BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III ( PERSERO ) MEDAN A. Sejarah Ringkas - Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Medan

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III ( PERSERO ) MEDAN A. Sejarah Ringkas Sejarah perseroan diawali dengan proses pengambilalihan perusahaan-

  perusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 yang dikenal dengan proses Nasionalisasi Perusahaan Perkebunan Asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN). Tahun 1968, PPN direstrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk badan hukumnya diubah menjadi PT. Perkebunan (Persero).

  Guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan usaha perusahaan BUMN, Pemerintah merestrukturisasi BUMN subsektor perkebunan dengan melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan perampingan struktur organisasi. Diawali dengan langkah penggabungan manajemen pada tahun 1994, 3 (tiga) BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT Perkebunan III (Persero), PT Perkebunan IV (Persero), PT Perkebunan V (Persero) disatukan pengelolaannya ke dalam manajemen PT. Perkebunan Nusantara III (Persero).

  Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah (PP) No.8 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, ketiga perseroan tersebut digabung dan diberi nama PT.Perkebunan Nusantara III Persero yang bekedudukan di Medan, Sumatera Utara. PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) didirikan dengan Akta Notaris Harun Kamil, SH, No.36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2- 8331.HT.01.01.th.96 tanggal 8 Agustus 1996 yang dimuat didalam Berita Negara Republik Indonesia No.81 tahun 1996 Tambahan Berita Negara No.

  8674 Tahun 1996.

  Perkebunan Nusantara III (Persero) telah merancang program transformasi bisnis sejak bulan Agustus 2013 sebagai kata kunci dari “kinerja” PT.

  Perkebunan Nusantara III (Persero) sedang melakukan perubahan terhadap pola Target of strategic of business as usual menjadi pola target of strategic

  of business . Untuk mendukung keberhasilan program tersebut di PT.

  Perkebunan Nusantara III (Persero) secara sistematis dan berkesinambungan melakukan upaya untuk mensosialisasikan program strategic initiative melalui pemahaman dan penyebarluasan buku panduan tranformasi bisnis unit. Usaha melalui instruksi langsung dari Distrik Manajer / General

  Manager setempat kepada jajarannya dan menginformasikan melalui majalah Nusa Tiga milik PT. Perkebunan Nusantara III (Persero).

B. Struktur Organisasi

  Pada umumnya perusahaan mempunyai struktur organisasi yang berbeda menurut kegiatan usahanya. Struktur organisasi merupakan kerangka atau bagian yang menggambarkan jaringan hubungan yang menunjukkan kedudukan, tugas dan tanggung jawab secara hirarki yang terdapat dalam perusahaan. Struktur organisasi yang baik jika dikaitkan dengan pengawasan adalah struktur organisasi yang menggambarkan secara tegas garis, wewenang dan tanggung jawab setiap bagian dalam organisasi.

  Tanggung jawab fungsional dalam organisasi didasarkan pada prinsip- prinsip adanya pemisahan tugas dan sekaligus diperlukan untuk mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan dalam melaksanakan tugas dan tanggung perusahaan dapat dijalankan dengan baik dan teratur. Dengan kata lain organisasi berguna untuk menghindarkan terjadinya penyelewengan- penyelewengan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

  Dengan demikian struktur organisasi perusahaan merupakan gambaran yang memperlihatkan susunan, fungsi departemen atau posisi mereka dalam organisasi serta bagaimana hubungannya antara satu sama lainnya disamping menunjukkan garis perintah maupun jalur jalan komunikasi formal. Sehingga dapat tercipta suatu tim kerja yang kompak dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan.

  Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara III No. 3.08/SKPTS/15/2014 tanggal 26 Februari 2014 tentang perubahan struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara III dalam rangka pelaksanaan pencapaian tujuan maka ditetapkanlah perubahaan struktur organisasi yang menyangkut fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari masing- masing pengelola..

C. Job Description a.

  Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan pimpinan tertinggi yang membawahi dewan komisaris, direktur, serta setingkat dibawahnya. Tugas dan wewenang rapat umum pemegang saham 1.

  Mengangkat dan menghentikan dewan komisaris 2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penggunaan modal/aset perusahaan sesuai dalam mencapai tujuan

  3. Mengawasi dewan komisaris dalam melakukan tugas yang telah dibedakan kepadanya oleh pemegang saham b.

  Dewan Komisaris Tugas pokok dewan Komisaris adalah : 1.

  Dewan komisaris yang terdiri dari 1 komisaris dan 4 anggota bertugas untuk mengawasi direktur utama

2. Membantu pimpinan menginvestasikan dana perusahaan c.

  Direktur Utama Direktur utama mengambil keputusan dan pertanggung jawaban utama atas jalannya dan tercapainya tujuan perusahaan serta memelihara dan menjaga harta perusahaan. Tugas dan wewenang direktur utama sebagai berikut:

  1. Melaksanakan kebijaksanaan sesuai yang diatur didalam anggaran perusahaan serta ketentuan yang di gariskan olehn

  Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), menteri pertanian selaku kuasa umum pemegang saham dan dewan komisaris

  2. Menetapkan langkah-langkah pokok melaksanakan kebijakan perusahaan di bidang produksi teknik, pengolahan, tenaga manusia, keuangan dan pemasaran

  Mengkoordinasi pelaksanaan tugas para anggota direksi dan mengawasi secara umum

  4. Bersama-sama anggota direksi lainnya perusahaan di dalam dan di luar pengadilan

  5. Bertanggung jawab kepada rapat umun pemegang saham melalui dewan komisaris d.

  Direktur Produksi Mengelola bidang tanaman, teknik, pengolahan dan teknologi yang berkaitan dengan fungsi tersebut di atas. Tugas dan wewenang direktur produksi sebagai berikut: 1.

