Resume Peraturan K3 Pesawat Angkat Angku
Resume Peraturan K3 Pesawat Angkat Angkut
Nama
: Hapenas Dwi Dirgantoro
Kelas
: Trainner Management Indonesia – Cianjur
N
o
Peraturan
Pasal dan Ayat
Menjelaskan
1.
UU no 1 tahun 1970
Pasal 2 ayat 2 huruf f :
dikerjakan bongkar-muat
barang muatan di kapal,
perahu, dermaga, dok,
stasiun atau gudang;
Dalam ayat ini diperinci
sumber-sumber bahaya
yang dikenal dewasa ini
yang bertalian dengan:
(4) Keadaan mesin-mesin,
pesawat-pesawat, alat-alat
kerja serta peralatan
lainnya,
bahan-bahan dan
sebagainya.
(5) Lingkungan,
(6) Sifat pekerjaan.
(7) Cara kerja.
(8) Proses produksi.
Pasal 2 ayat 2 huruf g :
dilakukan penyelaman,
pengambilan benda dan
pekerjaan lain di dalam air;
Pasal 3 ayat 1 huruf n
mengamankan dan
memperlancar pengangkutan
orang, binatang, tanaman
atau barang;
Pasal 3 ayat 1 huruf p
mengamankan dan
memperlancar pekerjaan
bongkar-muat, perlakuan dan
penyimpanan barang;
Pasal 4 ayat 1
Dengan peraturan
perundangan ditetapkan
syarat-syarat keselamatan
kerja dalam perencanaan,
pembuatan, pengangkutan,
peredaran, perdagangan,
pemasangan, pemakaian,
penggunaan,
pemeliharaan dan
penyimpanan bahan, barang,
produk teknik dan aparat
Dalam ayat ini dicantumkan
arah dan sasaran-sasaran
secara konkret yang harus
dipenuhi oleh syaratsyarat
keselamatan kerja yang
akan dikeluarkan.
` Syarat-syarat keselamatan
kerja yang menyangkut
perencanaan dan
pembuatan diberikan
pertama-tama
pada perusahaan
pembuatan atau produsen
dari barang-barang
tersebut, sehingga kelak
dalam pengangkutan dan
sebagainya itu barangbarang itu sendiri tidak
produksi yang mengandung
dan dapat menimbulkan
bahaya kecelakaan.
2.
PER.03/MEN/1978
pasal 1 ayat 2 :
Pegawai Pengawas adalah
pegawai pengaw
as sebagaimana telah
ditetapkan pada pasal 1
ayat (5) Undang-undang
Keselamatan Kerja No. 1
Tahun 1970;
berbahaya bagi tenaga
kerja yang bersangkutan
dan bagi umum, kemudian
pada perusahaanperusahaan yang
memperlakukannya
selanjutnya yakni yang
mengangkutnya, yang
mengedarkannya,
memperdagangkannya,
memasangnya,memakainya
atau mempergunakannya,
memeliharanya dan
menyimpannya.Syaratsyarat tersebut di atas
berlaku pula bagi barangbarang yang didatangkan
dari luar negeri.
Cukup jelas
Pasal 1 ayat 3 :
Ahli Keselamatan Kerja
adalah seorang ahli
sebagaimana telah
ditetapkan pada pasal 1 ayat
(6) Undang-undang
Keselamatan Kerja No. 1
Tahun 1970.
3
PER.05/MEN/1985
(TENTANG PESAWAT
ANGKAT ANGKUT)
Pasal 1 ayat 1
Direktur adalah sebagaimana
yang dimaksud dalam
Keputusan Menteri Tenaga
Kerja
dan Transmigrasi No. Kep.
