Pemprosesan Pencatatan Pengaduan Pelanggan Perusahaan Telekomunikasi Di PT. Telkom Kisaran Dengan Database Terdistribusi
PEMPROSESAN PENCATATAN PENGADUAN PELANGGAN
PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI PT. TELKOM
KISARAN DENGAN DATABASE TERDISTRIBUSI
SKRIPSI
FITRIANI SIREGAR
051401058
PROGRAM STUDI S-1 ILMU KOMPUTER
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
PEMPROSESAN PENCATATAN PENGADUAN PELANGGAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI PT. TELKOM
KISARAN DENGAN DATABASE TERDISTRIBUSI SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Komputer
FITRIANI SIREGAR 051401058
PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2010
(3)
PERSETUJUAN
Judul PEMPROSESAN PENCATATAN PENGADUAN
PELANGGAN PERUSAHAAN
TELEKOMUNIKASI DI PT. TELKOM KISARAN DENGAN DATABASE TERDISTRIBUSI
Kategori SKRIPSI
Nama FITRIANI SIREGAR
Nomor Induk Mahasiswa 051401058
Program Studi SARJANA (S1) ILMU KOMPUTER
Departemen ILMU KOMPUTER
Fakultas MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, 6 Juli 2010 Komisi Pembimbing
Pembimbing 2 Pembimbing 1
Syahril Efendi, S.Si, MIT Prof. Dr. Muhammad Zarlis NIP. 196711101996021011 NIP. 195707011986011003
Diketahui/Disetujui oleh
Program Studi S1 Ilmu Komputer Ketua,
Prof. Dr. Muhammad Zarlis NIP. 195707011986011003
(4)
PERNYATAAN
PEMPROSESAN PENCATATAN PENGADUAN PELANGGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI PT.TELKOM KISARAN
DENGAN DATABASE TERDISTRIBUSI
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, 6 Juli 2010
FITRIANI SIREGAR 051401058
(5)
PENGHARGAAN
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpahan karunia-Nya tugas akhir ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang ditetapkan.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis dan Bapak Syahril Efendi, S.Si, MIT selaku pembimbing yang telah banyak memberikan panduan dan penuh kepercayaan kepada saya untuk menyempurnakan kajian ini. Panduan ringkas, padat dan professional telah diberikan kepada saya agar dapat menyelesaikan tugas ini. Ucapan terimakasih juga ditujukan kepada Ketua dan Sekretaris Departemen Ilmu Komputer Prof. Dr. Muhammad Zarlis dan Syahriol Sitorus, S.Si, M.I.T, Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, Semua dosen pada Departemen Ilmu Komputer FMIPA USU, pegawai di Ilmu Komputer FMIPA USU. Teristimewa kepada Ayahanda Effendi Siregar dan Ibunda Turiani yang telah memberikan do’a, dukungan, perhatian dan kasih sayang yang tulus serta pengorbanan yang tidak ternilai harganya semenjak penulis dilahirkan hingga menyelesaikan tugas akhir ini. Dan seluruh rekan-rekan kuliah angkatan ‘05, Mita, Devi, Jannah, Denis, Makmur dan khususnya buat kakanda Hariman yang selalu memberikan semangat dan dukungan. Semoga Allah SWT memberikan limpahan karunia kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, perhatian, serta kerja samanya kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Akhirnya saya berharap bahwa tugas akhir ini bermanfaat terutama kepada penulis maupun para pembaca serta semua pihak yang berhubungan dengannya. Saya menyadari sepenuhnya bahwa kajian ini sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan.
(6)
ABSTRAK
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui masalah yang dialami oleh pelanggan dalam meningkatkan kualitas kinerja perusahaan Telekomunikasi, agar pelanggan tidak dirugikan dengan fasilitas yang telah diberikan oleh perusahaan. Dalam penelitian ini akan dibahas penerapan aplikasi sistem pemrosesan pengaduan pelanggan secara database terdistribusi. Parameter yang digunakan dalam membangun aplikasi ini terdiri dari pencatatan pengaduan pelanggan billing atau gangguan, status pengaduan komplain, status pengaduan, pemecahan masalah dan laporan yang digunakan untuk meningkatkan kualitas kinerja dari perusahaan tersebut. Aplikasi ini di buat dengan menggunakan bahasa pemograman PHP dan database MYSQL. Dari apilkasi sistem ini database pengaduan pelanggan langsung dapat dilihat oleh teknisi dari komputer masing-masing. Teknisi tanpa harus menghubungi pihak admin untuk menanyakan masalah apa saja yang terjadi pada pelanggan untuk saat ini. Hal tersebut tidak akan terjadi karena sistem yang dibangun ini menggunakan sistem client server.
(7)
RECORDING PROCESSING CUSTOMER COMPLAINT’S ON THE COMPANY’S COMMUNICATION’S DISTRIBUTED DATABASE
ABSTRACT
This study aims to identify problems experiented by customer in improving performance of telecomunications companies so that customers are not harmed by that facility has been provided by the company. In this research, will discuss the implementation of customer complaints processing system applications in distributed databases. The parameters used in building this application consists of recording the customer billing complaints or disturbances, the status of the complaint the complaint, the status of complaints, solving problems and reports that are used to improve the quality of the performance of these companies. This application is created by using programming language PHP and MYSQL database. From this database system applications direct customer complaints can be viewed by a technician from their computer, respectively. Technicians without having to contact the admin to asked their problems whatever happened to the customer for now. It will not happen because the system was built using a client server system.
(8)
DAFTAR ISI
Persetujuan ii
Pernyataan iii
Penghargaan iv
Abstrak v
Abstract vi
Daftar Isi vii
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 3
1.4 Tujuan Penelitian 3
1.5 Manfaat Penelitian 3
1.6 Tinjauan Pustaka 4
1.7 Metode Penelitian 5
1.8 Sistematika Penulisan 6
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Terdistribusi 7
2.1.1 Pengertian Sistem Terdistribusi 7
2.1.2 Karakteristik Sistem Terdistribusi 8
2.1.3 Tantangan Pengembangan Sistem Terdistribusi 9
2.1.4 Layanan Terdistribusi 10
2.2 Database Terdistribusi 10
2.2.1 Konsep Basis Data Terdistribusi 11
2.2.2 Desain Basis Data Terdistribusi 13
(9)
2.2.4 Arsitektur Sistem Database Terdistribusi 14
2.2.5 Keuntungan-keuntungan Database Terdistribusi 15
2.2.6 Kerugian Database Terdistribusi 16
2.3 Client Server 16
2.3.1 Komponen Dasar Client Server 17
2.3.2 Ciri-ciri Client Server 18
2.3.3 Alasan menggunakan Client Server 19
2.3.4 Keuntungan Client Server 20
2.4 Pengaduan Pelanggan 21
2.5 Sejarah Singkat PT. Telekomunikasi Kisaran 21
2.6 Struktur Organisasi PT. Telekomunikasi Kakandatel Kisaran 25
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah 26
3.2 Penyelesaian Masalah 27
3.3 Analisis Kebutuhan 28
3.4 Model Analisis Perangkat Lunak 28
3.4.1 Pemodelan Fungsional 29
3.4.2 Data Flow Diagram (DFD) dan Spesifikasi Proses 29
3.4.3 Kamus Data 37
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN SISTEM 4.1 Perancangan 43
4.1.1 Perancangan Struktur Program 44
4.1.2 Flowchart 45
4.1.3 Perancangan Diagram Konsep 46
4.1.4 Perancangan Database 47
4.1.5 Perancangan Arsitektur Database Terdistribusi 55
4.16 Rancangan Antar Muka 56
4.1.6.1 Rancangan Tampilan Utama 57
4.1.6.2 Rancangan Prosedural 57
4.2 Implementasi 59
4.2.1 Tampilan Program Menu Utama 59
4.2.2 Tampilan Halaman 60
(10)
4.2.4 Tampilan Data Pengaduan Pelanggan 64
4.2.5 Tampilan Data Komplain Pelanggan 69
4.2.6 Tampilan Status Pengaduan 72
4.2.7 Tampilan Hasil Laporan Buat Pihak Kakandatel 77
4.2.8 Tampilan Database Status Pengaduan dari Server 83
4.2.9 Tampilan Database Status Pengaduan dari Client 84
4.2.10Tampilan Database Pangaduan 85
4.2.11Tampilan Database 86
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 87
5.2 Saran 89 DAFTAR PUSTAKA
(11)
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Spesifikasi Proses DFD level 0 .P0 30
Tabel 3.2 Spesifikasi Proses DFD level 1. P0 32
Tabel 3.3 Spesifikasi Proses DFD level 2.P2 33
Tabel 3.4 Spesifikasi Proses DFD level 2.P2 34
Tabel 3.5 Spesifikasi Proses DFD level 2.P4 36
Tabel 3.6 Kamus Data Pelanggan 38
Tabel 3.7 Kamus Data Pengaduan Pelanggan 39
Tabel 3.8 Kamus Data Klaim Pelanggan 39
Tabel 3.9 Kamus Data User 40
Tabel 3.10 Kamus Status Pengaduan 41
Tabel 3.11 Kamus Status Komplain 42
Tabel 4.1 Tabel Bentuk Tidak normal Normalisasi 48
Tabel 4.2 Tabel Bentuk Normal 1 Normalisasi 49
Tabel 4.3 Tabel Bentuk Normal 2 Normalisasi 50
Tabel 4.4 Tabel Bentuk Normal 3 Normalisasi 51
Tabel 4.5 Database Pelanggan 52
Tabel 4.6 Database Pengaduan Pelanggan 52
Tabel 4.7 Database User 53
Tabel 4.8 Database Klaim Pelanggan 53
Tabel 4.9 Database Status Pengaduan 54
(12)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Topologi Network 12
Gambar 2.2 Fragmentasi Vertikal dan Fragmentasi Horizontal 13
Gambar 2.3 Basis Data Terdistribusi 14
Gambar 2.4 Arsitektur Model Client-Server 16
Gambar 2.5 Komponen Dasar Client-Server 17
Gambar 2.6 Contoh Implementasi Jaringan Client-Server 20 Gambar 2.7 Struktur Organisasi PT.Telekomunikasi
Kakandatel Kisaran 25
Gambar 3.1 Diagram Konteks Aplikasi Pemprosesan Pencatatan Pengaduan
Pelanggan Pada PT.Telkom Kakandatel Kisaran 30 Gambar 3.2 DFD Level 1 Pencatatan Pengaduan Pelanggan 31 Gambar 3.3 DFD Level 2 Proses Input Data Pelanggan 33 Gambar 3.4 DFD Level 2 Proses Pengecekan Data Pengad uan 34 Gambar 3.5 DFD Level 2 Proses Laporan Pengaduan 36 Gambar 4.1 Struktur Program Perangkat Lunak Pemprosesan
Pencatatan Pengaduan Pelanggan 44 Gambar 4.2 Flowchart Aplikasi Pencatatan Pengaduan Pelanggan 45 Gambar 4.3 Diagram Konsep Sistem Pemprosesan Pencatatan Pengaduan
Pelanggan pada Perusahaan Komunikasi dengan
Database Terdistribusi 46
Gambar 4.4 ERD Pengaduan Pelanggan pada PT.Telkom 47
Gambar 4.5 Proses Multi Database 55
Gambar 4.6 Prinsip Kerja Multi Database 55
Gambar 4.7 Rancangan Tampilan Utama 57
