Distribusi Binomial Negatif dan Distribu

MAKALAH
STATISTIKA MATEMATIKA

DISTRIBUSI BINOMIAL NEGATIF DAN DISTRIBUSI GEOMETRIK

Dosen Pembimbing:
Abdul Aziz,M.Si

Nama Kelompok:
1.
2.
3.
4.
5.

Nurul Anggraeni Hidayati
Nur Azlindah
M. Helmi P.
Roikhatul Jannah
Siti Ainur Rohmah


(14610002)
(14610005)
(14610020)
(14610021)
(14610030)

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2016

1. Distribusi Binomial Negatif (Negative Binomial)

1.1 Definisi
Distribusi ini berkaitan dengan suatu percobaan yang diulang beberapa kali
secara bebas sehingga mendapatkan sukses yang ke- . Dimana sukses terakhir
adalah akhir percobaan. Secara khusus, untuk
distribusi geometrik.


=

distribusi ini sama dengan

Dalam teori probabilitas dan statistika, distribusi binomial negatif termasuk
distribusi probabilitas diskret jumlah keberhasilan dalam n percobaan yang
saling bebas.
Percobaan akan mengikuti distribusi binomial jika dalam setiap percobaan
selalu memiliki dua kejadian yang mungkin, yakni ”Sukses” atau ”Gagal”.
Dimana dua kemungkinan tersebut selalu memiliki nilai probabilitas yang
sama. Dalam praktiknya, sukses dan gagal dapat didefinisikan sesuai keperluan,
Misal:
1.

Lulus (sukses), tidak lulus (gagal)

2. Setuju (sukses), tidak setuju (gagal)
3. Barang bagus (sukses), barang sortiran (gagal)
4. Puas (sukses), tidak puas (gagal)


Percobaan akan mengikuti distribusi binomial negatif jika:
1. Percobaan terdiri atas

usaha yang saling independen atau saling bebas,

maksudnya hasil suatu percobaan tidak akan berpengaruh terhadap hasil
percobaan selanjutnya.
2. Tiap percobaan hanya terdiri dari dua kejadian yang mungkin, sukses atau
gagal.
3. Probabilitas sukses dan gagal untuk tiap percobaan adalah tetap, yaitu
probabilitas gagal adalah



dan

Variabel random yang menyatakan banyaknya percobaan agar terjadi
sukses ke-

merupakan variable random binomial negatif.


1.2 Fungsi Peluang
Secara umum jika
yang ke-r ,

sebagai banyak percobaan sehingga didapat sukses

menyatakan peluang sukses, dan

menyatakan peluang gagal.

Sehingga diperoleh pdf atau fungsi kepadatan peluang dari



=

= , + , + , + ,..

atau





=

Fungsi



adalah





= , + , + , + ,..

disebut fungsi kepadatan peluang (distribusi binomial


negative) dari peubah acak X diskrit, jika memenuhi kedua syarat fungsi
peluang ;
1. Untuk syarat yang pertama jelas bahwa
2. ∑

=

Proof



= ∑∞= (
= (

=(
=
=





)




)

= ∑∞=




+ −

+⋯
+(
+

+




+(

)



− −



+ −


+ !

!


!

)

+(

+(





+ −




)

+(


! − !

! − !

! − !







+ − −

=

)






+

+




)

)





+(

+ −

+

+⋯
+ !

! − !

+⋯



+ −

+


)

+(

+ !

+ − −



+(

+ −



+


)

+(


! − !

+

+ !

)

! − !




+


)



+⋯

+



+⋯

=

=
=

=

− !

{ +

+⋯}
{ +



!

( − −




! − !

)

=

+

+

=



+

+

!

− +



− !

=

+

+



+

+



! − !

!

+

+

! − !

− !



+⋯}





Dari pembuktian diatas dapat di ketahui bahwa fungsi

merupakan

fungsi kepadatan peluang dari peubah acak X diskrit. Peubah acak semacam
ini disebut bersebaran binomial negatif (negative binomial), di notasikan
~

sebagai
; ,

,

, dan fungsi kepadatan peluangnya ditulis sebagai

. sehingga
~

,


=

Dimana

=

=

; ,

=(

= , + , + ….