79/MEN/1977
Cukup jelas
Pasal 1 ayat 2 :
2. Pegawai Pengawas ialah
Cukup jelas
Pegawai Pengawas Keselama
tan dan Kesehatan Kerja yang
ditunjuk oleh Menteri
Pasal 1 ayat 3 :
Ahli Keselamatan Kerja
adalah tenaga teknis berk
eahlian khusus dari luar
Departemen
Tenaga Kerja yang ditunjuk
oleh Menteri Tenaga Kerj
a untuk mengawasi
ditaatinya
Undang-undang Keselamatan
Kerja
Pasal 1 ayat 4 :
pengurus ialah pengurus
seperti yang dimaksud da
lam Undang-undang No. 1
tahun 1970 yang
bertanggung jawab terhadap
pesawat angkat dan angkut
Pasal 1 ayat 5:
Pengusaha ialah orang atau
Badan Hukum seperti yang
dimaksud dalam Undangundang No. 1 tahun 1970
yang memiliki Pesawat
Angkat
Pasal 1 ayat 6:
Pesawat adalah kumpulan
dari beberapa alat secar
a berkelompok atau berdiri
sendiri
guna menghasilkan tenaga
baik mekanik maupun bukan
mekanik dan dapat
digunakan tujuan tertentu
Pasal 1 ayat 7:
lat adalah suatu unit
konstruksi yang dibuat un
tuk digunakan atau
menghasilkan
suatu hasil tertentu dan
dapat merupakan suatu bagi
an yang berdiri sendiri dari
pesawat itu;
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Pasal 1 ayat 8:
nstalasi adalah suatu jaringan
baik pipa maupun
bukan yang dibuat guna
suatu tujuan
tertentu
Pasal 1 ayat 9:
pembuat dan pemasang
pesawat angkat adalah orang
atau badan hukum yang
melakukan pekerjaan
pembuatan dan pemasangan
instalasi pesawat angkat dan
bertanggung jawab selama
batas waktu tertentu terha
dap pekerjaannya
Pasal 1 ayat 10:
Pesawat angkat dan angkut
adalah suatu pesawat
atau alat yang dgunakan
untuk memindahkan,
mengangkat muatan baik
bahan atau barang atau
orang secara vertical
dan atau horizontal dalam
jarak yang ditentukan
Pasal 1 ayat 11”
Peralatan angkat adalah alat
yang dikonstruksi
atau dibuat khusus untuk
mengangkat naik dan
menurunkan muatan
Pasal 1 ayat 12:
Pita transport ialah suatu
pesawat atau alat yang
digunakanuntuk
memindahkan muatan secara
continu dengan
menggunakan bantuan pita
Pasal 1 ayat 13:
Pesawat angkutan di atas
landasan dan di atas
permukaan ialah pesawat
atau alat yang digunakan
untuk memindahkan muatan
atau orang dengan
menggunakan
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
kemudi baik di dalam atau di
luar pesawat dan berge
rak di atas suatu landasan
maupun permukaan
Pasal 1 ayat 14:
Alat angkutan jalan ril ialah
suatu alat angku
tan yang bergerak di atas
jalan ril
Pasal 1 ayat 15:
alan ril adalah jaringan ril dan
perlengkapan
nya yang dipasang secara
permanen
yang digunakan untuk jalan
lokomotif, gerbong dan p
eralatan lainnya guna
mengangkut muatan
Pasal 2 :
Bahan konstruksi serta
perlengkapan dari pesawat
angkat dan angkut harus
cukup kuat, tidak cacat dan
memenuhi syarat
Pasal 3 ayat 1:
Beban maksimum yang
diijinkan dari pesawat angk
at dan angkut harus ditulis
pada bagian yang mudah
dilihat dan dibaca dengan
jelas
Pasal 3 ayat 2:
semua pesawat angkat dan
angkut tidak boleh dibebani
melebihi beban maksimum
yang diijinkan
Pasal 3 ayat 3:
Pengangkatan dan
penurunan muatan pada
pesawat angkat dan angkut
harus perlahan-lahan
Pasal 3 ayat 4:
Gerak mula dan berhenti
secara tiba-tiba dilarang
Pasal 4 :
Setiap pesawat angkat dan
angkut harus dilayani oleh
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
operator yang mempunyai
kemampuan dan telah
memiliki ketrampilan khusus
tentang Pesawat Angkat dan
Angkut.
