Foam Bitumen (CMRFB) adalah sesuai Spesifikasi Khusus Daur Ulang Campuran Beraspal Dingin Lapis Pondasi dengan Foam Bitumen (Cold Mix Recycling Base by Foam Bitumen, CMRFB-Base) dengan nilai ITS minimal 300 kPa, nilai TSR minimal 80 dan
PERENCANAAN KOMPOSISI DAUR ULANG CAMPURAN DINGIN
PADA PERKERASAN LAMA SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN
STRUKTUR LAPISAN PONDASI ATAS (STUDI KASUS JALAN PANTAI
UTARA)
1
2
3 RACHMAD BASUKI , CHOMAEDHI , M.A.WILDAN
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Email : rabas@ce.its.ac.id
alur jalan pantai utara pulau jawa (Pantura) merupakan jalur transportasiAbstrak — J
strategis dan ekonomis dengan volume lalu lintas padat dan beban kendaraan tinggi.
Permukaan jalan yang ada merupakan lapisan beraspal yang cukup tebal hasil pelapisan
(overlay) beberapa kali dan lapis pondasi jalan yang ada diperkirakan sudah mengalami
penurunan kekuatan sehingga memerlukan peningkatan. Salah satu upaya untuk
memperbaiki jalan adalah dengan pengembangan teknologi recycling atau daur ulang.
Cement Treated Recycling Base (CTRB) dan Cold Mix Recycling by Foam Bitumen
(CMRFB) adalah teknologi stabilisasi pondasi jalan dengan system daur ulang campuran
dingin pada perkerasan jalan. Prinsip dari proses ini adalah memanfaatkan material jalan
yang ada yang sudah tidak memiliki nilai struktur untuk diolah dan ditambah bahan
additive sehingga dapat dipergunakan kembali dengan nilai struktur yang lebih tinggi.
Dalam penelitian ini dilakukan dua tahap proses yaitu proses Cement Treated Recycling
Base (CTRB) dan proses Cold Mix Recycling by Foam Bitumen (CMRFB). Persyaratan
mutu benda uji Cement Treated Recycling Base (CTRB) adalah sesuai Spesifikasi Khusus
Divisi VI B CTR/08/01 dengan nilai minimal kuat tekan bebas / Unconfined Compressive
2 Strenght (UCS) 30 Kg/cm . Sedangkan persyaratan mutu benda uji Cold Mix Recycling by
Foam Bitumen (CMRFB) adalah sesuai Spesifikasi Khusus Daur Ulang Campuran
Beraspal Dingin Lapis Pondasi dengan Foam Bitumen (Cold Mix Recycling Base by Foam
Bitumen, CMRFB-Base) dengan nilai ITS minimal 300 kPa, nilai TSR minimal 80% dan
nilai UCS minimal 700 kPa.
Hasil penelitian untuk proses Cement Treated Recycling Base (CTRB) didapatkan
komposisi optimal dengan kadar semen 3,6%. Sedangkan pada proses pekerjaan Cold Mix
Recycling by Foam Bitumen (CMRFB) didapatkan komposisi optimal yaitu RAP (68,5%) +
Agregat 10 - 15 (15%) + Agregat 5-10 (15%) + Semen (1,5%). Dari komposisi tersebut
menghasilkan kadar foam bitumen yang optimal 2,55% dengan nilai ITS Dry sebesar 555
kPa dan nilai ITS Soaked sebesar 460 kPa. Dari segi biaya pekerjaan lapis pondasi daur
ulang campuran dingin / Cold Mix Recycling by Foam Bitumen (CMRFB) lebih hemat jika
dibandingkan dengan lapis pondasi Asphalt Treated Base (ATB) sebesar 43,25%.
Kata kunci — Daur Ulang Campuran Dingin, Cement Treated Recycling Base (CTRB),
Cold Mix Recycling by Foam Bitumen (CMRFB), Foam Bitumen
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lapis perkerasan jalan adalah suatu pelapis pada permukaan tanah yang dipadatkan dan diberi perkeras tambahan yang lebih kuat untuk dapat menahan beban lalu-lintas di atasnya. Untuk menjaga fungsi perkerasan jalan lebih lama, maka lapis perkerasan tersebut dirancang sedemikian rupa agar tidak cepat rusak atau lepas. Hal ini dapat teratasi dengan penemuan aspal yang berfungsi sebagai pelekat antar batuan / agregat. Dengan kombinasi agregat dan proses pencampuran aspal yang optimal akan mengasilkan suatu lapis perkerasan jalan yang kuat dan memiliki waktu layak yang panjang.
Namun, pertimbangan ekonomi dan lingkungan telah mendorong manusia melakukan daur ulang untuk menciptakan suatu inovasi. Tak terkecuali pada teknologi perkerasan jalan raya. Salah satu inovasi yang dihasilkan adalah teknologi dalam proses pencampuran aspal menggunakan bahan daur ulang yang berasal dari pengupasan sisa perkerasan lama yang dikombinasikan dengan bahan yang baru. Permintaan daur ulang lapis perkerasan semakin meningkat yang disebabkan oleh mahalnya harga aspal yang seiring dengan kenaikan harga minyak dunia dan kelangkaan agregat yang memenuhi spesifikasi. Hingga saat ini pertimbangan ekonomi dan isu lingkungan yang semakin mendasari dilakukan daur ulang untuk menjaga kelestarian serta mengurangi limbah aspal dari penggarukan. Selain itu, perbaikan jalan dengan pelapisan ulang pada perkerasan lama (overlay) akan menambah elevasi jalan dan apabila dilakukan terus menerus akan membentuk ketebalan lapisan perkerasan yang tinggi dan akan berakibat terganggunya drainase, ketinggian bahu dan kerb jalan.