Gambar 4.8 Tangkap Layar Tampilan Program Menu Utama 59 Gambar 4.9 Tangkap Layar Tampilan Halaman Login 60 Gambar 4.10 Tangkap Layar Tampilan Data Pelanggan 61 Gambar 4.11 Tangkap Layar Tampilan Tambah Data Pelanggan 62 Gambar 4.12 Tangkap Layar Tampilan Input Data Pelanggan 62 Gambar 4.13 Tangkap Layar Tampilan Lihat Data Pelanggan 63 Gambar 4.14 Tangkap Layar Tampilan Data Pelanggan 64 Gambar 4.15 Tangkap Layar Tampilan Data Pengaduan Pelanggan 65 Gambar 4.16 Tangkap Layar Tampilan Mengisi Data Pengaduan 66 Gambar 4.17 Tangkap Layar Tampilan Mengisi Data Pengaduan 66
(13)
Gambar 4.18 Tangkap Layar Tampilan Lihat Data Pengaduan Pelanggan 67 Gambar 4.19 Tangkap Layar Tampilan Lihat Data Pengaduan Pelanggan 68 Gambar 4.20 Tangkap Layar Tampilan Data Komplain Pelanggan 68 Gambar 4.21 Tangkap Layar Tampilan Data Komplain 69 Gambar 4.22 Tangkap Layar Tampilan Input Data Komplain 70 Gambar 4.23 Tangkap Layar Tampilan Lihat Data Komplain 70 Gambar 4.24 Tangkap Layar Tampilan Lihat Data Komplain 71 Gambar 4.25 Tangkap Layar Tampilan Data Komplain 71 Gambar 4.26 Tangkap Layar Tampilan Status Pengerjaan 72 Gambar 4.27 Tangkap Layar Tampilan Mengubah Status Pekerjaan 73 Gambar 4.28 Tangkap Layar Tampilan Lihat Status Pengaduan komplain 74 Gambar 4.29 Tangkap Layar Tampilan Mengubah Status Pengaduan Komplain 75 Gambar 4.30 Tangkap Layar Tampilan Laporan Pengaduan 76 Gambar 4.31 Tangkap Layar Mengubah Laporan pengaduan 76 Gambar 4.32 Tangkap Layar Tampilan Tampilan Laporan Kakandatel 77 Gambar 4.33 Tangkap Layar Tampilan Print Laporan Billing Kakandatel 78 Gambar 4.34 Tangkap Layar Tampilan Print Laporan Billing Kakandatel 78 Gambar 4.35 Tangkap Layar Tampilan Print Laporan ANOP Kakandatel 79 Gambar 4.36 Tangkap Layar Tampilan Print Laporan ANOP Kakandatel 80 Gambar 4.37 Tangkap Layar Tampilan Menu Memasukkan Tanggal Print
Laporan ANOP Kakandatel 80
Gambar 4.38 Tangkap Layar Tampilan Print Laporan ANOP Kakandatel 81 Gambar 4.39 Tangkap Layar Tampilan Print Laporan Komplain Kakandatel 82 Gambar 4.40 Tangkap Layar Tampilan Memasukkan Tanggal untuk Print
Laporan Komplain Kakandatel 83
Gambar 4.41 Tangkap Layar Tampilan Print Laporan Komplain Mengenai
Billing Kakandatel 83
Gambar 4.42Tampilan Database Status Pengaduan yang dilihat dari Server 84 Gambar 4.43Tampilan Database Status Pengaduan yang dilihat dari Client 85
Gambar 4.44Tampilan Database Pengaduan 85
(14)
ABSTRAK
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui masalah yang dialami oleh pelanggan dalam meningkatkan kualitas kinerja perusahaan Telekomunikasi, agar pelanggan tidak dirugikan dengan fasilitas yang telah diberikan oleh perusahaan. Dalam penelitian ini akan dibahas penerapan aplikasi sistem pemrosesan pengaduan pelanggan secara database terdistribusi. Parameter yang digunakan dalam membangun aplikasi ini terdiri dari pencatatan pengaduan pelanggan billing atau gangguan, status pengaduan komplain, status pengaduan, pemecahan masalah dan laporan yang digunakan untuk meningkatkan kualitas kinerja dari perusahaan tersebut. Aplikasi ini di buat dengan menggunakan bahasa pemograman PHP dan database MYSQL. Dari apilkasi sistem ini database pengaduan pelanggan langsung dapat dilihat oleh teknisi dari komputer masing-masing. Teknisi tanpa harus menghubungi pihak admin untuk menanyakan masalah apa saja yang terjadi pada pelanggan untuk saat ini. Hal tersebut tidak akan terjadi karena sistem yang dibangun ini menggunakan sistem client server.
(15)
RECORDING PROCESSING CUSTOMER COMPLAINT’S ON THE COMPANY’S COMMUNICATION’S DISTRIBUTED DATABASE
ABSTRACT
This study aims to identify problems experiented by customer in improving performance of telecomunications companies so that customers are not harmed by that facility has been provided by the company. In this research, will discuss the implementation of customer complaints processing system applications in distributed databases. The parameters used in building this application consists of recording the customer billing complaints or disturbances, the status of the complaint the complaint, the status of complaints, solving problems and reports that are used to improve the quality of the performance of these companies. This application is created by using programming language PHP and MYSQL database. From this database system applications direct customer complaints can be viewed by a technician from their computer, respectively. Technicians without having to contact the admin to asked their problems whatever happened to the customer for now. It will not happen because the system was built using a client server system.
(16)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sehubungan dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang komputer dalam dunia usaha saat ini dirasakan bahwa pengaruh komputer memegang peranan sangat penting. Setiap perusahaan atau badan usaha pasti menggunakan komputer dalam mengolah dan meng-entry data mereka sehingga membuat komputer semakin dibutuhkan kehadirannya bukan saja perusahaan besar tetapi juga bagi perusahaan kecil dan kini sudah menyebar ke masyarakat luas.
Dampak dan pengaruh dari perkembangan teknologi saat ini semakin meningkat di berbagai perusahaan, organisasi maupun masyarakat. Kemajuan teknologi begitu cepat sehingga dapat memperbaharui sistem kerja yang masih manual menjadi terkomputerisasi. Suatu sistem yang dapat membantu mengerjakan segala bentuk kegiatan organisasi misalnya melakukan input, pemrosesan data dan output data sehingga didapatkan hasil yang tepat dan akurat.
Dampaknya dapat kita lihat pada beberapa perusahaan yang cara kerjanya begitu kompleks dalam bidang jasa dapat diselesaikan dengan mudah berkat bantuan perangkat lunak teknologi komputer. Pekerjaan yang membutuhkan sistem komputerisasi haruslah dibarengi dengan sistem yang menggunakan di dalam pengoperasian suatu aplikasi pekerjaan tertentu. Maka suatu perusahaan pasti sangat
(17)
memerlukan teknologi yang tinggi serta diiringi dengan sistem yang baik dalam pengolahan data-data yang ada. Oleh sebab itu suatu perusahaan pastilah memiliki pelanggan yang sifatnya beraneka ragam dan dalam jumlah besar.
Mengingat masalah pengaduan pelanggan membuat komputer semakin dibutuhkan kehadirannya, bukan saja perusahaan besar tetapi juga bagi perusahaan kecil dan kini sudah menyebar ke masyarakat luas. Merupakan unsur yang penting bagi perusahaan komunikasi maka dalam pelaksanaan dan pengolahan datanya perlu diterapkan beberapa prinsip kerja yang menjamin efisiensi dan efektifitas karyawan. Dalam setiap pengaduan pelanggan dapat mempengaruhi penurunan keuntungan dibidang Perusahaan Komunikasi, semakin banyak pengaduan pelanggan maka semakin menurun kadar keuntungan Perusahaan Komunikasi tersebut. Semakin sedikit pengaduan pelanggan semakin bertambah kadar keuntungan Perusahaan Komunikasi. Maka pengolahan data pelanggan ini haruslah benar-benar dikelola dengan baik dan benar. Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko kesalahan data dan juga untuk memberikan keamanan penyimpanan data pelanggan yang ada dalam perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, bahwa perusahaan jasa yang menghasilkan bermacam-macam produk, biasanya memiliki permasalahan dalam mencatat penggaduan pelanggan. Dan dapat mempengaruhi mempengaruhi penurunan keuntungan di bidang Perusahaan Komunikasi, semakin banyak pengaduan pelanggan
(18)
maka semakin menurun kadar keuntungan Perusahaan Komunikasi tersebut. Maka dapat dibuat suatu rumusan masalah yaitu “Bagaimana mengoptimalkan pemprosesan pencatatan penggaduan pelanggan sehingga dihasilkan kepuasan pelanggan atau konsumen dibidang komunikasi yang dapat memberikan keuntungan optimal di PT. Telkom Kandatel Kisaran?”.
1.3 Batasan Masalah
Untuk menghindari penyimpangan dari judul dan tujuan yang sebenarnya serta keterbatasan pengetahuan yang dimiliki penulis, maka penulis membuat batasan masalah yaitu:
a. Pencatatan keluhan pelanggan yang terjadi dibidang komunikasi.
b. Pemprosesan data pelanggan, data klaim pelanggan, data klaim pengaduan billing.
c. Pemrosesan pencatatan pengaduan pelanggan pada perusahaan komunikasi secara terdistribusi hanya dapat diakses melalui media intenet, tidak dapat menggunakan mobile phone
d. Pengembangan aplikasi akan dibangun dengan Database menggunakan MYSQL dan bahasa pemograman yang digunakan PHP .
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu pihak perusahaan dalam melakukan pencatatan pengaduan pelanggan pada perusahaan komunikasi dengan sistem
(19)
terdistribusi secara optimal sehingga membantu perusahaan dalam meningkatkan kinerja seputar penginputan data, serta laporan yang berhubungan dengan data pengaduan pelanggan dan mempermudah para pegawai untuk mendapatkan informasi tentang pengaduan pelanggan sebagai laporan diakhir tahun.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan komunikasi khususnya PT. Telkom Kandatel Kisaran dalam pencatatan penggaduan pelanggan untuk penyelesaian lebih lanjut dengan memanfatkan sumber daya yang tersedia secara optimal sehingga dapat dihasilkan kepuasan pelanggan dalam bidang jasa Telekomunikasi .
1.6 Tinjauan Pustaka
Sistem merupakan sekumpulan elemen yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan membentuk satu kesatuan untuk menyelesaikan satu tujuan yang spesifik atau menjalankan seperangkat fungsi. (Dharma Oetomo, 2006).
Sistem terdisitribusi merupakan kumpulan autonomous computer yang melalui sistem jaringan komputer dan dilengkapi dengan sistem software terdistribusi untuk membentuk fasilitas komputer terintegrasi. Sistem terdistribusi dapat juga didefinisikan sebagai suatu kesatuan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk mendistribusikan data, inforrnasi, proses, objek dan layanan dari dan kepada pengguna yang terkait di dalamnya. (Dharma Oetomo, 2006).
(20)
Penerapan Sistem Terdistribusi merupakan bentuk usaha untuk memanfaatkan secara optimal sistem jaringan komputer yang dibangun di dalam perusahaan. Sistem terdistribusi dibagun dengan tujuan :
1. Mengatasi bottleneck
Di mana pekerjaan pada suatu terminal dapat didistribusikan ke terminal-terminal lain.
