Pengaduan - Azhari Apr-04-2005.pdf

  Kuta, 4 April 2005 Kepada Yth.

  Kepala Kepolisian Republik

Indonesia

  Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia Jl. Trunojoyo no. 3 Jakarta

  Perihal : Laporan Pengaduan Dengan hormat, Saya yang bertandatangan di bawah ini:

  Nama : Harald Bleckert alias Made Sambu Jenis Kelamin : Laki- laki Umur : 49 tahun Agama : Hindu Pekerjaan : Karyawan Swasta Kewarganegaraan : Jerman Alamat : Banj ar Tandeng Tibubeneng, Kut a Ut ara, Gang Mawar nomor 5, Badung, Bali.

  Dengan ini hendak m engaj ukan laporan pengaduan kehadapan Bapak Kapolri sehubungan dengan Perbuat an Melanggar Hukum yang dilakukan oleh oknum aparat kepolisian dan kej aksaan di Bali baik t erhadap per usahaan CV . Ca n di I n t e r n e t ( CI ) m aupun pribadi Direktur Utama yaitu Sang Ayu Made Karnasih.

  Tiada lain m aksud saya m enyam paikan laporan ini karena kew aj iban sebagai m asyarakat yang m elihat perbuat an m elanggar hukum yang perlindungan hukum unt uk diri saya sert a j am inan t indaklanj ut at as laporan pengaduan saya ini. Unt uk it u saya m ohon kepada Bapak Kapolri agar m em erint ahkan Kepala Kepolisian Daerah ( Kapolda) Bali untuk menindaklanjuti laporan saya ini dengan sungguh- sungguh. Ket erkait an saya t erhadap para korban t ersebut diat as adalah sebagai berikut:

  Suami dari Sang Ayu Made Karnasih Orang t ua dari anak di baw ah um ur yang m enghadapi t ekanan dari penyidik POLDA Bali Penanam modal di perusahaan CV. Candi Internet Karyawan CV. Candi Internet Dengan ini saya sampaikan kronologi kejadian selengkapnya:

  

CV. Ca n di I n t e r n e t ( CI ) yang didirikan sesuai Akt a Not aris I Put u

  Chandra, SH nomor 13 tanggal 2 Oktober 2001. (B- 1) Pada aw alnya CI hanya perusahaan yang m enyediakan j asa w arnet dan w eb design kem udian baru pada April 2004 berencana unt uk m enj adi I nt er net Service Provider ( I SP) . Berbagai inform asi kam i kum pulkan m engenai cara m enj adi I SP t erm asuk m asalah perij inan. I nform asi yang kam i dapat bahw a ij in harus di dapat dari pusat ( Jakart a) dan unt uk it u ada uang yang har us dikeluarkan guna

  

m e n y u a p pe j a ba t y a n g berwenang agar perm ohonan dapat

disetujui.

  Guna m enghindari perbuat an krim inal t ersebut kam i m enam bah inform asi dengan m elihat kegiat an usaha sej enis yang dilakukan para

  I SP yang ada di I ndonesia. Maka kam i m enget ahui pr a k t e k subn e t

(B- 2) yang dilakukan Indo.net Jakart a dengan suat u CV di Makasar.

Selanj ut nya kam i m encari m it ra I SP di Jakart a yang m em iliki ij in I SP nasional (B- 3) namun belum membangun di Bali.

  Kem udian PLB m enaw arkan diri set elah m endapat kan konfirm asi dari seseorang di DirJen Post el bahw a subnet diperbolehkan. Maka pada t anggal 19 April 2004 ant ar a PLB dan CI disepakat i Perj anj ian Kerj a Sama subnet (B- 4).

  Pada t anggal 23 Sept em ber 2004 DirJen PosTel m engundang para I SP di Bali ( ada belasan I SP nam un sebagian besar t idak m em iliki ij in sama sekali) guna m ensosialisasikan UU Telekom unikasi t erut am a m engenai perij inan. Turut hadir sebagai undangan adalah: 2 j aksa Propinsi Bali dan 2 perwira polisi POLDA Bali bagian KORWAS (B- 5). Pada pert em uan t ersebut para I SP dihim bau agar m engurus ij in dan diberikan w akt u 3 ( t iga) bulan unt uk m elengkapi perij inan. Dit egaskan lagi oleh penyelenggara bahw a sosialisasi ini akan dilanj ut kan sehingga tidak akan ada penertiban dalam beberapa bulan kedepan.

