Guru Profesional dan Standarisasi Pendid

GURU PROFESIONAL DAN
STANDARISASI
PENDIDIKAN NASIONAL
Oleh :
Ade Kartika
Muhammad Fais Alfafa

1411021028
1411021018

1. GURU PROFESIONAL
Kedudukan, Fungsi dan Tujuan
Guru Profesional
Guru
mempunyai
kedudukan
sebagai tenaga profesional pada
jenjang
pendidikan
dasar,
pendidikan

menengah,
dan
pendidikan anak usia dini pada
jalur pendidikan formal.

A. KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TUJUAN GURU
PROFESIONAL
Pasal 4 Guru sebagai tenaga
profesional
berfungsi untuk
meningkatkan martabat dan
peran guru sebagai agen
pembelajaran berfungsi untuk
meningkatkan mutu pendidikan
nasional.

A. KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TUJUAN
GURU PROFESIONAL
Sebagai tenaga profesional guru bertujuan untuk melaksanakan
sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan

nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta
menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
( BAB II Pasal 6 )8.

B. PRINSIP PROFESIONALITAS
Profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan
khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut:
a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme;
b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan,
keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia;
c. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan
sesuai dengan bidang tugas;
d. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang
tugas;

B. PRINSIP PROFESIONALITAS
e. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan;
f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi

kerja;
g. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan
secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat;
h. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan; dan
i.

Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan
mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan
guru. ( BAB II Pasal 7 ayat 1)9.

C. SYARAT GURU PROFESIONAL
1) Cakap dan berkepribadian.
2) Ikhlas.
3) Berkepribadian.
4) Taqwa.
5) Memiliki kompetensi keguruan.

2. STANDARISASI PENDIDIKAN
NASIONAL

Lingkup Standar Pendidikan Nasional:
a. Standar isi.

e. Standar sarana dan prasarana.

b. Standar proses.

f. Standar pengelolaan.

c. Standar kompetensi kelulusan.

g. Standar pembiayaan.

d. Standar pendidikan dan tenaga
kependidikan.

h. Standar penilaian pendidikan.

A. STANDAR ISI
Standar

isi
mencakup
lingkup materi dan tingkat
kompetensi untuk mencapai
kompetensi lulusan pada
jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.

B. STANDAR PROSES
Proses pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik
untuk
berpartisipasi
aktif,
serta
memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik.

C. STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN
Standar kompetensi lulusan
digunakan sebagai pedoman
penilaian dalam penentuan
kelulusan peserta didik dari
satuan pendidikan.

D. STANDAR PENDIDIKAN DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN.
Pendidik harus memiliki
kualifikasi akademik dan
kompetensi sebagai agen
pembelajaran,
sehat
jasmani dan rohani, serta
memiliki
kemampuan

untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.

E. STANDAR SARANA DAN PRASARANA
Setiap satuan pendidikan
wajib memiliki sarana yang
meliputi perabot, peralatan
pendidikan, media pendidikan,
buku dan sumber belajar
lainnya, bahan habis pakai,
serta perlengkapan lain yang
diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran yang
teratur dan berkelanjutan.

F. STANDAR PENGELOLAAN
Pengelolaan satuan pendidikan
pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah menerapkan
manajemen berbasis sekolah

yang
ditunjukkan
dengan
kemandirian,
kemitraan,
partisipasi, keterbukaan, dan
akuntabilitas.

G. STANDAR PEMBIAYAAN
Pembiayaan pendidikan
terdiri
atas
biaya
investasi, biaya operasi,
dan biaya personal.

H. STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN.
(1) Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas:
a. penilaian hasil belajar oleh pendidik;

b. penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan
c. penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
(2) Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas:
a. penilaian hasil belajar oleh pendidik; dan
b. penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
Wahyudi, Imam. 2012.
Prestasi Pustaka.

Pengembangan Pendidikan. Jakarta:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19
TAHUN 2005.
Najamudin. 2013. Profesinalisme Guru. Tersedia pada:
http://sumut.kemenag.go.id (Diakses pada 22 Maret 2015).