)


adalah peluang terjadi sukses ke

Distribusi peluang dari peubah acak
dengan menggunakan transformasi





pada percobaan ke .

dapat dinyatakan dengan bentuk lain,
=

− , dimana

menyatakan jumlah

kegagalan sebelum terjadi sukses . Distribusi peubah acak Y dapat dinyatakan

dengan

=

=

; ,

=(

+ −
)


= , , , ,…

Kata binomial negatif didapat dari hubungan distribusi peluang dari peubah
acak dengan bentuk lain yang sudah dijelaskan sebelumnya, lebih lengkapnya
sebagai berikut:
(

+



)= −



= −

− − −

… − −
− …

+

Suatu peubah acak � berdistribusi negatif binomial bila (untuk suatu

bilangan bulat �

, dan suatu p dengan



Dalam percobaan tertentu dikatakan

menyatakan peluang gagal sehingga

=

menyatakan peluang sukses, dan

dapat dikatakan

− , dimana

percobaan yang dilakukan bebas satu sama lain.

1.3 Parameter Distribusi
a. Mean/Ekspektasi


=

keterangan:
= Jumlah percobaan sampai mendapatkan sukses ke−
= Peluang sukses
proof:

=∑



= ∑∞=

(




= ( −
)

+ −
( − )
= (
=

=
=

=

=




)

+

+⋯



+



{ +

+

{ +

+

{ +

{ +



)

+

+

= ∑∞=





+
+

+

!




(

+ (

+⋯

+

(



( − − )! − !
!

! − !

!

!



− !
− !





+

+

+


+

+

)

+ −


)

)







+

+

+

! − !

+
!





(

+
+


+
)



+ !

( + − − )! − !

+ !

+

+

+ −


+

+

+



+
!



+ ⋯}



+ ⋯}


− !

+ ⋯}

+⋯

!



+ ⋯}

=

=

{ +

+

− −

=



b. Varian

�+

=

=



=

+

+

− +

�+

+

=



+ ⋯}


�+



=

keterangan:
= Jumlah percobaan sampai mendapatkan sukses ke−
= Peluang sukses
proof:

�(



) =∑

= ∑∞=
=

=

=

+
+

+

+

+

+



=
=

+





ǃ

ǃ − ǃ
+ ǃ

ǃ − ǃ
+

+

+

(

+
(
+
( − )

= +
⋯}
=



ǃ

)








+



{ +

+




)







+

+

− +
+⋯

+

− −
�+



+⋯

+

+

+



�+

+


)



+ ǃ

+

+

+


+

+



ǃ − ǃ

ǃ

+⋯

ǃ

(

ǃ

+



+

�(



)=�



=�

−�

=�

=�

− �

−�



=�

−�

Penjabaran diatas sesuai dengan teorema ekspektasi.


= �(



=

+

=

+ −

=

+ −

Var (x) = �

=



+

−�


−rp

=

+



+ −

)+ �



=

c. Fungsi Pembangkit Momen
=





Keterangan:





p=Peluang Sukses
Proof:

=�

=∑

=

��



+

= ∑∞=

� +





(




)





+


� +

(

+
)




+⋯

=

=
=

=

=



{ +



{ +



{ +



��

− −

− −



!

(

!

! − !
− !

! − !







)+



+



+

+

!

+ !

! − !

(

+





− !

! − !





+⋯}

) +⋯}

+⋯}

�� �

��

1.4 Contoh Aplikasi
Distribusi ini seringkali digunakan untuk memodelkan jumlah keberhasilan
pada jumlah sampel n dari jumlah populasi N. Apabila sampel tidak saling bebas
(yakni pengambilan sampel tanpa pengembalian), distribusi yang dihasilkan
adalah distribusi hipergeometrik, bukan binomial. Semakin besar N daripada n,
distribusi binomial merupakan pendekatan yang baik dan banyak digunakan.

Contoh soal binomial negatif

Dalam suatu turnamen bola voli pertandingan dinyatakan berakhir jika salah
satu tim sudah memperoleh tiga kali kemenangan. Missal tim A sedang
berhadapan dengan tim B. bedasarkan data yang diperoleh dari pertandingan= . , pada tiap

pertandingan sebelumnya diperoleh bahwa

pertemuan dan anggap merupakan kejadian bebas. Berapakah peluang bahwa
pertandingan berakhir dalam empat pertemuan?
Diketahui:

=

=

=

=

= .

= .

Ditanyakan: Peluang pertandingan berakhir pada empat pertemuan?
Pertandingan akan berakhir jika A menang atau B menang. Artinya,
pertandingan akan berakhir jika A berhasil memperoleh 3 kali kemenangan atau B
berhasil memperoleh 3 kali kemenangan.
P (A menang dalam pertandingan) + P (B menang dalam pertandingan)

Jawab:P (A menang dalam pertandingan) =



; ,

=( ) .

.

=

=

=



; , .

!
!

. !

!. !

=

.

.

.

= .



; ,

=( ) .

.

P (B menang dalam pertandingan)=

=
=

=

=



!

. !

!. !

= .

.

.

