INDONESIA DIREKTORA T JENDERAL PERBENDAHARAAN

K E M E N T E R IA N

KEUANGAN

D IR E K T O R A

T JENDERAL

R E P U B L IK

IN D O N E S IA

PERBENDAHARAAN

G EDUNG PRIJADI PRAPTO SUHARDJO I,LANTAI
JALAN LAPANG AN BANTENG TIM UR NO . 2-4 JAKARTA 10710
TELEPO N (021) 3449230 PSW 5200 FAKSIM ILE (021) 3846402

Nom or
Sifat
Lam piran

Hal

:
:
:
:

? - o Desem ber 2013
S- 9 2 8 ~ / P B / 2 0 1 3
Penting/Sangat Segera
1 (Satu) berkas
Kebijakan Akuntansi atas Transaksi pada Akhir Tahun
Anggaran Dalam Rangka Penyusunan LKKL Tahun 2013

Sehubungan
Negara/Lem baga

dengan

penyusunan


Laporan

Keuangan

Kem enterian

(LKKL) Tahun 2013, terlam pir kam i sam paikan perlakuan akuntansi

atas transaksi akhir tahun anggaran yang terkait dengan penyisihan Piutang PNBP yang
kem udian dibayar lunas setelah tanggal neraca, jam inan penyelesaian pekerjaan dan
jam inan pem eliharaan.

Harjowiryonol
590606 198312

Tem busan:
1. Direktur Jenderal Kekayaan Negara;
2. Auditor Utam a Keuangan Negara I, BPK RI;
3. Auditor Utam a Keuangan Negara II, BPK RI;

4. Auditor Utam a Keuangan Negara III, BPK RI;
5. Para Kepala Kantor W ilayah Ditjen Perbendaharaan;
6. Para Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.

001

Lam piran
Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nem er
: S- 9~~ I P B / 2 0 1 3
Tanggal
: :J-vDesem ber 2013
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

9.
10.
11.
12.
13.
14.

Sekretaris Jenderal M PR RI
Sekretaris Jenderal DPR RI
Sekretaris Jenderal BPK RI
Sekretaris Jenderal M ahkam ah Agung RI
Jaksa Agung M uda Pem binaan Kejaksaan Agung RI
Sekretaris Kem enterian Sekretariat Negara RI
Sekretaris Jenderal Kem enterian Dalam Negeri RI
Sekretaris Jenderal Kem enterian Luar Negeri RI
Sekretaris Jenderal Kem enterian Pertahanan RI
Sekretaris Jenderal Kem enterian Hukum dan HAM RI
Sekretaris Jenderal Kem enterian Keuangan RI
Sekretaris Jenderal Kem enterian Pertanian RI
Sekretaris Jenderal Kem enterian Perindustrian RI

Sekretaris Jenderal Kem enterian Energi dan SDM RI

15.

S e k r e ta r is

16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.

30.
31.
32.
33.

Sekretaris Jenderal Kem enterian Pendidikan dan Kebudayaan RI
Sekretaris Jenderal Kem enterian Kesehatan RI
Sekretaris Jenderal Kem enterian Agam a RI
Sekretaris Jenderal Kem enterian Tenaga Kerja dan Transm igrasi RI
Sekretaris Jenderal Kem enterian Sesial RI
Sekretaris Jenderal Kem enterian Kehutanan RI
Sekretaris Jenderal Kem enterian Kelautan dan Perikanan RI
Sekretaris Jenderal Kem enterian Pekerjaan Um um RI
Sekretaris Kem enterian Keerdinator Bidang Politik, Hukum dan Keam anan R!
Sekretaris Kem enterian Koordinator Bidang Perekonom ian RI
Sekretaris Kem enterian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat RI
Sekretaris Jenderal Kem enterian Pariwisata dan Ekonom i Kreatif RI
Sekretaris Kem enterian Badan Usaha M ilik Negara RI
Sekretaris Kem enterian Riset dan Teknologi RI
Sekretaris Kem enterian Lingkungan Hidup RI

