PERILAKU PENDLDUK DALAM PENANGGULANGAN PENYAKIT MALARIA DI DESA BERAKIT PROPINSI RIAU

PERILAKU PENDUDUK DALAM PENANGGULANGAN PENYAKIT
M A W DI DESA BERAKIT PROPINSI RIAU.
Siti Sapardiyah Santoso

')

Bintari Rukmono dan Wita Pribadi

")

ABSTRACT
Berakit Village was a It~pererzdentic 171 alaria area accordi~zg to tlt e first year 171alanontetric
sunley cam'ed ozit irt 1982l1983 wit11 a spleert rate betweerz 52.5 - 56.0L%, and a parasite rate
between 27.1 - 33.3%. An. sundaicus was tlte pote~ttial\lector:

Sociological shtdies I t a ~ ~rteL!er
e
beerz condztcted irt dtis area. Tlte objective of this study was
to reduce tlte nzalana n t o r b i d i ~ itt Berakit Hllage tltrozcglr sociological ittten~entio~t
with healtlt
edzicatiot~abozit nzalana ~ t s i ~ tag leantirtg n~odztle, distribzited a17to1tgtlze ltoziseholds, artd followed

by weekly Inass clt e ~ n o p r o p l ~ ~ lwith
a ~ i clt
s loroqziitze. Data collectio~ts were cam'ed orit wit11 qziestionnaires
artd obsenlatiorts. After one year irztenantior! tlte reszllts slzowed inzpro~~et~tertt
in the ktzowledge about
ntalana :tlte tlzajonty of tlze respotzde~ttsknew ahoztt sipts and sy17tptonzs, came of tlte disease and
the breeding places of tlte vectors. Bzit on& ltalf of tltent were of rlte opirtiotz tlzat healtlt edzlcation
abozit 17zalana witlt a Ieanting rnod~rlewas \.e!j3 rlsefiil. A chartge irt attihide of the tltajonh of the
respondeftts was obsen>edfront their state17tertts abozlt corttrol of vectors, preventiotz of transmission
artd wit11 repellettts prer.etztiort of tlte disease with regzilar dnig itttake. Abozit tlte practice of tlte
respo~rdents artd key p ersotts, ii7tprot~e1~terrt
was also obsen,ed fiotlt tlte It iglt percerttage (93.7%)
of tlte villagers who took the clte~~toproplt~lactic
d~zig r-egilarlv becaztse of tlte active ittr~ol~~ente
of the k g persorts. A l ~ t i n o n hof tlte respottdents l t o w e ~ ~renzained
e~
passive wttil tlte end of tlte
shtdy.
ht conclusiort, tltrozlglt tlte leantirtg 17todzile the k~zowledgeof the villagers was intproved. With
this inzprotlenzettt they were ntotivated to ettltartce c o n t ~ n t i ~participatio~t

ti~
to co~ztrolntalaria. Key
persons were needed !o co~rtroltnalana and coordi~tatetlze contntli~tihwit11 tlze szlpen9ision of tlte
local lzealtlt certter pltysician.

P E N D A H U L U A N

S e l a m a ini upaya p e m b e r a n t a s a n
penyakit malaria di daerah endemik malaria
telah dilakukan dengan jalan mengobati
penderita, serta melakukan penyemprotan
dengan DDT pada rumah-rumah penduduk.

*)

Adanya resistensi vektor terhadap DDT, dalam
beberapa tahun terakhir dilaksanakan cara
pemberantasan lain, misalnya dilakukan
pemberantasan anti-larva secara biologik
dengan menyebarkan ikan pemakan jentik di

daerah persa~vahandi Jawa ~ e n ~ a h , ' ]namun

Puslit Ekologi Kesehatan Badan L~tbangKesehatan. Jaharta.

") Ragian Parasitologi Fakultas Kedokteran UI. Jakarta.

Bul. Penelit. Kesehat. 19 (1) 1991

Penlaku penduduk dalam ........ Siti Sapardiyah S. et.al

untuk Desa Berakit metode pemberantasan
seperti ini belum dilakukan.
Besarnya permasalahan malaria di desa
Berakit dapat dilihat dari laporan penelitian
tahun pertama 1982/1983 yaitu angka parasit
27,l-33,3% dan angka limpa 52,5-56,0%. Parasit
malaria yang diketemukan terutama ialah
Plasrnodi~irttfalsipanirt~,kemudian disusul
dengan Plasrnodilittt vivaxA3 Penelitian
entomologik menunjukkan bahwa vektor

malaria potensial ialah Attopheles szutdaicus
yang bersarang di parit-parit di sela- sela kebun
kelapa penduduk.31
Masalah yang ada di masyarakat dalam
menanggulangi penyakit malaria meliputi tiga
aspek utama yaitu lemahnya kepemimpinan
dan organisasi masyarakat, kurangnya
pengertian masyarakat terhadap malaria dan
kesulitan ekonomi. Mengingat masalah
tersebut di atas, perlu dilakukan studi
sosiologik untuk mengetahui seberapa jauh
masyarakat menyadari persoalan kesehatan
yang mereka hadapi, dalam ha1 ini penyakit
malaria dan bagaimana upaya mengatasinya.
Tujuan penelitian ini ialah untuk
memperoleh informasi mengenai pengetahuan,
sikap dan tindakanlpraktek penduduk
mengenai penyakit malaria dan untuk
mengurangi angka kesakitan dengan melakukan
intervensi sosial melalui penyuluhan kesehatan

menggunakan buku panduan malaria yang
dibagi-bagikan kepada penduduk.
BAHAN DAN CARA KERJA

1. DAERAH PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Desa Berakit,
Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Riau
Kepulauan, Riau, Sumatera.

