Pengembangan Perangkat Lunak Dokumentasi Persuratan Menggunakan Codeigniter Dengan Semantic Web Pada Unit Kerja Inspektorat Jenderal Kemnaker

  Vol. 2, No. 6, Juni 2018, hlm. 2343-2352 http://j-ptiik.ub.ac.id

  

Pengembangan Perangkat Lunak Dokumentasi Persuratan Menggunakan

Codeigniter Dengan Semantic Web Pada Unit Kerja Inspektorat Jenderal

  

Kemnaker

1 2 3 Muhamad Romdoni Rachman Wijaya , Heru Nurwarsito , Denny Sagita

  Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: doniunairsi@gmail.com, heru@ub.ac.id, denny.sagita@ub.ac.id

  

Abstrak

  Teknologi informasi mulai digunakan untuk membangun pemerintahan berbasis E-Government dengan menerapkan teknologi informasi di dalam sistem kerjanya guna memudahkan dalam proses kerja dan pelayanan pada masyarakat. Dengan adanya pengembangan teknologi informasi di Pemerintahan diharapkan kinerja para aparatur sipil negara bisa menjadi lebih cepat dan efesien. Pada unit Satker Inspektorat Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, surat masuk yang belum terdokumentasi secara elektronik dan kegiatan disposisi surat masuk yang selama ini menggunakan buku agenda secara manual menyebabkan proses pencarian dokumen surat terkendala ketika arsip surat yang masuk begitu banyak dan penggunaan kertas yang berlebihan sangat memboroskan APBN keuangan negara dari berbagai kementerian/ lembaga pemerintahan. Untuk memudahkan proses pencarian dan pelacakan alur surat masuk sampai surat selesai, maka diperlukan aplikasi dokumentasi surat pada Inspektorat Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan. Dalam hal ini, aplikasi dokumentasi surat dibangun menggunakan framework CodeIgniter dengan penerapan web semantic dengan harapan dapat mempermudah dalam proses pencarian dokumen surat.

  Kata kunci: dokumentasi surat, codeigniter, web semantik

Abstract

  

Information technology began to be used to build an E-Government based government by applying

information technology in its work system to facilitate the work process and service to the community.

With the development of information technology in the Government is expected the State Civil

Apparatus performance will be faster and efficient. In the work unit of Inspectorate General of the

Ministry of Labor, incoming mail that has not been documented electronically and activities of

disposition of incoming mail which has been by using manual book led to the process of searching

document letters constrained when the archive of incoming mail so much and excessive use of paper

very wasted state budget from various ministries/ government agencies. To facilitate the process of

searching and tracking the incoming mail flow until the mail is completed, it is necessary to develop

mail documentation application at Inspectorate General Ministry of Labor. In this case, the mail

documentation application is built using the CodeIgniter framework with the application of semantic

web in hopes to simplify the process of searching document letters.

  Keywords: mail documentation, codeigniter, semantic web

  Lembaga untuk menerapkan teknologi 1.

   PENDAHULUAN

  informasi di dalam sistem kerjanya guna Dengan perkembangan teknologi informasi memudahkan dalam proses kerja dan pelayanan ini banyak kebutuhan akan teknologi infomasi pada masyarakat. sektor pemerintahaan yang sudah menjadi

  Dengan adanya pengembangan teknologi kebutuhan sehari-hari maka sesuai dengan informasi di Pemerintahan diharapkan kinerja Nawa Cita Jokowi dengan membangun para Aparatur Sipil Negara bisa menjadi lebih pemerintahan berbasis E-Government maka cepat dan efesien. Misalnya pada kegiatan dengan ini dihimbau semua Kementerian/ disposisi surat masuk yang selama ini

  Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

2343 menggunakan buku agenda manual dan penggunaan kertas yang berlebihan sangat memboroskan APBN keuangan negara dari berbagai Kementerian/ Lembaga pemerintahan, serhingga perlu dibuatkan sebuah aplikasi yang mendukung kegiatan disposisi surat masuk sampai surat tersebut ditindaklanjuti dan selanjutkan keluar, misal Surat Masuk dari instansi asal, Surat Tugas, Surat Nota Dinas, Surat Undangan.