Jalur jalan pantai utara pulau jawa (Pantura) merupakan jalur transportasi strategis dan ekonomis dengan volume lalu lintas padat dan beban kendaraan tinggi. Permukaan jalan yang ada merupakan lapisan beraspal yang cukup tebal hasil pelapisan (overlay) beberapa kali dan lapis pondasi jalan yang ada diperkirakan sudah mengalami penurunan kekuatan sehingga memerlukan peningkatan.
Salah satu upaya memperbaiki kerusakan jalan adalah dengan pengembangan teknologi recycling terhadap perkerasan yang rusak menjadi pondasi dan stabilisasi tanah dasar dengan semen. Prinsip dari proses ini adalah memanfaatkan material jalan yang ada yang sudah tidak memiliki nilai struktur untuk diolah dan ditambah bahan additive sehingga dapat dipergunakan kembali dengan nilai struktur yang lebih tinggi.
Cement Treated Recycling Base (CTRB)
dan Cold Mix Recycling by Foam Bitumen (CMRFB) adalah teknologi stabilisasi pondasi jalan dengan system daur ulang campuran dingin pada perkerasan jalan. Material yang didaur ulang dengan campuran dingin ini umumnya dimanfaatkan dari material yang sudah ada di perkerasan lama dan digunakan sebagai lapis pondasi atas/Cement treated Recycling Base (CTRB) dan lapisan pondasi atas tambahan/ Cold
Mix Recycling by Foam Bitumen (CMRFB).
Pengembangan teknologi daur ulang campuran dingin ini diharapkan tidak hanya memperbaiki lubang atau kerusakan yang terjadi tetapi juga memperkuat struktur jalan agar lebih tahan lama dan tidak mudah rusak kembali. Dengan teknologi daur ulang campuran dingin aspal bekas dari jalan yang rusak, dapat membuat kekerasan mendekati beton, tetapi jalan lebih lentur. Sehingga jika tanah dasarnya turun, maka aspalnya ikut turun. Sedangkan jika menggunakan beton, jika tanah dasarnya turun, maka akan retak sehingga jalan beton tersebut harus dibongkar. Hal ini jelas menambah biaya, tenaga dan waktu sehingga dinilai kurang efisien. Dengan teknologi daur ulang campuran dingin hanya tanah dasarnya saja yang diperbaiki dan diperkeras. 3 agustus 2007).
Teknologi daur ulang campuran dingin juga akan mengurangi pemakaian material baru, perlindungan sumber daya alam, penghematan sumbere daya dan penghematan biaya konstruksi dan proses industri merupakan hal yang sangat penting dipertimbangkan. Jika menggunakan material baru (aspal concrete, lapisan base, material pilihan) akan membuat harga proyek jalan jauh lebih mahal dibandingkan teknologi daur ulang campuran dingin karena membuang material lama dan mencari menggunakan material baru dengan biaya besar.
Kuat tekan dan kuat tarik dicapai suatu bahan benda uji yang distabilisasikan dengan semen sebagaian besar ditentukan oleh jumlah dari semen yang ditambahkan, tipe bahan dan densitas bahan yang dicampur (wirtgen, 2004). Teknologi daur ulang campuran dingin dengan menggunakan material lama untuk perbaikan jalan tidaklah membutuhkan biaya besar karena hanya mengolah material yang lama. Keunggulan berikutnya yaitu disisi pertimbangan lingkungan dan bahan bakar. Untuk sisi pertimbangan lingkungan yang mana sedapat mungkin diminimalisasi penggalian material baru yang akan bermuara terhadap menurunnya aktivitas pengerusakan lingkungan. Dan untuk disisi pertimbangan bahan bakar yaitu dengan tidak membutuhkan material baru sehingga tidak mengeluarkan biaya pengangkutan (biaya bahan bakar).
Disisi lain diperlukan inovasi agar dapat menghemat penggunaan agregat dan aspal . Salah satu bentuk penghematan adalah Teknologi Daur Ulang Campuran Dingin dengan bahan tambah Semen dan pengikat
Foam Bitumen . Dengan menggunakan
teknologi Daur Ulang (Recycling) dapat menghemat penggunaan agregat sebesar 45% dan Aspal Baru sebesar 60%. Selain itu juga meningkatkan nilai ekonomis bahan garukan, menghemat energi untuk transportasi material, mempertahankan
geometric dan elevasi jalan serta
melestarikan sumber alam. Alasan menggunakan teknologi Daur Ulang Campuran Dingin dari segi biaya kita dapat menghilangkan atau mengurangi angkutan material, menggunakan kembali material hasil garukan, menghemat upah tenaga kerja karena waktu pelaksanaan yang lebih singkat serta menghemat energi karena tidak memerlukan pemanasan material. Dari segi penghematan waktu dengan mesin Daur ulang yang modern dapat diproduksi rata- rata 8000m2/hari serta mengurangi resiko kecelakaan dan gangguan lalu-lintas, karena waktu pelaksanaan yang singkat.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu sebelumnya, mutu yang diperoleh untuk
Cement Treated Recycling Base (CTRB)
pada rehabilitasi jalan Boyolali – Kartosuro dengan menggunakan RAP (Reclamed
Asphalt Pavement ) telah memenuhi
persyaratan Unconfined Compressive
Strenght (UCS) dengan kadar semen 5% - 6%.
