 1. Tabel Matriks Penilaian CI C2 C3 G1

  5

  4

  4 G2

  4

  4

  4

  4

  5

  5 G3 G4

  5

  3

  4 C1, C2, dan C3 merupakan kriteria penilaian yang digunakan pada aplikasi,

  dimana C1 adalah Kriteria Pra Pembelajaran, C2 adalah Kriteria Kegiatan Inti Pembelajaran, dan C3 adalah Kriteria Penutup. Dimana nilai untuk setiap kriteria merupakan nilai rata-rata dari setiap sub kriteria. Sedangkan G1, G2, dan G3, adalah guru yang akan dijadikan sebagai objek penilaian. Langkah berikut adalah menentukan bobot untuk masing-masing kriteria. Adapun bobot yang digunakan adalah sebagai berikut: (C1, C2, C3) = (5, 5, 5). Nilai 5 pada semua bobot menerangkan bahwa semua kriteria yang digunakan pada penilaian mempunyai kepentingan yang sama sehingga tidak ada satu kriteria yang lebih penting dari kriteria yang lain. Langkah selanjutnya dari perancangan TOPSIS adalah menentukan nilai Xij untuk masing-masing kriteria. Xij adalah jumlah nilai kriteria dari tiap guru. Seperti terlihat pada Tabel 2.

  

Tabel 2. Tabel Xij Penilaian

C1 C2 C3 Xij 9,055385 8,124038 8,544004

  Nilai 9.055385 pada kolom C1 baris Xij didapat dengan cara menjumlahkan kuadrat semua nilai penilaian guru yang ada pada kriteria C1 dan kemudian dicari akar dari hasil penilaian tersebut, seperti pada contoh berikut:

  

2

  2

  2

  2 Xij (C1, G1) = ) + (4 ) + (4 ) + (5 )

  √(5

  Xij (C1, G1) = √82 = 9.055385

  Cara yang sama dapat digunakan untuk menghitung nilai pada kolom C2 baris X ij , dan kolom C3 kolom X ij. Setelah menghitung nilai X ij maka langkah berikutnya adalah membuat matriks keputusan ternormalisasi. Hasil dari perhitungan tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.

  

Tabel 3. Tabel Matriks Keputusan Ternormalisasi

C1 C2 C3 Xij 9,055385 8,124038 8,544004 G1 0,552158 0,492366 0,468165 G2 0,441726 0,492366 0,468165 G3 0,441726 0,615457 0,585206 G4 0,552158 0,369274 0,468165

  Nilai 0.552158 pada kolom C1 baris G1 didapat dengan cara membagi nilai penilaian pada masing-masing guru per kriteria seperti pada Tabel 1 dengan nilai X ij per kriteria. Berikut ini adalah contoh perhitungannya:

  Rij (C1, G1) = 5 / 9.055385 = 0.552158 Rij (C2, G1) = 4 / 8.124038 = 0.492366 Rij (C2, G3) = 5 / 8.124038 = 0,615457 Rij (C2, G4) = 3 / 8.124038 = 0.369274 Rij (C3, G3) = 5 / 8.544004 = 0.585206 Rij (C3, G4) = 4 / 8.544004 = 0.468165

  Langkah selanjutnya adalah mencari nilai Y ij dengan cara melakukan perkalian antara nilai R ij dengan nilai bobot. Hasil dari perhitungan Y ij (ranking bobot ternormalisasi) dapat dilihat pada Tabel 4.

  

Tabel 4. Tabel Matriks Yij

C1 C2 C3

  Bobot

  5

  5

  5 G1 2,760788 2,46183 2,340823 G2 2,208631 2,46183 2,340823 G3 2,208631 3,077287 2,926029 G4 2,760788 1,846372 2,340823

  Nilai 2,760788 pada kolom C1 dan baris G1 didapat dengan cara mengalikan bobot kolom C1 dengan nilai C1 kolom G1 pada Tabel 3. Mengingat bahwa nilai bobot pada masing-masing kriteria sama dengan 5 maka nilai dari Tabel 4 didapat dengan cara mengalikan nilai C1G1 pada Tabel 3 dengan nilai 5. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai Y max (solusi ideal positif) dan Y min (solusi ideal negatif) untuk masing-masing kriteria seperti terlihat pada Tabel 5.