2. Mendukung sistem kerja jarak jauh
Misalnya sistem kerja small office home office yang memungkinkan karyawan untuk bekerja dari rumah sehingga tidak harus datang ke kantor. 3. Memudahkan kerja kelompok
Dengan memudahkan data sharing dan tetap memungkinkan kerjasama walaupun letak anggota kelompok berjauhan.
1.7 Metode Penelitian
Ada beberapa metoda yang dilakukan dalam Tugas Akhir yaitu: 1) Studi Literatur
Tahapan untuk memperdalam teori dan mencari referensi-referensi yang berkaitan dengan tema tugas akhir ini. Tahapan ini sangat penting karena
(21)
digunakan untuk menunjang tahapan-tahapan berikutnya dalam tugas akhir ini.
2) Analisis
Menganalisis kebutuhan yang berfokus pada domain sistem informasi, tingkah laku dan antar muka. Aktivitas analisis kebutuhan akan diproleh dari studi kelayakan dan kerangka kebutuhan. Wawancara dilakukan terhadap konsumen pemakai perusahaan komunikasi. Menganalisis masalah yang ada di PT Telekomunikasi mengenai Pencatatan Pengaduan Pelanggan yang kurang akurat.
3) Perancangan Sistem
Merancang algoritma program yang akan diimplementasikan ke dalam program komputer.
4) Implementasi sistem / Coding
Mengimplementasikan ke dalam bentuk program komputer. Program yang akan dibangun menggunakan bahasa web PHP juga mendukung berbagai macam basis data secara langsung MYSQL.
5) Pengujian Program
Menguji program komputer yang dibuat berdasarkan sistem terdistribusi. 6) Pembuatan Laporan
Pembuatan laporan tugas akhir bertujuan dijadikan dokumentasi hasil penelitian.
(22)
1.8 Sistematika Penulisan
Agar penulisan skripsi ini merupakan karya tulis ilmiah, maka susunan penulisan yang digunakan adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi tentang konsep dan dasar pemikiran yang diperlukan untuk memecahkan masalah penelitian.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Berisi tentang tahapan analisis dan pemecahan masalah serta perancangan sistem yang digunakan oleh penulis.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang hasil dari analisa dari data yang diperoleh dari penelitian dan pembahasan mengenai penyelesaian masalah.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Sebagai masukan atau ide-ide baru terhadap aplikasi sistem database terdistribusi dibidang komunikasi.
(23)
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.7 Sistem Terdistribusi
Bergerak menuju sistem terdistribusi dewasa ini merupakan kebutuhan yang penting dan mendesak. Namun, sejumlah kendala masih menghadang seperti perancanaan, penyediaan infrastruktur teknologi komputer dan jaringan dan arsitektur informasi serta melakukan kontrol dan respon yang memadai. Oleh karena itu perusahaan sistem terdistribusi ditentukan oleh sejumlah faktor.
2.7.1 Pengertian Sistem Terdistribusi
Sistem merupakan sekumpulan elemen yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan membentuk satu kesatuan untuk menyelesaikan satu tujuan yang spesifik atau menjalankan seperangkat fungsi. (Dharma Oetomo, 2006) sistem terdisitribusi merupakan kumpulan autonomous computer yang melalui sistem jaringan komputer dan dilengkapi dengan sistem software terdistribusi untuk membentuk fasilitas komputer terintegrasi.
Sistem terdistribusi dapat juga didefinisikan sebagai suatu kesatuan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk mendistribusikan data, inforrnasi, proses, objek dan layanan dari dan kepada pengguna yang terkait di dalamnya. (Dharma Oetomo, 2006).
(24)
Penerapan Sistem Terdistribusi merupakan bentuk usaha untuk memanfaatkan secara optimal sistem jaringan komputer yang dibangun di dalam perusahaan. Sistem terdistribusi dibagun dengan tujuan :
a. Mengatasi bottleneck
Di mana pekerjaan pada suatu terminal dapat didistribusikan ke terminal lainnya.
b. Mendukung layanan yang tersebar
Misalnya layanan penjualan dengan menggunakan terminal-terminal yang tersebar di berbagai tempat.
c. Memdukung sistem kerja jarak jauh
Misalnya sistem kerja small office home office yang memungkinkan karyawan untuk bekerja dari rumah sehingga tidak harus datang ke kantor. d. Memudahkan kerja kelompok
Dengan memudahkan data sharing dan tetep memungkinkan kerjasama walaupun letak anggota kelompok berjauhan.
2.7.2 Karakteristik Sistem Terdistribusi
Sistem terdistribusi mempunyai 3 karakteristik. Adapun karakteristiknya yaitu :
1. Concurrency of components. Pengaksesan suatu komponen/sumber daya (segala
hal yang dapat digunakan bersama dalam jaringan komputer, secara bersamaan. Contoh:Beberapa pemakai browser mengakses halaman web secara bersamaan. 2. No global clock. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam mensinkronkan waktu
seluruh komputer/perangkat yang terlibat. Dapat berpengaruh pada pengiriman pesan/data, seperti saat beberapa proses berebut ingin masuk ke critical session.
(25)
3. Independent failures of components. Setiap komponen/perangkat dapat
mengalami kegagalan namun komponen/perangkat lain tetap berjalan dengan baik.
2.7.3 Tantangan Pengembangan Sistem Terdistribusi
Untuk mengembangkan suatu sistem terdistribusi, perlu diperhatikan beberapa aspek yang merupakan suatu tantangan bagi para pegembang Sistem Terdistribusi yaitu sebagai berikut :
1. Keanekaragaman (heterogeneity)
Sistem terdistribusi mampu mendukung berbagai jenis sistem operasi, perangkat keras dan perangkat lunak. Misalnya sistem terdistribusi dalam kantor masih dapat berjalan dengan baik meskipun terdiri dari komputer yang masih baru dan komputer yang sudah lama.
2. Keterbukaan (openness)
Pengambangan sistem terdistribusi yang dilakukan dengan menambahkan komponen-komponen baru yang dapat dilakukan oleh programmer yang berbeda-beda. Misalnya menambahkan program sistem layanan bank tidak harus dilakukan oleh orang yang menciptakan program tersebut, tetapi dapat dilakukan oleh programmer lain.
3. Keamanan (security)
Sistem terdistribusi harus dapat menyediakan keamanan yang memadai bagi sumber daya yang digunakan bersama dan pesan yang dihantarkan dalam sistem. Misalnya PIN dari mesin ATM dikirimkan secara tersamar ke basisdata bank.
(26)
4. Skalabilitas (scalability)
Ukuran sistem terdistribusi dapat diubah dan tetap dapat berjalan dengan baik. Perubahan dapat dilakukan dari segi jumlah pengguna maupun dari segi kekuatan perangkat keras komputer-komputer dalam sistem terdistribusi itu sendiri.
5. Penanganan Masalah (error-handling)
Kerusakan yang terjadi pada satu komputer dalam sistem terdistribusi tidak mempengaruhi kinerja sistem secara keseluruhan. Misalnya sekumpulan komputer yang memantau kegiatan umum gunung berapi. Apabila salah satu komputer mati, sistem tersebut masih dapat bekerja sehingga proses pemantauan dapat terus berjalan.
6. Kebersamaan (conccuriency)
Apabila terjadi permintaan secara bersamaan, sistem terdistribusi tidak akan menjadi kacau. Misalnya permintaan data dari basis data bank dapat dilakukan oleh beberapa orang teller dalam waktu yang bersamaan.
7. Penyembunyian (transparency)
Dalam beberapa buku berbahasa Indonesia, istilah tersebut juga sering disebut transparansi, walaupun sebenarnya kurang tepat. Penyembunyian membuat beberapa aspek distribusi tidak tampak oleh pengguna. (Dharma oetomo, 2006).
(27)
2.7.4 Layanan Terdistribusi
Dalam perkembangannya, objek terdistribusi masih kurang karena kadang menimbulkan masalah dalam jaringan seperti misalnya masalah keamanan, masalah yang berhubungan dengan firewall, karena kadang dalam sebuah perusahaan, tidak sembarang paket data dari luar dapat masuk ke dalam jaringan perusahaan tersebut. Untuk itu dikembangkan layanan terdistribusi dimana bukan lagi objek yang didistribusiskan tetapi sudah berupa sebuah layanan. Teknologi yang menggunakan konsep ini adalah Web Service yang mudah mengguanakan protokol standard dan terbuka sehingga mudah untuk diadaptasi oleh berbagai pihak dan dapat beroperasi pada berbagai aplikasi platfor.
2.8 Database Terdistribusi
Basis data terdistribusi adalah kumpulan data logic yang saling berhubungan, secara fisik terdistribusi dalam jaringan komputer, yang tidak tergantung dari program aplikasi sekarang maupun pada masa yang akan datang. Sedangkan File merupakan kumpulan data yang dirancang untuk suatu aplikasi atau sekumpulan aplikasi yang dekat hubungannya.(muhammad ami,2008).
Pada basis data terdistribusi (distributed database), data disimpan pada beberapa
tempat (site), setiap tempat diatur dengan suatu DBMS (Database Management System)
yang dapat berjalan secara independent.(Abdul Khadir,2004). Properti yang terutama terdapat pada basis data
(28)
a. Independensi data terdistribusi : pemakai tidak perlu mengetahui dimana data berada (merupakan pengembangan prinsip independensi data fisik dan logika).
b. Transaksi terdistribusi yang atomic : pemakai dapat menulis transaksi yang mengakses dan mengubah data pada beberapa tempat seperti mengakses transaksi local.
2.8.1 Konsep Basis Data Terdistribusi
Database Manajemen System (DBMS) merupakan paket program (Software) yang dibuat agar memudahkan dan mengefisiensikan pemasukan, pengeditan, penghapusandan pengambilan informasi terhadap database. Software yang tergolong kedalam DBMS antara lain, Microsoft SQL, MySQL, Oracle dan lain-lain. Untuk trend basis data terdistribusi saat ini, pemakai harus mengetahui di mana data ditempatkan, juga harus mengetahui dimana system yang tidak mendukung independensi data terdistribusi dan transaksi terdistribusi atomic. Kedua property tersebut harus mendukung system secara efisien. Untuk system terdistribusi yang bersifat global, properti-properti tersebut kemungkinan tidak tepat karena adanya administrasi yang terlalu berlebihan dalam membuat lokasi data yang transparan.
Site-site dalam database terdistribusi dihubungkan secara fisik dengan berbagai cara. Beberapa topologi digambarkan sebagai sebuah graph yang simpul-simpulnya. Bersesuaian dengan site. Sebuah edge dari simpul A ke simpul B bersesuaian dengan sebuah hubungan langsung antara dua site. Beberapa konfigurasi (bentuk) digambarkan sebagai berikut:
(29)
Gambar 2.1 Topologi Network
Fully Connected network :
Keuntungan : kalau salah satu node rusak, yang lainnya masih dapat berjalan (tetapi biaya mahal).
Kerugian : control management tidak terjamin. Partially connected network :
Keuntungan : reliability rendah, biaya dapat ditekan Kerugian : control management tidak terjamin. Tree structure network :
Keuntungan : bersifat sentral, control management lebih terjamin Kerugian : kalau node pusat (A) rusak, semua akan rusak.