Dari permasalahan diatas, maka penulis ingin merencakan komposisi RAM (Reclamed Agregat Material) dan RAP (Reclamed Asphalt Pavement) sebagai daur ulang campuran dingin dengan memilih judul tugas akhir “Perencanaan Komposisi Daur Ulang Campuran Dingin Pada Perkerasan Lama Sebagai Alternatif Peningkatan Struktur Lapisan Pondasi Atas (Studi Kasus Jalan Pantai Utara)”.
1.2 Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas maka permasalahan yang akan dibahas adalah :
1. Berapakah kadar semen maksimum yang digunakan dalam pekerjaan Cement
1. Dalam tugas akhir ini hanya meliputi komposisi campuran dingin yaitu
5. Benda uji Cold Mix Recycling by Foam
(UCS) dalam bentuk silinder diameter 7 cm dan tinggi 14 cm atau sebagai benda uji kuat tekan silinder beton dalam bentuk silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Pengujian dilakukan pada umur 7 hari.
3. Berapakah nilai kuat tekan benda uji
6. Material Reclaimed Agregat Pavement (RAM) dan Reclaimed Aspal Pavement (RAP) yang digunakan pada daur ulang campuran dingin diambil dari hasil pengerukan ruas jalan Batang - Pekalongan (Jalan Pantai Utara).
7. Pengujian benda uji CMRFB menggunakan metode ITS (Indirect
Treated Recycling Base (CTRB).
Tensile Strenght) dan UCS (Unconfined Compressive Strenght).
8. Aspal yang digunakan adalah aspal pen 60/70.
1.3 Batasan Masalah
9. Air yang dipakai adalah air yang berada di Laboratorium Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V yaitu air PDAM Surabaya.
Cement Treated Recycling Base (CTRB)
Pada tugas akhir ini dilakukan pembatasan pembatasan masalah sebagai berikut :
uji berdiameter 15 cm cm (lalu lintas rencana > 5.000.000 ESA ) menggunakan alat kepadatan berat sesuai SNI 03-1743-1989. Pengujiannya dilakukan sesuai dengan Spesifikasi khusus CMRFB.
dengan membandingkan terhadap analisa biaya overlay (hotmix) pada lapisan AC- BC (Asphalt Concreate Base Coarse) dan AC base/ATB (Asphalt Treated Base).
Recycling by Foam Bitumen (CMRFB)
6. Bagaimanakah analisa biaya komposisi bahan untuk pekerjaan Cold Mix
Recycling by Foam Bitumen (CMRFB).
5. Berapakah nilai kuat tekan benda uji UCS dan ITS pada pekerjaan Cold Mix
Mix Recycling by Foam Bitumen (CMRFB).
4. Berapakah penambahan Foam Bitumen yang diperlukan dalam pekerjaan Cold
UCS/kuat tekan beton silinder pada pekerjaan Cement Treated Recycling Base (CTRB).
Bitumen (CMRFB).
(CTRB) dan pekerjaan Cold Mix Recycling by Foam
Treated Recycling Base
2. Berapakah penambahan fresh agregat yang digunakan dalam pekerjaan Cement
Bitumen (CMRFB) dalam bentuk benda
1.4 Tujuan
Base (CTRB) untuk kuat tekan bebas / Unconfined Compressive Strenght
sesuai dengan Pd-T-08-2005-B 4. Benda uji Cement Treated Recycling
3. Gradasi lapisan pondasi atas dengan tambahan semen untuk pekerjaan
(CMRFB).
Recycling Base (CTRB) dan lapisan Cold Mix Recycling by Foam Bitumen
Tujuan dalam tugas akhir ini adalah : 1.
Mengetahui kadar semen optimum yang digunakan pada pekerjaan Cement
Treated Recycling Base (CTRB).
2. Mengetahui berapa persen fresh agregat yang digunakan pada pekerjaan Cement
Treated Recycling Base (CTRB) dan Cold Mix Recycling by Foam Bitumen
(CMRFB).
3. Mengetahui besarnya kuat tekan bebas (UCS) atau kuat tekan beton silinder pada benda uji Cement Treated
Recycling Base (CTRB).
2. Daur ulang campuran dingin ini adalah sebagai lapisan Cement Treated
dan Cold Mix Recycling by Foam Bitumen (CMRFB).
Cement Treated Recycling Base (CTRB)
4. Mengetahui berapa persen Foam
Bitumen yang diperlukan dalam
pekerjaan Cold Mix Recycling by Foam Bitumen (CMRFB).
