FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA 2013 KATA PENGANTAR - Supply Kelompok 5 IKMA 2010

  Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Ilmu Ekonomi 2013

  

Disusun Oleh:

  

IKMA 2010

Kelompok 5

  Sabilla Emilda 101011039 Friska Jayanti Yusuf 101011045 Ade Jiwantyo 101011055 Angelia Ayu P. 101011057 Nisa Azza K. 101011092 Restu A. Palupi 101011107 Hazyiyah Ghaisani 101011220 Bagus Agung Santosa 101011232 Irma Dwi suryani 101011237 Ragil Tri Hatmoko 101011240 Meivi yusinta christy 101011255 Furi Nihayatus Sholihah 101011263

  

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2013 Puji syukur kehadirat Tuhan yang telah memberikan kekuatan kepada kami dan karena rahmat, taufik, dan hidayah-Nya pula sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Maya Sari Dewi S.KM., M. Kes. Selaku dosen pengajar.

  2. Para pihak yang menyukseskan kegiatan ini dan tidak bisa disebutkan satu persatu.

  Kami memohon maaf apabila di dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan penulisan. Harap menjadi maklum. Kami mengharapkan agar makalah ini dapat dimanfaatkan dan berguna bagi mahasiswa fakultas Kesehatan masyarakat khususnya IKMA 2010.

  Surabaya , 14 maret 2013 Kelompok 5 Penulis

  Cover Kata Pengantar..........................................................................ii Daftar Isi....................................................................................iii Daftar Gambar...........................................................................iv Daftar Tabel...............................................................................v

  BAB 1 : PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang....................................................................1

  1.2 Rumusan Masalah...............................................................2

  1.3 Tujuan..................................................................................3

  1.4 Manfaat...............................................................................3

  BAB 2 : PEMBAHASAN

  2.1 Pengertian Penawaran (Supply)..........................................4

  2.2 Hukum Penawaran (Supply)................................................6

  2.3 Bentuk Kurva Penawaran (Supply)............................................9

  2.3.1 Daftar Penawaran (Supply Schedule).............................10

  2.3.2 Gambar Kurva Penawaran (Supply)................................11

  2.3.3 Gerakan sepanjang Kurva Penawaran (Supply)...............12

  2.3.4 Pergeseran Kurva Penawaran(Supply).............................13

  2.4 Faktor yang mempengaruhi Penawaran (Supply)...............................15

  2.5 Cara Menghitung Penawaran Maksimal (Maximal Supply)...................17

  BAB 3 : PENUTUP

  4.1 Kesimpulan..........................................................................20

  DAFTAR PUSTAKA

  Gambar 1...................................................................................11 Gambar 2...................................................................................13 Gambar 3...................................................................................13 Gambar 4...................................................................................14

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 2......................................................................................14

  

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

  Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti cara berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan cara harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama- sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).

  Kebalikan dari ekonomi mikro ialah ekonomi makro, yang membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal tersebut.

  Dalam ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain. Permintaan berasal dari konsumen sedangkan penawaran berasal dari produsen. Di pasar, kedua hal yang memiliki kepentingan yang berlawanan ini akan saling berinteraksi.

  Hukum penawaran menunjukkan sifat hubungan antara tingkat harga dan jumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen. Hukum penawaran menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat harga suatu barang,

  maka semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan produsen. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga suatu barang, semakin sedikit pula jumlah barang yang ditawarkan produsen. Hukum penawaran berlaku dengan syarat faktor lain selain harga yang memengaruhi dianggap tetap (ceteris paribus).

  Oleh karena itu kami mangangkat masalah penawaran untuk membedakan dan memperdalam informasi dan pengetahuan mengenai penawaran. Hal tersebut karena dalam ilmu ekonomi kata permintaan dan penawaran memiliki arti yang jauh berbeda namun akan saling berinteraksi satu sama lain dalam membentuk perekonomian.