  Nam un belum genap sat u bulan sej ak pert em uan t ersebut , ada aparat kepolisian dari Polda Bali (bukan dari bagian KORWAS yang turut hadir sebagai undangan) m elakukan penggeledahan pada m alam hari di CI . Berikut ini kejadiannya:

  1. Penggeledahan pada t anggal 22 Okt ober 2004 dilakukan dengan paksa pada m alam hari ( set elah j am kant or) pada pukul 19: 30 t anpa diset uj ui ( bahkan dit ent ang) pem ilik rum ah nam un penggeledahan t et ap dilakukan t anpa didam pingi aparat desa, t anpa ij in khusus unt uk it u dan t anpa BAP. Satu- sat unya surat yang dit unj ukkan polisi adalah Surat Tugas dari int ernal Polda Bali unt uk penyidikan t erhadap PT. Candi I nt ernet ( Bukan CV. Candi I nt ernet ) . 3 Orang polisi t ersebut adalah T3, T5 dan seorang polisi yang t idak diket ahui ident it asnya, m ereka sem ua t anpa m enggunakan pakaian dan at ribut polisi. Pihak CI m engat akan akan m em anggil advokat unt uk m enyaksikan proses penggeledahan it u nam un para polisi t ersebut t idak m au peduli dan m elanj ut kan kegiat an penggeledahan. Para polisi m elakukan int im idasi, m em aksa karyaw an CI unt uk t idak m enghalangi kegiat an m ereka kalau t idak m enurut i m aka polisi mengancam akan menangkap para karyawan. Berbagai perijinan dit anyakan polisi, kem udian m asuk ke dalam ruangan kerj a dim ana peralat an kerj a disim pan lalu m engam bil fot o beberapa kali tanpa persetujuan pemilik barang dan kantor.

  2. Penyitaan dilakukan keesokan harinya, tepatnya pada Hari Sabtu t anggal 23 Okt ober 2004 pukul 12: 00 t anpa surat ij in dari Pengadilan Negeri dengan alasan karena m endesak. Saat dit unj ukkan kelengkapan perij inan CI sebagai subnet at as I SP berij in nasional dari Jakart a, t anpa berpikir panj ang dan t anpa pert im bangan int elekt ual bahkan t anpa m em baca surat perij inan yang dim iliki CI penyidik langsung m enyat akan bahw a Subnet it u ilegal dan langsung m enyit a alat - alat m ilik CI . Penyidik t idak m enyelidiki dahulu bagaim ana bent uk kerj asam a yang dilakukan

  ISP besar seperti Indo.net yang ternyata juga melakukan bentuk subnet sert a penyidik t idak m enget ahui ket ent uan APJI I t ent ang secara gegabah dan arogan; bert eriak- t eriak dan m em ukulkan ke atas meja surat- surat perijinan yang diberikan CI. Para penyidik t idak m em iliki penget ahuan yang m em adai unt uk melaksanakan tugas mereka namun nampak ada tujuan tertentu dibalik penggeledahan dan rencana penyit aan t ersebut ; T3 dengan suara yang m em ekakan t elinga m em erint ahkan karyaw an CI unt uk m em buka w ebsit e CI , kem udian m engarahkan kepada sat u halam an t ert ent u yait u m encari price

  comparison

  dengan BL padahal bagian ini am at lah khusus dan m erupakan persaingan bisnis ant ara CI dan BL, t et api anehnya T3 langsung m enuj u pada hal t ersebut padahal unt uk penget ahuan yang secara um um pun T3 t idak m em aham inya yait u saat w ebsit e CI dibuka, T3 m enanyakan m ana ij in w ebsit e CI ??? Pert anyaan yang sangat konyol unt uk dit anyakan oleh Penyidik dari Unit Cyber Crim e POLDA Bali karena m asyarakat aw am pun m enget ahui bahw a pem buat an w ebsit e t idak m em erlukan ij in. Saat CI m enyam paikan penget ahuan t ersebut , unt uk m enut upi kebodohannya, T3 t et ap bersikeras dengan m engat akan bahw a WEBSI TE DI I NDONESI A HARUS ADA

  I JI N! ! ! ! Kej adian ini dapat dij adikan prest asi t ersendiri bagi jajaran Unit Cyber Crime POLDA Bali karena saat T3 menunjukan kebodohan it u disaksikan oleh rekan- rekan lainnya bahkan at asan yait u T2 nam un sem ua penyidik t idak ber kom ent ar KARENA MEREKA MEMANG TI DAK MEMAHAMI NYA. Ada alasan

  khusus yang m engundang m ereka m elakukan penyidikan terhadap CI.