Bul. Penelit. Kesehat. 19 (1) 1991

2. JENIS PENELITIAN

Penelitian operasional ini dilakukan
dengan beberapa tindakan (intervensi) untuk
menanggulangi penyakit malaria di daerah
tersebut.
Ada tiga macam intervensi yaitu :
1.

Pengobatan kasus-kasus malaria dengan
terapi presumtif dan radikal sesuai cara
pemberantasan malaria Jawa dan Bali
yang dilakukan oleh Ditjen PPM dan PLP.
2. Pemberian kemoprofilaksis kepada
penduduk.
3. Pemberian penyuluhan dengan Buku
Panduan Malaria (intervensi sosiologik).
Dalam tulisan ini hanya disajikan
laporan hasil penelitian dari salah satu
intervensi yaitu intervensi sosiologk. Intervensi
sosiologik dilakukan dengan jalan
mengorganisir masyarakat ke d a l a m
kelompok-kelompok kecil yang terdiri atas
16-19 keluarga. Tiap kelompok diketuai oleh
salah seorang anggota kelompok yang disebut
Pelopor Penanggulangan Malaria. Kegiatan ini
dikoordinir oleh Kepala Desa dan diawasi oleh
dokter Puskesmas.
Pelopor Penanggulangan Malaria dipilih

karena motivasi tinggi, diambil dari anggota
organisasi masyarakat desa yang sudah ada,
misalnya LKMD, ibu-ibu PKK, guru sekolah
dan lain-lain yang semuanya telah dilatih dalam
penyuluhan dengan berpedoman buku panduan
malaria.
Buku Panduan Malaria dibuat dalam
bentuk sederhana dan mudah dimengerti'
khususnya bagi mereka yang berpendidikan
rendah atau buta aksara dan dibagikan kepada
setiap Kepala Keluarga di daerah penelitian.
Buku Panduan tersebut terbuat dari kertas
karton yang dapat diletakkan di atas meja'

15

Perilaku penduduk dalam ........ S ~ t Sapardiyah
i
S. et.al


seperti kalender meja, terdiri atas 17 halaman
berisi beberapa ha1 yang berkaitan dengan
penyakit malaria, di antaranya :
1.

Tanda-tanda nyamuk penular malaria.

2.

Tempat hidup dan berkembang biak
nyamuk penular malaria
Tanda-tanda orang sakit malaria.
Cara penularan penyakit malaria.

3.
4.
5.
6.
7.


C a r a parasit malaria masuk tubuh
manusia.
Cara pencegahan dan pengobatan
penyakit malaria.
Tempat berobat terdekat bila a d a
tanda-tanda penyakit malaria.

Tugas dari Pelopor Penanggulangan Malaria
adalah :
1.

2.

3.

Setiap pelopor mengasuh lebih kurang
16-19 keluarga.
Memberikan Buku Panduan Malaria
kepada Kepala Keluarga yang menjadi
tanggungannya, sekaligus memberikan

penjelasan tentang arti dan tujuan buku
tersebut.
Sebagai penghubung antara Puskesmas
dan masyarakat, agar masyarakat yang
diduga menderita penyakit malaria
segera diperiksa dan diobati.

Sampel : - Semua Kepala Keluarga RK I
Desa Berakit, Riau + 145 Kepala
Keluarga.
- P e t u g a s Kesehatan ( P e t u g a s
Puskesmas), Pelopor Malaria,
Pengelola Dana Sosial, Tokoh
Masyarakat.
Pengurnpulan data :

Data mengenai pengetahuan, sikap
dan tindakan penduduk terhadap penanggu-

langan penyakit malaria dikumpulkan setelah

adanya intervensi dengan Buku Panduan
Penyakit Malaria.
Data primer dikumpulkan oleh Tim
Peneliti dengan jalan wawancara menggunakan
kuesioner d a n melalui "Focus G r o u p
Discussion" (FGD).
Pengumpulan data pengetahuan, sikap
dan tindakan penduduk tentang penyakit
malaria dikumpulkan melalui wawancara
dengan menggunakan kuesioner terhadap
semua Kepala Keluarga di RK I.
P e n g e t a h u a n p e n d u d u k meliputi
tanda-tanda orang sakit malaria, tanda-tanda
nyamuk malaria, penular penyakit malaria,
sumber pengetahuan tentang penyakit malaria,
tempat hidup dan berkembang biak nyamuk
malaria, tempat perindukan nyamuk malaria.
Sikap penduduk meliputi pendapat
bahwa benar penyebab penyakit malaria
adalah nyamuk, bisa dan tidaknya nyamuk
malaria diberantas, dua cara utama untuk
m e n c e g a h penyakit m a l a r i a , kesulitan
melaksanakan kedua cara tersebut, pendapat
tentang Buku Panduan Malaria.
Data tindakanlpraktek diukur dari
tindakanlpraktek waktu Pelopor mendiskusikan
mengenai Buku Panduan Malaria, panggilan
g o t o n g - r o y o n g d a r i P e l o p o r untuk
membersihkan lingkungan, cara menghindari
gigitan nyamuk, alasan menggunakan obat
nyamuk bakar, tindakan bila ada tetangga yang
sakit malaria.
Pengumpulan d a t a dari petugas
kesehatan (petugas Puskesma), pelopor
malaria, pengelola dana sosial, tokoh masyarakat, dikumpulkan melalui Focus Group
Discussion (FGD).
Penilaian hasil "Health Education" ini
dengan cara membandingkan pengetahuan,

Bul. Penelit Kesehat 19 (1) 1991

sikap dan tindakan sebelurn dan sesudah
perlakuan pelaksanaan.
Analisis data dilakukan secara deskriptif
kuantitatif dan kualitatif.

