PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 GADING REJO TAHUN PELAJARAN 20152016

  PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 GADING REJO TAHUN

  PELAJARAN 2015/2016 Vetri Yanti Zainal

STKIP PGRI Bandar Lampung

ABSTRACT

The aim of this research is for knowing the influence of applying Problem Based Learning towards the students‟ learning result at the even semester of the tenth class of SMA Negeri 2 Gading Rejo academic year 2015/2016. In this research, researcher used experimental method. The population were 156 students. The sample in this research were 2 classes. Class X2 was experimental class which consisted of 34 studentstaugh using problem based learning model, and Class X6 was control class which consisted of 34 students taugh using conventional model. Cluster random sampling was used as sampling technique. t-test formula was used in testing the hypothesis. The analysis resulted that t hit = 6,39 and after consulted to t table with 5% significance level, it got t tab = 1,98. Therefore, it was proved that t hit> t tab . It meant that Ho was rejected. It can be concluded that there is an influence of applying Problem Based Learning towards the students‟ learning result at the tenth class of SMA Negeri 2 Gading Rejo academic year 2015/2016.

  Keywords: Problem Based Learning, Learning Result, Economy

  TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ( Vetri Yanti Zainal ) PENDAHULUAN

  Usaha-usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan tidak hanya menyangkut masalah pengajaran saja, melainkan menyangkut masalah- masalah lainnya seperti tujuan yang akan dicapai, alat bantu yang digunakan, metode yang digunakan, serta mampu mengadakan evaluasi sebagai tindak lanjut untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran.Banyak cara atau metode mengajar guru dalam proses pembelajaran guna mentransfer ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada peserta didik, agar dalam proses pembelajaran dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

  Guru harus dapat melihat suasana pembelajaran, bahan pengajaran, dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, sehingga dapat memilih metode yang baik dalam proses pembelajaran agar hasil belajar siswa tidak rendah. Khususnya di SMA Negeri 2 Gading Rejo ditandai dengan rendahnya nilai siswa dengan jumlah pencapaian KKM.

  Berdasarkan data yang di peroleh hasil belajar siswa harus mencapai kriteria ketuntasan minimum(KKM) yang telah ditetapkan dengan batas 75. Melalui tahap observasi awal( Pra-penelitian ) yang penulis lakukan, hasil belajar ekonomi siswa kelas Xuntuk nilai ujian semester genap tahun

  pelajaran 2015/2016yang berjumlah 156 siswa yang terdiri dari 6 kelas. Siswa yang mencapai kkm 35,30 % dan siswa yang belum mencapai KKM 64,70 %. Maka dapat disimpulkan, bahwa hasil belajar ekonomi siswa kelas X Semester Genap SMA Negeri 2 Gading Rejo masih tergolong rendah.

  Hasil belajar ekonomi siswa yang rendah dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti kurang tepatnya penggunaan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru atau dalam penyampaian materi pelajaran guru hanya menggunakan model pembelajaran konvensional saja sehingga kurang adanya interaksi antara siswa dengan guru yang menyebabkan siswa merasa bosan dan tidak termotivasi dalam proses pembelajaran di sekolah, masih kurangnya minat siswa terhadap pelajaran ekonomi khususnya pada siswa kelas X semester genap tahun 2015/2016. Banyak hal-hal yang dipelajari dalam pembelajaran ekonomi terdapat dalam kehidupan sehari hari. Namun, tidak jarang dengan adanya alasan tersebut siswa merasa tidak perlu lagi untuk mempelajarinya. Pelajaran yang mengutamakan daya ingat dan daya hitung setiap kali pembelajarannya, juga menjadikan siswa merasa jenuh dan mudah menyerah memahami pembelajaran yang diberikan yang menyebabkan kurangnya minat siswa terhadap pelajaran ekonomi.

  TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ( Vetri Yanti Zainal )

  Salah satu cara yang diharapkan untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah guru memberikan model pembelajaran baru yaitu model pembelajaran Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis masalah) dimanasiswa lebih berpikir kritis, memecahkan masalah, belajar secara mandiri dan menuntut ketrampilan berpatisipasi dalam tim. Proses pemecahan masalah di lakukan secara bersama. Pembelajaran berbasis masalah suatu pendekatan ke arah penataan pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk menghadapi permasalahan melalui Praktik nyata di kehidupan sehari-hari.

  Dari permasalahan di atas, penulis menawarkan alternatif solusi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) yang disingkat PBM dalam proses pembelajaran ekonomi siswa kelas X di SMA Negeri 2 Gading Rejo. Yang kemudian penulis tertarik melakukan pranelitian di lokasi tersebut dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Kelas X Semester Genap Tahun pelajaran 2015/2016)

  Pembelajaran Berbasis masalah (PBM)

  Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran yang menuntut peserta didik berpikir kritis, memecahkan masalah, belajar secara mandiri dan menuntut ketrampilan berpatisipasi dalam tim. Proses pemecahan masalah di lakukan secara bersama. Pembelajaran berbasis masalah suatu pendekatan ke arah penataan pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk menghadapi permasalahan melalui Praktik nyata di kehidupan sehari-hari.

  Barrow (dalam Miftahul Huda 2014:271) Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) sebagai pembelajaran yang diperoleh melalui proses menuju pemahaman akan resolusi suatu masalah. Masalah tersebut dipertemukan pertama-tama dalam proses pembe lajaran” (1980:1). Problem based learning merupakan salah satu bentuk peralihan dari paradigma pembelajaran. Jadi fokusnya pada pembelajaran siswa dan bukan pengajaran guru.

  Sementara itu, Lloyd-Jones, Margeston, dan Bligh (dalam Miftahul Huda 2014:271) menjelaskan bahwa fitur-fitur penting dalam problem based learning.mereka menyatakan bahwa ada tiga elemen dasar yang seharusnya muncul dalam pelaksanaan problem based learning: menginisiasi

  TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ( Vetri Yanti Zainal )

  pemicu/masalah awal (initiating trigger), meneliti isu-isu yang diidentifikasi sebelumnya, dan memanfaatkan pengetahuan dalam memahami lebih jauh situasi masalah. Problem based learning tidak hanya bisa diterapkan oleh guru dalam ruamg kelas, akan tetapi juga oleh pihak sekolah untuk pengembangan kurikulum. Ini sesuai dengan definisi problem based learning yang disajikan oleh Maricopa Comumuniy Collages, Centre for Learning and instruction. Menurut mereka, Problem based learning merupakan kurikulum sekaligus proses. Kurikulumnya meliputi masalah-maslah yang dipilih dan di rancang dengan cermat yang menuntut upaya kritis siswa untuk memperoleh pengetahuan, menyelesaikan masalah, belajar secara mandiri, dan memiliki skill partisipasi yang baik. Sementara itu, prose problem based learning mereplikasikan pendekatan sistematik yang sudah banyak digunakan dalam menyelesaikan masalah atau memenuhi tuntunan-tuntunan dalam dunia kehidupan dan karier.

  Langkah-langkah Proses PBM

  Menurut Miftahul Huda (2014:272) ada enam langkah dalam pelaksanaan proses pembelajaran PBM: Pertama-tama siswa disajikan suatu masalah.

  • Siswa mendiskusikan masalah dalam turotial problem based learning
  • dalam sebuah kelompok kecil.mereka mengklarisifikasikan fakta-fakta suatu kasus kemudian mendifinisikan sebuah masalah. Mereka membrainstorming gagagasan-gagasannya dengan berpijak pada pengetahuan sebelumnya. Kemudian , mereka mengidentifikasi apa yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan maslah serta apa yang mereka tidak ketahui. Mereka menelaah masalah tersebut. Mereka juga mendesain suatu rencana tindakan untuk menggarap masalah tersebut.
  • luar bimbingan guru. Hal ini bisa mencangkup: perpustakaan, database, website, masyarakat, dan observasi.

