BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN A. Sejarah Ringkas - Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN A. Sejarah Ringkas Sejarah perseroan diawali dengan proses pengambil alihan

  perusahaan-perusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 yang dikenal dengan proses Nasionalisasi Perusahaan Perkebunan Asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN).

  Tahun 1968, PPN direstrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk badan hukumnya diubah menjadi PT Perkebunan (Persero).

  Guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan usaha perusahaan BUMN, Pemerintah merestrukturisasi BUMN subsektor perkebunan dengan melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan perampingan struktur organisasi. Diawali dengan langkah penggabungan manajemen pada tahun 1994, 3 (tiga) BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT Perkebunan III (Persero), PT Perkebunan IV (Persero), PT Perkebunan V (Persero) disatukan pengelolaannya ke dalam manajemen PT. Perkebunan Nusantara III (Persero).

  Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah (PP) No.8 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, ketiga perseroan tersebut digabung dan diberi nama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang bekedudukan di Medan, Sumatera Utara. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) didirikan dengan disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-8331.HT.01.01.th.96 tanggal 8 Agustus 1996 yang dimuat didalam Berita Negara Republik Indonesia No.81 tahun 1996 Tambahan Berita Negara No. 8674 Tahun 1996.

  Seiring dengan perubahan pola berbisnis paradigma baru PT Perkebunan Nusantara III (Persero) telah merancang program transformasi bisnis sejak bulan Agustus 2013 sebagai kata kunci dari “kinerja” PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sedang melakukan perubahan terhadap pola target of strategic of business as usual menjadi pola target of strategic of

  

business . Untuk mendukung keberhasilan program tersebut di PT.

  Perkebunan Nusantara III (Persero) secara sistematis dan berkesinambungan melakukan upaya untuk mensosialisasikan program strategic initiative melalui pemahaman dan penyebarluasan buku panduan transormasi bisnis unit. Usaha melalui instruksi langsung dari Distrik Manajer / General

  

Manager setempat kepada jajarannya dan menginformasikan melalui majalah

Nusa Tiga milik PT Perkebunan Nusantara III (Persero).

  PTPN III berkedudukan di kota Medan, Sumatera Utara dengan Kantor Direksi beralamat di Jl. Sei Batang Hari No.2 Sei Sikambing, Medan. Kebun dan pabrik kelapa sawit dan karet perusahaan tersebar di beberapa lokasi di Sumatera Utara. PTPN III mengeola kebun karet seluas 37.715,50 hektar dan kebun sawit seluas 105.202,40 hektar pada bulan Mei 2014 . Perkebunan kelapa sawit dan karet menghasilkan produk utama minyak kelapa sawit .

  Maksud dan tujuan Perusahaan yaitu turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan serta program pemerintag dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya disub sector perkebunan dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan memupuk keuntungan berdasarkan prinsip perusahaan yang sehat berlandaskan azas : a.

  Mempertahankan dan meningkatkan sumbangan bidang perkebunan bagi pendapatan nasional melalui upaya meningkatkan produksi dan pemasaran dari berbagai jenis komditi perkebunan untuk kepentingan konsumsi dalam negeri maupun eksport sekaligus dalam rangka meningkatkan eksport nova migas.

  b.

  Memperluas lapangan kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat pada umumnya serta meningkatkan taraf hidup petani dan karyawan pada khususnya.

  c.

  Memelihara kelestarian SDM dan lingkungan, air dan kesuburan tanah Berikut ini adalah Susunan Dewan Direksi Perusahaan pada tanggal 31

  Desember 2013 dan 2012 berikut :

  Visi dan Misi Perusahaan

  PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan memiliki visi dan misi yang jelas dalam menjalankan usahanya. Visi dan misi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.

  Visi Menjadi Perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan

  2. Misi a.

  f.

  Proactivity (Proaktif) Selalu bersikap proaktif dengan penuh inisiatif dan mengevaluasi gkin terjadi.

  PT Perkebunan Nusantara III (Persero) memiliki komitmen untuk menjunjung tinggi integritas profesional dan melaksanakan tata nilai yang berbasis sebagai berikut: 1.

  Tata Nilai Perusahaan

  Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan komunitas.

  g.

  Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis.

  Menjadikan perusahaan terpilih yang memberikan imbal hasil terbaik bagi para investor.

  Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan.

  e.

  d. karyawan sebagai aset strategik dan mengembangkannya secara optimal.

  Memperlakukan karyawan sebagai aset strategik dan mengembangkannya. Memperlakukan karyawan sebagai aset strategik dan mengembangkannya secara optimal.

  c.

  Menghasilkan produk yang berkualitas untuk pelanggan.

  b.

  2. Excellence (Terbaik) Selalu memperlihatkan gairah keunggulan dan berusaha bekerja keras

  3. Team Work (Kerjasama) Selalu mengutamakan kerjasama tim, agar mampu menghasilkan sinergi optimal bagi perusahaan.

  4. Innovation (Perubahan) Selalu menghargai kreatifitas dan menghasilkan inovasi dalam metode dan produk baru.

  5. Responsibility (Bertanggung Jawab) Selalu bertanggung jawab atas akibat keputusan yang diambil dan tindakan yang dilakukan.