  1. 2 Rumusan Masalah

  a. Apakah yang dimaksud dengan Supply (Penawaran) ?

  b. Bagaimanakah hukum Supply (Penawaran)?

  c. Bagaimana bentuk kurva Supply (Penawaran)?

  d. Faktor apa saja yang dapat memengaruhi Supply (Penawaran)?

  e. Bagaimanakah cara menghitung Supply Maksimal ? a. Mengetahui definisi dari Supply (Penawaran)

  b. Mengetahui hukum Supply (Penawaran)

  c. Mengetahui bentuk kurva Supply (Penawaran)

  d. Dapat mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi Supply (Penawaran)

  e. Mengetahui cara menghitung Supply Maksimal

  1. 4 Manfaat

  Adapun manfaatnya adalah:

  1. Mahasiswa mengetahui definisi Supply (Penawaran)

  2. Mahasiswa mengetahui hukum Supply (penawaran)

  3. Mahasiswa mengetahui bentuk kurva dan faktor yang mempengaruhi

  Supply (Penawaran)

  4. Mahasiswa juga dapat mengetahui cara menghitung Supply Maksimal

  

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Supply

  Supply atau Penawaran adalah hubungan antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan. Secara lebih spesifik, penawaran menunjukkan jumlah suatu barang atau jasa yang mau dan mampu ditawarkan oleh produsen setiap periode pada berbagai kemungkinan tingkat harga, dengan hal lain diasumsikan konstan. Hukum penawaran menyatakan bahwa jumlah barang atau jasa yang ditawarkan berhubungan secara langsung dengan harga barang atau jasa tersebut, dengan hal lain diasumsikan konstan. Jadi, semakin rendah harga, jumlah barang atau jasa yang ditawarkan semakin sedikit. Sedangkan semakin tinggi harga barang atau jasa, semakin tinggi pula jumlah barang atau jasa yang ditawarkan.

  Penawaran adalah berbagai kuantitas barang yang akan dijual oleh penjual di pasar dengan berbagai kemungkinan harga, dengan keadaan lain dianggap tetap tidak berubah.

  Penawaran merupakan hubungan antara harga dengan kuantitas untuk setiap unit waktu yang akan dijual oleh penjual. Beda antara satu daftar penawaran dengan suatu kurva penjualan sama dengan beda suatu daftar permintaan dengan suatu kurva permintaan.

  Penawaran memperlihatkan jumlah barang yang akan dijual oleh penjual dalam jangka waktu tertentu dalam hubungannya dengan berbagai kemungkinan harga, dengan anggapan bahwa keadaan lain tidak berubah dan

  (equilibrium price). Harga keseimbangan suatu barang adalah harga yang dapat dipertahankan apabila dapat diperoleh. Tindakan penjual untuk melepaskan surplus barangnya akan menekan harga yang lebih tinggi dari harga ekuiliberium untuk turun sampai pada tingkat harga ekuiliberium.

  Tindakan pembeli yang berusaha untuk membeli penawaran yang kurang akan mendorong harga yang lebih rendah dari harga ekuiliberium untuk naik sampai pada tingkat harga ekuiliberium.

  To economists, Supply is the relationship between ranges of possible

prices and quantities supplied, which stated as the law of supply. The law of

supply states there is a direct relationship between the price of good and the

quantity sellers are willing to offer for sale in a defined time period, ceteris

paribus (Tucker, 2010).

  Tucker (2010) menyatakan bahwa bagi para ekonom permintaan adalah hubungan antara rentang harga yang tepat dan kuantitas yang ditawarkan, yang dinyatakan dalam hukum penawaran. Hukum penawaran menyatakan adanya sebuah hubungan langsung antara harga barang dan kuantitas penjual yang bersedia untuk menawarkan untuk penjualan dalam periode waktu yang ditetapkan, ceteris paribus.

  “… supply means the quantity supplied over some time period. (A time

period has to be specified to make the quantity meaningful.) Supply is the

quantity a businessman offers for sale. Usually this quantity is equal to the

quantity his customers want to buy. The normal pattern (not the universal

  quantity sufficient to maintain his business and make a profit. Then he sells all that his customers want to buy at that price. If they want to buy less than he expected, he offers less for sale. If he sells more than he expected, he offers more for sale to meet his customers’ demand (Buechner, 2012).