  Siswa terlibat dalam studi independen untuk menyelesaikan masalah di

  • informasi, melalui peer teaching atau cooperative learning atas masalah tertentu.

  Siswa kembali pada turotial Problem based learning, lalu saling sharing

  Siswa menyajikan solusi atas maslah.

  • Siswa mereview apa yang mereka pelajari selama prose pengajaran
  • selama ini. Semua yang berpatisipasi dalam proses tersebut terlibat dalam review pribadi, review berpasangan dan review berdasarkan bimbingan

  TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ( Vetri Yanti Zainal )

  guru, sekaligus melakukan refleksi atas kontribusinya trhadap proses tersebut.

  Kelebihan model PBM

  1) Kelebihan Model PBM Akhmad Sudrajat (2011) mengatakan penerapan model PBM memiliki beberapa kelebihan, antaranya:

  • menemukan konsep tersebut.

  Siswa lebih memahami konsep yang diajarkan sebab mereka sendiri yang

  • berpikir siswa yang lebih tinggi.

  Melibatkan secara aktif memecahkan masalah dan menuntut ketrampilan

  • pembelajaran lebih bermakna.

  Pengetahuan tertanam berdasarkan skemata yang dimiliki siswa sehingga

  • diselesaikan langsung dikaitkan dengan kehidupan nyata, hal ini dapat meningkatkan motivasi dan ketertarikan siswa terhadap bahan yang dipelajari.

  Siswa dapat mersakan manfaat pembelajaran sebab maslah-masalah yang

  • memberikan aspirasi dan menerima pendapat orang lain, menanamkan sikap sosial yang positif diantara siswa.

  Menjadikan siswa lebih mandiri dan dewasa, termotivasi, mampu

  • terhadap pembelajar dan temannya sehingga pencapaian ketuntasan belajar siswa dapat diharapkan.

  Pengkondisian siswa dalam belajar kelompok yang saling berinteraksi

  Selain itu, PBM diyakini dapat menumbuhkan kemampuan kreatifitas siswa, baik secara individual maupun secara kelompok karena hampir di setiap langkah menuntut adanya keaktifan siswa. Dalam pembelajaran berbasis masalah ini, (PBM) guru sebagai fasilitator , pebimbing dan motivator. Gurumengajukan sebuah topik masalah atau mengorientasikan siswa ke maslah yang nyata, membimbing dalam proses penyelidikan, memfasilitasi dialog antar siswa, memberikan bahan ajar siswa serta memberikan dukungan untuk menemukan perkembangan intelektual siswa itu sendiri.

METODE PENELITIAN

  Metode penelitian merupakan cara atau teknik yang digunakan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu peneltian. Oleh karena itu, agar penelitian ini

  TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ( Vetri Yanti Zainal )

  bersifat ilmiah diperlukannya penggunaaan metode penelitian. Mengingat banyaknya metode yang ada, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimenyaitu suatu metode penelitian yang mengharuskan penulis melakukan praktek pembelajaran secara langsung pada subjek yang diteliti. Sehingga penelitian yang akan dilaksanakan dapat memperoleh gambaran yang sebenarnya dan mendapatkan informasi yang diperlukan.

  Dalam hal ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning sebagai metode penelitian. Problem based learning merupakan model atau proses pembelajaran yang dirancang untuk menyajikan masalah pada awal pembelajaran sehingga siswa dituntut berpikir lebih luas, mahir dalam memecahkan masalah dalam suatu topik yang diberikan serta mampu berpatisipasi dalam satu tim.

  Untuk menganalisis data hasil penelitian, penulis menggunakan analisis statistik. Oleh sebab itu data yang penulis kumpulkan adalah data berupa kuantitatif atau berupa angka yang didapat dari hasil pemberian tes dan diberi nilai tiap-tiap responden penelitian.