  Menyusun perencanaan di bidang pekerjaan yang tercantum dalam kebijaksanaan direksi

  2. Melaksanakan pengaturan-pengaturan dan pengendalian dari unit-unit usaha dan sarana pendukungnya mencantum tanaman (kultur teknis) produksi, teknologi, teknik dan sebagainya 3. Melaksanakan pemberian dan pengawasan terhadap kegiatan yang tercantum dalam kebijaksanaan direksi

  4. Melaksanakan rencana-rencana rehabilitas dan investasi di bidang tanaman maupun sarana pendukung produksi lainnya dari unit-unit usaha yang telah ada e. Direktur Keuangan

  Direktur keuangan dalam melaksanakan tugasnya mengkoordinasi Tugas dan wewenang direktur keuangan sebagai berikut: 1.

  Merencanakan sumber-sumber dan yang diperoleh 2. Mencari dan memanfaatkan dana 3. Menganalisa laporan keuangan untuk menilai apakah perusahaan mempunyai posisi keuangan yang baik f.

  Direktur Sumber Daya Manusia/Umum Direktur sumber daya manusia/umum tugasnya adalah mengkoordinir kepala bagian umum, kepala bagian sumber daya manusia, kepala bagian PKBL dan bagian hukum. Tugas dan wewenang direktur sumber daya manusia/umum sebagai berikut:

  1. Menyusun rencana, mengarahkan dan mengkoordinasi bidang pengembangan sumber daya manusia dan mengadakan pengkajian sumber daya manusia 2. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan penyelesaian hukum dan agraria, kesempatan, kesehatan dan keamanan serta sosial umum g.

  Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan Direktur pemasaran dalam melaksanakan tugasnya mengkoordinir kepala bagian komersil, kepala bagian TI/TB, kepala bagian perencanaan pengembangan bisnis hilir dan kepala bagian perencanaan pengembangan bisnis hulu. Tugas dan wewenang direktur pemasaran

  1. Melakukan hubungan dengan perusahaan lain serta menerima pesanan dari perusahaan

2. Melakukan riset pasar dan mengumpulkan informasi pasar 3.

  Mengembangkan pemasaran produksi baik dalam maupun luar negeri h.

  Kepala Bagian Kommersil Tugas pokok kepala bagian komersil antara lain : 1.

  Mengevaluasi Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) & RKO Bagian Komersil dan sasaran mutu dan monitoring Strategic Planning dan RJP Bagian Komersil.

  2. Mengevaluasi dan mernjamin program dan strategi penjualan, kebijakanpemasaran yang berdasarkan informasi dan analisa pasar.

  3. Mengevaluasi dan menjamin penjualan komoditi termasuk produk Datim yang dijual melalui PT. KPBN dan Bursa Berjangka Jakarta.

  4. Mengevaluasi harga Idea price penjualan CPO CSPO, CPO Non CSPO dan limbah padat/eks rekening. 300 dan penjualan CPO CSPO dan CPO Non CSPO melalui Bursa Berjangka Jakarta.

  5. Mengevaluasi dan mengajukan penjualan aktiva non produktif 6.

  Mengelola dan menjamin proses transaksi penjualan dan administrasi pengiriman produksi Karet dan CPO ke Pelabuhan ( Belawan/Dumai).

  7. Mengevaluasi laporan penjualan secara priodik ( Harian, Mingguan, Triwulan, Semester dan Tahunan ) sesuai ketentuan yang berlaku.

  8. Mengevaluasi dan menginformasikan biaya penjualan (perbulan) dan harga penjualan CPO dan Karet yang merupakan salah satu unsur pembentuk harga pembelian TBS dan Karet pihak ke III ke Distrik/Unit Kerja.

  9. Menjamin dan mengawasi Pengelolaan Instalasi Belawan sebagai bagian operasional proses penjualan dalam hal pergudangan, pemeriksaan/pengawasan mutu dan pengapalan komoditi karet. i.

  Kepala Bagian Tanaman Tugas pokok kepala bagian tanaman antara lain :

  1. standard,

  Mengevaluasi draft kebijakan, norma RJP/RKAP/RKO bidang Tanaman di Bagian/Distrik/Unit dengan mengevaluasi RJP/RKAP/RKO tahun sebelumnya agar tercapai sesuai dengan kondisi real untuk diusulkan ke Direksi.

  2. Mengevaluasi draft investasi dan eksploitasi dibidang untuk diusulkan ke Direksi agar perusahaan memiliki arah yang jelas untuk dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang (RJP).

  3. Mengevaluasi perencanaan strategis perusahaan di bidang tanaman (Investasi dan Eksploitasi) jangka pendek dan jangka panjang.

  4. Mengevaluasi implementasi inovasi di bidang tanaman.

  5. Monitoring dan Evaluasi kinerja di bidang tanaman dibandingkan norma, trend dengan perusahaan sejenis.

  6. Mengevaluasi peningkatan produktivitas di bidang tanaman (Karet, kelapa sawit, tanaman pangan) di bandingkan dengan RKAP dan pelaksanaan konservasi.

  7. Mengevaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan kesepakatan karya.

  8. Mengevaluasi perencanaan pemupukan sesuai prinsip 5T (Tepat Jenis, Tepat Dosis, Tepat Waktu, Tepat Letak, Tepat Urutan)

  9. Mengevaluasi pemetaan luas areal statement kebun.

  10. Mengevaluasi hasil kerja guna mencapai sasaran yang telah ditentukan dengan optimal dan memastikan kinerja operasional telah sesuai dengan sistem serta norma standard yang telah ditentukan agar kegiatan operasional berjalan secara efektif j.

  Kepala Bagian Akuntansi Tugas pokok kepala bagian akuntansi adalah : 1.

  Mengevaluasi usulan RKAP dan RKO bagian akuntansi untuk diteruskan ke Direksi.

