Etika Dalam Bermedia Sosial Di Youtube

Etika Dalam Bermedia Sosial Di Youtube

Proposal Etika dan Hukum Media

Oleh Kelompok 2:

Fachri Widi Partyadi (1400410001)

Josua Yulianto (1400410027)

Mutia Khairunnisa (1400410031)

DIGITAL COMMUNICATION STUDY PROGRAM
GREEN ECONOMY AND DIGITAL COMMUNICATION FACULTY
SURYA UNIVERSITY
SERPONG
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

kelimpahan berkah dan kemudahan sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan
lancar sampai akhir. Tim peneliti juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada
dosen pengampu mata kuliah Etika dan Hukum Media, Ibu Dr. Umaimah Wahid, atas
segala bimbingan dan ilmu yang diberikan.
Tim peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi kepada
referensi literatur komunikasi dan media.
Akhir kata, tim peneliti mengucapkan terima kasih atas perhatian kepada semua
pihak dan dengan terbuka menerima masukan, kritik, dan saran agar dapat berkarya
dengan lebih baik lagi ke depannya.

Serpong, Desember 2016

Tim Peneliti

ABSTRAK

Ruang publik merupakan sebuah istilah yang populer sebagai wujud
representasi diskusi publik dalam menanggapi suatu fenomena. Sejatinya, ruang publik
tidak memandang status sosial penggunanya dalam mengemukakan pendapat karena
ruang publik murni sebagai wadah diskusi yang mengedepankan logika. Ruang publik

berwujud seperti media massa. Sejalan dengan berjalannya waktu, teknologi
memengaruhi cara berkomunikasi, yaitu dengan adanya jaringan internet.

Internet membuat semua menjadi tanpa batas dan setiap orang memiliki hak
untuk berekspresi. Namun, kebebasan kadangkali disalahgunakan sebagai ajang narsis
yang berefek tidak baik untuk beberapa kalangan. Peneliti melihat kondisi ini dengan
menjadikan salah satu video klip musik yang kontroversial oleh Young Lex dan
Awkarin yang berjudul Bad sebagai acuan diskusi ruang publik apakah sesuai dengan
etika menggunakan media sosial.

Kata kunci: ruang publik, media sosial, etika.

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................iii
ABSTRAK ...............................................................................................................................iv
DAFTAR ISI............................................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 7

1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 7
1.2 Pemilihan Kasus ............................................................................................................ 9
1.3 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 9
1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................................................... 9
1.5 Manfaat Penelitian ...................................................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................................... 11
2.1 Landasan Teori ........................................................................................................... 11
2.2 Konsep Video............................................................................................................... 12
2.3 Elaborasi Konsep ........................................................................................................ 13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................... 14
3.1 Paradigma Penelitian.................................................................................................. 14
3.2 Metode Penelitian........................................................................................................ 14
3.3. Unit analisis ................................................................................................................ 15
3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................................ 15
3.5 Konsep Video............................................................................................................... 16
BAB IV HASIL KARYA DAN ANALISIS ........................................................................ 17
4.1 Projek ........................................................................................................................... 17
4.2 Efek .............................................................................................................................. 17
4.3 Analisis Sasaran Penonton Vidio Bad oleh Young Lex dan Awkarin .................... 18
BAB V PENUTUP................................................................................................................. 19

5.1 Simpulan ...................................................................................................................... 19
5.2 Saran ............................................................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 20
LAMPIRAN........................................................................................................................... 21
v

vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Di Indonesia, Youtube menjadi media sosial yang sangat banyak dipakai oleh semua
orang. Lebih dari 33 juta pengguna aktif pengguna Youtube di Indonesia (kominfo).
Youtube merupakan media sosial yang pertama kali ditemukan oleh Chad Hurley,
Steve Chen, dan Jawed Karim bekas pegawai dari PayPal pada tahun 2005. Youtube
pertama kali beroperasi pada November 2015. Youtube mengandung konten yang
beragam seperti tutorial, hiburan, dan video log. Para pengguna Youtube yang sering
mengunggah video ke Youtube disebut dengan Youtuber. Youtuber mengunggah video
untuk beberapa kepentingan seperti keuntungan, memberikan informasi, bahkan untuk
menghibur.

