Islam dan Hak Asasi Manusia HAM dalam Pe
ISLAM DAN HAKASASI MANUSIA
DAI.AM PENDIDIKANI
Ahmad Darmadii
Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia
(JII) Yogyaka
Email ahmaddarm adli@y oho o. com
Abstract
analqu tbe isve of baman rigbts in tbe Islanic perspectiue and ks relation
in Indonesia. Tbat uision of Islan ar merry for uniuerse can be seen fwm tbe u
ualuu and the conceru for tbe baic needs of euery person atbo later becowes a part of buman
Basic nuds are basicalll in line aitb tbe thinking of irtemational bsman ights wbich are dec
uniaersal declaration of buman igbts. Falfllnent and prutection of basic needs ahich arc ne
Tbis paper
edrcation
ensurc tbat all people get tbeir igbts
ptuperll.
o.l
6s sj*n tJti
OJ-( ,r\p oail Jfl a{*t-V dl3*Jt{ fL:alj LKJI F$Jl d a^-J ,-,K p{-!
a*rGy .i9l- 6r5G p dt+, a{*t*Y dl3*Jl 61 a;a3"cll cg:.a+h! ce3,a
..rs1 p4g> StJ.--) Ol*,j)4 ..$ O"t:.4*rt.iy ,jJ&J ,rKtt 6!clK d,Jii dJl
Oi.t+-:$!.r A#jlti 46y,Jl-e
fy-y
6rLr ,.t 4SL*3y i1"n>
4Jl-,,^
.:i*-,t-lt gteall 4L-:
Kelwords: Pendidikan, Islam, Hak Asasi Manusia,
Nilai Kebebasan
A. Pendahuluan
United Nation Education, Scientifc and Cultural organiqationpNEsCo)
badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bidang pendidikan, sains dan b
untuk wilayah Asia Pasifik telah melakukan penelitian di negara-negara
tetmasuk Indonesia. Satah satu kesimpulannya arrtata lain bahwa siste
pendidikan di Indonesia kurang mengakomodasi hak asasi manusia (FIA-N
peserta didik. Kare narLyl Departemen Pendidikan Nasional @epdikna$ deng
rekomendasi dari UNESCO mencanangkan sistem pendidikan berbasis HA
untuk semua jenjang pendidikan. Masalah hak asasi manusia akzn
implementasikan dalam kudkulum pendidikan. Untuk pendidikan dasar d
menengah, masalah
I{AM
akan di integrasikan dalam matapelaiat^n^gam^.
Keperluan penjelasan tentang arti, fungsi, peran, posisi dan isi pendidik
betbasis I{AM relevan dengan perkembangan nasional dewasa ini yang seda
berusaha membangun kepercayaan publik tentang penegakkan HAM
Indonesia. Satu di at:rtar^rrya melalui kebijakan otonomi pendidikan yang seja
seiring dengan kebijakan otonomi daerah. Dengan demikian kebijakan otono
pendidikan padz dasarnya merupakan pencerahan dan pembetdaya
pendidikan agar lebih bermakna. Lembaga pendidikan dituntut untuk mam
mengembangkan kepribadian peserta didik seutuhnya secata optimal, sel
berusaha untuk meningkatkan kemampuan akademis.