Pasal 5 ayat 1:
Peraturan ini berlaku untuk
perencanaan, pembua
tan, pemasangan, peredaran,
pemakaian, perubahan dan
atau perbaikan teknis sert
a pemeliharaan pesawat
angkat dan angkut.
Pasal 5 ayat 2:
Pesawat angkat dan angkut
dimaksud ayat (1) ada
lah:
a. Peralatan angkat;
b. Pita transport;
c. Pesawat angkutan di atas
landasan dan di atas
permukaan;
d. Alat angkutan jalan ril.
Pasal 6 :
Peralatan angkat antara lain
adalah lier, takel, pe
ralatan angkat listrik,pesawat
pneumatic, gondola, keran
angkat, keran magnit, keran
lokomotif, keran dinding dan
keran sumbu putar.
Pasal 7:
Baut pengikat yang
dipergunakan peralatan
angkat harus mempunyai
kelebihan ulir sekerup pada
suatu jarak yang cukup untuk
pengencang, jika perlu harus
dilengkapi dengan mur
penjamin atau gelang pegas
yang efektif.
Pasal 8 ayat 1:
garis tengah tromol gulung
sekurang-kurangnya
berukuran 30 kali diameter
tali baja dan 300 kali
diameter kawat baja yang
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
terbesar
Pasal 8 ayat 2:
Tromol gulung harus
dilengkapi dengan flensa pa
da setiap ujungnya,
sekurang-kurangnya
memproyeksikan 2 ½ kali
garis tengah tali baja;
Pasal 8 ayat 3 :
Ujung tali baja pada tromol
gulung harus dipasa
ng dengan kuat pada bagian
dalam tromol dan sekurangkurangnya harus dibelit 2 kali
secara penuh pada tromol
saat kait beban berada pada
posisi yang paling rendah
Pasal 9 ayat 1 :
Tali baja yang digunakan
untuk mengangkat harus :
a. terbuat dari bahan baja
yang kuat dan berkualita
s tinggi;
b. mempunyai factor
keamanan sekurangkurangnya 3 ½
kali beban maksimum;
c. tidak boleh ada
sambungan;
d. tidak ada simpul, belitan,
kusut, berjumbai dan
terkupas.
Pasal 9 ayat 2 :
Tali baja harus diberi
pelumas yang tidak menga
ndung asam atau alkali;
Pasal 9 ayat 3 :
Tali baja harus diperiksa
pada waktu pemasangan
pertama dan setiap hari
oleh operator serta
sekurang-kurangnya satu kali
dalam seminggu oleh
tenaga yang berkeahlian
khusus Pesawat Angkat dan
Angkut dari Perusahaan;
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
3
SKB 507/NW/1999
Pasal 9 ayat 4
Tali baja dilarang digunakan
jika terdapat kawat yang
putus, aus atau karat
sesuai dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. 12% untuk tali baja 6 x 7
pada panjang 50 cm;
b. 20% untuk tali baja 6 x19
pada panjang 50 cm;
c. 25% untuk tali baja 6 x37
pada panjang 50 cm;
d. 25% untuk tali baja 6 x61
pada panjang 50 cm;
e. Untuk tali baja khusus:
• 12 % untuk tali baja seal
pada panjang 50 cm;
• 15 % untuk tali baja lilitan
potongan segi tiga pada
panjang 50 cm
Pasal 10 ayat 1
Tali serat untuk
perlengkapan pengangkat
harus dibuat dari serat
alam atau sintetis yang
berkualitas tinggi;
Pasal 10 ayat 2
Tali serat sebelum dipakai
harus diperiksa dan selama
dalam pemakaian untuk
mengangkat tali harus
diperiksa sesering mungkin
dan sekurang-kurangnya 3
bulan;
Cukup jelas
Pasal 1 ayat 1:
Dalam keputusan bersama ini
yang dimaksud dengan:
Pesawat angkat angkut adalah
pesawat atau alat yang
digunakan untuk
memindahkan,mengangkat
muatan secara vertikal dan atau
horizontal dikapal dan di
pelabuhan
Cukup jelas
Pasal 1 ayat 4
Operator adalah tenaga kerja
berkeahlian khusus untuk
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
melayani pemakaian pesawat
uap/keran,angkat,dan angkut
Pasal 1 ayat 5 :
Badan hukum indonesia adalah
perusahaan jasa K3yang
usahanya di bidang jasa K3
untuk membantu
pelaksanaanpemenuhan syaratsyarat K3 sesuai dengan
peraturan perundingan yang
berlaku
Pasal 1 ayat 6:
Sertifikat operator adalah
surat keterangan
berdasarkan keahlian yang
dimiliki oleh operator yang
bersangkutan
Pasal 1 ayat 7:
Surat percobaan jalan adalah
surat keterangan dalam
jangka waktu tertentu dan
bersifat sementara yang di
keluarkan berdasarkan
pemeriksaan dan pengujian
dengan hasil baik
Pasal 1 ayat 8 :
Sertifikat laik pakai adalah
surat keterangan dalam
jangka waktu tertentu yang
di keluarkan berdasarkan
pemeriksaan dan pengujian
dengan hasil baik.