Seorang Youtubers mempunyai popularitas yang dapat dilihat dari indikasi dari jumlah
pengikutnya/subscribe. Youtubers juga mendapatkan uang dari youtube, jumlah uang
yang didapat dihitung dari jumlah viewer nya setiap vidio yang diupload. Hal ini
menyebabkan banyak orang berlomba-lomba mengejar kepopuleran agar dapat
memperoleh keuntungan tersebut. Terkadang ada beberapa youtubers yang ingin
mengejar kepopuleran tersebut sehingga melupakan ketentuan, peraturan dan
menyebabkan terjadinya sensasi yang dapat menyebabkan viral dalam dunia media
sosial.
Akhir-akhir ini, bisnis dalam Youtube menjadi populer di Indonesia. Banyak pengguna
internet di Indonesia berlomba-lomba mengunggah vidionya ke Youtube untuk
mendapatkan subscriber dan penonton. Hal ini menjadi suatu lahan yang

menguntungkan bagi pengguna internet yang berperan aktif dalam konten kreatif
berbentuk vidio. Hal ini mendatangkan banyak keuntungan seperti mendapatkan fans,
subscriber yang banyak, bahkan uang yang melimpah. Sebut saja Chanra Liow, Edho
Zell, Agung Hapsah, dan sederet Youtuber sukses dengan konten mereka. Namun,
beberapa waktu yang lalu, seorang vlogger yang memiliki nama channel Awkarin,
mengunggah vidio aktifitas pribadinya ke channel-nya yang berisi vidio yang
mengandung unsur seksual dan vulgar, seperti adegan ciuman dengan pacarnya, Gaga
Muhammad. Hal ini mengundang banyak kontroversial di kalangan netizen pengguna

Youtube. Puncak kepopularitasan Awkarin ini ditandai dengan vidio pengakuan saat ia
ditinggalkan oleh Gaga dalam hubungan asmara mereka. Alhasil, Awkarin mampu
meraup sekitar dua juta penonton setelah ia mempublikasikan vidio itu.
Awkarin pun terkenal semenjak ia mengunggah video itu ke channel-nya. Setelah itu,
seorang penyanyi muda, Young Lex, berkolaborasi dengan Awkarin dalam vidio klip
terbarunya, yaitu Bad. Lagu ini dipublikasikan di Youtube pada tanggal 18 September
2016. Hingga saat ini, vidio musik ini sudah ditonton 11 juta kali.
Lagu ini menjadi kontroversial karena mengandung lirik-lirik yang bermakna
pembelaan bahwa menjadi orang nakal adalah hal yang wajar. Lirik lagunya menuai
banyak reaksi dari netizen.
Oleh karena itu, tim peneliti ingin meneliti langsung bagaimana netizen merespon
video langsung dari berbagai kalangan untuk menjadi topik utama penelitian.

8

1.2 Pemilihan Kasus
Salah satu video yang viral di media sosial Youtube adalah video Bad karya
Young Lex feat Awkarin, Video ini merupakan musik video yang mempunyai genre
musik hiphop atau rap. Namun dalam video ini yang membuat menjadi viral dalam
media sosial merupakan lirik dari lagu tersebut, lirik lagu yang dipakai mendapatkan

berbagai macam tanggapan dari pengguna media sosial Youtube, Sebab itu tim peneliti
mengambil Vidio Bad sebagai kasus yang akan ditiliti sebagai etika dalam bermedia
sosial di Youtube.

1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana etika yang ditunjukkan Young Lex dan Awkarin dalam video yang
berjudul “Bad”?
2. Apakah video Young Lex dan Awkarin yang berjudul “Bad” sesuai dengan etika
media ?
3. Haruskah ada sasaran umur untuk video tersebut ?

1.4 Tujuan Penelitian
1. Menganalisis etika media yang ditunjukkan Young Lex dan Awkarin dalam video
“Bad”
2. Menganalisis tanggapan responden mengenai video “Bad”
3. Menganalisis sasaran penonton dari video “Bad”

9

1.5 Manfaat Penelitian

Memberikan informasi bahwa new media merupakan salah satu wadah ruang publik
yang dituangkan dalam bentuk wujud baru media massa yang berbasis daring. Publik
dapat bebas mengungkapkan ide-ide rasional untuk dibahas di forum publik.

