BAB IX TEORI ASAM-BASA DAN pH ASAM - BASA - Asam Basa dan pH (bab VI)
BAB IX TEORI ASAM-BASA DAN pH ASAM - BASA SIFAT ASAM dan BASA Dari percobaan ; asam ialah zat yang berasa masam dan dapat memerahkan kertas lakmus (mis : as. Cuka, as. Sitrat) sedangkan basa ialah zat yang berasa “hambar” (seperti sabun) dan dapat membirukan kertas lakmus (mis : NaOH). TEORI ASAM-BASA
1. Teori Arrhenius (Svante Arrhenius, 1884)
- +
Asam ; - ialah zat yang rumusnya mengandung hidrogen dan dalam air dapat melepas ion H
- Cl - Misalnya HCl H
- 4
2-
- SO
H2SO4 2H
Basa; - ialah zat yang rumusnya mengandung OH dan dalam air dapat melepas ion OH -
- Misalnya NaOH, Ca(OH) 2 dsb.
- OH
- NaOH Na
Reaksi asam-basa menurut Arrhenius disebut netralisasi ; H (asam) + OH
2 O (basa) H
- Kelemahan ; - NH3 tidak mengandung OH , tapi apabila zat ini bercampur dalam air dapat melepas
- Proses ; NH
OH (bersifat basa).
- 3 + H
2 4 + NH
4 O NH OH OH
- 2. Teori Bronsted – Lowry (J.N. Bronsted dan T.H. Lowry ; 1923).
- + Asam : - Zat (molekul/ion) yang dapat memberi proton (H ) atau disebut proton donor.
- contoh H
2 SO 4 + HSO
4 H
- 2-
HCO
3 H
3 + CO
Basa: - ialah zat (molekul/ion) yang dapat menerima proton, H ; disebut proton aseptor. +
- 4
- contoh : NH3 + H+ NH
- 3 + H
- HCO
2 CO
3 H Reaksi asam-basa pada Bronsted-Lowry adalah proses transfer proton (dari asam ke basa).
HCl + NH + NH
3
4 Cl
Melepas H+ (asam)
- Menerima H (basa)
Pasangan Asam-Basa Konjugasi +
Ialah dua zat ( molekul / ion ) yang rumus keduanya berbeda 1 H
2- Misalnya NH
- 3 dengan NH
4 ; HSO 4 dengan SO
4
- Asam kunjugasi ialah zat yang kelebihan 1 H terhadap pasangannya.
- Basa konjugasi ialah zat yang kekurangan 1 H dari pasangannya.
4 , atau NH
- Contoh (1) NH 3 adalah basa konjugasi dari NH
- 4 : asam konjugasi dari NH
3
(2) HSO adalah asam kunjugasi dari SO
4 4 tapi
4 adalah basa kunjugasi dari H
- HSO
2 SO
4
- Karena HSO 4 dapat berupa asam dan basa maka zat-zat seperti itu disebut AMFOLIT.
H
2 O + NH
3 OH + NH
4 (as.1) (bs.2) (bs.1) (as.2)
3. Teori Lewis (G.N. Lewis) Asam ; ialah zat (gugus) yang menerima pasangan elektron bebas
Basa ; ialah zat (gugus) yang member i pasangan elektron bebas Reaksi asam-basa menurut Lewis akan menghasilkan ikatan koordinasi.
Contoh : (1) BCl 3 + NH
3 3 -NH
3 BCl
(elektron valensi : B = 3 , Cl = 7, N = 5 dan H = 1) Cl x H x Cl H B N +
Cl x x H x x
Cl – B : N - H
Cl H
Cl H (asam) (basa)
2
2
3 (2) H O + H O + OH
O H + H x O x O x O -
- H H
- OH x x x
- sedangkan kekuatan (tingkat) kebasaannya dinyatakan dengan banyaknya OH dalam larutan.
- Kekuatan (tingkat) keasaman suatu zat asam dinyatakan oleh banyaknya H dalam larutan,
- ]
- pH +
- pOH - -
- 2
- 2 -
- Kw
-
- 7
- 14
- 7
- 2 SO
- 2 SO
- 7 +
- 7 -
- 7 -7
- Sehingga larutan asam dalam air mempunyai keadaan (sifat) sebagai berikut :
- 7 - +
- 7
- Sifat Larutan Basa dalam Air
- 7 - - +
- Jika dalam air terdapat basa (mis b M NaOH) yang akan melepas OH sebesar b M (NaOH
- 7 -7
- 7 -
- 7
- pH Asam
- Larutan asam HxZ (x = banyaknya H atau valensi asam) dengan konsentrasi M molar dan derajat ionisasi
- atau melepaskan H sebanyak M molar menurut persamaan ionisasi berikut.
