Efektifi tas berkumur rebusan daun sirih 10 dibandingkan obat kumur yang mengandung Cetylpyridinium chloride terhadap penurunan jumlah bakteri rongga mulut

  Vol. 65, No. 1, Januari-April 2016 | Hal. 1–5 | ISSN 0024-9548

Efektifi tas berkumur rebusan daun sirih 10%

dibandingkan obat kumur yang mengandung

  

Cetylpyridinium chloride terhadap penurunan jumlah

bakteri rongga mulut

  

(Effectivity of gargling boiled 10% betel leaves water compared to

Cetylpyridinium chloride mouthwash in decreasing oral bacterial)

  dan

  Gema Nazri Yan Elizabeth Lilian Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan/ Kesehatan Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Medan - Indonesia

Korespondensi (correspondence): Gema Nazri Yan , Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan Kesehatan Gigi Masyarakat, Fakultas

  .

  Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Jl. Alumni No.2 Kampus USU Medan 20155, Indonesia. E-mail: gemanazriyan @yahoo.com ABSTRACT

Background: The oral cavity is human’s most complex site and is susceptible for microbes colonization. Human’s oral cavity

is the colonization site for over 700 identifi ed species bacteria including streptococcus. Betel is a herbal plant which exhibits

antibacterial, antioxidants and antifungal characteristics and it is called herbal medicine. Purpose: The aim of this study was

to know the e ff ectivity of gargling boiled 10% betel leaves water compared to gargling mouthwash containing Cetylpyridinium

chloride (CPC) in decreasing oral bacterial. Method: This is an experimental clinical study with pre and post test control group

design. The subjects were 30 dental students of University of Sumatera Utara, randomly divided into two groups where treatment

group was given 15 ml boiled 10% betel leaves for 30 seconds and control group which was given 15 ml mouthwash containing

CPC for 30 seconds. The saliva was collected before treatment (pretest / baseline) and after treatment (postest). All saliva samples

were brought to Microbiology laboratory of Mathematics Exact Science Faculty (FMIPA) for total bacterial counts using Colony

Forming Unit (CFU). Unpaired T-test was used to analyze the di ff erences of total bacterial counts between two groups. Result:

  3

  3 The results of this study showed signifi cant decreased total bacterial counts in treatment group which is 255,80x10 ± 10,83x10

  3

  3

  3

before treatment and 150,13x10 ± 11,53x10 after treatment (p<0,05) and control group’s total bacterial counts was 250,60x10

  3

  3

  3

± 10,54x10 before treatment and 149,40x10 ± 11,03x10 after treatment (p<0,05), but no signifi cant di ff erence in total bacterial

  3

  3

  3

  3

counts between treatment group 105,67x10 ± 6,94x10 and control group 101,20x10 ± 6,01x10 (p>0,05). Conclusion: Gargling

boiled betel leaves is e ff ective as gargling mouthwash containing CPC in decreasing oral bacterial.

  Key words: bacteria; betel leaves; mouthwash containing CPC ABSTRAK

Latar belakang: Rongga mulut merupakan tempat yang paling kompleks dan mudah untuk mikroba berkolonisasi pada tubuh

manusia. Rongga mulut manusia merupakan tempat bagi sekitar 700 spesies bakteri yang teridentifi kasi salah satunya streptokokus.

  

Sirih merupakan tanaman obat yang memiliki daya antibakteri, antioksidan dan antijamur (obat herbal). Tujuan: Untuk mengetahui

efektivitas berkumur air rebusan daun sirih 10% dibandingkan dengan obat kumur yang mengandung CPC terhadap penurunan

jumlah bakteri rongga mulut. Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimental klinis dengan rancangan pre dan post test

