Ekuitas Merek dan gaya hidup

TUGAS MAKALAH
MANAJEMEN PEMASARAN
EKUITAS MEREK

Oleh :
1. Zahirsyah

H251140251

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
PROGRAM STUDI ILMU MANAJEMEN SEKOLAH
PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

BAB I
PENDAHULUAN
Pemasaran dan segala aktifitasnya telah menjadi bagian dari
kehidupan kita sehari – hari, dan melalui pemasaran pula kita mengetahui
dan mengenal merk dari berbagai produk. Pada awalnya merek hanyalah

sebuah nama untuk membedakan satu produk lainnya, merek kemudian
berkembang mewakili sebuah obyek maupun sifat. Perusahaan yang peka
terhadap nilai suatu merek akan sepenuhnya menyadari bahwa merek
merupakan identitas diri perusahaan dan sekaligus menjadi nilai tambah
produk yang dijual.
Merek memiliki nilai tertentu bagi perusahaan dan nilai tersebut bisa
saja berlipat ganda dari nilai gedung, perumahan maupun mesin-mesin milik
perusahaan. Di awala tahnun 1980-an, istilah merek makin popular
dikalangan financial Amerika. Ekuitas merek lebih dianggap sebagai sebagai
aset yang penting bagi perusahaan sehingga ekuitas merek bisa ditampilkan
sebagai nilai financial merek. Di dunia pemasaran, ekuitas merek selain
diakui mampu menjanjikan keuntungan financial, sekaligus juga berarti
manfaat manajemen dan strategik. Ekuitas merek digunakan untuk
menunjukan nilai merek dimata konsumen.
Sebuah merek lebih dari sekedar produk. Produk adalah sesuatu
yang diproduksi oleh produsen, sedangkan merek adalah sesuatu yang dibeli
oleh konsumen. Suatu merek dapat menjadi suatu lambang yang digunakan
konsumen dalam mengidentifikasi produk sehingga memudahkan dalam
melakukan keputusan pembelian. Merek dapat pula membantu stimulus agar
otak mampu mengingat kembali sehingga terjadi pembelian secara berulang.

Merek telah menjadi bagian krusial dari sebuah produk dalam menunjang
kesuksesan perusahannya. Merek yang memeliki nilai positif dibangun tidak
hanya dalam waktu yang singkat serta biaya yang tidak sedikit. Oleh karena
itu, setiap perusahaan berusaha menciptakan ekuitas merek positif untuk
mencitrakan keunggulan bersaing.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Merek
Merek (brand) sebagai nama, istilah, tanda, simbol, atau kombinasi
dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau
jasa penjual atau kelompok penjual dan untuk mendeferensiasikannya
dari

barang

atau

jasa


pesaing

(Kotler

dan

Keller, 2012:332).

Berdasarkan hukum merek dagang, penjual diberikan hak ekslusif untuk
menggunakan nama merek selamanya, hal tersebut yang membedakan
merek dengan aset lain seperti paten dan hak cipta, yang mempunyai masa
berlaku . Sedangkan menurut Aaker (1997:9) merek adalah nama dan atau
simbol yang bersifat membedakan (seperti logo,cap,atau kemasan) dengan
maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau kelompok
penjual tertentu, dengan demikian dapat membedakan dari barang atau jasa
yang dihasilkan kompetitor. Suatu merek pada gilirannya memberi tanda
kepada konsumen mengenai

sumber produk


tersebut dan melindungi

konsumen maupun produsen dari para kompetitor sehingga dapat dibedakan
dari produk lain yang tampak identik.
Merek penting bagi perusahaan untuk menunjukkan nilai produk
yang ditawarkan ke pasar, namun merek tidak berarti jika tidak memiliki
ekuitas yang kuat bagi pasar. Definisi brand equity menurut Kotler dan
Keller (2009) brand equity sebagai sejumlah aset dan liabilities yang
berhubungan dengan merek, nama, dan simbol, yang menambah atau
mengurangi nilai produk atau pelayanan bagi perusahaan atau pelanggan
perusahaan. Merek adalah aset yang menciptakan value bagi pelanggan
dengan meningkatkan kepuasan dan menghargai kualitas. Definisi tersebut
menggambarkan peran merek yang tidak hanya sebagai representasi dari
produk yang dimiliki, tapi juga harus dapat berfungsi untuk menciptakan
nilai bagi pelangggan.
2.2 Ekuitas Merek

