KERANGKA DASAR AJARAN ISLAM dan

KERANGKA DASAR AJARAN ISLAM
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Mata Kuliah : METODE STUDI ISLAM
Dosen : AHMAD PUADI, M.Pd.I
DISUSUN
O
L
E
H

Kelompok 6
SEMESTER III PAI-A
1.
2. NUR AINI
3.
4.

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
JAM’IYAH MAHMUDIYAH
TAHUN
2017


KATA PENGATAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan
Semesta Alam karena atas izin dan kehendaknya

makalah

sederhana ini dapat kami rampungkan tepat pada waktunya.

Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Metode studi Islam

Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai
hambatan yang dikarenakan terbatasnya Ilmu Pengetahuan kami
mengenai hal yang berkenan dengan penulisan makalah ini. Oleh
karena itu sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada dosen
pembimbing kami yakni AHMAD PUADI, M.Pd.I yang telah
memberikan limpahan ilmu berguna kepada kami.

Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih

amatir. Dalam makalah ini kami sudah berusaha semaksimal
mungkin.Tapi kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan
disana-sini. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan juga
kritik membangun agar lebih maju di masa yang akan datang.
Harap kami, makalah ini dapat menjadi track record dan
menjadi referensi bagi kami dalam mengarungi masa depan.
Kami juga berharap agar makalah ini dapat berguna bagi orang
lain yang membacanya.

1

DAFTAR ISI
KATA PENGATAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan Permasalahan.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Aqidah..............................................................................................................2

B. Syari’ah............................................................................................................4
C. Akhlaq..............................................................................................................5
D. Berbagai Aspek Lain Ajaran Islam..................................................................5
BAB III PENUTUP................................................................................................8
A. Kesimpulan......................................................................................................8
DAFTAR PUSAKA................................................................................................9

2

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam agama Islam terdapat tiga ajaran yang sangat ditekankan oleh Allah
dan Rasul-Nya, yang harus diamalkan dan dibenarkan dalam hati. Yaitu iman
(aqidah), Islam (syariat), dan ihsan (akhlak). Tetapi sekarang-sekarang ini ada
yang mengabaikan salah satu dari tiga hal ini. Sehingga kehidupannya menjadi
jauh dari agama.

Aqidah, syariah dan akhlak pada dasarnya merupakan satu kesatuan dalam
ajaranislam. Ketiga unsur tersebut dapat dibedakan tetapi tidak bisa dipisahkan.

Aqidah sebagai sistem kepercayaan yang bermuatan elemen-elemen dasar
keyakinan, menggambarkan sumber dan hakikat keberadaan agama. Sementara
syariah sebagai sistem nilai berisi peraturan yang menggambarkan fungsi agama.
Sedangkan akhlak sebagai sistematika menggambarkan arah dan tujuan yg hendak
dicapai agama.

Hal yang melatar belakangi kami membuat makalah ini ialah selain
sebagai tugas kami selaku Mahasiswa juga kami ingin lebih mengetahui dan
memahami tentang apa pengertian Aqidah, Syariah, dan bagaimana hubungan
antara aqidah dan syariah serta bagaimana hubungan antara aqidah dan ahlak
terhadap orang bukan islam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Aqidah ?

2. Apa itu Syari’ah ?

1

3. Apa itu Akhlaq ?


4. Bagaimana Berbagai Aspek Lain Ajaran Islam ?

C. Tujuan Permasalahan
1.
2.
3.
4.

Mengetahui dan memahami tentang Aqidah.
Mengetahui dan memahami tentang Syariah.
Mengetahui dan memahami tentang Akhlak.
Mengetahui Beragai Aspek Lain Ajaran Islam.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Aqidah
Aqidah

adalah


bentuk

masdar

dari

kata

“’Aqoda,

Ya’qidu,

’Aqdan-’Aqidatan” yang berarti simpulan, ikatan, sangkutan, perjanjian dan
kokoh. Sedangkan secara teknis aqidah berarti iman, kepercayaan dan keyakinan.
Dan tumbuhnya kepercayaan tentunya di dalam hati, sehingga yang dimaksud
aqidah adalah kepercayaan yang menghujam atau tersimpul di dalam hati.

