KEWENANGAN DINAS PEKERJAAN UMUM DALAM MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT (Jurnal)

KEWENANGAN DINAS PEKERJAAN UMUM DALAM MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

(Jurnal)

Oleh: RIDHO INDRA CAHYA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

ABSTRAK KEWENANGAN DINAS PEKERJAAN UMUM DALAM MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

Oleh Ridho Indra Cahya, Charles Jackson,S.H.,M.H., Sri Sulastuti,S.H.,M.H. Email : ridhoic96@gmail.com

Jalan merupakan prasarana transportasi darat, diwilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat kewenangan untuk melaksanakan penyelenggaraan pemeliharaan infrastruktur jalan ada pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten. Kondisi jalan di Kabupaten Tulang Bawang Barat belum baik pembangunan jalan belum merata dan pembangunan belum optimal sehingga jalan yang diperbaiki cepat rusak padahal dalam pasal 3 Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 dan Peraturan Bupati Tulang Bawang Barat Nomor 8A Tahun 2011, jelas menginstruksikan agar pembangunan jalan yang dilakukan oleh penyelenggara jalan harus optimal dan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah; (1) Bagaimanakah kewenangan Dinas Pekerjaan Umum dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur jalan Kabupaten Tulang Bawang Barat? (2) Apa saja faktor penghambat pembangunan infrastruktur jalan Kabupaten Tulang Bawang Barat? Pendekatan masalah yang digunakan adalah normatif dan empiris. Sumber data yang digunakan data primer dan sekunder. Pengumpulan data yang digunakan yaitu studi kepustakaan (Library research), dan studi lapangan (Field research).

Hasil penelitian menunjukan bahwa; (1) Kewenangan Dinas Pekerjaan Umum Dalam Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Jalan Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah melakukan pembinaan, pembangunan, dan pemeliharaan jalan. (2) Faktor-faktor penghambat pembangunan jalan yaitu pertimbangan anggaran, lokasi, partisipasi masyarakat, serta pembebasan lahan. Saran yang disampaikan yaitu; (1) Sebaiknya Dinas PU Kabupaten Tulang Bawang Barat dalam penggunaan dana diutamakan untuk pembangunan atau perawatan jalan. (2) Sebaiknya Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah menambah dana pembangunan Dinas PU dan sebaiknya Dinas PU lebih merangkul masyarakat.

Kata Kunci: Kewenangan, Jalan, Tulang Bawang Barat

ABSTRACT AUTHORITY OF GENERAL PUBLIC WORK IN MAKING DEVELOPMENT OF ROAD INFRASTRUCTURE OF TULANG BAWANG BARAT REGENCY

By Ridho Indra Cahya, Charles Jackson,S.H.,M.H., Sri Sulastuti,S.H.,M.H. Email : ridhoic96@gmail.com

The road is a land transportation infrastructure. In the Tulang Bawang Barat district authority to carry out the maintenance of road infrastructure at the District Public Works Department. The condition of roads in the Tulang Bawang Barat is not good yet uneven road construction and development is not optimal so that roads are repaired. Whereas in Article 3 of Law Number 38 Year of 2004 and Regulation of Tulang Bawang Barat Regent Number 8A Year of 2011, clearly instructed that road construction conducted by the road operators should be optimal and provide good service for the community.

The problems in this research are; (1) How the authority of the Public Works Department in realizing the development of road infrastructure in the Tulang Bawang Barat district? (2) What are the factors that hamper the development of Tulang Bawang Barat for the road infrastructure? The problem approach used is normative and empirical. Data source used primary and secondary data. Data collection used is literature study (Library research), and field study (Field research).

The results showed that; (1) The authority of the Public Works Office to Achieve Road Infrastructure Development of Tulang Bawang Barat regency is to conduct road construction, development and maintenance (2) Inhibiting factors for road construction, budgetary considerations, location, community participation, and land acquisition. Suggested suggestions are; (1) Recommended that the Public Works Service Office of district Tulang Bawang Barat in the used of funds be prioritized for the construction or maintenance of roads. (2) Recommended that the central government or regional government add funds for the development of the Public Works Office and the Public Works Office should better embrace the community.

Keywords: Authority, Road, Tulang Bawang Barat

I. PENDAHULUAN

merupakan urat nadi lalu lintas darat. Lancarnya arus lalu lintas akan

1.1 Jalan merupakan prasarana sangat menunjang perkembangan infrastruktur dasar yang dibutuhkan

perekonomian dan sosial suatu manusia untuk dapat melakukan

daerah. Sehingga pembangunan pergerakan dari suatu lokasi ke

prasarana infrastruktur jalan akan lokasi lainnya dalam

mempermudah dan mempercepat pemenuhan kebutuhan, baik sebagai

rangka

arus mobilitas barang dan jasa. Oleh jalur transportasi kendaraan darat

karena itu salah satu aspek penting atau pendistribusian barang dan jasa.

pembangunan adalah Ketersediaan jumlah jalur jalan yang

dalam

pembangunan dibidang fisik dan cukup dan dengan kondisi yang baik

sosial, hal Ini dapat diwujudkan berpengaruh terhadap kelancaran

pembangunan dan arus

melalui

perbaikan fasilitas infrastruktur pertumbuhan arus lalu lintas sebagai

lalu lintas.

Tingginya

yang ada seperti Infrastruktur jalan akibat pertumbuhan ekonomi dapat

yang meliputi jalan, jalan raya, dan menimbulkan masalah yang serius

serta fasilitas apabila tidak diimbangi dengan

jembatan

pendukungnya seperti lampu jalan, perbaikan mutu dari sarana dan

rambu lalu lintas, saluran air, trotoar prasarana

dan sebagainya.

Pertumbuhan kendaraan yang begitu cepat berdampak pada kepadatan

Pengertian infrastruktur menurut lalu lintas, sehingga perlu adanya

Grigg dalam bukunya yang berjudul peningkatan kualitas dan kuantitas

Infrastructure Engineering and infrastruktur jalan. Pembangunan

Management bahwa infrastruktur prasarana jalan, memiliki fungsi

sistem fisik yang aksesbilitas untuk membuka daerah

adalah

sarana drainase, kurang berkembang dan fungsi

menyediakan

pengairan, transportasi, bangunan mobilitas untuk memacu daerah yang

gedung dan fasilitas publik lainnya telah berkembang.

dimana sarana tersebut dibutuhkan Pengertian jalan yaitu prasarana

untuk dapat memenuhi berbagai transportasi darat yang meliputi

macam kebutuhan dasar manusia segala bagian jalan, termasuk

baik itu kebutuhan sosial maupun bangunan

kebutuhan ekonomi. perlengkapannya yang diperuntukan bagi lalu lintas, yang berada

pelengkap

dan

daerah adalah dipermukaan

Pemerintah

penyelenggara urusan pemerintahan permukaan

tanah,

diatas

oleh pemerintah daerah dan DPRD permukaan tanah dan/atau air, serta

tanah,

dibawah

menurut asas otonomi dan tugas diatas permukaan air, kecuali jalan

dengan prinsip kereta api, jalan lori, dan jalan

pembantuan

ekonomi seluas-luasnya dalam kabel. 1 sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, 2 oleh karena itu

Dari pengertian jalan tersebut, dapat dalam era otonomi daerah saat ini disimpulkan bahwa jalan adalah

telah ditekankan dua pemberian prasarana transportasi darat yang

Republik Indonesia 1 Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004

2 Undang-Undang

23 Tahun 2014 Tentang Tentang Jalan

Nomor

Pemerintahan Daerah Pemerintahan Daerah

daerah, desentralisasi dalam bidang meningkatkan

pekerjaan umum.Dinas Pekerjaan masyarakat, serta memberdayakan

kesejahteraan

yang merupakan mereka,

Umum

tangan dari demokratisasi, perlindungan hak

pemerintah pusat yakni Kementrian dan jaminan kehidupan lainnya.