  Pada kondisi saat ini selama menggunakan cara manual masih terus mengalami kendala terutama dalam distribusi persuratan yang akan distribusikan selalu terlambat dan terkadang ketika ada undangan yang sangat penting atau mendadak menjadi terlewatkan begitu saja dan itu sering terjadi di kantor ini. Supaya dapat mempermudah kegiatan dalam distribusi persyuratan yang masuk khususnya pada unit Satker Inspektorat Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, perlu dibangun aplikasi yang dapat mendukung dalam distribusi surat sehingga data surat masuk yang diterima dapat tersimpan rapi pada database yang tersedia dan dapat di akses kembali setiap saat ketika terdapat surat masuk baru untuk lagi. Serta mengurangi dalam penggunaan kertas ketika akan memberikan informasi surat kepada unit bagian lain. Selama ini masih mengandalkan kertas ketika melakukan kegiatan informasi kebagian unit Satker yang terkait dapat memperlambat kinerja dan memakan waktu yang lama untuk melakukan eksekusi terhadap perintah yang di berikan atasan melalui surat tersebut, ketika memberikan tindakan dengan adanya aplikasi ini diharapkan mempermudah melakukan distribusi surat-surat dan memiliki datasabe surat masuk yang baik yang mempermudah dalam melacak alur surat masuk sampai dengan surat selesai diberikan kepada tujuan surat tersebut.

  Dengan adanya aplikasi Pengembangan Perangkat Lunak Dokumentasi Persuratan Inspektorat Jenderal dapat membantu dalam meningkatkan kinerja pegawai pada unit tersebut, dalam kegiatan Arsip Persyuratan dan distribusi surat menyurat dapat tersimpan dengan baik ke dalam database kemudian dapat segera distribusikan sesuai tujuan surat tersebut dan atasan unit kerja juga dapat mengetahui surat-surat yang masuk pada unit tersebut tanpa mengalami keterlambatan disposisi masing- masing bagian.

  2. PERMASALAHAN

  Berdasarkan paparan pada pendahuluan, penelitian ini merumuskan permasalahan berkaitan dengan digitalisasi surat menggunakan framework CodeIgniter dan

  semantic web pada Inspektorat Jenderal

  Kemnaker, serta bagaimana hasil pengujian dari penelitian ini.

  1. Bagaimana merancang pengarsipan surat dengan framework CodeIgniter secara elektronik pada Unit Kerja Inspektorat Jenderal dengan baik agar tidak terjadi kehilangan data.

  2. Bagaimana pengarsipan secara digital pada unit kerja Inspektorat Jenderal perancangan dokumen?

  3. Bagaimana pengarsipan surat secara digital agar dapat memudahkan dalam pencarian dokumentasi persuratan dengan menggunakan metode semantik?

  3. TINJAUAN PUSTAKA

  3.1. Studi Terkait

  Kajian pustaka yang digunakan dalam penelitian ini membahas tentang penelitian sebelumnya mengenai manajemen surat masuk dan surat keluar dan penerapan web semantik dalam pencarian dokumen.

  Pada penelitian sebelumnya tentang Rancang Bangun Sistem Administrasi Surat pada Kantor DPRD Kabupaten Malang dengan Menggunakan Framework Codeigniter , diperoleh kesimpulan bahwa sistem manajemen surat (AMS) dapat memberikan kemudahan bagi User AMS yang dapat membuat dan merekap agenda surat yang tediri dari laporan surat masuk, surat keluar dan surat perintah tugas. Setiap siklusnya dengan mengolah hasil laporan atau dalam bentuk dokumen (PDF) dan

  Upload surat dengan file PDF, JPG, ZIP upload

  foto dengan file PNG, JPG, GIF besar ukuran maksimal 500Kb sesuai dengan yang dibutuhkan. Semua fungsi yang terdapat pada Aplikasi Manajemen Surat untuk Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Malang berjalan dengan baik dan secara fungsional berfungsi 100% (Ratnawati, 2016).