Cat : setiap proses dimulai dari bawah. Ring Network (LAN) :
Keuntungan : rusak satu, yang lain masih berjalan
(30)
Star Network (LAN) :
Keuntungan : - control management lebih terjamin, karena bersifat sentral, reliability rendah
Kerugian : kalau pusat rusak, yang lainnya rusak.
2.8.2 Desain Basis Data Terdistribusi
Langkah awal untuk merancang basis data diaman pendekatan yang berkaitan dengan penyimpanan data / table dalam sebuah sistem basis data terdistribusi. Disini ada 2 metode dalam mendesain basis data terdistribusi antara lain:
•
ReplikasiReplikasi adalah sistem memelihatkan beberapa salinan copy dari relasi. Setiap salinan disimpan pada beberapa lokasi yang berbeda.
•
FragmentasiFragmentasi relasi dipartisikan ke dalam beberapa bagian,setiap bagian disimpan pada lokasi yang berbeda. Terbagi atas;
i. Fragmentasi Horizontal adalah pemecahan relasi berdasarkan tuplenya. ii. Fragmentasi Vertikal adalah pemecahan relasi berdasarkan dekomposisi. Dari keterangan diatas telah digambarkan penjelasan perbedaan fragmentasi vertikal dan fragmentasi horizontal yang digambarkan pada gambar 2.2 dibawah ini,
(31)
2.8.3 Tipe Sistem Database Terdistribusi
Terdapat dua tipe basis data terdistribusi :
· Homogen : yaitu sistem dimana setiap tempat menjalankan tipe DBMS yang sama. · Heterogen: yaitu sistem di mana setiap tempat yang berbeda menjalankan DBMS
yang berbeda, baik Relational DBMS (RDBMS) atau non relational DBMS. Gambaran basis data terdistribusi yang heterogen dapat dilihat pada Gambar 2.3,
Gambar 2.3 Basis data terdistribusi heterogen
2.8.4 Arsitektur Sistem Database Terdistribusi
Menurut Dharma Oetomo (2006) arsitektur didefinisikan sebagai suatu rancangan untuk penyusunan dan operasi komponen-komponen suatu sistem, di mana rancangan tersebut mengidentifikasi komponen beserta fungsi masing-masing komponen, konektivitas hubungan antar komponen dan mendeskripsikan pemetaan fungsionalitas ke dalam komponen.
(32)
Adapun jenis arsitektur sistem terdistribusi ialah sebagai berikut :
Client Server, client menghubungi server untuk mendapatkan data, yang
kemudian memformat dan menampilkan pada pengguna. Arsitektur ini terdiri dari 3 jenis yaitu arsitektur 2-tier, 3-tier dan n-tier.
Tightly Coupled (clustered), mesin-mesin terintegrasi yang menjalankan
proses yang bersamaan dengan membagi tugas ke dalam beberapa bagian yang dijalankan masing-masing mesin. Apabila proses ini telah selesai, hasil pengerjaan masing-masing mesin digabungkan menjadi satu mesin.
Peer-to-peer, arsitektur dimana tidak ada mesin yang menyediakan layanan
atau mengelola sumber daya jaringan sehingga segala tanggung jawab dibagikan di antara seluruh mesin dikenal dengan istilah peer.
2.8.5 Keuntungan-keuntungan Database Terdistribusi
Keuntungan-keuntungan Database Terdistribusi antara lain; 1. Pengawasan distribusi dan pengambilan data
Jika sejumlah site yang berbeda dihubungkan satu sama lain, lalu seorang pemakai yang berada pada satu site dapat mengakses data yang tersedia pada site lain.
Sebagai contoh : sistem distribusi pada sebuah bank memungkinkan seorang
pemakai pada salah satu cabang dapat mengakses data cabang lain. 2. Reliability dan availability
(33)
Sistem distribusi dapat terus menerus berfungsi dalam menghadapi kegagalan dari site individu atau mata rantai komunikasi antar site.
Misal : jika site-site gagal dalam sebuah sistem distribusi, site-site lainnya dapat melanjutkan operasi jika data telah direplikasi pada beberapa site
3. Kecepatan pemrosesan query
Jika sebuah query melibatkan data pada beberapa site, memungkinkan membagi query ke dalam sub query yang dapat dieksekusi dalam bentuk paralel oleh beberapa site. Perhitungan secara paralel mempercepat pemrosesan dari seorang pemakai query.
4. Otonomi lokal
Pendistribusian sistem mengizinkan sekelompok individu dalam sebuah perusahaan untuk melatih pengawasan lokal melalui data mereka sendiri. Dengan kemampuan ini dapat mengurangi ketergantungan pada pusat pemrosesan.
5. Efisien dan fleksibel
Data dalam sistem distribusi dapat di simpan dekat dengan titik di mana data tersebut dipergunakan. Data dapat secara dinamik bergerak atau disalin, atau salinannya dapat dihapus.
2.8.6 Kerugian-kerugian Database Terdistribusi
Kerugian-kerugian Database Terdistribusi antara lain; 1. Harga software yamg mahal
(34)
2. Kemungkinan kesalahan lebih besar
Site-site yang termasuk dalam sistem distribusi beroperasi secara paralel sehingga menjadi lebih sulit untuk menjamin kebenaran dari algoritma. Adanya kesalahan mungkin tak dapat diketahui
3. Biaya pemprosesan tinggi
Perubahan pesan-pesan dan penambahan perhitungan dibutuhkan untuk mencapai koordinasi antar site. Dalam memilih sebuah disain untuk sistem database, perancang harus mengimbangi keuntungan dan kerugian dari database terdistribusi.
2.9 Client Server
Model Client Server ini banyak dipilih karena kejelasan peran dari komputer yang terhubung dalam sistem jaringan tersebut. Di mana komputer Server hanya bertugas memberikan layanan kepada komputer Client. Spesialisasi layanan tersebut akan memudahkan dalam permintaan layanan dan pengamanan. Yang mana diterangkan pada gambar 2.4 mengenai arsitektur ClientServer.
Gambar 2.4 Arsitektur Model Client Server
Client – Web Browser
Middleware
PHP, JSP,ASP
Service Request Services Response
Database: MySQL Server – Apache, IIS
(35)
Pengertian lain, client melakukan permintaan suatu informasi atau mengirim perintah ke server. Server akan menerima permintaan dan perintah client. Kemudian
server akan memproses memproses berdasarkan permintaan tersebut, dan
mengembalikan kepada client sebagai hasil pemrosesan yang sudah dilakukan.
Service Request adalah permintaan dari client baik berupa permintaan data
maupun perintah ke server. Service Response berupa balasan dari server atas permintaan dari client berupa hasil proses. Data yang diminta oleh client dapat diambil dari database pada sisi server yang sering disebut database server, seperti misalnya MySQL.
2.9.1 Komponen Dasar Client Server
Pada dasarnya, Client Server di bentuk oleh tiga komponen dasar yaitu: Client, Middleware, dan Server. Secara sederhana hubungan antara ketiga komponen tersebut dapat digambarkan pada gambar 2.5.
Gambar 2.5 Komponen Dasar Client Server
Client Server
Middlewar e
Permintaan Layanan
(36)
a. Client
Client merupakan terminal tertentu yang digunakan oleh pengguna untuk meminta layanan tertentu yang dibutuhkan. Terminal client dapat berupa PC, ponsel, robot dan peralatan lain yang membutuhkan informasi. Disini peran
client mengirim pesan berupa permintaan layanan ke server. b. Middleware
Middleware merupakan komponen perantara yang memungkinkan client dan
server untuk saling berhubungan dan berkomunikasi satu sama lain.
Middleware dapat berupa Transcation Monitor (TP). Middleware memiliki peran yang sangat strategis karena dengan adanya middleware maka client dapat mengirim pesan atau permintaan kepada server, menerjemahkan pesan dari client agar dapat dimengerti oleh server, menerjemah hasi proses dari
server agar dapat dipahami oleh client dan mengirimkan hasil proses yang
telah diterjemahkan kembali ke- client.
c. Server
Server merupakan pihak yang menyediakan layanan. Server ini dapat berupa basis data SQL,Monitor TP, Web. Secara umum server berperan menerima pesan permintaan layanan dari client ,memproses permintaan tersebut dan mengirimkan hasil permintaan kepada server.
2.9.2 Ciri-ciri Client Server
Client Server memiliki ciri ciri mendasar yang membedakan dirinya dengan perangkat lunak terdistribusi lainnya.(muhammad amin,2007). Ciri-ciri tersebut antara lain:
(37)
a. Berbasis layanan
Server memberikan sejumlah layanan yang dibutuhkan dan diminta oleh client. b. Sumber daya yang digunakan bersama
Server mengelolah sejumlah sumber daya yang dimilikinya agar dapat diakses dan digunakan secara bersama-sama oleh teminal-terminal client yang terhubung pada server.
c. Hubungan dan interaksi client server
Hubungan yang terjadi antara server dan client adalah one-to many, yang berarti bahwa satu server melayani banyak client. Client selalu memulai interaksi dengan meminta layanan sedangkan server menanti permintaan layanan secara pasif.
d. Client tidak perlu mengetahui lokasi fisik server
Server terletak diberbagai tempat yang belum tentu diketahui oleh client. Walaupun demikian, client tetap dapat mengakses server untuk mendapatkan layanan sesuai kebutuhannya.
e. Interoperabilitas perangkat lunak dan perangkat keras
Perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan oleh masing-masing client tidak harus sama dengan yang digunakan pada server, namun masih dapat saling terkoneksi antara satu dan yang lain.
f. Pertukaran berbasis pesan
Mekanisme dari client server berdasarkan pada pertukaran pesan. g. Enkapsulasi layanan
Client tidak perlu mengetahui proses pengelolahan permintaan yang terjadi dalam server sehingga client tidak dapat mengontrol proses pengolahan permintaan .
(38)
Skalabilitas adalah kemampuan untuk diperbesar atau diperkecilnya ukuran sistem client server dapat diubah secara horizontal maupun vertikal .
i. Konsisten data
Data hanya dikelolah pada server pusat hingga konsistensi dan data lebih terjamin dan biaya pemeliharaan menjadi lebih murah.
2.9.3 Alasan menggunakan Client Server
Terdapat tiga alasan untuk menggunakan Client Server yaitu : 1) Kapasitas
Kapasitas suatu komputer tidak akan sanggup untuk menangani seluruh data yang digunakan pengguna. Bila sebahagian data diahlikan ke server unutk digunakan bersama oleh banyak client maka hal ini akan lebih jauh meringankan beban client.
2) Keamanan
Dengan menyimpan data di server dan membatasi pengguna hanya untuk mengakses antarmuka server, keamanan data dapat lebih terjamin.
3) Penghematan
Dalam sistem Client Server, sumber daya yang dimiliki server dapat digunakan oleh teminal-terminal client sehingga biaya investasi sumber daya dapat di hemat.