   Paradigma Baru

  Sadar bahwa bertanggung jawab pembangunan masa depan PTPN III ada pada seluruh karyawan, untuk itu PTPN III bertekad mewujudkan paradigma bisnis baru sebagai berikut: 1.

  Perubahan, perbaikan dan peningkatan metode dan kinerja adalah satu keharusan.

  2. Kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama untuk memenangkan persaingan.

  3. Setiap kegiatan bisnis baru menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan.

  4. Pengembangan hubungan industrial yang egaliter berdasarkan keterbukaan, kesetaraan dan kebhinekaan.

  5. Pengembangan SDM yang terintegrasi untuk membangun kapital insani (human) dan intelektual yang dibutuhkan perusahaan.

  6. Kepemimpinan yang efektif membangun pengaruh melalui kemampuan mengajar dan membagi ilmu, membagi hubungan baik, dan menjadi panutan.

  7. Penghargaan diberikan kepada karyawan berdasarkan kompetensi dan kinerjanya.

  8. Efektifitas operasional harus didukung oleh struktur organisasi yang sederhana dan dinamis.

  9. Pemanfaatan teknologi sebagai perangkat untuk peningkatkan produktivitas kerja dan keunggulan kompetitif.

  10. Keputusan bisnis diambil berdasarkan fakta dan data akurat Setiap tugas dan operasional perusahaan dilaksanakan dengan cepat tanggap, cepat tindak lanjut, tuntas, berkualitas dan penuh tanggung jawab.

  11. Seluruh aktivitas perusahaan harus berorientasi pada peningkatan mutu.

  Logo dan Makna Logo PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

  Logo suatu instansi sebagai ciri khas yang membedakannya dengan instansi lainnya.Pada umumnya logo PT Perkebunan Nusantara III (Persero) mempunyai makna dan arti bagi perusahaan tersebut.

  1. Gambar duabelas helai daun kelapa sawit di sebelah kiri bola dunia dan tujuh urat pada daun karet yang berwarna hijau di sebelah kanan bola dunia melambangkan bahwa PTPN III memiliki duabelas paradigma baru dan tujuh strategi bisnis yang saling mendukung agar tercapai tujuan PTPN III, yaitu selalu menjadi perusahaan perkebunan terbaik dengan

  team work yang solid dan inovatif, serta ditunjang dengan green technology , green business dan ramah lingkungan.

  2. Gambar lima garis lintang horizontal dan vertikal yang berwarna biru melingkari bola dunia melambangkan bahwa PTPN III memiliki lima tata nilai dan harus mampu mengimbangi kemajuan teknologi yang berkembang agar selalu menjadi yang terdepan dalam peningkatan usaha.

  3. Gambar dua meteor yang mengelilingi bumi sehingga membentuk angka tiga melambangkan bahwa PTPN III bergerak dinamis dengan semangat yang tinggi untuk menguasai pasar global. Meteor yang berwarna putih bermakna produksi lateks dan produk turunannya, sedangkan yang berwarna oranye bermakna produksi CPO beserta turunannya yang memancar tanpa henti untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia.

  Secara keseluruhan logo ini adalah lambang dari niat dan motivasi tinggi seluruh personal PTPN III untuk mewujudkan visi dan misi PTPN III yang telah dicanangkan bersama dengan ditunjang oleh lima tata nilai, duabelas paradigma baru dan tujuh strategi bisnis yang dimiliki PTPN III.

B. Struktur Organisasi

  Pada umumnya perusahaan mempunyai struktur organisasi yang berbeda menurut kegiatan usahanya.Struktur organisasi merupakan kerangka kedudukan, tugas dan tanggung jawab secara hirarki yang terdapat dalam perusahaan.Struktur organisasi yang baik jika dikaitkan dengan pengawasan adalah struktur organisasi yang menggambarkan secara tegas garis, wewenang dan tanggung jawab setiap bagian dalam organisasi.

  Tanggung jawab fungsional dalam organisasi didasarkan pada prinsip- prinsip adanya pemisahan tugas dan sekaligus diperlukan untuk mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengorganisasian juga akan menjadikan kegiatan dan tugas-tugas suatu perusahaan dapat dijalankan dengan baik dan teratur. Dengan kata lain organisasi berguna untuk menghindarkan terjadinya penyelewengan- penyelewengan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

  Dengan demikian struktur organisasi perusahaan merupakan gambaran yang memperlihatkan susunan, fungsi departemen atau posisi mereka dalam organisasi serta bagaimana hubungannya antara satu sama lainnya disamping menunjukkan garis perintah maupun jalur jalan komunikasi formal. Sehingga dapat tercipta suatu tim kerja yang kompak dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan.

  Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara III No. 3.08/SKPTS/15/2014 tanggal 26 Februari 2014 tentang perubahan struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara III dalam rangka pelaksanaan pencapaian tujuan maka ditetapkanlah perubahaan struktur organisasi yang menyangkut fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari masing- masing pengelola. Struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah struktur organisasi garis dan staf.Struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dapat dilihat pada Gambar 2.2

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PTPN III Medan Sumber : PT. Perkebunan Nusantara III Medan

C. Job Description

  Adapun uraian tugas dari struktur organisasi tersebut: 1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

  Rapat umum pemegang saham (RUPS) merupakan pimpinan tertinggi yang membawahi dewan komisaris, direktur, serta setingkat dibawahnya. Tugas dan wewenang rapat umum pemegang saham (RUPS) sebagai berikut: a.

