Energi Terbarukan Dengan Pemberdayaannya (1)

Energi Terbarukan Dengan Pemberdayaannya
Nama :Muhammad Lutfi Amin
Dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan konsumsi energi Indonesia mencapai 7 persen per
tahun. Pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dari pertumbuhan konsumsi energi dunia yang hanya
mencapai sekitar 2,6 persen per tahun. Tingginya laju konsumsi energi mengakibatkan berbagai
masalah dan ketimpangan antara lain pengurasan sumberdaya fosil (minyak bumi, gas bumi dan
batubara) yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan untuk menemukan cadangan
baru, sehingga diperkirakan dalam waktu yang tidak lama lagi cadangan energi fosil akan habis
dan Indonesia akan sangat tergantung pada energi impor. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut,
diperlukan upaya diversifikasi dan konservasi energi.
Perlu Perlakuan Khusus
Terkait dengan hal tersebut, Direktur Konservasi Energi, Maryam Ayuni mengatakan jika ingin
energi baru terbarukan mengalami perkembangan yang pesat maka diperlukan perlakuan yang
khusus."Berikan treatment yang khusus agar energi baru terbarukan memiliki peranan yang besar
sebab potensi yang kita miliki cukup besar,"ujar dia dalam Acara Sosialisasi Program dan
Kebijakan Bidang Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) di Bangka Belitung,
Rabu, 31 Oktober 2012.
Mulai sekarang, sambungnya, sudah harus mulai dipertimbangkan juga untuk mengalihkan
subsidi dari energi fosil ke energi baru terbarukan sehingga peranan energi baru terbarukan dapat
meningkat atau bahkan bisa menyamai peranan energi fosil."Kalau tidak ada perlakuan khusus
maka tidak akan berkembang,"tegasnya.

Menurut dia, pengembangan energi baru terbarukan dan upaya dalam melakukan konservasi
serta diversifikasi energi juga memerlukan peranan dan dukungan berbagai pihak termasuk pihak
perbankan dalam hal pendanaan. "Para pelaku penggunanya memmpunyai kemauan dan
keinginan untuk mengembangkan bersama-sama, keikutsertaan semua pihak,program tidak akan
berhasil jika tidak ada kerjasama semua pihak termasuk dari perbankan,"pungkasnya.
Apa yang disampaikan oleh Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM, Maryam Ayuni,
memunculkan pertanyaan apa sebenarnya energi baru terbarukan itu? Bagaimana konservasi
energi dibutuhkan bagi kelanjutan pemenuhan energi umat manusia?
Pada tahun 2010, banyak negara telah menyadari pentingnya pemanfaatkan sumber-sumber
Energi Terbarukan sebagai pengganti energi tidak terbarukan seperti minyak bumi, batubara dan
gas yang telah menimbulkan dampak yang sangat merusak terhadap bumi. Dengan semakin
menipisnya cadangan sumber energi tidak terbarukan, maka biaya untuk penambangannya akan
meningkat, yang berdampak pada meningkatnya harga jual ke masyarakat . Pada saat yang
bersamaan, energi tidak terbarukan akan melepaskan emisi karbon ke atmosfir, yang menjadi
penyumbang besar terhadap pemanasan global.

Di banyak daerah pedalaman di Indonesia, solusi energi tidak terbarukan belum tersedia. Karena
akses kepada jaringan PLN belum ada ataupun masih sangat terbatas. Daerah perdesaan ini
sering menjadi tempat-tempat yang terisolasi dan bergantung kepada pemakaian energi
tradisional yang tidak bisa diandalkan, seperti generator yang berbahan bakar minyak, kayu atau