(39)
2.9.4 Keuntungan Client Server
Fitur Keuntungan
Jaringan mesin-mesin yang kecil tetapi berdaya guna
Jika sebuah mesin macet, bisnis tetap berjalan
Kumpulan komputer dengan ribuan MIPS (million instruction per second)
Sistem memberikan kekuatan dalam melaksanakan suatu tugas tanpa memonopoli sumber-sumber daya. Pemakai akhir diberi hak untuk bekerja secara local
Beberapa workstation sangat handal seperti mainframe, tetapi dengan biaya 90% lebih rendah
Menawarkan keluwesan untuk melakukan pembelian pada hal-hal lain atau untuk meningkatkan keuntungan
Sistem terbuka Bebas memilih perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan dari berbagai vendor
Sistem tumbuh dengan mudah dan dapat diperluas secara tak terbatas
Mudah untuk memperbaharui system
Lingkungan operasi client yang bersifat individual
Dapat mencampur dan mencocokkan platform komputer yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing departemen dan pemakai
(40)
Contoh implementasi jaringan client-server:
Gambar 2.6 Contoh Implementasi Jaringan Client Server
2.10 Pengaduan Pelanggan
Pengaduan pelanggan adalah melaporkan (klaim) suatu hal yang dianggap tidak sesuai dengan apa yang direncanakan. Jadi pengaduan pelanggan adalah pelanggan melaporkan kepada pihak Telkom terhadap hal-hal yang dianggap tidak sesuai dengan apa yang penggan bayangkan.
2.11 Sejarah Singkat PT. Telekomunikasi Kisaran
RINGKASAN SEJARAH HARI BHAKTI POSTEL 27 SEPTEMBER 1945
PENGAMBIL ALIHAN JAWATAN PTT
Tanggal 27 September yang setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Bhakti Postel oleh seluruh komunitas pos dan telekomunikasi bermula dari diambil-alihnya Jawatan
Client
Printer Client
Server
Basis Data
(41)
PTT dari kekuasaan Pemerintahan Jepang oleh Putra Putri Indonesia yang tergabung dalam Angkatan Muda Pos Telegrap dan Telepon yang disingkat AMPTT pada tanggal 27 September 1945.
Dengan dijiwai oleh semangat Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, AMPTT yang saat itu belum mempunyai pengurus, pada tanggal 3 September 1945 mengadakan pertemuan yang dihadiri oleh SOETOKO (sebagai penggerak), SLAMET SOEMARI, JOESOEF, AGOES SALMAN, NAWAWI ALIF dan beberapa pemuda lainnya. Dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa Kantor Pusat PTT harus sudah dikuasai paling lambat akhir bulan September 1945. Hal ini dilakukan karena Komandan Pasukan Jepang menginstruksikan bahwa penyerahan Kantor Pusat PTT harus dilakukan kepada Sekutu.
Pada tanggal 23 September 1945 Soetoko berunding dengan Ismojo dan Slamet Soemari yang menghasilkan sebuah keputusan yaitu meminta kesediaan dari Mas Soeharto dan R. Dijar untuk segera menuntut pihak Jepang supaya menyerahkan kekuasaan PTT secara damai, akan tetapi jika pihak Jepang tidak mau menyerahkannya, akan ditempuh jalan kekerasan dengan kekuatan yang ada dan bantuan dari rakyat. Setelah kekuasan direbut, mereka berencana untuk mengangkat Mas Soeharto menjadi Kepala Jawatan PTT dan R. Dijar sebagai Wakilnya.
Pada tanggal 24 September 1945 Soetoko meminta Mas Soeharto dan R. Dijar agar menemui pimpinan PTT Jepang, Tuan Osada, untuk berunding dan mendesak agar hari itu juga pihak Jepang mau menyerahkan pimpinan Jawatan PTT secara terhormat kepada Bangsa Indonesia. Namun perundingan tersebut gagal, dan pimpinan PTT Jepang hanya memperkenankan pengibaran Bendera Merah Putih di halaman belakang gedung di Jalan Cilaki. AMPTT segera menaikkan Sang Merah
(42)
Putih secara khidmad pada sebuah tiang khusus tepat diatas lokasi berdirinya tugu peringatan AMPTT.
Untuk menciptakan koordinasi yang efektif dalam perebutan kekuasaan Jawatan PTT dari tangan Jepang, maka pada tanggal 26 September 1945 Soetoko ditetapkan sebagai ketua, dengan dibantu oleh tiga wakil ketua yang terdiri dari Nawawi Alif, Hasan Zein dan Abdoel Djabar. Pada hari itu juga, segenap anggota AMPTT disebar untuk mencari dan mengumpulkan segala peralatan dan senjata untuk merebut Kantor Pusat PTT. Penduduk tua, muda dan semua organisasi perjuangan yang berkedudukan di dekat Kantor Pusat PTT dihubungi dan menyatakan kesediaan untuk memberikan bantuan kepada AMPTT.
Pada tanggal 27 September 1945, untuk kesekian kalinya Mas Soeharto dan R. Dijar mengadakan perundingan dengan Pimpinan Jepang di Kantor Pusat PTT. Hasilnya tetap gagal juga. Namun, AMPTT sudah memutuskan bahwa tanggal 27 September 1945 kekuasaan atas Jawatan PTT harus direbut dengan kekerasan dari tangan Jepang, tidak perduli pengorbanan apa saja yang mungkin harus diberikan.
AMPTT segera menyiapkan persenjataan. Rakyat dikerahkan dan massa berkumpul di halaman selatan. Soewarno dan pasukannya yang bertugas meruntuhkan tanggul dan mengelilingi kantor, memasuki ruangan kantor yang dikuasai Jepang dan membuat mereka tidak dapat berbuat apa-apa untuk menghalangi tekad AMPTT. Akhirnya secara sukarela mereka menyerahkan pedangnya sebagai tanda penyerahan diri.
Setelah itu Soetoko segera membawa Mas Soeharto dan R. Dijar ke depan massa. Kira-kira pukul 11.00, dan kemudian Soetoko membacakan teks yang isinya sebagai berikut :
(43)
Atas nama pegawai PTT dengan ini, dengan disaksikan oleh masyarakat yang berkumpul di halaman PTT jam 11.00 tanggal 27 September 1945 kami mengangkat Bapak Mas Soeharto dan Bapak R. Dijar,
masing-masing menjadi
Kepala dan Wakil Kepala Jawatan PTT seluruh Indonesia Atas Nama AMPTT
Tertanda : SOETOKO
Kemudian beberapa pemuda di bawah pimpinan Soewondo menurunkan bendera Jepang, dan sebagai gantinya mereka mengibarkan Bendera Merah Putih pada tiang listrik. Massa kemudian segera mengumandangkan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Dengan demikian Jawatan PTT dengan seluruh jajarannya sangat berperan dalam melaksanakan amanat Proklamasi Kemerdekaan yaitu : “Hal-hal mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”.
Peristiwa pengambil alihan Jawatan PTT dari tangan Jepang oleh Angkatan Muda PTT pada tanggal 27 September 1945 hingga saat ini diperingati sebagai Hari Bhakti Postel.
(44)
2.12 Struktur Organisasi PT. Telekomunikasi Kakandatel Kisaran
Struktur organisasi adalah suatu bagan hubungan kerja formal di dalam perusahaan yang ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan organisasi dapat diartikan sebagai tempat perkumpulan sejumlah orang yang mempunyai tujuan tertentu dengan melakukan pembagian tugas melalui garis perintah dan bertanggung jawab sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Dalam melaksanakan tugasnya PT. Telekomunikasi Indonesi Tbk, diperlukan sistem organisasi dan manajemen yang baik. Faktor koordinasi yang terarah dan struktur organisasi yang disusun secara efektif dan efisien sangat berperan penting untuk menciptakan dan memproleh suasana dan hasil kerja yang maksimal sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Struktur organisasi suatu kerangka yang menunjukkan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan melalui strategi yang dipilih, hubungan antar fungsi-fungs, wewenang serta tanggung jawab setiap anggota. Adapun susunan organisasi pada PT.Telkom Kakandatel sebagai berikut:
(45)
JM CATEL
EKO WIDIYATMOKO
KORD.
SERVICE
(BASUKI)
Nip : 63089
KORD.
OMAN I
(SARDJU
BASUKI )
Nip : 591144
KORD.
OMAN II
(P.SITINJAK)
Nip : 601066
SPV
LABUHAN
BATU
(TAZINAR)
Nip : 561215
SPV
PL.RAKYAT
(R.)
Nip : 570658
KORD. CUST.
SERVC
T.BALAI
(AHMAD)
Nip : 840165
SPV.
TANJUNG
LEDONG
(MARUDIN)
Nip : 592034
KORD.
ADMIN
(MASAINI.S)
Nip : 650087
SPV PLAZA
KISARAN
(MISTO)
Nip : 633385
(46)
BAB 3
ANALISIS DAN PEMODELAN PERANGKAT LUNAK
3.1. Analisis Masalah
Berdasarkan kasus pencatatan pengaduan pelanggan dalam mengisi formulir pengaduan pelanggan secara manual sangat tidak efektif dan efisien. Untuk mencatat data pengaduan dibutuhkan beberapa formulir yang berbeda sehingga membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk mencari formlir dan mengisi formullir tersebut. Setelah formilir diisi oleh pelanggan sesuai jenis pengaduan kemudian petugas memilih jenis pengaduan pelanggan sesuai kriterianya masing-masing. Setelah itu formulir yang berisikan pengaduan pelanggan langsung dikirim oleh petugas admin ke petugas teknisi agar teknisi mengetahui jenis masalah yang telah terjadi. Agar teknisi bisa cepat memperbaiki gangguan yang terjadi karena itu salah satu tugas agar pelanggan dapat puas dalam bidang komunikasi. Dalam penyelesaian masalah yang ada pada PT.Telkom agar dapat terselesaikan dengan baik dan benar serta tercapainya tujuan yang diharapkan adalah memerlukan suatu data yang harus diolah menjadi sebuah sistam baru yang bermanfaat dan mencapai tujuan yan diinginkan.
Dengan berkembangnya sistem komputer dan teknik komunikasi memungkinkan adanya hubungan antar komputer untuk menyalurkan data dari satu komputer ke komputer lain. Maka hal ini dapat menunjang terselesaikannya suatu pekerjaan secara efisien, dan cepat dan. Namun permasalahannya adalah apabila suatu organisasi belum menggunakan sistem komputer untuk melakukan input data dan pemrosesan data.
(47)
3.2. Penyelesaian Masalah
Berdasarkan kendala-kendala yang terjadi, sumber data yang dapat dari hasil analisa yang serta kebutuhan sistem yang ada pada masalah pendapatan atau pemerian laporan pencatatan pengaduan pelanggan yang ada pada PT.TELKOM Kisaran, maka sistem yang perlu dirancang untuk mengatasi masalah yang terjadi adalah sebuah sistem komputerisasi proses pencatatan pengaduan pelanggan perusahaan komunikasi dengan sistem database terdistribusi.
Sistem pemprosesan pencatatan pengaduan pelanggan adalah sistem yang berbasis komputer yang digunakan untuk menangani seputar penginputan data pelanggan telepon, penginputan pengaduan Billing (tagihan telepon), penginputan pengaduan gangguan telepon, penginputan pengaduan jumlah pengaduan dan outputnya informasi laporan tunggakan pelanggan. Di dalam perancangan atau pembuatan sistem data tagihan tunggakan telepon ini menggunakan PHP dan database menggunakan database MYSQL. Dengan sistem aplikasi ini penyimpanan data menjadi lebih mudah dan tidak memerlukan formulir yang banyak. Memberikan informasi tentang pengaduan menjadi lebih efisien. Untuk itu aplikasi ini dimuat secara terdistribusi.