  Mengangkat dan menghentikan dewan komisaris.

  b.

  Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penggunaan modal/aset perusahaan sesuai dalam mencapai tujuan.

  c.

  Mengawasi dewan komisaris dalam melakukan tugas yang telah dibedakan kepadanya oleh pemegang saham.

  2. Dewan Komisaris a.

  Dewan komisaris yang terdiri dari 1 komisaris dan 4 anggota bertugas untuk mengawasi direktur utama.

  b.

  Membantu pimpinan menginvestasikan dana perusahaan.

  3. Direktur Utama Direktur utama mengambil keputusan dan pertanggung jawaban utama atas jalannya dan tercapainya tujuan perusahaan serta memelihara dan menjaga harta perusahaan. Tugas dan wewenang direktur utama sebagai berikut: a.

  Melaksanakan kebijaksanaan sesuai yang diatur didalam anggaran perusahaan serta ketentuan yang di gariskan oleh rapat umum pemegang saham (RUPS), mentri pertanian selaku kuasa umum pemegang saham dan dewan komisaris.

  b.

  Menetapkan langkah-langkah pokok melaksanakan kebijakan perusahaan di bidang produksi teknik, pengolahan, tenaga manusia, keuangan dan pemasaran.

  c.

  Mengkoordinasi pelaksanaan tugas para anggota direksi dan mengawasi secara umum.

  d.

  Bersama-sama anggota direksi lainnya perusahaan di dalam dan di luar pengadilan.

  e.

  Bertanggung jawab kepada rapat umun pemegang saham melalui dewan komisaris.

4. Direktur Produksi

  Mengelola bidang tanaman, teknik dan teknologi yang berkaitan dengan fungsi tersebut di atas. Tugas dan wewenang direktur produksi sebagai berikut: a.

  Menyusun perencanaan di bidang pekerjaan yang tercantum dalam kebijaksanaan direksi.

  b.

  Melaksanakan pengaturan-pengaturan dan pengendalian dari unit-unit usaha dan sarana pendukungnya mencantum tanaman (kultur teknis) produksi, teknologi, teknik dan sebagainya.

  c.

  Melaksanakan pemberian dan pengawasan terhadap kegiatan yang tercantum dalam kebijaksanaan direksi.

  d.

  Melaksanakan rencana-rencana rehabilitas dan investasi di bidang tanaman maupun sarana pendukung produksi lainnya dari unit-unit

  5. Direktur Keuangan Direktur keuangan dalam melaksanakan tugasnya mengkoordinasi kepala bagian keuangan, bagian akuntansi dan bagian pelelangan. Tugas dan wewenang direktur keuangan sebagai berikut: a.

  Merencanakan sumber-sumber dana yang diperoleh.

  b.

  Mencari dan memanfaatkan dana.

  c.

  Menganalisa laporan keuangan untuk menilai apakah perusahaan mempunyai posisi keuangan yang baik.

  6. Direktur Sumber Daya Manusia/Umum Direktur sumber daya manusia/umum tugasnya adalah mengkoordinir kepala bagian sumber daya manusia, bagian umum, bagian PKBL dan bagian hukum. Tugas dan wewenang direktur sumber daya manusia/umum sebagai berikut: a.

  Menyusun rencana, mengarahkan dan mengkoordinasi bidang pengembangan sumber daya manusia dan mengadakan pengkajian sumber daya manusia.

  b.

  Melaksanakan pengendalian dan pengawasan penyelesaian hukum dan agraria, kesempatan, kesehatan dan keamanan serta sosial umum.

7. Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan

  Direktur pemasaran dalam melaksanakan tugasnya mengkoordinir kepala bagian komersil, bagian TI/TB dan manajemen resiko, bagian perencanaan pengembangan bisnis hilir, dan bagian perencanaan dan pengembangan bisnis hulu. Tugas dan wewenang direktur perencanaan a.

  Melakukan hubungan dengan perusahaan lain serta menerima pesanan dari perusahaan.

  b.

  Melakukan riset pasar dan mengumpulkan informasi pasar.

  c.

  Mengembangkan pemasaran produksi baik dalam maupun luar negeri.

8. Kepala Bagian Tanaman

  Tujuan jabatan kepala bagian tanaman adalah membantu direktur produksi dalam melaksanakan fungsi manajemen terutama perencanaan, monitoring dan evaluasi dibidang tanaman yang meliputi eksploitasi dan investasi (tanaman karet, kelapa sawit, tanaman pangan dan konservasi) untuk peningkatan kinerja secara berkesinambungan dengan memberdayakan sumber daya perusahaan yang ada untuk mencapai kinerja optimal dengan tata kelola yang baik. Tugas pokok bagian tanaman adalah sebagai berikut: a.

  Mengevaluasi draft kebijakan, norma standard, RJP/RKAP/RKO bidang tanaman di bagian/distrik/unit dengan mengevaluasi RJP/RKAP/RKO tahun sebelumnya agar tercapai sesuai dengan kondisi real untuk diusulkan ke direksi.

  b.

  Mengevaluasi draft investasi dan eksploitasi dibidang tanaman berdasarkan perkembangan internal dan eksternal untuk diusulkan ke Direksi agar perusahaan memiliki arah yang jelas untuk dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang (RJP).

  c.