Pekerjaan Umum, pada konteks Seiring

otonomi daerah yang ditandai kebijakan otonomi daerah di

dengan

dilaksanakan

kemampuan self- Indonesia

dengan

supporting -nya organisasi daerah, penyelenggaraan

tanggung

jawab

instansi Dinas Pekerjaan Umum pemeliharaan infrastruktur jalan

dalam

mempunyai peran sangat penting beralih ke pemerintah daerah.

sebagai instansi yang melaksanakan Peralihan tanggung jawab tersebut

mengawal pembangunan sudah sewajarnya harus dapat

dan

infrastruktur didaerah. diimbangi dengan kemampuan pemerintah

yang dimaksud kemampuan teknik, manajerial dan

menurut Kamus Besar Bahasa pembiayaan dalam penyelenggaraan

berarti kekuasaan jalan.

Indonesia

membuat keputusan memerintah dan melimpahkan tanggung jawab

Kewenangan pemerintah daerah ke pihak lain. Menurut G.R. Terry Kabupaten Tulang Bawang Barat,

kewenangan adalah, kekuasaan terhadap penyelenggaraan

resmi dan kekuasaan pejabat untuk pemeliharaan infrastruktur jalan ada

dan

menyuruh pihak lain supaya pada Dinas Pekerjaan Umum

bertindak dan taat kepada pihak

Kabupaten Tulang Bawang Barat. yang memiliki wewenang itu. Berdasarkan

Peraturan

Bupati

Mengerucut pada permasalahan Tulang Bawang Barat Nomor 8A

yang ada di Tiyuh Gedung Ratu Tahun 2011, tentang Penjabaran

Kecamatan Tulang Bawang Udik Tugas Pokok, Fungsi dan Tata

Kabupaten Tulang Bawang Barat, Kerja Dinas Daerah Kabupaten dimana infrastuktur jalan yang Tulang Bawang Barat. Berdasarkan dikerjakan jauh dari harapan yang peraturan tersebut Instansi Dinas diinginkan masyarakat. Hal ini Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang dibuktikan pada artikel yang dimuat Bawang Barat memiliki tugas di http://newslampungterkini.com pokok yaitu melaksanakan urusan yang diakses tanggal 29 Januari pemerintahan

daerah dibidang 2018 yang menjelaskan, kondisi

pekerjaan umum berdasarkan asas jalan saat ini yang belum berusia

otonomi dan tugas pembantuan tiga bulan telah rusak dan

serta tugas lain sesuai dengan bergelombang. Seolah luput dari kebijakan yang ditetapkan oleh perhatian Dinas Pekerjaan Umum Bupati

berdasarkan

peraturan

khususnya Bidang Bina Marga yang perundang-undangan yang berlaku.

Dinas Pekerjaan Umum adalah

3 Atmosudirdjo

Prajudi, Dasar-dasar

perangkat daerah yang diserahkan

Administrasi Negara , Ghalia Indonesia

kewenangan, tugas dan tanggung-

Teori Organisasi, Jakarta : STIA-LAN Press Jakarta. 1990, hlm.34.

mempunyai tugas

papan, rasa aman, pendidikan, melaksanakan

pokok

dan lain-lain. pelaksanaan kegiatan perumusan

memimpin

kesehatan

Infrastruktur adalah modal esensial kebijakan teknis, perencanaan,

yang memegang pelaksanaan,

masyarakat

peranan penting dalam mendukung pengendalian serta pengelolaan

pengawasan,

sosial-budaya, dan administrasi pembangunan dan

ekonomi,

kesatuan dan persatuan yang pemeliharaan

sarana/prasarana mengikat dan menghubungkan antar dibidang

seharusnya mengawasi kinerja kontraktor agar bekerja dengan

Berdasarkan uraian tersebut diatas, kualitas yang baik, dimana keadaan

tertarik melakukan infrastruktur yang menjadi modal

penulis

tentang: utama pendapatan daerah baru kini

penelitian

KEWENANGAN DINAS dapat dikatakan rusak dan sudah tak

PEKERJAAN UMUM DALAM layak. 4

MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN

INFRASTRUKTUR JALAN pemerintah daerah yang memiliki

Sebagai salah

satu

instansi

TULANG tugas pokok dan fungsi dalam

KABUPATEN

BAWANG BARAT. pembangunan fisik tentulah Dinas Pekerjaan Umum memliki peran

1.2 Rumusan Masalah

yang sangat sentral dan sangat Berdasarkan uraian yang telah penting, namun pada Dinas dikemukakan dilatar belakang, Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang maka yang menjadi permasalaan Bawang Barat dalam pembangunan dalam penelitian ini adalah: fisik infrastruktur jalan belum

terlaksana merata disetiap wilayah

1) Bagaimanakah kewenangan yang ada di Kabupaten Tulang

Dinas Pekerjaan Umum dalam Bawang Barat.

mewujudkan

pembangunan

jalan Kabupaten Sesuai dengan tugas dan fungsi

infrastruktur

Tulang Bawang Barat? Dinas

Pekerjaan

Umum,

2) Apa saja faktor penghambat infrastruktur

dalam

lingkup

pembangunan infrastruktur jalan pekerjaan

umum

meliputi

Kabupaten Tulang Bawang Barat? infrastruktur

jalan,

sebagai

prasarana distribusi lalu-lintas

1.3 Tujuan

dan Kegunaan

barang dan manusia maupun

Penelitian

sebagai prasarana

pembentuk

struktur ruang

1) Tujuan Penelitian Pembangunan

wilayah.

infrastruktur

a. Untuk memahami kewenangan mempunyai peran vital dalam

Dinas Pekerjaan Umum dalam mewujudkan pemenuhan hak dasar

rakyat seperti pangan, sandang, pembangunan infrastruktur jalan.

b. Untuk mengetahui apa saja

4 http://newslampungterkini.com/news/1510

faktor penghambat pembangunan

6/pembangunan-jalan-gedung-ratu-telah-

jalan dan bagaimana cara mengatasi

rusak-tokoh-masyarakat-kecam-kontraktor (diakses tanggal 2 Januari 2018, Pukul

hambatan tersebut.

19.00 WIB)

2) Kegunaan Penelitian Kabupaten Tulang Bawang Barat berdasarkan Undang-Undang Nomor

50 Tahun 2008 dijelaskan sebagai Penelitian ini diharapkan dapat

a. Secara teoritis

berikut:

memberikan sumbangan pemikiran dalam

: Mesuji Timur, Way pengetahuan khususnya Hukum

Serdang, dan Kabupaten Ogan Administrasi Negara bidang kajian

Komering Ilir (Sumatera Selatan) Organisasi Publik yang berkenaan

: Abung Surakarta dan dengan kewenangan.

Selatan

Muara Sungkai (Lampung Utara), dan Terusan Nunyai (Lampung

b. Secara praktis

Tengah)

: Negara Batin, menambah wawasan tentang kinerja

1) Penelitian ini diharapkan dapat

Barat

Pakuan Ratu,dan Negeri Batin (Way Dinas Pekerjaan Umum Kabupten

Kanan)

Tulang Bawang Barat, sekaligus

: Banjar Agung, menjadi saran yang membangun

Timur

Banjar Margo, dan Menggala bagi pihak Dinas Pekerjaan Umum

(Tulang Bawang) dalam meningkatkan kinerja.