  2. Mengevaluasi penyusunan dan penerbitan Laporan Manajemen, Laporan Keuangan Konsolidasian Interim dan Tahunan dengan cara mereview proses akuntansi untuk disampaikan kepada Pemegang Saham dan stakeholder lainnya.

  3. Mengevaluasi laporan dari DM/Kebun/Unit mengenai keakuratan serta kebenaran penyajian Laporan Manajemen untuk bahan pengambilan keputusan manajemen.

  4. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan/proses akuntansi dengan cara mengevaluasi aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban sesuai dengan PSAK.

  5. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan verifikasi dengan cara memeriksa aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban.

  6. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan evaluasi sistem internal control dan SIM PAU yang diterapkan oleh dipandang perlu agar sesuai dengan kebijakan Direksi.

  7. Menjamin, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan pencatatan, aktiva serta menindaklanjuti dengan cara penilaian asset untuk diusulkan penghapusan aktiva dalam rangka mengendalikan dan mengoptimalkan asset perusahaan.

  8. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan administrasi penjualan, persediaan hasil produksi, persediaan bahan baku dan pelengkap dan alatalat kantor, administrasi keuangan, aktiva tetap dan investasi dengan cara mengevaluasi antara realisasi dengan RKAP untuk mempermudah penyusunan Laporan Keuangan.

9. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan pencapaian kinerja

  Bagian Akuntansi dan melakukan evaluasi untuk peningkatan dan perbaikan kinerja. k.

  Kepala Bagian Umum Tugas pokok kepala bagian umum adalah :

  1. Mengawasi dan memastikan legalisasi terhadap surat perjanjian telah terlaksana sesuai dengan prosedur dan peraturan hukum yang berlaku 2. Mengawasi dan memastikan inventarisasi peraturan perundang – undangan telah terlaksana dengan baik.

  Mengawasi dan memastikan terpenuhinya kebutuhan bantuan hukum untuk kepentingan perusahaan

  4. Mengawasi dan memastikan tepat waktunya pengurusan perizinan di tingkat perusahaan.

  5. Berupaya menumbuhkan kesadaran hukum melalui dilakukannya sosialisasi kepada seluruh Karyawan Pimpinan di Bagian/DM/Kebun/Unit.

  6. Membantu pelaksanaan kajian rencana jangka panjang perusahaan dari segi hukum, keamanan, pertanahan.

  7. Mendampingi konsultan hukum dalam melaksanakan aktivitasnya di perusahaan.

  8. Menjamin terlaksananya program Transformasi Bisnis di PTPN-III. l.

  Kepala Bagian KBL Tugas pokok kepala bagian KBL antara lain : 1.

  Mengawasi dan mengevaluasi penyusunan RKAP, RKA dan RKO Bagian PKBL dengan cara melakukan koordinasi dengan bagian dan kebun/unit agar rencana kerja dan anggaran terkendali.

  2. Mengevaluasi Laporan pelaksanaan PKBL setiap triwulan,semester dan tahunan dengan berpedoman pada Surat Edaran Meneg BUMN No.: SE 433/MBU/2003 untuk 3.

  Mengevaluasi penyaluran dana PKBL dengan mempedomani Permen No.: PER-05/MBU/2007 agar dana yang dimaksud tepat sasaran.

  4. Mengevaluasi penerimaan pengembalian dana kemitraan dari para mitra binaan dengan cara membandingkan piutang yang telah jatuh tempo dengan jumlah penerimaan cicilan untuk mengetahui tingkat kemacetan piutang.

  5. Berupaya mengurangi risiko kemacetan pinjaman mitra binaan antara lain dengan cara mempersyaratkan adanya agunan sebagai jaminan dan mengasuransikan para mitra binaan agar pinjaman dapat dikembalikan tepat waktu.

6. Melakukan pemantauan, monitoring dan pembinaan terhadap

  Mitra Binaan antara lain dengan cara memberikan surat teguran kepada Mitra Binaan untuk selanjutnya dapat dilakukan Reschedulling/Reconditioning.

  7. Melakukan Kordinasi dengan BUMN Pembina PKBL di wilayah Sumatera Utara dengan cara`menyampaikan laporan penyaluran dana PKBL agar tidak terjadi duplikasi bantuan. m.

  Kepala Bagian Keuangan Tugas pokok kepala bagian keuangan antara lain :

  Mengevaluasi draft penyusunan RKAP dan RKO bagian keuangan kepada Direksi, dengan cara melakukan koordinasi antar bagian dan kebun/unit.

2. Mengevaluasi keuangan perusahaan secara cost effectivenes untuk menjaga kondisi keuangan perusahaan yang sehat.

  3. Menyetujui dan memenuhi uang kerja kebun/unit dengan cara screening uang kerja yang diajukan kebun/unit sesuai kebutuhan.

  4. Menindaklanjuti permintaan pembayaran yang diajukan oleh bagian terkait dengan cara mengevaluasi skala prioritas untuk menjaga keseimbangan cashflow.

  5. Mengevaluasi pengusulan penutupan asuransi terhadap asset perusahaan dengan cara inventarisasi asset yang berisiko tinggi untuk meminimalisir risiko perusahaan, melalui pengajuan tuntutan ganti rugi.

  6. Mengevaluasi dan menjamin penyelesaian klaim ganti rugi dengan cara koordinasi kepada bagian teknis terkait dan pihak asuransi untuk mendapatkan ganti rugi yang maksimal.

  7. Mengevaluasi Stock opname Kas dengan cara membandingkan jumlah uang kas nyata dengan buku kas, untuk meyakini kebenaran saldo kas.

  8. Menjamin sosialisasi untuk setiap perubahan ketentuan umum perpajakan dengan cara mereview Surat Edaran dan Instruksi

  9. Menjamin pemenuhan kewajiban kepada negara yang meliputi Deviden serta Penyetoran & Pelaporan Pajak.

  10. Mengelola pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham dengan cara koordinasi bersama bagian internal dan eksternal untuk pertanggungjawaban pengelolaan perusahaan.