Pasal 1 ayat 9:
Surat ijin mengoperasikan
adalah surat keterangan yang
di berikan kepada operator
untuk mengoperasikan suatu
alat tertentu
Pasal 2 :
Keputusan bersama ini
dimaksudkan sebagai
pedoman bagi aparat
direktorat jendral
perhubungan laut
departemen perhubungan
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
dan aparat direktorart
jendral pembinaan hubungan
industrial dan pengawas
ketenagakerjaan,departemen
tenaga kerja dan atau badan
hukum indonesia yang di
tunjuk dalam melaksanakan
tugas pemeriksaan dan
pengujian terhadap pesawat
angkat angkut,pesawat uap
dan bejana tekan yang
berada di kapal maupun di
pelabuhan
4
SK DIRJEN
NO.KEP.75/PPK/XII/2013
Kompetensi
No 1 Umum huruf b:
Ahli k3 bidang pesawat angkat
dan angkut melaksanakan
pemeriksaan dan/ atau
pengujian pesawat tenaga dan
produksi
Cukup jelas
Nama
: Hapenas Dwi Dirgantoro
Kelas
: Trainner Management Indonesia – Cianjur
N
o
Peraturan
Pasal dan Ayat
Menjelaskan
1.
UU no 1 tahun 1970
Pasal 2 ayat 2 huruf f :
dikerjakan bongkar-muat
barang muatan di kapal,
perahu, dermaga, dok,
stasiun atau gudang;
Dalam ayat ini diperinci
sumber-sumber bahaya
yang dikenal dewasa ini
yang bertalian dengan:
(4) Keadaan mesin-mesin,
pesawat-pesawat, alat-alat
kerja serta peralatan
lainnya,
bahan-bahan dan
sebagainya.
(5) Lingkungan,
(6) Sifat pekerjaan.
(7) Cara kerja.
(8) Proses produksi.
Pasal 2 ayat 2 huruf g :
dilakukan penyelaman,
pengambilan benda dan
pekerjaan lain di dalam air;
Pasal 3 ayat 1 huruf n
mengamankan dan
memperlancar pengangkutan
orang, binatang, tanaman
atau barang;
Pasal 3 ayat 1 huruf p
mengamankan dan
memperlancar pekerjaan
bongkar-muat, perlakuan dan
penyimpanan barang;
Pasal 4 ayat 1
Dengan peraturan
perundangan ditetapkan
syarat-syarat keselamatan
kerja dalam perencanaan,
pembuatan, pengangkutan,
peredaran, perdagangan,
pemasangan, pemakaian,
penggunaan,
pemeliharaan dan
penyimpanan bahan, barang,
produk teknik dan aparat
Dalam ayat ini dicantumkan
arah dan sasaran-sasaran
secara konkret yang harus
dipenuhi oleh syaratsyarat
keselamatan kerja yang
akan dikeluarkan.