5. Mengetahui besarnya nilai ITS (Indirect dan UCS (Unconfined
Tensile Strenght) Compressive Strenght) pada benda uji Cold Mix Recycling by Foam Bitumen (CMRFB).
6. Mengetahui jumlah harga bahan komposisi yang digunakan untuk pekerjaan Lapis Pondasi Daur Ulang Campuaran Dingin / Cold Mix Recycling
by Foam Bitumen (CMRFB) dengan
membandingkan terhadap analisa biaya pada Lapis Pondasi ATB (Asphalt
Treated Base) .
1.5 Manfaat
Adapun manfaat dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui karakteristik dari daur ulang campuran dingin Cement Treated
Recycling Base (CTRB) dan Cold Mix Recycling by Foam Bitumen (CMRFB).
2. Dapat memberikan tambahan wacana dan referensi dibidang pengembangan bahan Gambar 1. Diagram Alir Metodologi penelitian perkerasan jalan.
Untuk mempermudah pembahasan dan agar tidak menyimpang terlalu jauh, maka
diberikan suatu batasan studi dimana di
ISI UTAMA
dalamnya memuat hal-hal yang harus dikerjakan dan hal-hal yang tidak perlu
2.1 Metodologi
dikerjakan dalam studi, serta asumsi-asumsi Secara general diagram alir metodologi yang diambil untuk mempermudah penelitian dapat dilihat pada gambar 1. penyelesaian studi ini.
2.1.1 Studi Pustaka
2.1.2 Data dan Peraturan
Tahap ini adalah mencari referensi tentang Untuk memahami materi yang akan dibahas, pekerjaan daur ulang campuran dingin, baik maka dilakukan studi literatur mengenai: dalam pekerjaan uji Cement Treated
1. Teori tentang daur ulang campuran dingin.
Recycling Base (CTRB) maupun pekerjaan
2. Spesifikasi Cement Treated Recycling
Cold Mix Recycling by Foam Bitumen Base (CTRB).
(CMRFB).
3. Spesifikasi Cold Mix Recycling by Foam Bitumen (CMRFB).
4. SNI Pengujian bahan agregat dan aspal halnya dengan JMD pekerjaan CTRB untuk campuran daur ulang campuran yaitu melakukan pengujian fisik bahan dingin. material. Pengujiannya antara lain :
5. Metode perencanaan daur ulang campuran dingin, Cement Treated Recycling Base A.
RAP (Reclaimed Asphalt Pavement) (CTRB) dan Cold Mix Recycling by Foam
- Bitumen (CMRFB).
Pengujian analisa saringan
B.
Agregat Baru Pengujian analisa saringan
- 2.1.3 Tes Pit
- Pengambilan sample material alat abrasi
- menggunakan metode tes pit, yaitu dengan
Pengujian keausan agregat dengan
Pengujian berat jenis agregat kasar cara mengambil material existing lapangan dan halus
- dengan menggunakan alat bor galian dengan 3 Pengujian angularitas kasar ukuran ± (5 x 5 x 50) cm . Bahan existing Pengujian butir pipih dan lo
- ini adalah RAM (Reclamed Aggregat Pengujian kadar rongga yang tidak
Material ) dan RAP (Reclamed Asphalt dipadatkan
- Pavement ). Sedangkan untuk agregat
Pengujian kelekatan agregat terhadap barunya diambil dari stockpile di AMP aspal terdekat lokasi pengambilan tes pit.
C.
Aspal Pengujian penetrasi
- 2.1.4 Perencanaan Campuran Pengujian titik lembek
- 1.
- Treated Recycling Base (CTRB).
Perencanaan campuran komposisi Cement Pengujian daktilitas
Pengujian titik bakar Pada tahap ini pertama-tama yang harus
Pengujian berat jenis
- dilakukan sebelum perencanaan Job Mix Foam Bitumen -
Design adalah melakukan pengujian fisik bahan material. Pengujiannya antara lain : Setelah dilakukannya pengujian fisik A. bahan material campuran komposisi
RAM (Reclaimed Agregat Material) CMRFB, maka selanjutnya direncanakan Pengujian analisa saringan.
- B.
Job Mix Design dengan cara batas amplop Agregat Baru gradasi spesifasi CMRFB. Hasil dari
- pengujian fisik baahan material bisa dilihat
Pengujian analisa saringan
- di tabel (terlampir)
Pengujian berat jenis agregat kasar
- alat abrasi C.
Pengujian keausan agregat dengan
2.2 Semen Pengujian Kepadatan Berat (Proctor Test)
- Setelah pengujian bahan material Dalam uji kepadatan ini sesuai dengan memenuhi spesifikasi, maka selanjutnya SNI 03-1743-1989. Komposisi yang dipakai dilakukan proses tahap Job Mix Design untuk dipakai uji kepadatan adalah hasil dari dengan cara batas amplop gradasi komposisi gabungan/Job Mix Design. spesifasi CTRB. Pengujian kepadatan ini untuk mencari berat 2.