Sedangkan menurut istilah aqidah adalah hal-hal yang wajib dibenarkan
oleh hati dan jiwa merasa tentram kepadanya, sehingga menjadi keyakinan kukuh

yang tidak tercampur oleh keraguan. Menurut M. Hasbi Ash Shiddiqi mengatakan
aqidah menurut ketentuan bahasa (bahasa arab) ialah sesuatu yang dipegang teguh
dan terhunjam kuat di dalam lubuk jiwa dan tak dapat beralih dari
padanya.Adapun aqidah menurut Syaikh Mahmoud Syaltout adalah segi teoritis
yang dituntut pertama-tama dan terdahulu dari segala sesuatu untuk dipercayai
dengan suatu keimanan yang tidak boleh dicampuri oleh keragu-raguan.1

1 Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Pranada Media Group, 2011),
hlm. 71

2

Aqidah atau keyakinan adalah suatu nilai yang paling asasi dan prinsipil
bagi

manusia,

sama

halnya


dengan

nilai

dirinya

sendiri,

bahkan

melebihinya.Sedangkan Syekh Hasan Al-Bannah menyatakan aqidah sebagai
sesuatu yang seharusnya hati membenarkannya sehingga menjadi ketenangan
jiwa, yang menjadikan kepercayaan bersih dari kebimbangan dan keragu-raguan.

Aqidah dibangun atas 6 dasar keimanan yang lazim disebut Rukun Iman.
Rukun iman meliputi : iman kepada Allah swt, para malaikat, kitab – kitab, para
Rasul, hari akhir, dan Qodlo dan Qodar. Allah berfirman dalam QS.An-Nisa’,
ayat 136 yang artinya “ Wahai orang yang beriman, tetaplah beriman kepaada
Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang diturunkan kepada rasul-Nya serta

kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikatNya, kitab-Nya, Rasul-Nya, hari Kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah
sesat sejauh- jauhnya”.

Berdasarkan 6 fondasi tersebut, maka keterikatan setiap muslim yang
semestinya ada pada jiwa setiap muslim adalah :
a. Meyakini bahwa Islam adalah agama yang terakhir, mengandung syariat
yang menyempurnakan syariat – syariat yang diturunkan Allah
sebelumnya.
b. Meyakini bahwa Islam adalah satu- satunya agama yang benar di sisi
Allah. Islam dating dengan membawa kebenarana yang bersifat absolute
guna menjadi pedoman hidup dan kehidupan manusia selaras dengan
fitrahnya.
c. Meyakini bahwa Islam adalah agama yang universal serta berlaku untuk
semua manusioa dalam segala lapisan masyarakat dan sesuai dengasn
tuntutan budaya manusia.2

2 Daudy, Ahmad, 1997. Kuliah Aqidah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang 1997). Hal 75

3


Kedudukan Aqidah dalam Islam

Dalam ajaran Islam, aqidah memiliki kedudukan yang sangat penting. Ibarat
suatu bangunan, aqidah adalah pondasinya, sedangkan ajaran Islam yang lain,
seperti ibadah dan akhlak, adalah sesuatu yang dibangun di atasnya. Rumah yang
dibangun tanpa pondasi adalah suatu bangunan yang sangat rapuh. Tidak usah ada
gempa bumi atau badai, bahkan untuk sekedar menahan atau menanggung beban
atap saja, bangunan tersebut akan runtuh dan hancur berantakan.

Mengingat pentingnya kedudukan aqidah di atas, maka para Nabi dan Rasul
mendahulukan dakwah dan pengajaran Islam dari aspek aqidah, sebelum aspek
yang lainnya. Rasulullah salallahu `alaihi wasalam berdakwah dan mengajarkan
Islam pertama kali di kota Makkah dengan menanamkan nilai-nilai aqidah atau
keimanan, dalam rentang waktu yang cukup panjang, yaitu selama kurang lebih
tiga belas tahun. Dalam rentang waktu tersebut, kaum muslimin yang merupakan
minoritas di Makkah mendapatkan ujian keimanan yang sangat berat. Ujian berat
itu kemudian terbukti menjadikan keimanan mereka sangat kuat, sehingga
menjadi basis atau landasan yang kokoh bagi perjalanan perjuangan Islam
selanjutnya. Sedangkan pengajaran dan penegakan hukum-hukum syariat
dilakukan di Madinah, dalam rentang waktu yang lebih singkat, yaitu kurang lebih

selama sepuluh tahun. Hal ini menjadi pelajaran bagi kita mengenai betapa
penting dan teramat pokoknya aqidah atau keimanan dalam ajaran Islam.