tabung LPG sebagai sumber energi yang digunakan untuk memasak, penerangan, serta
kebutuhan listrik dasar lainnya.
Solusi Energi Terbarukan menjadi jawaban terhadap permintaan kebutuhan pembangunan desa di
Indonesia, serta mempromosikan solusi praktis dan berkelanjutan yang bisa langsung diadopsi
oleh masyarakat pedesaan yang menjadi prioritas bagi bangsa Indonesia. Tantangan yang ada di
hadapan kita adalah memastikan bahwa masyarakat perdesaan memiliki akses yang cukup
terhadap banyak pilihan teknologi energi terbarukan sebelum mereka memutuskan untuk
menggunakannya, di mana mereka ingin ikut berinvestasi untuk melakukan diversifikasi energi
lebih lanjut, yang menawarkan peluang lebih luas kepada mereka untuk meningkatkan mata
pencahariannya.
MENGAPA ENERGI TERBARUKAN ?
Ada banyak alasan mengapa energi terbarukan menjadi pilihan, diantaranya; relatif tidak mahal,
bersifat netral karbon, kebanyakan tidak menimbulkan polusi dan semakin mendapatkan
dukungan dari berbagai LSM untuk menggantikan solusi energi tidak terbarukan berbasis bahan
bakar minyak. Lebih lanjut, mengimplemantasikan teknologi ini dalam masyarakat perdesaan
bisa memberikan peluang kemandirian kepada masyarakat perdesaan untuk mengelola dan
mengupayakan kebutuhan energi mereka sendiri beserta solusinya.
SUMBER-SUMBER ENERGI DI ALAM
Ada banyak sumber-sumber energi utama dan digolongkan menjadi dua kelompok besar yang
dibahas pada alinea-alinea berikut:

Energi konvensional adalah energi yang diambil dari sumber yang hanya tersedia dalam jumlah
terbatas di bumi dan tidak dapat diregenerasi. Sumber-sumber energi ini akan berakhir cepat atau
lambat dan berbahaya bagi lingkungan.
Energi terbarukan adalah energi yang dihasilkan dari sumber alami seperti matahari, angin, dan
air dan dapat dihasilkan lagi dan lagi. Sumber akan selalu tersedia dan tidak merugikan
lingkungan.
Sumber-sumber energi Konvensional dan Terbarukan bisa dikonversikan menjadi sumbersumber energi sekunder, seperti listrik. Listrik berbeda dari sumber-sumber energi lainnya dan
dinamakan sumber energi sekunder atau pembawa energi karena dimanfaatkan untuk
menyimpan, memindahkan atau mendistribusikan energi dengan nyaman. Sumber energi primer
diperlukan untuk menghasilkan energi listrik.
Sumber-sumber energi konvensional biasanya terkait dengan polusi terhadap lingkungan kita.
Sumber-sumber energi terbarukan biasanya terkait dengan dampak yang sangat kecil atau tidak
ada sama sekali terhadap lingkungan.

Sumber-sumber energi konvensional primer diambil dari tanah dalam bentuk cair (minyak &
petroleum), gas (gas alam) dan padat (batubara & uranium). Sumber-sumber energi yang ada di
indonesia saat ini terdiri dari sumber minyak yang terbatas, sumber gas alam yang cukup, dan
sumber batubara yang melimpah, serta energi panas bumi. Tenaga nuklir belum digunakan,
namun sebagai sumber energi primer konvensional.
Bahan Bakar Fosil merupakan sumber energi tidak terbarukan tetapi tidak semua sumber energi

tidak terbarukan adalah bahan bakar minyak (contoh: uranium).
Bahan bakar fosil terbentuk dari sisa-sisa organik tanaman dan hewan, yang mati ribuan tahun
lalu dan tetap terkubur dalam pasir dan lumpur. Tahun-tahun berlalu, lapisan pasir dan lumpur
kian menumpuk di atasnya dan berubah bentuk menjadi batuan karena panas dan tekanan. Sisa
tumbuhan dan hewan yang terkubur di dalamnya berubah menjadi bahan bakar fosil. Bahan
bakar fosil harus diekstraksi dari kedalaman bumi di mana mereka terbentuk.
ENERGI TERBARUKAN
Energi terbarukan adalah sumber-sumber energi yang bisa habis secara alamiah. Energi
terbarukan berasal dari elemen-elemen alam yang tersedia di bumi dalam jumlah besar, misal:
matahari, angin, sungai, tumbuhan dsb. Energi terbarukan merupakan sumber energi paling
bersih yang tersedia di planet ini. Ada beragam jenis energi terbarukan, namun tidak semuanya
bisa digunakan di daerah-daerah terpencil dan perdesaan.
Tenaga Surya, Tenaga Angin, Biomassa dan Tenaga Air adalah teknologi yang paling sesuai
untuk menyediakan energi di daerah-daerah terpencil dan perdesaan. Energi terbarukan lainnya
termasuk Panas Bumi dan Energi Pasang Surut adalah teknologi yang tidak bisa dilakukan di
semua tempat.
Indonesia memiliki sumber panas bumi yang melimpah; yakni sekitar 40% dari sumber total
dunia. Akan tetapi sumber-sumber ini berada di tempat-tempat yang spesifik dan tidak tersebar
luas. Teknologi energi terbarukan lainnya adalah tenaga ombak, yang masih dalam tahap
pengembangan. Berbagai energi terbarukan Matahari terletak berjuta-juta kilometer dari Bumi

