Pengertian Rule Of Law dan

Pengertian Rule Of Law
Pengertian Dan Prinsip Rule of Law Menurut Para Ahli – Rule of law adalah suatu legalisme
hukum yang mengandung suatu gagasan bahwa keadilan dapat dilayani dengan cara pembuatan
sistem peraturan dan juga prosedur yang objektif, tidak memihak, juga tidak personal serta
otonom,Rule of law merupakan konsep mengenai “common law” ialah seluruh aspek negara
yang menjunjung tinggi supremasi hukum yang dibangun atas prinsip keadilan serta egalitarian.
Rule of law ialah rule by the law bukan rule by the man.
Keadilan harus berlaku kepada setiap orang, oleh sebab itu lahirlah doktrin “Rule Of Law”.
Pengertian Menurut Para Ahli
Menurut Philipus M.Hadjon,ialah bahwa negara hukum yang menurut istilah bahasa Belanda
adalah “rechtsstaat” ini lahir dari suatu perjuangan menentang suatu absolutisme, ialah dari
kekuasaan raja yang semena-mena untuk dapat mewujudkan negara yang didasarkan pada suatu
peraturan
perundang-undanagan.
Oleh sebab itu didalam proses perkembangannya “rechtsstaat” ini lebih memiliki ciri yang
revolusioner.
Menurut Friederich J.Stahl, Ada 4 unsur pokok untuk berdirinya satu rechstaat, ialah sebagai
berikut:


Hak-hak manusia




Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu



Pemerintahan berdasarkan peraturan-peraturan



Peradilan administrasi dalam perselisihan

(Fried Man,1959) menggemukakan Rule of law adalah doktrin dengan semangat dan juga
idealisme keadilan yang tinggi
Rule of law dibedakan antara :
1.Pengertian hakiki (ideological sense) ialah erat hubungannya dengan menegakkan rule of law
sebab menyangkut dengan ukuran-ukuran tentang hukum yang baik dan buruk.
2.Pengertian formal (in the formal sence) ialah “organized public power” atau juga suatu
kekuasaan umum yang terorganisasikan, contohnya suautu negara

Menurut (Sunarjati Hartono,1982) Tetapi diakui bahwa sulit untuk dapat memberikan
pengertian Rule of law, Namun pada intinya tetap sama, bahwa Rule of law ialah harus
menjamin apa yang diperoleh masyarakat ataupun bangsa yang bersangkutan dipandang sebagai
keadilan, khususnya pada keadilan sosial .

Menurut (Satjipto Raharjo ; 2003) Rule Of Law ialah sebagai suatu institusi sosial yang juga
memiliki struktur sosial sendiri serta memperakar budaya sendiri . Rule Of Law tumbuh serta
berkembang ratusan tahun seiring dengan pertumbuhan pada masyarakat Eropa, sehingga dapat
memperakar sosial serta budaya eropa,yang bukan institusi netral.
Gerakan pada masyarakat yang menghendaki bahwa kekuasaan raja ataupun penyelenggara
negara harus dapat dibatasi dan juga diatur dengan cara suatu peraturan perundang-undangan,
serta pelaksanaan didalam hubungannya dengan segala peraturan perundang-undangan inilah
yang sering diistilahkan dengan Rule Of Law.
Pengertian Rule Of Law ialah berdasarkan subtansi ataupun isinya yang sangat berkaitan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku didalam suatu negara. Konsekuensinya ialah pada
setiap negara akan mengatakan mendasarkan pada Rule Of Law didalam kehidupan negaranya,
walaupun negara tersebut ialah negara otoriter. Atas dasar inilah alasannya maka diakui bahwa
sulit menentukan apa pengertian pengertian Rule Of Law secara universal, sebab setiap
masyarakat melahirkan pengertian yang berbeda-beda. Didalam hubungan ini maka Rule Of Law
dalam hal ini munculnya yang bersifat “endogen”, yang berarti “muncul dan juga berkembang

dari suatu masyarakat tertentu”.
Prinsip-Prinsip Rule Of Law
Prinsip-prinsip secara formal (in the formal sense) Rule Of Law tercantum pada UUD 1945 dan
juga pasal-pasal UUD negara RI tahun 1945. Point utama dari Rule Of Law ialah jaminan
adanya suatukeadilan bagi masyarakatnya, khususnya pada keadilan sosial.
Prinsip-prinsip Rule of Law Secara Formal (UUD 1945)
1. Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1: 3)
2. Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum serta pemerintahan itu tanpa kecuali (pasal 27:1)
3. Setiap orang berhak atas jaminan, perlindungan ,pengakuan, serta kepastian hukum yang
adil serta perlakuan sama di hadapan hukum (pasal 28 D:1)
4. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan
juga layak dalam hubungan kerja ( pasal 28 D: 2)
Prinsip-prinsip Rule of Law secara Materiil atau Hakiki :


berhubungan erat dengan the enforcement of the Rule of Law




Keberhasilan the enforcement of the rule of law itu tergantung pada kepribadian nasional
masing-masing bangsa (Sunarjati Hartono, 1982)



