Konsep Penciptaan Alam Semesta dan

Nama

: Muhammad Edi Syaputra

Nim.

: 0301161073

Jurusan

: Pendidikan Agama Islam

Semester

: III

Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan Agama Islam

KONSEP ALAM SEMESTA DALAM PERSPEKTIF FALSAFAH PENDIDIDKAN ISLAMI.

Dalam perspektif Islam,alam semesta adalah segala sesuatu selain Allah SWT.

Karenanya,alam semesta bukan hanya dilangit dan dibumi,tetapi meliputi segala
sesuatu yang ada dan berada diantara keduanya.
Dalam Al-qur'an alam hanya ditemukan dalam bentuk plural, yaitu 'alamin. Kata ini
terulang sebanyak 73 kali dan tersebar pada 30 surah. Penggunaan bentuk plural
mengindikasikan bahwa alam semesta ini banyak atau beraneka raga. Pemaknaan ini
konsisten dengan konsepsi Islam bahwa hanya Allah SWT yang ahad,maha tunggal dan
tidak bisa dibagi-bagi.
Al-qur'an secara tegas menyatakan bahwa tujuan penciptaan alam semesta ini adalah
untuk memperlihatkan kepada manusia tanda-tanda (ayah) keberadaan dan kekuasaan
allah swt.didlm surah al fushshilat :53..
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (keberadaan dan kekuasaan)
kami disegenap ufuk (alam makro) dan pada diri mereka sendiri(alam makro) sehingga
jelaslah bagi mereka bahwa ia adalah al-haq.

PROSES PENCIPTAAN ALAM SEMESTA.

Ada 3 pendapat yaitu pendapat pertama ini selalu didasarkan pada pengguna kata
khalaqa yang digunakan dalam penciptaan alam semesta. Mereka berpendapat bahwa
penggunaan kata khalaqah memiliki arti menciptakan sesuatu dari bahan yang belum
ada menjadi ada. Pendapat kedua, didasarkan pada informasi Al-qur'an yang

mengindikasikan bahwa alam semesta ini diciptakan dari suatu materi yang sudah ada.
Informasi seperti ini misalnya ditemukan dalam surah al fussilat ayat 11 yg mnyatakan
bahwa Allah SWT menuju langit, sedangkan langit ketika itu masih merupakan dukhan
(asap). Lalu dalam surah al anbiya ayat 30 menyatakan bahwa langit dan bumi itu
dahulunya adalah 'katana ratqo' yaitu suatu yang padu, lalu Allah SWT memisahkan
antara keduanya. Pandangan kedua ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang
dilakukan para pakar astronomi dan astrofisika yang menyimpulkan bahwa keseluruhan
alam semesta ini pada awalnya adalah satu massa yang besar (kabut angkasa utama).
Kemudian terjadi big bang (pemisahan skunder) yang menimbulkan terbentuknya
galaksi. Galaksi tersebut kemudian terbagi bagi dalam bentuk bintang bintang,planet
planet,matahari bulan dll. Al-qur'an menginformasikan bahwa alam semesta ini
diciptakan tuhan tidak secara sekaligus, tetapi melalui serangkaian tahapan,masa,atau
proses. Dalam sejumlah surah, Al-qur'an selalu menggunakan istilah "fi sittah ayyam"
yang diterjemahkan dalam arti enam hari,enam massa,atau mungkin enam periode.
Selain itu dalam Al-qur'an ditemukan pula ayat yang menyatakan bahwa Allah SWT
menciptakan bumi dalam dua hari atau dua massa (yaumayn) ,dan menentukan kadar
makanan penghuninya dalam 4 hari atau 4 massa(arba' ayyam) dan menjadikan tujuh
langit dalam dua hari(yaumayn).(surah al fussilat :9-10 dan 11-12.).
Dalam konteks proses penciptaan alam semesta , Al Farabi adalah filosof muslim
pertama yang menyatakan bahwa proses penciptaan alam semesta terjadi melalui

emanasi atau pelimpahan. Menurut Al Farabi, tuhan adalah Aql, dan karenanya DIa
berfikir.Yang menjadi objek pemikiran-Nya (ma'qul)adalah zat-Nya sendiri,sebab DIa
tidak memerlukan suatu benda untuk menjadi objek pemikiran-Nya. Karena Aql itu esa
adanya, maka ia hanya berisi suatu pemikiran, yakni senantiasa memikirkan dirinya
sendiri. Dengan ta'aqqul inilah bermulanya ciptaan tuhan.
Dalam pemikiran Al Farabi , alam semesta ini terjadi karena limpahan dari Aql atau yang

esa. Wujud tuhan lah (al wujud al awwal) yang melimpahkan wujud alam semesta.
Pelimpahan ini terjadi melalui ta'aqqul tentang zat-Nya.