  Mengevaluasi perencanaan strategis perusahaan di bidang tanaman (Investasi dan Eksploitasi) jangka pendek dan jangka panjang.

  9. Kepala Bagian Teknik Tujuan jabatan kepala bagian teknik adalah membantu direktur produksi dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen terutama perencanaan, monitoring dan evaluasi di bidang teknik yang meliputi eksploitasi dan investasi mesin instalasi, sipil/ traksi dan alat berat untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dengan tata kelola yang baik. Tugas pokok bagian teknik adalah sebagai berikut: a.

  Mengevaluasi kebijakan dan norma standard RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) dan RKO bagian teknik sesuai instruksi kerja.

  b.

  Menjamin dan mengevaluasi pengujian sarana dan metode baru bidang teknik.

  c.

  Mengevaluasi pengusulan sarana dan metode baru bidang teknik.

  d.

  Menjamin proses kalibrasi internal dan eksternal untuk peralatan/instrument kontrol unit pabrik, unit kebun dan rumah sakit.

  e.

  Menjamin dan mengevaluasi informasi perkiraan harga, rencana kerja, spesifikasi teknis dan syarat kerja teknis.

  10. Kepala Bagian Teknologi Tujuan jabatan kepala bagian teknologi adalah membantu direktur produksi dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk mengefektifkan sumber daya, sistem dan teknologi dalam pencapaian Visi, Misi dan Target Perusahaan (RKAP/RKO). Tugas pokok bagian teknologi adalah sebagai berikut: a.

  Mengevaluasi usulan RKAP dan RKO Pengolahan Kelapa Sawit dan Karet dari PKS dan PPK, meliputi produksi, biaya pengolahan serta investasi (peralatan laboratorium dan pengendalian lingkungan/ limbah) berdasarkan potensi, kondisi realisasi pabrik serta Kebijakan Perusahaan b. Mengevaluasi RKAP dan RKO Bagian Teknologi berdasarkan rencana kebutuhan tenaga kerja serta pemakaian alat-alat kantor/perlengkapan lainnya yang dibutuhkan untuk operasional Bagian Teknologi.

  c.

  Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan titip olah inti sawit dengan pihak ketiga.

  d.

  Mengevaluasi kegiatan pengendalian lingkungan/limbah di kebun/unit untuk jangka pendek dan jangka panjang untuk pemenuhan dan penaatan Peraturan Perundangundangan yang berlaku.

  e.

  Mengevaluasi dan melaporkan kepada direksi perihal produksi pengolahan kelapa sawit dan karet setiap hari.

11. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia

  Tujuan jabatan kepala bagian sumber daya manusia adalah melaksanakan fungsi manajemen dalam mengelola sumber daya manusia melalui implementasi sistem-sistem SDM berbasis kompetensi atau

  Competency Based Human Resources Management System (CBHRM) untuk menciptakan sumber daya manusia sebagai Capital Intellectual. a.

  Mengevaluasi RKAP/RKO Bagian SDM secara berkala dengan memantau realisasi pemakaian anggaran guna mendapatkan gambaran yang riil tentang pemakaian biaya di Bagian SDM.

  b.

  Mengevaluasi pelaksanaan proses assessment untuk tujuan rekrutmen, pemetaan dan promosi dengan menyusun program dan metode sesuai kebutuhan agar menghasilkan data yang akurat

  assessment untuk bahan pengambilan keputusan bagi manajemen.

  c.

  Mengkoordinir dan memantau pelaksanaan pengukuran Competency dengan menggunakan CBHRM online guna mengetahui

  Level Index

  kesesuaian antara kompetensi individu dengan kompetensi yang dipersyaratkan oleh jabatan untuk keperluan penyusunan sistem pengembangan dan remunerasi.

  d.

  Mengkoordinir dan memantau penyusunan program pelatihan yang disusun berdasarkan kebutuhan pelatihan bagi seluruh karyawan melalui analisa hasil individual development plan dan mengevaluasi pelaksanaannya.

  e.

  Mengkoordinir dan memantau pengelolaan knowledge sharing yang efektif antar karyawan untuk mendukung terjadinya pemerataan karyawan bekerjasama dengan bagian terkait.

  knowledge 12.

  Kepala Bagian Umum Tujuan jabatan kepala bagian umum adalah melaksanakan fungsi manajemen dalam rangka penyediaan fasilitas pelayanan umum meliputi pendidikan, kesehatan dan akomodasi transportasi perusahaan. Tujuan bagian umum adalah sebagai berikut: a.

  Menganalisa, mengawasi dan mengevaluasi RKAP/RKO urusan umum/K3, kesehatan dan URTA secara berkala dengan memantau realisasi pemakaian anggaran guna mendapatkan gambaran yang real tentang pemakaian biaya di urusan tersebut.

  b.

  Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan sosial, keagamaan, olahraga, EBTA madrasah dan kepramukaan di kandir, kebun/unit.

  c.

  Mengevaluasi ketersediaan dan pengadaan/perawatan alat-alat APAR, Hydran t, APD di seluruh Bagian, kebun/unit PTPN-III.

  d.

  Mengevaluasi dan mengawasi penyelenggaraan kesehatan karyawan termasuk sarana dan prasarana yang tersedia seperti rumah sakit, klinik dan lain-lain.

  e.