10

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori
Teori ruang publik merupakan teori yang dikemukakan oleh seorang filsuf asal
Jerman, Jurgen Habermas. Menurut Habermas, ruang publik telah terbentuk sejak
tahun 1989 di Inggris dan Prancis. Di Inggris, orang-orang biasanya bertemu dan
berbincang informal di dalam warung kopi (coffee shop). Sedangkan di Prancis, ruang
publik biasanya terjadi di dalam salon. Habermas mengatakan bahwa ruang publik
merupakan sebuah wadah untuk berkomunikasi dan membentuk opini mereka. Diskusi
yang dilakukan oleh sekelompok orang tersebut merupakan diskusi yang rasional.
Masyarakat yang bertemu dan berdebat mengenai sebuah isu atau permasalahan
disebut sebagai masyarakat madani. Secara teori, masyarakat madani dapat dikatakan
sebagai masyarakat yang saling berbagi minat, tujuan, dan nilai.
Ruang publik tidak hanya bersifat fisik saja seperti warung kopi atau salon.

Ruang publik dapat bersifat non fisik. Ruang publik yang bersifat nonfisik adalah
media massa. Melalui media massa, masyarakat dapat berkomunikasi untuk membahas
isu-isu yang terjadi di daerah masing-masing.
Seiring perkembangan teknologi, ruang publik semakin berkembang dan luas.
Salah satunya adalah lahirnya media baru (new media ). Media baru adalah sebuah
media yang terkomputerisasi dan terhubung kedalam sebuah jaringan bernama
Internet. Salah satu bentuk dari media baru adalah media sosial (social media ). Menurut
Rouper, terdapat tiga prinsip utama dalam ruang publik yaitu akses yang mudah

11

terhadap informasi, tidak ada perlakuan istimewa terhadap peserta diskusi, dan peserta
diskusi mengemukakan alasan rasional dalam berdiskusi.
Ruang publik memiliki tiga konsep utama, dikemukakan oleh Rouper, yaitu:
1.

Kemudahan akses informasi

Teknologi memberikan segala kemungkinan bagi siapa saja untuk mengakses berbagai
macam informasi oleh publik di mana saja. Orang-orang borjuis merupakan orang yang

bisa mengakses informasi ini ketika ruang publik populer. Namun seiring dengan
berjalannya waktu, siapa saja bisa menikmati informasi tanpa memandang status sosial.
2. Semua partisipan diperlakukan sama
Dalam ruang diskusi publik, semua orang yang mengemukakan ide dipandang
sama dan memiliki hak yang sama untuk berbicara. Tidak ada yang lebih rendah
ataupun lebih tinggi status sosialnya.
3. Partisipan mengemukakan pendapat yang rasional
Dalam berdiskusi di ruang publik, logika menjadi hal utama sebagai jaminan
keberlangsungan diskusi publik yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan
(repository.usu.ac.id n.d.).

2.2 Konsep Video
Tim Peneliti yang beranggotakan tiga orang akan membuat sebuah video social
experiment. Didalam video tersebut, tim peneliti akan mengambil sebuah video dari

media sosial Youtube yang berjudul Bad. Tim peneliti menggunakan teknik random
sampling untuk pengumpulan datanya dan dilengkapi dengan wawancara. Tim peneliti
12

akan memberi video yang berjudul Bad kepada narasumber untuk dilihat terlebih

dahulu. Setelah itu, tim peneliti akan memberikan beberapa pertanyaan berdasarkan
rumusan masalah yang telah dikonsepkan terlebih dahulu. Sasaran dari penelitian kali
ini adalah orang awan, orang yang sering mengakses Youtube, dan kalangan akademis
(mahasiswa). Data yang telah didapatkan oleh tim peneliti akan dikumpulkan
,dianalisis, dan diambil simpulannya apakah video tersebut sesuai dengan etika
bermedia atau tidak. Vidio yang akan dibuat akan berkisaran total durasi 5 hingga 7
menit.