  Tabel 5. Tabel Matriks Y+ dan Y- Kriteria Y+ Y- C1 2,760788 2,208631 C2 3,077287 1,846372 C3 2,926029 2,340823

  • Langkah selanjutnya dari perancangan TOPSIS adalah menghitung nilai D
    • (jarak alternatif solusi ideal positif) dan D (jarak alternatif solusi ideal negatif) seperti yang terlihat pada Tabel 6.

  Tabel 6. Tabel Matriks D+ dan D- Guru D+ D-

  G1 0,849267 0,826841 G2 1,012982 0,615457 G3 0,552158 1,362944 G4 1,362944 0,552158

  Nilai D dan D pada Tabel 6 merupakan hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan rumus jarak alternatif solusi ideal positif dan solusi ideal negatif seperti yang terlihat pada Rumus 4 dan Rumus 5 Langkah terakhir dari perhitungan TOPSIS adalah menghitung nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) untuk masing-masing penilaian dengan persamaan V i = D i- / (D i+ + D i- ).

  

Tabel 7. Tabel Matriks Vi

Guru Kriteria D+ D- Vi

G1 C1 0,849267 0,826841 0,49331

  1,012982 0,615457 0,377943

G2 C2 G3 C3 0,552158 1,362944 0,711682

  1,362944 0,552158 0,288318 G4

  Tabel 7 merupakan hasil akhir dari perhitungan TOPSIS. Hasil akhir perhitungan berdasarkan tabel 7 menampilkan ranking kinerja berdasarkan nilai tertingggi sampai nilai yang terendah dan menunjukan bahwa nilai tertinggi terdapat pada kode guru G3 sebagai kinerja terbaik dan nilai terendah terdapat pada kode guru G4 sebagai kinerja terburuk.

  Use Case Diagram merupakan diagram yang menjelaskan manfaat sistem,

  jika dilihat dari sudut pandang orang atau sesuatu yang berada di luar sistem yang sedang dibangun (aktor). Jenis diagram ini dapat digunakan untuk menangkap

  

requirements sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja

[6]. Admin Pengolahan Data Guru Pengolahan Data His tory Penilaian Pengolahan Data Bobot Pengolahan Data User Us er Pengolahan Data Kriteria Pengolahan Data Sub Kriteria Pengolahan Penilaian

Gambar 4 Use Case Diagram System

  Gambar 4 merupakan use case diagram pada aplikasi, dijelaskan sebagai berikut. Aplikasi memiliki 2 (dua) aktor yaitu user dan admin. User adalah guru SMA Kristen 1 Salatiga. Sedangkan admin adalah orang yang mempunyai hak untuk melakukan input semua data-data master yang dibutuhkan oleh aplikasi dalam hal ini dilakukan oleh Kepala Sekolah SMA Kristen 1 Salatiga.

  Admin mempunyai hak dalam pengolahan data guru, data bobot, data user,

  data history penilaian, pengolahan data penilaian, pengolahan data sub kriteria, dan pengolahan data kriteria. Sedangkan user mempunyai hak dalam pengolahan data guru, data user, history penilaian, dan penilaian. Activity diagram adalah diagram yang memodelkan alur kerja (workflow) sebuah proses bisnis dan urutan aktivitas langkah per langkah dalam suatu proses [6]. Berdasarkan use case terdapat dua activity diagram yaitu activity diagram user dan activity diagram admin.