  Yan dan Lilian : Efek fi tas berkumur rebusan daun sirih 10% dibandingkan obat kumur yang mengandung Cetylpyridinium chloride Jurnal PDGI 65 (1) Hal. 1-5 © 2016

yaitu kelompok perlakuan berkumur 15 ml air rebusan daun sirih 10% selama 30 detik dan kelompok kontrol berkumur 15 ml

obat kumur yang mengandung CPC selama 30 detik. Pengumpulan saliva dilakukan sebelum perlakuan (pre test)/ baseline dan

sesudah perlakuan (post test). Seluruh sampel saliva dibawa ke laboratorium Mikrobiologi FMIPA untuk penghitungan jumlah

bakteri menggunakan Colony Forming Unit (CFU). Analisis perbedaan rata-rata jumlah bakteri sebelum dan sesudah perlakuan

pada kelompok berkumur rebusan sirih dengan kelompok berkumur obat kumur mengandung CPC dilakukan dengan uji T. Hasil:

Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan jumlah bakteri yang signifi kan pada kelompok berkumur rebusan daun sirih

yaitu sebelum perlakuan 255,80x10

  hidroksikaviko , cavibetol, estragol, eugenol, karvakol

  4,7 Cetylpyridinium chloride (CPC) merupakan kandungan obat kumur yang biasa dijual di pasaran.

  CPC merupakan senyawa amonium kuartenari yang memiliki spektrum antimikroba luas. CPC memiliki sifat dapat larut dalam air, alkohol, kloroform, benzena dan eter.

  8,9

  Indonesia memiliki jenis tanaman obat yang banyak ragamnya. Jenis tanaman yang termasuk kedalam kelompok tanaman obat mencapai lebih dari 1000 jenis, salah satunya yaitu sirih (Piper betle L.).

  10,11

  Daun sirih sebagai tanaman obat (fitofarmaka) karena mengandung minyak atsiri yang terdiri atas betlephenol, seskuiterpen,

  dan kavikol yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan anti jamur.

  RISKESDAS tahun 2007, prevalensi karies aktif di Indonesia adalah sebesar 43,4%.

  12-13

  Masyarakat Indonesia sendiri telah menggunakan daun sirih dalam pengobatan tradisional untuk mengobati batuk, luka bakar, jerawat, keputihan, sariawan, perdarahan gusi, menghilangkan bau badan dan menghilangkan bau mulut. Sirih dapat ditanam di halaman rumah dan dapat digunakan sebagai tanaman obat keluarga (toga).

1 Salah satu penyakit rongga mulut yang

  13-16

  Hanum dkk melakukan penelitian untuk melihat efek kumur air rebusan sirih terhadap pertumbuhan plak. Penelitian ini dilakukan pada 27 responden yang dibagi dalam 3 kelompok yaitu kelompok yang berkumur dengan air kemasan, kelompok yang berkumur dengan obat kumur yang mengandung CPC 0,05% dan kelompok yang berkumur dengan air rebusan daun sirih 10%. Didapatkan rata-rata skor plak pada kelompok yang diberi perlakuan berkumur dengan air rebusan daun sirih lebih rendah dibanding kedua kelompok kontrol yaitu 0,32±0,26. Sedangkan rata-rata skor plak pada kelompok yang berkumur dengan air putih kemasan adalah 0,74 ± 0,26 dan pada kelompok yang berkumur dengan obat kumur yang mengandung CPC 0,05% adalah 0,59 ± 0,29. Terdapat perbedaan bermakna antara skor plak hasil kumur-kumur dengan air rebusan daun sirih dibanding dengan

4 Streptokokus berperan

  sebagai antimikroba, agen anti-infl amasi topikal, analgesik topikal, atau untuk pencegahan karies.

  dalam tahap awal terjadinya karies dengan cara merusak bagian luar email, selanjutnya Laktobasilus akan mengambil alih peran pada karies yang telah dalam dan akan lebih merusak.

  3 ± 10,83x10

  3

(p<0,05), tetapi tidak terdapat perbedaan yang signifi kan antara selisih jumlah bakteri pada kelompok berkumur rebusan daun

sirih 105,67x10

  3

dan sesudah perlakuan 150,13x10

  3 ± 11,53x10

  3 (p<0,05) dan kelompok berkumur obat kumur mengandung CPC yaitu sebelum perlakuan 250,60x10

  3 ± 10,54x10

  3 dan sesudah perlakuan 149,40x10

  3 ± 11,03x10

  3 ± 6,94x10

  Sebagian besar bakteri yang berkolonisasi pada permukaan gigi tersebut adalah organisme Streptokokus. Selain itu terdapat juga organisme Laktobasilus yang memiliki dampak dalam pembentukan karies.