2.3 Elaborasi Konsep
Tim peneliti memilih teori ruang publik karena cukup berhubungan kasus yang
akan diteliti. teori ini juga berhubungan dengan konsep vidio peneliti yang akan buat,
yaitu vidio social experiment, mendapatkan aksi atau adegan dari vidio yang dibuat
dengan faktual tanpa adanya pengaturan yang dibuat-buat. konsep ini bila dihubungan
dengan teori ruang publik memiliki prinsip tidak ada perlakuan istimewa terhadap
perserta atau narasumber saat berdiskusi, dan para perserta atau narasumber dapat
menyampaikan pendapat mereka secara rasional.

13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian
Paradigma yang digunakan adalah post-positivisme, yaitu paradigma penelitian
yang digunakan dalam situasi objektif apa-adanya dan peneliti berperan sebagai
instrumen kunci. Peneliti terjun langsung ke lapangan mengamati objek penelitian.

3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Dekriptif kualitatif
menjelaskan hasil penelitian berdasarkan data yang didapat di lapangan. Menurut
Bogdan dan Taylor, penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
data akhir berupa data deskriptif atau lisan dari subjek penelitian yang diamati. Peneliti
dalam metode analisis deskriptif kualitatif hendaknya bisa menguasai instrument
penelitian agar mendapat hasil dari tujuan penelitian.Menurut Boden dan Biklen
(1982:27-29), peneliti dalam penelitian deskriptif kualitatif harus memiliki
karakteristik, diantaranya:
a.

Pengambilan kesimpulan lebih banyak menggunakan kata-kata daripada angka

b.

Peneliti merupakan instrumen langsung penelitian dengan cara ikut serta ke

lapangan mengambil data
c.

Peneliti harus menjelaskan proses penelitian sebagai bentuk penekanan dari

penelitian karena peneliti tidak berpatokan hanya kepada hasil akhirnya saja.
14

d.

Peneliti mengungkapkan makna dari dari keadaan yang terjadi berdasarkan

analisis induktif.
e.

Mengungkapkan makna dari hasil eksplorasi.

3.3. Unit analisis
Tim peneliti akan memilih orang awam dari kalangan masyarakat awam, yaitu
masyarakat biasa yang tidak ada pekerjaan spesifik tentang suatu keahlian di bidang
profesional, pengguna aktif Youtube, dan kaum akademik (pelajar dan mahasiswa).

3.4 Teknik Pengumpulan Data
Tim peneliti mengumpulkan data dengan wawancara objek yang menjadi sasaran.
Wawancara sebagaimana yang diungkapkan oleh Lincoln dan Guba adalah proses
merekonstruksi mengenai orang, kejadian, waktu, lalu memproyeksikan hasil
rekonstruksi sebagai suatu hal yang diharapkan terjadi di masa akan datang.
Wawancara objek ini dirangkum secara menyeluruh dengan cara merekam langsung
proses wawancara sebagai hasil akhir penelitian, yaitu social experiment. Social
experiment merupakan penelitian langsung dengan subjek penelitian tanpa ada

rekayasa. Tim peneliti memilih teknik wawancara karena dengan cara ini peneliti bisa
mengetahui langsung reaksi dari orang yang diwawancarai setelah menonton video
“Bad” oleh Young Lex dan Awkarin di Youtube.

15

3.5 Konsep Video
Konsep video memakai konsep seperti reaction video, yaitu merekam langsung
reaksi orang yang menonton vidio yang disajikan. Setelah sampel penelitian menonton
vidio, tim peneliti akan menanyakan pendapat mereka tentang musik vidio Bad oleh
Young Lex dan Awkarin.

16

BAB IV HASIL KARYA DAN ANALISIS

4.1 Projek
Projek yang dilakukan oleh tim peneliti adalah membuat vidio yang berkonsep
seperti “reaction video”. Peneliti merekam langsung reaksi dan mempertanyakan
tanggapan dari responden. Awal vidio akan dimulai dari para responden menonton
vidio Bad dalam hal ini peneliti tidak merekayasa reaksi dari responden, peneliti hanya
merekam saat para responden menonton vidio Bad. Setelah responden menonton vidio
tersebut peneliti mepertanyakan pendapat tentang vidio tersebut. Responden yang
peneliti rekam adalah seorang ibu-ibu, seorang pemuda, dua orang siswa SMA, dan
dua orang mahasiswa.