Secara geografis Kabupaten Tulang

2) Penelitian ini diharapkan dapat Bawang Barat terletak diujung utara menjadi solusi untuk Dinas

Lampung. Daerahnya Pekerjaan Umum Tulang Bawang

provinsi

terbagi atas dataran tinggi yang Barat

berupa daerah dataran dengan masalah-masalah yang dihadapi

dalam

menyelesaikan

kemiringan 30%, merupakan daerah dalam pembangunan infrastruktur

penghasil produksi perkebunan. jalan kabupaten.

Daratan yang datar dengan rata- rata curah hujan yang memadai dapat menambah tingkat kesuburan tanah.

II. HASIL PENELITIAN DAN

Daerah datar terbentang luas pada

PEMBAHASAN

wilayah bagian selatan

2.1 Gambaran Umum Kabupaten

merupakan daerah persawahan yang

Tulang Bawang Barat

terdapat di kecamatan Tumijajar. Sedangkan wilayah yang merupakan

Kabupaten Tulang Bawang Barat daerah tegalan terdapat pada bagian terletak dibagian utara Provinsi

utara yaitu di kecamatan Lambu Lampung.

Kibang, Gunung Agung, Gunung Bawang Barat berbatasan langsung

Kabupaten

Tulang

Terang dan Way Kenanga. Pada dengan Provinsi Sumatera Selatan.

bagian tengah kabupaten Tulang Hal ini menjadikan Kabupaten

Bawang Barat didominasi oleh lahan Tulang Bawang Barat cukup

berupa semak/belukar yaitu terdapat strategis sebagai pusat kegiatan

di sebagian besar wilayah kecamatan ekonomi yang sedang berkembang.

Pagar Dewa. Potensi lahan tersebut Secara geografis, wilayah Kabupaten

jika dimanfaatkan secara optimal Tulang Bawang Barat terletak pada

akan menjadi satu potensi yang koordinat 04o10’-04o42’ LS dan

cukup tinggi dalam menunjang 104o55’–105o10’

BT.

Batas

pembangunan bagi kabupaten Tulang

Bawang Barat. Kabupaten Tulang Kecamatan Pagar Dewa, wilayah Bawang Barat merupakan dataran

Tulang Bawang Tengah. Wilayah rendah dengan ketinggian 6-20 meter

Tulang Bawang Udik. Sisi Selatan diatas permukaan laut. Luas wilayah

meliputi Kecamatan Tulang Bawang Kabupaten Tulang Bawang Barat

Tengah, Tulang Bawang Udik, dan adalah 112.175 ha. Secara umum

Kecamatan Tumijajar. Wilayah gambaran

Utara dan Tengah dipisahkan oleh Tulang Bawang Barat hanya meliputi

topografi

Kabupaten

Way Kanan Sungai Tulang Bawang daerah

sedangkan wailayah Tengah dan bergelombang dan daerah rawa.

dataran

hinggga

Selatan dipisahkan oleh Way Kiri Daerah dataran sampai daerah

Sungai Tulang Bawang. Batas alam bergelombang

yang memisahkan ketiga wilayah seluruh wilayah kabupaten. Daerah

meliputi

hampir

merupakan kendala ini dimanfaatkan untuk lahan

tersebut

pembangunan dibeberapa wilayah. pertanian, perkebunan, peternakan,

Hal yang paling dirasakan adalah perikanan dan pemukiman. Jenis

keberadaan sungai Way Kanan yang tanah di daerah dataran sebagian

memisahkan wilayah tengah dengan besar adalah jenis tanah podsolik.

wilayah Utara. Kedua wilayah tidak Daerah rawa berupa cekungan yang

dihubungkan oleh jembatan yang memungkinkan untuk diisi air pada

dapat memberikan fasilitas akses musim penghujan membentuk rawa-

transportasi darat untuk kedua rawa atau lebung-lebung. Daerah

wilayah. Batas alam ini berakibat rawa umumnya memiliki jenis tanah

pada terputusnya akses transportasi alluvial. Rawa ini dapat dijumpai

darat antara kedua wilayah secara disekitar aliran Way Tulang Bawang,

langsung. Akibat lain adalah semakin Way Kanan dan Way Kiri.

jauhnya jarak tempuh dari masing- Wilayah Kabupaten Tulang Bawang

masing ibu kota kecamatan yang ada Barat secara umum merupakan

di wilayah utara dengan ibu kota daratan yang cocok dimanfaatkan

kecamatan yang berada di wilayah untuk pertanian. Luas wilayah

tengah dan selatan. Perkonomian tersebut dibagi dalam delapan

Kabupaten Tulang Bawang Barat kecamatan.

sebagian besar didukung oleh Bawang Tengah dan Kecamatan

Kecamatan

Tulang

kelompok sektor primer, diikuti Tulang Bawang Udik merupakan dua

kelompok sektor skunder dan tersier. kecamatan terluas di Kabupaten

Sektor-sektor yang termasuk sektor Tulang Bawang Barat. Wilayah

andalan/unggulan Kabupaten Tulang Bawang Barat

basis

atau

Kabupaten Tulang Bawang Barat dikelompokkan

menjadi

tiga

antara lain:

wilayah. Pembagian ini berdasarkan kelompok wilayah yang dibatasi oleh

1) Sektor Pertanian (Sektor Basis) batas alam berupa sungai. Terdapat dua sungai yang menjadi pemisah

Sektor ini diindikasikan merupakan ketiga

sektor unggulan bagi Kabupaten kelompok wilayah tersebut yaitu sisi

wilayah

tersebut.Ketiga

Tulang Bawang Barat, selama tahun utara yang meliputi Kecamatan

sektor ini tetap Gunung Agung, Lambu Kibang,

2006-2008

merupakan sektor andalan daerah. Gunung Terang, dan Way kenanga.

Laju pertumbuhan rata-rata sektor ini Sisi Tengah meliputi wilayah

sebesar 6,29% dan rata- rata sebesar 6,29% dan rata- rata

telekomunikasi, listrik, dan air Kabupaten Tulang Bawang Barat.

bersih.

Sub-sektor yang menjadi andalan sehingga mengakibatkan sektor ini

Jumlah ruas jalan kabupaten menjadi andalan Kabupaten Tulang

sebanyak 81 ruas jalan dengan Bawang Barat antara lain sub-sektor

panjang 464,37 Km. Saat ini jumlah Perkebunan dengan nilai basis yang

kondisi jalan yang ada tidak semua sangat tinggi. Sub-sektor Peternakan

dalam kondisi baik, dari data yang dan sub-sektor Kehutanan juga

diperoleh sepanjang 154,12 Km jalan merupakan

dalam kondisi rusak sedang dan Kabupaten Tulang Bawang Barat.

sub-sektor

andalan

sepanjang 248,5 Km kondisi jalan dalam keadaan rusak berat (RTRW

2) Sektor Industri Pengolahan Tanpa Kabupaten Tulang Bawang Barat, Migas (Sektor Basis)

tahun 2011-2031). Sarana transportasi merupakan faktor

Selama periode 2006-2008 sektor ini penting daya tarik investasi. Jaringan menjadi andalan daerah. Laju

jalan yang luas dan berkualitas akan pertumbuhannya cukup besar rata-

memberi dampak positif bagi daya rata hanya sebesar 4,98% dan

investasi daerah dan kontribusi sektor ini terhadap

tarik

perkembangan iklim usaha disuatu perekonomian daerah, sebesar rata-

wilayah. Berkembangnya iklim rata 21.62%.

usaha akan memberi dampak positif bagi berkembangnya perekonomian

3) Sektor Perdagangan, Hotel, dan daerah secara umum. Mobilitas Restoran (Sektor Basis)

masyarakat di Kabupaten Tulang Bawang Barat banyak ditunjang

Sektor ini merupakan sektor basis, dengan sarana perhubungan darat. dengan laju pertumbuhan rata-rata

Hal tersebut dikarenakan letak sebesar 4.20% walau pun dengan

administrasi Kabupaten ini yang kontribusi terhadap perekonomian

berada ditengah-tengah Provinsi Kabupaten Tulang Bawang Barat

yang daerahnya rata-rata sebesar 17.56%.