  11. Mengevaluasi dan memberikan informasi keuangan kepada Direksi dengan cara menyampaikan Laporan harian cash flow untuk pertimbangan pengambilan keputusan.

  8. Meng-evaluasi permintaan dana dari anggaran yang tersedia terhadap PPAB P4T, P4S dan DPBB. n.

  Kepala Bagian Pelelangan Tugas pokok kepala bagian pelelangan adalah : 1.

  Mengevaluasi Rencana Kerja Anggaran Perusahaan ( RKAP ) untuk kebutuhan operasional Bagian Pelelangan dan selanjutnya diajukan ke Bagian Keuangan.

  2. Membuat Kesepakatan Karya, melakukan Bimbingan Karya dan membuat Penilaian Karya Karyawan Pimpinan/Pelaksana di Bagian Pelelangan dan selanjutnya dikirim ke Bagian SDM untuk proses persetujuan dan penetapan Direksi lebih lanjut.

  3. Mengevaluasi kebutuhan barang dan bahan yang diperlukan untuk kelancaran operasional Bagian Pelelangan.

  4. Memberikan saran dan pendapat kepada Direksi terhadap diperoleh alternatif sistem yang efektif dan efisien.

  5. Memberikan data/informasi yang dibutuhkan oleh Auditor untuk keperluan audit, baik internal maupun eksternal sehingga auditor memperoleh bukti audit yang valid dengan tujuan audit.

  6. Merumuskan sistem dan prosedur pelelangan/seleksi pengadaan barang dan jasa yang diperlukan perusahaan dan prosesnya harus melalui Bagian Pelelangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

  7. Menyelenggarakan proses pelelangan/seleksi dengan sistem penunjukan langsung, pemilihan langsung, pelelangan terbatas, pelelangan umum, seleksi langsung, seleksi terbatas dan seleksi umum untuk pekerjaanpengadaan barang dan jasa yang diusulkan oleh Bagian Teknis terkait dan anggarannya telah disetujui Direksi, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku di PT. Perkebunan Nusantara-III

  . o.

  Kepala Bagian Pengembangan Tugas pokok kepala bagian pengembangan adalah : 1.

  Merencanakan program, target yang akan dicapai, ditindaklanjuti dan evaluasi serta identifikasi kebutuhan

  2. Memberikan alternatif skala prioritas terhadap potensi perluasan areal dan pembangunan pabrik yang merupakan pelaksanaan pengembangan bisnis dan industri.

  3. Melakukan survey dan kajian terhadap rencana pengembangan bisnis dan industri termasuk pembangunan kebun plasma di sekitar unit usaha perusahaan.

  4. Merencanakan dan menyusun kebutuhan dan sumberdaya dalam melaksanakan pengembangan areal, bisnis dan industri.

  5. Memantau pelaksanaan pengembangan areal, bisnis dan industri.

  6. Memberikan saran alternatif pola pendanaan maupun pola kerjasama yang melibatkan mitra strategis dalam melaksanakan pengembangan areal, bisnis dan industri. .

  7. Membina kerjasama dengan bagian terkait, Distrik manajer terkait dan unit terkait dalam melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pelaksanaan pengembangan areal, bisnis dan industri. . p.

  Kepala Bagian Perencanaan dan Pengkajian Tugas pokok kepala bagian perencanaan dan pengkajian adalah : 1.

  Mengkoordinir dan mengolah data/informasi dan alternatif melalui usaha inkubasi bisnis serta pengembangan industri hulu/hilir yang bisa diterapkan di PTPN III. Mengkaji dan berupaya menemukan alternatif usaha dan pengembangan Industri hulu/hilir yang realistis dan berbasis pengembangan (knowledge base).

  3. Mengkaji dan menganalisa secara mendalam penerapan inovasi baru melalui inkubasi bisnis.

  4. Menganalisa & mengevaluasi kajian hasil study kelayakan rencana pengembangan industri hulu/hilir.

  5. Menganalisa, mengkaji dan mengevaluasi peningkatan kinerja operasional industri hulu/hilir yang sudah ada.

  6. Menganalisa & mengevaluasi Blue print dan Master Plan industri hulu/hilir kelapa Sawit dan Karet PTPN III. q.

  Kepala Bagian SDM Tugas pokok kepala bagian SDM adalah : 1.

  Mengevaluasi RKAP/RKO Bagian SDM secara berkala dengan memantau realisasi pemakaian anggaran guna mendapatkan gambaran yang riil tentang pemakaian biaya di Bagian SDM.

  2. Mengevaluasi pelaksanaan proses assessment untuk tujuan rekrutmen pemetaan dan promosi dengan menyusun program dan metode assessment sesuai kebutuhan agar menghasilkan data yang akurat untuk bahan pengambilan keputusan bagi manajemen. Mengkoordinir dan memantau pelaksanaan pengukuran

  Competency Level Index dengan menggunakan CBHRM Online guna mengetahui kesesuaian antara kompetensi individu dengan kompetensi yang dipersyaratkan oleh jabatan untuk keperluan penyusunan sistem pengembangan dan remunerasi.

  4. Mengkoordinir dan memantau penyusunan program pelatihan yang disusun berdasarkan kebutuhan pelatihan bagi seluruh karyawan melalui analisa hasil Individual Development Plan dan mengevaluasi pelaksanaannya.

  5. Mengkoordinir dan memantau pengelolaan knowledge sharing yang efektif antar karyawan untuk mendukung terjadinya pemerataan knowledge karyawan bekerjasama dengan Bagian terkait.

  6. Mengkoordinir dan memantau pelaksanaan pemberian penghargaan kepada karyawan untuk meningkatkan motivasi kerja, seperti : penghargaan masa pengabdian, karyawan teladan dan inovasi.