  3 dan kelompok berkumur obat kumur mengandung CPC 101,20x10

  3 ± 6,01x10

  3 (p>0,05). Simpulan: Efektifi tas berkumur air rebusan daun sirih sama dengan berkumur obat kumur yang mengandung CPC.

  Kata kunci: bakteri; daun sirih; obat kumur CPC PENDAHULUAN

  Rongga mulut merupakan tempat yang paling kompleks dan yang mudah untuk mikroba dapat berkolonisasi pada tubuh manusia. Gigi, gingiva, lidah dan mukosa bukal mempunyai permukaan yang berbeda untuk kolonisasi mikroba. Produksi saliva yang konstan dan tersedianya gula dan asam amino dari makanan yang dimakan menyediakan nutrisi untuk pertumbuhan mikroba. Bakteri merupakan mikroba yang paling banyak ditemukan pada rongga mulut manusia. Rongga mulut manusia merupakan tempat bagi sekitar 700 spesies bakteri yang teridentifi kasi.

  disebabkan oleh bakteri adalah karies gigi. Karies gigi merupakan terlarutnya enamel dan permukaan akar (demineralisasi) oleh asam yang dihasilkan dari metabolisme karbohidrat yang difermentasi dalam diet oleh bakteri yang berkolonisasi pada permukaan gigi.

  2,3

5 Menurut

6 O b a t k u m u r d a p a t d i r e k o m e n d a s i k a n

  Yan dan Lilian : Efek fi tas berkumur rebusan daun sirih 10% dibandingkan obat kumur yang mengandung Cetylpyridinium chloride Jurnal PDGI 65 (1) Hal. 1-5 © 2016

13 Obat herbal merupakan obat yang berasal dari

10 Obat herbal

12 Hal ini menunjukkan

17 Obat kumur bermerek yang dijual dipasaran

18 Beberapa contoh obat kumur yang mengandung CPC antara lain: oral B, colgate plax dan total care.

  Pengolahan data dilakukan menggunakan program komputer untuk uji statistik. Analisis data untuk menghitung perbedaan rata-rata jumlah bakteri sebelum dan sesudah berkumur dengan air rebusan daun sirih dan obat kumur yang mengandung CPC menggunakan uji T berpasangan. Uji T tidak berpasangan untuk menghitung perbedaan selisih jumlah bakteri antara kelompok berkumur air rebusan daun sirih dan kelompok berkumur obat kumur mengandung CPC.

  rata-rata jumlah bakteri sebelum perlakuan (pre test)

  3 CFU/ ml sedangkan

  ± 10,83x10

  3

  Pada kelompok berkumur rebusan daun sirih rata-rata jumlah bakteri sebelum perlakuan (pre test) adalah 255,80x10

  HASIL

  forming unit (CFU).

  bermakna antara air rebusan daun sirih dan obat kumur yang mengandung CPC 0,05%.

  mengonsumsi apapun selama 1 jam sebelum penelitian. Pengambilan sampel saliva awal dilakukan dengan metode spi tt ing dan disimpan dalam tabung steril dan ditutup rapat untuk penghitungan jumlah bakteri sebelum perlakuan (pretest/ baseline). Kemudian subjek dibagi secara acak menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan berkumur 15 ml air rebusan daun sirih 10% selama 30 detik dan kelompok kontrol berkumur 15 ml obat kumur yang mengandung CPC selama 30 detik. Subjek pada kedua kelompok diinstruksikan untuk berkumur dan kemudian dibuang. Selanjutnya saliva seluruh subjek langsung ditampung kembali dalam tabung steril dan ditutup rapat untuk penghitungan jumlah bakteri sesudah perlakuan (post test). Pengambilan sampel saliva dilakukan di klinik Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan/ Kesehatan Gigi Masyarakat. Seluruh sampel saliva segera dibawa ke Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara untuk penghitungan jumlah bakteri dengan menggunakan metode colony