` Syarat-syarat keselamatan
kerja yang menyangkut
perencanaan dan
pembuatan diberikan
pertama-tama
pada perusahaan
pembuatan atau produsen
dari barang-barang
tersebut, sehingga kelak
dalam pengangkutan dan
sebagainya itu barangbarang itu sendiri tidak
produksi yang mengandung
dan dapat menimbulkan
bahaya kecelakaan.
2.
PER.03/MEN/1978
pasal 1 ayat 2 :
Pegawai Pengawas adalah
pegawai pengaw
as sebagaimana telah
ditetapkan pada pasal 1
ayat (5) Undang-undang
Keselamatan Kerja No. 1
Tahun 1970;
berbahaya bagi tenaga
kerja yang bersangkutan
dan bagi umum, kemudian
pada perusahaanperusahaan yang
memperlakukannya
selanjutnya yakni yang
mengangkutnya, yang
mengedarkannya,
memperdagangkannya,
memasangnya,memakainya
atau mempergunakannya,
memeliharanya dan
menyimpannya.Syaratsyarat tersebut di atas
berlaku pula bagi barangbarang yang didatangkan
dari luar negeri.
Cukup jelas
Pasal 1 ayat 3 :
Ahli Keselamatan Kerja
adalah seorang ahli
sebagaimana telah
ditetapkan pada pasal 1 ayat
(6) Undang-undang
Keselamatan Kerja No. 1
Tahun 1970.
3
PER.05/MEN/1985
(TENTANG PESAWAT
ANGKAT ANGKUT)
Pasal 1 ayat 1
Direktur adalah sebagaimana
yang dimaksud dalam
Keputusan Menteri Tenaga
Kerja
dan Transmigrasi No. Kep.
79/MEN/1977
Cukup jelas
Pasal 1 ayat 2 :
2. Pegawai Pengawas ialah
Cukup jelas
Pegawai Pengawas Keselama
tan dan Kesehatan Kerja yang
ditunjuk oleh Menteri
Pasal 1 ayat 3 :
Ahli Keselamatan Kerja
adalah tenaga teknis berk
eahlian khusus dari luar
Departemen
Tenaga Kerja yang ditunjuk
oleh Menteri Tenaga Kerj
a untuk mengawasi
ditaatinya
Undang-undang Keselamatan
Kerja
Pasal 1 ayat 4 :
pengurus ialah pengurus
seperti yang dimaksud da
lam Undang-undang No. 1
tahun 1970 yang
bertanggung jawab terhadap
pesawat angkat dan angkut
Pasal 1 ayat 5:
Pengusaha ialah orang atau
Badan Hukum seperti yang
dimaksud dalam Undangundang No. 1 tahun 1970
yang memiliki Pesawat
Angkat
Pasal 1 ayat 6:
Pesawat adalah kumpulan
dari beberapa alat secar
a berkelompok atau berdiri
sendiri
guna menghasilkan tenaga
baik mekanik maupun bukan
mekanik dan dapat
digunakan tujuan tertentu
Pasal 1 ayat 7:
lat adalah suatu unit
konstruksi yang dibuat un
tuk digunakan atau
menghasilkan
suatu hasil tertentu dan
dapat merupakan suatu bagi
an yang berdiri sendiri dari
pesawat itu;
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Pasal 1 ayat 8:
nstalasi adalah suatu jaringan
baik pipa maupun
bukan yang dibuat guna
suatu tujuan
tertentu
Pasal 1 ayat 9:
pembuat dan pemasang
pesawat angkat adalah orang
atau badan hukum yang
melakukan pekerjaan
pembuatan dan pemasangan
instalasi pesawat angkat dan
bertanggung jawab selama
batas waktu tertentu terha
dap pekerjaannya
Pasal 1 ayat 10:
Pesawat angkat dan angkut
adalah suatu pesawat
atau alat yang dgunakan
untuk memindahkan,
mengangkat muatan baik
bahan atau barang atau
orang secara vertical
dan atau horizontal dalam
jarak yang ditentukan
Pasal 1 ayat 11”
Peralatan angkat adalah alat
yang dikonstruksi
atau dibuat khusus untuk
mengangkat naik dan
menurunkan muatan
Pasal 1 ayat 12:
Pita transport ialah suatu
pesawat atau alat yang
digunakanuntuk