  Kem udian para penyidik yang t er diri at as 3 ( t iga) polisi yang m elakukan penggeledahan dit am bah T2 sert a 2 ( dua) polisi lainnya yang berj aga diluar kant or CI m elakukan penyit aan dengan hanya memberikan Tanda Terima (B- 7).

  3. Penyit aan yang dilakukan t idak sesuai ket ent uan pasal 38 j o.

  129 KUHAP.

  a) Penyit aan t anpa ij in Ket ua Pengadilan Negeri. Alasan m endesak adalah alasan yang t idak m asuk akal dan t erkesan t erlalu dibuat - buat . Tidak ada kem ungkinan bahw a benda- benda t er sebut dapat seger a m usnah, m enim bulkan bahaya m aupun m enim bulkan kerusakan lingkungan secara luas j ika tidak segera disita.

  b) Seandainyapun dipaksakan alasan t ersebut , m engapa penyit aan yang m endesak it u t idak dilakukan pada hari pert am a saat penyidik dat ang t et api m enunggu keesokan harinya padahal saat hari pertama telah menunjukkan tanda- foto benda- benda tersebut tanpa persetujuan pemilik.

  c) Alasan m endesak sehingga t ida k se m pa t m em int a ij in penyit aan j uga m erupakan kej anggalan karena pada hari pert am a penyidik sempat m em baw a surat t ugas unt uk m elakukan penyidikan t erhadap PT. Candi I nt er net dan kemudian keesokan harinya penyidik sempat mendapat surat t ugas bar u yait u unt uk m elakukan penyidikan t erhadap CV. Candi Internet.

  d) Kedua benda yang disit a, karena perunt ukannya t em asuk dalam paham kebendaan- t akbergerak, si pem ilik t elah m enghubungkan benda- benda t ersebut kepada kebendaan- kebendaan t ak bergeraknya. Benda t ersebut digunakan unt uk m enj alankan usaha dalam suat u perusahaan yang berada dalam rangkaian peralatan kerja. Benda- benda itu tidak dapat dilepaskan dengan t idak m em ut us, dim ana benda- benda it u dilekat kannya. Tanpa perset uj uan pem ilik, T2 m elepas sendiri rangkaian peralatan tersebut.

  4. Tanggal 24 Okt ober 2004 karyaw an CI , P3 m em int a penj elasan kepada rekan di Jakarta guna menanyakan perijinan ISP. Namun t anpa diduga berit a t ersebut disam paikan kepada I ndoWLI sehingga akhirnya m eluas m elalui pem berit aan det ik.com (B-

  8,9,10).

  5. Tanggal 25 Okt ober 2005 P3 m enem ui T2 dengan m aksud agar peralat an yang disit a dapat dikem balikan at au set idak- tidaknya dipinj am kan kepada CI karena dengan diam bilnya alat - alat t ersebut oleh polisi m aka CI t idak dapat bekerj a sedangkan banyak karyaw an yang m enggant ungkan hidupnya pada kegiat an CI . Nam un perm ohonan t ersebut dit olak dan T2 m em int a P3 unt uk m enyam paikan Surat Panggilan kepada P1 agar hadir di Polda Bali guna pem eriksaan sebagai Ter sangka

  (B- 11).

  6. At as dasar sim pat i t erhadap m usibah yang m enim pa CI m aka pada t anggal 27 Okt ober 2004, S1 m enaw arkan diri unt uk m enj adi m ediat or guna m em usyaw arahkan m asalah penyit aan ini kepada Polda Bali.

  7. Tanggal 28 Okt ober 2004 S1 dat ang ke Bali dan langsung m enem ui Wakapolda didam pingi oleh S2. Suat u hal yang sangat t idak diharapkan t erj adi, Polda j ust ru m engancam S2 dengan m engat akan akan m elakukan penangkapan at as dugaan

  8. Pada saat yang bersam aan P1 diperiksa T2 sebagai Tersangka t anpa didam pingi Penasihat Hukum . Set elah proses yang panj ang, P1 dim int a unt uk dat ang kem bali keesokan harinya agar membawa bukti- bukti surat berupa Invoice.

  9. Tanggal 29 Okt ober 2004 P1 dat ang m em enuhi perm int aan Penyidik dengan m em bawa I nvoice hingga pem eriksaan selesai.

  Pem eriksaan t ersebut berlangsung selam a 2 ( dua) hari nam un dalam BAP t idak dicant um kan dengan j elas, seolah- olah selesai dalam sat u hari pada t anggal 28 Okt ober 2004 (B- 12). Sebagai Tersangka, P1 t idak m endapat Tur unan BAP sepert i yang diat ur dalam KUHAP m eskipun hal it u t elah berulang kali dim int a P1 kepada penyidik baik secara langsung m aupun m elakui kuasa hukum nya yang diberi w ew enang khusus unt uk it u. Bahkan hingga saat ini, P1 belum mendapatkan Turunan BAP tersebut.

