Tata Cara Pelaksanaan Haji (4)

Syarat, Rukun dan Wajib Haji
A. Syarat Wajib Haji
Syarat wajib haji adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang sehingga dia
diwajibkan untuk melaksanakan haji, dan barang siapa yang tidak memenuhi salah satu dari
syarat-syarat tersebut, maka dia belum wajib menunaikan haji. Adapun syarat wajib haji
adalah sebagai berikut :
1. Islam
2. Berakal
3. Baligh
4. Merdeka
5. Mampu

B. Rukun Haji

Yang dimaksud rukun haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji, dan
jika tidak dikerjakan hajinya tidak sah. Adapun rukun haji adalah sebagai berikut :

1. Ihram
Ihram, yaitu pernyataan mulai mengerjakan ibadah haji atau umroh dengan memakai
pakaian ihram disertai niat haji atau umroh di miqat.
2. Wukuf

Wukuf di Arafah, yaitu berdiam diri, dzikir dan berdo'a di Arafah pada tanggal 9
Zulhijah.
3. Tawaf Ifadah
Tawaf Ifadah, yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali, dilakukan sesudah
melontar jumrah Aqabah pada tanggal 10 Zulhijah.
4. Sa'i
Sa'i, yaitu berjalan atau berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwah sebanyak 7 Kali,
dilakukan sesudah Tawaf Ifadah.
5. Tahallul
Tahallul, yaitu bercukur atau menggunting rambut setelah melaksanakan Sa'i.

6. Tertib
Tertib, yaitu mengerjakan kegiatan sesuai dengan urutan dan tidak ada yang
tertinggal.

C. Wajib Haji

Wajib Haji adalah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji sebagai
pelengkap Rukun Haji, jika salah satu dari wajib haji ini ditinggalkan, maka hajinya
tetap sah, namun harus membayar dam (denda). Yang termasuk wajib haji adalah :


1. Niat Ihram, untuk haji atau umrah dari Miqat Makani, dilakukan setelah berpakaian
ihram.
2. Mabit (bermalam) di Muzdalifah, pada tanggal 9 Zulhijah (dalam perjalanan dari
Arafah ke Mina).
3. Melontar Jumrah Aqabah, pada tanggal 10 Zulhijah yaitu dengan cara melontarkan
tujuh butir kerikil berturut-turut dengan mengangkat tangan pada setiap melempar
kerikil sambil berucap, “Allahu Akbar, Allahummaj ‘alhu hajjan mabruran wa
zanban magfura(n)”. Setiap kerikil harus mengenai ke dalam jumrah jurang besar
tempat jumrah.
4. Mabit di Mina, pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah).
5. Melontar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah, pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13
Zulhijah).
6. Tawaf Wada', yaitu melakukan tawaf perpisahan sebelum meninggalkan kota Mekah.
7. Meninggalkan perbuatan yang dilarang saat ihram.

Tata Cara Haji
Adapun tata haji secara ringkas & sesuai sunnah, maka silakan ikuti petunjuk & amalanamalan berikut ini:

1. Ihram:



Sebelum pakai ihram, maka mandilah, pakailah minyak wangi pada badan , bukan
pada pakaian.



Lalu pakailah ihram bagi pria. Wanita tetap memakai jilbab panjang/kerudung.



Ketika di miqot ,menghadaplah ke kiblat sambil membaca doa masuk ihram:

‫ل ربمرميـرك اللعهممر بععممررةة‬

“Ya Allah aku penuhi panggilanmu melaksanakan umrah”.


Setelah itu, perbanyak membaca talbiyah yang berbunyi:


‫حممرد روال نن ممعرمة ل ررك‬
‫ نإ مرن ال م ر‬,‫ لـ ربمري مرك ل رشري مرك ل ررك ل ربمري مرك‬,‫لـ ربمرميـرك اللعهممر لـ ربمري مرك‬
‫روال معمل مرك ل رشري مرك ل ررك‬

Talbiyah ini dibaca hingga tiba di Makkah.