Menurut Aaker yang dikutip Kertajaya (2010:64), aset dan liabilitas
yang menjadi dasar brand equity dapat dikelompokkan ke dalam lima
kategori, yaitu:

1) Brand awareness (kesadaran merek), sebagai kemampuan dari
pelanggan

potensial

untuk

mengenali

atau mengingat bahwa merek

termasuk ke dalam kategori produk tertentu. Kemampuan pelanggan untuk
mengenali atau mengingat merek suatu produk berbeda tergantung tingkat
komunikasi merek atau persepsi pelanggan terhadap merek produk yang
ditawarkan.
2) Brand association (asosiasi merek), sebagai segala sesuatu yang
terhubung di memori pelanggan terhadap suatu merek. Asosiasi yang terkait
dengan suatu merek umumnya dihubungkan dengan Product Attributes:
Intangibles: dan Customer Benefits
3) Brand loyalty (loyalitas merek) adalah sebuah ukuran ketertarikan

pelanggan terhadap suatu merek.
4) Perceived (persepsi kualitas), persepsi pelanggan

terhadap

kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa sehubungan dengan
tujuan yang diinginkannya, dibandingkan dengan alternatif-alternatif
lain.
5) Other assets (Aset-aset lainnya). Aset-aset lain meliputi hak
paten, trade mark, akses terhadap pasar, akses terhadap teknologi, akses
terhadap sumber daya, dan lain-lain.
Ekuitas merek jadi sangat penting bagi para pemasar dikarenakan
ekuitas merek dapat meningkatkan preferensi konsumen terhadap sebuah
merek, membentuk loyalitas pelanggan, tidak rentan terhadap krisis, kuat
menghadapi serangan pesaing, dapat memperoleh keuntungan yang besar,
memiliki peluang perluasan merek dan lisensi, serta mendapatkan dukungan
dari berbagai pasar. Keseluruhan manfaat diatas akan menjadikan
perusahaan yang memiliki merek tersebut akan bertahan di pasar (Keller,
1998).
Menurut Simamora (2002), ekuitas merek disebut juga nilai merek,

yang menggambarkan keseluruhan kekuatan merek di pasar. Ekuitas merek

memberikan suatu keunggulan kompetitif bagi sebuah perusahaan karena
orang lebih cenderung membeli produk yang membawa merek terkenal dan
dihormati.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Profil Apple
Perusahaan yang dulunya bernama Apple Computer, Inc. adalah
perusahaan yang mendesain, mengembangkan, dan menjual perangkat
elektronik, software komputer, dan PC. Didirikan oleh Steve Jobs, dan dua
temannya Steve Wozniak dan Ronald Wayne pada tahun 1976, perusahaan
ini bermarkas di Cupertino California.
Perusahaan ini terkenal dengan produk andalannya yaitu Mac untuk
komputer, iPod untuk music player, iPhone untuk smarthphone, dan iPad
untuk tablet. Tak hanya itu, Apple juga menyediakan media browser iTunes,
dan web browser Safari.
Apple adalah perusahaan teknologi informasi terbesar kedua di dunia
setelah Samsung Electronics, dan menjadi perusahaan produsen telepon

selular ketiga terbesar setelah Samsung dan Nokia. Pada bulan Mei 2013,
tercatat perusahaan ini memiliki 408 toko retail di 14 negara, serta ada juga
online Apple Store dan iTunes store.
Tercatat pada tanggal 29 September 2012, Apple memiliki 72.800
pegawai tetap yang bekerja full-time, dan 3300 pegawai tak tetap di seluruh
dunia.
Menurut Steve Jobs, Apple dinamakan demikian karena pada saat itu
Steve baru saja kembali dari perkebunan Apple dan sedang menjalani diet
fruitarian. Menurutnya, nama itu menyenangkan, bersemangat dan tidak
mengintimidasi.
Perkembangan produk Apple yang sedang ramai dibicarakan adalah
iPhone 5C yang sudah diluncurkan pada tanggal 20 September 2013 lalu.
Kelebihan produk ini dari versi sebelumnya adalah iPhone 5 memiliki
dimensi yang lebih ramping dan dibalut oleh casing dari bahan aluminium,

sehingga memunculkan kesan mewah. Sedangkan iPhone 5C dibalut casing
berbahan plastik dan lebih tebal dan berat dari iPhone 5.
Dari sisi perangkat keras, prosesor Apple A6 yang menggunakan
prosesor dual-core dengan kecepatan 1,3GHz dipadukan dengan olah grafik
dari PowerVR SGX 544MP3 triple-core. Kinerja iPhone 5C ini bisa

dikatakan sejajar dengan iPhone 5.