Pengujian analisa saringan
isi kering tanah ( d lab) dan kadar air Perencanaan campuran komposisi Cold
ɣ
Mix Recycling by Foam Bitumen optimum/Optimum Moisture Content
(CMRFB). (OMC). Pengujian kepadatan ini Proses perencanaan Job Mix Design menggunakan metode D. (JMD) untuk pekerjaan CMRFB sama
2.2.1 Hasil Proctor Test Benda Uji Cement 1.
Uji Unconfined Compressive Strenght (UCS)
Treated Recycling Base (CTRB) Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Proctor Test Benda
Pengujian UCS digunakan untuk menguji
Uji Cement Treated Recycling Base (CTRB)
benda uji pada kadar air keseimbangan
BERAT ISI
yang diasumsikan sebagai kadar air
KADAR AIR NO KOMPOSISI KERING ɣ d OPTIMUM (%) 3 lapangan yang mewakili kondisi (gram/cm )
RAM(98%) + perkerasan. Ukuran benda uji Diameter 70
1 8,2 2,132 Semen (2%)
mm x tinggi 140 mm. Prosedur sesuai Pd
2 RAM(97%) + 8,0 2,145
T-08-2005-B.
Semen (3%) 2.
3 RAM(96%) + Uji Indirect Tensile Strength (ITS) 7,6 2,161 Semen (4%)
Pengujian ITS dilaksanakan pada kondisi
4 RAM(95%) + 7,4 2,177 kebasahan yang berbeda meliputi kondisi Semen (5%)
kering, rendaman dan kadar air seimbang
RAM(94%) +
5 7,0 2,198 Semen (6%)
(equilibrium). Nilai ITS ditentukan pada beban maksi-mum yang diperlukan hingga benda uji runtuh. Prosedur sesuai dengan Spesifikasi Khusus Daur Ulang Campuran Beraspal Dingin Lapis Pondasi dengan Foam Bitumen (Cold Mix Recycling Base
by Foam Bitumen , CMRFB-Base)
2.3.1 Hasil Pengujian Benda Uji Cement Treated Recycling Base (CTRB)
Tabel 3 Hasil Kuat Tekan Bebas Benda Uji
Cement Treated Recycling Base (CTRB)
Gambar 2 Grafik Proctor Test Benda Uji Umur 7 hari
CTRB
KUAT KUAT KUAT TEKAN KADAR TEKAN TEKAN BEBAS RATA - No SEMEN BEBAS BEBAS
2.2.2 Hasil dan Analisa Proctor Test Benda Uji
RATA (BENDA A) (BENDA B) Cold Mix Recycling by Foam Bitumen 2 2 2
(%) ( Kg/cm ) ( Kg/cm ) ( Kg/cm ) (CMRFB)
1
2.0
8.2
8.5
8.4 Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Proctor Test Benda
2
3.0
28
28
28.0
3
4.0
32
32
32.0 Uji Cold Mix Recycling by Foam Bitumen
4
5.0
42
42
42.0 (CMRFB)
5
6.0
71
69
70.0 BERAT ISI KADAR AIR KERING NO KOMPOSISI OPTIMUM
ɣ d (%) 3 (gram/cm ) RAP (68,5%) + Agregat 10-15 (15%) + Agregat 5-
1 4,3 2,182 10 (15%) + Semen (1,5%) RAP (60%) + Agregat 10-
2 20 (28,5%) + Agregat 0-5 3,7 2,187 (10%) + Semen (1,5%)
2.3 Pengujian Benda Uji
Gambar 3 Grafik Hubungan Kadar Semen dengan Kuat Tekan Bebas Tabel 5 Hasil Benda Uji CMRFB Komposisi
2 Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai Foam Kadar Rata - Rata - Rata - Rata - Rata - Rata Rata Rata Rata Rata
Bitumen
ITS UCS UCS
ITS Dry TSR Soaked Dry Soaked 1.50 534.71 416.16 77.83 801.40 627.45 2.00 536.14 419.83
78.30 810.83 636.64 2.50 543.88 422.92 77.76 820.57 641.51 3.00 608.74 505.77 83.09 916.39 764.82
Gambar 4 Grafik Hubungan Kadar Semen dengan Kadar Air Optimum Gambar 6 Grafik Hubungan Kadar Foam Bitumen dengan Nilai ITS Komposisi 1
Gambar 5 Grafik Hubungan Kadar Semen dengan Berat Isi Kering Maksimum Dari hasil tabel 3 dan gambar 3-5, maka didapatkan kadar semen yang optimal yaitu sebesar 3,6%.