7. Memonitoring pelaksanaan sistem penilaian karya atau

  Competency Based Performance Management dengan mengevaluasi setiap tahapan (Kesepakatan Karya, Bimbingan Karya, Penilaian Karya) guna mendapatkan penilaian objektif sebagai dasar perhitungan remunerasi.

  Memonitoring pelaksanaan sistem manajemen karir atau Competency Based Career and Succession Planning dengan memberikan masukan kepada manajemen agar penempatan, promosi, rekrutmen, mutasi maupun demosi karyawan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

  9. Memonitoring pelaksanaan proses hubungan industrial sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar permasalahan hubungan industrial antara pekerja dan pengusaha dapat selesai dengan baik. r.

  Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan Tugas pokok kepala bagian sekertariat perusahaan adalah : 1.

  Mengevaluasi RKAP/ RKO dan RJP agar target kinerja yang ditentukan dapat dicapai.

  2. Menjamin dan mengawasi dalam pelaksanaan prosedur pemakaian uang kerja Bagian Sekretariat Perusahaan, Kantor Penghubung Jakarta termasuk uang kerja Dewan komisaris agar tercipta cost efectiveness.

  3. Menjamin terbentuknya citra perusahaan (Corporate Image) yang positif dan hubungan baik dengan stakeholders agar citra perusahaan dapat meningkat.

  4. Mengevaluasi pelayanan pada stakeholders atas setiap informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan kondisi

  5. Menjamin dokumentasi data-data dan dokumen yang terkait dengan aktivitas perusahaan yang merupakan hasil evaluasi bagian teknis terkait dan melakukan updating setiap bulannya sehingga diperoleh data yang akurat.

  6. Melaksanakan koordinasi, komunikasi dan konsultasi (3K) dengan Bagian, Distrik Manajer, Kebun/Unit terkait sehingga tugas-tugas dan kebijaksanaan yang digariskan Direksi dapat terlaksana dengan baik.

7. Menjadi penghubung atau contact person antara perusahaan dengan lembaga keuangan dan stakeholders.

  8 Menjamin penyelenggaraan proses penerimaan calon rekanan baru dan perpanjangan Daftar Rekanan Terseleksi (DRT) sesuai dengan garis kebijaksanaan Direksi berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta melaksanakan evaluasi penerimaan calon rekanan baru. s.

  Kepala Bagian SPI Tugas pokok kepala bagian SPI adalah :

  1. Mengevaluasi dan mengajukan Program Kerja Audit Tahunan yang telah disusun kepada Direktur Utama untuk mendapat persetujuan dan menyampaikan kepada Meneg BUMN dengan tembusan kepada Dewan Komisaris.

  2. Mengevaluasi program pelaksanaan audit rutin.

  Mengevaluasi laporan hasil audit rutin dan menyampaikan kepada direktur Utama, Komite Audit dan Auditee.

  4. Mengevaluasi dan menyetujui program dan pelaksanaan audit khusus/investigasi sesuai penugasan dari Direktur Utama.

  5. Menyetujui laporan hasil audit khusus/investigasi dan menyampaikan kepada Direktur Utama.

  6. Memberikan penilaian terhadap kecukupan sistem pengawasan internal yang diterapkan, dan evaluasi pengelolaan Manajemen Resiko serta meningkatkan proses tata kelola perusahaan yang baik.

  7. Mengkoordinir monitoring hasil tindaklanjut pemeriksaan yang dilakukan oleh audit internal maupun eksternal dan menyampaikan kepada Direktur Utama dan Komite Audit.

  8. Bertindak sebagai koordinator pelaksanaan audit yang dilakukan oleh pihak eksternal.

  9. Membantu Direksi dalam pembahasan setiap permasalahan yang ditemukan oleh Auditor Eksternal.

  10. Mengadakan pertemuan dengan Komite Audit untuk evaluasi hasil audit secara berkala. t.

  Kepala Bagian Tekhnik Tugas pokok kepala bagian teknik adalah : 1.

  Mengevaluasi kebijakan dan norma standard RKAP (Rencana instruksi kerja.

  2. Menjamin dan mengevaluasi pengujian sarana dan metode baru bidang teknik.

  3. Mengevaluasi pengusulan sarana dan metode baru bidang teknik.

  4. Menjamin proses kalibrasi internal dan eksternal untuk peralatan/instrumen kontrol unit pabrik, unit kebun dan rumah sakit.

  5. Menjamin dan mengevaluasi informasi Perkiraan Harga, rencana kerja,

  6. spesifikasi teknis dan syarat kerja teknis.

  7. Menjamin dan mengevaluasi pembuatan kontrak dan SPJ di Bagian Teknik.

  8. Melakukan kunjungan ke unit kerja (kebun/pabrik) untuk memonitor serta mengevaluasi kemajuan pencapaian sasaran kerja bidang teknik yang telah ditetapkan.

  9. Menjamin dan mengevaluasi pelaporan investasi bidang teknik yang diajukan oleh Unit/DM kepada Direksi.

  10. Menjamin pengembangan sistem pemeliharaan dan eksploitasi, sehingga kinerja perusahaan dapat lebih efektif, efisien dan optimal. Menngevaluasi usulan Rencana jangka pendek dan Rencana jangka panjang bidang teknik.

  11. Menjamin pengembangan manajemen teknik secara inovatif guna pencapaian sasaran mutu yang lebih efektif dan efisien.

  12. Menjamin dan mengevaluasi rencana kerja dan syarat-syarat kerja di Bagian Teknik.

  13. Mengawasi, mengevaluasi serta memberikan umpan balik kepada unit kerja bidang teknik.

  14. Menjamin terlaksananya program Transformasi Bisnis di PTPN-III. u.

  Kepala Bagian Teknologi Tugas pokok kepala bagian teknologi adalah : 1.