  Setelah data terkumpul, apabila varians kedua kelas Homogen, maka untuk menganalisis data rumus statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus t-test

  PEMBAHASAN

  Pembelajaran Problem Based Learning (pembelajaran berbasis masalah) adalah suatu model pembelajaran yang menuntut peserta didik berpikir kritis, memecahkan masalah, belajar secara mandiri dan menuntut ketrampilan berpatisipasi dalam tim. Proses pemecahan masalah di lakukan secara bersama. Pembelajaran berbasis masalah suatu pendekatan ke arah penataan pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk menghadapi permasalahan melalui Praktik nyata di kehidupan sehari-hari.

  Rata-rata hasil belajar di kelas eksperimen yang diajar menggunakan model pembelajaran Problem Based Learningdi kelas X2 yaitu 81,88, sedangkan rata-rata hasil belajar di kelas kontrol X6 yaitu 66,52. Maka dapat disimpulkan bahwa „‟ Rata-rata hasil belajar ekonomi siswa kelas X yang menerapakan model pembelajaran problem based learning lebih tinggi dibandingkan tidak menggunakan model pembelajaran Problem Based

  Learning’’.

  TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ( Vetri Yanti Zainal )

  Berdasarkan Pengujian hipotesis menggunakan t hit di dapatt hit =6,39 dan dari t tabel distribusi taraf signifikan 5% t tab = =1,98. jadi

  ⁄

  ( 6,39> 1.98),maka dengan demikian jawaban permasalahan yang diajukan : ada pengaruh model pembelajaran

KESIMPULAN DAN SARAN

  Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar ekonomi pada siswa

  kelas X Semester Genap SMA Negeri 2 Gading Rejo Tahun pelajaran 2015/2016. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa dari kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran

  

Problem Based Learning sebesar 81,88 dan nilai rata-rata hasil belajar siswa

  dari kelas kontrol tanpa menggunakan Model pembelajaran Problem Based

  

Learning sebesar 66,52 serta berdasarkan pengujian hipotesis menggunakan

t didapat t = 6,39 dan dari tabel distribusi t pada taraf signifikan 5%

hit hit diketahui t = t = 1,98 (t >t ). tabel (1-1/2 0,05) (34+34-2) hitung tabel

  Dengan demikian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1.

  Ada pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa kelas X Semester Genap SMA Negeri

  2 Gading Rejo Tahun Pelajaran 2015/2016.

  Melihat kesimpulan yang telah diuraikan diatas, juga untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan mutu pendidikan khususnya dalam pelajaran Ekonomi di sekolah Menengah Atas (SMA), khususnya SMA Negeri 2 Gading Rejo maka penulis memberikan saran-saran berikut :

  1. Untuk siswa 1)

  Siswa SMA Negeri 2 Gading Rejo harus lebih aktif dalam kegiatan belajar terutama jika ia tidak menguasai atau kurang memahami materi yang diberikan. 2)

  Siswa memotivasi diri untuk lebih giat dan berlatih dalam belajar sehingga hasil pembelajaran lebih baik.

  2. Untuk Guru 1)

  Guru Ekonomi diharapakan mampu menciptakan susana menyenangkan dan nyaman dengan mengoptimalkan keaktifan siswa serta mampu mengelola kelas dengan baik sehingga hasil belajar dapat tercapai.

4) Pihak sekolah lebih memperhatikan kinerja guru.

DAFTAR PUSTAKA

  Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan

  Huda, Miftahul. (2014). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hamalik, Oemar. (2014). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara

  [Online].Tersedia:http;//core.kmi.open.ac.uk./download/pdf/1234529 7.pdf

  Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pada

Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 6 Surakarta tahun pelajaran

2009/2010.

  Falestin, Yuditya. (2010). Peningkatan Prestasi Belajar Akutansi Melalui

  Djamarah, Syaifull Bahri. (2011).Psikologi Belajar, Ed, rev., cet. 3., Jakarta: Rineka Cipta,

  (Edisi Pertama). Jakarta: Kencana Arikunto, suharsimi (2009). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan praktik (Edisi Revisi VI) . Jakarta:Rineka Cipta.

  Refika Aditama, Bandung. Amir, Taufik. (2013). Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning:

  TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ( Vetri Yanti Zainal )

  Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja ).