Lampung

merupakan daerah perbukitan dan Ketersediaan

dataran rendah. Selama periode merupakan komponen penting dalam

infrastruktur

2009- 2011 jenis permukaan jalan di proses

Tulang Bawang Barat sudah cukup karena menjadi penunjang setiap

pengembangan

wilayah

banyak mengalami perubahan dan aktivitas perekonomian

jalan yang cukup maupun pelayanan masyarakat. Di

perbaikan

signifikan dimana kurang lebih samping

sekitar 70 persennya telah diaspal. infrastruktur

itu,

ketersediaan

Adapun panjang jalan secara mempengaruhi tingkat investasi yang

juga

dapat

keseluruhan mencapai 530,65Km, masuk

yang terdiri dari 66,31 Km Jalan bersangkutan.

pada wilayah

yang

Provinsi dan 464,34 Km Jalan infrastruktur diantaranya meliputi

Kelengkapan

Kabupaten. Dari keseluruhan jalan keberadaan sarana pelayanan umum

tersebut Terdiri dari Aspal 321,7 seperti

Km, Tanah 122,89 Km, dan perdagangan serta jaringan prasarana

pendidikan,

kesehatan,

onderlaag 86,05 Km. Berdasarkan onderlaag 86,05 Km. Berdasarkan

hasil yang ingin dicapai selama untuk menjadikan jalan lebih baik

kurun waktu 1 (satu) sampai dengan dalam upaya memaksimalkan peran

tahun dengan jalan

5 (lima)

memperhitungkan potensi, peluang, perekonomian daerah. secara fisik,

dalam

mendukung

dan kendala yang ada atau mungkin jalan masih didominasi oleh jalan

Rencana strategis yang berkondisi sedang dan relatif

timbul.

mengandung visi, misi, tujuan, rusak. Saat ini jumlah kondisi jalan

sasaran, cara mencapai tujuan dan yang ada tidak semua dalam kondisi

sasaran yang meliputi kebijakan, baik, dari data yang diperoleh

program dan kegiatan yang realistis sepanjang 154,12 Km jalan dalam

mengantisipasi kondisi rusak sedang dan sepanjang

dengan

perkembangan masa depan. 248,5 Km kondisi jalan dalam keadaan rusak berat (RTRW

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kabupaten Tulang Bawang Barat,

Tulang Bawang Barat dibentuk tahun 2011-2013). Kondisi jalan

dengan Peraturan Daerah. Dinas yang rusak menyebabkan lambatnya

Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang upaya

pengembangan wilayah- Bawang Barat dipimpin oleh Kepala wilayah di Kabupaten Tulang

yang berkedudukan dibawah dan Bawang Barat.

bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.Dinas

Sejarah Dinas Pekerjaan Umum Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang tidak terlepas dari sejarah perjuangan

Bawang Barat mempunyai tugas bangsa dan tatanan politik yang

pokok yaitu melaksanakan urusan berkembang sejak proklamasi 17

daerah dibidang Agustus 1945. Sejak berdirinya

pemerintahan

pekerjaan umum berdasarkan asas Pemerintahan Republik Indonesia

otonomi dan tugas pembantuan serta sampai sekarang, kementerian atau

tugas lain sesuai dengan kebijakan departemen disertai tugas untuk

yang ditetapkan oleh Bupati menangani masalah perencanaan

berdasarkan peraturan perundang- pembangunan infrastruktur menuju

undangan yang berlaku. daerah-daerah terpencil dengan

melaksanakan tugas memperhatikan aksesibilitas daerah.

Untuk

sebagaimana dimaksud tugas pokok Berdasarkan Keputusan Menteri

diatas, Dinas Pekerjaan Umum Pekerjaan

menyelenggarakan fungsi: KEP/150/A/KPTS/1966, maka pada tanggal 3 Desember 1966 ditetapkan

Umum

Nomor:

1) Perumusan kebijakan teknis sebagai Hari Kebaktian Pekerjaan

dibidang pekerjaan umum Umum atau lebih dikenal dengan

Dalamruang lingkup pemerintahan Hari Bakti. 5

kebijakan sering dikaitkan dengan Pembangunan daerah pada periode

publik. Berdasarkan awal dimana disebutkan pada Inpres

kebijakan

kepustakaan dapat Nomor 7 Tahun 1999 Tentang

berbagai

diungkapkan bahwa kebijakan publik Perencanaan Strategis merupakan

dalam kepustakaan Internasional disebut sebagai public policy, yaitu

5 Guntur Setiawan, Implementasi Dalam

suatu aturan yang mengatur

Birokrasi Pembangunan , Jakarta: Balai

kehidupan bersama yang harus

Pustaka, 2004 . Hlm 78 Pustaka, 2004 . Hlm 78

b. Tahap formalisasi kebijakan, warganya. Setiap pelanggaran akan

masalah yang telah masuk ke agenda diberi sanksi sesuai dengan bobot

kebijakan kemudian dibahas oleh pelanggarannya yang dilakukan dan

para pembuat kebijakan. Masalah- sanksi

masalah tadi didefinisikan untuk masyarakat oleh lembaga yang

dijatuhkan

didepan

kemudian dicari pemecahan masalah mempunyai tugas menjatuhkan

terbaik. Pemecahan masalah tersebut sanksi. 6 berasal dari berbagai alternatif atau

Ketika suatu isu yang menyangkut

kebijakan (policy kepentingan bersama dipandang

pilihan

alternatives/policy options ) yang perlu untuk diatur maka formulasi

ada. Didalam tahap perumusan isu tersebut menjadi kebijakan publik

kebijakan masing-masing alternatif yang harus dilakukan dan disusun

juga bersaing untuk dapat dipilih serta disepakati oleh para pejabat

sebagai kebijakan yang diambil yang berwenang. Kemudian ketika

untuk memecahkan masalah. kebijakan publik tersebut ditetapkan

c. Tahap adopsi kebijakan, Dari menjadi suatu kebijakan publik,

sekian banyak alternatif kebijakan misalnya menjadi Undang-Undang,

yang ditawarkan oleh para perumus Peraturan Pemerintah atau Peraturan

kebijakan, pada akhirnya salah satu Presiden termasuk Peraturan Daerah

dari alternatif kebijakan tersebut maka kebijakan publik tersebut

diadopsi dengan dukungan dan berubah menjadi hukum yang harus

mayoritas legislatif, konsensus antara ditaati. Proses pembuatan kebijakan

direktur lembaga atau keputusan publik merupakan proses yang

peradilan.