  10. Sekit ar aw al Novem ber 2004 S1 dat ang lagi ke Bali bersama seseorang dikenalkan sebagai advokat. CI menanggung biaya per j alanan. Mereka berdua m enaw arkan j asa rekonsiliasi dengan m enghadap ke POLDA lagi. Hasilnya di hot el t em pat m enginap S1 m enyam paikan kepada P3, S4 dan S5 bahw a unt uk m enut up kasus yang dialam i CI diperlukan dana sebesar US$ 14,000.00 ( em pat belas ribu dolar am erika) yait u US$ 70,000.00 untuk jasa S1 dan US$ 70,000.00 lagi untuk diberikan kepada oknum di POLDA.

  11. Muncul pemberitaan bohong yang simpang siur di berbagai m edia lokal m engut ip ket erangan dari T6. Hal t ersebut sangat m encem arkan nam a baik CI karena m encant um kan ident it as dan alam at lengkap sert a inisial P1 sebagai pem ilik. Tanpa memperhatikan asa s Pr a du ga t a k Be r sa la h T6 m elakukan

  Tr ia l by Th e Pr e ss sehingga m uncul anggapan m asyarakat

  t erm asuk calon pelanggan t erhadap CI (B- 13,14,15). Fit nah disam paikan m elalui m edia m assa dengan m engat akan bahw a CI adalah I SP gelap yang dit ert ibkan bahkan dikat akan CI m elakukan percurian dat a sat elit padahal sem ua per nyat aan T6 t ersebut t anpa didukung bukt i yang akurat . Sej ak pem berit aan itu CI merasa terancam.

  12. Pem erasan dilakukan oleh oknum Kanit pada Hari Kam is t anggal 4 Nopem ber 2004. Siang hari T2 m enelpon P1 agar bersam a P2 dat ang ke BB pada pukul 20: 00 WI TA m enem ui T2 biasa t anpa bekal kem am puan dan penget ahuan yang cukup m em adai selaku penyidik T2 m em buat per nyat aan bahw a seharusnya CI m enggunakan nam a yang sam a dengan PLB apabila ingin m enj alankan usaha di Bali. Tent u saj a dengan penuh keheranan P2 t idak dapat m em bayangkan ada 2 per usahaan berbent uk PT dengan nam a sam a t api kepem ilikan ber beda; sat u di Jakart a dan sat u lagi di Bali. Nam un dengan bersikeras T2 t et ap berpendirian bahw a hal it u har us dilakukan CI sebagai syarat utama jika tetap ingin berusaha di Bali. Set elah m enunj ukkan isi ot aknya yang kosong, T2 m em int a dana untuk menutup kasus kepada P1 sebesar Rp 100.000.000,-

  ( serat us j ut a rupiah) . Dikat akan T2 bahw a uang t ersebut adalah untuk diberikan kepada atasannya di POLDA Bali.

  13. At as saran Konsulat Jerm an, kam i m enunj uk seorang advokat guna m em bant u kam i m enyelesaikan m asalah t ersebut .

  Advokat t ersebut berj anj i unt uk m enyelesaikan kasus dalam sem inggu dengan cara bernegosiasi dengan penyidik nam un set elah 3 ( t iga) m inggu ber negosiasi t idak m encapai kesepakat an harga. Ada hal lain yang m enunj ukkan adanya pem erasan yang dilakukan oleh penyidik t erhadap CI karena sebelum kam i m enggunakan j asa advokat t ersebut , penyidik dengan penuh sem angat m elakukan int im idasi t erhadap CI nam un selam a proses negosiasi harga dam ai, penyidik sam a sekali t idak m elakukan upaya penyidikan apapun t et api 3 ( t iga) m inggu kem udian set elah negosiasi gagal dan CI m enunj uk advokat baru yang t idak ingin bernegosiasi m aka para penyidik kembali melakukan intimidasi terhadap CI.