  Kemudian dalam penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Wijayanto (2012) dengan judul Penerapan Web Semantik dalam Pencarian Katalog Buku di Perpustakaan STMIK Sinar Nusantara Surakarta. Dalam penelitian tersebut, metode pencarian dibagi ke dalam tiga jenis yaitu pencarian berdasarkan kata kunci (keyword search), pencarian sederhana (simple search) dan pencarian

  advanced

  . Dari ketiga metode pencarian yang digunakan, metode tercepat adalah metode pencarian sederhana dengan waktu pencarian 0.06912 detik. Kecepatan pencarian dua metode lainnya (pencarian advanced dan keyword

  search ) adalah 0.06937 detik dan 0.06948 detik.

  Dari ketiga model pencarian memiliki kecenderungan waktu yang semakin meningkat sejajar dengan banyaknya kata kunci yang dimasukkan.

3.2. Dasar Teori

3.2.1. Semantic Web

  Semantic web merupakan pengembangan

  web saat ini dimana informasi yang diberikan didefinisikan lebih bermakna dan lebih baik yang memungkinkan komputer dan pengguna dapat bekerja sama. Semantic web bertujuan agar isi web yang diekpresikan di dalam bahasa alami yang dimengerti manusia, dapat juga dimengerti, diinterpretasi dan digunakan oleh perangkat lunak (software agents).

  Kelebihan web semantik adalah:

  Gambar 1. Arsitektur Semantic Web Sumber: Riswanto (2012)

  memahaminya dan menghasilkan informasi yang lebih relevan. Arsitektur semantic web dapat dilihat pada Gambar 1.

  input- kan namun mesin (komputer) mampu

  • Meningkatkan hubungan otomatis antar data.
  • Meningkatkan penarikan dan presisi dalam pencarian.
  • Meningkatkan otomatisasi dalam integrasi data.
  • Meningkatkan otomatisasi life cycle layanan.

  horn (Horrocks, et al., 2004). Dengan demikian,

  akan mampu mencari, membagi, dan mengintegrasikan informasi dengan cara yang lebih mudah (Berners-Lee, et al., 2001). Dengan demikian ontologi mampu menjembatani kesenjangan antara manusia dan mesin. Data dan informasi didefinisikan menjadi sebuah metadata berbasis ontologi. Untuk memperoleh hasil pencarian yang lebih baik, Semantic Web Rule Language (SWRL) diterapkan untuk melengkapi ontologi dalam merepresentasikan pengetahuan. SWRL dapat mendeskripsikan suatu aturan-aturan yang dikehendaki agar dapat memproduksi suatu informasi tertentu yang diinginkan. SWRL merupakan sebuah abstraksi bahasa tingkat tinggi untuk mendeskripsikan aturan berbasis

  semantic web inilah, berbagai perangkat lunak

  merepresentasikan informasi menjadi basis pengetahuan dalam bentuk-bentuk yang dapat dipahami dan diproses oleh mesin. Melalui

  web adalah mengaplikasikan ontologi untuk

  3.2.2. Ontologi

  Ontologi mendukung perkembangan kosakata karena pada Layer RDF dapat ditentukan relasi antar konsep yang berbeda. Ontologi adalah suatu konseptual yang formal dari sebuah domain tertentu yang dipakai bersama oleh kelompok orang (Georgiev, 2005). Ontologi juga didefinisikan sebagai teori tentang makna dari suatu obyek, properti dari suatu obyek, serta relasi obyek tersebut yang mungkin terjadi pada suatu domain pengetahuan (Chandrasekaran, et al., 1999). Ontologi sangat penting karena dapat digunakan menerangkan tentang struktur suatu disiplin ilmu.

  Secara teknis sebuah ontologi direpresentasikan dalam bentuk classes ,

  properties , slots, dan instants (Georgiev, 2005).

  1. Class, menerangkan konsep (atau makna) suatu domain. Class adalah kumpulan dari elemen dengan properti yang sama. Suatu class dapat mempunyai turunan subclass yang menerangkan konsep yang lebih spesifik.