H A S I L
Data rnengenai pengetahuan, sikap dan
tindakani'praktek dalarn penanggulangan
penyakit malaria ini didapat dari 135 Kepala
Keluarga yang menjadi responden 1 tahun
setelah ada intervensi dengan Buku Panduan
Malaria.
Tabel 1

1.

&\RAKTI:RISTIK RESP0.YDE.Y '1IF\-CRUT L M U R PEZDIDIEL\S. PEKE;FUjt\S
L-TAAlA DL43 DXER-4H .-lS/\I.

U,MCR:

2. PENDIDIKAN :

3

:

:

PEKERJ.ZA\ LTAMA
Petan~
Lam-la~n
Jumldh

4.

DAERAH ASAL : Penduduli as11
Pendatang
Jumlah

Bul. Penelit. Kesehat. 19 (1) 1991

Tabel 2

I'ESGET.\IIUXS TES.Tt\SG T A N D A T:\SDX OKi\SG S;\KIT MALARIA

1. T ~ d a ktahu
2. Tahu dengan I-? tanda utama
3. T'ahu dengan 3 tanda atau letxh

1.
2.
3.
4.
5.

Tidak seliolah
T ~ d a ktamat SD
Tamat SD
SLP ke atas
Jumlnh

PENGETAHUAN PENDUDUK hIENGENA1
PENYAKIT k1.4LARI.A

16
37
92

11.0
25.5 1
635'

Pada Buku Panduan Malaria dicantumkan 5 tanda-tanda orang sakit malaria yaitu :

Kurang dari 30
31 - 30
41 - 50
51 keatas
Jumlah

Mengenai pendldikan penduduk,
37.2': tidak tamat SD, 31.7% tidak sekolah.
Pchcrjann utdrnd adalah pctani 71,05 dan yang
lain scbagai nclayan. buruh, pepawai negeri.
Penduduk asli xbanyak 543% dan 4,45%
adalah pendatang.

145

100.0

103
17

71 0
290

145

100 0

79
66

54.5
45.5

115

lN.0

Badan panas meng&il.
Leru dan Icmas.
Nafsu rnakan kuran3.
Perut sebelah kiri rnernbengkak.
Ada parasit malaria dalarn darah.

Scbanyak 0.3.55 penduduk mengetahui
tanda-tanda penyakit malaria dengan 3 tanda
atau lebih. 25,5?2 rnengetahui 1 - 3 tanda utama
penyakit malaria, tanda utarna ialah demam
panas discrtai mcnggigil. bengkak di bagan
perut sebelah kiri. Narnun demikian 11%
penduduk tetap tidak rnengetahui tanda-tanda
penpakit malaria.
Sebanyak 81.4% penduduk tahu bahwa
penular penyakit malaria adalah nyamuk,
18.65 penduduk rnenjawab tidak tahu penular
penyakit malaria. Jawahan dari rnereka yang
tidak mengetahui penular penyakit malaria

Penlahu penduduk dalam ........ Slti Sapardlyah S. et.al

antara lain karena pengaruh angin, minum air
kelapa, makanan dan jenis binatang dalarn
tanah, kombinasi antara nyamuk dan air
kelapa atau dengan angin, makanan.
Mengenai pengetahuan tcntang
tanda-tanda nyamuk malaria, sejumlah 88,3%
penduduk mengatakan nyamuk menunging
waktu menggigit, selebihnya mengatakan
tanda-tanda nyamuk malaria besar dan
panjang, senang bersembunyi di tcmpattempat gelap dan sebagainya.
Sejumlah 83,2% pcnduduk mcngatakan
benar mengenai tempat hidup
dan
berkembang biak nyamuk malaria. Tempat
yang dimaksud telah diidentifikasi oleh Tim
Peneliti Entomologi dan memberi tandn dengan
memancangkan bendera merah, dengan
harapan penduduk akan mengenal tempat
perindukan nyamuk Anopheles szrndaicris.
Sebesar 91.8% penduduk mengatakan
tempat perindukan nyamuk yang benar.
ternyata terdapat 6% penduduk memberikan
c o n t o h t e m p a t yang s a l a h a n t a r a lain
menyebutkan tempat-tempat lain seperti
semak-semak, air tergenang dalam tekong atau
kaleng atau bekas tempurung kelapa vans
terdapat di halaman rumah.
Tabel 3

!

Prl~hanI

SIKAP PENDUDUK TERHADAP PENYAKIT
MALARIA
Tabel 4

i

G

S

~

1

14

51.9 1

13

48,1

-,

7N ,

I

20.7

62

11s

r?

30.0

46

31.7

47

.714

52

30a

3

13.8

?

1.4

I6

11.0

: b a t
di Puskesrnas
15. Dari radlo/TV
16. Lain-lain

?

.?