  Mengevaluasi keseluruhan kinerja operasional rumah sakit, pedoman administrasi bidang kesehatan serta norma-norma dan standard pelayanan bidang kesehatan dan obat-obatan.

13. Kepala Bagian PKBL

  Tujuan jabatan kepala bagian PKBL adalah melaksanakan fungsi manajemen dalam rangka penyelenggaraan PKBL sesuai Permen BUMN No.PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 untuk mewujudkan citra perusahaan (corporate image) yang positif pada masyarakat sekitar wilayah usaha PTPN-III khususnya dan masyarakat Sumatera Utara pada a.

  Mengawasi dan mengevaluasi penyusunan RKAP, RKA dan RKO bagian PKBL dengan cara melakukan koordinasi dengan bagian dan kebun/unit agar rencana kerja dan anggaran terkendali.

  b.

  Mengevaluasi Laporan pelaksanaan PKBL setiap triwulan,semester dan tahunan dengan berpedoman pada Surat Edaran Meneg BUMN No.: SE-433/MBU/2003 untuk pencapaian kinerja.

  c.

  Mengevaluasi penyaluran dana PKBL dengan mempedomani Permen No.PER-05/MBU/2007 agar dana yang dimaksud tepat sasaran.

  d.

  Mengevaluasi penerimaan pengembalian dana kemitraan dari para mitra binaan dengan cara membandingkan piutang yang telah jatuh tempo dengan jumlah penerimaan cicilan untuk mengetahui tingkat kemacetan piutang.

  e.

  Berupaya mengurangi risiko kemacetan pinjaman mitra binaan antara lain dengan cara mempersyaratkan adanya agunan sebagai jaminan dan mengasuransikan para mitra binaan agar pinjaman dapat dikembalikan tepat waktu.

14. Kepala Bagian Hukum

  Tujuan jabatan kepala bagian hukum adalah melaksanakan fungsi manajemen dalam rangka penyelenggaraan sistem hukum, keamanan dan pertanahan guna mendukung kegiatan operasional perusahaan. Tugas pokok bagian hukum adalah sebagai berikut: a.

  Mengawasi dan memastikan legalisasi terhadap surat perjanjian telah terlaksana sesuai dengan prosedur dan peraturan hukum yang berlaku. b.

  Mengawasi dan memastikan inventarisasi peraturan perundang – undangan telah terlaksana dengan baik.

  c.

  Mengawasi dan memastikan terpenuhinya kebutuhan bantuan hukum untuk kepentingan perusahaan.

  d.

  Mengawasi dan memastikan tepat waktunya pengurusan perizinan di tingkat perusahaan.

  e.

  Berupaya menumbuhkan kesadaran hukum melalui dilakukannya sosialisasi kepada seluruh karyawan pimpinan di bagian/DM/ kebun/unit.

15. Kepala Bagian SPI

  Tujuan jabatan kepala bagian SPI adalah melaksanakan fungsi manajemen untuk menjalankan strategi pemeriksaan dengan tujuan memastikan bahwa sistem pengendalian internal perusahaan telah memadai dan berjalan sesuai dengan ketentuan, sekaligus menjadi mitra dalam penyempurnaan kegiatan pengelolaan perusahaan dengan memberikan nilai tambah melalui rekomendasi atas hasil audit yang dilakukan.Selain itu juga berperan sebagai consultan peningkatan penerapan manajemen resiko dan prinsip-prinsip Good Coorporate

  . Tugas pokok bagian SPI adalah sebagai berikut:

  Governance a.

  Mengevaluasi dan mengajukan program kerja audit tahunan yang telah disusun kepada direktur utama untuk mendapat persetujuan dan menyampaikan kepada Meneg BUMN dengan tembusan kepada b.

  Mengevaluasi program pelaksanaan audit rutin.

  c.

  Mengevaluasi laporan hasil audit rutin dan menyampaikan kepada direktur Utama, Komite Audit dan Audit.

  d.

  Mengevaluasi dan menyetujui program dan pelaksanaan audit khusus/investigasi sesuai penugasan dari direktur utama.

  e.

  Menyetujui laporan hasil audit khusus/investigasi dan menyampaikan kepada direktur utama.

16. Kepala Bagian Keuangan

  Tujuan jabatan kepala bagian keuangan adalah membantu direktur keuangan dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen sesuai dengan visi & misi perusahaan yang berkaitan dengan penyusunan dan evaluasi RKAP / RKO, memberdayakan sumber daya keuangan, serta mencari sumber pendanaan eksternal yang kompetitif dan ekuitas secara optimal guna mewujudkan kinerja keuangan perusahaan. Tugas pokok bagian keuangan sebagai berikut: a.

  Mengevaluasi draft penyusunan RKAP dan RKO bagian keuangan kepada direksi, dengan cara melakukan koordinasi antar bagian dan kebun/unit.

  b.

  Mengevaluasi keuangan perusahaan secara cost effectivenes untuk menjaga kondisi keuangan perusahaan yang sehat.

  c.

  Menyetujui dan memenuhi uang kerja kebun/unit dengan carascreening uang kerja yang diajukan kebun/unit sesuai kebutuhan. d.

  Menindaklanjuti permintaan pembayaran yang diajukan oleh bagian terkait dengan cara mengevaluasi skala prioritas untuk menjaga keseimbangan cashflow.

  e.