d. Tahap implementasi kebijakan, proses maupun variabel yang harus

kompleks, karena melibatkan banyak

Keputusan program kebijakan yang dikaji. Tahap-tahap kebijakan publik

telah disepakati sebagai alternatif sebagai berikut: 7

pemecahan

masalah harus diimplementasikan,yakni

a. Tahap penyusunan agenda, para dilaksanakan oleh badan-badan pejabat yang dipilih dan diangkat

adminimstrasi maupun agen-agen menempatkan masalah pada agenda

ditingkat bawah. publik.

pemerintah

Kebijakan yang telah diambil masalah ini berkompetisi terlebih

Sebelumnya

masalah-

oleh unit-unit dahulu untuk dapat masuk ke dalam

dilaksanakan

administrasi yang memobilisasikan agenda kebijakan. Pada akhirnya,

sumber daya finansial dan manusia. beberapa masalah masuk ke agenda

Pada tahap implementasi ini berbagai kebijakan para perumus kebijakan.

kepentingan akan saling bersaing. Pada tahap ini suatu masalah

Beberapa implementasi kebijakan mungkin tidak disentuh sama sekali,

mendapat dukungan para pelaksana sementara masalah lain ditetapkan

(Implementors), namun beberapa menjadi fokus pembahasan atau ada

yang lain mungkin akan ditentang pula masalah karena alasan-alasan

oleh para pelaksana. tertentu ditunda untuk waktu yang

e. Tahap evaluasi kebijakan, Pada lama.

tahap ini kebijakan yang telah dijalankan akan dinilai atau

6 Nugroho, 2011:387

dievaluasi, untuk melihat sejauh

7 Wilian Dunn 1999 dalam Winarno

mana kebijakan yang dibuat telah

rumah tangga, dibuat untuk meraih dampak yang

kepegawaian,

keuangan, tata diinginkan.

perlengkapan,

laksana, kehumasan, perencanaan, memecahkan masalah yang dihadapi

monitoring, evaluasi dan pelaporan masyarakat,

oleh karena itu di lingkup Dinas Pekerjaan Umum. ditentukanlah ukuran-ukuran yang

3) Bidang Bina Marga menjadi dasar untuk menilai apakah

pengawasan, pengendalian serta kebijakan publik telah meraih

administrasi dampak yang diinginkan.

pengelolaan

pembangunan dan pemeliharaan

sarana/prasarana di bidang bina pemerintahan dan pelayanan umum

dibidang pekerjaan umum

4) Bidang Cipta Karya

3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas Bidang Cipta Karya mempunyai di bidang pekerjaan umum

tugas pokok melaksanakan sebagian

4) Pembangunan dan pemeliharaan tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum sarana dan prasarana jalan, jembatan,

di bidang cipta karya dalam rangka irigasi, air bersih, dan gedung

pelaksanaan tugas desentralisasi.

5) Bidang Pengairan bidang pekerjaan umum

5) Pembinaan terhadap UPTD di

Bidang Pengairan mempunyai tugas

pokok melaksanakan sebagian tugas pengelolaan urusan ketatausahaan

6) Pelayanan administratif

dan

Dinas Pekerjaan Umum, dalam dinas pekerjaan umum

rangka

pelaksanaan tugas

7) Pelaksanaan tugas lain yang

desentralisasi.

diberikan bupati sesuai dengan tugas

6) Bidang Tata Kota dan Tata Ruang dan fungsinya.

Bidang Tata Kota dan Tata Ruang mempunyai

tugas pokok Susunan Organisasi beserta tugas

melaksanakan sebagian tugas Kepala pokoknya sebagai berikut, 8 Dinas di bidang tata kota dan tata

1) Kepala ruang dalam wilayah Kabupaten. Kepala Dinas Pekerjaan Umum

7) Unit Pelaksana Teknis Dinas mempunyai tugas pokok memimpin,

(UPTD)

mengendalikan dan mengkoordinasi Unsur pelaksana teknis operasional pelaksanaan tugas Dinas Pekerjaan

dan penunjang Dinas dilapangan. Umum dalam menyelenggarakan

Unit Pelaksana Teknis Dinas kewenangan

mempunyai tugas kabupaten (desentralisasi) dalam

melaksanakan tugas dinas sesuai bidang pekerjaan umum yang

bidang operasionalnya dilapangan. menjadi kewenangan dan tugas-tugas

8) Kelompok Jabatan Fungsional lain sesuai dengan kebijaksanaan

Terdiri dari sejumlah tenaga dalam yang

ditetapkan oleh Bupati jenjang jabatan fungsional yang berdasarkan peraturan perundang-

terbagi dalam berbagai kelompok undangan yang berlaku.

sesuai dengan keahlian.

2) Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan, mengatur tertib

8 Peraturan Bupati Tulang Bawang Barat Nomor 8A Tahun 2011

2.2 Kewenangan Dinas Pekerjaan

mengenai sesuatu onderdil tertentu Umum Dalam Mewujudkan 9 saja.

Pembangunan Infrastruktur

2) Menurut

Hassan Shadhily

Jalan Kab. Tulang Bawang

kewenangan

sama dengan

Barat

wewenang, yaitu hak dan kekuasaan untuk melakukan sesuatu. Didalam

Hassan hasil penelitian tentang kewenangan

Pada bagian ini dibahas mengenai

bukunya

Shadhilymenerjemahkan wewenang Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

atau kekuasaan Tulang Bawang Barat dalam

sebagai

hak

memberikan perintah atau bertindak pembangunan infrastruktur jalan.

untuk mempengaruhi tindakan orang Kewenangan merupakan suatu hal

lain, agar sesuatu dilakukan sesuai yang

dengan yang diinginkan. pemerintahan karena salah satu

sangat penting

dalam

3) Menurut Indroharto wewenang prinsip utama yang dijadikan sebagai

diperoleh secara atribusi, delegasi, dasar dalam setiap penyelenggaraan

dan mandat, yang masing‐masing pemerintahan

sebagai berikut; disetiap negara hukum dalam

Wewenang yang diperoleh secara melaksanakan wewenangnya harus

yaitu pemberian berdasarkan atas undang-undang atau

“atribusi”,

wewenang pemerintahan yang baru peraturan hukum yang berlaku (asas

oleh suatu ketentuan dalam peraturan legalitas). Dengan kata lain, setiap

perundang‐undangan. Jadi, disini penyelenggaraan pemerintahan dan

dilahirkan/diciptakan suatu kenegaraan

wewenang pemerintah yang baru. legitimasi, yaitu kewenangan yang

harus

memiliki

Pada wewenang yang diperoleh diberikan

oleh undang-undang. secara delegasi terjadilah pelimpahan Kewenangan dengan wewenang

suatu wewenang yang telah ada oleh adalah suatu hal yang berkaitan

Badan atau Jabatan yang telah namun berbeda, para ahli telah

suatu wewenang memberikan pendapatnya mengenai

memperoleh

pemerintahan secara atributif kepada pengertian

Badan atau Jabatan lainnya. Jadi, wewenang antara lain:

kewenangan

dan

suatu delegasi selalu didahului oleh

1) Menurut Prajudi Atmosudirdjo adanya sesuatu atribusi wewenang. pengertian

Sedangkan pada wewenang yang kaitannya

wewenang

dalam

diperoleh secara mandat, disitu tidak adalah

dengan

kewenangan

terjadi suatu pemberian wewenang “Kewenangan adalah apa yang

sebagai

berikut:

baru maupun pelimpahan wewenang disebut kekuasaan formal, kekuasaan

dari Badan atau Jabatan yang satu yang 10 berasal dari Kekuasaan kepada yang lain.