18

%II
i

30

1

N

j
Y

4

I

PEADAPAT TE\TAYG hY AMUK
SEBAGAI PElXLAR MALARIA
Renar
7. T ~ d a hbenar
3. T ~ d a hada pendapat/ragu-ragu

1. Buku Malaria
(modul)
2. Pelopor
3. Tim peneliti

j

SIKAP T E R H A D A P PEXDAPAT ORASG
BAHWA \7IAMCK ADALAH PEXZLAR
LTAMA . M U R I A

Pilih~nI1 ~= - - - P - - - - -

SUMBER INFOOKLfASI

c

I

Selanjutnya ditanyakan kembali mengenai
sumber yang sesuai dengan pendapat mereka,
ternyata 36,6% rnengatakan dari Buku
Panduan Malaria sebagai sumber informasi,
35,9% dari Pelopor.

S U M B E R ISFORSfASIiPESCrETi-\HUA\
TEATASG M A W
lawsb Sfonran

1

P a d a waktu pertanyaan diajukan
secara terbuka (open ended question) maka
31,7% penduduk secara spontan mengatakan
bahwa pengetahuan tentang malaria diperoleh
dari Pelopor yang memberikan penjelasan pada
mereka, kemudian berturut-turut 20,7% dari
Buku Panduan Malaria, 13,876 dari Tim
Peneliti Jakarta, 6,276 pada waktu berobat ke
Puskesmas. Kemudian ditanyakan sumber yang
paling sesuai dengan pendapat mereka, ternyata
42,8% m e n y a t a k a n d a r i Buku Panduan
Malaria, 32,4% dari Pelopor.

I,

I,,,

2

I

i

?.o

3s

32

14

0.6

:

17

10

1

1.q

Catatan : pertanyaan ~ n diajukan
i
kepada penduduk yang
semula mengatakan "tidak tahu" penyebab
penyakit malaria.

'

Sikap penduduk mengenai penular
penyakit malaria sebelum adanya intervensi
bervariasi. Ada yang mengatakan karena
pengaruh angin, pengaruh air, pengaruh
mahluk halus, pengaruh makanan, pengaruh
pergaulan dan pengaruh gaibisupernatural.

Bul. Penelit Kesehal 19 (1) 1991

Penlaku penduduk dalam ........Sit1 Sapard~yahS. et.al

Namun setelah intervensi bisa dilihat pada Tabel
4 yaitu setelah ditanyakan bahwa "ada orang
yang berpendapat bahwa penular utama
penyakit malaria ialah nyamuk malaria ",maka
14 orang atau 51,996 membenarkan pendapat
tersebut, sedangkan 48,196 termasuk ragu- ragu.
Tabel 5

SIKAP PEXDUDLK TERHADAP KESUL I T A S MELAKSASAKAS D L A CARX
UTAMA L h T L K MESCEGAH ORA.\G
S A K I T MALARIA

SIKAP TERHAOAP CARA

S

%
'

9

6.8

118

89.4

5

3.2

132

100.0

PENCEGAHAS
Nenghlndan pgltan nyamuk lebih
mudah
2. M a n obat (pll) ant1 malana
lebih mudah
3. Tali ada pendapat
1.

Jumlah

Sejumlah 89,4% penduduk mengatakan
bahwa untuk mencegah supaya tidak sakit
malaria lebih mudah makan obatlpil anti
malaria, yang lain 6 , 8 % m e n g a t a k a n
menghindari gigitan nyamuk lebih mudah dan
3,2% tidak mempunyai pendapat.
P e n d a p a t t e n t a n g Buku P a n d u a n
Malaria, sebesar 77,296 penduduk mengatakan
bahwa pengetahuan tentang malaria cukup dari
Buku Panduan Malaria, yang lain 16,5%
mengatakan tidak mempunyai pendapat dan
6,3% m e n g a t a k a n t i d a k s e t u j u b a h w a
pengetahuan tentang penyakit malaria hanya
dari Buku Panduan Malaria.
Pendapat mengenai bisa tidaknya
nyamuk malaria dimusnahkan ditempat tertentu
di Desa Berakit, sejumlah 38,O% penduduk
mengatakan nyamuk bisa dimusnahkan tetapi
sulit, 33,6% mengatakan nyarnuk tidak bisa
dimusnahkan sedangkan yang mengatakan
q a m u k hisa dimusnahkan tanpa kesulitan

BuL Penelit Kesehat 19 (1) 1991

hanya 15,7% dan 12,7% tidak mempunyai
pendapat.
Tabel 6

1

Z
3
1

DLA CARA LTAXlA L \ X K LIE\CEGAH
ORAhG SAKI? MALARIA
$5'

C A M M E X E G A H MALARIA

1

Venghindan g~gltannyamuh
Mahan obat (pll) ant1 malana
Kedua cara tersebut salah
Kedua cara tersebut benar

1
17

12.8

114

86,1

132

100.0 ,

Jumlah
--

0.8

Dari penduduk ini 86,4% menyatakan
bahwa cara utama untuk mencegah agar orang
tidak sakit malaria ialah dengan menghindari
gigitan nyamuk dan makan obat (pil) anti
malaria; 12,892 penduduk mengatakan untuk
mencegah agar tjdak sakit malaria dengan
cara minurn obat (pi]) anti malaria saja.
Menurut penduduk cara untuk
mencegah penyakit malaria sebelum adanya
intervensi ialah :

- bila badan mulai terasa dingin supaya
minum pi1 gambar nyamuk a t a u
resochin 1 tablet untuk orang dewasa
dan 112 tablet untuk anak-anak
set iap hari sampai gejalanya
berkurang.
- dengan bekerja keras agar badan
menjadi panas dan keringat akan
keluar bersama penyakit.
- membakar obat nyamuk cap kambing,
membuat asap dengan mernbakar
sampah atau kain usang atau disebut
juga pron-pronan.
TINDAKAN PELOPOR D.4N PENDUDUK
TERHADAP PENYAKIT k1ALARIA

Tindakan pelopor yang disajikan hanya
berupa tempat untuk mendiskusikan Buku

19

Penlaku penduduk dalam

Panduan Malaria dan pangilan gotong royong
dari pelopor untuk rnernbersihkan pekarangan
dari genangan airlternpat perindukan nyarnuk.