memindahkan muatan secara
continu dengan
menggunakan bantuan pita
Pasal 1 ayat 13:
Pesawat angkutan di atas
landasan dan di atas
permukaan ialah pesawat
atau alat yang digunakan
untuk memindahkan muatan
atau orang dengan
menggunakan
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
kemudi baik di dalam atau di
luar pesawat dan berge
rak di atas suatu landasan
maupun permukaan
Pasal 1 ayat 14:
Alat angkutan jalan ril ialah
suatu alat angku
tan yang bergerak di atas
jalan ril
Pasal 1 ayat 15:
alan ril adalah jaringan ril dan
perlengkapan
nya yang dipasang secara
permanen
yang digunakan untuk jalan
lokomotif, gerbong dan p
eralatan lainnya guna
mengangkut muatan
Pasal 2 :
Bahan konstruksi serta
perlengkapan dari pesawat
angkat dan angkut harus
cukup kuat, tidak cacat dan
memenuhi syarat
Pasal 3 ayat 1:
Beban maksimum yang
diijinkan dari pesawat angk
at dan angkut harus ditulis
pada bagian yang mudah
dilihat dan dibaca dengan
jelas
Pasal 3 ayat 2:
semua pesawat angkat dan
angkut tidak boleh dibebani
melebihi beban maksimum
yang diijinkan
Pasal 3 ayat 3:
Pengangkatan dan
penurunan muatan pada
pesawat angkat dan angkut
harus perlahan-lahan
Pasal 3 ayat 4:
Gerak mula dan berhenti
secara tiba-tiba dilarang
Pasal 4 :
Setiap pesawat angkat dan
angkut harus dilayani oleh
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
operator yang mempunyai
kemampuan dan telah
memiliki ketrampilan khusus
tentang Pesawat Angkat dan
Angkut.
Pasal 5 ayat 1:
Peraturan ini berlaku untuk
perencanaan, pembua
tan, pemasangan, peredaran,
pemakaian, perubahan dan
atau perbaikan teknis sert
a pemeliharaan pesawat
angkat dan angkut.
Pasal 5 ayat 2:
Pesawat angkat dan angkut
dimaksud ayat (1) ada
lah:
a. Peralatan angkat;
b. Pita transport;
c. Pesawat angkutan di atas
landasan dan di atas
permukaan;
d. Alat angkutan jalan ril.
Pasal 6 :
Peralatan angkat antara lain
adalah lier, takel, pe
ralatan angkat listrik,pesawat
pneumatic, gondola, keran
angkat, keran magnit, keran
lokomotif, keran dinding dan
keran sumbu putar.
Pasal 7:
Baut pengikat yang
dipergunakan peralatan
angkat harus mempunyai
kelebihan ulir sekerup pada
suatu jarak yang cukup untuk
pengencang, jika perlu harus
dilengkapi dengan mur
penjamin atau gelang pegas
yang efektif.
Pasal 8 ayat 1:
garis tengah tromol gulung
sekurang-kurangnya
berukuran 30 kali diameter
tali baja dan 300 kali
diameter kawat baja yang
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
terbesar
Pasal 8 ayat 2:
Tromol gulung harus
dilengkapi dengan flensa pa
da setiap ujungnya,
sekurang-kurangnya
memproyeksikan 2 ½ kali
garis tengah tali baja;
Pasal 8 ayat 3 :
Ujung tali baja pada tromol
gulung harus dipasa
ng dengan kuat pada bagian
dalam tromol dan sekurangkurangnya harus dibelit 2 kali
secara penuh pada tromol
saat kait beban berada pada
posisi yang paling rendah
Pasal 9 ayat 1 :
Tali baja yang digunakan
untuk mengangkat harus :
a. terbuat dari bahan baja
yang kuat dan berkualita
s tinggi;
b. mempunyai factor
keamanan sekurangkurangnya 3 ½
kali beban maksimum;
c. tidak boleh ada
sambungan;
d. tidak ada simpul, belitan,
kusut, berjumbai dan
terkupas.