Jika seorang sudah ihram & baca doa ihram di miqot, maka telah diharamkan baginya
melakukan perkara berikut: Jimak beserta pengantarnya,melakukan dosa, debat dlm
perkara sia-sia,memakai pakaian biasa yang berjahit, tutup kepala bagi pria, pakai
parfum, memotong/cabut rambut & bulu, memotong kuku, berburu, melamar, & akad
nikah.

Namun dibolehkan perkara berikut: Mandi, garuk badan, menyisiri kepala, bekam, cium bau
harum, menggunting kuku yang hampir patah,melepas gigi palsu, bernaung
Larangan saat Ihram
1. Tidak boleh memotong dan mencabut rambut, memotong kuku, menggaruk sampai
kulit terkelupas atau mengeluarkan darah
2. Tidak boleh menggunakan parfum, termasuk parfum yang ada pada sabun

3. Tidak boleh bertengkar
4. Tidak boleh bermesraan
5. Tidak boleh berhubungan suami istri
6. Tidak boleh berkata yang tidak baik, berkata porno
7. Tidak boleh menikah atau menikahkan
8. Tidak boleh berburu atau membantu berburu

9. Tidak boleh membunuh binatang (kecuali mengancam jiwa), memotong atau
mencabut tumbuhan dan segala hal yang mengganggu kehidupan mahluk.
10. Tidak boleh ber make-up
11. Pria tidak boleh memakai penutup kepala, memakai pakaian berjahit, dan tidak boleh
memakai alas kaki yang menutup mata kaki
12. Wanita tidak boleh menutup wajah dan memakai sarung tangan sehingga menutup
telapak tangan

2. Mabit / Bermalam di Mina


Lalu berangkatlah ke Mina pada pagi hari setelah terbit matahari, tanggal 8 Dzulhijjah
tsb.




Sesampai di Mina, qoshor ,tanpa di jama’ antara sholat Zhuhur & Ashar. Artinya:
Kerjakan sholat Zhuhur 2 raka’at pada waktunya & Ashar dua raka’at pada waktunya.



Demikian pula Sholat Maghrib & Isya’ diqoshor, tanpa dijama’.



Bermalamlah di Mina agar bisa sholat Shubuh disana sebagaimana sunnah Nabi
Shollallahu alaihi wasallam.

3. Wuquf / Berdiam Diri di Arafah


Usai sholat Shubuh di Mina, berangkatlah ke Arafah setelah terbit matahari.Waktu itu
sudah tanggal 9 Dzulhijjah.Sambil bertalbiyah.




Tiba di Arafah lakukan sholat Zhuhur & Ashar dua-dua raka’at, yaitu dijama’taqdim
& qoshor.



Jika anda sudah jelas berada dlm batas Arafah, berdolah sambil angkat tangan.Disini
tak ada doa yang diwajibkan, bebas berdoa. Namun jika mau berdoa, maka pakailah
doa Nabi-Shollallahu alaih wasallam- & perbanyak baca:

‫ له الملك وله الحمد وهو على كل شيئ‬,‫ل إله إل الله وحده ل شريك له‬
‫قدير‬


Tetaplah berdoa sampai tenggelam matahari. Ingat jangan sampai waktu kalian habis
bicara & jalan. Gunakan baik-baik utk berdoa karena Allah Ta’ala mendekat ke langit
dunia di hari Arafah.




Ingat jangan sampai tinggalkan Arafah sebelum matahari terbenam

4. Mabit / Bermalam di Muzdalifah


Tinggalkanlah Arafah setelah matahari terbenam menuju Muzdalifah.



Setiba di Muzdalifah, langsung kerjakan sholat Maghrib & Isya’ dgn jama’ta’khir &
qoshor.Artinya: Maghrib dikerjakan di waktu Isya’ tetap 3 raka’at, & Isya’ 2 raka’at.



Usai sholat, istirahat & tidurlah, jangan ada kegiatan karena besok ada kegiatan berat.
Jika mau, berwitir sebelum tidur seperti kebiasaan anda sehari-hari. Tak usah pungut
batu di malam itu seperti sebagian orang karena itu juga tak ada sunnahnya !




Bermalamlah di Muzdalifah sampai shubuh agar bisa kerjakan sholat shubuh disana.