Tabel 8 menggarnbarkan aktivitas
Pelopor dalarn menggcrakkan para anggota
untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu
yang berkaitan dengan upaya pencegahan
penyakit malaria. Kegiatan tersebut ialah
mernbersihkan pckarangan atau bergotongroyong mernbersihkan selokan t e m p a t
perindukan nyamuk.

Sedangkan tindakan dari pcnduduk
ialah b e r u p a cara rnenghindari gigitan
nyamuk, alasan mernakai obat nyarnuk bakar,
tindakan bila ada tetangga yang kena penyakit
malaria.

Dalarn ha1 ini sebanyak 51,7% penduduk
rncngatakan bahwa mereka pernah rnendengar
pangilan atau ajakan Pclopor untuk rnembersihkan halarnan masing-masing atau gotongr o y n g mernbersihkan genangan air, ternpat
perindukan nyarnuk, 28,3T rnengatakan hanya
rnendcngar kadang-kadang saja dan 18,6%
mcngungkapkan tidak pernah rnendengar
ajakan pelopor.

Tabel 7 T E M P A T P E L O P O R MESDISKCSIKr\S
B U K C P A X D L A S MALARIA D E X G A N
PAR4 A S G G O T A P A

: I. Pelopor datang ke rumah
: 2. Waktu berkurnpul bersama tetangga

: 3. Waktu ada pertemuan desa
: 4. Di tempat keqa sehari-hari

138

95.1

82
67
55

56.6
16.2
37.2

Sejurnlah 95,l% penduduk mengaku
bahwa mereka pernah mendengar penjelasan
tentang penyakit malaria dengan rnenggunakan
Buku Panduan Malaria d a r i Pelopor di
rumahnya sendiri, 6 , 6 % pernah rnendengar
penjelasan dari Pelopor waktu berkurnpul
dengan tetangga, 46,2% pernah rnendengar
waktu ada pertemuan desa dan 37,2%
pernah mendapat penjelasan dari pelopor di
tempat kerja sehari-hari.
Tabel 8

P A S G G I L A S G O T O S G R O Y O S G DAM
P E L O P O R U S T C K MtMBT-.RSIIIKXS
PEKARASGAS DARI G E S A S G A S
A I W E M P A T \YAXICK BERSARASG

P A S G G I L A S GOTOXG ROYOSG

! I.

Pernah dan seting
dan tadang-kadang
3. Tidak pemah
4. Tidak ada jawaban

1 2. Pemah

i

,

I

J u m l a h

Tabel 9

C A R \ U \ X K MESGMIS\;DI\RI GIGITAS
1YXMCK

7

i

Pahns tisra

J u g bias

CAR4

I

N

N

0

Q :

I

1 1.

Pakai kelambu
12. Pakai obat semprot
, 3 . Ohat nyamuk hakar
II
.Pakai m~nyakgosok
5. Membuat api unggun
6. \Tenutup lobang dengan
'
kawat kasa
7. Tak ada cara sama sekali

,.--

;

-

J u m l a h

--

1

17.3

I
;

,

31

3.5

1

-

-

4

0.9

.
20

255,
j

I

0.7

1

2

1.4

145

100.0

li

31.0

&7

7

10

4:

m.7

:

0.7;

3:4

!

1 3 ~ 100.0

N

5

75

51.7
28.3
18.6
1.4

C a r a yang biasa dilakukan untuk
menghindari gigitan nyamuk ialah 25,5%
menggunakan obat nyarnuk bakar, 20,7%
mernbuat api unggun dan 17,2% mernakai
kelarnbu.

1-15 100.0
--

Alasan memakai obat nyarnuk bakar,
karena lebih rnurah dari pada kelambu;

41
27
2

1

Bul. Penelit. Kesehal. 19 (1) 1991

Per~lakupenduduk dalarn ..... .. S I ~Sapard~yah
I
S. et a1

sejumlah 67,6% penduduk rncngatakan
bahwa membeli obat nyarnuk bakar lebih rnurah
dan mudah dijangkau, karcna sernalarn
hanya mengeluarkan biaya antara Rp 25,00 Rp100,OO; 32,4'% rnengatakan lebih rnurah
mernbeli kelarnbu karena harga kelarnbu
berkisar antara R p 4.500,00-Rp 9.000,00
dapat dipakai lebih dari 1 tahun.
Tabel 10 T I S D A K A S BILA ADA T E T X S G G A Y A S G
K E S A PE?-YAHT MXLfIRIA

1

Memben tahu Pelopor
Membawa he Pushesmas
Membawa he hlanrn
4 klernbawa he Duhun
5 Menganjurkan rnlnum p ~ lnlalar~a
6. T ~ d a hberbuat apa-apa (harena
dapat sernbuh s e n d ~ rsudah
~
d ~ b a aberobat oleh heluarganya)

2
3

3
1
1

1
6
13

Dari 145 responden, 120 rnenyatakan
bahwa tetangganya tidak ada yang sakit
malaria;
25 r e s p o n d e n m e n g a t a k a n
tetangganya ada yang kena sakit malaria. Dari
wawancara tersebut, 53% rnengatakan tidak
berbuat apa-apa bila ada tetangganya kena
sakit malaria karena dianggap bisa sernbuh
sendiri atau sudah dibawa berobat oleh
keluarganya, 24% rnengatakan rnenganjurhan
minum pi1 malaria dan 125; mengatakan
rnemberi tahu Pelopor.