- x
- (x, , M) M molar maka pH larutan asam dirumuskan sebagai berikut
- Z H x Z H
- pH = -log (H ) pH = -log x M
- 3 COOH, dsb.
- Larutan basa L (OH) y (y = banyaknya OH atau valensi basa) dengan konsentrasi M molar dan
- derajat ionisasi akan melepaskan OH sebesar y M molar menurut persamaan ionisasi berikut :
- y + y OH
- pH larutan basa adalah :
- pOH = -log (OH ) = -log y M pH = 14 – pOH
- 2-
- Cl
- Misalnya HCl H
- - Basa; zat yang mengandung OH dan dalam air dapat melepas ion OH
- OH NaOH Na
- 3 + H
- Proses ; NH
- 2.Teori Bronsted – Lowry (J.N. Bronsted dan T.H. Lowry ; 1923). Asam : Zat (molekul / ion) yang dapat memberi proton (H ) atau proton donor.
- + - +
- contoh H
- 2-
- + +
- 4
- contoh : NH3 + H
- 3 + NH
- HCl + NH
- Menerima H (basa)
- 2- - -
- terhadap pasangannya.
- Asam kunjugasi : zat yang kelebihan 1 H
- Basa konjugasi : zat yang kekurangan 1 H dari pasangannya.
- 4
- HSO
- AMFOLIT. : gugus yang dapat sebagai asam juga sebagai basa ( mis. HSO
- 2
- (4) H
- H
- H H
- x O x O x O
- OH x x x
- Kekuatan asam ( keasaman ) suatu asam dinyatakan oleh banyaknya H
- Kekuatan basa dituliskan sebagai: pOH = -log [OH ] Catatan : (1) p = -log (p = potensial)
- pH + +
- (2) Satuan [H ] atau [OH ] = molar ( M )
- pOH
- 2 + +
- 2 - - -
-
- Pada suhu 25
- 7
- 2
- 7 +
- 7 -7 +
- 7
- Sehingga larutan asam dalam air mempunyai keadaan (sifat) sebagai berikut :
- 7 +
- 7
- Sifat Larutan Basa dalam Air
- 7 - +
- OH ) ; Sedangkan dalam air murni sudah terdapat 10 M OH maka dalam larutan basa :
- Na
- 7 -7
- 7 + -
- 7
- Larutan asam HxZ (x = banyaknya H atau valensi asam) dengan konsentrasi M molar dan derajat
- ionisasi atau melepaskan H sebanyak M molar menurut persamaan ionisasi berikut.
- x +
- Z H x Z H (x, , M) M molar maka pH larutan asam dirumuskan sebagai berikut
- pH = -log x M pH = -log (H )
- 3 COOH, dsb.
- Rumus
- Ka / M
- Larutan basa L (OH) y (y = banyaknya OH atau valensi basa) dengan konsentrasi M molar dan derajat ionisasi akan melepaskan OH
- sebesar y M molar menurut persamaan ionisasi berikut :
- y+
- pH larutan basa adalah :
- pOH = -log (OH ) = -log y M
- Rumus : (1) [OH
- ] = M (3) =
- 2. Dari reaksi NH
- (No. atom : N = 7, H = 1)
- NH
- Contoh CN- + H
- Cl
- Ionisasi garam : NaCl Na
- Ionisasi air
- Dalam larutan :
- (NaOH adalah basa kuat, sehingga akan terionkan/terurai kembali menjadi Na
- dan OH )
- (2) Cl NaOH
- H
- Jadi ion-ion Na dan Cl dari NaCl tidak bereaksi dengan H
- 7 o - +
- Sehingga : - Garam dari basa kuat dan asam kuat tidak terhidrolisis <
- pH larutannya = -log 10 = 7
- Sifat larutannya : NETRAL
- Ionisasi garam : NaNO 2 + NO
- Ionisasi garam : H2O OH
- H
- Dalam larutan :
- 2
- menjadi H dan NO )
- Jadi salah satu (sebagian) ion dari NaNO 2 bereaksi denan air (terhidrolisis) - Sehingga : Garam dari basa kuat-asam lemah terhidrolisis sebagian.