PendidiLan berbasis HAM saat ini menjadi satu kebutuhan. Seb
pendidikan merupakan s^rarut- paliog efektif ufltuk menegakkan prinsip-prins
I{AM. Kendati kenyataan lain menunjukkan bahwa pendidikan di Indone
masih kurang mengakomodasi FIAM peserta didik. Hal ini merupakan kri
untuk terus meningkatkan penn dunia pendidikan dalam melindungi HA
Dunia pendidikan masih menampilkan sistem yang kurang manusiawi *tau a
kecenderungan dehumanisasi. Kebijakan dalam pelaksanaan Uiian Nasion
(JIrQ misalnya yang disinyalir melanggar HAM seharusnya tidak pedu te{a
Pendidikan seharusnya mempedakukan siswa didik sebagai manusia yang utu
sehingga tujuan :utam pendidikan untuk menciptakan manusia yang buk
hznya unggul dalam bidang kognitif tetapi juga harus bisa menjadikan sis
didik unggul secarz afektif maupun psikomotorik
Pendidikan diyakini sebagai instrumen yang sangat strategis dala
penyebaran nilai-nilai I{AM ini. Karenanya, dutia pendidikan diharapkan da
membantu proses pembelajaran HAM di tingkat pelziat yzng nantinyz zk
memperkuat pemahama;n pzra peserta didilc untuk lebih memahami pentingn
nilai-nilai HAM.Di sisi lain tidak bisa dipungkiri bahwa tidak jarang nilai
FIAY dihadapkan dengan nilai lain seperti nilai universal Islam, kendati
saat yang bersamaan kadang juga keduanya-mlai HAM dan nilai Isl
disandingkan. Upaya menyandingkan keduanya tentu bukan hal yang bedeb
namun menjadi kebutuhan, karenz pada konteks Indonesia, masyatakat mu
merupakan masyzrakat mayoritas, termasuk di dalamnya peserta didik se
bagan dari masyatakat yzng zda yatg harus memaharnt, menampkan
menjunjung tinggi nilai-nilai HAM dan sekaligus nilai-nilai Islam sebagai a
yang dianut mayoritas peserta didik.
Dalam konteks Indonesia, pelaksanaan HAM mendapat tant^flga;n ku
berkaitan dengan univetsalitas, nilai dan prinsip HAM saat ini. Petdeb
perdebatan sosial dan budaya mengenai esensi dan eksistensi FIAM pun
tak terelakan. Kalangan agamawan fundamentrlis dan entitas adat me
penyefagaman FIAM kzrenz sebagian prinsip dan nilai HAM bertentan
nilai-nilai yang diyakininya.Atas dasar hal-hal sebagaimana disebutkan di at
hrlisan ini mencoba mendialogkan nilai-nilai kemanusiaan universal Islam
Hak Asasi Manusia (I{An! dalam koddor huququl insanlyab (ha
kemanusiaan) khususnya dalam konteks pendidikan.
B. Sekilas tentang HAM dan Petkembangannya
Berbicara tentang Hak Asasi Manusia (HAM, tidak lepas dari pemah
"hak" itu sendiri. Hak seringkaii dipahami merupakan unsur normatif
melekat pada diri setiap manusia yang dalam penerapannya betada pada
lingkup hak persamaan dzn hak kebebasan yang terkait dengan interak
individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu y^ng
^ntarz-
asasi harus dipetoieh oleh setiap manusia tanpa tetkecuali.
Hak Asasi Manusia (I{A}4) adalah sepetangkat hak yang melekat
hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Es
merupakan anugerah-Ny^y^ngwajib dihotmati, dijunjung tinggi, dan dilin
oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap atzrtg, demi kehormatan
pedindungan hztkat dan martabat manusia.t Karcnanya HAM tidak
lUndang-Undang Nomor 39 Tahun L999 tentang Hak Asasi Manusia (I{Al\D pasal
62 Millab
VoI XII, No.l, Agustas
diberikan, dibeli ataupun diwadsi, katenz I{AM adalzh bagqan dad manu
secara otomatis, I{AM bedaku untuk semua orlng tanpa memandang ie
kelamin, ras, agarna, etnis, pandzngaLfl politik atau asal-usul sosial dan bang
I{AM tidak bisa dilanggat, sehingga tidak seorangpun mempunyai hak un
membaasi aau melanggar hak otang lain. Orang tetap mempunyai FIA
walaupun sebuah r'egaxa membuat hukum y^ng tidak melindungi a
melanggar FIAM.2 Konstitusi menaapkan bahwa pelanggatan I{AM ada
negara b
setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk
^putat
disengaja aaupun tidak disengaja ztau kelalaian yaflgsec ra" hukum menguran
menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM seseorarrg atau kelomp
orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak didapatkan a
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang bedaku.3
Tanggung jawab pemajuan (promotion), penghormatan dan perlindung
HAM tidak saja dibebankan kepada rteg tz, melainkan iuga kepa
individu vrarga flegar^. Artinya rleg ta dan individu sama-sama memi
tanggung iawab terhadap pemajuan, penghormatan dan perlindungan I{A
Karena itu, pelanggatan HAM sebenamya tidak saja dilakukan oleh neg
kepada nky*rya, melainkan juga oleh nkyat kepada tal
DAI.AM PENDIDIKANI
Ahmad Darmadii
Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia
(JII) Yogyaka
Email ahmaddarm adli@y oho o. com
Abstract
analqu tbe isve of baman rigbts in tbe Islanic perspectiue and ks relation
in Indonesia. Tbat uision of Islan ar merry for uniuerse can be seen fwm tbe u
ualuu and the conceru for tbe baic needs of euery person atbo later becowes a part of buman
Basic nuds are basicalll in line aitb tbe thinking of irtemational bsman ights wbich are dec
uniaersal declaration of buman igbts. Falfllnent and prutection of basic needs ahich arc ne
Tbis paper
edrcation
ensurc tbat all people get tbeir igbts
ptuperll.