  Sedangkan Buechner (2012) menyatakan bahwa penawaran berarti kuantitas yang ditawarkan dalam periode beberapa waktu (sebuah periode waktu di sini harus dispesifikkan agar kuantitas menjadi berarti). Penawaran adalah kuantitas yang ditawarkan businessman untuk dijual. Biasanya kuantitas ini sebanding dengan kuantitas yang ingin dibeli oleh konsumennya. Rumus normalnya (bukan rumus universal) adalah businessman menentukan harga yang diharapkan dapat menjual jumlah yang cukup untuk menjaga bisnisnya dan menghasilkan keuntungan. Kemudian menjual semua yang diinginkan konsumen pada harga tersebut. Jika mereka ingin membeli lebih sedikit dari yang diperkirakan, maka penawaran menjadi lebih sedikit. Jika menjual lebih banyak dari yang diperkirakan, tawaran untuk dijual akan menjadi lebih agar dapat memenuhi permintaan konsumennya.

2.2 Hukum Penawaran (Supply)

  Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang yang ditawarkan pada pembeli. Dalam hukum ini dinyatakan keinginan para penjual untuk menawarkan barangnya apabila harganya tinggi keinginan untuk menawarkan barangnya apabila harganya rendah. suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan (Sadono, 1997).

  Hukum penawaran yaitu jika semua hal selain harga dibiarkan sama (sesuai cateris paribus), ketika harga suatu barang meningkat, maka jumlah penawarannya akan meningkat, dan ketika harganya turun, maka jumlah penawarannya akan ikut menurun (Gregory Mankiw, 2006).

  Ada tiga alasan mengapa terjadi hukum penawaran seperti yang tersebut di atas, yaitu:

  1. Pengaruh penghasilan Harga yang harus dibayar oleh konsumen untuk suatu barang merupakan pengeluaran, tetapi bagi penjual hal ini merupakan hasil atau penerimaan.

  Harga yang diterima merupakan balas jasa atas jerih payah dan sebagai dorongan untuk menghasilkan dan menjual barang. Semakin tinggi harga jual, semakin banyak penghasilan yang didapatkan oleh penjual. Hal tersebut menjadi pendorong bagi pihak penjual untuk menjual lebih banyak barang atau jasa.

  2. Pengaruh substitusi Jika harga barang A naik, maka pembeli akan lebih memilih barang B yang lebih murah tapi dapat memberikan fungsi yang sama dengan barang A, sehingga jumlah permintaan barang A menjadi berkurang. Hal tersebut juga berlaku untuk penawaran. Jika harga jual suatu barang tidak sebanding dengan biaya produksi, maka penjual akan memilih harga jual suatu barang relatif tinggi maka banyak produsen yang ingin memproduksi barang tersebut.

  3. Pengaruh biaya produksi Jika jumlah produksi diperbesar, biaya produksi juga akan bertambah.

  Bertambahnya biaya yang diperlukan untuk menambah produksi menyebabkan produsen hanya akan bersedia memperbesar jumlah yang ditawarkan pada harga jual yang lebih tinggi. Berdasarkan hukum penawaran di atas, maka diperoleh fungsi penawaran, yaitu:

  Q = f (P | I, T, R,....), dengan asumsi cateris paribus s x

  Keterangan : Q = Jumlah barang yang ditawarkan

  s

  P x = Harga barang itu sendiri I, T, R, ... = faktor- faktor selain harga yang dianggap konstan (cateris paribus) Namun dalam kenyataannya, hukum penawaran yang dimaksud di atas bersifat terlalu dipaksakan, sebab penawaran tidak hanya merupakan fungsi harga, tetapi sebagai fungsi produksi. Jadi, menurut Wulandari (2010), penawaran sebagai fungsi produksi dipengaruhi oleh beberapa hal sebagai berikut.

  1. Jumlah produsen potensial dan faktor produksi yang dikuasai

  3. Sifat fisik dari barang atau hasil produksinya

  4. Harga barang yang diharapkan dari produsen

  5. Biaya produksi barang itu

  6. Adat kebiasaan Sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah penawaran sebenarnya tidak berhubungan langsung dengan harga, melainkan lebih berhubungan dengan faktor produksi (resources). Sebagai contoh, misalnya harga donat di pasar tinggi. Menurut hukum penawaran, apabila harga donat di pasar tinggi maka produsen donat akan meningkatkan jumlah donat yang ditawarkan. Namun, apabila ada salah satu dari resources dalam proses produksi tersebut rusak, misalnya mixer, maka produsen tidak akan menghasilkan jumlah produksi donat yang maksimal. Dari contoh yang dijelaskan di atas, maka dapat dibuktikan bahwa penawaran tidak hanya sebagai fungsi harga namun lebih sesuai sebagai fungsi produksi.