  2. Property, menerangkan konsep nilai-nilai, status, terukur yang mungkin ada untuk domain.

  Semantic web memanfaatkan metadata untuk merepresentasikan content atau informasi dengan cara memberikan makna kata yang dapat dipahami, baik oleh manusia ataupun oleh mesin (Davies, et al., 2003). Inti dari semantic

  aplikasi pencarian yang dibuat diharapkan mampu menangani bahasa alamiah yang di-

  3. Slot, merupakan representasi dari kerangka 4.

METODE PENELITIAN

  pengetahuan atau relasi yang menerangkan Langkah-langkah yang ditempuh dalam properti dari kelas dan instant. penyusunan penelitian, dimulai dengan

  4. Instant, adalah individu yang telah dibuat menemukan studi literatur dan analisis (diciptakan). Instant dari sebuah subclass kebutuhan kemudian perancangan, merupakan instant dari suatu superclass. implementasi dan pengujian dari aplikasi perangkat lunak yang akan dibuat. Ketika

  3.2.3. RDF

  terjadi ketidaksesuaian hasil pengembangan

  RDF (Resource Description Framework)

  dengan kebutuhan, maka akan dilakukan dan RDF Schema memungkinkan pengguna peninjauan ulang mulai dari tahapan analisa untuk membuat pernyataan tentang obyek dan kebutuhan sistem. Kesimpulan dan saran

  URI serta mendefinisikan kosakata yang bisa

  disertakan sebagai catatan atas sistem informasi diacu dengan URI tersebut. Layer inilah yang dan kemungkinan arah pengembangan. menentukan tipe dari resource dan link. RDF

  Diagram alir metode penelitian dapat dilihat

  Schema mendeklarasikan keberadaan kelas dan pada Gambar 3.

  properti, termasuk subkelas, subproperti, domain dan range. Resource Description

  Mulai Framework (RDF) merupakan sebuah framework digunakan untuk membuat

  Analisis Kebutuhan

  pernyataan dalam sebuah form yang disebut sebagai triple. Ini memungkinkan untuk

  Perancangan Sistem

  merepresentasikan informasi dari sebuah source dalam form dari sebuah graph-semantic web,

  Implementasi yang disebut sebagai Giant Global Graph.

  3.2.4. SPARQL Pengujian dan Analisis

  SPARQL (SPARQL Protocol and RDF Penarikan Kesimpulan

  Query Language ) merupakan bahasa query

  yang digunakan untuk mendapatkan atau memanipulasi data dari RDF (graph

  Selesai

  “database”). SPARQL seperti halnya SQL yang

  Gambar 3. Diagram alir metode penelitian

  digunakan untuk mendapatkan data dari database relasional (Feigenbaum, 2008). Pola Berdasarkan Gambar 3, tahapan-tahapan

  SPARQL dapat dilihat pada Gambar 2. yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

  1. Melakukan studi literatur sebagai dasar teori yang digunakan untuk menunjang penelitian.

  2. Melakukan analisa sistem untuk mengetahui kondisi sistem saat ini sehingga dapat dilakukan sebuah perencanaan dan perancangan arsitektur yang mana dalam proses implementasi sesuai dengan analisa yang ada.

  3. Melakukan perancangan sistem menggunakan CodeIgniter dengan fitur

  semantic web .

  4. Implementasi hasil analisis dan perancangan yang telah dilakukan dalam bentuk perangkat lunak.

  5. Melakukan pengujian dan analisis terhadap perangkat lunak.

  Gambar 2. Pola SPARQL Sumber: Feigenbaum (2008)

  6. Proses pengambilan keputusan untuk menyimpulkan keseluruhan mengenai penelitian yang dilakukan.

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Rancangan Aplikasi

  Berdasarkan tahapan yang telah dipaparkan, telah dibangun aplikasi dokumentasi surat menggunakan CodeIgniter dengan fitur semantic web. Aliran-aliran data yang masuk dan keluar ke/ dari aplikasi dokumentasi surat yang direpresentasikan dalam diagram konteks dan diagram dataflow, ditunjukkan pada Gambar 4 dan Gambar 5.