Sekretaris Kem enterian Keperasi dan UKM RI
Sekretaris Kem enterian Pem berdayaan Perem puan dan Perlindungan Anak RI
Sekretaris Kem enterian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reform asi
Birokrasi RI
Sekretaris Utam a Badan Intelijen Negara
Sekretaris Utam a Lem baga Sandi Negara
Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasienal
Sekretaris Utam a Badan Pusat Statistik
Sekretaris Utam a Kem enterian Perencanaan Pem bangunan Nasionall
BAPPENAS
Sekretaris Utam a Badan Pertanahan Nasional
Sekretaris Utam a Perpustakaan Nasional
Sekretaris Jenderal Kem enterian Kom unikasi dan Inform atika RI
W akil Kepala Kepolisian Negara RI
Sekretaris Utam a Badan Pengawas O bat dan M akanan
Sekretaris Utam a Lem baga Ketahanan Nasional
Sekretaris Utam a Badan Koordinasi Penanam an M odal
Sekretaris Utam a Badan Narkotika Nasional
Sekretaris Kem enterian Pem bangunan Daerah Tertinggal RI


34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.

J e n d e ra l

K e m e n te r ia n

P e rh u b u n g a n


RI

48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.

65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.

85.
86.

Sekretaris Utam a Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Sekretaris Jenderal Kom nas HAM
Sekretaris Utam a Badan M eteorologi Klim atologi dan G eofisika
Sekretaris Jenderal Kom isi Pem ilihan Um um
Sekretaris Jenderal M ahkam ah Konstitusi RI
W akil Kepala Bidang Adm inistrasi PPATK
Sekretaris Utam a Lem baga IIm u Pengetahuan Indonesia
Sekretaris Utam a Badan Tenaga Nuklir Nasional
Sekretaris Utam a Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Sekretaris Utam a Lem baga Penerbangan dan Antariksa Nasional
Sekretaris Utam a Badan Koordinasi Survei dan Pem etaan Nasional
Sekretaris Utam a Badan Standardisasi Nasional
Sekretaris Utam a Badan Pengawas Tenaga Nuklir
Sekretaris Utallia Lem baga Adm inistrasi Negara
Sekretaris Utam a Arsip Nasional RI
Sekretaris Utam a Badan Kepegawaian Negara
Sekretaris Utam a Badan Pengawasan Keuangan dan Pem bangunan
Sekretaris Jenderal Kem enterian Perdagangan RI
Sekretaris Kem enterian Perum ahan Rakyat RI
Sekretaris Kem enterian Pem uda dan O lahraga RI
Sekretaris Jenderal Kom isi Pem berantasan Korupsi
Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Daerah RI
Sekretaris Jenderal Kom isi Yudisial RI
Sekretaris Utam a Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Sekretaris Utam a BNP2TKI
Sekretaris Badan Penanggulangan Lum pur Sidoarjo
Sekretaris Utam a Lem baga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pem erintah
Sekretaris Utam a Badan SAR Nasiona:
Sekretaris Jenderal Kom isi Pengawas Persaingan Usaha
Sekretaris Badan Pelaksana Badan Pengem bangan W ilayah Suram adu
Sekretaris Jenderal O m budsm an RI
Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan
W akil Kepala BPKPB dan Pelabuhan Bebas Batam
Sekretaris Utam a Badan Nasional Penanggulangan Terorism e
W akil Sekretaris Kabinet
Kepala Sekretariat Badan Pengawas Pem ilu
Direktur Um um Lem baga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia
Direktur Um um Lem baga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia
W akil Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
Bebas Sa bang

Lam piran

Nom or
Tanggal

PERLAKUAN

AKUNTANSI

Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan
S- 9 'L - 8 J f IPB12013

::1-0

BEBERAPA AKUN NERACA
LKKL DAN LKPP TA 2013

1. Penyajian
Penyisihan
Piutang
piutang yang kem udian dibayar

Desem ber

2013

UNTUK PENYUSUNAN

Tidak Tertagih
PNBP pada LKKL
lunas setelah tanggal Neraca.