  13 Subjek penelitian diinstruksikan untuk tidak

  Air rebusan daun sirih 10% dibuat dengan cara daun sirih ditimbang sebanyak 25 gram ( ± 8 lembar), kemudian dimasukkan kedalam 500 ml air, kemudian direbus sampai air rebusan berkurang menjadi 250 ml. Setelah berkurang menjadi 250 ml, air rebusan diangkat dan di diamkan sampai dingin (berdasarkan hasil penelitian Hanum dkk). Obat kumur yang mengandung CPC yang digunakan merek oral B.

  mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU dengan kriteria inklusi: bersedia menjadi subyek penelitian dan mempunyai skor DMFT 3-5 per orang dan lebih mengarah pada fi lling dan missing extracted. Kriteria eksklusi adalah pemakai piranti ortodonti cekat, pemakai protesa, menderita penyakit sistemik, rutin menggunakan obat kumur antiseptik dan antibiotik sejak 3 bulan terakhir.

  group design . Subjek penelitian adalah 30 orang

  Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental klinis dengan rancangan pre dan post test control

  Manfaat penelitian diharapkan air rebusan daun sirih dapat menjadi alternatif obat kumur yang murah, aman dan dapat dibuat sendiri serta tidak mengandung senyawa kimaiawi sehingga mengurangi efek samping penggunaannya.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas berkumur dengan air rebusan daun sirih hijau dibandingkan dengan obat kumur yang mengandung CPC terhadap jumlah bakteri rongga mulut pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. Pada penelitian ini digunakan air rebusan daun sirih 10% sebanyak 15 ml selama 30 detik.

  memiliki beberapa kekurangan antara lain menggunakan bahan kimia, menggunakan pemanis buatan, menggunakan pewarna buatan, menggunakan pengawet, dan dapat menimbulkan efek samping. Efek samping yang ditimbulkan dapat berupa stain pada gigi dan gangguan pengecapan.

  walaupun obat-obatan modern telah berkembang cukup pesat, namun potensi dari tanaman obat cukup tinggi karena dapat diperoleh tanpa resep dokter, dapat diramu sendiri, bahan baku tidak perlu diimpor dan tanaman obat dapat ditanam sendiri oleh pemakainya, serta efek sampingnya yang relatif lebih kecil.

  merupakan obat yang aman, efektif, dapat diterima oleh masyarakat dan memiliki efek samping yang minimal. Obat herbal digunakan oleh 80% populasi di dunia terutama di negara berkembang sebagai pengobatan yang utama.

  tanaman, bagian tanaman yang digunakan dapat berupa akar, batang, daun, umbi atau mungkin juga seluruh bagian tanaman.

BAHAN DAN METODE

  Yan dan Lilian : Efek fi tas berkumur rebusan daun sirih 10% dibandingkan obat kumur yang mengandung Cetylpyridinium chloride Jurnal PDGI 65 (1) Hal. 1-5 © 2016

  perbedaan selisih rata-rata penurunan jumlah bakteri yang signifi kan antara sebelum perlakuan dengan sesudah perlakuan pada kelompok berkumur rebusan daun sirih 105,67x10

  3 ± 6,01 x 10

  3 101,20 x 10

  3 ± 11,03 x 10

  3 149,40 x 10

  pada kelompok berkumur obat kumur mengandung CPC adalah 250,60 x 10

  3 ± 10,54 x 10

  3 p = 0,070 Berkumur obat kumur mengandung CPC 15 250,60 x 10

  3 ± 6,94 x 10

  7 Penurunan jumlah bakteri terjadi karena

  CPC berpenetrasi kedalam membran sel bakteri dan menyebabkan terjadinya kebocoran pada komponen sel yang pada akhirnya mengakibatkan kematian sel.

