Chapter I Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Buah Terong Lalap Ungu (Solanum melongena L).

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dewasa ini telah banyak diungkapkan bahaya lingkungan yang tidak sehat
anatara lain terbentuknya radikal bebas. Asap kendaraan bermotor, asap rokok dan
asap dari industri menyumbang ratusan bahan kimia yang mengakibatkan
pembentukan radikal bebas. Radikal bebas dapat masuk dan terbentuk dalam
tubuh melalui pernafaan, kondisi lingkungan yang tidak sehat dan makanan yang
berlemak (Kumalaningsih, 2006).
Radikal bebas adalah atom atau gugus atom yang memiliki satu atau lebih
elektron tidak berpasangan, sehingga senyawa tersebut sangat reaktif mencari
pasangan. (Fessenden dan Fessenden, 1986). Radikal bebas cenderung menangkap
elektron dari molekul lain dan kemudian membuat senyawa baru yang tidak
normal yang akan menyebabkan reaksi berantai. Radikal bebas dapat diatasi
dengan adanya senyawa antioksidan (Kosasih, 2004).
Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang
dapat memberikan elektronnya kepada molekul radikal bebas dan dapat memutus
reaksi berantai dari radikal bebas (Kumlaningsih, 2006). Tubuh memiliki
mekanisme pertahanan antioksidan dalam bentuk enzim antioksidan dan zat
antioksidan untuk menetralisir radikal bebas, tetapi karena perkembangan industri

yang pesat, manusia berkontak dengan berbagai sumber radikal bebas yang
berasal dari lingkungan dan dari kegiatan fisik yang tinggi sehingga sistem
pertahanan antioksidan dalam tubuh tidak memadai (Silalahi, 2006). Jumlah
senyawa radikal bebas yang lebih banyak darijumlah antioksidan dalam tubuh,

1
Universitas Sumatera Utara

akan menyerang komponen lipid, protein maupun DNA sehingga mengakibatkan
kerusakan-kerusakan yang disebut dengan stress oksidatif. Proses perusakan oleh
radikal bebas tersebut dapat dihambat dengan antioksidan tambahan yang berasal
dari bahan makanan, terutama dari sayur-sayuran dan buah-buahan. Misalnya:
vitamin C, vitamin E, β-karoten, dan flavonoid (Winarsi, 2007). Antioksidan
alami yang berasal dari makanan seperti sayur-sayuran dan buah-buahan dapat
memberikan manfaat yang baik dalam mempertahankan tubuh dari gangguan
kesehatan dan menghambat proses penuaan (Kosasih, dkk., 2004).
Salah satu sayuran yang memiliki aktivitas antioksidan adalah terong.
Terong termasuk sayuran

yang banyak digemari berbagai kalangan. Terong


biasanya dikonsumsi dengan cara dimasak, namum ada beberapa jenis terong
yang dapat dimakan sebagai lalap segar. Selain sebagai bahan makanan, terong
bermanfaat untuk mengobati berbagai penyakit, seperti kanker, hipertensi,
hepatitis, diabetes, arthritis, asma dan bronchitis (Persid dan Verma, 2014;
Kandoliya, dkk., 2015). Kandungan gizi pada terong cukup tinggi antara lain:
protein, vitamin A, vitamin B, dan Vitamin C (Saparinto, 2013).
Terong merupakan sayuran yang memiliki kapasitas dalam memerangkap
radikal bebas berdasarkan kandungan fenoliknya (Tiwari, dkk., 2009).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

pada sample terung ungu,

diperoleh hasil bahwa terung ungu memiliki potensi sebagai antioksidan
(Martiningsih, dkk., 2014). Penelitian ini menggunakan terung ungu dengan jenis
yang berbeda, yaitu terong lalap ungu atau terung gelatik. Terong ini di wilayah
Jawa Barat biasa dimakan sebagai lalap mentah (Haryoto, 2009). Sayur dan buah
yang berwarna ungu mempunyai manfaat bagi kesehatan tubuh karena kandungan

2

Universitas Sumatera Utara

antosianinnya cukup tinggi (Astawan dan Kasih, 2008). Komponen fenolik utama
dari kulit terong adalah antosianin. Antosianin merupakan pigmen

berwarna

merah atau ungu pada sayur-sayuran dan buah-buahan. Antosianin merupakan
antioksidan yang memiliki potensi tinggi sebagai pemerangkap radikal bebas
(Persid dan Verma, 2014; Jung, dkk., 2011).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan karakterisasi
simplisia dan skrining fitokimia serta uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah
terong lalap ungu dengan metode pemerangkapan radikal bebas 1,1-diphenyl-2picryhydrazil (DPPH).

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. apakah karakteristik simplisia buah terong lalap ungu dapat ditentukan?
b. apakah golongan senyawa kimia yang terkandung dalam buah terong lalap
ungu ?

c. apakah nilai IC50 ekstrak etanol buah terong lalap ungu termasuk kedalam kategori
sangat kuat?

1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka hipotesis dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
a. karakteristik simplisia buah terong lalap ungu dapat ditentukan.
b. kandungan golongan senyawa kimia dalam serbuk simplisia buah terong

3
Universitas Sumatera Utara

lalap ungu adalah steroid/triterpenoid, alkaloid, glikosida, flavonoid, saponin,
dan tanin.
c. nilai IC50 ekstrak etanol buah terong lalap ungu termasuk ke dalam kategori
sangat kuat.

1.4 Tujuan
Berdasarkan hipotesis diatas, maka tujuan penelitian dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:

a. untuk mengetahui karakterisasi simplisia buah terong lalap ungu.
b. untuk mengetahui kandungan golongan senyawa kimia yang terdapat pada
simplisia buah terong lalap ungu.
c. untuk mengetahui nilai IC50 dan kategori kekuatan aktivitas antioksidan ekstrak
etanol buah terong lalap ungu.

1.5 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi tentang
karakteristik simplisia dan golongan senyawa kimia buah terong lalap ungu, serta
dapat menambah data penelitian dalam usaha pemanfaatan tumbuhan buah terong
lalap ungu sebagai antioksidan.

4
Universitas Sumatera Utara

1.6 Kerangka Pikir Penelitian
Kerangka pikir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.1 dibawah ini:
Variabel Bebas

Variabel Terikat


Karakteritik
simplisia

Serbuk simplisia
buah terong lalap
ungu

Skrining
fitokimia

Eksrtak etanol
buah terong lalap
ungu

Parameter

- Makroskopik
- Mikroskopik
- Kadar air

- Kadar sari yang larut
dalam air
- Kadar sari yang larut
dalam etanol
- Kadar abu total
- Kadar abu yang tidak
larut dalam asam

- Steroida/triterpenoida
- Alkaloid
- Glikosida
- Flavonoid
- Saponin
- Tanin

Aktivitas
antioksidan
dengan
pemerangkapan
radikal bebas

DPPH

Nilai IC50

Gambar 1.1 Skema kerangka pikir penelitian

5
Universitas Sumatera Utara