TUJUAN PENCIPTAAN ALAM SEMESTA.
Tujuan

penciptaan

alam

semesta

ini


pada

dasarnya

adalah

sarana

untuk

menghantarkan manusia pada pengetahuan dan pembuktian tentang keberadaan dan
kemahkuasaan Allah SWT. Secara ontologis, adanya alam semesta ini mewajibkan
adanya zat yang mewujudkannya. Keberadaan langit dan bumi mewajibkan adanya
sang pencipta yang menciptakan keduanya.yang menciptakan langit dan bumi ini
bukanlah manusia, tetapi pasti lah yg maha pencipta.
Al-qur'an secara tegas menyatakan bahwa tujuan pencitaan alam semesta ini adalah
untuk memperlihatkan kepada manusia tanda tanda (Àyah) keberadaan dan kekuasaan
Allah SWT. Lihat redaksi Al-qur'an surah Al Fussilat 53.
Disamping sebagai sarana untuk menghantarkan manusia akan keberadaan dan

kemahakuasaan Allah SWT dalam perspektif Islam, alam semesta beserta segala
sesuatu yang ada didalamnya diciptakan untuk manusia.
Karena

alam

semesta

diciptakan

untuk

manusia,

maka

Allah

SWT


telah

menundukannya bagi mereka. Untuk kepentingan manusia. Allah SWT menundukan apa
yang ada dilangit dan dibumi.(surah Luqman :20,Al-jathiyah:13) .Dialah yang
memudahkan alam ini bagi manusia.(surah Al-mulk:15).dan menjadikannya sebagai
tempat tinggal yang enak untuk didiami. (surah An-nahl :80-81). Dialah yang
menundukan malam dan siang,matahari,bulan dan bintang untuk manusia.(An-nahl :12,
Ibrahim:33) Dialah yang mnjadikan lautan agar manusia bisa memakan daging ikan
yang segar, mengambil perhiasan dari dalamnya dan menjalankan bahtera diatasnya
(An-nahl 14,ibrahim 32, Al-jathiyah 12).
Agar manusia mudah memahami alam semesta,maka Allah SWT menciptakan ukuran
tau ketentuan yang pasti (sunnah Allah) pada alam semesta, sehingga ia bersifat

predictable.
Kemudian, agar manusia mudah memahami dan berinteraksi dengan alam semesta ini,
maka Allah SWT menciptakannya dengan derajat yang lebih rendah di banding manusia.
Untuk itu manusia tidak boleh tunduk kepada alam semesta, tunduklah kepada Allah
SWT.

IMPLIKASI TERHADAP PENDIDIKAN ISLAMI


Meskipun telah ditundukkan untuk manusia dan dirancang sesuai dengan hukum
hukum Allah (sunnah Allah) sehingga memungkinkan untuk diketahui manusia ,namun
Allah SWT tetap memerintahkan manusia untuk dipelajari

alam semesta dengan

semua fenomena dan nouenanya. Alam semesta harus dipelajari sebagai objek studi
atau ilmu pengetahuan. Untuk itu, pendidikan islami merupakan instrumen kunci guna
menemukan,menangkap,dan

memahami

alam

dengan

seluruh

fenomena


dan

noumenanya.
Pendidikan Islam dalam penyusun dan pengembangan kurikulumnya harus mengacu
kepada konsepsi Islam tentang alam semesta. Dalam konteks ini ,selain sebagai
institusi pendidikan ,alam semesta ini juga merupakan wilayah studi yang menjadi objek
telaah atau kajian islami.karena alam semesta ini terdiri dari alam syahadah dan alam
ghaib,maka sebagai wilayah studi,objek wilayah pendidikan islam tidak hanya berkaitan
dengan gejala gejala yang daIMPLIKASI TERHADAP PENDIDIKAN ISLAMI

Meskipun telah ditundukkan untuk manusia dan dirancang sesuai dengan hukum
hukum allah (sunnah allah)sehingga memungkinkan untuk diketahui manusia ,namun
allah swt tetap memerintahkan manusia untuk dipelajari alam semesta dgn semua

fenomena dan nou.enanya.Alam semeata harus dipelajari sebagai objek studi atau ilmu
pengetahuan.untuk

itu,pendidikan


islami

merupakan

instrumen

kunci

guna

menemukan,menangkap,dan memahami alam dgn seluruh fenomene dan noumenanya.
Pendidikan islam dalam penyusun dan pengembangan kurikulumnya harus mengacu
kepada konsepsi islam tentang alam semesta.dalam konteks ini ,selain sebagai institusi
pendidikan ,alam semesta ini juga merupakan wilayah studi yang menjadi objek telah
atau kajian Islami. Karena alam semesta ini terdiri dari alam syahadah dan alam ghaib,
maka sebagai wilayah studi, objek wilayah pendidikan islam tidak hanya berkaitan
dengan gejala-gejala yang dapat diamati indera manusia (fenomena), tetapi juga
mencakup segala sesuatu yang tidak dapat diamati oleh indera (noumena). Amati
indera manusia (fenomena), tetapi juga mencakup segala sesuatu yang tidak dapat
diamati oleh indera (noumena).


Daftar Pustaka
Penerbit prof.Dr.Al-RAsyidin,M.Ag,falsafah pendidikan islam,(bandung:citapustaka
media perintis,2008-2017)