- Sifat larutan :
- terjadi reaksi : NO 2 + H HNO
- 7 –7
- pH larutan :
- (OH ) =
- P OH = ½ (PKw -pKa -log (g)
- log (OH ) = ½ (-log Kw -log (g) + log Ka)
- 4
- Ionisasi garam : NH + Cl
- Ionisasi air
- Dalam larutan
- Jadi salah satu ion dari NH
- Sifat larutan :
- 7 -7 -
- Maka sifat larutan : ASAM
- pH larutan :
- (H ) =
- Dalam larutan : ion-ion NH 4 dan NO
- Jadi : terjadi Hidrolisis total
- Sifat larutan : tergantung harga ka (dari asam lemah) dan Kb (dari basa lemah)
- PH larutan :
H H H H (basa) (asam)
DERAJAT KEASAMAN (pH) Pengertian
Kekuatan asam dituliskan sebagai pH = -log [H
Dan kekuatan basa dituliskan sebagai pOH = -log [OH ] Catatan : (1) p = -log (p = potensial)
(2) Satuan [H ] atau [OH ] = molar ( M )
(3) pH = -log [H ] ; maka : [H ] = 10 M
pOH = -log [OH ] ; maka : [OH ] = 10 M
Disosiasi Air
Air merupakan elektrolit lemah, sehingga terdisosiasi sebagai berikut : H O H + OH
Tetapan disosiasi air (Kw)
Kw = (H ) (OH ) …………………………………………………….(1) yang konstan pada suhu tetap
Dari disosiasi air, [H ] = [ OH ] maka pers (1) dapat ditulis sabagai
2 + +
Kw
Kw = [H ] [H ] = [H ] ; sehingga : (H ) =
Atau Kw = [OH ] [OH ] = [OH ] ; sehingga : [OH ] =
[ H ] [ OH ] K
Sehingga dalam air : w ……………………………… (2) (NETRAL)
o -14 Pada suhu 25 C Kw = 10 , maka dalam air murni
10 (H ) = OH ) = = 10 M atau
pH = p OH = -log 10 = 7 atau
pH + p OH = pKw = 14
o (25
C) …………………………………….. (3)
Sifat Larutan Asam Dalam Air
Jika dalam air terdapat asam (mis : a M H
4 ) yang akan melepaskan H+ sebesar 2a M 2-
( H
4 + SO 4 ) ; 2H
Sedangkan dalam air murni sudah terdapat ion H sebanyak 10 M ( pers.2) maka dalam larutan asam:
[H ] = 10 + 2a M atau > 10 M
Karena harga Kw konstan (pers. 1) maka [OH ] menjadi < 10 M
pH < 7
(1) [H ] > [OH ] (> 10 M) atau
(2) [OH ] < 10 M atau pOH > 7
Na + OH ) ; Sedangkan dalam air murni sudah terdapat 10 M OH maka dalam larutan basa :
[OH ] = (10 + b) M atau > 10 M Sehingga larutan basa dalam air mempunyai keadaan (sifat) sebagai berikut :
(1) [OH ] > [H M) atau pOH < 7 ] (>10
(2) [H ] < 10 M atau pH > 7)
[ atau Catatan
2
(1) Contoh asam : HCl ( = 1) , H ( = 2) (2) Asam kuat : = 1 & asam lemah < 1 (3) M = konsentrasi asam (molar = mol/liter)
4 SO
pH Asam Lemah Valensi 1
Misalnya : HCN, CH
Rumus
Ka / M
(1) [H ] = M (2) =
2 M (3)
(3) Ka = pH = -log M
pH Basa
y+ L (OH)
L (y, , M) y M molar
dan
pH Basa Lemah Bervalensi 1 ( misalnya : NH
4 OH )
Rumus :
Kb / M
(1) [OH ] = M (3) =
2
pOH = -log M
(2) M
(4) pH = 14 - pOH (5) Kb = Soal-soal latihan
1. Tuliskan pasangan asam/basa konjugasi dari zat-zat berikut :
a) H
2 SO
4
b) HPO
4
c) H
2 O
d) NH
3
e) OH
2. Dari reaksi NH 3 + H
4 NH
(No. atom : N = 7, H = 1)
a) Gambarkan terjadinya ikatan koordinasi
b) Zat apa sebagai asam atau basa ? 3. Hitunglah pH 200 ml larutan yang mengandung 0,049 mg Asam Sulfat (Mr = 98).