o.l
6s sj*n tJti
OJ-( ,r\p oail Jfl a{*t-V dl3*Jt{ fL:alj LKJI F$Jl d a^-J ,-,K p{-!
a*rGy .i9l- 6r5G p dt+, a{*t*Y dl3*Jl 61 a;a3"cll cg:.a+h! ce3,a
..rs1 p4g> StJ.--) Ol*,j)4 ..$ O"t:.4*rt.iy ,jJ&J ,rKtt 6!clK d,Jii dJl
Oi.t+-:$!.r A#jlti 46y,Jl-e
fy-y
6rLr ,.t 4SL*3y i1"n>
4Jl-,,^
.:i*-,t-lt gteall 4L-:
Kelwords: Pendidikan, Islam, Hak Asasi Manusia,
Nilai Kebebasan
A. Pendahuluan
United Nation Education, Scientifc and Cultural organiqationpNEsCo)
badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bidang pendidikan, sains dan b
untuk wilayah Asia Pasifik telah melakukan penelitian di negara-negara
tetmasuk Indonesia. Satah satu kesimpulannya arrtata lain bahwa siste
pendidikan di Indonesia kurang mengakomodasi hak asasi manusia (FIA-N
peserta didik. Kare narLyl Departemen Pendidikan Nasional @epdikna$ deng
rekomendasi dari UNESCO mencanangkan sistem pendidikan berbasis HA
untuk semua jenjang pendidikan. Masalah hak asasi manusia akzn
implementasikan dalam kudkulum pendidikan. Untuk pendidikan dasar d
menengah, masalah
I{AM
akan di integrasikan dalam matapelaiat^n^gam^.
Keperluan penjelasan tentang arti, fungsi, peran, posisi dan isi pendidik
betbasis I{AM relevan dengan perkembangan nasional dewasa ini yang seda
berusaha membangun kepercayaan publik tentang penegakkan HAM
Indonesia. Satu di at:rtar^rrya melalui kebijakan otonomi pendidikan yang seja
seiring dengan kebijakan otonomi daerah. Dengan demikian kebijakan otono
pendidikan padz dasarnya merupakan pencerahan dan pembetdaya
pendidikan agar lebih bermakna. Lembaga pendidikan dituntut untuk mam
mengembangkan kepribadian peserta didik seutuhnya secata optimal, sel
berusaha untuk meningkatkan kemampuan akademis.