  Start Login

Admin Aplikasi Database

Invalid Pilih Menu Utama Valid Menu Utama Menu Guru Lihat dan Edit Data Guru Finish Menu User Lihat dan Edit Data Penilaian Penilaian Penilaian Lihat Data Penilaian History Lihat History User

  

Gambar 5 Activity Diagram User

  Gambar 5 adalah activity diagram user. User mempunyai beberapa hak yang dapat dilakukan pada aplikasi yang dibuat. Seorang user hanya dapat melihat dan meng-edit data guru dan data user yang dimiliki olehnya. Data-data tersebut akan ditampilkan apabila user melewati proses login dengan benar. Hak akses terakhir yang dimiliki oleh user adalah data history penilaian. User dapat mengakses semua data history penilaian yang ada pada sistem. Start Login Admin Aplikasi Database

  Invalid Pilih Menu Utama Valid Menu Utama Menu Guru Tambah, Hapus, Lihat, dan Edit Data Guru Menu User Tambah, Hapus, Lihat, Penilaian Penilaian Penilaian Tambah, Hapus, Lihat, History Lihat History dan Edit Data Penilaian dan Edit Data User Finish Menu Kriteria Tambah, Hapus, Lihat, Menu Bobot Tambah, Hapus, Lihat, Menu Sub Tambah, Hapus, Lihat, Kriteria dan Edit Data Sub Kriteria dan Edit Data Kriteria dan Edit Data Bobot Gambar 6 Activity Diagram Admin

  Gambar 6 merupakan activity diagram admin. Admin mempunyai beberapa hak yang dapat dilakukan pada aplikasi yang dibuat. Seorang admin mempunyai hak penuh dalan sistem meliputi hak untuk menambah, menghapus, mengubah, dan melihat data guru, user, bobot, kriteria, sub kriteria, penilaian, serta hak untuk melihat semua history penilaian yang ada pada sistem. Sequence diagram merupakan gambaran urutan kejadian yang terjadi dalam sistem menurut hak akses yang dimiliki oleh masing-masing user [6]. Sequence diagram pada sistem ini dibagi menjadi dua bagian, yakni sequence diagram user dan sequence diagram admin . : Admin Aplikas i Databas e

  Login Pilih Menu Guru Validas i Tampilkan Menu Utama Pilih Menu Us er Lihat dan Edit Data Guru Tutup Pilih Menu His tory Penilaian Lihat dan Edit Data Us er Tutup Pilih Menu Penilaian Lihat Has il Penilaian Lihat His tory Penilaian Tutup Tutup

Gambar 7 Sequence Diagram User

  Gambar 7 merupakan sequence diagram user pada sistem yang menjelaskan urutan proses atau aktifitas yang dapat dilakukan oleh seorang user dalam melakukan aktifitasnya. User akan melakukan login pada aplikasi. Kemudian aplikasi akan melakukan validasi user. Apabila berhasil maka user akan masuk ke menu utama dengan pilihan hak akses menu data guru, update data guru,

  

history penilaian, dan menu hasil penilaian. Berikutnya adalah Gambar 8 sequence

diagram admin yang memiliki urutan proses atau aktifitas yang dapat dilakukan

  oleh seorang admin dalam melakukan aktifitasnya. Admin akan melakukan login pada aplikasi. Kemudian aplikasi akan melakukan validasi admin. Apabila berhasil maka admin akan masuk ke menu utama dengan pilihan hak akses menu data guru, bobot, kriteria, sub kriteria, history penilaian, dan menu penilaian.