  14. Set elah 3 ( t iga) bulan sej ak dim ulainya penyidikan, belum ada pelim pahan kasus kepada Penunt ut Um um . Berbagai alasan disam paikan par a penyidik unt uk m engulur- ulur w akt u penyelesaian kasus ini, ant ara lain; para penyidik sedang m enj alani pendidikan dan pelat ihan selam a sem inggu, akan memanggil saksi- saksi dari Jakarta, kesibukan polisi sehubungan Munas Golkar di Bali, kesibukan pengam anan Tahun Baru, orang t ua Kanit m eninggal dunia, wadir dan direskrim t idak ada di Bali dan m asih banyak alasan t idak m asuk akal lainnya. Segala alasan t ersebut adalah karena ur usan int ern Polda Bali, bukan dikarenakan CI nam un karena proses penyidikan dan t erut am a karena penyit aan yang dilakukan penyidik m aka CI t elah berlarut- larut.

  15. Pada set iap Surat Panggilan dicant um kan alasan pem anggilan dengan m encant um kan Pasal 47 UU no.36 t ahun 1999 yait u CI diduga t idak m em iliki ij in m enj alankan usaha I SP nam un set elah wakt u penyidikan yang panj ang akhirnya penyidik m enyadari bahw a prakt ek subnet yang dilakukan CI dibenar kan m enur ut at uran APJI I bahkan Penunt ut Um um pun m engem balikan berkas kepada penyidik karena t idak cukup bukti. Nam un sikap penyidik yang t idak m em aham i at ur an hukum nam un ar ogan yang sej ak aw al dit unj ukkan kem bali dipert ahankan. Penyidik m encari- cari alasan lain agar dapat m enim bulkan m asalah bagi CI dengan m em baw a kasus ke m ej a hij au. Salah sat u sikap t idak profesional yang dit unj ukan penyidik yait u saat penyidik m enyat akan bahw a bent uk badan hukum CV.CI t idak diper kenankan m enj alankan usaha I SP karena harus berbent uk badan hukum PT dengan alasan ada at uran yang m ensyarat kan bent uk perseroan. Menurut penyidik, CV adalah bukan perseroan. I ni adalah hal t erbodoh yang dit unj ukkan penyidik kar ena Vennootshap art inya adalah perseroan. Kem udian penyidik m elanj ut kan lagi penyidikan dengan fokus kepada m asalah sert ifikasi alat yang digunakan CI . Padahal penyidik m enget ahui bahw a CI belum m enggunakan alat t ersebut sert a m em beli dari TDS yang t elah belasan t ahun m enj ual alat - alat t elekom unikasi. Penyidik bersikeras melimpahkan kasus ini kepada Penuntut Umum padahal penyidik belum m elakukan pem eriksaan t erhadap TDS. Proses penyidikan m enj adi sim pang siur dan t idak t erarah. Hingga saat ini Penyidik t idak per nah m enyam paikan Dasar Penyidikan baik kepada CI maupun P1.

  16. Selam a proses penyidikan t ersebut para polisi m elakukan tekanan terhadap diri pribadi sebagai berikut: Terhadap P1

  • Tanpa bukt i per m ulaan yang cukup m engenai keabsahan kerj asam a subnet , penyidik t elah m enet apkan st at us Direkt ur Utama sebagai Tersangka. Sebagai seorang wanita yang tidak pernah berm asalah dengan kepolisian t ent u saj a hal t ersebut merupakan tekanan mental yang sangat berat.
  • Pemeriksaan pertama dilakukan selama 2 (dua) hari berturut- t urut dalam 1 ( sat u) BAP dan Penyidik m enget ahui Surat hari it u P1 dalam keadaan sakit dan perlu ist irahat . Hingga saat ini P1 t idak m enerim a t urunan BAP w alaupun t elah berulang kali diupayakan unt uk m endapat kannya. Penyidik sengaj a m em persulit P1 unt uk m endapat kan haknya m em peroleh t ur unan BAP karena banyak kej anggalan lainnya dalam BAP t ersebut . P1 seolah- olah hapal seluruh dat a dan kat a pada invoice TDS. Nam pak bahw a seluruh pernyat aan dan jawaban P1 diarahkan oleh orang lain.
  • Surat panggilan unt uk hadir dalam pem eriksaan sebagai

  TERSANGKA unt uk kedua kalinya disam paikan penyidik Polda Bali kepada t et angga P1 pada hari libur/ diluar j am kerj a. Hal t ersebut t elah m encem arkan nam a baik P1 (B- 16).

  I nt erogasi dilakukan penyidik T4 dengan t ekanan m elalui suara keras dan m em bent ak- bent ak di hadapan anak perempuan P1 dan P2 yang masih berusia dibawah umur.