2.3.2 Hasil Pengujian Benda Uji Cold Mix
Recycling by Foam Bitumen (CMRFB)
Tabel 4 Hasil Benda Uji CMRFB Komposisi
1 Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai Foam Kadar Rata - Rata - Rata - Rata - Rata - Rata Rata Rata Rata Rata
Bitumen
ITS UCS UCS
ITS Dry TSR Soaked Dry Soaked 1.50 547.77 417.38 76.20 827.70 627.45
Gambar 7 Grafik Hubungan Kadar Foam
2.00 537.81 425.42 79.10 810.65 641.39
Bitumen dengan Nilai ITS Komposisi 2
2.50 566.55 465.44 82.15 851.73 705.84 3.00 543.64 432.37 79.53 819.60 652.27
Sesuai dengan syarat spesifikasi CMRFB, untuk benda uji CMRFB dengan diameter 15 cm adalah nilai ITS minimum 300 kPa. TSR minimum 80% dan UCS minimum 700 kPa, maka untuk komposisi 1 dari tabel 4 yang memenuhi persyaratan adalah benda uji dengan kadar foam bitumen 2,5%. Sedangkan untuk komposisi 2 dari tabel 2 yang memenuhi persyaratan adalah benda uji dengan kadar foam bitumen 3%. Dari hasil gambar 6 didapatkan untuk komposisi 1 kadar foam bitumen yang optimal adalah sebesar 2,55%, sedangkan untuk komposisi 2 dari gambar 7 belum didapatkan kadar foam bitumen yang optimal dikarenakan masih ada kenaikan nilai ITS pada kadar foam bitumen 3%. Dikarenakan tujuan dari penelitian ini adalah pemanfaatan bahan agar memperoleh nilai yang optimum dan biaya yang efisien, maka komposisi 1 yang dipakai.
1 Mandor Hr
7 Water Tanker 3000- 4500 L Jam Rp 176,063.00
8 Cold Recycling Machine Jam Rp 1,830,348.57
9 Motor Grader Jam Rp 372,023.00
10 Smooth Drum Vibrator Roller Jam Rp 296,279.44
2.4.2 Analisa Biaya Pekerjaan Lapis Pondasi Asphalt Treated Base (ATB)
Tabel 7 Analisa Harga Satuan Pekerja ATB
No Pekerja Satuan Vol Total Volume Jumlah Harga
(org.hari) (Rp)
1 7 54,670.00
5 Asphalt Sprayer Jam Rp 44,976.00 Jadi Harga Satuan Pekerjaan Tabel 8 Analisa Harga Satuan Material ATB Penghamparan Lapis Pondasi Atas Aspal
2 Operator Hr
4 28 192,500.00
3 Pembantu Operator Hr
4 28 200,200.00
4 Pekerja Terampil Hr
8 56 369,600.00
5 Pekerja Tak Terampil Hr
12 84 369,600.00 Sub Total 1,186,570.00
6 Vibrator Roller Jam Rp 257,478.00
4 Compressor Jam Rp 134,937.00
Pada bab ini akan dibahas mengenai perhitungan harga satuan pekerjaan Lapis Pondasi Asphalt Treated Base (ATB) maupun Lapis Pondasi hasil daur ulang campuran dingin / Cold Mix Recycling by
4 Operator Jam Rp 6,875.00
Foam Bitumen (CMRFB) termasuk asumsi
dan uraian singkat pelaksanaan yang dipakai, dilengkapi dengan daftar upah dan harga bahan terbaru yang diambil dari Standar Satuan Harga Dasar Konstruksi dan Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bina Marga Jawa Timur Tahun Anggaran 2012.
2.4.1 Daftar Upah Pekerja, Harga Bahan dan Harga Alat
Tabel 6 Daftar Upah Pekerja, Bahan dan Alat
NO URAIAN SATUAN HARGA SATUAN (Rp) I UPAH PEKERJA
1 Pekerja Jam Rp 4,400.00
2 Tukang Jam Rp 6,600.00
3 Mandor Jam Rp 7,810.00
5 Mekanik Jam Rp 7,150.00 II HARGA BAHAN
3 Pneumatic Tyre Roller Jam Rp 189,001.00
1 Pasir pasang M3 Rp 72,000.00
2 Aspal Kg Rp 8,787.24
3 Minyak Bakar (Solar Industri) Ltr Rp 9,240.00
4 Batu Pecah 1/2 - 1 M3 Rp 220,000.00
5 Batu Pecah 1 - 2 M3 Rp 225,000.00
6 Semen Kg Rp 1,450.00
7 ATB (Laston Atas) Ton Rp 767,389.00 III HARGA ALAT
1 Asphalt Finisher Jam Rp 198,723.00
2 Tandem Roller Jam Rp 179,687.00
2.4 Analisa Biaya
Harga Jumlah
Beton adalah :
Total Satua Satuan Harga No Material
= Total analisa harga satuan ATB /
n Volum (Rp) (Rp) e
Volume pekerjaan
ATB 3 767,389.0 76,738,900.0
= Rp. 83.478.380 / 45 m
1 (Laston Ton 100.00 3 Atas)
= Rp. 1.855.075 per m
Pasir ayak
2 M3 0.60 72,000.00 43,200.00 untuk beton
2.4.3 Analisa Biaya Pekerjaan Lapis Pondasi
3 Aspal Kg 180.00 8,787.24 1,581,703.20
hasil daur ulang campuran dingin / Cold Minyak
4 Ltr 45.00 9,240.00 415,800.00 Mix Recycling by Foam Bitumen bakar (CMRFB)
Sewa Alat Bantu ( 1
5 Set 0.48 1,000.00 480.00 set @ 3 alat ) Sub Total 78,780,083.2 Tabel 10 Analisa Harga Satuan Pekerja
CMRFB
Total Jumlah Harga Volume No Pekerja Satuan Vol