PEMBAHASAN
Melihat karakteristik responden ternyata
sebagian besar berumur sekitar 30-30 tahun dan
51 tahun ke atas. mernpunyai pendidikan tidak
tarnat SD, sebagian besar adalah petani dan
penduduk asli.

BuL Penelit. Kesehat. 19 (1) 1991

PENGETAHUAN

Sebagian besar penduduk rnengetahui
t a n d a - t a n d a penyakit m a l a r i a , m e r e k a
rnengatakan tanda utama ialah dernarn panas
disertai rnenggigil, bengkak bagian perut
sebelah kiri. Sebagian yang tidak rnengetahui
tanda-tanda penyakit malaria adalah rnereka
yang sudah tua dan sulit berkornunikasi.
Hal ini sesuai dengan penelitian lain di
J3anjarnegara4]
dan Purworejo serta
Karanganyar, Jawa ~ e n g a h hahwa
~]
di daerah
endernik malaria pcnduduk lebih rnengetahui
tanda-tanda pcnyakit malaria.
Dernikian juga rnengenai p e n u l a r
penyakit m a l a r i a a d a l a h nyarnuk d a n
t a n d a - t a n d a nyarnuk m a l a r i a a d a l a h
rncnungging apabila sedang rnengqisit. Hal
inipun d i k e t a h u i o l c h sebagian besar
penduduk di daerah endernik malaria dan sesuai
dengan penelitan di Banjarnegara, Purworejo
dan Karanganyar. Jawa Tengah.
Untuk rncngetahui apakah penduduk
rnengcnal tempat-tempat perindukan dan
ternpat berkernbang biak nyarnuk, rnaka
p e n d u d u k dirninta untuk rnenunjukkan
ternpat-tempat perindukan nyarnuk tersebut.
T e m p a t - t e m p a t yang dirnaksud t e l a h
diidcntifikasi oleh Tim Peneliti Entornologi dan
diberi tanda dengan rnernancangkan bendera
rncrah. Dcngnn dikenalnya ternpat perindukan
nvarnuk tcrsebut. penduduk diharapkan akan
mcngenai keadaan ternpat perindukan nyarnuk
A ~ l o y l l e l e s slirtdaic~rs. Narnun derni kian
sebagian kecil penduduk rnernberikan eontoh
ternpat yang salah karena rnenyebutkan
tempat-tempat vang lain yaitu air tergenang
dalarn tekong a t a u kaleng a t a u bekas
ternpurung kclapa yang terdapat di halarnan
rurnah.

Penlaku penduduk dalam ........ Sit1 Sapardilah S. et.al

Pengetahuan mengenai sumber
informasi tentang malaria (Tabel 3) waktu
ditanyakan secara spontan penduduk mejawab
bahwa pengetahuan tentang malaria diperoleh
dari Pelopor yang memberikan penjelasan
kepada mereka, kemudian berturut-turut dari
Buku Panduan Malaria, dari Tim Peneliti
Jakarta dan terakhu dari berobat ke Puskesmas.
Sesuai dengan urutan tersebut kemudian
ditanyakan sumber yang paling sesuai dengan
pendapat mereka.
Pada pilihan pertama 42,8% penduduk
mengatakan bahwa Buku Panduan Malaria
adalah paling sesuai, kemudian disusul dengan
penjelasan Pelopor 32,4%.
Setelah ditanyakan sumber lain yang
sesuai dengan pendapat mereka maka pada
p i l i h a n k e d u a t a m p a k b a h w a 36,6%
mengatakan bahwa Buku Panduan Malaria
sebagai sumber informasi yang juga sesuai,
kemudian 35,9% mengatakan mengetahui dari
penjelasan Pelopor. Hal ini menunjukkan
bahwa Buku Panduan Malaria merupakan
sumber informasi terpenting bagi penduduk.
Selanjutnya Tim Peneliti dari Jakarta
pernah melakukan penerangan tentang malaria
dengan jalan mengampulkan penduduk di
sebuah sekolah yang ada di daerah penelitian.
Penerangan ini rupanya membekas di hati
penduduk seperti jawaban mereka.

Penduduk yang semula mengatakan
tidak tahu penular penyakit malaria, ternyata
setelah ditanyakan "ada orang berpendapat
bahwa penular utama penyakit malaria ialah
nyamuk
m a k a s e b a g i a n besar
penduduk membenarkan pendapat tersebut.
Hal inipun sesuai dengan penelitian lain di

