LAPORAN PRAKTIKUM I II. docx

LAPORAN PRAKTIKUM III
OPERASI KONDISI
Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Praktikum Dasar Pemrograman C++
Dibimbing oleh Bapak Wahyu Sakti Gunawan Irianto

Oleh:
Shiwy Eka Damayanty Putry Wibowo
160534611624
S1 PTE’16 OFF D

UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
MARET 2017

OPERASI KONDISI
Tujuan
Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa akan mampu:
1. Menjelaskan tentang fungsi operatosi kondisi
2. Menjelaskan tentang fungsi if, if else, if else bertingkat, dan switch case


DASAR TEORI
Operasi Kondisi C++
Pernyataan bercabang pada pemrograman digunakan untuk memecahkan persoalan
untuk mengambil suatu keputusan diantara sekian pernyataan yang ada, dimana sebuah
instruksi akan dilaksnakan jika sebuah kondisi terpenuhi. Terdapat 5 jenis operasi kondisi,
antara lain : Pernyataan If, Pernyataan If-Else, If-Else Bertingkat (Nested If dan If-Else If),
Pernyataan Switch-Case.
1. Pernyataan If
Apabila kondisi (persyaratan) bernilai benar, maka instruksi (pernyataan) akan
dikerjakan, dan jika memenuhi persyaratan maka program akan mengabaikan
pernyataan.

Gambar 1. Diagram Alir If
Penulisan pernyataan if :
Penulisan kondisi harus di dalam kurung (.....) dan berupa ekspresi boolean yaitu hasil logika
true atau false, dan pernyataan dapat berupa sebuah pertanyaan tunggal, pernyataan majemuk
atau pernyataan kosong.
Pernyataan tunggal :
if (kondisi)

Pernyataan
;

Pernyataan manjemuk :
if (kondisi)
{ Pernyataan
1;
Pernyataan2
;
....; }
2. Pernyataan If – Else
Apabila kondisi (persyaratan) bernilai benar, maka instruksi-1 (pernyataan-1) yang
akan dieksekusi dan jika tidak memenuhi persyaratan maka akan dieksekusi instruksi2 (pernyataan-2).

Gambar 2. Diagram Alir If-Else
Penulisan pernyataan if else:
if (kondisi)
Pernyataan-1;
Else
Pernyatan-2;

Pada Gambar 2. Diagram Alir If-Else pernyataan-1 dan pernyataan-2 dapat berupa sebuah
pernyataan tunggal, pernyataan majemuk, atau pernyataan kosong, bentuk penulisannya
adalah:
if (kondisi)
{ Pernyataan1;
....; }
Else {
Pernyatan-2;
....; }

3. If-Else Bertingkat Nested If (If Bersarang)
Merupakan pernyataan if yang ada di dalam pernyataan if yang lain. Bentuk umum
pernyataan Nested If:
if (kondisi-1)
if (kondisi-2)
Pernyataan;
else
Pernyataan;
else
Pernyataan;


//untuk kondisi-1
//untuk kondisi-2

Gambar 3. Contoh Diagram Alir Nested If

Kondisi atau syarat harus ditulis dalam tanda kurung. Jika instruksi yang dikerjakan
pada saat kondisi benar/salah masing-masing tidak lebih dari satu instruksi, maka tanda
kurung kurawal buka/tutup bersifat optional (boleh digunakan, boleh tidak). Dalam
menuliskan kondisi/syarat selalu digunakan operator relasional sebagai sarana untuk
melakukan proses pengecekan dan operator yang digunakan adalah sebagai barikut:
Operator Relasi
Operator

Keterangan

==

Sama dengan (bukan pemberi nilai)


!=

Tidak sama dengan

>

Lebih dari

<

Kurang dari

>=

Lebih dari sama dengan