  Mengevaluasi usulan RKAP dan RKO Pengolahan Kelapa Sawit dan Karet dari PKS dan PPK, meliputi produksi, biaya pengolahan serta investasi (Peralatan Laboratorium dan Pengendalian Lingkungan/Limbah) berdasarkan potensi, kondisi realisasi pabrik serta Kebijakan Perusahaan.

  2. Mengevaluasi RKAP dan RKO Bagian Teknologi berdasarkan rencana kebutuhan tenaga kerja serta pemakaian alat – alat kantor/perlengkapan lainnya yang dibutuhkan untuk operasional Bagian Teknologi.

  3. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan Titip Olah Inti Sawit 4.

  Mengevaluasi kegiatan pengendalian lingkungan/limbah di Kebun/Unit untuk jangka pendek dan jangka panjang untuk pemenuhan dan penaatan Peraturan Perundangundangan yang berlaku.

  5. Mengevaluasi dan melaporkan kepada Direksi perihal produksi pengolahan kelapa sawit dan karet setiap hari.

  6. Menjamin dan mengevaluasi pembelian bahan baku (TBS/Kompo/Lateks) dari Pihak III (Plasma/Rakyat), baik dari segi volume pembelian (pemenuhan kapasitas pabrik) maupun kontribusi laba terhadap Perusahaan.

  7. Menjamin dan mengevaluasi mutu produksi kelapa sawit dan karet mulai dari bahan baku hingga produk sesuai norma, untuk mendukung pemenuhan volume penjualan dan spesifikasi produk sesuai permintaan pasar/Pembeli.

  8. Menjamin dan mengevaluasi persediaan dan pengiriman/pengangkutan produksi (main product dan by-

  

product ) di PKS dan PPK setiap hari untuk meminimalisasi stock di pabrik dan risiko kehilangan produksi serta pemenuhan target penjualan.

  9. Mengevaluasi rencana anggaran kerja produksi yang akan diolah pabrik dalam jangka panjang dan jangka pendek.

  10. Mengevaluasi kinerja pengolahan pabrik dan pengendalian yang terbentuk, sebagai bahan/dasar pertimbangan dalam pemecahan masalah. v.

  Kepala Bagian TI dan Transformasi Bisnis/CMR dan Manajemen Resiko Tugas pokok kepala bagian TI dan transformasi bisnis adalah : 1.

  Mengevaluasi Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) dengan cara mengevaluasi kinerja dan membandingkan pencapaian RKAP tahun sebelumnya untuk menetapkan program dan rencana kerja.

  2. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Direksi dalam

  3. pelaksanaan Transformasi Bisnis dengan cara membadingkan

  KPI dengan 4. target agar program yang telah disusun dapat tercapai.

  5. Merencanakan, menyusun program dan action plan dari Strategic Initiative PTB dan manajemen resiko dengan cara mereview pencapaiannya agar strategic target dapat tercapai.

  6. Menyusun KPI tingkat perusahaan berdasarkan pencapaian KPI tahun sebelumnya melalui monitoring dan evaluasi sehingga terciptanya KPI yang objektif.

  7. Menganalisa dan mengevaluasi program dan action plan dari Strategi Initiative PTB dan manajemen resiko melalui rapat dapat dipahami.

  8. Membantu Direksi dalam hal implementasi sistem manajemen kepada semua yang terkait dengan cara memonitor dan melaksanakan audit untuk melihat kesesuaian antara sistem dengan realisasi dilapangan.

  9. Mengevaluasi pencapaian program strategic initiative dan manajemen resiko pertriwulan dengan cara menganalisis program dengan target sehingga diketahui pencapaiannya.

  10. Mensosialisasikan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi pencapaian strategic target secara periodik dengan penerapan Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCPE) untuk melihat efektivitas pencapaian strategic target. w.

  Kepala Bagian Umum Tugas pokok kepala bagian umum adalah : 1.

  Menganalisa, mengawasi dan mengevaluasi RKAP/RKO Urusan Umum/K3, Kesehatan dan URTA secara berkala dengan memantau realisasi pemakaian anggaran guna mendapatkan gambaran yang real tentang pemakaian biaya di Urusan tersebut.

  2. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Sosial, Keagamaan, Olahraga, EBTA Madrasah dan Kepramukaan di Kandir, 3.

  Mengevaluasi ketersediaan dan pengadaan/perawatan alat2 APAR, Hydrant, APD di seluruh Bagian, kebun/unit PTPN-III.

  4. Mengevaluasi dan mengawasi penyelenggaraan kesehatan karyawan termasuk sarana dan prasarana yang tersedia seperti Rumah Sakit, Klinik dan lain-lain.

  5. Mengevaluasi keseluruhan kinerja operasional rumah sakit, pedoman administrasi bidang kesehatan serta norma-norma dan standard pelayanan bidang kesehatan dan obat-obatan.

  6. Mengevaluasi dan menetapkan kebijakan perencanaan kerja URTA sebagai pedoman tugas bidang unit kerja URTA.

  7. Mengevaluasi penggunaan/perawatan perkantoran dan seluruh mess-mess PTPN-III x.

  Kepala Kantor Perwakilan Jakarta Tugas pokok kepala bagian kantor perwakilan Jakarta adalah : 1.

  Mengevaluasi dan menganalisa anggaran RKAP dan RKO KPJ secara periodik sehingga tercapai cost effectiveness.

  2. Mengajukan permintaan uang kerja dan pengeluaran uang kerja KPJ dan Dewan Komisaris serta mengevaluasi penggunaan anggaran di Kantor Perwakilan Jakarta.