B. Syari’ah
Komponen Islam yang kedua adalah syari’ah yang berisi peraturan dan
perundang- undangan yang mengatur aktifitas yang seharusnya dikerjakan
manusia. Syari’at adalah sistem nilai yang merupakan inti ajaran Islam. Syari’ah
aatau sistem nilai Islam yang diciptakan oleh Allah sendiri. Dalam kaitan ini,
Allah disebut Syaari atau pencipta hukum.

Sistem nilai Islam secara umum meliputi 2 bidang :

4

1. Syari’at yang mengatur hubungan manusia secara vertikal dengan Allah
(ibadah mahdah/khusus). Disebut ibadah mahdah karena sifatnya yang
khas dan sudah ditentukan secara pasti oleh Allah dan dicontohkan secara
rinci oleh Allah. Dalam konteks ini, syari’at berisikan ketentuan tentang
tata cara peribadatan manusia kepada Allah, seperti kewajiban shalat,
puasa, zakat, haji.

2. Syari’at yang mengatur hubungan manusia secara horizontal dengan
sesama dan makhluk lainnya (mu’amalah). Mu’amalah meliputi ketentuan
perundang- undangan yang mengatur segala aktivitas hidup manusia
dalam pergaulan dengan sesamanya dan alam sekitarnya.3

Adanya sistem mu’amalah ini membuktikan bahwa Islam tidak
meninggalkan urusan dunia, bahkan tidak pula melakukan pemisahan terhadap
persoalan dunia maupuu akhirat. Bagi Islam, ibadah yang diwajibkan Allah atas
hambanya bukan sekedar bersifat formal belaka, melainkan disuruhnya agar
semua aktivitas hidup dijalankan manusia hendaknya bernilai ibadah. Ajaran ini
sesuai dengan ajaran Islam tentang tujuan diciptakannya manusia supaya
beribadah. Allah berfirman dalam QS. Az-Zarariyat, ayat 56

“ Dan tiadalah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali supaya beribadah kepadaKu “

Hubungan horizontal ini disebut pula dengan ibadah gairu mahdah / umum
karena sifatnya umum, di mana Allah atau Rasul-Nya tidak memerinci macam dan
jenis perilakunya, tetapi hanya memberikan prinsip dasarnya saja.

3 Atang Abdul Hakim dan Jaih Mubarok Mubarok, Metodologi Studi Islam, (Bandung:
Remaja Rosdakarya,2009), hlm.190

5

C. Akhlaq
Akhlaq merupakan komponen dasar Islam yang ketiga yang berisi ajaran
tentang perilaku atau sopan santun. Akhlaq maupun syari’ah pada dasarnya
membahas perilaku manusia, tetapi yang berbeda di antaranya adalah obyek
materia. Syari’ah melihat perbuatan manusia darin segi hukum yaitu: wajib,
sunah, mubah, makruh, dan haram. Sedangkan aklaq melihat perbuatan manusia
dari segi nilai / etika, yaitu perbuatan baik ataupun buruk.

Akhlaq merupakan sistematika Islam, sebagai sistem, akhlaq memiliki
spektrum yang luas, mulai sikap terhadap dirinya, orang lain, dan makhluk lain,
serta terhadap Allah SWT.

D. Berbagai Aspek Lain Ajaran Islam
Islam sebagai agama akhir yang tetap mutakhir mempunyain system
sendiri yana bagian –bagiannya saling berhubungan dan bekerja sama untuk untuk
mencapai tujuan.

Yang diberikan agama Islam kepada manusia adalah :

 pegangan hidup akidah.

 jalan hidup syari’ah

 sikap hidup yang mengarahkan perbuatan akhlak

Ketiga-tiganya merupakan ilmu ilahi yang bersifat abadi yang menjadi sumber
inisiasi yang tidak abadi dalam semua disiplin ilmu.4

4 Ibid hal. 192

6

1. pendidikan

Adalah usaha sadar yang dilakukan manusia untuk mengembangkan
potensi manusia lainya memindahkan nilai dan norma yang kepada orang lain
dalam masyarakat.

Yang dimaksud pendidikan islam adalah proses penyampaian informasi
dalam rangka pembentukan insan dan bertaqwa agar manusia menyadari
kedudukannya, tugas dan fungsinya .Didunia ini baik sebagai abdi maupun
kahalifahnya dibumi.