Tabel 9 Analisa Harga Satuan Alat ATB
(org.hari) (Rp) Jam Harga Jumlah Harga
1 Mandor Hr
1 7 54,670.00 Kerja Satuan No Peralatan Satuan
2 Operator Hr
6 42 288,750.00 (Jam) (Rp) (Rp) Pembantu
3 Hr
6 42 300,300.00 Sewa Operator
1 Asphalt Jam 5 198,723.00 993,615.00 Pekerja Finisher
4 Tak Hr
10 70 308,000.00 Sewa Terampil
2 Tandem Jam 5 179,687.00 898,435.00 Sub Total 951,720.00
Roller Sewa
3 Pneumatic Jam 5 189,001.00 945,005.00 Tire Roller
Tabel 11 Analisa Harga Satuan Material
4 Compressor Jam 4 134,937.00 539,748.00
CMRFB
Asphalt Harga
5 Jam 3 44,976.00 134,928.00 Total Jumlah Harga Sprayer
Satuan No Material Satuan Volume (Rp) (Rp)
Sub Total 3,511,731.00 Catatan :
Agregat
1 M3 14.85 225,000.00 3,341,250.00 Asumsi : 3 10-15
1. Menggunakan alat berat (45 M /hari)
2. Dikirim ATB ke lokasi pekerjaan oleh pemasok AMP Agregat
2 M3 14.85 220,000.00 3,267,000.00
3. Tebal padat ATB adalah 10 cm 3 5-10
4. Berat Volume ATB padat = 2,25 Ton/M
3 Semen Kg 1,485.00 1,450.00 2,153,250.00
4 Aspal Kg 2,487.19 8,787.24 21,855,554.07
Total = Sub Total Pekerja + Sub Total Material + Sub Total Alat
5 Air Kg 37.31 10,000.00 373,078.82 = Rp. 1.186.570,00 + Rp.
Sub Total 30,990,132.89 78.780.083,20 + Rp.
3.511.731,00 = Rp. 83.478.380 3 Volume Pekerjaan = 45 M Tabel 12 Analisa Harga Satuan Alat CMRFB
No Peralatan Satuan Jam Kerja Harga
Nilai kuat tekan bebas yang optimum didapatkan pada komposisi dengan kadar semen 4%, 5%, dan 6% dengan nilai kuat tekan bebas rata – rata 32 kg/cm 2 , 42 kg/cm 2 , dan 70 kg/cm 2 2.
Volume pekerjaan = Rp. 47.371.750,00/ 45 m 3
= Rp. 1.052.705 per m Dari analisa biaya harga satuan pekerjaan diatas didapatkan penghematan biaya lapis pondasi daur ulang campuran dingin / Cold Mix Recycling by Foam
Bitumen (CMRFB) jika dibandingkan
dengan lapis pondasi Asphalt Treated Base (ATB) sebesar 43,25%.
3
2.5 Kesimpulan dan Saran
2.5.1 Kesimpulan 1.
Hasil gradasi gabungan RAM tes pit
Rp. 15.429.902,05 = Rp. 47.371.750,00
Cement Treated Recycling Base (CTRB)
tidak ada penambahan fresh agregat dikarenakan RAM tersebut masih memenuhi batas amplop spesifikasi. Sedangkan hasil gradasi RAP untuk Cold
Mix Recycling by Foam Bitumen
(CMRFB) didapatkan komposisi yang optimal dengan penambahan agregat 10- 15 sebesar 15% dan agregat 5-10 sebesar 15%.
. Berdasarkan Pd T- 08-2005-B grafik hubungan antara kadar semen dengan kadar air optimum, berat isi kering maksimum dan kuat tekan bebas , maka dengan 5 variasi kadar semen didapatkan kadar semen optimum sebesar 3,6%.
3. Dari hasil kuat tekan bebas/Unconfined
Compressive Strength dengan beberapa
Volume Pekerjaan = 45 M 3 Jadi Harga Satuan Pekerjaan Lapis Pondasi Daur Ulang Campuran Dingin (CMRFB) adalah : = Total analisa harga satuan CMRFB /
Material + Sub Total Alat = Rp. 951.720,00 + Rp. 30.990.132,89 +
Satuan Jumlah Harga (Jam) (Rp) (Rp)
Jam 5 296,279.44 1,481,397.20
1 Sewa Cold Recycling Machine
Jam 5 1,830,348.57 9,151,742.85
2 Sewa Vibrator Roller 8-
12 Ton Jam 5 257,478.00 1,287,390.00
3 Sewa Pneumatic Tire Roller Jam
5 189,001.00 945,005.00
4 Sewa Smooth Drum Vibrator Roller 20 Ton
5 Sewa Motor Grader Jam
4. Berat Volume CMRFB padat = 2,20 Ton/M 3 Total = Sub Total Pekerja + Sub Total
5 372,023.00 1,860,115.00
6 Sewa Truck Tangki Jam
4 176,063.00 704,252.00 Sub Total 15,429,902.05
Catatan : Asumsi :
1. Menggunakan alat berat (45 M 3
2. Material CMRFB dikirim langsung ke lokasi /hari)
3. Tebal padat CMRFB adalah 10 cm
variasi kadar semen, didapatkan hasil yang cukup signifikan. Pada benda uji umur 7 hari dengan kadar semen 2% nilai kuat tekan bebas rata-ratanya sebesar 8,4 kg/cm 2 , kadar semen 3% meningkat menjadi 28 kg/cm 2 , kadar semen 4% juga meningkat menjadi 32 kg/cm 2 , kadar semen 5% meningkat menjadi 42 kg/cm 2 , dan pada kadar semen 6% nilai kuat tekan rata-rata meningkat menjadi 70 kg/cm 2 . Dengan kesimpulan bahwa semakin tinggi kadar semen, maka nilai kuat tekan bebas semakin besar.