  3. Mengevaluasi laporan pertanggung jawaban realisasi uang kerja setiap bulannya antara lain : Audit.

  • Pengeluaran KPJ dan Mess.
  • Listrik, PAM, Telepon KPJ, TV media dan Mess.
  • Pengobatan Karyawan dan pensiunan yang telah disahkan dokter perusahaan.
  • Pembelian Ticket Tamu Direksi, Direksi, konsultan atau karyawan yang tugas ke Jakarta dengan izin prinsip direksi.
  • Biaya tamu Direksi dan lain-lain sesuai anggaran.

  4. Menjamin pengelolaan surat-surat yang berkaitan dari/untuk Direksi dan seluruh Bagian/Kebun/unit maupun dari Departemen/Instansi terkait serta pihak ketiga melalui registrasi sehingga dapat menindak-lanjutinya untuk kelancaran pekerjaan.

  5. Mewakili Direksi/Kabag pada undangan atau rapat dari

  stakeholders yang diselenggarakan di Jakarta, apabila

  Direksi/Kabag berhalangan hadir dengan memperoleh surat kuasa / penghunjukan agar substansi rapat dapat diketahui dan ditindaklanjuti dan melaporkannya secara tertulis atau lisan.

6. Membina kerjasama dan komunikasi yang baik dengan

  Direksi,Komisaris, Pemegang Saham, Bagian/DM/Kebun/Unit dan stakeholders melalui media komunikasi agar pekerjaan

  7. Menjamin kesiapan dan kelancaran sarana dan prasarana rapat- rapat yang diselenggarakan di KPJ, baik rapat Komisaris dan Direksi/Kabag maupun rapat dengan pihak instansi terkait.

D. Jaringan Usaha

  PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan bergerak dalam bidang usaha perkebunan dengan komoditi utama kelapa sawit dan karet. Perusahaan melakukan pengolahan hasil tanaman dari kebun sendiri, kebun plasma maupun dari pihak-pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.

  Pengolahan komoditi dan produk dihasilkan di dalam negeri dan hasilnya dipasarkan di dalam negeri maupun diekspor ke luar negeri. Adapun komoditi dan produk yang diolah PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan berupa komoditi kelapa sawit diolah menjadi minyak sawit (CPO) dan inti sawit.

  Untuk mendukung pemasaran komoditi yang dihasilkan, seluruh BUMN perkebunan di Indonesia telah membentuk PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) yang berkedudukan di Jakarta-Indonesia. PT KPBN dibentuk untuk menjadi pusat pemasaran komoditi utama PTPN.

  PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan menjadikan minyak sawit dan inti sawit sebagai komoditi utama yang memberikan kontribusi besar bagi pendapatan perusahaan. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan menggunakan penjualan dengan istilah pendapatan. Mutu produk minyak dan inti sawit yang dihasilkan perusahaan sudah dikenal di pasar lokal dan

  1. Kelapa Sawit – Minyak Sawit dan Inti Sawit

  PT Perkebunan Nusantara III (Persero) menjadikan minyak dan inti sawit sebagai komoditi yang memberikan kontribusi besar bagi pendapatan perusahaan. Mutu produk minyak dan inti sawit yang dihasilkan perusahaan sudah dikenal di pasar lokal dan internasional dengan pasokan yang tepat waktu kepada pembeli

  2. Karet - Lateks, Crumb Rubber dan Rubber Smoke Sheet

  Di seantero dunia, Sumatera dikenal sebagai penghasil karet bermutu tinggi, per 31 mei 2014 luas areal 37.715,50 hektar lahan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) diusahakan untuk menghasilkan karet berkualitas terbaik di dunia. Mutu produk RSS-1, SIR-1-, SIR- 20 dan lateks pekat mampu menembus pasar internasional, disejumlah pabrik ban terbesar seperti Bridgestone, Good Year, Firestone,

  Hankook,

  dan lainnya

3. Industri Hilir Karet – Rubber Threads, Rubber Dockfender, Rubber

  Article, Rubber Cownat, Conveyor Belt, Rubber Karlet dan Resin

  Pabrik industri hilir karet didirikan pada tahun 1965 untuk mengantisipasi perubahan fluktuasi pada karet alam dan persaingan kuat karet sintesis PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) sekarang ini memiliki tiga fasilitas pengolahan yang disebut dengan Rubber Threads,

  , Rubber Article, Rubber Cownaf, Coveyor Belt,

  Rubber Dockfender

  Produk perusahaan telah menerima Indonesian Industries Standard (SII)

  Certificate , International Quality Certificate ISO 9001: 2000 dan ISO

  14001 1996, TUV dan OCOTEX

E. Kinerja Usaha Terkini

  Kinerja perusahaan tahunan tahun 2013 berdasarkan Nomor Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor:KEP-100/MBU/2002 tanggal 04 Juni 2002 dan Keputusan RUPS PT Perkebunan Nusantara III (Persero) tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun Buku 2013, tanggal 17 Januari 2013 dan Surat Persetujuan Revisi RKAP Nomor:S-634/MBU/2013 tanggal 09 Oktober 2013 adalah sehat – AA (double A) dengan rincian: a. Nilai skor aspek keuangan = 61,50

  b. Nilai skor aspek operasional = 13,00

  c. Nilai skor aspek administrasi = 15,00 Total nilai skor 89,50

  Berdasarkan hasil penilaian diatas, tingkat kesehatan perusahaan untuk tahun 2013 dikategorikan sehat AA (double A) dengan total nilai skor 89,50.