PendidiLan berbasis HAM saat ini menjadi satu kebutuhan. Seb
pendidikan merupakan s^rarut- paliog efektif ufltuk menegakkan prinsip-prins
I{AM. Kendati kenyataan lain menunjukkan bahwa pendidikan di Indone
masih kurang mengakomodasi FIAM peserta didik. Hal ini merupakan kri
untuk terus meningkatkan penn dunia pendidikan dalam melindungi HA
Dunia pendidikan masih menampilkan sistem yang kurang manusiawi *tau a
kecenderungan dehumanisasi. Kebijakan dalam pelaksanaan Uiian Nasion
(JIrQ misalnya yang disinyalir melanggar HAM seharusnya tidak pedu te{a
Pendidikan seharusnya mempedakukan siswa didik sebagai manusia yang utu
sehingga tujuan :utam pendidikan untuk menciptakan manusia yang buk
hznya unggul dalam bidang kognitif tetapi juga harus bisa menjadikan sis
didik unggul secarz afektif maupun psikomotorik
Pendidikan diyakini sebagai instrumen yang sangat strategis dala
penyebaran nilai-nilai I{AM ini. Karenanya, dutia pendidikan diharapkan da
membantu proses pembelajaran HAM di tingkat pelziat yzng nantinyz zk
memperkuat pemahama;n pzra peserta didilc untuk lebih memahami pentingn
nilai-nilai HAM.Di sisi lain tidak bisa dipungkiri bahwa tidak jarang nilai
FIAY dihadapkan dengan nilai lain seperti nilai universal Islam, kendati
saat yang bersamaan kadang juga keduanya-mlai HAM dan nilai Isl
disandingkan. Upaya menyandingkan keduanya tentu bukan hal yang bedeb
namun menjadi kebutuhan, karenz pada konteks Indonesia, masyatakat mu
merupakan masyzrakat mayoritas, termasuk di dalamnya peserta didik se
bagan dari masyatakat yzng zda yatg harus memaharnt, menampkan
menjunjung tinggi nilai-nilai HAM dan sekaligus nilai-nilai Islam sebagai a
yang dianut mayoritas peserta didik.
Dalam konteks Indonesia, pelaksanaan HAM mendapat tant^flga;n ku
berkaitan dengan univetsalitas, nilai dan prinsip HAM saat ini. Petdeb
perdebatan sosial dan budaya mengenai esensi dan eksistensi FIAM pun
tak terelakan. Kalangan agamawan fundamentrlis dan entitas adat me
penyefagaman FIAM kzrenz sebagian prinsip dan nilai HAM bertentan
nilai-nilai yang diyakininya.Atas dasar hal-hal sebagaimana disebutkan di at
hrlisan ini mencoba mendialogkan nilai-nilai kemanusiaan universal Islam
Hak Asasi Manusia (I{An! dalam koddor huququl insanlyab (ha
kemanusiaan) khususnya dalam konteks pendidikan.
B. Sekilas tentang HAM dan Petkembangannya
Berbicara tentang Hak Asasi Manusia (HAM, tidak lepas dari pemah
"hak" itu sendiri. Hak seringkaii dipahami merupakan unsur normatif
melekat pada diri setiap manusia yang dalam penerapannya betada pada
lingkup hak persamaan dzn hak kebebasan yang terkait dengan interak
individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu y^ng
^ntarz-
asasi harus dipetoieh oleh setiap manusia tanpa tetkecuali.
Hak Asasi Manusia (I{A}4) adalah sepetangkat hak yang melekat
hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Es
merupakan anugerah-Ny^y^ngwajib dihotmati, dijunjung tinggi, dan dilin
oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap atzrtg, demi kehormatan
pedindungan hztkat dan martabat manusia.t Karcnanya HAM tidak
lUndang-Undang Nomor 39 Tahun L999 tentang Hak Asasi Manusia (I{Al\D pasal
62 Millab
VoI XII, No.l, Agustas
diberikan, dibeli ataupun diwadsi, katenz I{AM adalzh bagqan dad manu
secara otomatis, I{AM bedaku untuk semua orlng tanpa memandang ie
kelamin, ras, agarna, etnis, pandzngaLfl politik atau asal-usul sosial dan bang
I{AM tidak bisa dilanggat, sehingga tidak seorangpun mempunyai hak un
membaasi aau melanggar hak otang lain. Orang tetap mempunyai FIA
walaupun sebuah r'egaxa membuat hukum y^ng tidak melindungi a
melanggar FIAM.2 Konstitusi menaapkan bahwa pelanggatan I{AM ada
negara b
setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk
^putat
disengaja aaupun tidak disengaja ztau kelalaian yaflgsec ra" hukum menguran
menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM seseorarrg atau kelomp
orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak didapatkan a
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang bedaku.3
Tanggung jawab pemajuan (promotion), penghormatan dan perlindung
HAM tidak saja dibebankan kepada rteg tz, melainkan iuga kepa
individu vrarga flegar^. Artinya rleg ta dan individu sama-sama memi
tanggung iawab terhadap pemajuan, penghormatan dan perlindungan I{A
Karena itu, pelanggatan HAM sebenamya tidak saja dilakukan oleh neg
kepada nky*rya, melainkan juga oleh nkyat kepada tal