  • T5 melakukan aksi teror dengan m enelpon P1 pada Hari Rabu t anggal 22 Desem ber 2004 pukul 08: 40 yang m aksudnya m enyuruh P1 dat ang ke Polda Bali unt uk w aj ib lapor set iap Hari Senin dan Kam is kalau t idak ya I bu t aulah akibat nya . Padahal penyidik yang lebih senior yait u T3 t elah m enyanggupi kepada Kuasa Hukum t ersangka bahw a unt uk perintah wajib lapor akan disampaikan secara tertulis.
  • Tekanan j uga disam paikan T3 dan T4 dihadapan banyak saksi

  ( suam i dan karyaw an P1) m engat akan bahw a akan m em buat Surat Perintah Penahanan untuk P1. Terhadap P3

  • Pem eriksaan t erhadap P3 pert am a kali dilakukan t anpa surat panggiglan nam un hanya secara lisan t et api interogasi dilakukan hingga pukul 24:00 WITA.
  • Unt uk pem eriksaan kedua, T1 m elakukan panggilan unt uk hadir pada t anggal 2 3 D e se m be r 2 0 0 4 (B- 17). P3 diint erogasi oleh 3 ( t iga) penyidik ( T2, T3 dan T4) secara m arat on ( hal t ersebut t ert uang dalam BAP) , T3 bert eriak- t eriak dengan ber alasan bahw a it u m em ang sudah logat bicaranya. Kem udian pada hari yang sam a pula ( 23

  D e se m be r 2 0 0 4 ) orang yang sam a yait u T1 m em anggil P3 kem bali unt uk hadir pada hari berikut nya (B18).

  Nam pak secara kasat m at a bahw a hal ini adalah bent uk penyalahgunaan w ew enang yang dilakukan penyidik guna melakukan penekanan terhadap P3. Bahw a kasus ini t elah dij adikan m e dia u j i coba dan CI sebagai kelinci percobaan.

  • Penyidikan t er hadap I nt ernet Service Provider ( I SP) yang diduga tidak memiliki ijin merupakan hal baru di Indonesia. Pertama kali t erj adi di Jogj akar t a dan yang saat ini dilakukan t erhadap CI m erupakan yang kedua di I ndonesia. Sebagai kasus yang pert am a kali t erj adi di Bali dapat dim aklum i para penyidik t idak m em iliki pengalam an bahkan penget ahuan dan pem aham an yang cukup t er hadap perist iwa yang t erj adi, perat uran yang berlaku dan penerapan peraturan pada peristiwa tersebut.
  • Terhadap t indakan sew enang- w enang oleh aparat penegak hukum t ersebut , S3 m enar uh sim pat i kepada CI dan
menyarankan CI untuk melaporkan kejadian tersebut ke Komnas HAM. Sebagai salah seorang pendiri I SP besar, S3 sangat m enyesalkan sikap penyidik apalagi diket ahui bahw a CI bahkan belum melakukan kegiatan ISP (B- 19).

  • Menunj uk pada kasus serupa yang t erj adi di Jogj akart a, penyidikan t idak dilanj ut kan (B- 20). Kepolisian dan Pem erint ah ( DirJen PosTel) m em berikan perm aklum an at as kekurangpaham an pengusaha m engenai at uran t ent ang perij inan. Di lain pihak, para pengusaha berj anj i unt uk segera melengkapi syarat perijinan yang seharusnya.
  • Berdasarkan Undang- undang, Pem erint ah m elakukan pem binaan t erhadap penyelenggara t elekom unikasi. Dalam hal ini DirJen PosTel m elakukan pem binaan pada t anggal 23 Sept em ber 2004. Pada pert em uan t ersebut Balai Monit or Denpasar m engat akan bahw a akan m elanj ut kan pem binaan t ersebut hingga beberapa bulan kedepan. Dit egaskan lagi oleh S2 bahw a t im t idak akan m elakukan sw eeping ( penert iban) t erhadap penyelenggar a t elekom unikasi dalam m asa beberapa bulan set elah pem binaan yang pert am a kali dilakukan dengan undangan sem inar t ersebut . Tim t ersebut , t erm asuk didalam nya adalah: 2 j aksa pada Kej aksaan Tinggi Bali, 2 pej abat pada Dinas Perhubungan Propinsi Bali dan 2 perwira polisi POLDA Bali bagian KORWAS. Nam un yang dilakukan penyidik dalam kasus ini adalah penert iban pada w akt u belum sam pai sat u bulan sej ak pem binaan t ersebut . Terhadap t indakan it u, S2 pun m enyam paikan rasa t erkej ut nya. Tidak ada koor dinasi ant ar a penyidik dengan tim tersebut (B- 21). alasan penyidik m elakukan; penggeledahan, penyit aan dan pem eriksaan saksi/ t ersangka. Nam un set elah m enget ahui t ernyat a CI m em ilik ij in I SP sebagai subnet PLB, kem udian selam a dua bulan lebih hingga saat ini sibuk m encari- cari kesalahan lain pada CI . Padahal, kem bali pada perat uran yang berlaku, pengem bangan penyidikan m engarah kepada hal- hal yang bukan merupakan tanggung jawab CI sebgai ISP. Penyelenggaraan t elekom unikasi oleh CI hanyalah sebat as