  1. Laporan posisi keuangan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan entitas anak (konsolidasi) per 31 Desember 2013 ditutup dengan total aset dan liabilitas/ekuitas sebesar Rp 11.016,57 milyar, dibanding RKAP-P per 31 Desember 2013 sebesar Rp 12.093,48 milyar berada dibawah Rp 1.076,91 milyar atau 8,90% dan dibanding per 31 sebesar Rp 807,64 milyar atau 7,91% 2. Jumlah penerimaan penjualan (termasuk anak perusahaan) dalam tahun 2013 mencapai Rp 5.732.518 juta dan laba PT Perkebunan Nusantara

  III dan entitas anak (konsolidasi) laba sebelum PPh sebesar Rp 601.188 juta dan laba setelah PPh sebesar Rp 367.304 juta

  3. Pencapaian laba komoditi karet dan kelapa sawit tahun 2013 memberikan kontribusi masing-masing sebesar 6,45% dan 93,55% terhadap total laba (rugi) konsolidasi sebelum PPh 4. Penerimaan devisa dari penjualan produksi tahun 2013 sebesar USD$ 71.318.020,81 atau setara Rp 735.873.128.093,-.

  5. Penerimaan negara dari PPh pasal dua puluh sembilan (kini) atas laba operasional tahun 2013 sebesar Rp 55.924 juta dari dividen atas pembagian laba tahun 2012 sesuai keputusan RUPS dan Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor:S-756/MBU/2013 tanggal 20 Desember 2013 sebesar Rp 311.818 juta

  6. Disamping perusahaan memperoleh keuntungan, juga memperluas lapangan kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat serta meningkatkan taraf hidup karyawan dan petani.

F. Rencana Kegiatan

  dalam strategi usaha tahun 2013 dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP). Strategi usaha tahun 2013, yaitu: 1.

  Menjalin dan mengembangkan hubungan sinergi yang efektif dengan mitra strategik untuk mewujudkan peluang bisnis

  2. Melaksanakan manajemen berorientasi pasar, sensitif terhadap kecenderungan industri dan pergerakan pasar, mencermati pesaing.

  3. Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan kemampulabaan serta pendapatan dan arus kas

  4. Mematuhi aturan SHE-Safety, Health dan Environment-keselamatan, kesehatan, dan lingkungan

  5. Melaksanakan keunggulan operasional agar perusahaan menjadi “cost

  effective ” 6.

  Membangun budaya kerja yang kondusif dengan melaksanakan tata nilai dan paradigma baru

  7. Membangun dan mengimplementasikan manajemen sumber daya manusia berbasis kompetensi dan kinerja

  Rencana Jangka Panjang (RJP) PT Perkebunan Nusantara III (Persero) tahun 2010-2014 (sebelum RUPS) disusun selain untuk memenuhi permintaan pemegang saham, sesuai Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No:KEP-102/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002, juga merupakan rencana strategis perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya selama

Tabel 2.1 PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Luas Areal Tanaman

  Tahun Luas Areal (Ha) 2010 2011 2012 2013 2014

  I. Kebun Sendiri 1. 23.792,76 26.823,05 27.213,15 28.610,35 30.083,53

  TM

  a. 75.004,00 76.812,25 76.854,85 83.348,08 91.532,07 Karet b.

  Kelapa Sawit Jumlah 98.796,76 103.635,30 104.068,00 111.958,43 121.615,60

  2. TBM/TU/TK/OPT

  a. 14.686,93 13.481,98 8.978,50 8.019,63 6.529,16 Karet

  b. 28.070,16 26.618,71 25.832,51 26.041,12 23.086,72 Kelapa Sawit

  Jumlah 42.757,09 40.100,69 34.811,01 34.060,75 29.615,88

  3. TM TP (ATP) a.

  • Karet

  b. 5.604,33

  • Kelapa Sawit -
  • 3.200,00

  4.000,00 5.000,00

  9.150,80 10.403,14

  9.150,80 10.403,14

  9.150,80 10.403,14

  9.150,80 10.403,14

  9.150,80 10.403,14

  Karet b. Kelapa Sawit

  III. Kebun Plasma TM a.

  Jumlah 3.200,00 9.000,00 11.000,00 15.000,00 - Total HGU PTPN III + Pengembangan Areal 167.422,79 169.800,60 166.943,62 178.083,79 168.296,09

  5.000,00 10.000,00

  3.000,00 8.000,00

  Karet b. Kelapa Sawit

  Jumlah 5.604,33 - - - - Total 1+2+3 147.158,18 143.735,99 138.879,01 146.019,18 151.231,48 4.

  II. Pengembangan Areal a.

  5. Lain-Lain 17.064,61 17.064,61 17.064,61 17.064,61 17.064,61 Total HGU PTPN III 164.222,79 160.800,60 155.943,62 163.083,79 168.296,09

  Total Planted Area 147.158,18 143.735,99 138.879,01 146.019,18 151.231,48

  36.612,69 114.618,79

  36.629,98 109.389.20

  36.191,65 102.687,36

  40.305.03 103.430,96

  38.479,69 108.678,49

  Karet b. Kelapa Sawit

  Planted Area a.

  Jumlah 19.553,94 19.553,94 19.553,94 19.553,94 19.553,94 Areal Lain-Lain Plasma 749,84 749,84 749,84 749,84 749,84 Total Areal Plasma 20.303,78 20.303,78 20.303,78 20.303,78 20.303,78

Dokumen yang terkait

Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Medan

20 130 69

Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Kebun Sei Silau

11 114 61

Perencanaan Dan Pengawasan Anggaran Biaya Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Basilam

5 79 47

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN A. Sejarah Ringkas - Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

0 1 31

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) - Analisis Biaya Produksi Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

0 0 15

BAB II PROFIL PTPN III (PERSERO) MEDAN A. Sejarah dan Kegiatan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) - Sistem Pengendalian Aktiva Tetap pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

0 1 27

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN A. Sejarah Ringkas - Analisis Sistem Akuntansi Pendapatan Pada PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 1 31

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN A. Sejarah Ringkas - Sistem Pengendalianinternal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 27

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT A. Sejarah Ringkas - Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Kebun Sawit Langkat

1 0 11

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Medan - Peranan Seorang Sekretaris Perusahaan Dalam Meningkatkan Brand Image PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Sei Batanghari Medan

0 0 26