Usai sholat shubuh, duduklah banyak berdzikir & berdoa sambil angkat tangan atau
bertalbiyah. Hindari dzikir jama’ah karena tak ada tuntunannya dlm agama kita.



Jangan tinggalkan Muzdalifah selain orang-orang lemah, seperti orang tua lansia,
wanita, anak kecil, & petugas haji. Orang ini boleh pergi setelah pertengahan malam.

1. Melempar Jumrah Aqobah / Kubro


Tinggalkan Muzdalifah sebelum terbit matahari pada tanggal 10 Dzulhijjah hari ied ,
sambil bertakbir, & bertalbiyah menuju Mina melempar.




Boleh pungut batu yang seukuran antara biji coklat & biji kacang dimana saja, baik di
perjalanan menuju Mina atau di Mina sendiri ataupun dimana saja.



Lemparlah Jumrah Aqobah setelah terbitnya matahari sebanyak 7 lemaparan batu
kecil yang anda pungut tadi. Ketika melempar menghadap Jumrah, maka jadikan
Makkah sebelah kirimu, & Mina (lokasi perkemahan) sebelah kananmu.



Setiap kali melemparkan batu kecil tsb, ucapkanlah “Allahu akbar” & usahakan
masuk ke dlm kolam. Jika meleset dari kolam, ulangi.Dan Seusai melempar, putuskan
talbiyah.

2. Mencukur Rambut / Tahallul Pertama




Seusai melempar, maka gundullah rambut kalian atau pendekkan/cukur rata. Adapun
wanita, maka potong rambut sendiri dgn gunting yang dibawa seukuran 1 ruas jari.



Dengan ini berarti anda telah melakukan tahallul awal. Maka anda sekarang boleh
pakaian biasa, gunakan parfum, gunting kuku & bulu, dll. Namun Jimak dgn istri
belum boleh

3. Menyembelih Kambing


Sembelihlah kambing pada tanggal 10 Dzulhijjah atau setelahnya pada hari-hari
tasyriq (tanggal 11,12, & 13 Dzulhijjah).



Dilarang keras menyembelih kambing sebelum tanggal 10 Dzulhijjah. Barangsiapa
yang menyembelih sebelum tgl tsb, maka sembelihannya tak sah, harus diganti, atau
puasa 3 hari pada hari-hari tasyriq, & 7 hari di Indonesia.



Bagi petugas pembeli & penyembelih kambing yang biasanya dijabat oleh ketua
kloter atau pembimbing, maka kami nasihatkan agar takut kepada Allah jangan
sampai menyembelih hadyu/kambingnya sebelum tgl 10.Jika kalian lakukan itu, maka
kalian telah berdosa karena membuat ibadah orang kurang paahalanya. Jika pengurus
ambil keuntungan dari kambing yang disembelih sebelum tgl 10 tersebut, maka ia
telah memakan harta orang dgn cara yang haram & batil. Bertaqwalah kepada Allah &
takut pada hari kalian akan diadili di padang Mahsyar



Menyembelih hewan korban bagi jama’ah haji tidaklah wajib, yang wajib hari itu
adalah menyembelih kambing yang memang wajib dilakukan oleh haji tamattu’ atau
qiron. Kambing ini disebut “hadyu”. Jangan sampai tertipu dgn sebagian orang yang
tak takut kepada Allah yang mewajibkan potong hewan korban di waktu itu, padahal
tak wajib karena hanya semata-mata ingin meraih keuntungan yang banyak

4. Tawaf Ifadhoh


Setelah cukur & memakai baju biasa, berangkatlah menuju Makkah utk tawaf
ifadhoh.



Putuskan talbiyah, jika tiba di Makkah.



Masuk masjidil Haram sambil baca doa masuk masjid:

‫ب ررمحرمنترك‬
‫الل معهممر افـ مترمح لنمي أبمروا ر‬


Tawaflah dari Hajar Aswad sambil menampakkan lengan kanan



Jika tiba di Hajar Aswad , bacalah doa: “Bismillahi wallahu akbar” sambil cium Hajar
Aswad atau jika tak bisa diisyaratkan dgn tangan kanan. Lalu mulailah berputar dgn
perbanyak doa & dzikir.