Pasal 9 ayat 2 :
Tali baja harus diberi
pelumas yang tidak menga
ndung asam atau alkali;
Pasal 9 ayat 3 :
Tali baja harus diperiksa
pada waktu pemasangan
pertama dan setiap hari
oleh operator serta
sekurang-kurangnya satu kali
dalam seminggu oleh
tenaga yang berkeahlian
khusus Pesawat Angkat dan
Angkut dari Perusahaan;
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
3
SKB 507/NW/1999
Pasal 9 ayat 4
Tali baja dilarang digunakan
jika terdapat kawat yang
putus, aus atau karat
sesuai dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. 12% untuk tali baja 6 x 7
pada panjang 50 cm;
b. 20% untuk tali baja 6 x19
pada panjang 50 cm;
c. 25% untuk tali baja 6 x37
pada panjang 50 cm;
d. 25% untuk tali baja 6 x61
pada panjang 50 cm;
e. Untuk tali baja khusus:
• 12 % untuk tali baja seal
pada panjang 50 cm;
• 15 % untuk tali baja lilitan
potongan segi tiga pada
panjang 50 cm
Pasal 10 ayat 1
Tali serat untuk
perlengkapan pengangkat
harus dibuat dari serat
alam atau sintetis yang
berkualitas tinggi;
Pasal 10 ayat 2
Tali serat sebelum dipakai
harus diperiksa dan selama
dalam pemakaian untuk
mengangkat tali harus
diperiksa sesering mungkin
dan sekurang-kurangnya 3
bulan;
Cukup jelas
Pasal 1 ayat 1:
Dalam keputusan bersama ini
yang dimaksud dengan:
Pesawat angkat angkut adalah
pesawat atau alat yang
digunakan untuk
memindahkan,mengangkat
muatan secara vertikal dan atau
horizontal dikapal dan di
pelabuhan
Cukup jelas
Pasal 1 ayat 4
Operator adalah tenaga kerja
berkeahlian khusus untuk
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
melayani pemakaian pesawat
uap/keran,angkat,dan angkut
Pasal 1 ayat 5 :
Badan hukum indonesia adalah
perusahaan jasa K3yang
usahanya di bidang jasa K3
untuk membantu
pelaksanaanpemenuhan syaratsyarat K3 sesuai dengan
peraturan perundingan yang
berlaku
Pasal 1 ayat 6:
Sertifikat operator adalah
surat keterangan
berdasarkan keahlian yang
dimiliki oleh operator yang
bersangkutan
Pasal 1 ayat 7:
Surat percobaan jalan adalah
surat keterangan dalam
jangka waktu tertentu dan
bersifat sementara yang di
keluarkan berdasarkan
pemeriksaan dan pengujian
dengan hasil baik
Pasal 1 ayat 8 :
Sertifikat laik pakai adalah
surat keterangan dalam
jangka waktu tertentu yang
di keluarkan berdasarkan
pemeriksaan dan pengujian
dengan hasil baik.
Pasal 1 ayat 9:
Surat ijin mengoperasikan
adalah surat keterangan yang
di berikan kepada operator
untuk mengoperasikan suatu
alat tertentu
Pasal 2 :
Keputusan bersama ini
dimaksudkan sebagai
pedoman bagi aparat
direktorat jendral
perhubungan laut
departemen perhubungan
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
dan aparat direktorart
jendral pembinaan hubungan
industrial dan pengawas
ketenagakerjaan,departemen
tenaga kerja dan atau badan
hukum indonesia yang di
tunjuk dalam melaksanakan
tugas pemeriksaan dan
pengujian terhadap pesawat
angkat angkut,pesawat uap
dan bejana tekan yang
berada di kapal maupun di
pelabuhan
4
SK DIRJEN
NO.KEP.75/PPK/XII/2013
Kompetensi
No 1 Umum huruf b:
Ahli k3 bidang pesawat angkat
dan angkut melaksanakan
pemeriksaan dan/ atau
pengujian pesawat tenaga dan
produksi
Cukup jelas