4. Berapa gram NaOH (Mr = 40) harus dilarutkan dalam 250 ml air (vol akhir = 250 ml) agar pH larutan = 11 ?
5. Ke dalam 2 liter air dimasukkan (dengan tekanan) gas amonia sampai jenuh-Larutan yang terjadi mempunyai pH = 10
6.Jika derajat ionisasi NH
4 OH = 0,40 Hitunglah : a) molaria larutan tersebut. b) Kb. NH
4 OH
BAB IX TEORI ASAM-BASA DAN pH ASAM - BASA SIFAT ASAM dan BASA Asam ialah zat yang berasa masam dan dapat memerahkan kertas lakmus (mis : as. Cuka, as. Sitrat) Basa ialah zat yang berasa “hambar” (seperti sabun) dan dapat membirukan kertas lakmus (mis : NaOH). TEORI ASAM-BASA
1.Teori Arrhenius (Svante Arrhenius, 1884) + Asam : zat yang mengandung hidrogen dan dalam air dapat melepas ion H
4 H2SO4 2H
2 - Misalnya NaOH, Ca(OH) dsb.
Reaksi asam-basa menurut Arrhenius disebut netralisasi ;
H (asam) + OH
2 O (basa) H
Kelemahan ; - NH3 tidak mengandung OH , tapi apabila zat ini bercampur dalam air dapat melepas
OH (bersifat basa).
2 4 + NH
4 O NH OH OH
2 SO 4 + HSO
4 H
HCO 3 + CO
3 H Basa: zat (molekul / ion) yang dapat menerima proton, H ; atau proton aseptor.
NH
HCO 3 + H
2 CO
3 H Reaksi asam-basa pada Bronsted-Lowry adalah proses transfer proton (dari asam ke basa).
4 Cl
Melepas H+ (asam)
Pasangan Asam-Basa Konjugasi +
Dua zat ( molekul / ion ) yang rumusnya berbeda 1 H
Misalnya NH 3 dengan NH 4 ; HSO 4 dengan SO
4
Contoh (1) NH 3 adalah basa konjugasi dari NH 4 , atau NH : asam konjugasi dari NH
3
(2) HSO 4 adalah asam kunjugasi dari SO 4 tapi
4 adalah basa kunjugasi dari H
2 SO
4
4 ) Reaksi asam-basa Bronsted-Lowry dapat dituliskan sebagai berikut
2
3
4 H O + NH OH + NH
(as.1) (bs.2) (bs.1) (as.2)
4. Teori Lewis (G.N. Lewis) Asam ; ialah zat (gugus) yang menerima pasangan elektron bebas
Basa ; ialah zat (gugus) yang member i pasangan elektron bebas Reaksi asam-basa menurut Lewis akan menghasilkan ikatan koordinasi.
Contoh : (3) BCl 3 + NH
3 3 -NH
3 BCl
(elektron valensi : B = 3 , Cl = 7, N = 5 dan H = 1) Cl x H x Cl H B N +
Cl x x H x x
Cl – B N - H
Cl H
Cl H (asam) (basa)
2
O H
3 O + H O + OH
H
H H H (basa) (asam)
DERAJAT KEASAMAN (pH)
Kekuatan basa ( kebasaan) suatu basa dinyatakan oleh banyaknya OH
Kekuatan asam dituliskan sebagai : pH = -log [H ]
(3) pH = -log [H ] ; maka : [H ] = 10 M
pOH = -log [OH ] ; maka : [OH ] = 10 M
Disosiasi Air
Air merupakan elektrolit lemah, sehingga terdisosiasi sebagai berikut :
2 H O H + OH
Tetapan disosiasi air (Kw)
Kw = (H ) (OH ) …………………………………………………….(1) yang konstan pada suhu tetap
Dari disosiasi air, [H ] = [ OH ] maka pers (1) dapat ditulis sabagai
Kw
Kw = [H ] [H ] = [H ] ; sehingga : (H ) =
Kw
Atau Kw = [OH ] [OH ] = [OH ] ; sehingga : [OH ] =
[ H ] [ OH ] K
Sehingga dalam air : w ……………………………… (2) (NETRAL) o -14
C Kw = 10 , maka dalam air murni -7 - +
14
10 (H ) = OH ) = = 10 M atau
pH = p OH = -log 10 = 7 atau
pH + p OH = pKw = 14
o (25
C) …………………………………….. (3)
Sifat Larutan Asam Dalam Air
Jika dalam air terdapat asam (mis : a M H SO ) yang akan melepaskan H+ sebesar 2a M
4 2- +
2
4
4 ( H SO + SO ) ;
2H
Sedangkan dalam air murni sudah terdapat ion H sebanyak 10 M ( pers.2) maka dalam larutan
[H ] = 10 + 2a M atau > 10 M
Karena harga Kw konstan (pers. 1) maka [OH ] menjadi < 10 M
pH < 7
(1) [H ] > [OH ] (> 10 M) atau
(2) [OH ] < 10 M atau pOH > 7
Jika dalam air terdapat basa (mis b M NaOH) yang akan melepas OH sebesar b M (NaOH
[OH ] = (10 + b) M atau > 10 M Sehingga larutan basa dalam air mempunyai keadaan (sifat) sebagai berikut :
(3) [OH ] > [H ] (>10 M) atau pOH < 7
(4) [H ] < 10 M atau
pH > 7) pH Asam
[ atau Catatan
2 SO
4 (4) Contoh asam : HCl ( = 1) , H ( = 2) (5) Asam kuat : = 1 & asam lemah < 1 (6) M = konsentrasi asam (molar = mol/liter)
pH Asam Lemah Valensi 1
Misalnya : HCN, CH
(2) [H ] = M (2) =
2 M (3)
(3) Ka = pH = -log M
pH Basa
L (OH) y + y OH L
(y, , M) y M molar
1. Tuliskan pasangan asam/basa konjugasi dari zat-zat berikut :
e) OH
pOH = -log M
Hidrolis ialah proses reaksi antara garam (tepatnya ion dari suatu garam) dengan air.