Dalam konfrensi pendidikan di mekkah, tujuan pendidikan islam adalah
untuk membina insan yang beriman dan bertaqwa yang mengabdikan dirinya
hanya kepada Allah membina serta memelihara alam sesuai dengan syari’ah serta
memanfaatkannya dengan akidan dan akhlak.5

2. Masyarakat.

Masyarakat islam adalah pergaulan hidup manusia yang berinteraksi terus
menerus menurut system nilai norma tertentu yang terikat pada identitas bersama
islam.

Ciri pokok masyarakat islami



Persaudaraan



Persamaan
5 Ali, Muhammad Daud, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajawali Pers.2003)

hal. 68

7



Toleransi tasamuhamar ma’ruf nahi mungkar



Musyawarah



Keadilan dan menegakkan keadilan



Keseimbangan



Ekonomi

Yang dimaksud dengan sistem ekonomi islam adalah system ekonomi
yang terjadi setelah prinsip ekonomi yang menjadi pedoman kerjany, dipengaruhi
atau dibatasi oleh ajaran-ajaran islam.

Sumber daya alam yang disediakan Tuhan itu harus diolah oleh tenaga dan
akal manusia melalui prinsip-prinsip ekonomi.Usaha manusia untukmengolah
sumber daya alam terikat kepada beberapa syarat,seperti yang disebutkan alqur’an.

 Tidak boleh melampaui batas sehingga membahayakan kesehatan dan
kesejahteraan manusia lahir dan batin

 Hasilnya tidak boleh di timbun tanpa di manfaatkan untuk kepentingan
sesame manusia

 Tidak boleh dilakukan dengan cara yang batil atau curang antara lain
dengan:



Mencuri

8



Penipuan



Melanggar janji atau sumpah

 Melakukan perbuatan-perbuatan lain yang bertujuan mengambil harta
orang lain tanpa izin, diluar pengetahuan dan kemauan yang berhak.

 Selalu ingat kepada orang-orang miskin, karerna dalam kekayaan dan
pendapatan seseorang ada hak orang-orang miskin dalam bagian zakat.

Dalam system ekonomi islam, nilai-nilai yang terdapat dalam al-qur’an
dan al-hadits di rumuskan menjadi norma melalui ijtihad orang-orang yang
memenuhi syarat untuk berijtihad dan dipraktekkan dlam masyarakat.6

6
Tim Fisip UT, Materi Pokok Pendidikan Agama Islam. (Jakarta: Departemen Agama 2007) hal.
107

9

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kerangka dasar ajaran Islam adalah garis besar atau rancangan ajaran
Islam yang sifatnya mendasar, atau yang mendasari semua nilai dan konsep yang
ada dalam ajaran Islam.

Adapun konsep atau kerangka dasar itu adalah aqidah,syariah, dan akhlaq.
Tiga kerangka dasar ajaran Islam ini sering juga disebut dengan tiga ruang lingkup
pokok ajaran Islam atau trilogi ajaran Islam. Kalau dikembalikan pada konsep
dasarnya, tiga kerangka dasar Islam di atas berasal dari tiga konsep dasar Islam,
yaitu iman, islam, dan ihsan.

Dalam kehidupan umat islam seharusnya ketiga kerangka dasar ajaran
islam ini tercermin dalam perilakunya, artinya menyadari betul bahwa ketiga hal
ini memiliki hubungan yang begitu erat saling berkorelasi satu sama lain. ketiga
kerangka dasar tersebut harus terintegrasi dalam diri seorang Muslim. Integrasi
ketiga komponen tersebut dalam ajaran Islam ibarat sebuah pohon, akarnya adalah
aqidah, sementara batang, dahan, dan daunya adalah syariah, sedangkan buahnya
adalah akhlak

10

DAFTAR PUSAKA
Ali, Muhammad Daud. 2003. Pendidikan Agama Islam. Jakarta Rajawali Pers.

Tim Fisip UT. 2007. Materi Pokok Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Departemen
Agama.

Daudy, Ahmad. 1997. Kuliah Aqidah Islam. Jakarta: Bulan Bintang.
Abuddin Nata. 2011. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta Pranada Media Group.
Atang Abdul Hakim dan Jaih Mubarok Mubarok 2009. Metodologi Studi Islam.
Bandung Remaja Rosdakarya.

11