Rule of law juga mempunyai akar sosial dan juga akar budaya Eropa (Satdjipto Rahardjo,
2003)



Rule of law juga adalah suatu legalisme, aliran pemikiran hukum,yang mengandung
wawasansosial, gagasan tentang hubungan antarmanusia, masyarakat serta negara.



Rule of law adalah suatu legalisme liberal (Satdjipto Rahardjo, 2003).

Menurut Albert Venn Dicey didalam Introduction to the Law of the Constitution,
memperkenalkan istilah the Rule Of Law yang secara sederhana berarti ialah “sebagai suatu
keteraturan hukum”.

Menurut Albert Venn Dicey ada 3 unsur yang fundamental pada Rule Of Law, ialah sebagai
berikut:


Supremasi aturan-aturan hukum



Kedudukan yang sama dimuka hukum



Terjaminnya hak-hak asasi manusia oleh Undang-undang serta keputusan pengadilan.

Terdapat Suatu hal yang harus diperhatikan bahwa didalam hubungan dengan negara ialah hanya
berdasarkan prinsip tersebut, maka negara terbatas didalam suatu pengertian negara hukum
formal, ialah negara yang tidak bersifat proaktif melainkan bersifat pasif. Sikap negara yang
demikian ini disebabkan negara tersebut hanya menjalankan serta taat pada apa yang termaktub
didalam suatu konstitusi semata.
Didalam hubungan suatu negara hukum organisasi pakar hukum internasional, atau International

Comission of Jurists (ICJ), ini secara intens melakukan kajian pada konsep negara hukum dan
juga unsur-unsur esensial yang terkandung didalam Negara tersebut.
Pertemuan ICJ di Bangkok pada tahun 1965 ini semakin menguatkan posisi Rule Of Law
didalam kehidupan bernegara. Selain itu dari pertermuan tersebut maka telah digariskan bahwa
disamping hak-hak politik bagi rakyat juga harus diakui pula adanya suatu hak-hak sosial serta
ekonomi, sehingga perlu dibentuk standar-standar sosial ekonomi.
Komisi ICJ ini merumuskan syarat-syarat pada pemerintahan yang demokratis dibawah Rule Of
Law yang dinamis, ialah sebagai berikut:


Perlindungan konstitusional



Lembaga kehakiman yang bebas dan juga tidak memihak



Pemilihan umum yang bebas




Kebebasan menyatakan pendapat



Kebebasan berserikat atau berorganisasi serta berposisi



Pendidikan kewarganegaraan

Gambaran tersebut mengukuhkan negara hukum ialah sebagai “welfare state”, Sebab sebenarnya
mustahil untuk dapat mewujudkan cita-cita Rule Of Law sementara posisi dan juga peran negara
sangat minimal serta lemah. Atas dasar tersebutlah negara diberikan suatu keluasan dan juga
kemerdekaan bertindak atas dasar inisiatif parlemen.
Didalam gagasan welfare state tersebut ternyata negara memiliki suatu kewenangan yang relatif
lebih besar, dibandingkan dengan format negara yang bersifat negara hukum formal saja. Selain
itu juga, didalam welfare state yang terpenting ialah negara semakin bersifat otonomuntuk
mengatur dan juga mengarahkan fungsi serta peran suatu negara bagi kesejahteraan hidup

masyarakat.
Sejalan dengan kemunculan ide demokrasi konstitusional yang tidak terpisahkan dengan konsep
negara hukum, baik itu “rechtsstaat” ataupun “Rule of Law”, yang pada prinsipnya ialah
memiliki kesamaan yang fundamental serta juga saling mengisi. Pada prinsip negara ini unsur
penting adalah dengan pengakuan adanya pembatatasan kekuasaan yang dilakukan secara
konstitisional. Oleh sebab itu, terlepas dari adanya suatu pemikiran dan juga praktek konsep
negara hukum yang berbeda.