2.3 Bentuk Kurva Penawaran (Supply)

  Menurut Samuelson (2003), Kurva Penawaran merupakan sebuah komoditi yang memperlihatkan hubungan antara harga pasar dengan kuantitas dari komoditi yang diinginkan, diproduksi, dan dijual oleh produsen, sementara hal-hal lain dianggap konstan. Sudah menjadi sifat produsen atau penjual bahwa bila harga naik, mereka akan menambah jumlah barang yang dijual. Begitu pula sebaliknya. Sifat produsen atau penjual tersebut sesuai dengan Hukum Penawaran. Hukum Penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan sifat perkaitan di antara harga sesuatu barang dan jumlah barang yang pada dasarnya menyatakan makin tinggi harga suatu barang, maka

  

makin banyak jumlah barang yang akan ditawarkan oleh para produsen atau

penjual. Sebaliknya makin rendah harga suatu barang, akan makin sedikit

jumlah barang yang akan ditawarkan oleh para produsen atau penjual.

2.3.1 Daftar Penawaran(Supply Schedule)

  Menurut Sadono Sukirno (1997), Daftar Penawaran adalah suatu gambaran yang menunjukkan jumlah penawaran pada berbagai tingkat harga. Tabel ini menggambarkan besarnya jumlah penawaran pada berbagai tingkat harga pada barang yang sama. Sebagai contoh pada tabel dibawah ini merupakan gambaran penawaran terhadap buku tulis.

  Tabel 1. Daftar Penawaran Buku Tulis Keadaan Harga Jumlah yang ditawarkan

  A Rp 500 900 B Rp 400 800 C Rp 300 600 D Rp 200 400 E Rp 100 100

  Pada tabel ini menunjukkan bahwa ketika buku tulis tersebut berharga 100, maka penawaran terhadap buku tulis sebanyak 100 buah.

  Ketika harga buku tulis naik menjadi 200, maka penawaran akan naik menjadi 400 buah, begitu seterusnya. Hingga harga buku tulis menjadi 500, penawaran terhadap barang tersebut meningkat mencapai 900 buah. Jelas bahwa semakin naik harga maka penawaran terhadap barang akan bertambah, dan begitu pula sebaliknya ketika harga turun maka penawaran terhadap barang akan menurun.

  Dengan memakai data dari daftar penawaran, maka kita dapat membuat gambar kurva penawaran. Menurut Sadono Sukirno (1997), Kurva Penawaran (supply curve) adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara harga dengan jumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada masing-masing tingkat harga.

  Gambar 1. Kurva Penawaran Buku Tulis Pada gambar kurva penawaran di atas terlihat sumbu tegak (y) menggambarkan berbagai tingkatan harga produk (price), sedangkan pada sumbu datar (x) menggambarkan jumlah penawaran terhadap produk tersebut (quantity). Titik A, B, C, D, dan E dalam Gambar 1 secara berturut-turut menggambarkan keadaan A, B, C, D, dan E di dalam tabel 1. Kurva SS yaitu kurva yang melalui titik A, B, C, D, dan E adalah kurva penawaran. antara penawaran dengan jumlah barang yang ditawarkan. Penawaran berarti keseluruhan jumlah dari penawaran yang ada pada kurva penawaran. Sedangkan jumlah barang yang ditawarkan berarti jumlah barang yang ditawarkan pada suatu tingkat harga tertentu. Sebagai contoh, titik C menggambarkan bahwa pada harga Rp 300,00 jumlah barang yang ditawarkan adalah 600 buah.

  Pada umumnya kurva penawaran berawal dari kiri bawah dan semakin naik ke kanan atas. Bentuk kurva pernawaran bersifat seperti itu karena terdapat kaitan yang positif (berbanding lurus) antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan, yaitu makin tinggi harga maka makin banyak jumlah barang yang ditawarkan.

2.3.3 Gerakan Sepanjang Kurva Penawaran

  Kurva penawaran akan mengalami gerakan sepanjang kurva penawaran apabila harga barang yang ditawarkan berubah dan akan mengalami pergeseran seluruh kurva apabila faktor selain harga yang ditawar berubah. Pergerakan pada kurva penawaran ini terjadi apabila harga barang yang ditawarkan semakin naik atau semakin turun. Sebagai contoh, jika harga sebuah handphone turun dari 800.000 menjadi 700.000 per unit, maka jumlah handphone yang ditawarkan menurun dari 700 menjadi 600 unit.