Legislatif (diberi

oleh

Undang‐Undang)

atau

dari

Kekuasaan Eksekutif/Administratif. 9 Prajudi

Atmosudirdjo, Hukum

Kewenangan adalah

kekuasaan

Administrasi Negara , Jakarta: Ghalia

terhadap segolongan orang‐orang Indonesia. Hlm 78

tertentu atau kekuasaan terhadap Umum

10 Indroharto,

Asas-Asas

Pemerintahan yang Baik , dalam Paulus

sesuatu bidang pemerintahan (atau

Efendie Lotulung, Himpunan Makalah

bidang urusan) tertentu yang bulat,

Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik,

sedangkan wewenang

hanya

(Bandung: Citra Aditya Bakti, 1994), hlm. 65

Mengenai kewenangan

mempunyai peranan untuk membina pembangunan jalan dalam peraturan

dalam

kesatuan dan keutuhan nasional, perundang-undangan sudah diatur

daerah-daerah rawan dengan jelas tentang kewenangan

melayani

bagian dari jalan lintas regional atau pemerintah dalam menyelenggarakan

internasional melayani jalan, seperti Pasal 13 ayat (1)

lintas

kepentingan perbatasan antar Negara Undang-Undang Nomor 38 Tahun

serta dalam rangka pertahanan dan 2004 Tentang Jalan, penguasaan

keamanan.

jalan ada pada Negara dilanjutkan Adapun kewenangan Pemerintah ayat (2) penguasaan oleh Negara

Provinsi dalam penyelenggaraan dimaksud pada Ayat (1) memberi

jalan dijelaskan pada Pasal 15 wewenang kepada pemerintah dan

Undang-Undang Nomor 38 Tahun pemerintah

2004 Tentang Jalan Ayat (1), (2), melaksanakan

daerah

untuk

penyelenggaraan dan (3), yang berbunyi sebagai jalan. Kewenangan penyelenggaraan

berikut:

jalan dalam hal ini terbagi atas tiap

1) Penyelenggaraan jalan provinsi pemerintahan mulai dari kewenangan

2) Wewenang penyelenggaraan jalan pemerintah

provinsi sebagaimana dimaksud pada kabupaten dan kota, semuanya

pusat,

provinsi,

Ayat (1) meliputi pengaturan, memiliki kewenangan tersendiri.

pembinaan, pembangunan, dan Jalan sebagai salah satu prasarana

jalan provinsi, transportasi

pengawasan

dilanjutkan pada Pasal (3) penting

merupakan

unsur

3) Dalam hal pemerintah provinsi kehidupan berbangsa dan bernegara,

dalam

pengembangan

belum dapat melaksanakan sebagian kewenangan

sebagaimana menyelenggarakan jalan nasional

pemerintah dalam

wewenangnya

dimaksud Ayat (1) pemerintah tercantum dalam Pasal 14 Undang-

dapat menyerahkan Undang Nomor 38 Tahun 2004

provinsi

tersebut kepada Tentang Jalan Ayat (1) dan (2)

wewenang

pemerintah.

berbunyi: Jalan strategis provinsi adalah jalan

1) Wewenang pemerintah dalam yang diprioritaskan untuk melayani penyelenggaraan jalan

kepentingan provinsi berdasarkan penyelenggaraan jalan secara umum

meliputi

pertimbangan untuk membangkitkan dan penyelenggaraan jalan secara

pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan nasional,

dan keamanan provinsi, untuk jalan

2) Wewenang penyelenggaraan jalan didaerah khusus ibukota Jakarta secara umum dan penyelenggaraan

terdiri atas jalan provinsi dan jalan jalan secara nasional sebagaimana

nasional.

dimaksud pada Ayat (1) meliputi Demikian juga dengan kewenangan pengaturan,

penyelenggaraan jalan pemerintah pembangunan, dan pengawasan jalan

pembinaan,

pada Undang- nasional.

kabupaten/kota,

Undang Nomor 38 Tahun 2004 Jalan nasional yang dimaksud seperti

Jalan, dijelaskan yang dijelaskan dalam Pasal 9 ayat 2

Tentang

pemerintah Undang-Undang Nomor 38 Tahun

kewenangan

dalam 2004 Tentang Jalan yaitu jalan yang

kabupaten/kota

penyelenggaraan jalan, dalam Pasal melayani kepentingan nasional atas

16 Ayat (1), (2), (3), dan (4) yang dasar

kriteria strategis

yaitu

berbunyi:

1) Wewenang pemerintah kabupaten meliputi pengaturan, pembinaan, dalam

dan pengawasan meliputi penyelenggaraan jalan

dalam hal penyelenggaraan jalan kabupaten dan desa

pemerintah provinsi tidak bisa

sebagian dalam penyelenggaran jalan meliputi

2) Wewenang pemerintah

kota

melaksanakan

kewenangannya maka pemerintah penyelenggaraan jalan kota

provinsi

dapat menyerahkan

tersebut kepada kabupaten, jalan kota, dan jalan desa

3) Wewenang penyelenggaraan jalan

kewenangan

pemerintah pusat. Begitu pula sebagaimana dimaksud dalam Ayat

dengan kewenangan pemerintah (1) dan (2) meliputi pengaturan,

kewenangan pembinaan,

kabupaten/kota,

pembangunan, dan pemerintah kabupaten/kota dalam pengawasan

penyelenggaraan

jalan disini

untuk pemerintah kabupaten/kota

4) Dalam hal

pemerintah

berbeda,

kabupaten penyelenggaraan jalan melaksanakan

belum

dapat

meliputi kabupaten dan jalan desa, wewenangnya

sebagian

sedangkan kewenangan pemerintah dimaksud pada Ayat (1) dan (2)

sebagaimana

kota dalam penyelenggaraan jalan pemerintah kabupaten/kota dapat

jalan meliputi jalan kota, apabila menyerahkan wewenang tersebut

dalam hal ini penyelenggaraan jalan kepada pemerintah provinsi.

tidak bisa Jalan strategis kabupaten adalah

kabupaten/kota

sebagian jalan yang diprioritaskan untuk

melaksanakan

wewenangnya maka pemerintah melayani kepentingan kabupaten

kabupaten/kota dapat menyerahkan berdasarkan pertimbangan untuk

tersebut kepada membangkitkan

wewenang

pemerintah provinsi. ekonomi,

pertumbuhan

Adapun tujuan pengelompokan jalan keamanan kabupaten, sedangkan

kesejahteraan

dan

dalam penjelasan Undang-Undang jalan kota adalah jalan yang berada

Nomor 38 Tahun 2004 Tentang jalan didalam daerah kota yang bersifat

Pasal 9 Ayat (1) ketentuan mengenai otonom sebagaimana dimaksud

pengelompokan jalan dimaksudkan dalam Undang-Undang Tentang

untuk mewujudkan kepastian hukum Pemerintahan Daerah.

penyelenggaraan jalan sesuai dengan Maka sudah jelas pada Pasal-Pasal

pemerintah dan diatas bahwa penguasaan jalan ada

kewenangan

pemerintah daerah. Sehingga apabila pada Negara, secara Yuridis Negara

terjadi kecelakaan lalu lintas yang bertanggung

disebabkan jalan rusak pertanggung penyelenggaraan jalan, akan tetapi

jawab

dalam

jawabannya jelas dan tidak saling dalam hal ini Negara membagi

melempar atau saling menyalahkan. kewenangan

Kabupaten Tulang Bawang Barat beberapa

tersebut

menjadi

yang merupakan daerah otonomi penyelenggaraan jalan, atau dikenal

kewenangan

dalam

kewenangan dalam dengan otonomi daerah. Seperti

kabupaten,

penyelenggaraan jalan dimiliki oleh pemerintah

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten pemerintah provinsi bertanggung

provinsi,

dimana

Tulang Bawang Barat sesuai dalam jawab atas penyelenggaraan jalan

Undang-Undang Nomor 38 Tahun yang dilakukan oleh pemerintah

2004 Tentang Jalan yang meliputi provinsi dan wewenang tersebut

pengaturan,

pembinaan, pembinaan,

Umum melibatkan Dinas Kabupaten Tulang Bawang

Pekerjaan

masyarakat yaitu dengan melakukan telah melaksanakan kewenangan-

MUSRENBANG (Musyawarah kewenangan tersebut antara lain

Pembangunan), sebagai berikut:

Rencana

musyawarah ini untuk menampung

1) Pengaturan usulan dari masyarakat mengenai Menurut Kamus Besar Bahasa

pembangunan apa yang harus Indonesia (KBBI), pengaturan berarti

dikerjakan.

proses, cara, atau

3) Pembangunan mengatur, secara harfiah pengaturan

perbuatan

Pembangunan menurut Ginanjar dapat diartikan suatu proses atau

Kartasasmitayaitu suatu proses upaya untuk mencapai tujuan.Dalam

perubahan ke arah yang lebih baik penyerenggaraan jalan oleh Dinas

melalui upaya yang dilakukan secara Pekerjaan Umum Tulang Bawang

terencana.Dinas Pekerjaan Umum Barat, kewenangan pengaturan telah

Bawang Barat telah dilaksanakan

Tulang

melaksanakan kewenangan ini yaitu pelaksanaan

dalam

tahapan

tahapan pelaksanaan infrastruktur jalan yaitu dengan

pembangunan

pada

pembangunan infrastruktur jalan, melakukan

lelang/pengadaan Dinas Pekerjaan Umum sebagai pelaksanaan kontraktor, lelang yang

pihak perencanaan, pengaturan, dan dilakukan Dinas Pekerjaan Umum

pihak pengawasan pebangunan yang untuk mendapatkan pemenang tender

dilakukan kontraktor yang telah atau proyek pembangunan dimana

ditunjuk.

pemenang harus sudah siap untuk

4) Pengawasan

melakukan kegiatan pembangunan Pengawasan menurut M. Manullang berdasarkan SPMK (Surat Perintah

yaitusuatu proses untuk dapat Memulai Kerja), dimana kontraktor

menetapkan pekerjaan apa yang telah inilah

yang akan melakukan dilaksanakan, menilainya, dan juga pembangunan jalan. Selain kontaktor

mengoreksinya. Dan bila perlu harus ada pihak pengawas yaitu

dengan sebuah maksud agar konsultan pengawas dan beberapa

pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan pihak dari Dinas Pekerjaan Umum,

yang semula.Dinas pihak

rencana

Pekerjaan Umum Tulang Bawang mengarahkan

pengawas

berwenang

melaksanakan pelaksanaan pembangunan dapat

kewenangan ini yaitu pada tahapan lebih terarah.

pelaksanaan

pembangunan

2) Pembinaan infrastruktur jalan dan tahapan Pembinaan

Helmi adalah segala hal usaha, Dinas Pekerjaan Umum Tulang ikhtiar

Bawang Barat berperan sebagai berhubungan dengan perencanaan

dan kegiatan

yang

pengawas pelaksanaan dan

pihak

pebangunan oleh pihak kontraktor pengendalian segala sesuatu secara

pengorganisasian

serta

bersama konsultan pengawas. teratur dan terarah. Dinas Pekerjaan Umum Tulang Bawang Barat telah

A. Pembangunan Infrastruktur yang melaksanakan kewenangan ini yaitu

ada di Kab. Tulang Bawang Barat pada tahapan perencanaan, dalam

dan Kriteria Infrastruktur yang pembuatan

perencanaan

Dinas

perlu dilakukan Pembangunan

1) Pembangunan Infrastruktur yang disampaikan Bupati dalam sidang ada di Kab. Tulang Bawang Barat

Paripurna DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat bahwa program

Pengertian pembangunan secara pembangunannya telahtersusun umum adalah proses perubahan yang

Rencana Pembangunan terjadi terus menerus untuk menuju

dalam

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) keadaan yang lebih baik berdasarkan

Tubaba tahun 2015-2019 dan telah norma-norma tertentu. Berkaitan

disampaikan kepada Legislatif, dengan pembangunan, Kabupaten

sebagai penjabaran dari visi, misi Tulang Bawang Barat merupakan

dan program kerja yang memuat salah satu Kabupaten baru di

tujuan, sasaran, strategi, arah Provinsi Lampung yang berdiri pada

kebijakan pembagunan daerah, tanggal 29 Oktober 2008 sejak awal

keuangan daerah, indikator kinerja berdiri sampai sekarang pada awal

daerah, serta progaram kerja tahun

Perangkat Daerah untuk jangka menyelesaikan pembangunan seperti

waktu 5 (lima) tahun kedepan yang pelebaran jalan Ibu Kota Panaragan

disusun dengan berpedoman pada Jaya, perbaikan dan pelebaran jalan

RPJMD Provinsi dan juga RPJMN. dari Panaragan Jaya sampai Tiyuh

RPJMD Kabupaten Tulang bawang Pulung Kencana, perbaikan dan

barat mengakomodir berbagai aspek, pelebaran jalan dari Panaragan Jaya

pula memperhatikan sampai Tiyuh Penumangan, Tugu

termasuk

RPJMN Tahun 2015 – 2019, dan bunderan Panaragan Jaya, Tugu

juga Sembilan Agenda Pokok Naga Rato yang menjadi ikon

Pemerintah atau yang dikenal dengan Kabupaten, dan bangunan-bangunan

Nawacita, serta berpedoman pada pemerintahan

RPJMD Provinsi Lampung Tahun pembangunan yang telah dilakukan

daerah.

