Kepatuhan dan Indikator Tata Kelola Peru (1)

Kepatuhan dan Indikator Tata Kelola Perusahaan di Malaysia
Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara
obyektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai
pernyataan perihal tindakan dan transaksi bernilai ekonomi,
untuk memastikan tingkat kesesuaian antara pernyataan
tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta
mengkomunikasikan hasil-hasilnya pada para pemakai yang
berkepentingan.
Nurhalima

Kebutuhan atas kepastian pemenuhan syariah ini mendorong
munculnya fungsi audit baru, yaitu audit syariah. Dalam hal ini, auditor syariah
memegang peran penting untuk memastikan akuntabilitas laporan keuangan dan
pemenuhan aspek syariah.

Audit syariah menurut Bank Negeri Malaysia (BNM) adalah penilaian independen
secara periodik dan penjaminan yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan
menambahkan derajat kesesuaian pada operasi lembaga keuangan islam ( Islamic
Financial Institutions ), dengan tujuan memastikan sistem kontrol internal yang ada
sesuai dengan asas syariah.


Audit Syariah dilakukan oleh departemen independen yang menjadi bagian dari
audit internal dalam melakukan pemeriksaan dan evaluasi pada suatu institusi dan
melihat kesesuaiannya dengan aturan syariah, fatwa, dan ketentuan lainnya yang
diterbitkan oleh lembaga keuangan syariah dan Dewan Pengawas Syariah (DPS).

Pentingnya Audit Syariah eksternal yang akan dilakukan untuk memeriksa
kesehatan dari internal sistem kontrol di Islamic Financial Institutions (IFI).
pengendalian internal dirancang dan disesuaikan dalam dua Lembaga Keuangan
Islam ( Islamic Financial Institutions ), yaitu Bank Islam Malaysia Berhad (BIMB) and
Bahrain Islamic Bank (BIB). Kedua bank diukur dengan menggunakan standar
AAOIFI dan BNM dalam hal kepatuhan syariah.

Peneliti Shahul dan Mulyany (2007) menggunakan BIMB dan BIB untuk mengukur
Islamicity index dalam penelitian mereka. Dari dua bank tersebut, yang diperlukan
informasi untuk penelitian akan diekstraksi menggunakan metode eksplorasi. ada 3
indikator utama disorot untuk menghitung Islamicity index untuk bank Islam, yaitu

syariat Indikator kepatuhan, indikator tata kelola perusahaan dan indikator tanggung
jawab sosial.


Penelitian yang dilakukan oleh Zurina Shafii dan Supiah Salleh (2010). Berdasarkan
daftar Pengendalian Internal, hasilnya dapat dirangkum sebagai berikut. Syariat
Kepatuhan BIMB 92,5% dan BIB 51,8%. Komponen Pengendalian Internal BIMB
100% dan BIB 100%. Secara keseluruhan Skor BIMB 97,6% dan BIB 69,8%.

Berdasarkan skor di atas, dalam hal pengungkapan dalam laporan tahunan untuk
tahun 2009, BIMB mencetak gol di 97,6% dibandingkan dengan BIB yang hanya di
69,8%. Ini mungkin karena ada unsur-unsur tertentu yang dibutuhkan dalam standar
tetapi tidak dilaporkan dalam laporan tahunan BIB. Namun, tidak berarti bahwa BIB
gagal mematuhi standar. BIB mungkin telah memenuhi di tingkat organisasi tetapi
tidak melaporkannya di laporan tahunan.

Penulis: Nurhalima
Pengurus KPMKT Cabang Jakarta Periode 2016 - 2018
Mahasiswa STEI SEBI jurusan Akuntansi Syariah (semester VII).
Asal Bontang Kalimantan Timur