Banjarnegara, Purworejo dan Karanganyar,
Jawa ~ e n g a h . " ~ ~ ]
Diantara contoh tempat perindukan
nyamuk malaria yang dikemukakan kemudian
ditanyakan bisa tidaknya nyamuk di tempattempat tersebut dimusnahkan, hanya 15,7%
yang mengatakan bisa dimusnahkan tetapi sulit
yaitu dengan cara menimbun selokan atau rawa.
Hal tersebut tidak mungkin dilakukan sehingga
pendapat tersebut sama saja dengan pendapat
yang mengatakan tidak bisa.
M e n u r u t p e n g a m a t a n memang
tempat-tempat tersebut sulit airnya untuk
dialirkan. apalagi waktu air laut pasang, maka
air laut masuk .kc tempat-tempat itu melalui
selokan-selokan )angbanyak dijumpai di sekitar
sungai, ha1 ini merupakan hambatan ekologik
bagi pemheranrasan nyamuk malaria.
Ada
s a l a h s e o r a n g Pelopor
Penanggulangan Malaria yang mengatakan
bahwa bila dilakukan "oiling" di tempat
perindukan nyamuk maka ia tidak akan
berkembang biak. Hal inipun sesuai dengan
pendapat
penelitian
lain
yang
menggunakan "oiling" sebagai pemberantasan
perindukan nyarnuk yaitu laguna seminggu
sekali pada musim kering.61
Dua cara utama untuk mencegah agar
o r a n g tidak sakit malaria yaitu dengan
menghindari gigitan nyamuk atau makan pi1 anti
malaria. pendapat tersebut kedua-duanya
b e n a r . Tetapi d a l a m ha1 ini p e n d u d u k
mengatakan lebih mudah makan pi1 anti malaria
daripada menghindari gigitan nyamuk.
Dalam mencegah penyakit malaria
terutama di Jawa Tengah dengan minum obat
tradisional yaitu pahit-pahitan, tetapi di desa
Berakit tidak ada yang rnenggunakan cara
tersebut.'

Bul. Penelit Kesehat 19 (1) 1991

Penlahu penduduh daldm

LJntuk m e n i n g k a t k a n p c n g c t a h u a n
tentang penydkit malaria p c n d u d u k
mengatakan cukup dengan Ruku Panduan
Malaria, karena dalam buku terscbut selain
memuat t a n d a - t a n d a nyamuk malaria,
tanda-tanda sakit malaria, cara pencegahan,
cara pencegahan, tempat perindukan nyamuk,
tempat berkembang biak nyamuk, buku
tersebut cukup jelas juga untuk dimengerti
orang buta aksara.
TINDAKAN

Sebagian besar penduduk mengatdk'in
p e r n a h m e n d e n g a r penjelasan t e n t m y
penyakit malaria dari Pelopor baik di r u r n ~ h
sendiri, p a d a waktu b e r k u m p u l d e n g a n
tetangga, pada waktu pertemuan desa maupun
di tempat kerja sehari-hari, bahkdn di tempat
ibadahpun atau pada waktu pertemuan kcagamaan ada juga Pelopor yang m e n g u n a k a n
kesempatan itu untuk menjelaskar, tentang
penyakit malaria.
Tabel 8 menggambarkan dhtivitas
Pelopor dalam menggerakkan para anggota
untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu
yang berkaitan dengan upaya penccgah.in
penyakit malalaria. Kegiatan tersebut ialah
membersihkan pekarangan atau bergotongroyong membersihkan selokan t e m p a t
perindukan nyamuk. Daldm ha1 ini sehagi'in
besar penduduk mengatakan pernah mcndapat
ajakan Pelopor untuk membersihkan halaman
masing-masing atau bergotong royong
membersihkan genangan-genangan air di
tempat perindukan nyamuk.
Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan pada beberapa tempat di desa ini
terutama pada tempat-tempat perindukan
nyamuk malaria atau berkembang biak mernang
terdapat tempat-tempat yang selalu dalam
keadaan bersih dengan air selokan mengalir
dengan lancar.

Bul. PeneliL Kesehat 19 (1) 1991

Stti Sdpard8id'n

5

rr dl

LIntuk rncnghindari ny.trnuk ternyata
penduduk paling hanyak mcngg~nakanohat
nyarnuk bakar. Hal ini clilakukarl karcna stllajn
hargarlya rnurah juga n?udah di d a p a t d i
w a r u n g - w a r u n g di ~ ~ e d c s a a nPemakaian
.
kclanlbu juga digunakan pcnduduk tctapi harga
kelambu nlungkin hanya tcrjangkau oleh
penduduk yang ckonominy't Ijuat, hahkan ada
yang menpiitakdn pt:niakaian kclambu itu
panaa.Rl
Dari 145 KK yang nienjadi rcsponden,
tern>.ata hanya ,tJa 25 KK yan? ~ncngatakan
hahwa pad;: \s.;ii\tu pixnpclitirln acia tct,inggsnya
rang saki1 ~nalaiia. Sehagian besar dari mereka
mengatakan rid& hcrbuar apa- apa ~ c r h a d a p
tctanggan!a yang sakit ma la ria, dengan aldsan
karcna bisa scnlbuh sendiri atau tclah dibawa
bercihat olch kcluarganyri. namun ada juga y m g
mengatakrrn mcreka mcnganjurkan minum pi!
malr~ria.

Sct)clum a d a n y Buku Panduan 112alaria
penduduk belum mengctahui tentang
tanda-tanda sakit malaria, pcnular penyakit
malaria, tanda-tand;~nyamuk malaria, tempat
hidup clan t~zrkcrnhan,gbiak nynmuk malaria.
Namun setelah acl:tnyrr Buku Prinduan Malaria
tpcrsebu~maka :
1.

2.

Pencetahuan pcnduduk tentang penyakit
miilaria mcninykat, mzliputi pcngetahuan
t c n t a n g t i i n d n - t n n d a sakit malaria.
pcnulrir penyakit malaria, tanda-tanda
nyamuk malaria. tc.rnp:it hidup d a n
bcrkernb:tng !liak nyaauk mn1,:ria.
Pertambahan pcngcrahuan p r n d u d u k
tentang malaria. beifungsi sehagai salah
53111 m o t i v a \ i u n t u k rnenggcrakkan
partisip"" ipcnduduk ('perorangan dan
kclornpok) dillam ranlrka pinanggulangan
malaria di daerah rcrsebut.