.

)

) .



=(




)



=(

.



.

; , .

!







=(

=(




) .

.



.

P (A menang dalam pertandingan) + P (B menang dalam pertandingan) =

.

+ .

= .

2. Distribusi Geometrik

2.1 Definisi
Distribusi geometrik adalah kasus khusus dari distribusi binomial negatif
untuk

=

, yaitu distribusi peluang banyaknya percobaan yang diperlukan

untuk mendapatkan sukses pertama.
Distribusi ini berpangkal pada percobaan Bernoulli dimana hanya terdapat
dua kemungkinan yaitu sukses atau gagal, yang diulang berkali-kali sampai

mendapatkan sukses pertama. Dimana setiap percobaan tidak akan
berpengaruh pada percobaan selanjutnya.

2.2 Fungsi Peluang
Secara umum jika
sukses pertama,

adalah sebagai banyak percobaan sampai mendapatkan

menyatakan peluang kejadian sukses, dan

peluan kejadian gagal. Maka diperoleh pdf dari


=





adalah

= , , . ..

Atau

=

menyatakan

= , , . ..

Peubah acak semacam ini disebut bersebaran geometrik, ditulis sebagai
~��

, dan pdf atau fungsi kepadatan peluangnya nya ditulis sebagai

Fungsi

~��



=

=





,

= , , ,…

disebut fungsi kepadatan peluang (distribusi geometrik) dari

peubah acak X diskrit, jika memenuhi kedua syarat fungsi peluang ;
1. Untuk syarat yang pertama jelas bahwa
2. ∑

=

Untuk pembuktian :


= ∑∞=

=

=





+

= { +

=

− −

= ∑∞=
+





=

+



+

=










+

+

+








+

+⋯





+⋯

+⋯}

Seperti sebelumnya, distribusi peluang dari peubah acak
dengan bentuk lain, dengan menggunakan transformasi

=

dapat dinyatakan
− , dimana

menyatakan jumlah kegagalan sebelum terjadi sukses . Khusus untuk distribusi
geometrik,

= . Distribusi peubah acak Y dapat dinyatakan dengan
=

=

=

; ,

=

=

=

=(

; ,

; ,

+



=





)

= , , , ,…

= , , , ,…

=

= , , , ,…

Sifat tanpa memori
Misal ~��

> + | >

. Maka

Proof:

> + | >

=

� �> +

=

=

�>

−( −

−( −

=

=

+

)

)



�≤ +

−� �≤

=

+

>

2.3 Parameter Distribusi
a. Mean/Ekspektasi

keterangan:
= Peluang sukses

proof:

E(X) = ∑

= ∑∞=





=

=

>

=

+



{ +

=

=



− −

=

+



+

+



+



+⋯

+⋯}



=

b. Varian


=



keterangan:
= Peluang sukses

proof:

�(

)=∑



= ∑∞=



=



=
=


=
= �(
=





+





= +

+..


. .





{ +



)+ �



+ . .



+ . .



+



− −

+

+




+⋯}

=



=



+

Var (x) = �

=



=

− −

=



−�

-

c. Fungsi Pembangkit Momen
=

Keterangan:











+



p=Peluang sukses
proof:
��

=�



=∑

= ∑∞=
=

=
=
=



�{


+



+

−� �

��

− −















+






+







+⋯}

+⋯

��

2.4 Contoh Aplikasi
Area aplikasi untuk distribusi geometrik misalkan dalam mengetahui
tingkat keberhasilan pengeboran minyak, dan penggalian sumur.

Contoh soal distribusi geometrik

Peluang seorang pemain basket memasukkan bola kedalam keranjang
adalah 0.7. karena dilanggar oleh pemain lawan maka pemain tersebut
mendapatkan hadiah “3 bola”. Jika masing-masing kesempatan untuk
memasukkan bola kita anggap bebas, maka berapakah peluang bahwa pemain
tadi pertama kali memasukkan bola pada kesempatan ketiga? Berapakah peluang
paling sedikit pemain tersebut memasukkan satu bola pada ketiga kesempatan?
Diketahui:

(kejadian sukses memasukkan bola ke dalam keranjang)=
=



=

− . = .

Misalkan “x adalah banyaknya percobaan untuk mendapatkan sukses
pertama”

Ditanyakan:

a.

=

=

b.
Jawab:

=

= ⋯?
=

=

= ⋯?
;

=

; .



=

=

=

.

=

=

=

=

.

; .

= . { .

= .

.

=
.

= .

+



+

+

.

.

; .

+

.

.

+ . +



.

.
=
.

+

+

+
.

.

= .

; .


}
.

=
+

.
= .

.



.