4.2 Efek
Efek dari projek yang peneliti buat menemukan etika yang ditunjukan Young
Lex dan Awkarin dalam vidio yang berjudul Bad adalah Young Lex memperlihatkan
etika yang tergolong tidak mendidik atau tidak dapat dijadikan panuntan. Dari projek
tersebut peneliti analisis bahwa vidio yang dibuat oleh Young Lex harus diberikan
batasan umur untuk menonton vidio tersebut di bagian batasan umur penonton. Fitur
ini dapat diaktifkan ketika mengunggah vidio ke Youtube sehingga akses yang
diberikan bersifat terbatas.
Dari berbagai pendapat yang dikemukakan oleh responden, semuanya setuju
bahwa vidio Bad oleh Young Lex dan Awkarin harus diberikan batasan umur dalam
menonton vidio karena mengandung unsur kevulgaran kostum dan kata-kata. Hal ini
17

akan berpengaruh kepada anak-anak yang tidak memiliki pengalaman yang banyak
untuk mencerna mana hal yang baik dan yang salah sehingga akan ada kecenderungan
meniru apa yang dia lihat.

4.3 Analisis Sasaran Penonton Vidio Bad oleh Young Lex dan Awkarin

Dari hasil observasi lapangan, responden menyatakan bahwa vidio musik Bad
oleh Young Lex dan Awkarin tidak cocok untuk dinikmati oleh anak-anak di usia di
bawah 17 tahun. Alasan responden adalah karena musiknya mengandung lirik yang
tidak mendidik sama sekali dan dapat berefek negatif. Efek yang ditimbulkan diantara
lain adalah anak-anak akan meniru penampilan idolanya dari mulai cara berpakaian
sampai cara berbicara. Vidio musik Bad mempunyai lirik pembelaan bahwa menjadi
nakal merupakan suatu hal yang harus dibela.

Vidio musik Bad bebas diakses siapa saja yang memiliki jarigan internet
sehingga anak-anak di bawah umur pun bebas mendengarkan lagu itu dan menonton
vidionya di internet. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan salah pergaulan pada
anak-anak usia sekolah yang belum matang secara psikologis.

18

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Video Bad oleh Young Lex dn Awkarin merupakan ekspresi kebebasan seorang anak
muda dalam berkarya di dala bentuk musik. Dilihat dari sisi hiburan, lagu ini cukup menarik
dan mampu membuat orang mendengarkannya sampai habis. Namun, dilihat dari sisi etika,
lagu ini tidak cocok dikonsumsi oleh kalangan tertentu, seperti anak-anak di bawah umur yang
butuh bimbingan dan pengawasan orangtua. Anak-anak yang belum matang secara psikologis
akan sangat mudah menyerap dan meniru apa yang mereka lihat di lingkungan sekitar mereka.

Ruang publik digunakan untuk sarana diskusi dan bertukar pendapat agar bisa menjadi
pertimbangan sosial untuk ke depannya dan publik mengharapkan adanya perubahan. Vidio
testimoni yang direkam langsung di lapangan merupakan salah satu wadah untuk menyalurkan
suara dari berbagai kalangan bahwa ada suatu hal yang harus dibahas secepat mungkin agar
fungsi ruang publik sebagai wadah diskusi dapat digunakan dengan baik.

5.2 Saran

Vidio musik Bad oleh Young Lex dan Awkarin tidak boleh ditonton oleh anak-anak
di bawah umur. Jika ingin dilakukan, pengawasan orangtua harus menjadi benteng utama untuk
melindungi anak-anak dari konten yang dapat memengaruhi perkembangan psikologis.
Orangtua juga dapat memasang filter internet di rumah masing-masing agar anak-anak
memiliki akses yang terbatas dari konten-konten yang tidak diinginkan.