  

Gambar 8 Sequence Diagram Admin

Class diagram merupakan diagram yang membantu dalam visualisasi

  struktur kelas-kelas dari suatu sistem. Dalam diagram ini, diperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas [6]. : Admin Aplikas i Databas e Login Validas i Tampilkan Menu Utama Pilih Menu Guru Update, Sim pan, Hapus Data Guru Tutup Pilih Menu His tory Penilaian Hapus dan Cari His tory Penilaian Tutup Pilih Menu Penilaian Sim pan, Hapus , Update Has il Penilaian Tutup Update, Sim pan, Hapus Data Bobot Tutup Pilih Menu Bobot Tutup Pilih Menu Kriteria Update, Sim pan, Hapus Data Kriteria Tutup Pilih Menu Sub Kriteria Update, Sim pan, Hapus Data Sub Kriteria Tutup Update, Sim pan, Hapus Data Us er Tutup Pilih Menu Us er

  

Gambar 9 Class Diagram System

  Gambar 9 adalah class diagram system yang menggambarkan relasi antara satu class dengan class yang lain. Setiap class terdiri dari atribut dan operation. Atribut merupakan daftar kolom beserta tipe data yang digunakan sesuai dengan tabel yang ada didalam database. Sedangkan operation merupakan rancangan fungsi-fungsi yang akan digunakan untuk pengembangan aplikasi yang dibuat. Pada diagram terlihat kelas pegawai berelasi dengan kelas user dengan derajat relasi 1 to 1 yang berarti bahwa 1 pegawai hanya memiliki 1 user. Kelas kategori berelasi dengan kelas detail kriteria dengan derajat relasi 1 to many yang artinya 1 kriteria dapat memiliki banyak detail kriteria. Selain itu kelas wilayah berelasi dengan kelas penilaian dengan derajat relasi 1 to many yang artinya 1 wilayah dapat memiliki lebih dari 1 penilaian.

4. Hasil dan Pembahasan

  Data penilaian awal yang harus dimasukan ke dalam sistem adalah master data kriteria penilaian yang akan digunakan sebagai acuan penilaian setiap guru.

  Form master data kriteria penilaian dapat dilihat pada Gambar 10.

  

Gambar 10 Form Master Kriteria

  Gambar 10 digunakan untuk menyimpan semua data kriteria yang ada pada sistem penilaian. User dapat memasukan id dan deskripsi dari kriteria yang akan digunakan. Setelah memasukkan data kriteria, maka langkah selanjutnya adalah memasukkan sub kriteria yang akan digunakan pada proses penilaian. Form master data sub kriteria dapat dilihat pada Gambar 11.

  Gambar 11 Form Master Sub Kriteria

  Gambar 11 merupakan halaman pengolahan data sub kriteria. Setiap penilaian kinerja guru akan menggunakan data sub kriteria.

  Gambar 12 Form Master Deskripsi

  Gambar 12 merupakan halaman pengolahan data deskripsi yang berisi penjelasan tentang deskripsi kriteria yang menjadi acuan untuk menentukan bobot penilaian. maka langkah selanjutnya adalah memasukkan bobot penilaian yang digunakan pada aplikasi. Setelah menentukan kriteria dan sub kriteria, maka langkah selanjutnya adalah memasukkan bobot penilaian yang digunakan pada aplikasi. Form pengisian master bobot dapat dilihat pada Gambar Form pengisian

  master bobot dapat dilihat pada Gambar 13.

  

Gambar 13 Form Master Bobot

  Gambar 13 adalah form pengolahan data bobot yang dipakai sebagai nilai bobot pada setiap kriteria penilaian yang akan digunakan dalam proses perhitungan data menggunakan TOPSIS. Pada Gambar 13 nilai bobot dari setiap kriteria adalah nilai maksimal yaitu lima (5). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua kriteria mempunyai kepentingan yang sama dalam proses penilaian, sehingga tidak ada satu kriteria yang lebih penting dari kriteria lainnya.

   Gambar 14 Form Master Periode

  Gambar 14 adalah halaman periode yang mendeskripsikan evaluasi penilaian kinerja guru pada suatu periode tertentu.