Tiba di Rukun Yamani, maka usap Rukun Yamani. Setelah itu baca doa ini:

‫ب ال مرنار‬
‫رربمررنا آنترنا نفي ال معدن مريا رحرسرنة رونفي النخررنة رحرسرنة رونقـرنا ر‬
‫عـرذا ر‬

Baca doa ini dari Rukun Yamani Sampai ke Hajar Aswad.


Demikianlah seterusnya sampai selesai 7 putaran yang diakhiri di Hajar Aswad atau
garis lurus ke Hajar Aswad.



Usai tawaf, sholat sunnatlah dua raka’at di belakang maqom Ibrahim menghadap
kiblat dgn membaca Al-Fatihah & Al-Kafirun dlm raka’at pertama.Lalu Al-Fatihah &
Al-Ikhlash dlm raka’at.



Belakangilah kiblat utk menuju ke kran-kran air Zam-Zam. Minum air Zam-Zam
sebanyaknya, lalu siram kepala, tapi jangan mandi atau wudhu



pada sesuatu yang tak menyentuh kepala-seperti, payung, mobil, pohon, bangunan,
dll-, memakai ikat pinggang, memakai sandal, cincing, jam & kaca mata.



Usai minum, datanglah ke Hajar Aswad/garis lurus HajarAswad utk mencium atau
isyarat kepadanya sambil baca: “Bismillahi wallahu akbar”.



Setelah itu, belakangi kiblat. Maka disana anda temukan bukit Shofa utk
melaksanakan sa’i.

5. Sa’i


Mendakilah ke shofa sambil berdoa:

‫ أبمردأ برما برردأ اللعه به‬,‫إ مرن ال مرصفا روال مرممرروة نممن رشرعانئر ناللره‬


Jika telah berada di atas Shofa, menghadap ke kiblat , maka bacalah Allahu akbar
(3X), & Laa ilaaha illallah (3X) sambil angkat tangan berdoa:

‫ ل رعه ال معمل معك رول رعه املحمد وهو على كل شيئ‬,‫ل إلره إل اللعه رومحردعه ل رشري مرك ل رعه‬
‫قدير‬
‫ أنجز وعده ونصر عبده وهزم الحزاب وحده‬, ‫ل إله إل الله وحده‬

Ini dilakukan tiga kali. Setiap kali selesai membaca doa ini, maka dianjurkan berdoa
banyak & doanya bebas. Tak ada doa khusus. Silakan pilih doa sendiri.


Setelah itu berjalanlah dgn pelan menuju bukit Marwah. Jika tiba dibatas/isyarat
lampu hijau, berlarilah semampunya hingga diisyarat berikutnya yang juga warna
hijau.



Jika telah lewat isyarat tsb, jalanlah pelan hingga tiba di Marwah.



Kalau sudah di atas Marwah, baca lagi Allahu akbar (3X), & Laa ilaaha illallah (3X)
sambil angkat tangan berdoa:

‫ له الملك وله الحمد وهو على كل شيئ‬,‫ل إله إل الله وحده ل شريك له‬
‫قدير‬
‫ أنجز وعده ونصر عبده وهزم الحزاب وحده‬, ‫ل إله إل الله وحده‬

Ini dilakukan tiga kali. Setiap kali selesai membaca doa ini, maka dianjurkan berdoa
banyak & doanya bebas. Tak ada doa khusus. Silakan pilih doa sendiri.


Dari Shofa ke Marwah, terhitung satu putaran. Lalu dari Marwah ke Shofa, itu sudah
dua putaran. Intinya: bilangan genap selalu di Shofa, & ganjil di Marwah. Jadi, 7
putaran yang akan kita lakukan berakhir di Marwah



Jika selesai 7 putaran yang tetap diakhiri doa di atas, maka keluarlah dari Marwah ke
tukang cukur & lakukan tahallul. Bagi pria rambut dicukur rata-tanpa digundul-, &
bagi wanita potong ujung rambut seukuran 1 ruas jari.Wanita usahakan bawa gunting
sendiri sehingga bisa potong sendiri.



Nah, selesailah umrah kita dgn tahallul tsb. Sekarang boleh pakai baju biasa &
melakukan beberapa hal yang dilarang dlm umrah, selain ma’shiyat. Boleh jimak dgn
istri, pakai parfum, potong kuku,dll.