2.3

Penlaku penduduk dalam

DAFTAR PUSTAKA
1.

S a l ~ m .S. (1980). Biolog~calControl In hcefield
Using Lamvoroush Fish. Progress Report.

1.

Pribadi. W.. Muzaham. F.. Rasldi. R., dkk. (1985).
Study on Community Participation in M a l a r ~ a
Control I. F ~ r s tYear Pre Control Survey of
Malaria in Berakit Village. Riau Province Sumatera.
Bulletin Penelitian Kesehatan.

3.

Pnbadl. W.. Muzaham. F.. Santoso. S.S.. dbk.
(1985). Pengembangan Partisipasi Masyarakat
dalam Penangulangan Penyak~t Xfalar~adl Desa
Beraklt. R a u . Laporan Penelitian Tahun 11.

4.

Santoso.S.S.. Zalhaw-i. S.. Supraptln~(1987). Sihap
dan Kebiasaan Penduduk )ang berhubungan dengall
Perbedaan Prevalensi Malarla dl Banjarnegara dan
Temangung. Prosiding L o k a k a ~ Penelittan
a
Sosial
dan Ekonomi Pemberantasan Penq-aklt Tropis dl
Indones~a.Puslit Ekologi Kesehatan Badan L~thang
Kesehatan Departemen Keseharan RI.

S ~ t Sapardiyah
i
S. et.al

5.

Rubmono. R . . Pribadi, W.. Santoso S.S., dkk.
(198511986) Stud1 Penurunan Angka ,Morblditas
Penyak~tMalaria di Daerah Rawan Malaria di Jawa
Tengah dengan Partisipask Masyarakat. Laporan
P e n e l i t ~ a nBadan Litbang Kesehatan, Kanwil
Kesehatan Jawa Tengah, U1, UGM, U?;DIP.

6.

Suryawan W. Bikin (1985). Keberhasilan Program
Pemberantasan Malaria di Wilayah Puskesmas
Tejakula. (Stud1 Khusus Management) IICM R(
CSLD.

7.

Santoso. S.S. (1988). Perilaku Manusia Mengenai
Beberapa Aspek Penyakit Malaria (suatu studi
sosio-budaya di pedesaan). Seminar Parasitologi
Sasional V dan Kongres Perkumpulam
Pemberantasan Pemberantasan Parasit Indonesia
(PII) IV dl Bogor.

8.

Santoso. S.S. (1969-1989). Peranserta ,Masyarakat
dalam Penangulangan Penj-akit Malaria. Tinjauan
P e n e l ~ t ~ aEkologi
n
Kesehatan di Indonesia. Puslit
Ekologi Kesehatan Badan Litbang Kesehatan
Departemen Kesehatan RI.

Bul. Penelit Kesehat 19 (1) 1991

Dokumen yang terkait

P. FALCIPARUM RESISTEN TERHADAP CHLOROQUINE DI KABUPATEN JEPARA, JAWA TENGAH

0 0 8

PENELITIAN CARA PENYEDIAAN AIR MINUM DI DAERAH PASANG SURUT RANTAU RASAU, JAMBI

0 0 12

ANALISIS HASIL PEMERIKSAAN SPESIMEN DARAH PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE DI JAKARTA TAHUN 1988

0 0 9

GAMBARAN EPIDEMIOLOGI PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE

0 0 5

GAMBARAN PERKEMBANGAN ANTIBODI TERHADAP KOMPONEN PROTEIN CACING MIKROFILARIA MALAY1 DARI TRANSMI GRAN DI SULAWESI TENGGARA Basundari Sri Utami, Liliana Kurniawan, Robert Widjaja, Syahrial Harun ABSTRACT - GAMBARAN PERKEMBANGAN ANTIBODI TERHADAP KOMPONEN P

0 0 6

VILLAGE-SCALE TRIAL OF LAMBDACYHALOTHRIN (ICON, OMS3021) FOR CONTROL OF THE MALARIA VECTOR ANOPHELES ACONITUS IN CENTRAL JAVA Barodji, Sustriayu N., Damar T.B., Hadi S., Sumardi" ABSTRAK - VILLAGE-SCALE TRIAL OF LAMBDACYHALOTHRIN (ICON, OMS-3021) FOR CONT

0 0 12

HASIL PENANGKAPAN NYAMUK DI LOKASI TRANSMIGRASI KUMPEH, DESA PUDING DAN SUNGAIBUNGUR, PROVINSI JAMB1 Suwarto dan M. Sudomo ABSTRACT - HASIL PENANGKAPAN NYAMUK DI LOKASI TRANSMIGRASI KUMPEH, DESA PUDING DAN SUNGAIBUNGUR, PROVINSI JAMBI

0 0 8

HASIL PENANGKAPAN NYAMUK CULICINAE DI KECAMATAN UNGARAN, KABUPATEN SEMARANG. Hadi Suwasono, Widiarti, Sumardi dan Tri Suwaryono ABSTRACT - HASIL PENANGKAPAN NYAMUK CULICINAE DI KECAMATAN UNGARAN, KABUPATEN SEMARANG

0 0 5

20 YEARS OF PROGRESS IN MALARIA RESEARCH

0 0 5

D. h w a r klusadad,' .Agustina ~ u b i s , ' Sidik ~ a s i t o , ' - GAMBARAN SANITASI RUMAH SAKIT DI DKI JAKARTA

0 1 9