Penyelamatan dan pelestarian sumber daya

PENYELAMATAN DAN
PELESTARIAN SUMBER DAYA AIR
Di susun oleh:


Julio Franssisko Bidaina



Nur Anjar Setiawati



Yeyet Sri Rahmi

DEFINISI AIR
Air adalah hal paling umum yang
ditemukan di Bumi dan terdapat
dalam bentuk cair, es, atau salju
dan uap. Terdapat hampir di
semua tempat dalam berbagai

bentuk dan menutupi 70%
permukaan Bumi. Air sama
dengan kehidupan. Tanpa air,
tidak akan ada kehidupan. Air
yang menopang kehidupan
memainkan peran sangat
penting dalam setiap langkah
hidup kita.

SYARAT FISIK KUALITAS AIR BERSIH

Syarat fisik kualitas air bersih adalah
tidak terasa, tidak berbau dan
jumlah zat padat terlarut, warna,
kekeruhan, serta suhu tidak melebihi
batas syarat, sedangkan kualitas
kimia berarti kandungan unsurunsur tertentu baik organik maupun
anorganik dalam air tidak kurang
dari batas minimum atau tidak
melebihi batas maksimum. Syarat

bakteriologis kualitas air bersih
adalah jumlah perkiraan terdekat
atau Most Probable Number (MPN)
bakteri per 100 ml sampel maksimal
50 untuk air non perpipaan dan 10
untuk air perpipaan..

MASALAH YANG TERJADI
PADA LINGKUNGAN
PERAIRAN
Dua sumber utama
kontaminan air tanah adalah
kebocoran bahan kimia dari
penyimpanan bahan kimia
dan bunker yang disimpan
dalam tanah, dan
penampungan limbah industri
yang ditampung dalam kolam
besar yang terletak diatas
sumber air tanah.

Perembesan minyak pelumas
dari perbengkelan besar,
pompa bensin larutan
pembersih dari suatu pabrik,

Dengan adanya pembuangan
berbagai jenis limbah dan sampah
yang mengandung beraneka ragam
jenis bahan pencemar ke badanbadan perairan, baik yang dapat
terurai maupun yang tidak dapat
terurai akan menyebabkan semakin
berat beban yang diterima oleh
sungai tersebut. Jika beban yang
diterima oleh sungai tersebut
melampaui ambang batas yang
ditetapkan berdasarkan baku mutu,
maka sungai tersebut dikatakan
tercemar, baik secara fisik, kimia,
maupun biologi.


Sumber polusi air sungai antara lain limbah industri, pertanian dan
rumah tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat masuk perairan
yaitu : bahan-bahan yang mengandung bibit penyakit, bahan-bahan
yang banyak membutuhkan oksigen untuk pengurainya, bahan-bahan
kimia organic dari industri atau limbah pupuk pertanian, bahan-bahan
yang tidak sedimen (endapan), dan bahan-bahan yang mengandung
radioaktif dan panas.
Penggunaan insektisida seperti DDT (Dichloro Diphenil Trichonethan)
oleh para petani, untuk memberantas hama tanaman dan serangga
penyebar penyakit lain secara berlabihan dapat mengakibatkan
pencemaran air. Terjadinya pembusukan yang berlebihan diperairan
dapat pula menyebabkan pencemeran. Pembuangan sampah dapat
mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin berkurang karena
sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk.
Pembuangan sampah organic maupun yang anorganic yang dibuang
kesungai terus-menerus, selain mencemari air, terutama dimusim hujan
ini akan menimbulkan banjir. Belakangan ini musibah karena polusi air

DAMPAK PENCEMARAN AIR
1.Dampak terhadap kesehatan

Peran air sebagai pembawa penyakit menular
bermacam-macam antara lain :
a) air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen
b) air sebagai sarang insekta penyebar penyakit
c) jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga
manusia
bersangkutan tak dapat membersihkan
diri
d) air sebagai media untuk hidup vector penyakit.

2. Dampak terhadap estetika lingkungan
Dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang
ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan
semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau
yang menyengat disamping tumpukan yang dapat
mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah
minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika.
Selain bau, limbah tersebut juga menyebabkan tempat
sekitarnya menjadi licin. Sedangkan limbah detergen
atau sabun akan menyebabkan penumpukan busa yang

sangat banyak. Inipun dapat mengurangi estetika.

UPAYA PELESTARIAN
DAERAH PERAIRAN

1. Melestarikan hutan di hulu
sungai
Agar tidak menimbulkan erosi
tanah disekitar hulu sungai
sebaiknya pepohonan tidak
digunduli atau ditebang atau
merubahnya menjadi areal
pemukiman penduduk. Dengan
adanya erosi otomatis akan
membawa tanah, pasir, dan
sebagainya ke aliran sungai dari
hulu ke hilir sehingga
menyebabkan pendangkalan
sungai.


2. Tidak buang air di sungai
Buang air kecil dan air besar
sembarangan adalahperbuatan
yang salah. Kesan pertama dari
tinja atau urin yang dibuan
sembarangan adalah bau dan
menjijikan. Tinja juga
merupakan medium yang
paliang baik untuk
perekembangan bibit penyakit
dari yang ringan sampai yang
berat, oleh karena itu janganlah
buang air besar sembarangan
khususnya di sungai.

3. Tidak membuang sampah di
sungai
Sampah yabng dibuang
sembarangan di sungaiakan
menyababkan aliran air di

sungai terhambat. Selain itu
juga sampah akan
menyebabkan sungai cepaa
dangkal dan akhirnya memicu
terjadinya banjir di musim
penghujan sampah juga
membuat sungai tampak kotor
menjijnikan dan terkontaminasi