6. Mabit / Bermalam di Mina


Selesai tawaf Ifadhoh & sa’I di Makkah,maka kembalilah ke Mina utk bermalam
selama 2 atau 3 hari. Bermalam disana wajib.



Selama 3 hari di Mina, sholat Zhuhur, Ashar, Maghrib, & Isya’ dikerjakan secara
qoshor. Artinya dikerjakan Zhuhur dua raka’at pada waktunya, Ashar 2 raka’at pada
waktunya, & Maghrib tetap pada waktunya, serta Isya’ 2 raka’at pada waktunya.



Siang harinya tgl 11 setelah shalat zhuhur, berangkatlah ke 3 jumrah utk melempar, &
ambil batu dimana saja sebanyak 21 biji.



Berikut anda berangkat ke tempat pelemparan, & lemparlah 3 jumrah tsb, yang
dimulai dgn Jumrah Shughra dekat Masjid Khoif sebanyak 7 lemparan.



Di Jumrah Shughra ini, lakukan beberapa amalan berikut: 1- Ketika melempar disini
menghadaplah ke arah Jumrah dgn menjadikan Makkah sebelah kirimu & Mina
(lokasi perkemahan) sebelah kananmu, 2- Lemparlah Jumrah shughra dgn batu kecil
sambil ucapkan “Allahu akbar” setiap kali melempar, 3-Carilah tempat sunyi utk
berdo’a disini menghadap kiblat sambil angkat tangan.



Lalu anda menuju ke Jumrah Wustho (tengah) & lakukanlah 3 amalan yang anda
lakukan tadi di Jumrah Wustho.



Selanjutnya menuju ke Jumrah Kubro yg biasa disebut “Jumrah Aqobah”, & lakukan
juga amalan disini yang anda lakukan di Jumrah Shughro & Wustho. Cuma disini
anda tak dianjurkan berdoa. Tapi lansung pergi Inilah yang dilakukan pada tgl 11.



Pada tgl 12 & 13 Dzulhijjah, lakukanlah saat itu apa yang anda lakukan pada tgl 11
tadi di atas.



Jika anda tergesa-gesa karena ada hajat, anda boleh tinggalkan Mina pada tgl 12
Dzulhijjah. Ingat jangan sampai kedapatan waktu maghrib. Jika kedapatan maghrib
sementara masih di Mina, maka anda harus bermalam lagi.



Jika anda selesai melempar tgl 13 Dzulhijjah-dan inilah yg afdhol-, maka anda
dianggap telah menyelesaikan ibadah haji. Semoga ibadah hajinya ikhlash & mabrur.

7. Tawaf Wada’ / Tawaf Perpisahan


Tawaf wada’ hukumnya wajib dilakukan jika seseorang sudah hendak bersafar
meninggalkan Makkah. Kota kenangan dlm beribadah & taat kepada Allah. Semoga
Allah masih perkenankan kita kembali lagi ke Makkah.



Lakukanlah tawaf wada’ sebagaimana halnya tawaf ifadhoh & tawaf umrah. Tapi dgn
memakai pakaian biasa.



Jika anda ingin-sebelum keluar dari Masjidil, berdoalah di Multazam, yaitu suatu
tempat antara Hajar Aswad & pintu Ka’bah. Berdoa’alah disini banyak-banyak tanpa
harus angkat tangan. Doa dgn sungguh-sungguh sambil menempelkan dada, wajah,
kedua lengan & tangan utk mengingat akan kondisi kita di padang Mahsyar &
menunjukkan di hadapan Allah akan kelemahan kita & butuhnya kita kepada-Nya. Ini
merupakan sunnah. Namun jangan diyakini bahwa kita tempelkan badan kita disitu
karena ada berkahnya. Itu hanya sekedar menunjukkan perasaan butuh & rendah diri
kita kepada Allah,serta sekedar ikuti sunnah.



Sebelum kembali, berilah kabar gembira keluarga di Indonesia. Lalu sesampai di
Indonesia, jangan langsung ke rumah, tapi ke masjid dulu sholat sebagaimana sunnah
Nabi –Shollallahu alaihi wasallam.