Data Keunikan Bangunan dan Spesifikasi

2. Aspek Administrasi Kontrak
Pekerjaan Pembangunan Sudetan Kali Ciliwung ini menggunakan Sistem Rancang Bangun
(Design and Build). Design and build atau sistem rancang bangun bukanlah suatu hal yang baru dalam
dunia konstruksi. Pada abad pertengahan telah dikenal konsep serupa yaitu Master Builder. Istilah
Master Builder berarti menguasai pengetahuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tahapan
proyek bangunan dari konsep sampai pengoperasiannya.
Biasanya seorang ahli arsitek / sipil melaksanakan suatu pekerjaan konstruksi seorang diri.
Mulai dari proses inisiasi sampai penyelesaian proyek, Master Builder memegang peranan penting
karena pemilik pekerjaan memberikan penguasaan penuh terkait dengan pelaksanaan pekerjaan,
termasuk kegagalan, keterlambatan serta perubahan pekerjaan. Design and Build merupakan sistem
yang menggunakan konsep dasar seperti halnya Master Builder.
Konsep Master Builder tidak berlangsung lama, karena bangunan menjadi lebih kompleks dan
masyarakat menghendaki spesialisasi. Kompleksitas suatu proyek melampauai kemampuan individual
tunggal, sehingga akhirnya individu tunggal digantikan oleh adanya organisasi. Mekanisme organisasi
lambat laun mencoba untuk memaksimalkan kecakapan dan pengalaman semua pelaku dalam suatu
proyek bangunan. Rancang bangun (Design and Build) adalah contoh kolaborasi rancangan dan
konstruksi yang lambat laun menjadi satu sistem pengadaan.
Pelaksanaan pekerjaan dengan sistem Design and Build hampir memiliki konsep yang sama
dengan proyek engineering, procurement and contrusction (EPC), dimana suatu proyek dilaksanakan
oleh kontraktor dengan ruang lingkup tanggung jawab penyelesaian pekerjaan meliputi studi desain,
pengadaan material, dan konstrukti serta perencanaan dari ketiga aktifitas tersebut. Owner memberi

kepercayaan kepada kontraktor untuk menyediakan proyek mulai dari tahap desain enjiniring
(engineering), melakukan pengadaan (procurement) material dan peralatan, melaksanakan kontruksi
(construction), serta melakukan testing dan commissioning hingga fasilitas yang telah dibangun dapat
menghasilkan suatu produk tertentu dengan spesifikasi teknis yang diinginkan pemilik pekerjaan
(Owner). Tanggung jawab kontraktor menyelesaikan proyek sesuai dengan spesifikasi teknis dan
performansi yang ditetapkan oleh pemilik pekerjaan yang dikenal sebagai Persyaratan Pemberi Kerja
(E ploye ’s Re ui

e t / ER) atau Keranga Acuan Kerja (Term of Reference / TOR).

Untuk proyek Design and Build, jenis pekerjaan lebih spesifik kepada pekerjaan konstruksi dan
bangunan umum, dimana kontraktor dapat berkolaborasi dengan konsultan perencana dalam
melaksanakan pekerjaan, atau melibatkan tenaga perencana kontraktor sendiri apabila perusahaan
tersebut memiliki tenaga ahli dalam perencanaan (in-house consultant). Dalam proyek EPC, pemilik

pekerjaan melakukan pengawasan langsung terhadap pekerjaan kontraktor, sedangkan dalam skema
sistem Design and Build pemilik pekerjaan biasanya akan melibatkan konsultan untuk mengawasi
pekerjaan kontraktor.

Proses Design and Build

Secara umum proses Rancang Bangun (Design and Build) dapat dilihat dari gambar proses
dibawah ini :
Concept
Planning

Preliminary Select Design
Design
Builder

Final Design
and Project
Clearence

Construction

Minimal to
Extensive
Contractor
Input


Extensive Contractor Input

Owner

Design & Builder

Sumber : Zane Satterfield P.E
Gambar Proses Rancang Bangun (Design and Build)

Proses Rancang Bangun (Design and Build) dari gambar di atas dapat dibagi dalam beberapa
tahapan pelaksanaan :
a. Proses perencanaan (Planning)
b. Proses tender (Procurement)
c. Proses pengembangan desain (Design Development)
d. Proses pembangunan fisik pekerjaan (Build)
e. Proses monitoring dan kontrol (Monitoring & Controling)
f.

Proses penyelesaian pekerjaan (Closing)


Tanggung Jawab Desain pada Konsep Design and Build
Penyedia harus bertanggung jawab untuk desain pelaksanaan konstruksi. Untuk mencapai
sasaran keluaran (outcome) yang diinginkan, keakuratan dan kelengkapan informasi yang digunakan
dalam pembuatan desain harus sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Spesifikasi dan

Keluaran. Pekerjaan desain harus disiapkan oleh desainer yang berkualitas yang memenuhi kriteria
dalam ketentuan Pengguna Jasa.
Sistem Rancang Bangun (Design and Build) ini secara langsung akan membuat tahapan
perencanaan menjadi lebih singkat, sehingga dapat mempercepat waktu pelaksanaan pekerjaan,
dimana biasanya bila menggunakan sistem konvensional untuk tahapan perencanaan mempunyai waktu
yang sangat panjang.

Data Keunikan Bangunan dan Spesifikasi
b. Pengguna Jasa dan Perencana


Pengguna Jasa
Pengguna Jasa dalam Pekerjaan Pembangunan Sudetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur
adalah Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA), Kementerian Pekerjaan Umum dan




Perumahan Rakyat, Balai Besar Wilayah Sungan Ciliwung Cisadane.
Konsultan Manajemen Konstruksi
Konsultan Manajemen Konstruksi dalam Pekerjaan Pembangunan Sudetan Kali Ciliwung ke
Kanal Banjir Timur adalah PT Yodya Karya, KSO dengan Nomor Kontrak : HK.02.03/PPK SP-SNVT



PJSA.CC/XII/339.11, tanggal 5 Desember 2013.
Konsultan Supervisi
Konsultan Supervisi dalam Pekerjaan Pembangunan Sudetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur
adalah PT Indra Karya, KSO dengan Nomor Kontrak : HK.02.03/PPK SP-SNVT PJSA.CC/XII/339.10,
tanggal 5 Desember 2013.

c. Sumber Dana
Untuk melaksanakan kegiatan Tahap I (satu) ini diperlukan biaya Rp 492.605.777.000,- (Empat Ratus
Sembilan Puluh Dua Miliar Enam Ratus Lima Juta Tujuh Ratus Tujuh Puluh Tujuh Ribu Rupiah)
bersumber pada APBN Tahun Anggaran 2013 s.d 2015.


Aspek Perencanaan Pelaksanaan Proyek
Waktu pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Sudetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur adalah
430 (Empat Ratus Tiga Puluh) hari kalender terhitung dari tanggal 19 Desember 2013 sampai dengan 21
Februari 2015 sesuai Master Schedule Awal (terlampir).
Sehubungan dengan proses pembebasan lahan yang masih berjalan maka schedule tersebut direvisi
dalam Amandemen III Nomor : HK.02.03/AMD/PPK SPII-SNVT PJSA.CC/VI/164.1, tanggal 13 Juni 2014
sesuai skema berikut :

Tabel 1. Skema Perubahan Master Schedule ke Schedule Amandemen III

Adapun schedule Amandemen III berubah menjadi 727 (Tujuh Ratus Dua Puluh Tujuh) hari
kalender dari tanggal 19 Desember 2013 sampai dengan 15 Desember 2015 sebagaimana terlampir.