  Gambar 2. Daftar Penawaran Handphone Gambar 3. Kurva Penawaran Handphone

  Perpindahan dari titik C ke D pada kurva yang sama menunjukkan bahwa suatu penurunan harga barang tertentu menyebabkan penurunan jumlah yang ditawarkan akan barang tersebut oleh konsumen.

2.3.4 Pergeseran Kurva Penawaran

  Apabila salah satu atau semua faktor yang dianggap statis berubah, maka kurva penawaran akan bergeser ke kanan atau ke kiri. ditawarkan lebih banyak pada harga yang sama. Sedangkan kurva akan bergeser ke kiri apabila jumlah barang atau jasa yang ditawarkan lebih sedikit pada harga yang tetap. Sebagai contoh penjualan beras setelah kenaikan sebagai berikut:

  Harga Beras (Rp/Liter)

  Sebelum Naik (Liter)

  Sesudah Naik (Liter)

  4500

  35

  30 5000

  40

  35 5500

  45

  40 6000

  50

  45 9000

  55

  50 11000

  60

  55 Tabel 2. Daftar Penawaran Penjualan Beras Gambar 4. Pergeseran Kurva Penawaran Penjualan Beras Pada grafik di atas menunjukkan bahwa kurva penawaran S bergeser ke arah kiri menjadi S1. Hal ini terjadi pada kurva penawaran beras sebagai akibat dari meningkatnya harga bibit dan pupuk. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan dari salah satu atau lebih berbagai faktor yang dulu dianggap tetap atau sementara, akan merubah jumlah penawaran sekaligus menggeser kurva penawaran.

2.4 Faktor yang Mempengaruhi Supply

  Berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat Penawaran (Supply) adalah: Jika biaya pembuatan atau produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena mengantisipasi ketidakmampuannya bersaing dengan produk sejenis yang mengakibatkan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih maka suatu proses produksi bisa berjalan lebih efektif dan efisien. Proses produksi yang efektif dan efisien menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga bisa memicu penurunan harga.

  b. Tujuan Perusahaan Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit

  oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar

  sehingga harga jual menjadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan akan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.

  c. Pajak Harga yang ditetapkan oleh para produsen juga dipengaruhi oleh pajak yang ditetapkan oleh pemerintah. Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual menjadi lebih tinggi karena perusahaan juga dituntut untuk mempertahankan keuntungan sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.

  d. Ketersediaan dan harga barang pengganti atau pelengkap ada pesaing lain yang mempunyai produk sejenis dengan yang kita produksi. Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang lebih murah, maka konsumen akan beralih ke produk yang lebih murah sehingga mengakibatkan penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun terpaksa dikurangi.

  e. Prediksi atau perkiraan harga di masa depan Ketika harga jual diperkirakan akan mengalami kenaikan di masa mendatang maka perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan / menjual lebih banyak barang ketika harga naik akibat berbagai faktor.

2.5 Cara Menghitung Penawaran Maksimal (Maximal Supply)

  Maximal Supply atau penawaran maksimal menunjukkan jumlah

  maksimum yang ingin dijual pada berbagai tingkat harga atau harga minimum yang masih mendorong penjual untuk menawarkan suatu barang.

  Titik beratnya pada kerelaan atau kesediaan untuk menjual bukan dari jumlah barang yang sungguh-sungguh terjual. Hal ini terkait pada resources dari suatu input, process, dan output.

  Dalam penentuan penawaran maksimal, terdapat beberapa hal yang perlu diketahui dan dilakukan oleh produsen. Diantaranya adalah: a. Identifikasi resources

  b. Menentukan jenis resources yang paling dominan, resources yang lain diasumsikan terpenuhi c. Menentukan jumlah waktu yang tersedia dalam satu periode e. Menghitung supply maksimal : jumlah waktu yang tersedia dibagi jumlah waktu dalam satu kali produksi.

  Contoh Penentuan supply maksimal tergambar dalam ilustrasi sebagai berikut.