  21 Hasil uji stastistik menunjukkan tidak terdapat

  3

  3 150,13 x 10

  ± 6,94x10

  3 CFU/ml

  dan kelompok berkumur obat kumur mengandung CPC 101,20x10

  3

  ± 6,01x10

  3 CFU/ml (p>0,05). Hasil ini

  sesuai dengan penelitian Hanum dkk tentang efek air rebusan daun sirih terhadap pertumbuhan plak. Pada penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan bermakna antara skor plak hasil kumur-kumur dengan air rebusan daun sirih dibanding dengan air putih kemasan, tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara air rebusan daun sirih dan obat kumur yang mengandung CPC.

  11 Hasil ini menunjukkan air rebusan daun sirih sama

  3 105,67 x 10

  3 ± 11,53 x 10

  Kelompok n Rata-rata jumlah bakteri (X±SD)(CFU ml) Hasil uji sta s k Sebelum perlakuan Sesudah perlakuan Selisih

  Berkumur rebusan daun sirih 15 255,80 x 10

  3

  3 ± 10,83 x 10

3 CFU/ml.

3 CFU/ ml dan

  3

  3

  ± 10,54 x 10

  Hasil uji t menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifi kan rata-rata jumlah bakteri sebelum perlakuan (pre test) antara kelompok berkumur rebusan daun sirih dengan kelompok berkumur obat kumur mengandung CPC (p=0,193).

  Pada kelompok berkumur rebusan daun sirih, rata-rata jumlah bakteri sebelum perlakuan (pre

  test ) adalah 255,80 x 10

  3

  ± 10,83 x 10

  sesudah perlakuan (post test) adalah 150,13 x 10

  3

  ± 11,53 x 10

  3 CFU/ ml. Pada kelompok berkumur obat

  kumur mengandung CPC, rata-rata jumlah bakteri sebelum perlakuan (pre test) adalah 250,60 x 10

  ± 10,54 x 10

  3

  3 CFU/ml dan sesudah perlakuan (post test)

  adalah 149,40 x 10

  3

  ± 11,03 x 10

  3 CFU/ ml. Hasil uji

  t menunjukkan terdapat penurunan jumlah bakteri yang signifi kan pada kelompok berkumur rebusan daun sirih (p=0,000) dan kelompok berkumur obat kumur mengandung CPC (p=0,000).

  Selisih rata-rata jumlah bakteri sebelum perlakuan (pre test) dan sesudah perlakuan (post

  test ) pada kelompok berkumur rebusan daun sirih

  adalah 105,67 x 10

  3

3 CFU/ ml sedangkan

  ± 6,94 x 10

  selisih rata-rata jumlah bakteri sebelum perlakuan (pre test) dan sesudah perlakuan (post test) pada kelompok berkumur obat kumur mengandung CPC adalah 101,20x10

3 CFU/ ml. Hasil

  19-22

Tabel 1. Rata-rata jumlah bakteri sebelum berkumur (pre test), sesudah berkumur (post test) dan selisih jumlah bakteri pada kelompok

berkumur rebusan daun sirih dan kelompok berkumur obat kumur mengandung CPC

  efektif dengan obat kumur yang mengandung CPC dalam menurunkan jumlah bakteri. Hal ini mungkin disebabkan karena sirih dan CPC memiliki daya antibakteri yang dapat menyebabkan penurunan jumlah bakteri. Sirih mengandung kavikol yang merupakan turunan minyak atsiri yang memiliki daya bunuh bakteri lima kali lebih besar dari fenol. Turunan minyak atsiri ini dapat meningkatkan permeabilitas sel sehingga pertumbuhan sel akan terhambat, kemudian sel menjadi rusak dan mati. CPC berinteraksi dengan membran sel dari bakteri yang mempengaruhi permeabilitasnya dan kemudian berdampak pada hilangnya isi dari sel dan mengakibatkan kematian sel.

  dkk. yang meneliti efek tiga merek obat kumur yang berbeda terhadap jumlah bakteri rongga mulut. Terdapat penurunan jumlah bakteri rongga mulut yang signifikan (p<0,05) pada kelompok obat kumur yang mengandung CPC. Obat kumur yang mengandung CPC mengurangi jumlah bakteri rongga mulut secara signifi kan (p<0,05) lebih besar dibanding obat kumur yang mengandung senyawa fenol dan obat kumur yang mengandung minyak esensial.