  Mengevaluasi pengusulan penutupan asuransi terhadap aset perusahaan dengan cara inventarisasi asset yang berisiko tinggi untuk meminimalisir risiko perusahaan, melalui pengajuan tuntutan ganti rugi.

17. Kepala Bagian Akuntansi

  Tujuan jabatan kepala bagian akuntansi adalah membantu direktur keuangan dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan serta memberdayakan aktiva, kewajiban dan ekuitas secara optimal guna mewujudkan kinerja keuangan perusahaan yang sehat. Tugas pokok bagian akuntansi sebagai berikut: a.

  Mengevaluasi usulan RKAP dan RKO bagian akuntansi untuk diteruskan ke direksi.

  b.

  Mengevaluasi penyusunan dan penerbitan laporan manajemen, laporan keuangan konsolidasian interim dan tahunan dengan caramereview proses akuntansi untuk disampaikan kepada pemegang saham dan stakeholder lainnya.

  c.

  Mengevaluasi laporan dari DM/kebun/unit mengenai keakuratan serta kebenaran penyajian laporan manajemen untuk bahan pengambilan d.

  Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan/proses akuntansi dengan cara mengevaluasi aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban sesuai dengan PSAK.

  e.

  Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan verifikasi dengan cara memeriksa aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban.

18. Kepala Bagian Pelelangan

  Tujuan jabatan kepala bagian pelelangan adalah membantu direktur pemasaran dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam proses pelelangan/seleksi pengadaan barang dan jasa serta memberdayakan sumber daya secara optimal. Tugas pokok bagian pelelangan sebagai berikut: a.

  Mengevaluasi rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) untuk kebutuhan operasional bagian pelelangan dan selanjutnya diajukan ke bagian keuangan.

  b.

  Membuat kesepakatan karya, melakukan bimbingan karya dan membuat penilaian karya karyawan pimpinan/pelaksana di bagian pelelangan dan selanjutnya dikirim ke bagian SDM untuk proses persetujuan dan penetapan direksi lebih lanjut.

  c.

  Mengevaluasi kebutuhan barang dan bahan yang diperlukan untuk kelancaran operasional bagian pelelangan.

  d.

  Memberikan saran dan pendapat kepada direksi terhadap proses pelelangan/seleksi dilingkungan perusahaan agar diperoleh alternatif e.

  Memberikan data/informasi yang dibutuhkan oleh Auditor untuk keperluan audit, baik internal maupun eksternal sehingga auditor memperoleh bukti audit yang valid dengan tujuan audit.

19. Bagian Komersil

  Tujuan bagian komersil adalah membantu Direktur Pemasaran dalam melaksanakan fungsi-fungsi managemen sesuai dengan visi & misi perusahaan yang berkaitan dengan Penjualan dan Pengadaan Barang & Jasa secara maksimal sehingga tercapai kepuasan pelanggan , optimalisasi harga, minimalisasi stock, penagihan pembayaran yang efektif dan peningkatan arus kas masuk dengan tata kelola yang baik. Tugas pokok bagian komersil sebagai berikut: a.

  Mengevaluasi rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) & RKO bagian komersil dan sasaran mutu dan monitoring strategic planning dan RJP bagian komersil.

  b.

  Mengevaluasi dan mernjamin program dan strategi penjualan, kebijakan pemasaran yang berdasarkan informasi dan analisa pasar.

  c.

  Mengevaluasi dan menjamin penjualan komoditi termasuk produk datim yang dijual melalui PT. KPBN dan bursa berjangka Jakarta.

  d.

  Mengevaluasi harga Idea price penjualan CPO CSPO, CPO Non CSPO dan limbah padat/eks rekening. 300 dan penjualan CPO CSPO dan CPO non CSPO melalui bursa berjangka Jakarta.

  e.

  Mengevaluasi dan mengajukan penjualan aktiva non produktif melalui

20. Kepala Bagian TI & Transformasi Bisnis/CMR dan Manajemen Risiko

  Tujuan jabatan kepala bagian TI & transformasi bisnis/CMR dan manajemen risiko adalah melaksanakan fungsi manajemen dalam mengimplementasikan PTB perusahaan termasuk teknologi informasi melalui upaya strategi (strategic initiative) Sistem Manajemen PTPN III serta Manajemen Resiko. Tugas pokok bagian TI & Transformasi Bisnis/CMR dan Manajemen Resiko sebagai berikut: a.

  Mengevaluasi rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) dengan cara mengevaluasi kinerja dan membandingkan pencapaian RKAP tahun sebelumnya untuk menetapkan program dan rencana kerja.

  b.

  Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian direksi dalam pelaksanaan Transformasi Bisnis dengan cara membadingkan KPI dengan target agar program yang telah disusun dapat tercapai.

  c.

  Merencanakan, menyusun program dan action plan dari Strategic

  Initiative PTB dan manajemen resiko dengan cara mereview pencapaiannya agar strategic target dapat tercapai.

  d.

  Menyusun KPI tingkat perusahaan berdasarkan pencapaian KPI tahun sebelumnya melalui monitoring dan evaluasi sehingga terciptanya KPI yang objektif.

  e.

  Menganalisa dan mengevaluasi program dan action plan dari Strategic

  Initiative

  PTB dan manajemen risiko melalui rapat dan forum grup diskusi sehingga program dan action plan dapat dipahami.