(149 juta kilometer) akan tetapi menghasilkan jumlah energi yang luar biasa banyaknya. Energi
yang dipancarkan oleh matahari yang mencapai Bumi setiap menit akan cukup untuk memenuhi
kebutuhan energi seluruh penduduk manusia di planet kita selama satu tahun, jika bisa ditangkap
dengan benar.
Setiap hari, kita menggunakan tenaga surya, misal untuk mengeringkan pakaian atau
mengeringkan hasil panen. Tenaga surya bisa dimanfaatkan dengan cara-cara lain: Sel Surya
(yang disebut dengan sel Energi Solar ‘fotovoltaik’ yang mengkonversi cahaya matahari menjadi
listrik secara langsung.

Pada waktu memanfaatkan energi matahari untuk memanaskan air, panas matahari langsung
dipakai untuk memanaskan air yang dipompakan melalui pipa pada panel yang dilapisi cat hitam.
Pada saat angin bertiup, angin disertai dengan energi kinetik (gerakan) yang bisa melakukan
suatu pekerjaan.Contoh, perahu layar
memanfaatkan tenaga angin untuk mendorongnya bergerak di air. Tenaga angin juga bisa
dimanfaatkan menggunakan baling-baling yang dipasang di puncak menara, yang disebut dengan
turbin angin yang akan
menghasilkan energi mekanik atau listrik.
Biomassa merupakan salah satu sumber energi yang telah digunakan orang sejak dari jaman
dahulu kala: orang telah membakar kayu untuk memasak makanan selama ribuan tahun.
Biomassa adalah semua benda organik (misal: kayu, tanaman pangan, limbah hewan & manusia)

dan bisa digunakan sebagai sumber energi untuk memasak, memanaskan dan pembangkit listrik.
Sumber energi ini bersifat terbarukan karena pohon dan tanaman pangan akan selalu tumbuh dan
akan selalu ada limbah tanaman.
Ada empat jenis biomassa:
1. Bahan bakar padat limbah organik atau terurai di alam
Kayu serta limbah pertanian bisa dibakar dan digunakan untuk menghasilkan uap dan listrik.
Banyak listrik yang digunakan oleh industri menghasilkan limbah yang bisa dipakai untuk
menggerakkan mesin mereka sendiri (contoh: produsen furnitur).
2. Bahan bakar padat limbah anorganik
Tidak semua limbah adalah organik, beberapa di antaranya bersifat anorganik, seperti plastik.
Pembangkit listrik yangmemanfaatkan sampah untuk menghasilkan energi disebut pembangkit
listrik tenaga sampah. Pembangkit listrik bekerja dengan cara yang sama sebagai pembangkit
listrik tenaga batubara, kecuali bahan bakar tersebut bukan bahan bakar fosil tetapi sampah yang
bisa dibakar.
3. Bahan Bakar Gas
Sampah yang ada di tempat pembuangan sampah akan membusuk dan menghasilkan gas metan.
Jika gas metan tersebut ditampung, maka bisa langsung dmanfaatkan untuk dibakar yang
menghasilkan panas untuk penggunaan praktis atau digunakan pada pembangkit listrik untuk
menghasilkan listrik. Metan bisa juga dihasilkan dengan menggunakan kotoran hewan dan
manusia dalam metode yang terkendali.