  

Gambar 4. Diagram konteks aplikasi

Gambar 5. DFD level 1 aplikasi

5.2. Rancangan Ontologi

  Pada aplikasi dokumentasi surat diperlukan sebuah ontologi yang berguna untuk merepresentasikan pengetahuan yang diperlukan untuk membangun aplikasi ini. Ontologi tersebut berisi kriteria yang telah diklasifikasikan, dimana klasifikasi tersebut berupa hal abstrak yang memiliki nilai di dunia nyata. Pada struktur ontologi surat yang digunakan pada aplikasi mempunyai standar stuktur sebagai berikut:

  1. id_surat, digunakan untuk menyimpan

  id_surat sebagai identifikasi surat yang telah didokumentasikan.

  2. jenis_surat, digunakan untuk menyimpan jenis surat. 3. pengirim, digunakan untuk menyimpan nama pengirim surat. 4. alamat_pengirim, digunakan untuk menyimpan alamat pengirim surat. 5. kode_pos_pengirim, digunakan untuk menyimpan kode pos pengirim surat. 6. kota_pengirim, digunakan untuk menyimpan alamat (kota) dari pengirim surat. 7. provinsi_pengirim, digunakan untuk menyimpan alamat (provinsi) pengirim surat. 8. negara_pengirim, digunakan untuk menyimpan alamat (Negara) pengirim surat. 9. no_telp_pengirim, digunakan untuk menyimpan nomor telepon pengirim surat. 10. fax_pengirim, digunakan untuk menyimpan fax pengirim surat. 11. email_pengirim, digunakan untuk menyimpan alamat email pengirim surat. 12. website_pengirim, digunakan untuk menyimpan nama domain website pengirim surat.

  13. Penerima, digunakan untuk menyimpan nama penerima surat. 14. alamat_penerima, digunakan untuk menyimpan alamat penerima surat. 15. kode_pos_penerima, digunakan untuk menyimpan kode pos penerima surat. 16. kota_penerima, digunakan untuk menyimpan alamat (kota) penerima surat. 17. provinsi_penerima, digunakan untuk menyimpan alamat (provinsi) penerima surat. 18. negara_penerima, digunakan untuk menyimpan alamat (Negara) penerima surat. 19. no_telp_penerima, digunakan untuk menyimpan nomor telepon penerima surat. 20. fax_penerima, digunakan untuk menyimpan fax penerima surat. 21. email_penerima, digunakan untuk menyimpan alamat email penerima surat. 22. website_penerima, digunakan untuk menyimpan nama domain website penerima surat. 23. tanggal_surat, digunakan untuk menyiman tanggal surat. 24. nomor_surat, digunakan untuk menyimpan nomor surat. 25. lampiran, digunakan untuk menyimpan lampiran surat. 26. perihal, digunakan untuk menyimpan perihal surat. 27. tembusan, digunakan untuk menyimpan tembusan surat. 28. isi_surat, digunakan untuk menyimpan isi surat. 29. sifat_surat, digunakan untuk menyimpan sifat surat. 30. file_arsip, digunakan untuk alamat URL untuk berkas surat diunggah.

  

Gambar 6. Desain ortologi surat

5.3. Implementasi

  Implementasi rancangan aplikasi dokumentasi surat dilakukan pada perangkat komputer yang ter-install web server Apache sebagai server, RDBMS sebagai database penyimpan data pengguna dan data-data

  website lainnya, Apache Jena Fuseki sebagai RDF triple store . Gambar 7 merupakan Gambar 8. Kotak pencarian surat

  tampilan dari halaman utama website setelah user berhasil melakukan login.

  Gambar 7. Halaman utama aplikasi Gambar 9. Hasil pencarian dokumen surat

  Fitur pencarian dokumen surat dapat ditemukan pada halaman utama website setelah di-scroll dengan tampilan seperti pada Gambar

  8. Hasil pencarian dokumen surat dapat dilihat

  Tabel 2. Hasil Function Testing Login User pada Gambar 9. Perangkat Lunak Dokumentasi Persuratan dengan Data Input Salah

  5.4. Pengujian Login User

  Pengujian aplikasi meliputi beberapa skenario, yaitu: Tujuan Menguji apakah user dapat masuk

  ke sistem dengan menggunakan

  1. Pengujian fungsionalitas, pengujian untuk

  username dan password yang

  pemenuhan fungsional yang dinginkan dan salah. menghindari error atau bug.