  21. Kepala Bagian Pengembangan Tujuan jabatan kepala bagian pengembangan adalah melaksanakan fungsi manajemen dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan kinerja operasional pengembangan bisnis dan industri yang berbasis perkebunan sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

  Tugas pokok bagian pengembangan sebagai berikut: a.

  Merencanakan program, target yang akan dicapai, ditindaklanjuti dan evaluasi serta identifikasi kebutuhan sumberdaya untuk pengembangan bisnis dan industri.

  b.

  Memberikan alternatif skala prioritas terhadap potensi perluasan areal dan pembangunan pabrik yang merupakan pelaksanaan pengembangan bisnis dan industri.

  c.

  Melakukan survei dan kajian terhadap rencana pengembangan bisnis dan industri termasuk pembangunan kebun plasma di sekitar unit usaha perusahaan.

  d.

  Merencanakan dan menyusun kebutuhan dan sumberdaya dalam melaksanakan pengembangan areal, bisnis dan industri.

  e.

  Memantau pelaksanaan pengembangan areal, bisnis dan industri.

  22. Kepala Bagian Sekretariat perusahaan Tujuan jabatan kepala bagian sekretariat perusahaan adalah

  Membantu Direksi dalam melaksanakan fungsi manajemen terkait bidang tugas penyelenggaraan kegiatan kesekretariatan perusahaan dan dengan pengaturan arus informasi antara perusahaan dengan stakeholders. Tugas pokok bagian sekretariat perusahaan sebagai berikut: a.

  Mengevaluasi RKAP/RKO dan RJP agar target kinerja yang ditentukan dapat dicapai.

  b.

  Menjamin dan mengawasi dalam pelaksanaan prosedur pemakaian uang kerja bagian sekretariat perusahaan, kantor penghubung Jakarta termasuk uang kerja dewan komisaris agar tercipta cost efectiveness.

  c.

  Menjamin terbentuknya citra perusahaan (Corporate Image) yang positif dan hubungan baik dengan stakeholders agar citra perusahaan dapat meningkat.

  d.

  Mengevaluasi pelayanan pada stakeholders atas setiap informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan kondisi perusahaan agar diperoleh informasi yang benar dan akurat.

  e.

  Menjamin dokumentasi data-data dan dokumen yang terkait dengan aktivitas perusahaan yang merupakan hasil evaluasi bagian teknis terkait dan melakukan updating setiap bulannya sehingga diperoleh data yang akurat.

  f.

  Melaksanakan koordinasi, komunikasi dan konsultasi (3K).

D. Jaringan Usaha

  PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan bergerak dalam bidang usaha perkebunan dengan komoditi utama kelapa sawit dan karet.Perusahaan melakukan pengolahan hasil tanaman dari kebun sendiri, kebun plasma Pengolahan komoditi dan produk dihasilkan di dalam negeri dan hasilnya dipasarkan di dalam negeri maupun diekspor ke luar negeri. Adapun komoditi dan produk yang diolah PT Perkebunan Nusantara III ( Persero) Medan berupa komoditi kelapa sawit diolah menjadi minyak sawit (CPO) dan inti sawit. Untuk mendukung pemasaran komoditi yang dihasilkan, seluruh BUMN perkebunan di Indonesia telah membentuk PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT. KPBN) yang berkedudukan di Jakarta- Indonesia.PT. KPBN dibentuk untuk menjadi pusat pemasaran komoditi utama PTPN.

  PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan menjadikan minyak sawit dan inti sawit sebagai komoditi utama yang memberikan kontribusi besar bagi pendapatan perusahaan.PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan menggunakan penjualan dengan istilah pendapatan.Mutu produk minyak dan inti sawit yang dihasilkan perusahaan sudah dikenal di pasar lokal dan internasional dengan pasokan yang tepat waktu kepada pembeli.

1. Kelapa Sawit – Minyak Sawit dan Inti Sawit

  PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) menjadikan minyak dan inti sawit sebagai komoditi yang memberikan kontribusi besar bagi pendapatan perusahaan.Mutu produk minyak dan inti sawit yang dihasilkan perusahaan sudah dikenal di pasar lokal dan internasional dengan pasokan yang tepat waktu kepada pembeli.

2. Karet – Lateks, Crumb Rubber dan Rubber Smoke Sheet

  Di seantero dunia, Sumatera dikenal sebagai penghasil karet bermutu

  (Persero) diusahakan untuk menghasilkan karet berkualitas terbaik di dunia. Mutu produk RSS-1, SIR-1-, SIR-20 dan lateks pekat mampu menembus pasar internasional, disejumlah pabrik ban terbesar seperti , Good Year, Firestone, Hankook dan lainnya.

  Bridgestone

3. Industri Hilir Karet – Rubber Threads, Rubber Dockfender, Rubber

  

Article, Rubber Cownat, Conveyor Belt, Rubber Karlet dan Resin

  Pabrik industri hilir karet didirikan pada tahun 1965 untuk mengantisipasi perubahan fluktuasi pada karet alam dan persaingan kuat karet sintesis PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) sekarang ini memiliki 3 fasilitas pengolahan yang disebut dengan Rubber Threads,

  Rubber Dockfender , Rubber Article, Rubber Cownaf, Coveyor Belt, dan Resin adalah produk utama pabrik-pabrik tersebut. Rubber Karlet

  Produk perusahaan telah menerima Indonesian Industries Standard (SII)

  Certificate , International Quality Certificate ISO 9001: 2000 dan ISO 14001 1996, TUV dan OCOTEX.