3.2 Profil Samsung
Samsung Electronics Co, Ltd adalah perusahaan elektronik
multinasional asal Korea Selatan yang berkantor pusat di Suwon, Korea
Selatan. Perusahaan ini adalah anak perusahaan unggulan dari Samsung
Group dan telah menjadi perusahaan teknologi informasi terbesar di dunia
berdasarkan pendapatannya.
Sejak tahun 2009, Samsung Electronics memiliki pabrik perakitan
dan jaringan penjualan di 88 negara dan mempekerjakan sekitar 370.000
orang. Samsung yang dulunya pernah dikenal sebagai produsen komponen:
seperti baterai lithium-ion, semikonduktor, chip, memori flash dan
perangkat hard drive untuk klien, seperti Apple, Sony, HTC dan Nokia
mulai perlahan meninggalkan bisnisnya dengan memulai untuk menciptakan
produk baru.
Pada tahun 2010 Samsung menjadi salah satu vendor terbesar dalam
pasar telepon dan ponsel smartphone, termasuk produk-produk Samsung
Galaxy.Samsung telah menjadi pembuat panel LCD sejak tahun 2002,
menjadi produsen TV dan ponsel terbesar sejak 2011 dan menggeser posisi
Apple Inc sebagai perusahaan teknologi terbesar di dunia.

Dalam sejarah berdirinya perusahaan ini, Samsung Electronics
memproduksi peralatan elektronik dan listrik Termasuk televisi, kalkulator,
lemari es, AC dan mesin cuci pada awal berdirinya di tahun 1969. Pada
tahun 1970, Samsung Group mendirikan anak perusahaan lain yaitu

Samsung-NEC dan juga bekerjasama dengan NEC Corporation asal Jepang
untuk memproduksi peralatan rumah tangga dan perangkat audiovisual.
Pada tahun 1974, kelompok ini berkembang menjadi bisnis
semikonduktor dengan mengakuisisi Korea Semiconductor yang merupakan
salah satu pembuat chip pertama di dalam negeri pada saat itu. Pada 1981,
Samsung Electric Industries telah memproduksi lebih dari 10 juta unit TV
hitam-putih. Pada bulan Februari tahun 1983, pendiri Samsung Lee Byungchull, membuat pengumuman bahwa Samsung akan menjadi penjual
DRAM (dynamic random access memory).
Satu tahun kemudian, Samsung menjadi perusahaan ketiga di dunia
yang mengembangkan DRAM 64kb. Pada tahun 1988, Samsung Electric
Industries bergabung dengan Samsung Semiconductor & Komunikasi dan
membentuk Samsung Electronics.
Pada bulan April 2011, Samsung Electronics menjual operasi HDD
komersial untuk Seagate Technology seharga sekitar US $ 1,4 miliar.
Pembayaran tersebut terdiri dari 45.2 juta saham Seagate yang senilai $

687.5 juta AS dan sejumlah uang tunai untuk sisanya.
3.3 Analisis Ekuitas Merek Apple dan Samsung
A. Persepsi merek Apple dan Samsung :
- Fitur Menarik : 8 orang dari 10 Responden menjawab Apple
memiliki fitur lebih menarik dibanding Samsung. Fitur fitur
unggulan yang ditawarkan diantaranya game, aplikasi bisnis,
personalisasi. Bahkan developer game konsol playstation , Xbox
-

sudah focus membuat game baru umtuk ios.
System Operasi : 9 orang dari 10 Responden menjawab System
operasi Apple dinilai responden lebih baik karena OS ios ketika
digunakan jarang sekali mengalami hang atau eror saat
digunakan dan OS ios hanya bias digunkana di produk Apple
saja, tidak seperti Android yang banyak digunakan di beberapa
merek handphone.