  

Gambar 15 Form Proses Penilaian

  Selanjutnya adalah Menu proses dimana menu proses digunakan untuk memasukan semua data penilaian berdasarkan deskripsi kriteria yang telah ditetapkan seperti terlihat pada Gambar 15. Hasil perhitungan pada sistem dapat dilihat pada Gambar 16.

  Gambar 16 Hasil Perhitungan Gambar 16 merupakan laporan hasil penilaian yang dilakukan pada sistem dengan menggunakan metode TOPSIS. Pada laporan ditampilkan penilaian kinerja guru dengan nilai tertinggi sampai dengan nilai terendah. Guru dengan nilai tertinggi merupakan hasil rekomendasi sistem yang menunjukan hasil kinerja guru yang terbaik. Proses perhitungan sistem digunakan dengan memanfaatkan view yang ada pada database. View dibuat sesuai dengan urutan proses TOPSIS. Tahap pertama dalam proses perhitungan sistem adalah menentukan nilai rata-rata untuk setiap kriteria.

  

Gambar 17 Hasil Perhitungan Rekap Nilai

  Gambar 17 merupakan hasil perhitungan rekap nilai. Rekap nilai ini didapatkan dengan cara mencari nilai rata-rata dari setiap deskripsi kriteria yang nilainya dimasukan oleh user. Rekap nilai dihitung sesuai dengan nilai yang dimasukan oleh user pada Tabel 1. Setelah mendapatkan nilai rata-rata, maka langkah selanjutnya adalah mencari nilai Xij.

  

Gambar 18 Hasil Perhitungan Xij

  Gambar 18 merupakan hasil perhitungan nilai Xij yang menunjukan persamaan hasil perhitungan sesuai dengan Tabel 2. Hasil perhitungan didapatkan dengan cara mencari nilai akar dari hasil penjumlahan kuadrat setiap nilai kriteria dari masing-masing alternatif. Setelah mendapatkan nilai Xij, maka langkah selanjutnya adalah mencari nilai dari matriks keputusan ternormalisasi.

  

Gambar 19 Hasil Perhitungan Matriks Normalisasi

  Gambar 19 merupakan hasil perhitungan nilai matriks normalisasi yang menunjukan persamaan hasil perhitungan sesuai dengan Tabel 3. Proses perhitungan nilai matriks keputusan ternormalisasi yang didapatkan dengan cara membagi nilai penilaian dengan nilai Xij untuk setiap kriteria penilaian. Setelah menghitung nilai matriks keputusan ternormalisasi, maka langkah selanjutnya adalah menghitung nilai Yij, yaitu dengan cara mengalikan semua nilai matriks dengan bobot per kriteria.

  

Gambar 20 Hasil Perhitungan Yij

  Gambar 20 merupakan hasil perhitungan nilai Yij yang menunjukan persamaan hasil perhitungan sesuai dengan Tabel 4. Setelah menentukan nilai Yij, maka langkah selanjutnya adalah menentukan nilai maksimum dan minimum dari setiap nilai kriteria yang ada.

  

Gambar 21 Hasil Perhitungan Yij Maksimum dan Minimum

  Gambar 21 merupakan hasil perhitungan nilai Yij Maksimum dan Minimum yang menunjukan persamaan hasil perhitungan sesuai dengan Tabel 5. Setelah nilai

  maksimum dan minimum ditentukan maka langkah selanjutnya adalah menentukan nilai D

  • dan D
    • .

  • dan D
    • yang menunjukan persamaan hasil perhitungan sesuai dengan Tabel 6. Hasil perhitungan didapat dengan cara mencari nilai akar dari hasil penjumlahan matriks ternormalisasi dikurangi nilai Yij minimum (untuk mendapatkan nilai D
    • ) dan Yij maksimum

  • ). Langkah terakhir pada proses perhitungan adalah menghitung nilai akhir.