Biodigester adalah wadah kedap udara di mana limbah atau kotoran difermentasi dalam kondisi
tanpa oksigen melalui proses yang dinamakan pencernaan anaerob untuk menghasilkan gas yang
mengandung banyak metan. Gas ini bisa dipakai untuk memasak, memanaskan &
membangkitkan listrik.
Gasifikasi adalah proses untuk menghasilkan gas yang bisa dipakai sebagai bahan bakar untuk
pembangkit listrik. Dalam proses gasifikasi, biomassa dengan biaya murah, seperti batubara atau
limbah pertanian dibakar sebagian dan gas sintetik yang dihasilkan dikumpulkan dan digunakan
untuk pemanas dan pembangkit listrik. Dengan menggunakan teknik lebih lanjut lagi, maka gas

sintetik bisa dikonversi menjadi minyak solar sintetik/bahan bakar dari sumber hayati (biofuel)
berkualitas tinggi, yang setara dengan minyak solar yang digunakan untuk menggerakkan mesin
diesel konvensional.
4. Bahan Bakar Hayati Berbentuk Cair
Bahan bakar hayati adalah bahan bakar untuk kendaraan bermotor atau mesin. Bahan bakar ini
bisa digunakan sebagai tambahan atau menggantikan bahan bakar konvensional untuk mesin.
Bioethanol adalah alkohol yang dibuat melalui proses fermentasi gula yang terkandung pada
tanaman pangan (contoh: tebu, ubi kayu atau jagung), dan digunakan sebagai tambahan untuk
bensin. Biodiesel dibuat dari minyak sayur (misal: Minyak Sawit, Jatropha Curcas, Minyak
Kelapa, atau Minyak Kedelai, atau Limbah Minyak Sayur/WVO. Biodiesel bisa digunakan
sendiri atau sebagai tambahan pada mesin diesel tanpa memodifikasi mesin.

TENAGA AIR
Tenaga air adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir atau air terjun. Air yang mengalir
ke puncak baling-baling atau baling-baling yang ditempatkan di sungai, akan menyebabkan
baling-baling bergerak dan menghasilkan tenaga mekanis atau listrik. Tenaga air sudah cukup
dikembangkan dan
ada banyak pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang menghasilkan listrik di seluruh Indonesia.
Pada umumnya, bendungan dibangun di seberang sungai untuk menampung air di mana sudah
ada danau. Air selanjutnya dialirkan melalui lubang-lubang pada bendungan untuk
menggerakkan baling-baling modern yang disebut dengan turbin untuk menggerakkan generator
dan menghasilkan listrik. Akan tetapi, hampir semua program PLTA kecil di Indonesia
merupakan program yang memanfaatkan aliran sungai dan tidak mengharuskan mengubah aliran
alami air sungai.
ENERGI PANAS BUMI
Energi panas bumi adalah energi panas yang berasal dari dalam Bumi. Pusat Bumi cukup panas
untuk melelehkan bebatuan. Tergantung pada lokasinya, maka suhu Bumi meningkat satu derajat
Celsius setiap penurunan 30 hingga 50 m di bawah permukaan tanah. Suhu Bumi 3000 meter di
bawah permukaan cukup panas untuk merebus air. Kadang-kadang, air Tenaga Air Energi Panas
Bumi memanfaatkan sampah untuk
menghasilkan energi disebut pembangkit listrik tenaga sampah. Pembangkit listrik ini bekerja
dengan cara yang sama sebagai pembangkit listrik tenaga batubara, kecuali bahan bakar tersebut

bukan bahan bakar fosil tetapi sampah yang bisa dibakar.
Pembangkit listrik tenaga panas bumi
(PLTPB) adalah seperti pembangkit listrik tenaga batu bara biasa, hanya tidak memerlukan
bahan bakar. Uap atau air panas langsung berasal dari bawah tanah dan menggerakkan turbin
yang dihubungkan dengan generator yang menghasilkan listrik.Lubang-lubang dibor ke dalam
tanah dan uap atau air panas keluar dari pipa-pipa dialirkan ke pembangkit listrik tenaga panas
bumi untuk menghasilkan listrik.
Tenaga panas bumi bersifat terbarukan selama air yang diambil dari Bumi dimasukkan kembali
secara terus-menerus ke dalam tanah setelah didinginkan di pembangkit listrik. Tidak banyak