  3 CFU/ml. Hasil ini sesuai dengan penelitian Akande

  ± 11,03 x 10

  perlakuan (post test) menjadi 149,40 x 10

  3 CFU/ ml dan sesudah

  ± 10,54 x 10

  3

  Pada kelompok berkumur obat kumur mengandung CPC sebelum perlakuan (pre test) 250,60 x 10

  PEMBAHASAN

  uji t menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok berkumur rebusan daun sirih dan kelompok berkumur obat kumur mengandung CPC (p=0,070) (Tabel 1).

  ± 6,01 x 10

  3

  Yan dan Lilian : Efek fi tas berkumur rebusan daun sirih 10% dibandingkan obat kumur yang mengandung Cetylpyridinium chloride Jurnal PDGI 65 (1) Hal. 1-5 © 2016

  11. Agoes HA. Tanaman obat indonesia. Buku 2. Jakarta: Salemba Medika; 2010. h. 110.

  22. Rawlinson A, Pollington S, Walsh TF. Efficacy of two alcohol free cetylpyridinium chloride mouthwashes-a randomized double-blind cross over study. J Clin Periodontal 2008; 35(3): 230-5.

  (29 April 2015)

  21. Hughes P. Therapeutic mouthrinsing: an effective component to oral hygiene. hhtp://www.dentalcare.com.

  20. Subekti EN. Penyembuhan luka dengan jati. https:// www.google.com/url?s a=t&rcl=j&q=&esrc=s&so urce=web&cd=4&ved= 0CC0QFjAaaD&url=http% 3aA%2F%2Fskp.unair.ac.id/N2Frepository%2Fweb- pdf%2FwbPenyembuhan luka_dengan_jati_ERLISA_ NURWAHIDA_SUBEKTI.pdf&dei=bZdxVJiID5CfugT o6oCYCw&usg=AFQjCNE38u1yEZ3qwDYh_Vv5bg9j Ln22gg&sig2=ze7kmQEdqmYymQQq03qB.80185997,d. c2E&cad=rja.(15November 2014)

  19. Agustin DW. Perbedaan khasiat antibakteri bahan irigasi antara hydrogen perokisida 3% dan infisium daun sirih 20% terhadap bakteri mix. Dent J 2005; 38(1): 45-7.

  18. Djauhariya E, Hernani. Gulma berkhasiat obat. Jakarta: Penebar Swadaya; 2004. h. 1-4.

  17. Dewoto HR. Pengembangan obat tradisional indonesia menjadi fitofarmaka. Majalah Kedokteran Indonesia 2007; 57(7): 205.

  16. Kuncoro DM. Mengenal tumbuh-tumbuhan berkhasiat obat. Jakarta: Amalia; 2012. h. 38.

  15. Bardan SN. Tanaman obat berkhasiat. Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka; 2007. h. 14.

  Jakarta: Penebar Swadaya; 2001. h. 102.

  14. Syukur C, Hernani. Budi daya tanaman obat komersil.

  13. Hanum NA, Ismalayani, Syanariah M. Uji efek bahan kumur air rebusan daun sirih (Piper betle L) terhadap pertumbuhan plak. Jurnal kesehatan 2012; 1(10): 5.

  12. Kamboj VP. Herbal Medicine. Current Science research 2000; 78(1): 36.

  10. Hermawan A, Eliyani H, Tyasningsih W. Pengaruh ekstrak daun sirih (Piper betle L) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Eschericia coli dengan metode difusi disk. Artikel Ilmiah. Surabaya: Universitas Airlangga; 2007. h. 1.