  

Gambar 22 Hasil Perhitungan D+ dan D-

  Gambar 22 merupakan hasil perhitungan nilai D

  (untuk mendapatkan nilai D

  

Gambar 23 Hasil Perhitungan Hasil Akhir

  Gambar 23 merupakan hasil perhitungan nilai Hasil Akhir. Hasil perhitungan didapat dengan cara nilai D- dibagi hasil penjumlahan D- dan D+ untuk masing-masing objek penilaian (guru) yang menunjukkan persamaan hasil perhitungan sesuai dengan Tabel 7.

  Pengujian dan analisis sistem dilakukan menggunakan pengujian black box yaitu pengujian yang akan menjelaskan status dari masing-masing proses dalam sistem, dimana sudah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Hasil pengujian sistem yang telah dilakukan, dapat ditunjukkan pada Tabel 8.

  

Tabel 8. Hasil Black Box Testing Untuk Proses Output

No Poin Pengujian Validasi Input Data Input Hasil Uji Status Uji

1 Pengujian

  Form Login Verifikasi

  Username dan Password Username dan

  Password Akan ada peringatan dari sistem kepada user apabila tidak mengisi usename atau password . Apabila username dan password sama dengan yang terdaftar pada database , maka user dapat mengakses halaman utama.

  Valid

  2 Pengujian Form Master

  Data Data yang dibutuhkan untuk masing- masing form Data-data

yang

dibutuhkan harus diisi

karena

merupakan primary key pada masing- masing tabel yang ada didalam.

  Sistem akan memberikan peringatan bahwa data yang diisi tidak lengkap dan data tersebut tidak akan disimpan dalam database apabila ada data yang tidak valid.

  Sebaliknya sistem akan menyimpan data yang valid ke dalam database .

  Valid

  3 Pengujian Perhitungan TOPSIS

  Data Penilaian Data penilaian

yang

dimasukkan oleh user.

  Pada aplikasi hasil perhitungan dengan menggunakan metode TOPSIS akan sama hasilnya dengan perhitungan manual.

  Valid

  4 Pengujian Laporan Laporan yang ditampilkan Kode penilaian Aplikasi dapat menghasilkan laporan penilaian berdasarkan kode yang dimasukkan oleh user.

  Valid

Dokumen yang terkait

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Paru - Paru dengan Metode Rule Based Knowledge

0 0 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS V SD 1 DAREN TAHUN PELAJARAN 20132014

0 0 22

PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA, DAN MOTIVASI KERJA, TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi Pada Lembaga Kursus dan Pelatihan Nissan Fortuna Kudus Pati Jepara)

0 0 15

IMPROVING SPEAKING ABILITY OF THE TENTH GRADE STUDENTS OF SMA NU AL MA’RUF KUDUS IN ACADEMIC YEAR 20132014 BY USING FISHBOWL DISCUSSION By NA’IMATUL ROSIDAH

0 0 18

IMPROVING READING COMPREHENSION OF THE TENTH GRADE STUDENTS OF SMA 1 GEBOG KUDUS IN THE ACADEMIC YEAR 20132014 BY USING READ PAIR SHARE (A Classroom Action Research)

0 0 17

Sistem Informasi Manajemen Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Kudus Berbasis WEB

0 0 17

THE WRITING ABILITY OF DESCRIPTIVE TEXT OF THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP 1 MEJOBO KUDUS IN THE ACADEMIC YEAR 20132014 TAUGHT BY USING PICTURE OF TOURISM BROCHURES By DIAH AYU KARTIKAWATI

0 0 18

THE USE OF CLUSTERING TECHNIQUE TO IMPROVE THE SPEAKING ABILITY OF CLASS X-5 STUDENTS OF SMA 1 GEBOG KUDUS IN ACADEMIC YEAR 20132014

0 0 17

Pengembangan Website Promosi Berdasarkan Asal Mahasiswa Baru (Studi Kasus: FTI UKSW Salatiga) Artikel Ilmiah

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Pengelolaan Pengetahuan Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Utara menggunakan Kerangka SECI

0 0 29