  Rere merupakan salah seorang mahasiswi di Fakultas Kesehatan Masyarakat. Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswi, ia menjalankan usaha membuat roti panggang untuk dijual kepada mahasiswa lainnya. Waktu yang dimiliki untuk melakukan proses produksi membuat roti panggang adalah 2 jam dengan waktu 10 menit untuk satu kali proses produksi. Pada tiap proses produksi dihasilkan roti panggang sebanyak 10 buah. Untuk mengembangkan usahanya, Rere menghitung berapa produksi maksimum yang dapat dihasilkan tiap harinya.

  a. mengidentifikasi resources yang dimiliki: 1. 1 orang 2. 1 kompor 3. 1 pemanggang 4. 10 roti

  b. Jenis resources yang paling dominan adalah roti

  c. Jumlah waktu yang tersedia dalam satu periode adalah 2 jam

  d. Kebutuhan waktu untuk satu kali proses produksi adalah 10 menit Maka Supply maksimalnya adalah:

  ∑

  Roti panggang yang dihasilkan= 2 jam × 60 menit ×10 buah 10 menit

  ¿ 120 buah

  Jadi supply maksimal yang didapatkan adalah 120 buah Sehingga dapat disimpulkan bahwa Rere dapat menghasilkan 120 buah roti panggang setiap harinya untuk dijual kepada mahasiswa lain.

  

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

  Supply atau penawaran adalah suatu rencana bagi seorang produsen atau

  penjual untuk menetapkan jumlah barang yang akan dijual pada berbagai kemungkinan harga. Hukum penawaran menyatakan bahwa semakin tinggi

  harga barang maka semakin tinggi penawaran, begitu juga sebaliknya semakin rendah harga barang maka penawaran juga semakin menurun,

  dengan anggapan cateris paribus. Namun hukum penawaran tersebut seperti dipaksakan karena jumlah penawaran sebenarnya tidak berhubungan langsung dengan harga, melainkan lebih berhubungan dengan faktor produksi atau resources. Sesuai hukum penawaran berarti harga barang berkorelasi positif (berbanding lurus) dengan jumlah penawaran. Sehingga jika digambarkan dalam bentuk kurva maka kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas. Namun kurva tersebut bisa mengalami pergerakan atau pergeseran. Kurva akan bergerak jika yang berubah hanya harga barang itu sendiri. Sedangkan kurva akan bergeser jika yang berubah selain harga, misalnya seperti harga input, teknologi, jumlah supplier, harga barang alternatif, kebijakan pemerintah, harapan dan tujuan perusahaan. Dalam melakukan penawaran sebuah perusahaan memiliki kapasitas produksi atau

  supply maksimal. Supply maksimal menunjukkan jumlah maksimal yang dapat ditawarkan pada berbagai tingkat harga. Mankiw, N.G., 2006. Pengantar Ekonomi Mikro edisi tiga. Jakarta: Salemba Empat Mankiw, N. Gregory., 2006. Principles of Economics: Pengantar Ekonomi Mikro.

  Jakarta: Salemba Empat. McEachern, William A., 2001. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: Salemba Empat Leftwich, Richard H., 1981. Mikro Ekonomi. Jakarta: PT. Bina Aksara Samuelson, A., 2003. Ilmu Mikro Ekonomi. Jakarta: PT.Media Global Education.

  Samuelson, P.A., Nordhaus, W.D., 2003. Ilmu Mikroekonomi. Jakarta : PT. Media Global Edukasi. Sukirno, Sadono, 1997. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Sukirno, Sadono, 2009. Pengantar Teori Mikroekonomi edisi kedua. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Sunarto, Drs., Setiono, Bambang DR., 2007. Ekonomi Makro. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP. Buechner, M. Northrup, 2012. The New Definitions of Supply and Demands. Avalaible from:

  ccessed 10 March 2013]

  Fattah, Sanusi. 2011. Permintaan dan Penawaran Serta Terbentuknya Harga

  

Pasar. Avalaible from:

Accessed 3 March 2013]

  Library of Economics and Liberty, 2010. Definitions of Supply. Library Fund,Inc. Avalaible from: [Accessed 10 March 2013] Rosihan., 2012. Kurva Penawaran. Avalaible from:

  ccessed 10 March 2013] Tucker, Irvin B., 2010, Economics for Today. Canada: Cengage Learning.

  Avalaible from:

  

Accessed 10 March 2013]