Namun

2015-2019. Atas dasar kebijakan masih belum merata dan terawat

Bupati tersebut Dinas Pekerjaan diseluruh wilayah Kabupaten, oleh

Umum Kabupaten Tulang Bawang karena

Barat melalui Kepala Dinas Iwan pemerintah daerah Tulang Bawang

itu setiap

tahunnya

Mursalin menyampaikan bahwa Barat mengadakan perencanaan dan

Dinas Pekerjaan Umum telah pengadaan pembangunan.Pada awal

memulai pembangunan infrastruktur, tahun 2018 Pemerintah daerah

dengan pembangunan Kabupaten Tulang Bawang Barat,

dimulai

infrastruktur jalan dan jembatan khususnya dari Dinas Pekerjaan

diwilayah utara Kabupaten dengan Umum Kabupaten Tulang Bawang

memakai dana alokasi khusus pada Barat telah memulai pembangunan

APBD Murni tahun 2017, selain itu diwilayah Ibu Kota Kabupaten

pada akhir tahun 2017 Dinas dengan menyerap anggaran ditahun

Pekerjaan Umum telah memulai 2018. Bupati dan Wakil Bupati

penataan Ibu Kota dengan memakai Tulang Bawang Barat, H. Umar

anggaran APBD Perubahan Tahun Ahmad, S.P. dan H. Fauzi Hasan,

2017 dengan target pada tahun 2019 M.M. dalam periode 2017 hingga

wilayah kota kabupaten sudah 2022 mendatang menginginkan

tampak rapih dan menjadi kota Kabupaten Tulang Bawang Barat

modern. Seperti pada Master Plan menjadi suatu

yang telah dirancang sedemikian masyarakat luas, hal tersebut

daerah tujuan

rupa penataan kota dimulai dari ruas rupa penataan kota dimulai dari ruas

ruas jalan protokol menuju arah kelurahan Panaragan Jaya, Dinas

Tiyuh Panaragan Jaya Utama Pekerjaan Umum telah memulai

menembus ruas jalan Tiyuh Gedung pembangunan ruas jalan Kota Tulang

Ratu dan melangkari sepanjang Bawang Barat dengan menyesuaikan

bantalan sungai menuju Tiyuh konsep bangunan yang unik dan

Panaragan dan sejumlah titik hutan, modern

akan dibangun berbagai monumen bangunan yang ada di Komplek

dengan

mengimbangi

yang berisi pesan-pesan dari Islamic Center. Pelebaran dan

berbagai kepala negara di dunia perkerasan jalan di Pulung Kencana

tentang lingkungan hidup dengan telah

konsep hutan lindung, namun rencananya akan dibuat dua jalur

mulai dikerjakan

dan

program ini belum ditentukan secara perlintasan

akan dimulai Pulung kencana ini juga akan

diperempatan jalan

pasti

kapan

pembangunannya. dibangun Bundaran Tugu Siger Lampung, di lapangan dekat lokasi

2) Kriteria Infrastruktur yang perlu pasar Pulung Kencana akan

dilakukan Pembangunan dibangun Pasar yg modern, lalu ada

Infrastruktur yang ada di Kabupaten rencana pelebaran jalan di Tiyuh

Tulang Bawang Barat seperti jalan Mulya Jaya menuju Tiyuh Mulya

bila dilihat dari kacamata saat Kencana, lanjutan pelebaran jalan

kegiatan pembangunan berlangsung, Mulya Asri menuju Candra Kencana,

ada sebatas dan berbagai pembangunan lanjutan

terlihat

yang

memperbaiki dan merubah semata diwilayah

tanpa memikirkan keselamatan Sedangkan untuk titik pembangunan

Utara

Kabupaten.

dengan merugikan pihak lain seperti dari wilayah Tugu Rato Nago

hilangnya/minimnya fasilitas trotoar Besanding menuju Islamic Center

bagi pejalan kaki dan nampak belum Tulang Bawang Barat, kondisi saat

adanya upaya untuk membangun ini diketahui bahwa pihak rekanan

khususnya yang sedang melakukan pembangunan

infrastruktur

kriteria pertahanan sebagaimana

mempunyai

seperti: jaringan jalan, komunikasi, direncanakan dengan membangun

yang

telah

kelistrikan, kesehatan, air bersih, Drainase U-Ditch dan pelebaran

pusat konsentrasi masyarakat seperti disertai perkerasan jalan. Proses

pasar, kawasan industri, perumahan, penyelesaian

pusat pemerintah dan lain-lain yang pembangunan

Master

Plan

mampu berperan dan mendukung dilakukan dalam waktu beberapa

tersebut

akan

untuk kesejahteraan masyarakat. tahapan, dan untuk pembangunannya

Pembangunan Infrastruktur harus saat ini murni menggunakan APBD

terlebih dahulu Kabupaten, dan ditargetkan selesai

diperhatikan

kemanfaatannya bagi masyarakat pada tahun 2019.

sekitar agar infrastruktur yang dibuat bisa dipergunakan dalam kegiatan

Selain Master Plan dari Dinas

dan membantu Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang

sehari-hari

menciptakan kesejahteraan bagi Bawang

untuk itu perlu pembangunan

pembangunan Bupati yaitu program Q-flores,

yang

diinginkan

diutamakan diutamakan

secara bertahap, misalnya dimana

pemerintahan, pusat tingkat kepentingan

a. Berdasarkan kebutuhan

dan

pusat

dan pemukiman Kriteria ini diperlukan skala prioritas

perdagangan

sehingga arus pemanfaatannya akan pembangunannya, ada yang cukup

maksimal, praktis, ekonomis dan dilaksanakan sekali saja dengan

efisien.

perawatan yang berlanjut, namun juga ada yang sifatnya dinamis dan

Pembangunan berpeluang berkembang. Dalam

B. Mekanisme

Infrastruktur Jalan Kab. Tulang setiap

Bawang Barat infrastruktur tidak dapat terlepas begitu saja terhadap infrastruktur

pembangunan

jenis

Dinas Pekerjaan Umum yang yang

merupakan penyelenggara jalan dari kemungkinannya untuk rencana

pihak pemerintah dalam melakukan pengembangan kedepan, sehingga

penyelenggaraan jalan mempunyai perlunya dibuat Rencana Umum Tata

peran yang sangat penting dalam Ruang (RUTR), RUTR adalah acuan

kebijakan, selain yang perlu dipahami dan secara

menentukan

diberikan hak sebagai penyelenggara konsisten harus dapat dilaksanakan

jalan, Dinas Pekerjaan Umum juga sesuai yang ditetapkan.

dibebani

kewajiban dalam

penyelenggaraan jalan sehingga demografi dan kondisi sosial)

b. Peta asta gatra

(geografi,

Dokumen yang terkait

PERIZINAN USAHA PERTAMBANGAN RAKYAT DAN PENGAWASANNYA DI KABUPATEN PESISIR BARAT Oleh Roby Surya Rusmana, Muhammad Akib, Ati Yuniatai. (Email: robyrusmana702gmail.com) Abstrak - PERIZINAN USAHA PERTAMBANGAN RAKYAT DAN PENGAWASANNYA DI KABUPATEN PESISIR BA

0 0 14

PERANAN TIM PENGAMAT PEMASYARAKATAN (TPP) DALAM PELAKSANAAN PEMBINAAN NARAPIDANA (Studi Pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Bandar Lampung) Oleh: Kurniawan Syarif, Diah Gustiniati M., Dona Raisa M. Email : kurniawan.syarif89gmail.com ABSTRAK - PERANAN TIM

0 1 11

KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG DALAM MENGOPTIMALKAN PENERIMAAN SUMBANGAN PIHAK KETIGA

0 0 16

KEWENANGAN PENDAMPING DESA DALAM RANGKA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA (Studi Di Desa Pugung Raharjo Kabupaten Lampung Timur)

0 0 15

ABSTRACT THE EFFECTS OF REGENCY EXPANSION TO ORIGINAL REVENUE OF LAMPUNG BARAT REGENCY BY Meilia Lovita, F.X Sumarja, Nurmayani Email : meilia.lovita19gmail.com

0 0 14

KOORDINASI PENYIDIKAN ANTARA PPATK DAN KPK DALAM PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

0 0 13

PERANAN KEPOLISIAN DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA PELAPORAN PALSU KEHILANGAN SEPEDA MOTOR DI POLRES LAMPUNG SELATAN OLEH Burnawan M. Rusdi, Mahasiswa Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Lampung. Email: burnawan_mrusdiyahoo.com, Nikmah Rosida

0 0 11

PERLINDUNGAN TERHADAP KEBEBASAN BURUH UNTUK IKUT SERTA DALAM ORGANISASI SERIKAT BURUH DI KOTA BANDAR LAMPUNG

2 22 14

KEWENANGAN PERADILAN TATA USAHA NEGARA DALAM SENGKETA PEMILIHAN KEPALA DAERAH YANG BERSIFAT ADMINISTRATIF

0 0 17

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PEMILU LEGISLATIF DALAM PASAL 309 UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2012 (Studi Perkara Nomor: 70/Pid./2014/PT.Tjk.)

0 0 9