-

Harga : 10 orang dari 10 responden menjawab bahwa harga
Apple lebih mahal dibanding Samsung, tetapi dengan harga yang
mahal sepadan dengan kualitas yang dimiliki oleh Apple. Itulah
yang membuat para konsumen tetap membeli Apple walaupun

dengan harga yang mahal.
B. Loyalitas merek Apple dan Samsung :
- Menggunakan gadget dengan merek yang sama : 5 orang dari 10
responden menjawab setia menggunakan produk dari Apple dan
5 orang sering berganti merek. Hal itu karena konsemen bisa
merasakan teknologi yang terus berkembang yang dilakukan oleh
-

Apple.
Konsumen merekomendasikan merek kepada orang lain : 6 dari
10 responden menjawab pernah merekomendasikan merek

-

gadget yang konsumen pakai yaitu Apple kepada orang lain.
Mementingkan aplikasi dibandingkan merek : 8 orang dari 10
responden menjawab lebih memilih aplikasi yang dapat
mendukung kinerja, mobilitas, dalam beraktifitas sebagai factor
utama. Apple memiliki segudang aplikasi berkualitas dan
menarik dimarketnya, hamper semua developer mobile membuat

aplikasi untuk ios.
C. Asosiasi merek Apple dan Samsung :
- Produk elegan lebih percaya diri : 7 orang dari 10 responden
menjawab lebih percaya diri apabila menggunakan gadget dari
Apple karena menunjang gaya hidup konsumen yang meliputi
kebutuhan teknologi canggih, penampilan, dan kebanggan
-

konsumen apabila memakai produk dari Apple.
Keunggulan operating system : 7 orang dari 10 responden
menjawab lebih menyukai operating system dari Apple yang
disebut ios. Berbeda dengan operating system android. Ios
dikenal lebih eksklusif karena hanya ada pada perangkat gadget
merek Apple saja, berbeda dengan android yang hampir semua
vendor gadget memakainya. Selain dikenal ekslusif pengguna ios
merasakan kenyamanan saat menggunakan ios karena ketika

dipakai jarang sekali gadget mengalami hang atau eror.
D. Kesan kualitas merek Apple dan Samsung :

-

Daya tahan produk : 5 orang dari 10 responden menjawab apple
lebih tahan lama dan 5 orang sisanya menjawab Samsung juga
mempunyai daya tahan. Daya tahan produk keduanya sama sama

-

meiliki kualitas yang baik.
Estetika produk : 6 orang dari 10 responden menjawab Apple
memiliki estetika produk yang baik. Dengan keunggulan design
yg slim dapat menjadi daya tarik konsumen untuk memakai
produk Apple.

IV
KESIMPULAN
1. Analisa ekuitas merek

Apple untuk masing – masing dimensi

persepsi kualitas merek, loyalitas merek, asosiasi merek, dan
kesadaran merek beragam keunggulan yang tidak jauh berbeda
dengan pesaingnya mulai dari tampilan fisik luar hingga kecepatan
system pengoprasian, asosiasi atau atribut merek yang terkandung
dalam sebuah produk menjadi suatu faktor pendukung dalam
menunjang ekuitas suatu merek. Apple provider gadget ternama di
dunia telah membuktikannya, berdasarkan pada penelitian ini produk
– produk apple dengan tampilan elegan mampu meningkatkan rasa
percaya diri pemakainya dengan segala inovasi yang terus
berkembang.
2. Analisa ekuitas merek Samsung untuk masing – masing dimensi
persepsi kualitas merek memiliki banyak keunggulan yang hampir
sama. Beberapa kemiripan yang ditunjukan mulai dari atribut sampai
dengan sikap konsumen yang ditujukkan menyatakan bahwa produk
ini telah sampai pada level top up mind konsumen.
3. Analisa ekuitas merek Apple dan Samsung
memiliki suatu
kesamaan dalam menciptakan merek sebuah produk terbaru, antara
lain persepsi kualitas yang dimiliki dalam spesifikasi produk- produk
tersebut. Asosiasi merek atau atribut, loyalitas merek konsumen
kedua termasuk kedalam kategori, konsumen akan secara spontan
menyebut nama merek tersebut ketika diberikan stimulus kata – kata.

DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David A., 1996. Measuring Brand Equity Across Products
and Markets. California Management Review, Vol. 38, No. 3.
Assael, Henry. 1998. Consumer Behaviour and Marketing Action.
Sixth Edition. Cincinnati Ohio: International Thomson Publishing Co.
Kartajaya, Hermawan. 2010. Brand Operation. MIM Academic. Esensi,
Erlangga Group. Jakarta.
Kotler,

Philip.

2000. Manajemen

Pemasaran-Perencanaan,

Implementasi dan Pengendalian. Jilid 1 dan 2, Edisi Millenium, penerbit
Salemba Empat-prentice Hall.