  I nt er net Service Provider ( I SP) yait u penyelenggaraan j asa akses int ernet sebagai bagian dari j enis penyelenggaraan j asa m ult im edia. Dan unt uk it u CI t elah m em iliki ij in sebagai subnet yang berhak at as ij in I SP di wilayah Bali, Nusa t enggara Barat dan Nusa Tenggara Tim ur. Sesuai asas legalit as dalam Hukum Pidana I ndonesia, hal ini bukanlah suat u pelanggaran karena t idak ada kalusula hukum yang secara t egas/ j elas m elarang kerj asam a subnet . Sebaliknya, j ust ru ada ket ent uan yang membolehkannya.

  • Berdasarkan Bab VI I I ( Pasal 90- 94) PP No.52 t ahun 2000 t ent ang Penyelenggaraan Telekom unikasi, APJI I m erupakan Lem baga sem i pem erint ah yang kepengurusannya dikukuhkan oleh Ment eri. APJI I m em punyai fungsi: m enghim pun pendapat , pem ikiran dan pandangan m asyarakat t ent ang pengem bangan pert elekom unikasian; m engkaj i dan m erum uskan pendapat yang berkem bang di m asyarakat sebagai bahan usulan kebij akan dan at au perat uran yang ber kait an dengan pem binaan, pengat ur an dan penyelenggaraan t elekom unikasi. Berkait an dengan pr akt ek subnet , APJI I dalam St andar d Layanan I nt ernet Resources m enyat akan bahw a I P Address di- assign ber dasarkan kebut uhan t eknis bukan bandw it h sehingga m em bolehkan adanya subnet / franchise/ reseller. Hal ini dinyat akan oleh APJI I yang m erupakan kum pulan orang- orang ahli int elekt ual di bidang t elekom unikasi [ Pasal 91( 1e) ] . Dapat disim pulkan t erhadap kerj asam a subnet ini adalah bahw a TI DAK ADA at uran hukum yang m elarang subnet TETAPI ADA at uran hukum yang membolehkan
  • Penyidik t elah m elakukan pem eriksaan t ehadap 6 ( enam ) I SP lainnya yang berada di Bali. Hasilnya diket ahui bahw a ke- 6 I SP tersebut sa m a se k a li t ida k m em punyai ij in bahkan ada yang m em iliki lebih dari sat u alat sepert i m ilik CI yang disit a penyidik. Nam un t erhadap 6 ( enam ) I SP t ersebut t idak dilakukan penyidikan lebih lanj ut sepert i yang dialam i CI . Set elah t ersebut m endaft arkan per m ohonan perij inan. Hanya sebat as pendaftaran permohonan.

  Setelah m elalui proses yang sangat panj ang dan lam a m aka pada t anggal 17 Maret 2005 berkas penyidikan dilim pahkan kepada penunt ut um um T7 dan T8 di Kej aksaan Tinggi Bali. Nam un sam a halnya sepert i perbuat an krim inal yang dilakukan para aknum polisi di Polda Bali m aka pada t ahap ini par a oknum j aksa j uga m elakukan perbuatan kriminal terhadap P1.

  Saat pelim pahan T8 m elakukan pelecehan/ penghinaan yang m erendahkan deraj at dan m art abat P1. T8 m enanyakan hal- hal yang t idak m enj adi m at eri Berit a Acara Pelim pahan yait u mengenai st at us perkaw inan P1 dan P2 j uga hubungan anak dengan P1. T8 m em berikan kom ent ar yang sangat m enyinggung perasaan P1 karena m erendahkan st at us w anit a Bali yang hidup berkeluarga dengan pria asing. Selanj ut nya T8 m em berikan ber kas kepada T7 di Kej aksaan Negeri Denpasar unt uk dilanj ut kan pr oses pelim pahannya. T7 m elakukan pengancam an kepada P1 m elalui S8 unt uk m elakukan penahananan. S8 m enyam paikan bahw a t idak cukup alasan unt uk m elakukan penahanan karena; Barang bukt i t elah disit a, sehingga P1 t idak mungkin mengulangi lagi perbuatannya, selama proses penyidikan di Polda Bali P1 t idak pernah m elalaikan w aj ib lapor 2 ( dua) kali sem inggu, P1 m em iliki aset , keluarga dan leluhur di Bali sehingga t idak ada niat sedikit pun unt uk m elarikan diri m eninggalkan Bali. Nam un T7 m engat akan bahw a secara obj ekt if m em ang dem ikian tetapi penilaian subjektif T7 dapat membuat P1 ditahan. T7 m enaw arkan kerj asam a apabila P1 m em berikan uang sebesar Rp 4.000.000,- ( em pat j ut a rupiah) kepada T7 m aka penilaian T7 akan ber ubah dan t idak akan m enahan P1. Karena ket akut an akibat t ekanan t ersebut akhirnya P1 m em berikan uang yang diminta.