tempat di mana PLTPB bisa dibangun, karena perlu menemukan lokasi dengan jenis bebatuan
yang sesuai dengan kedalaman di mana memungkinkan untuk melakukan pemboran ke dalam
tanah dan mengakses panas yang tersimpan.
ENERGI PASANG SURUT
Dua kali sehari, air pasang naik dan turun menggerakkan volume air yang sangat banyak saat
tingkat air
laut naik dan turun di sepanjang garis pantai. Energi air pasang bisa dimanfaatkan untuk
menghasilkan listrik seperti halnya listrik tenaga air tetapi dalam skala yang lebih besar. Pada
saat air pasang, air bisa ditahan di belakang bendungan. Ketika surut, maka tercipta perbedaan
ketinggian air antara air pasang yang ditahan di bendungan dan air laut, dan air laut di belakang

bendungan bisa mengalir melalui turbin yang berputar, untuk menghasilkan listrik.
Memang tidak mudah membangun penahan air pasang ini, karena pantai harus terbentuk secara
alami dalam bentuk kuala, dan hanya 20 lokasi di seluruh dunia yang telah diidentifikasi sebagai
tempat yang berpotensi untuk dimanfaatkan energi pasang surut.
TENAGA OMBAK
Ombak laut yang selalu beralun disebabkan oleh angin yang meniup di atas laut. Ombak laut
memiliki potensi menjadi sumber energi yang hebat jika bisa dimanfaatkan dengan benar. Ada
beberapa metode untuk memanfaatkan energi ombak. Ombak bisa ditangkap dan dinaikkan ke
bilik dan udara dikeluarkan paksa dari bilik tersebut. Udara yang bergerak menggerakkan turbin
(seperti turbin angin) yang menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik.
Sistem energi ombak yang lain adalah memanfaatkan gerakan naik turun ombak untuk
menggerakkan piston yang bisa menggerakkan generator. Tidak mudah untuk menghasilkan
listrik dari ombak dalam jumlah besar. Lagipula memindahkan energi tersebut ke pantai
merupakan kesulitan tersendiri. Inilah sebabnya sistem tenaga ombak sejauh ini belum lazim.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ENERGI TERBARUKAN
Kelebihan/keunggulannya:
1. Tersedia secara melimpah
2. Lestari tidak akan habis
3. Ramah lingkungan (rendah atau tidak ada limbah dan polusi)
4. Sumber energi bisa dimanfaatkan secara cuma-cuma dengan investasi teknologi yang sesuai

5. Tidak memerlukan perawatan yang banyak dibandingkan dengan sumber-sumber energi
konvensional dan mengurangi biaya operasi.
5. Membantu mendorong perekonomian dan menciptakan peluang kerja
6. 'Mandiri' energi, tidak perlu mengimpor bahan bakar fosil dari luar negeri
7. Lebih murah dibandingkan energi konvensional dalam jangka panjang
8. Bebas dari fluktuasi harga pasar terbuka bahan bakar fosil
9. Beberapa teknologi mudah digunakan di tempat-tempat terpencil
10. Distribusi Energi bisa diproduksi di berbagai tempat, tidak tersentralisir.

Kekurangan dari energi terbarukan
1. Biaya awal besar
2. Kehandalan pasokan Sebagian besar energi terbarukan tergantung kepada kondisi cuaca.
3. Saat ini, energi konvensional menghasilkan lebih banyak volume yang bisa digunakan
dibandingkan dengan energi terbarukan.
4. Energi tambahan yang dihasilkan energi terbarukan harus disimpan, karena infrastruktur
belum lengkap agar bisa dengan segera menggunakan energi yang belum terpakai, dijadikan
cadangan di negara-negara lain dalam bentuk akses terhadap jaringan listrik.
5. Kurangnya tradisi/pengalaman Energi terbarukan merupakan teknologi yang masih
berkembang
6. Masing-masing energi terbarukan memiliki kekurangan teknis dan sosialnya sendiri.
Untuk mengetahui lebih lengkap tentang perencanaan penyusunan proyek, pengelolaan dan
pendanaannya dapat membaca artikel selengkapnya dengan mengklik tautan unduhan melalui
link berikut