  Kebutuhan awal  User belum melakukan login.

  2. Pengujian kecepatan pencarian dokumen

   Username dan pasword telah surat, pengujian ini digunakan untuk dibuat sebelumnya.

  mengetahui seberapa besaran kecepatan Hasil yang Menampilkan pesan kesalahan. pencarian dokumen surat pada aplikasi ini

  diharapkan

  dengan fitur semantic web dibandingkan

  Prosedur uji

  1. Mengakses halaman web

  dengan aplikasi yang menggunakan aplikasi. database biasa (database relasional).

  2. Memasukan username dan password yang tidak terdaftar.

  5.5. Analisis 3.

  Klik tombol “Login”.

  Pengujian fungsional dilakukan untuk menguji terhadap sistem pengembangan Pertanyaan/catatan Login

  Gagal, “username dan/ atau password tidak benar”.

  perangkat lunak dokumentasi persuratan. Pada Pengujian fungsional dilakukan dengan cara Status validasi Valid. memberikan input pada komponen dan modul kemudian diperiksa hasil dari output. Jika

  Tabel 3. Hasil Function Testing Tambah Dokumen output yang dihasilkan sesuai maka dapat Surat

  dikatakan bahwa fungsi yang ada pada modul

  Tambah Dokumen Surat

  tersebut masih terdapat error atau bug. Hasil

  Tujuan Menguji apakah staf dapat

  dari functional testing dapat dilihat pada Tabel mendokumentasikan surat. 1 hingga Tabel 4.

  Kebutuhan awal Staf memiliki hak akses ke Tabel 1. Hasil Function Testing Login Perangkat dalam aplikasi.

  Lunak Dokumentasi Persuratan Hasil yang Data surat terdokumetasi ke

  Login User Aplikasi Perangkat Lunak Dokumentasi diharapkan dalam aplikasi.

  Persuratan Prosedur uji

  1. Melakukan login pada Tujuan Menguji apakah user dapat halaman aplikasi. mengakses aplikasi perangkat 2. Masuk ke dashboard staf. lunak dokumentasi persuratan.

   User perangkat lunak belum Surat ” pada menu melakukan login. dokumentasi surat.  Username dan password telah 4. Isi formulir data surat. dibuat sebelumnya.

  3. Klik submenu “Tambah Kebutuhan awal

  5. Klik tombol “Tambah”. Hasil yang Masuk ke halaman utama aplikasi diharapkan dokumemtasi persuratan.

  Pertanyaan/catatan Berhasil, “Berhasil mendokumentasi surat”. Prosedur uji

  1. Mengakses halaman web aplikasi.

  Status validasi Valid.

  2. Memasukan username dan password pada form login. Tabel 4. Hasil Function Testing Disposisi Surat 3.

  Disposisi Surat Klik tombol “Login”.

  Tujuan Menguji apakah user terkait dapat Pertanyaan/catatan - mendisposisikan surat. Status validasi Valid.

  Kebutuhan awal Setiap pegawai yang terkait dalam proses disposisi surat memiliki hak akses ke dalam aplikasi. Hasil yang diharapkan Surat yang terdokumetasi dapat disisposisi oleh user terkait

  Prosedur uji

  Q Percobaan

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  10

1 0,0564 0,0351 0,0191 0,0241 0,0318 0,0341 0,0374 0,0228 0,0205 0,0230

2 0,0252 0,0253 0,0191 0,0230 0,0245 0,0162 0,0149 0,0285 0,0189 0,0308

3 0,0212 0,0265 0,0154 0,0148 0,0288 0,0351 0,0214 0,0211 0,0147 0,0202

4 0,0443 0,1459 0,0882 0,0784 0,0776 0,0785 0,1108 0,1006 0,0925 0,0880

5 0,0228 0,0722 0,0741 0,0963 0,0737 0,0774 0,0847 0,0729 0,0731 0,1106

6 0,0910 0,0948 0,1035 0,0887 0,0902 0,0850 0,0988 0,1049 0,0906 0,0894

7 0,0840 0,0917 0,1051 0,1206 0,0902 0,0822 0,1084 0,0938 0,0836 0,0896

8 0,0860 0,0646 0,0552 0,0514 0,0499 0,0585 0,0653 0,0595 0,0588 0,0516

9 0,0384 0,0763 0,0413 0,0396 0,0368 0,0455 0,0357 0,0459 0,0366 0,0492

  