  Dem ikian laporan pengaduan ini saya sam paikan dengan sej uj urnya dan saya buat tanpa ada pengaruh / tekanan dari pihak manapun.

  Hormat Saya,

  (Harald Bleckert)

Indeks Daftar Nama dan Bukti Surat

  P: Pelapor T: Terlapor S: Saksi

  B: Bukti

Daftar Nama:

  CI : CV. Candi Internet

  PLB : PT. Pasifik Lintas Buana (VIP.net) BL : Blue Line. ISP yang merupakan pesaing bisnis CI di Bali TDM : PT. Telemedia Dinamika Sarana BB : Bali Bakery di jalan Hayam Wuruk Denpasar P1 : Sang Ayu Made Karnasih (direktur utama CV. Candi internet) P2 : Harald Bleckert ( Business Developm ent Manager CV. Candi Internet) P3 : I Made Karta Susila (teknisi CV. Candi Internet) T1 : AKBP Edy Suswanto, Sik (Kasat Opsnal 1 Reskrim) T2 : AKP Tri Kuncoro (Ka Unit Cyber Crime) T3 : Idodo Simangunsong (Wa Unit Cyber Crime) T4 : Iptu Ahmad Jaelani (Pa Unit Cyber Crime) T5 : Zulfikar (Unit Cyber Crime) T6 : Kombes AS Reniban (Kabid Humas Polda Bali) T7 : Ida Bagus Wiswantanu, SH T8 : Suhadi, SH S1 : Ibu Judith (ketua Asosiasi Warnet Indonesia) Awari di Jakarta S2 : Ir. Slamet Wibowo, MM (Kepala Balai Monitoring Bali) S3 : Philip Soelistio (pendiri ISP Indo.net) S4 : Richy Santosh (karyawan CV. Candi Internet) S5 : Awan (karyawan CV. Candi Internet) S6 : R. Azhari, SH ( advokat Sang Ayu Made Kar nasih dan karyaw an CI lainnya)

  

Daftar Bukti Surat:

  B- 1 : Akta Notaris Pendirian CV. Candi Internet

  B- 2 : CV. Prim anusa I nfodat a ( Subnet PT. I ndonet yang berada di Makasar)

  B- 3 : Ijin ISP milik PT. Pasifik Lintas Buana (VIP.net)

  B- 5 : Undangan Sosialisasi Peraturan oleh Balai Monitor

  B- 6 : Ketentuan APJII tentang subnet/franchise/reseller

  B- 7 : Tanda Terima penyerahan barang

  B- 8 : APJI I : Kasus Jogj a dan Bali Bukt i Lem ahnya Pem binaan Post el (detik.com)

  B- 9 : Dianggap Ilegal, Perangkat ISP Bali Disita Polisi (detik.com)

  B- 10 : ISP Bali Bersedia Patuhi Perijinan (detik.com)

  B- 11 : Surat Panggilan kepada P1 sebagai Tersangka

  B- 12 : Fotokopi Konsep BAP Tersangka

  B- 13 : Harian Nusa Tenggara, Polda Sita Penyadap Data Satelit

  B- 14 : Harian Radar Bali, Penyedia ISP Gelap Ditertibkan

  B- 15 : Harian DenPost , Polda Bali Gerebek Warnet Ilegal

  B- 16 : Surat Panggilan kepada P1 unt uk Mem berikan Ket erangan Tambahan

  B- 17 : Surat Panggilan kepada P3 untuk Interogasi Kedua

  B- 18 : Surat Panggilan kepada P3 untuk Interogasi Ketiga

  B- 19 : E- mail S3 kepada P2

  B- 20 : Berita hukumonline.com

  B- 21 : Surat IndoWLI perihal Pengaduan