  Dapat disimpulkan bahwa berkumur air rebusan daun sirih sama efektifnya dengan berkumur obat kumur yang mengandung CPC. Hasil penelitian ini diharapkan air rebusan daun sirih dapat menjadi alternatif obat kumur yang murah (obat herbal), aman dan dapat dibuat sendiri serta tidak mengandung senyawa kimiawi sehingga masyarakat menengah kebawah dapat menggunakan obat kumur ini dan dapat terhindar dari efek samping negatif penggunaan obat kumur yang tersedia di pasaran.

  Medan: USU Press; 2012. h. 4.

  DAFTAR PUSTAKA 1. Lamont RJ, Jenkinson HF. Oral microbiology at a glance.

  Oxford: Wiley-Blackwell; 2010. h. 3, 9.

  2. Marsh PD, Martin MV. Oral microbiology. Fifth edition.

  London: Elsevier; 2009. p. 2.

  3. Pintauli S, Hamada T. Menuju gigi dan mulut sehat.

  4. Akinyele BJ, Oladejo BO, Akinyemi AI, Ezem LO.

  9. He S, Wei Y, Fan X, Hu D, Sreenivasan PK. A clinical study to asses the 12-hour antimicrobial cetylpyridinium Chloride mouthwashes on supra gingival plaque. The Journal of Clinical Dentistry 2011; 22(6): 196.

  Comparative study of the antibacterial effect of mouth washes and Vernonia amygdalina (del.) on some tooth decay causing bacteria. British Microbiology Research Journal 2014; 4(7): 750.

  5. Prasetya RC. Perbandingan jumlah koloni bakteri saliva pada anak-anak karies dan non karies setelah mengkonsumsi minuman berkarbonasi. Indonesian Journal of Dentistry 2008; 15(1): 66.

  6. Departemen kesehatan. Riset kesehatan dasar 2007. 2008.

h. 142.

7. Akande OO, Alada ARA, Aderinokun GA, Ige AO.

  Efficacy of different brands of mouth rinses on oral bacterial load count in healty adults. African Journal of Biomedical Research 2004; 4(7): 125-8.

  8. Williams MI. The ant ibacterial and ant iplaque effectiveness of mouth washes containing cetylpyridinium chloride with and without alcohol in improving gingival health. The Journal of Clinical Dentistry 2011; 22(6): 179-

  82.

Dokumen yang terkait

Pengaruh gangguan sendi temporomandibula terhadap kualitas hidup terkait kesehatan gigi dan mulut pada lansia

0 0 8

Karakter Tanaman yang Mempengaruhi Hasil Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Plant Characters that Affected Physic Nut (Jatropha curcas L.) Yield

0 0 8

Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) terhadap Cekaman Kekeringan di Lahan Pasir Pantai pada Tahun Pertama Siklus Produksi Growth Responses and Yield of Jatropha (Jatropha curcas L.) to Drought Stress under Coastal Sandy So

0 0 7

Pengaruh penambahan platelet-rich plasma pada cangkok tulang terhadap kadar osteocalcin cairan sulkus gingiva pada terapi poket infraboni

0 0 8

Mekanisme selular dan molekular stres terhadap terjadinya rekuren aptosa stomatitis

0 0 5

Pengaruh Pemupukan terhadap Perubahan Morfofisiologi Dua Varietas Padi pada Kondisi Cekaman Rendaman The Effect of Fertilization on Morphophysiological Changes of Two Rice Varieties under Submergence Stress

0 1 7

Efektivitas antibakteri ekstrak metanol batang pisang Mauli (Musa acuminata) dan povidone iodine 10 terhadap Streptococcus mutans

0 1 6

Pengambilan gutta percha point menggunakan bahan pelarut minyak jeruk yang dikombinasi dengan instrumen manual

0 0 7

Peranan Fosfor dalam Meningkatkan Toleransi Tanaman Sorgum terhadap Cekaman Aluminium The Role of Phosphorus in Improving Sorghum Tolerance to Aluminum Stress

0 0 6

Functional Classification of Skinning Injury Responsive Genes in Storage Roots of Sweetpotato Klasifikasi Fungsi Gen-gen yang Responsif terhadap Pelukaan Kulit pada Umbi Ubi Jalar

0 0 7