10 0,0011 0,3291 0,0666 0,0635 0,0701 0,1160 0,0885 0,0574 0,0551 0,0606

Tabel 7. Pengujian Waktu (detik) untuk Hasil Pencarian Semantic Web

  1

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  10

1 0,1455 0,0008 0,0009 0,0008 0,0008 0,0008 0,0007 0,0010 0,0007 0,0008

2 0,0423 0,0009 0,0008 0,0013 0,0007 0,0010 0,0007 0,0021 0,0008 0,0008

3 0,0114 0,1768 0,0712 0,0011 0,0010 0,0010 0,0012 0,0015 0,0008 0,0009

4 0,0008 0,0360 0,0009 0,0009 0,0009 0,0008 0,0009 0,0010 0,0009 0,0016

5 0,0011 0,0008 0,0009 0,0008 0,0013 0,0008 0,0008 0,0008 0,0009 0,0008

6 0,0012 0,0011 0,0008 0,0009 0,0010 0,0008 0,0008 0,0009 0,0012 0,0009

7 0,2039 0,0009 0,0010 0,0009 0,0010 0,0009 0,0010 0,0010 0,0009 0,0009

8 0,0852 0,0007 0,0008 0,0007 0,0015 0,0007 0,0008 0,0007 0,0008 0,0007

9 0,0011 0,0010 0,0009 0,0016 0,0009 0,0019 0,0009 0,0012 0,0011 0,0009

  2

  Q Percobaan

  1. Melakukan login pada halaman aplikasi.

  Pada pengujian ini beberapa ketentuan digunakan yaitu jumlah dokumen surat yang digunakan adalah 10 contoh dokumen surat. Percobaan ini dilakukan sebanyak 10 kali pengulangan untuk sebuah kata kunci (Q); jumlah kata kunci (Q) yang digunakan yaitu 10, sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 5. Hasil percobaan ditunjukkan pada Tabel 6, Tabel 7, dan Tabel 8.

  2. Masuk ke dashboard user.

  3. Klik menu Riwayat Disposisi Surat.

  4. Arahkan Cursor pada baris tabel Daftar Disposisi Surat yang memiliki status “proses”.

  5. Klik tombol Riwayat.

  6. Klik tombol Edit pada baris tabel yang memiliki status “proses”.

  7. Isi formulir Disposisi Surat.

  8. Klik tombol Simpan. Pertanyaan/catatan Berhasil, “Berhasil melakukan disposisi surat”.

  Status validasi Valid.

  Berdasarkan hasil pengujian aplikasi dokumentasi persuratan pada unit kerja Inspektorat Jenderal Kemnaker menggunakan metode functional testing, dapat diketahui bahwa 100% fitur dapat berjalan dengan baik. Dari hasil tersebut, implementasi dari perancangan yang telah dilakukan dapat dikatakan berhasil atau valid. Pengujian kecepatan pencarian dokumen surat dilakukan dengan membandingkan pencarian pada aplikasi yang data suratnya disimpan di database relasional dan aplikasi yang data suratnya disimpan di triple store (untuk semantic web).

  Tabel 5. Daftar Kata Kunci No. Kata Kunci (Q)

  10 Tanah dan Bangunan

Tabel 6. Pengujian Waktu (detik) untuk Hasil Pencarian Relasional Database

  1 Disiplin kehadiran pegawai

  2 Pemberitahuan

  3 Penyampaian Foto Copy

  4 Rapat Kerja Inspektorat Jenderal

  5 Keputusan Presiden RI

  6 Permasalahan LKKL Triwulan III

  7 Penyusunan Laporan Keuangan

  8 Tanggapan

  9 Penyelesaian Tindak Lanjut

  

10 0,0011 0,0008 0,0008 0,0007 0,0015 0,0008 0,0007 0,0034 0,0012 0,0011 Tabel 8. Rerata Hasil Pengujian Kecepatan their Applications, vol. 14, no. 1, pp. Pencarian Menggunakan Semantic Web dan

  20-26,

  Relasional Database Davies, J., Fensel, D. & Harmelen, F. V. 2003.