19

DAFTAR PUSTAKA

Afta, P. (2014). New Media dan Fenomena Hikikomori. Kajian Budaya dan Media
Pada Masyarakat Jepang dalam Perspektif Teori Efek Kuat Media , 1.

APJII. (2014). Profil Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2014. 2-3.
Indonesia, K. P. (2015). Buku Media Sosial Kementrian Perdangangan Indonesia. 15.
J.T., H. (2008). Pemberitaan Politik dan Media Massa. 17.
Nielsen, A. (2014, Mei 22). Konsumsi Media Lebih Tinggi Diluar Jawa . Retrieved
Oktober

27,

2016,

from

nielsen:

http://www.nielsen.com/id/en/press-

room/2014/nielsen-konsumsi-media-lebih-tinggi-di-luar-jawa.html
Safitri, K. (2010). Pengaruh Waspada Online terhadap Pengetahuan Politik
Pembacanya. Studi Korelasi Pada Komunitas Waspada Online, 1.
repository.usu.ac.id (t.thn).
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/46225/4/Chapter%20II.pdf
(diakses Desember 2016)

Virgianti, A. (2011). Simulacra
Dalam Globalisasi Sebagai Katalisator Lahirnya Otaku. Depok: Universitas

Indonesia.

20

LAMPIRAN

Bad
Mereka bilang diriku tak berguna
Tapi sejak remaja
Ku tak pernah meminta

Biaya untuk bergaya
Bukan duit dari orang tua
Lulus sekolah tak mau manja
Ku kerja tuk biaya kuliah

2011 mereka bertanya
Nanti besar elo itu mau jadi apa

Mereka mengejek,
Mereka mencela
Ini anak nakal
Masa depan nggak ada
Memang sekarang aku tak bekerja
Bisnisku lebih dari mereka

Yes
21

Memang gue anak nakal
Seringkali ngomong kasar
Tapi masih batas wajar

Loe semua lah yang paling benar
Loe semua nilai kita dari luar
Tatoan tapi tak pakai narkoba
Jangan nilai kami dari covernya

I'm bad girl
Bila kau tak pernah buat dosa
Silahkan hina ku sepuasnya
Kalian semua suci aku penuh dosa

I'm bad boy
Kau benci ku yang apa adanya
Dan silahkan sukai mereka
Yang berlaga baik didepan kamera

I'm bad girl
Bila kau tak pernah buat dosa
Silahkan hina ku sepuasnya
Kalian semua suci aku penuh dosa
22

I'm bad boy
Kau benci ku yang apa adanya
Dan silahkan sukai mereka
Yang berlaga baik didepan kamera

Mereka bilang aku penuh drama
Tak punya bakat aku vlogger biasa
Gak niat tuk kenal iseng aja
Tapi fenomenal kini ku mulai berkarya
Namun kuraih yang sebaliknya
Gue matre yang bayarin dia
Padahal bukan itu faktanya
Dasar loe banci potong aja itunya

Gue cuma pengen tetep jadi apa adanya
Dari pada disukai tapi munafik aslinya

Yes
Memang gue anak nakal
Seringkali ngomong kasar
Tapi masih batas wajar

23

Loe semua lah yang paling benar
Loe semua nilai kita dari luar

Tatoan tapi tak pakai narkoba
Jangan nilai kami dari covernya

I'm bad girl
Bila kau tak pernah buat dosa
Silahkan hina ku sepuasnya
Kalian semua suci aku penuh dosa

I'm bad boy
Kau benci ku yang apa adanya
Dan silahkan sukai mereka
Yang berlaga baik didepan kamera

I'm bad girl
Bila kau tak pernah buat dosa
Silahkan hina ku sepuasnya
Kalian semua suci aku penuh dosa

I'm bad boy
Kau benci ku yang apa adanya
24

Dan silahkan sukai mereka
Yang berlaga baik didepan kamera

Dan silahkan sukai mereka
Yang berlaga baik didepan kamera

Silahkan hina ku sepuasnya
Kalian semua suci aku penuh dosa

Dan silahkan sukai mereka
Yang berlaga baik didepan kamera

Silahkan hina ku sepuasnya
Kalian semua suci aku penuh dosa

25