4 OH
4 OH = 0,40 Hitunglah : a) molaria larutan tersebut. b) Kb. NH
6.Jika derajat ionisasi NH
5. Ke dalam 2 liter air dimasukkan (dengan tekanan) gas amonia sampai jenuh-Larutan yang terjadi mempunyai pH = 10
4. Berapa gram NaOH (Mr = 40) harus dilarutkan dalam 250 ml air (vol akhir = 250 ml) agar pH larutan = 11 ?
c) Gambarkan terjadinya ikatan koordinasi
4
3 + H
3
d) NH
2 O
c) H
4 2-
b) HPO
4
2 SO
a) H
2 M Soal-soal latihan
(2) (4) pH = 14 - pOH (5) Kb =
M Kb /
4 OH )
pH Basa Lemah Bervalensi 1 ( misalnya : NH
d) Zat apa sebagai asam atau basa ? 3. Hitunglah pH 200 ml larutan yang mengandung 0,049 mg Asam Sulfat (Mr = 98).
HIDROLIS SENYAWA GARAM
O HCN + OH
2
4 NH + H O NH OH + H
4
2 Macam Hidrolisis
1. Garam dari Basa kuat dan Asam kuat (mis : NaCl)
: H2O OH + H
(1) Na + OH NaOH
(HCl adalah asam kuat, sehingga akan terurai kembali menjadi H dan Cl )
2 O (tidak
terhidrolisis ; dan (H ) dan (OH ) dari H O tetap, yaitu = 10 M (pada 25 C).
2
2. Garam dari Basa kuat dan Asam lemah (mis : NaNO 2 )
2 Na
(1) Na + OH NaOH (seperti no. 1)
(2) H + NO HNO
2
2 (HNO2 adalah asam lemah, sehingga hanya sebagian kecil yang terurai kembali
2
Sehingga (H ) < 10 atau (OH ) > 10 M Maka sifat larutan : BASA
Kw .( g )
Ka
pH= 14 – p OH = 14 – ½ (pKw – pKa – log (g) ) = pKw – ½ pKw + ½ pKa + ½ log (g) = ½ pKw + ½ pKa + ½ log (g)
PH = ½ (pKw) + pKa + log (g) ) (g) = M (mol/l) (Kons. Garam).
3. Garam ari Basa lemah dengan Asam Kuat (mis : NH Cl)
4
4 Cl NH
: H2O OH + H
(1) H+ + Cl- HCl (seperti no. 1)
(2) NH 4 + OH NH
4 OH + H (NH
4 OH adalah basa lemah, sehingga hanya sebagian kecil yang terurai
kembali menjadi NH 4 dan OH )
4 Cl yang bereaksi dengan H
2 O (terhidrolisis) - Sehingga : Garam dari basa lemah-asam kuat terhidrolisis sebagian.
Terjadi reaksi OH + NH NH OH ; sehingga
4
4
(OH ) < 10 atau (H ) > 10 M
Kw .( g )
atau
Kb PH = ½ (pKw – pKb – log (garam) )
4. Garam dari Basa Lemah dengan Asam lemah ( mis : NH NO )
4
2
2 dapat bereaksi dengan air (lihat no. 2 dan 3)
Jika : Ka > Kb : bersifat : ASAM Ka = Kb : bersifat NETRAL Ka < Kb : bersifat BASA
PH = ½ (pKw + pKa – pKb)
6. Dari zat-zat berikut
(1) Natrium asetat (2) Kalium sulfat (3) Amonium sianida (4) Kalsium nitrit
a. Zat-zat manakah yang mengalami hidrolisis ?
b. Sebutkan macam hidrolisis zat-zat tersebut c. Tuliskan proses hidrolisis dari (b).