  Agustiani, Hendriati.(2009). Psikologi Perkembangan (Pendekatan Ekologi

  Pihak sekolah lebih mengefektifkan jam pelajaran disekolah pada pelajaran-pelajaran yang memiliki banyak pembahasan.

  Pihak sekolah lebih memperhatikan kegiatan pelajaran dikelas, agar terlihat apa yang kurang dibenahi dari kegitan pelajaran. 3)

  Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning Menjadi satu alternatif model pelajaran yang dapat diterapakan disekolah dalam rangka meningkatkan minat belajar dan hasil belajar siswa. 2)

  3. Untuk Sekolah Saran untuk sekolah adalah : 1)

  2) Guru sebaiknya mecoba model pembelajaran baru, karena dengan mencoba guru akan tahu apakah model pembelajaran yang baru lebih baik dari dari pendekatan yang bisa digunakan atau sebaliknya.

  • . (2010).Manajemen Penelitian, cet. x, Jakarta: Rineka Cipta.

  TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ( Vetri Yanti Zainal )

  Rusman. (2012). Model-Model PembelajaranMengembangkan Profesionalisme Guru (Edisi kedua). Jakarta: Raja Grafindo. Sudjana.(2005).Metoda Statistika.Bandung: Tarsito Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya(Edsi Refisi ). Jakarta: Rineka Cipta. Sudrajat, Akhmad. (2011).Pembelajaran Berdasarkan Masalah - Problem Based Learning.

  [Online].Tersedia:http//akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/09/28/pe mbelajaran-berdasarkan-masalah Trianto (2007) Model-model Pembelajaran inovatif Berorientasi kontruktivitastik, Jakarta Prestasi Pustaka.

  Biodata Penulis :

Vetri Yanti Zainal, S.E., M.Pd., merupakan dosen tetap Pendidikan

Ekonomi pada program studi Pendidikan Ekonomi. Menyelesaikan

pendidikan terakhir pada program Magister Teknologi pendidikan di

UNILA.

Dokumen yang terkait

RENCANA PEMBELAJARAN MK EPTM3

1 4 9

KEMAMPUAN DASAR SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PADA SISWA EKSTRAKULIKULER SMAN 1 KEDUNG WARINGIN

0 0 15

PENGGUNAAN HURUF KAPITAL PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 CIKARANG PUSAT Dewi Indah Susanti Universitas Indraprasta PGRI ABSTRACT - View of Penggunaan Huruf Kapital pada Karangan Narasi siswa Kelas VII Sekolah Menenga

0 0 18

ANALISIS KESALAHAN SINTAKTIS PENERJEMAHAN SISWA SMA OLARAGA NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG Meli Damayanti SMA Olaraga Negeri Sriwijaya Palembang ABSTRACT - View of Analisis Kesalahan Sintaksis Penerjemahan Siswa SMA Olahraga Negeri Sriwijaya Palembang

0 0 14

NILAI-NILAI MORAL PADA NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SEKOLAH Dian Permanasari STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRACT - View of Nilai-nilai moral Pada Novel "Orang

0 1 13

PENGARUH MODEL MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN Agus Heru Universitas PGRI Palembang ABSTRACT - View of Pengaruh Model Mind Mapping terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman

1 4 10

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FILM SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS TERPADU TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU KELAS VII MTS AL-FALAH MUNCAK Putut Wisnu Kurniawan STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRACT - View of Pengaruh Penggunaan Media Film Sebagai Sumber Belajar IPS

0 0 14

ISU ISU PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PEMEBELAJARAN KOOPERATIF Rohana STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRACT - View of Isu-isu Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dengan Pendekatan Kooperatif

0 0 11

KONTRIBUSI SIKAP PADA MATA KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI, KONSEP DIRI DAN KUALITAS PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI PADA MAHASISIWA SEMESTER II FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MEGOUPAK TULANG BAWANG TAHUN 2013-2014 Yusni Ar

0 0 14

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU MELALUI MEDIA PIE CHART UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR (Kharisma Idola Arga)

0 1 10