Pada sistem terdistribusi, database disimpan pada beberapa komputer. Komputer-komputer ini berkomunikasi melalui media komunikasi seperti jaringan kecepatan tinggi atau line telepon. Jaringan ini tidak berbagi memori utama maupun disk. Database terdistribusi ini terpisah secara geografis, terpisah secara administratif dan memiliki interkoneksi yang lebih lambat. Pada database terdistribusi ideal, semua site akan bekerja dengan software database manajemen yang sama dan menyadari keberadaan masing-masing file. Namun kenyataannya, database terdistribusi dibangun
(48)
dengan menggunakan beberapa database yang telah ada, di mana database tersebut berjalan dengan skema dan software database manajemen yang berbeda.
3.3 Analisis Kebutuhan
Sistem yang akan dibuat adalah aplikasi pemprosesan pengaduan pelanggan perusahaan komunikasi dengan database terdistribusi di mana sistem ini mempunyai beberapa fungsi dasar yaitu:
i. Mencatat, menyimpan dan menghapus pengaduan pelanggan.
ii. Memberitahukan kepada petugas teknisi bahwa ada beberapa jenis masalah yang dialami pelanggan dalam bidang komunikasi.
iii. Melihat hasil laporan pengaduan pelanggan agar perusahaan dapat memperbaiki kinerja perusahaan.
Pembuatan aplikasi ini berbasis web dan databasenya terdistribusi diharapkan dapat mambantu petugas untuk melakukan penyimpanan data masalah yang dialami pelanggan. Telkom cabang lain dapat mengakses database pengaduan pelanggan tanpa harus petugas datang langsung ke Telkom cabang lainnya, agar mempersingkat waktu kerja. Karena aplikasi ini dibuat secara online dan dapat mengakses data dimana saja jika di daerah tersebut mempunyai jaringan internet.
(49)
3.4 Model Analisis Perangkat Lunak
Pemodelan dalam suatu rekayasa perangkat lunak merupakan suatu hal yang dilakukan di tahap awal. Pemodelan ini akan mempengaruhi pekerjaan–pekerjaan dalam rekayasa perangkat lunak. Pada tugas akhir ini menggunakan salah satu model perangkat lunak yaitu Pemodelan Fungsional dan Kamus Data.
3.4.1 Pemodelan Fungsional
Hasil yang diharapkan dari tahapan membangun suatu sistem adalah bagaimana caranya agar sistem yang dibangun memiliki fungsi yang berdaya guna maksimal.
Oleh karena itu, maka fungsi-fungsi yang ada pada sistem tersebut perlu dianalisis. Pada sistem aplikasi pemprosesan pencatatan pengaduan pelanggan secara garis besar terdapat tiga fungsi yaitu pengisian data pelanggan, memberi solusi dari masalah dan memproses.
Pemodelan fungsional menggambarkan aspek dari sistem yang berhubungan dengan pendatan. Pemodelan fungsional menangkap sesuatu yang dikerjakan oleh sistem tanpa memperhatikan bagaimana dan kapan hal itu dikerjakan.
3.4.2 Data Flow Diagram ( DFD ) dan Spesifikasi Proses
DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan ke mana tujuan data yang keluar dari sistem, di mana data
(50)
disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tesimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.
Dalam pembuatan sistem baru ini penulis akan merancang terlebih dahulu yang namanya perancangan, proses, dimana perancangan proses ini merupakan dasar dari pembangunan sistem dan untuk melihat perancangan sistem akan mengetahui seberapa besar ruang lingkup sistem akan mengetahui seberapa besar program yang akan dibangun dan seberapa besar ruang lingkup sistem pada perusahaan PT.Telkom Kisaran. Adapun gambaran dari perancangan proses akan digambarkan dalam bentuk diagram konteks atau DFD (Data Flow Diagram) dengan level 0 dan DFD level selanjutnya. Berikut ini bentuk dari diagram konteks atau level 0 dari perancangan proses. dt_ admin Laporan dt_ pelanggan Laporan P.0 Proses aplikasi pencatatan pengaduan pelanggan
Admin Billing
Petugas telkom
ANOP / gangguan teknisi Kakandatel Complain Status Pengaduan Pelanggan dt_co mplai n Laporan dt_co mplai n dt_ pe ng ad uan billin g, an op dt _p en gad uan billin g, an op dt _
status dt_
status
dt _pelanggan
_
dt_pelanggan
Gambar 3.1 Diagram Konteks Aplikasi Pemprosesan Pencatatan
(51)
Diagram Konteks di atas menggambarkan sistem secara garis besar yang memperlihatkan masukan, proses, dan keluaran dari sistem yang akan dirancang. Proses yang terjadi pada diagram konteks di atas dapat dijelaskan dengan menggunakan spesifikasi proses pada tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.1 Spesifikasi Proses DFD Level 0.P.0 No / Nama
Proses
Input Keterangan Proses Output
Proses 0 / Aplikasi pengaduan pelanggan
dt_admin, dt_pelanggan,
Pada proses ini data yang diinput akan digunakan dalam penyelesaian masalah keluhan pelanggan.
Laporan pengaduan pelanggan mengenai gangguan,Billing. Dan laporan kepada pihak pimpinan Kakandatel
Dari Diagram Konteks diatas, Proses 0 dapat dijabarkan menjadi proses yang lebih kecil. Proses 0 dibagi lagi ke dalam 3 proses. Proses tersebut dapat dilihat pada gambar 3.3 DFD Level 1 dari Proses P.0. Berikut ini adalah uraian proses yang terjadi pada program.
(52)
dt_ pelanggan, dt pengaduan
Pengadu an
anop
dan bil
ling n Pengaduan P. 3 Proses pengaduan P.4 Proses laporan P.2 Proses input pelanggan P.1 Proses login dt_ peng adua n dt_pe langg an dt_co m plain Laporan kakandatel Laporan ANOP dt_ pelanggan dt_ admin dt_p enga duan Pengadu an anop
dan bil
ling dt_ billing Status dt_status pengaduan complain dt_ complain d t_ c o m p la in d t_ c o m p la in Pe ngadu an anop da
n b illing Peng aduan anop dan bill ing dt_ billing
dt _status pengaduan dt_ complain d t_ p el an g g an d t_ p el an g g an d t_ p el an g g an d t_ p el an g g an Laporan billing
Gambar 3.2 DFD Level 1. pencatatan pengaduan pelanggan.
Dari DFD Level 1 Proses P.0 terdapat 3 proses utama. Ketiga proses ini merupakan proses yang sangat penting karena merupakan inti dari proses pencatatan pengaduan pelanggan. Proses tersebut dapat diuraikan pada tabel spesifikasi proses berikut ini.
(53)
Tabel 3.2 Spesifikasi Proses DFD Level 1.P.0 No / Nama
Proses
Input Keterangan Proses Output
Proses P.1/ Proses registrasi dt_pelanggan, dt_penggaduan, dt_admin
Proses ini admin haruslah mengoperasikan sistem apalikasi terlebih dahlu kemudian memasukkan alamat lengkap pelanggan dan keluhan yang dialami oleh pelanggan
Data
penggaduan
Proses P.2/ Proses pelanggan
dt_pelanggan Di mana dalam proses ini admin memasukkan keluhan pelanggan.
Data penggaduan yang diproses ke dalam input penggaduan Proses P.3/ Proses Penggaduan
dt_penggaduan Di mana dalam proses ini admin memasukkan keluhan pelanggan berdasarkan jenisnya yaitu: Billing, Gangguan, dan complaint. Yang masing-masing masuk ke dalam databasenya. Data penggaduan yang diproses ke dalam input penggaduan
(54)
Proses P.4/ laporan
dt_penggaduan Dimana dalam proses ini merupakan hasil akhir yang memasukkan data pelangan dan data penggaduan pelanggan kemudian dibuat laporan berdasarkan jenis masalahnya.
Laporan akhir menuju Kakandatel, ANOP, Billing
DFD level 2 proses P.2 – Proses input data pribadi pelanggan selanjutnya diuraikan lagi menjadi beberapa proses dan dijelaskan pada DFD Level 2. Berikut ini adalah DFD level 2 dari proses P.2 .
P.2.1 Proses pengecekan
pelanggan
dt_pengaduan
dt_pelanggan
dt_pelanggan
dt_pelanggan
dt_pelanggan dt_pelanggan
dt_pelanggan dt_pelanggan
P.2.1 Proses input
pelanggan
(55)
Tabel 3.3 Spesifikasi Proses DFD Level 2.P.2. No /
Nama Proses
Input Keterangan Proses Output
Proses P.2.1 / Proses login
dt_pelanggan, Proses ini proses yang mana mengecek data pelanggan yang di tandai dengan no_pelanggan kemudian akan disimpan didalam database pelanggan.
database pelanggan . Proses P.2.2 / Proses input pelanggan dt_pengaduan pelanggan
Proses ini merupakan proses pencatatan pengaduan pelanggan kepada pihak petugas telkom.
Laporan data pengaduan pelanggan yang disimpan kedalam database
DFD level 2 proses P.3 – Proses input data pribadi pelanggan selanjutnya diuraikan lagi menjadi beberapa proses dan dijelaskan pada DFD Level 2. Berikut ini adalah DFD level 2 dari proses P.3 :
(56)
dt_pengaduan P.3.4 Proses complain P. 3.1 Input pengaduan dt_complain Status complain P.3.2 Proses verifikasi P.3.3 Input complain dt_complain dt_ pengaduan Data pelanggan dt_status pengaduan dt_complain dt_complain dt_ pengaduan dt_pelanggan
dt_pelanggan Data complain
dt_ complain dt_complain dt _ complain dt _ complain Status Pengaduan Data Pengaduan dt_status pengaduan dt_ pengaduan dt_pengaduan dt_ pengaduan dt_ pengaduan dt_status pengaduan dt_status pengaduan
Gambar 3.4 DFD Level 2.Proses Pengecekan data Pengaduan Tabel 3.4 Spesifikasi Proses DFD Level 2.P.3 No / Nama
Proses
Input Keterangan Proses Output
Proses P.3.1 / Proses pengecekan pengaduan pelanggan. dt_pengaduan pelanggan
Dalam proses ini proses pengecekan pengaduan diperlukan data pengaduan yang telah dilaporkan yang di simpan di database.
Cara
memperbaiki masalah yang terjadi.
(57)
Tabel 3.4 Spesifikasi Proses DFD Level 2.P.3...(lanjutan) No / Nama Proses Input Keterangan Proses Output Proses P.3.2/
proses verifikasi
dt_pengaduan Proses ini merupakan proses setelah pelanggan mengisi data pengaduan kemudian di simpan ke dalam database status pengaduan dan jenis pengaduan. Data pengaduan yang diterima petugad telkom dari klaim pelanggan. Proses P.3.3/ proses input complain
dt_pelanggan Proses ini merupakan pengisi ulang jika masalah pelanggan belum dapat terselesaikan, pelanggan melaporkan masalahnya kembali.
Data complain yang di lapor ulang oleh pelanggan.
Proses P.3.4/ proses complain
dt_complain Prose ini merupakan lanjutan proses dari input complain yang berisikan data complain yang akan disimpan ke dalam database status complain.