2.5.2 Saran 1.
4. Hasil pembuatan benda uji Cold Mix
membandingkan pada lokasi yang berbeda.
Bitumen (CMRFB) dengan
3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang Cold Mix Recycling Base by Foam
2. Diperlukan adanya pemilihan agregat yang bagus agar bisa memenuhi batas amplop gradasi untuk spesifikasi CMRFB.
Perlu adanya pemilihan agregat yang bagus agar bisa memenuhi persyaratan gradasi spesifikasi khusus daur ulang campuran beraspal dingin lapis pondasi dengan foam bitumen (Cold Mix Recycling Base by Foam Bitumen, CMRFB-Base).
didapatkan kadar foam bitumen yang optimal dari komposisi yang pertama yaitu sebesar 2,55%.
Bitumen (CMRFB) yang tujuannya
sebagai Lapis Aspal Beton (Laston) atau Aspal Concrete (AC) untuk Base Course (AC-BC) 6. Disarankan untuk penggunaan daur ulang campuran dingin ini dipakai pada pekerjaan peningkatan jalan dan untuk Asphalt Mixing Plant digunakan untuk pekerjaan jalan baru.
Recycling by Foam Bitumen (CMRFB)
5. Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang Cold Mix Recycling Base by Foam
sedangkan total biaya untuk pekerjaan lapis pondasi Asphalt Treated
per m 3
6. Pemanfatan kembali material RAP ini sebagai daur ulang campuran dingin ini sangat direkomendasikan. Karena dari segi biaya total biaya untuk pekerjaan lapis pondasi daur ulang campuran dingin / Cold Mix Recycling by Foam Bitumen (CMRFB) adalah sebesar Rp. 1.052.705
ITS Soaked sebesar 505,77 kPa, nilai ra- rata TSR sebesar 83,09%, nilai rata-rata UCS Dry sebesar 916,39 kPa dan nilai rata-rata UCS Soaked sebesar 764,82 kPa.
ITS Dry sebesar 608,74 kPa, nilai rata-rata
ITS Soaked sebesar 465,44 kPa, nilai ra- rata TSR sebesar 82,15%, nilai rata-rata UCS Dry sebesar 851,73 kPa dan nilai rata-rata UCS Soaked sebesar 705,64 kPa. Sedangkan pada komposisi yang ke dua benda uji CMRFB yang memenuhi persyaratan adalah benda uji dengan kadar foam bitumen 3% dengan nilai rata-rata
ITS Dry sebesar 566,55 kPa, nilai rata-rata
5. Berdasarkan spesifikasi CMRFB maka didapatkan nilai benda uji yang memenuhi persyaratan, pada komposisi yang pertama benda uji CMRFB yang memenuhi persyaratan adalah benda uji dengan kadar foam bitumen 2,5% dengan nilai rata-rata
4. Efisiensi daur ulang akan lebih meningkat jika diperhitungkan juga keuntungan- keuntungan lain karena adanya pengurangan keusakan lingkungan dan pengurangan kerusakan jalan-jalan menuju quarry.
2.6 Daftar Pustaka
jika dibandingkan dengan lapis pondasi
Recycling by Foam Bitumen (CMRFB)
Anastasia H.Muda. 2009. Laporan Tugas Akhir : Tinjauan Kuat Tekan Bebas dan Drying Shrinkage Cement Treated Recycling Base (CTRB) Pada Rehabiliasi Jalan Boyolali – Kartosuro.
Departemen Pekerjaan Umum. 2005. Pd T-08-2005-B. Jakarta : Badan Pekerjaan Umum.
penghematan biaya lapis pondasi daur ulang campuran dingin / Cold Mix
Base (ATB) adalah sebesar Rp. 1.855.075 per m 3 .. Dari angka tersebut didapatkan
Asphalt Treated Base (ATB) sebesar 43,25%.
Departemen Pekerjaan Umum. 2007. Seksi 6.8 Spesifikasi Khusus Daur Ulang
Campuran Beraspal Dingin Lapis Pondasi dengan Foam Bitumen (Cold Mix Recycling
Base by Foam Bitumen , CMRFB-Base).
Jakarta : Badan Pekerjaan Umum.
Departemen Pekerjaan Umum. 2008. Spesifikasi Khusus Divisi VI B CTR/08/01 . Jakarta : Badan Pekerjaan
Umum.
Departemen Pekerjaan Umum. 1989. Metode Pengujian Kepadatan Berat Untuk Tanah SNI 03-1743-1989 . Jakarta
: Badan Pekerjaan Umum.
Widajat, Djoko, Syahdanulirwan, M. 2009. Kinerja Daur Ulang Campuran Dingin dengan Aspal Busa Pada Lalu Lintas Berat.