  Kata Kunci Waktu (detik)

  Towards the Semantic Web: Ontology-

  (Q) RDB Web Semantik driven Knowledge Management.

  Q1 0,03043 0,01528 Chichester: John Wiley & Sons Ltd. Q2 0,03983 0,00514 Q3 0,02192 0,02659

  Feigenbaum, L., "SPARQL By Example: The

  Q4 0,09048 0,00438 Cheat Sheet," 2008. [Online]. Q5 0,07578 0,0009

  Tersedia: https://www.slideshare.net/

  Q6 0,0936 0,00096 Q7 0,09492 0,02124 LeeFeigenbaum/sparql-cheat-sheet. Q8 0,06008 0,00926 [Diakses 18 April 2017]. Q9 0,04453 0,00115 Q10 0,0908 0,00121 Georgiev, I. 2005. "Ontology Modelling for

  Rerata 0,064 0,008 Semantic Web-driven Application,".

  International Conference on Computer

  Berdasarkan rerata hasil pengujian

  Systems and Technologies -

  kecepatan dalam pencarian surat dengan CompSysTech'2005. membandingkan antara semantic web dan database relasional pada Tabel 8, pencarian Horrocks, I., Patel-Schneider, P. F., Boley, H., surat menggunakan semantic web lebih cepat.

  Tabet, S., Grosof, B. & Dean, M. 2004. "SWRL: A Semantic Web Rule 6.

   KESIMPULAN Language,". [Online]. Tersedia:

  https://www.w3.org/Submission/SWR Beberapa hal dapat disimpulkan dari penelitian L/. [Diakses 20 April 2017]. ini.

  1. Aplikasi pengembangan perangkat lunak Mekterović, I. & Brkić, L. 2014. "Advanced dokumentasi persuratan pada unit kerja

  Databases:

  11. Semantic Web Inspektorat Jenderal Kemnaker dalam technologies - SPARQL,". [Online]. perancangannya sesuai dengan rancangan

  Tersedia: https://www.fer.unizg.hr sehingga dapat menginterprestasikan hasil /_download/repository/ laporan laporan surat masuk, surat dinas,

  Ratnawati. 2016. "Rancang Bangun Sistem surat tugas, surat rahasia.

  Administrasi Surat pada Kantor DPRD

  2. Pengembangan Aplikasi perangkat lunak Kabupaten Malang dengan dokumentasi persuratan ini dibuat agar Menggunakan Framework memudahkan user dan staf persuratan Codeigniter," Universitas Brawijaya, dalam melaksanakan tugasnya untuk Malang. memudahkan dalam kegiatan sehari-hari, disposisi surat yang masuk pada unit kerja Riswanto, E. 2012. "Model Semantic Search Inspektorat Jenderal Kemnaker. dengan Metode Rule Based pada

3. Pengembangan Aplikasi Perangkat lunak Pencarian Informasi Musik”.

  dokumentasi yang dibuat, supaya dapat Wijayanto,

  H. 2012. "Penerapan Web meminimalisir terjadi kehilangan data Semantik dalam Pencarian Katalog surat yang penting dalam kegiatannya Buku di Perpustakaan STMIK Sinar sehari- hari pada unit kerja Inspektorat Nusantara Surakarta," STMIK Sinar Jenderal Kemnaker. Nusantara, Surakarta.

  7.

  "Keterbatasan pada Web Generasi sebelum

   DAFTAR PUSTAKA Semantic Web,". 10 Mei 2013.

  Berners-Lee, T., Hendler, J. & Lassila, [Online]. Tersedia: https://belajarweb

  O.2001. "The Semantic Web," semantik.wordpress.com/2013/05/10/ Scientific American. keterbatasan-pada-web-generasi-sebel

  Chandrasekaran, B., Josephson, J. R. & um-semantic-web/. [Diakses 20 Maret Benjamins, V. R. 1999. "What are 2017]. ontologies, and why do we need them?," IEEE Intelligent Systems and