terhadap

Piutang per 31 Desem ber 2013 yang pelunasannya dilakukan pada awal tahun
2014 saat penyusunan laporan
Keuangan Tahun 2013 baik A u d i t e d m aupun
U n a u d i t e d disisihkan sesuai dengan kualitas piutang berdasarkan ketentuan PM K
tentang Kualitas Piutang pada Kem enterian Negaral
Nom or: 2 0 1 / P M K . 0 6 / 2 0 1 0
lem baga dan Pem bentukan Penyisihan Piutang Tak Tertagih.
Contoh: Pada tanggal 31 Desem ber 2013 berdasarkan pencatatan Kartu Piutang,
Satker
PQ R pada Kem enterian
UVW m asih m em punyai
Piutang
sebesar
Rp10.000.000 yang akan jatuh tem po pad a tanggal 28 Februari 2014. Kem udian
piutang tersebut dilunasi dengan setoran m asing-m asing pada tanggal 20 Januari
2014 sebesar
Rp6.000.000
dan pada tanggal
10 Februari 20-14 sebesar
Rp4.000.000, sehingga pada saat proses penyusunan laporan Keuangan Tahun
2013 piutang dim aksud telah terbayar lunas.
Berdasarkan
hal-hal tersebut, m aka piutang di Neraca Satker PQ R per 31
Desem ber
2013 disisihkan
sebesar
Rp50.000
(5% 0 X Rp10.000.000).
Atas
transaksi pelunasan piutang tersebut, diungkapkan secara m em adai dalam CalK.
2. Jam inan

Penyelesaian

Pekerjaan

Sesuai dengan Pasal 20 Perdirjen Perbendaharaan Nom or 4 2 / P B / 2 0 1 3
tentang
langkah-Iangkah
Dalam M enghadapi
Akhir Tahun Anggaran
2013, apabila
pelaksanaan pekerjaan tidak diselesaikan/tidak dapat diselesaikan 100% , nam un
telah dibafar 100% , m aka:
PPK
m enyam paikan
surat
pernyataan
tertulis
bahwa
Pekerjaan
tidak
diselesaikan/tidak dapat diselesaikan 100% dilengkapi dengan BAPP dan BAP
terakhir kepada Kepala KPPN m itra kerjanya, paling lam bat 5 (lim a) hari kerja
sejak m asa kontrak berakhir.
2. Kepala KPPN pad a hari kerja berikutnya setelah m enerim a surat pernyataan
tersebut, m engajukan klaim pencairan jam inan/garansi bank untuk untung kas
negara sebesar persentase pekerjaan yang tidak diselesaikan/tidak
dapat
diselesaikan.
1.

Perlakuan akuntansi terkait dengan kejadian tersebut diatur sebagai berikut:
a. Apabila
penyam paian
surat
pernyataan
tertulis,
klaim ,
pencairan
jam inan/garansi
bank dan penyetorannya ke Kas Negara dilakukan sam pai
dengan 31 Desem ber 2013, m aka:


Pencairan jam inan/garansi
bank tersebut dicatat sebagai pengem balian
belanja tahun berjalan (m enggunakan kode akun belanja bersangkutan) pada
lRA TA 2013 sebesar persentase pekerjaan yang tidak diselesaikan/tidak
dapat diselesaikan, dengan jurnal sebagai berikut:
(0 ) 1 1 5 6 1 x

(K ) 5 x x x x x

P iu ta n g d a r i K U N
B e l a n j a . . _. .

Lam piran Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nom or
S-9'J.fJ.l IPB12013
Tanggal
:J ...() Desem ber 2013



Konstruksi
Dalam Pengerjaan/Aset
Tidak Berwujud
Dafam Pengerjaan
disajikan sebesar nilai kontrak dikurangi pengem balian
befanja apabila
pekerjaan dim aksud m enghasilkan Aset Tetap/Aset Lainnya.

b. Apabila
surat
penyam paian
pernyataan
tertulis
dan
klaim
pencairan
jam inan/garansi
bank dilakukan setelah tanggal 31 Desem ber 2013 sebesar
persentase pekerjaan yang tidak diselesaikan/tidak dapat diselesaikan, m aka:


Piutang PNBP pada Neraca per 31 Desem ber 2013 disajikan sebesar
persentase pekerjaan yang tidak diselesaikan/tidak dapat diselesaikan, dan
pencairan
jam inan/garansi
bank tersebut
dicatat
sebagai
pendapatan
anggaran lain-lain pada LRA TA 2014 5ebesar persentase pekerjaan yang
tidak diselesaikan/tidak dapat diselesaikan. Piutang PNBP per 31 Desem ber
disisihkan dengan kualitas lancar. Jurnal untuk m encatat Piutang PNBP per
31 Desem ber 2013 adalah:
(D ) 1 1 5 2 1 1
(K ) 3 1 1 3 1 1

3.
a)

P iu ta n g

PNBP
Cadangan

P iu ta n g



Pencairan j a m i n a n / g a r a n s i bank tersebut sebagai pendapatan Penerim aan
Kem bali Belanja Lainnya TAYL (423913) pada LRA TA 2014 sebesar
persentase pekerjaan yang tidak diselesaikan/tidak dapat diselesaikan.



Konstruksi
dalam Pengerjaan/Aset
Tidak Berwujud
dafam Pengerjaan
disajikan sebesar nilai kontrak dikurangi Piutang PNBP apabila pekerjaan
dim aksud m enghasilkan Aset Tetap/Aset Lainnya.

J a m in a n

P e m e lih a r a a n

Sesuai

dengan dengan Pasal 19 Perdirjen Perbendaharaan
Nom or PERtentang
Langkah-Langkah
Dalam
M enghadapi
Akhir
Tahun
Anggaran 2013, disehutkan bahwa "Penerbitan SP2D untuk pem bayaran biaya
pem eliharaan 5% dan nilai kontrak (retensi), diatur sebagai berikut:
4 2 /P B /2 0 1 3

1

2

3

b)

Pelaksanaan pekerjaan harus sudah selesai 100% .
Untuk m asa pem eliharaan sam pai dengan Akhir Tahun Anggaran 2013 atau
yang m elam paui tahun anggaran 2013, biaya pem eliharaan dapat dibayarkan
pad a tahun anggaran 2013 dengan dilam piri jam inan pem eliharaan yang
diterbitkan oleh bank um um atau perusahaan asuransi yang m em punyai
program asuransi k e r u g i a n / s u r e t y
bond
yang telah disahkan oleh PPK,
m inim al sebesar jum lah tagihan dan m asa berlakunya berakhir bersam aan
dengan
m asa pem eliharaan
serta m encantum kan
nom or dan tanggal
jam inan banklasuransi pada uraian SPM berkenaan.
SPM retensi dapat diterbitkan tersendiri/terpisah atau disatukan dengan SPM
pem bayaran angsuran/term in atas prestasi pekerjaan fisiko

Berdasarkan
hal tersebut di atas, m aka pem bayaran term in terakhir atas
penyerahan pekerjaan yang telah selesai dari Pihak Ketiga dapat dilakukan
m elalui pem bayaran sebesar 100 % dari nilai kontrak dan penyedia b a r a n g / j a s a
harus
m enyerahkan
jam inan
pem eliharaan
(sebesar
jum lah
tagihan
pem eliharaan) yang diterbitkan oleh bank um um atau perusahaan asuransi yang
m em punyai program asuransi k e r u g i a n l s u r e t y
b o n d yang telah disahkan
oleh
PPK, m inim al
sebesar jum lah
tagihan,
dan m asa
berlakunya
berakhir
bersam aan dengan m asa pem eliharaan.

Lam piran Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan
N om or
S- !j'2-8Jf I P B 1 2 0 1 3
T anggal
20 Desem ber 2013

c)

Berdasarkan hal-hal
sebagaim ana huruf
diungkapkan secara
penjelasan atas Pos

tersebut, m aka atas jam inan pem eliharaaanl garansi bank
b tidak perlu disajikan di dalam Neraca, nam un cukup
m em adai di dalam Catatan atas Laporan Keuangan pada
Belanja.

d)

Perolehan asetnya dicatat sebagai aset definitif. Nam un, jika ternyata dalam
m asa pem eliharaan pihak ketiga wanprestasi, m aka jam inan pem eliharaan
dicairkan dan disetor sebagai pendapatan lain-lain (423999). Setoran pencairan
jam inan pem eliharaan tersebut tidak m engurangi nilai aset tetap definitif.