Data complain yang berada di dalam database status complain.
DFD level 2 proses P.3, Proses input data pribadi pelanggan selanjutnya diuraikan lagi menjadi beberapa proses dan dijelaskan pada DFD Level 2. Berikut ini adalah DFD level 2 dari proses P.4,
(58)
P.4.1 Laporan ANOP
dt_complain
dt_complain Laporan complain
dt_ pengaduan
P.4.2 Laporan Billing P.4.3 Laporan complain dt_pengaduan Status complain Status complain Laporan billing Laporan anop dt_complain dt_complain dt_complain dt_complain dt_complain Data pengaduan dt_complain dt_compla in dt_complain dt_co mplai n
dt_complain dt_complain
dt_complain
(59)
Tabel 3.5 Spesifikasi Proses DFD Level 2. P.4 No / Nama
Proses
Input Keterangan Proses Output
Proses P.4.1/ Proses laporan data pengaduan pelanggan di bagian ANOP
Dt_
pengaduan
Proses ini berisi tentang pengaduan pelanggan mengenai gangguan jaringan. Yang di simpan kedalam database pengaduan dan status pengaduan Laporan pengaduan pelanggan mengenai bagian jaringan
Tabel 3.5 Spesifikasi Proses DFD Level 2. P.4...(lanjutan) No / Nama
Proses
Input Keterangan Proses Output
Proses P.4.2/ Proses laporan data pengaduan pelanggan di bagian Billing dt_pengaduan pelanggan
Dalam proses ini proses pengaduan pelanggan mengenai Billing / tagihan tarif telephone. Yang disimpan kedalam database status pengaduan dan database jenis pengaduan Laporan pengaduan pelanggan mengenai bagian tarif. Proses P.4.3/ proses laporan data complain
dt_complain Pada proses ini merupakan semua laporan compalin yang di laporkan pelanggan kemudian di simpan ke dalam database complain dan database status complain.
Laporan complain.
(60)
3.4.3 Kamus Data
Kamus data merupakan suatu data yang disusun untuk memudahkan selama proses analisis dan desain. Selain suatu dokumen, kamus data mengumpulkan dan mengkoordinasi istilah-istilah data yang terdapat pada diagram alir. Penganalisis sistem harus hati-hati dalam mengkatalogkan istilah-istilah yang berbeda-beda yang menunjuk pada item yang sama. Kehati-hatian ini membantu dalam menghindari duplikasi, memungkinkan adanya komunikasi yang baik antara bagian-bagian yang saling berbagi basis data, dan membuat upaya pemeliharaan lebih bermanfaat. Kamus data juga bertindak sebagai standar tetap untuk elemen-elemen data.
Masukan-masukan kamus data bisa dibuat setelah diagram aliran data dilengkapi atau bisa juga disusun saat diagram aliran data sedang dikembangkan. Penganalisis sistem bisa saja membuat suatu diagram aliran data level 0 dan sekaligus membuat masukan-masukan data awal. Selanjutnya, sewaktu penganalisis sistem mengembangkan diagram level data menjadi diagram anak, penganalisis juga bisa memodifikasi masukan-masukan kamus data yang baru sesuai dengan aliran data pada diagram alir anak. Berikut ini merupakan kamus data yang berisikan data yang digunakan pada diagram alir data mulai dari diagram konteks, DFD level 1 dari masing-masing proses :
Tabel 3.6 Kamus Data Pelanggan
Nama Tipe Data Deskripsi
no_pelanggan Character no pengenal pelanggan Telkom . nama_pelanggan Character nama pelanggan Telkom.
(61)
sekarang.
provinsi Character provinsi tempat tinggal pelanggan. kota Character kota /area tempat tinggal pelanggan. kelurahan Character kelurahan tempat tinggal pelanggan . service_manajer Character jenis dari penggunaan fasilitas telkom. katagori_pelanggan Character nama perusahaan .
kelompok Character kelompok pekerjaan pelanggan .
no_tlp Character No tlp yang dapat dihubungi
selanjutnya
Tabel 3.7 Kamus Data Pengaduan Pelanggan
Nama Tipe Data Deskripsi
no_pelanggan Character nomor pengenal pelanggan di Telkom . no_pengaduan character no urut pengaduan pelanggan mengadu
di Telkom.
tgl_pengaduan date tgl pengaduan pelanggan. Jenis_pengaduan character bagian kelompk pengaduan waktu interger waktu saat melapor pengaduan.
(62)
kelurahan Character keterangan pengaduan yang klaim oleh pelanggan .
Status Character status proses pengaduan.
Asal_usul_laporan Character asal usul laporan yang diterima petugas.
Tabel 3.8 Kamus Data Klaim Pelanggan.
Nama Tipe Data Deskripsi
no_pengaduan character no urut pengaduan yang berlangsung pada saat itu.
no_complain character no urut pelanggan complain terhitung per hari.
Tabel 3.8 Kamus Data Klaim Pelanggan....(lanjutan).
Nama Tipe Data Deskripsi
Tanggal date tanggal pada saat pertama kalinya
pelanggan melaporkan masalahnya. status Character status mengenai laporan pengaduan
pelanggan.
keterangan Character keterangan masalah yang dialami pelanggan.
(63)
alasan_complain Character alasan mengapa pelanggan melapor atau complain.
asal_usul_laporan Character asal usul laporan yang diterima petugas.
Tabel 3.9 Kamus Data User.
Nama Tipe Data Deskripsi
nama _user character nama petugas telkom yang masih aktif bekerja.
password character password yang dimiliki oleh masing-masing petugas. Harus diisi terlebih dahulu ke dalam sistem.
Tabel 3.9 Kamus Data User....(lanjutan).
Nama Tipe Data Deskripsi
Expired Character tanggal berakhirnya password . nama_petugas character nama petugas telkom .
jabatan character asal usul laporan yang diterima petugas.
(64)
nip character nomor pengenal petugas telkom . hak_akses character posisi login.
Tabel 3.10 Kamus Status Pengaduan.
Nama Tipe Data Deskripsi
no_pengaduan Character no pengaduan pelanggan.
identifikasi_masalah character menggelompokkan masalah yang dialami pelanggan
langkah_yang_dilakukan character langkah-langkah yang harus dilakukan oleh petugas telkom.
status character status
tgl_ penyelesaian Date tgl penyelesaian
petugas Character nama petugas telkom yang bertugas.
Tabel 3.11 Kamus Status complain.
Nama Tipe Data Deskripsi
no_pengaduan Character no pengaduan pelanggan.
(65)
dialami pelanggan
langkah_yang_dilakukan character langkah-langkah yang harus dilakukan oleh petugas telkom.
status character status
tgl_penyelesaian Date tgl penyelesaian
(66)
BAB 4
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK
4.1. Perancangan
Perancangan merupakan tahap kedua dari siklus hidup pengembangan sistem perangkat lunak. Perancangan memiliki tujuan untuk menentukan kondisi akhir yang diharapkan dari perangkat lunak yang akan dibangun dan merumuskan cara yang harus dilakukan untuk memperoleh hasil tersebut.
Pada perangkat lunak pemprosesan pencatatan pengaduan pelanggan pada PT.Telekomunikasi dengan database terdistribusi, tahap perancangan yang dilakukan mencakup perancangan arsitektur, perancangan antar muka pemakai, perancangan data dan perancangan prosedural.
4.1.1 Perancangan Struktur Program
Perancangan arsitektur merupakan perancangan awal untuk mengidentifikasi subsistem dan menetapkan kerangka kerja untuk kontrol dan komunikasinya. Perancangan arsitektur bertujuan untuk membangun struktur program yang modular dan merepresentasikan keterkaitan antar modul serta memadukan struktur program, struktur data, dan mendefenisikan antarmuka yang memungkinkan data dapat mengalir pada seluruh program. Arsitektur perangkat lunak pemprosesan digambarkan oleh diagram pohon pada gambar 4.1 berikut
(67)
4.1.2 Flowchart
Flowchart (Bagan Alir Program) adalah suatu bagan yang menggambarkan arus
logika dari data yang akan diproses dalam suatu program dari awal sampai akhir.
Flowchart berguna bagi pemrogram (programmer) aplikasi untuk mempersiapkan
program yang rumit. Pada Gambar 4.2 ditampilkan Flowchart aplikasi pencatatan pengaduan pelanggan.
Mulai
login
Data pelanggan pengecekan
User name terdaftar
Input pengaduan/
complain Data pelanggan
terdaftar
Status pengaduan/
complain Verifikasi
data
Laporan
Billing Anop complain
selesai
registrasi
No Yes
No
Yes
(68)
4.1.3 Perancangan Diagram Konsep
Adapun gambar diagram konsep dapat dilihat pada gambar 4.3
Gambar 4 .3 Diagram konsep sistem pemprosesan pencatatan Pengaduan Pelanggan pada Perusahaan Komunikasi dengan Database terdistribusi
Menentukan ID l
Identifikasi masalah yang
dilaporkan pelanggan
Data klaim pelanggan Data pribadi
pelanggan
Data klaim pengaduan
billi
Database terdistribusi
Aspek yang harus diperhatikan dalam pembuatan SisTer
Keanekaragaman,KeterbukaanKeamanan Skalabilitas,Penaganan masalah,Kebersamaan Penyembuyian
Menggunakan client server DSM
dan DQP
Penyelesaian masalah yang diperbaiki oleh teknisi
(69)
4.1.4 Perancangan Database
Perancangan desain basis data tidak berhubungan dengan penggunaan komputer, akan tetapi lebih berhubungan dengan perecanaan dan perancangan. Desain informasi harus dikembangkan selama mendesain basis data (Abdul Khadir,2008). Informasi ini diimplementasikan dalam relasi basis data. Berikut ini beberapa hal yang berkaitan dengan penentukan desain basis data Client Server:
a. ERD(Entity Relationship Diagram)
ERD yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara penyimpanan atau data store yang terdapat pada DFD-ERD menggunakan sejumlah notasi atau simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data.
Gambar 4.4 ERD Pengaduan Pelanggan pada PT.Telkom.
Pelanggan
Jasa komunikasi Petugas telkom
Pengaduan
Melapor
Mengandung no__Pelanggan
Jenis_pengaduan Anop
billing
Membuat
NIK
No_Pengaduan Mengandung
(70)
b. Normalisasi
Normalisasi adalah sebuah basis data diperlukan proses normalisasi data. Normalisasi merupakan cara untuk mencari / mengelompokan seluruh sifat yang berkenaan dengan objek/entitas.(Abdul Khadir,2008). Selain itu juga untuk menghilangkan redudansi dan untuk memberikan identifikasi unik setiap record (tabel).
Tujuan normalisasi adalah :
1. Untuk menghilangkan kerangkapan data. 2. Untuk mengurangi kompleksitas.
3. Untuk mempermudah memodifikasian data.
Langkah-langkah Normalisasi
Dalam melakukan normalisasi ada beberapa langkah yang harus diperhatikan. Langkah – langkah tersebut yaitu:
1. Bentuk Tidak Normal
Data ditulis tabel tunggal dengan apa adanya sesuai waktu kedatangannya. Data-data ini dapat diperoleh dari laporan transaksi.