E. Kinerja Usaha Terkini

  Kinerja perusahaan tahunan tahun 2013 berdaskan Nomor Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor:KEP-100/MBU/2002 tanggal 04 Juni 2002 dan Keputusan RUPS PT Perkebunan Nusantara III (Persero) tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun Buku 2013, tanggal 17 Januari 2013 dan Surat Persetujuan Revisi RKAP Nomor:S-634/MBU/2013 tanggal 09 Oktober 2013 adalah

1. Nilai skor aspek keuangan 61,50 2.

  Nilai skor aspek operasional 13,00 3. 15,00

  Nilai skor aspek administrasi Total nilai skor 89,50

  Berdasarkan hasil penilaian diatas, tingkat kesehatan perusahaan untuk tahun 2013 dikategorikan sehat AA (double A) dengan total nilai skor 89,50.

  1. Laporan posisi keuangan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan entitas anak (konsolidasi) per 31 Desember 2013 ditutup dengan total aset dan liabilitas/ekuitas sebesar Rp 11.016,57 milyar, dibanding RKAP-P per

  31 Desember 2013 sebesar Rp 12.093,48 milyar berada dibawah Rp 1.076,91 milyar atau 8,90% dan dibanding pe 31 Desember 2012 sebesar Rp 10.208,93 milyar mengalami peningkatan sebesar Rp 807,64 milyar atau 7,91%.

  2. Jumlah penerimaan penjualan (termasuk anak perusahaan) dalam tahun 2013 mencapai Rp 5.732.518 juta dan laba PT Perkebunan Nusantara III dan entitas anak (konsolidasi) sebelum PPh sebesar Rp 601.188 juta dan laba setelah PPh sebesar Rp 367.304 juta.

  3. Pencapaian laba komoditi karet dan kelapa sawit tahun 2013 memberikan kontribusi masing-masing sebesar 6,45% dan 93,55% terhadap total laba (rugi) konsolidasi sebelum PPh.

4. Penerimaan devisa dari penjualan produksi tahun 2013 sebesar USD$ 71.318.020,81 atau setara Rp 735.873.128.093.

  5. Penerimaan negara dari pasal 29 (kini) atas laba operasional tahun 2013 sebesar Rp 55.924 juta dari dividen atas pembagian laba tahun 2012 sesuai keputusan RUPS dan Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor:S- 756/MBU/2013 tanggal 20 Desember 2013 sebesar Rp 311.818 juta.

  6. Disamping perusahaan memperoleh keuntungan, juga memperluas lapangan kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat serta meningkatkan taraf hidup karyawan dan petani.

F. Rencana Kegiatan

  Rencana kegiatan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan tertuang dalam strategi usaha tahun 2013 dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP). Strategi usaha 2013, yaitu: 1.

  Menjalin dan mengembangkan hubungan sinergi yang efektif dengan mitrastrategik untuk mewujudkan peluang bisnis.

  2. Melaksanakan manajemen berorientasi pasar, sensitif terhadap kecenderungan industri dan pergerakan pasar, mencermati pesaing.

  3. Mematuhi aturan SHE-Safety, Health dan Environment-keselamatan, kesehatan, dan lingkungan.

  4. Melaksanakan keunggulan operasional agar perusahaan menjadi cost .

  effective 5.

  Membangun budaya kerja yang kondusif dengan melaksanakan tata nilai dan paradigma baru.

  Rencana Jangka Panjang (RJP) PT Perkebunan Nusantara III (Persero) permintaan pemegang saham, sesuai Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No:KEP-102/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002, juga merupakan rencana strategis perusahaan, misalnya pada laporan posisi keuangan.

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja Tenaga Kerja Terdidik Pada Dunia Perbankan (Studi Kasus : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor Unit di Kota Kabanjahe)

0 1 10

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja Tenaga Kerja Terdidik Pada Dunia Perbankan (Studi Kasus : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor Unit di Kota Kabanjahe)

0 0 10

1. No. Responden: 2. Nama : 3. Umur : 4. Kelas : - Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Dismenorea dan Tindakan Dalam Penanganan Dismenorea di SMP Swasta Kualuh Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2015

0 0 22

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Dismenorea dan Tindakan Dalam Penanganan Dismenorea di SMP Swasta Kualuh Kabupaten Labuhan Batu Utara Tahun 2015

0 1 10

Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

0 0 14

Analisa Modal Kerja pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

0 0 42

BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat dan Kegiatan Operasional Perusahaan ` 2.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Perkebunan Nusantara II (persero) Kebun Sampali berkedudukan di pasar - Efisiensi Pengelolaan Dana Dalam Rangka Meningkatkan Rentabilita

0 1 15

EVALUASI PELAKSANAAN DEKONSENTRASI DAN CAPAIAN INDIKATOR PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN TRIWULAN III TAHUN 2018

0 0 24

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan - Analisis Pinjaman Polis di AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan

0 1 27

BAB II BALAI WILAYAH SUNGAI SUMATERA II DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT A. Sejarah Ringkas 1. Kementerian Pekerjaan Umum - Pengendalian Internal Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Balai Wilayah Sungai S

0 0 30