Tabel 4.1 Tabel Bentuk Tidak Nomal
No_ pelanggan
Nm_ pelanggan
Almt No_tlp Bagian No _klai m
Tgl status
001 nazwa Abadi 061-
77759152
Anop 21 08/09/ 2009
ok
\001 061-
77759152
Anop 24 10/09/ 2009
(71)
2. Bentuk Normal Ke-satu (1NF : First Normal Form)
Bentuk Normal Kesatu merupakan uraian tabel dasar. Untuk membuatnya dapat melengkapi data pada bentuk tidak Normal.
Tabel 4.2 Tabel Bentuk Nomal 1
No_ pelanggan
Nama_ pelanggan
almt No_tlp Bagian No_klaim Tgl status 001 nazwa Abadi 061-
77759152
Anop 21 08/0
9/20 09
ok
001 nazwa Abadi 061- 77759152
Anop 21 08/0
9/20 09
ok
3. Bentuk Normal Ke-dua (2NF : Second Normal Form)
Untuk mengelompokan data menjadi bentuk normal kedua, ada syarat–syarat yang harus dipenuhi yaitu :
i. Sudah dalam bentuk Normal Kesatu.
ii. Menentukan Primary key dan mengelompokan field non kunci dengan
(72)
Tabel 4.3 Tabel Bentuk Normal 2
4. Bentuk Normal Ke-tiga (3NF : Third Normal Form)
Untuk mengelompokan data menjadi bentuk normal ketiga, ada syarat- syarat yang harus dipenuhi yaitu :
i. Sudah dalam bentuk Normal Kedua
ii. Tidak mempunyai field yang bengantung Transitif iii. Bentuk relasi yang menentukan Foreign Key.
Pengaduan No_pengaduan Tgl
No_pelanggan No_telp
No_klaim Ket Status 1
1 Pelanggan
No_pelanggan Nama_pelanggan Alamat
Kota Kelurahan Provinsi
Katagori_pelangga n
Kelompok No_telp
(73)
Tabel 4.4. Tabel Bentuk Normal 3
Pengaduan No_pengaduan Tgl
No_pelanggan No_telp
Keterangan Status
complain No_pengaduan no _complain Tgl
Status
Alasan _complain Kode_user
Keterangan Ket
Status Bagian 1
1 Pelanggan
No_pelanggan Nama_pelanggan Alamat
Kota Kelurahan Provinsi
Katagori_pelangga n
Kelompok No_telp
(74)
c. Tabel
Desain File/ Tabel adalah desain yang dirancang ntuk mengelolah data dan menyimpan data dari masing-masing file yang nantinya akan diproses dalam pembuatan laporan. Desain File dalam sistem pengaduan pelanggan ini terdiri dari.
Tabel 4.5 Database Pelanggan
No. Field Jenis Lebar Keterangan
*1. no_pelanggan varchar 15 nomor kode
2. nama_pelanggan varchar 70 nama pelanggan
3. alamat varchar 80 alamat
4. provinsi varchar 15 provinsi
5. kota varchar 10 kota
6. kelurahan varchar 20 kelurahan
7. service_manajer varchar 5 service manajer 8. katagori_pelanggan varchar 15 katagori palanggan
9. kelompok varchar 15 kelompok
(75)
Tabel 4.6 Database Pengaduan Pelanggan
No Field Jenis Lebar Keterangan
1. no_pengaduan varchar 15 nomor pelanggan
2. tgl date tanggal pengaduan
pelanggan
*3. no_pelanggan varchar 15 nomor kode
4. keterangan varchar 50 keterangan
5. status varchar 15 status
5. jenis_pengaduan varchar 25 jenis pengaduan 6. asal _usul laporan varchar 25 asal usul laporan
Tabel 4.7 Database User
No Field Jenis Lebar Keterangan
1. kode_user varchar 15 kode yang dimiliki
pemakai
2. user_name varchar 15 nama user
3. password varchar 15 password user
4. expired varchar 15 tanggal berakhirnya
5. nama_petugas varchar 25 nama petugas
6. jabatan varchar 15 jabatan petugas
7. nip varchar 15 nomor induk petugas
(76)
Tabel 4.8 Database Klaim Pelanggan
No Field Jenis Lebar Keterangan
1. no_complain varchar 10 nomor complain
2. no_pengaduan varchar 10 nomor pengaduan
3. keterangan varchar 70 keterangan
4. status varchar 15 status
5. tanggal date tanggal klaim
6. alasan_complain varchar 25 alasan pelanggan
complain
7. asal_usul laporan char 15 asal usul laporan
Tabel 4.9 Database Status Pengaduan
No Field Jenis Lebar Keterangan
1. no_pengaduan varchar 15 nomor urut pengaduan pelanggan yang masuk 2. identifikasi_masalah varchar 25 merumuskan masalah 3. langkah_yang
dilakukan
varchar 25 penyelesaian masalah
4. status Varchar 15 status penyelesaian
5. tgl_penyelesaian date tgl penyelesaian
6. petugas varchar 25 nama petugas yang
(77)
Tabel 4.10 Database Status Complain
No Field Jenis Lebar Keterangan
1. no_pengaduan varchar 15 nomor urut pengaduan pelanggan yang masuk 2. identifikasi_masalah varchar 25 merumuskan masalah 3. langkah_yang
dilakukan
varchar 25 penyelesaian masalah
4. status Varchar 15 status penyelesaian
5. tgl_penyelesaian Date tgl penyelesaian
6. petugas varchar 25 nama petugas yang
bertanggung jawab
4.1.5 Perancangan Arsitektur Database Terdistribusi
Distribusi database (Multi Database) adalah bagian dari sistem informasi terdistribusi dimana arsitekturnya databasebya dirancang sedemikian rupa sehingga data yang berupa record dapat terdistribusikan disetiap database server lokal dan dapat bekerja secara terintegrasi dan simultan. Akan diterangkan pada gambar 4.3 dibawah ini.
(1)
Gambar 4.44 Tampilan Database Pengaduan dari sisi server. 4.2.11 Tampilan Database Status Complain
Berikut ini database stasus complain yang ada pada database client. Database ini dapat diakses disetiap komputer masing-masing teknisi. Dengan syarat teknisi sebelum masuk ke sistem ini, teknisi harus menggunakan password no id masing-masing untuk login.
(2)
(3)
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan evaluasi dari bab-bab sebelumnya dan teori yang ada, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Dari hasil uji sistem pencatatan pangaduan pelanggan ini petugas akan cepat menerima pangaduan pelanggan agar dapat dilihat olaeh seluruh petugas teknisi, tanpa harus menunggu waktu yang lama untuk memberitahukan kepada petugas teknisi yang lainnya. Pencatatan pengaduan pelanggan yang terjadi pada sistem lama, dimana selama ini informasi yang di dapat memerlukan waktu cukup lama. Dengan dukungan sistem ini, akan lebih efisien, dan cepat untuk mendapatkan informasi, serta tidak memerlukan tenaga kerja yang lebih dari sebelumnya. b. Pemprosesan pencatatan pengaduan pelanggan akan lebih cepat dan akurat data
yang diterima oleh petugas admin dan petugas teknisi, karena perusahaan komunikasi menggunakan sistem yang terkomputerisasi.
c. Dengan menerapkan program aplikasi pemprosesan pencatatan pengaduan pelanggan secara terdistribusi dapat mempercepat menyelesaikan masalah komplain pelanggan.
d. Dengan perancangan dan implementasi sistem ini pencatatan pengaduan pelanggan pada PT.Telkom Kakandatel Kisaran dapat dengan mudah melakukan pendataan
(4)
e. pencatatan pengaduan pelanggan. Serta untuk menghasilkan output berupa laporan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
f. Implementasi untuk sistem terdistribusi ini dapat dilakukan dengan mudah dan cepat karena tampilan dirancang dengan baik dan mudah di mengerti oleh pemakai / petugas Telkom.
g. Dengan adanya sistem aplikasi pemprosesan pencatatan pengaduan pelanggan untuk menyimpan ataupun mengolah data bagi pihak Telkom menjadi sangat efisien, sehingga untuk pencatatan peangaduan pelanggan selanjutnya pihak Telkom tidak lagi menggunakan kertas faktur.
h. Sistem terdistribusi ini sangat diperlukan untuk mengembangkan sistem kerja Telkom Kakandatel Kisaran, sehingga untuk mengetahui informasi banyaknya pengaduan pelanggan yang dialami oleh perusahaan selama satu bulan terakhir, agar perusahaan dapat meningkatkan kwalitas kinerja perusahan komunikasi.
(5)
5.2 Saran
Berikut adalah saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut terhadap aplikasi pemprosesan pencatatan pengaduan pelanggan Untuk mencapai visi dan misi perusahaan Telkom, diperlukan dukungan untuk pengembangan sistem aplikasi pemprosesan pencatatan pengaduan pelanggan agar dapat membantu menyelesaikan masalah gangguan yanga dialami oleh pelanggan secara cepat dan efisien.
a. Pengembangan sistem aplikasi pemprosesan pencatatan pengaduan pelanggan sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan komunikasi dan kemajuan Teknologi secara seimbang, sehingga suatu perusahaan komunikasi dapat melakukan tugasnya secara cepat dan tidak merugikan pihak konsumen dibidang jasa atau komunikasi.
b. Untuk pengembangan lebih lanjut sistem aplikasi pemprosesan pencatatan pengaduan pelanggan ini tidak hanya dilakukan muti database tetapi menentukan berdasarkan kelompok masalah pelanggan kemudian langsung dikirimkan kekomputer teknisi yang bersangkutan.
c. Pada pengembangan sistem selanjutnya sistem database pengaduan pelanggan dapat secara distribusikan dengan penyelesaian masalah dan langsung di distribusikan ke dkomputer teknisi sesuai dengan masalah pelanggan.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Amin,M.2007.Membangun Aplikasi Database Client-Server.Yogyakarta : Graha Ilmu Arbie.2004. Manajemen database dengan MySQL. Yogyakarta : ANDI.
Dharma Oetomo, B. 2006. Konsep dan Aplikasi Pemograman client server dan sistem terdistribusi. edisi 1. Yogyakarta : Andi.
Dwi, P.2005. Solusi Menjadi Web Master melalui Manajemen Web dengan PHP dan MySQL. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Hartono, J, MBA, Ph.D. 1990. Analisis dan Disain. edisi 2. Yogyakarta : Andi.
Kadir,A.2002. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP. Yogyakarta: Andi.
Kadir, A. 2004. Konsep Database Terdistribusi. edisi 1. Yogyakarta : Andi.
Kadir,A.2008. Dasar dan Perancangan Implementasi Database Relasional. Yogyakarta : ANDI.
Loshin, P. 1998. Desain dan Implementasi Internet. Jakarta : Elex Media Komputindo Pohan, I. 1997. Pengantar Perancangan Sistem. cetakan I. Jakarta: Erlangga
Suja,I. 2005. Pemograman SQL dan Database Server MYSQL, Yogyakarta : ANDI Sutejo, Budi, Ester Wibowo, Edi Hartono, dan Samuel Prakoso. 2008. Sistem
Terdistribusi Yogyakarta: Andi.
Tanenbaum. Andrew S. 1987. Operating system: Design and Implementation. Prentice Hall, Inc. New Jersey. USA.
Webb, Jeff, Mike McKelvy, Ronald Martinsen, Taylor Maxwell, Michael Regelski. 1999. Pemrograman Database (Terjemahan). Yogyakarta : ANDI.