BAB 3 IMAN KEPADA HARI AKHIR - 03. Iman kepada Hari Akhir

BAB 3 IMAN KEPADA HARI AKHIR STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

3.1. Menjelaskan pengertian beriman kepada Hari Akhir

3. Meningkatkan keimanan kepada

  3.2. Menyebutkan ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan hari Akhir Hari Akhir

  3.3. Menceritakan proses kejadian kiamat sughro dan kubro seperti terkandung dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits

  Dalam berbagai ayat-Nya Allah SWT menjelaskan bahwa kehidupan di dunia hanyalah sementara dan tidak lama. Dalam waktu yang hanya sebentar itu manusia diperintahkan untuk mengabdi kepada Allah SWT sebagai pencipta manusia dan manusia juga diperintahkan untuk berbuat baik kepada sesama manusia sehingga hidupnya bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

  Dalam sebuah hadisnya Rasulullah saw. menjelaskan bahwa kehidupan di dunia merupakan ladang untuk menanam. Kalau yang ditanam adalah kebaikan, maka kelak di akhirat akan panen kebaikan. Sebaiknya jika yang ditanam adalah keburukan maka kelak yang akan dipanen adalah keburukan yang diperbuatnya.

  Saat manusia menuai (memanen) amal perbuatannya di akhirat itulah kehidupan yang kekal dan abadi. Firman Allah SWT :

  ( : ) ۱٨ ﻰﻠ ﻋﻻﺍ ﺓ ﺭ ﻮﺳ ﻰٰﻘ  ﺑ ﺃ ﹶ ﻭ   ﺮ ﻴ   ﺧ ﹸﺓ  ﺮ ﺧﻵﹾ ﺍ  ﻭ

  Artinya: “Kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal” Dengan demikian, dalam hidup ini manusia tidak boleh takabur, sombong, dan banyak berbuat maksiyat, jika menginginkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Alam semesta termasuk dunia seisinya diperuntukkan bagi manusia. Terserah manusia mau diapakan dunia ini, apakah akan dimanfaatkan sebaik-baiknya atau mau dirusak seperti dikuras tambangnya, ditebang pohon-pohonnya dengan tidak memikirkan ekosistemnya sehingga terjadi tanah longsor atau banjir bandang. Allah SWT memberi kebebasan kepada semua sebagai umat-Nya untuk melakukan apa saja dalam hidupnya. Namun manusia diingatkan bahwa pada hakekatnya hidup hanya sementara, yang kekal adalah kehidupan di akherat nanti. Kehidupan manusia di dunia ini ada batasnya. Adapun batasan antara kehidupan seseorang di dunia dan akhirat adalah kematian. Adapun batas antara kehidupan dunia dan akhirat secara keseluruhan adalah terjadinya kiamat. Untuk memahami tentang kiamat, pelajarilah pembahasan berikut ini

A. Pengertian Beriman Kepada Hari Akhir

  Beriman kepada hari kiamat merupakan rukun iman yang kelima, artinya bahwa umat Islam harus yakin dan percaya bahwa hari kiamat itu pasti akan datang dan kelak manusia akan dibangkitkan kembali dari kubur untuk menerima pengadilan dari Allah SWT.

  ( : ) ٧ ﺞﳊﺍ ﺓ ﺭ ﻮﺳ ﹺﺭ ﻮ ﺒ ﹸﻘ ﻟ ﹾ ﺍ ﻲﻓ  ﻦ ﻣ ﹸﺚ ﻌ ﺒ   ﻳ َﷲﺍ ﱠﻥﹶ ﺃ ﻭ ﺎ  ﻬﻴ ﻓ  ﺐ ﻳ ﺭ  ﻻ ﹲ ﹶ ﺔ ﻴ  ﺗ ﺍ ﹶ ﺔ  ﻋﺎﺴﻟ ﺍ ﱠﻥﹶ ﺃ  ﻭ

  Artinya : “Sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tidak ada keraguan padanya dan

  bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur” (QS Al-Hajj: 7)

  Iman kepada hari akhir adalah meyakini bahwa seluruh alam termasuk alam dunia dan seisinya akan mengalami kehancuran ditandai dengan ditiupnya terompet malaikat Israfil. Dijelaskan bahwa pada hari itu semua benda yang di langit sudah tidak beraturan lagi. Baik bintang, planet, maupun bulan saling bertabrakan. Gunung-gunung meletus, hancur, dan bertaburan. Badai, ombak sangat dahsyat, manusia pontang-panting tidak dapat mengenali sanak saudaranya, yang akhirnya semua kehidupan hancur dan mati. Tidak hanya manusia saja yang mati, semua tumbuhan, hewan, kuman, bakteri, virus, jin, syaitan, bahkan semua malaikat termasuk malaikat pencabut nyawapun juga mati, kecuali Allah SWT Yang Maha Hidup.

  Kejadian mengenai hari kiamat digambarkan oleh Allah SWT begitu dahsyat, sebagaimana tertuang dalam surat Al Qariah dan surat Az Zalzalah berikut ini :

  ( ) ( ) ٥ ٤ ﹺﺵﻮﹸﻔ ﻨ   ﻤﹾ ﻟ ﺍ ﹺﻦ ﻬﻌ ﻟ ﹾ ﺎﹶ ﻛ ﹸﻝﺎ ﺒ ﹺﺠﹾ ﻟ ﺍ ﹸﻥﻮﹸﻜ ﺗ ﻭ  ﺙﻮﹸﺜ  ﺒ  ﻤﹾ ﻟ ﺍ ﹺﺵﺍ  ﺮ ﹶ ﻔ ﻟ ﹾ ﺎﹶ ﻛ  ﺱﺎﻨ ﻟ ﺍ ﹸﻥﻮﹸﻜ ﻳ ﻡ  ﻮ  ﻳ

  Artinya : “Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung seperti bulu

  yang dihambur-hamburkan.”

( ) ( )

۲ ۱

  ﺎ ﻬﹶ ﻟ ﺎﹶ ﻘ ﹾ ﺛ ﹶ ﺃ ﺽ  ﺭ َﻷ ﹾ ﺍ ﺖ ﺟ ﺮ  ﺧﹶ ﺃ ﻭ  ﺎ ﻬﹶ ﻟ ﺍ  ﺰ ﹾ ﻟ ﹺﺯ  ﺽ ﺭ َﻷ ﺍ ﹾ ﺖﹶ ﻟ ﹺﺰ ﹾ ﻟ  ﺯ ﺍ ﺫ ﹶ ﹺﺇ

  Artinya : “Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah

  mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya,”

  Para ulama mengelompokkan kiamat menjadi dua macam, yaitu :

  1. Kiamat sugra (kiamat kecil), yaitu saat sesuatu yang menjadi bagian dari alam semesta ini mengalami kerusakan. Misalnya, matinya seseorang karena sakit, kecelakaan, tsunami, tanah longsor, dan sebagainya. Kematian ini hanya dialami sebagian kecil umat manusia yang ada di dunia.

  2. Kiamat kubro (kiamat besar) yaitu saat kerusakan/kehancuran alam semesta yang terjadi secara menyeluruh. Alam dunia musnah dan berganti dengan alam yang baru yakni alam akhirat (alam yang terakhir yang sesudah itu tidak akan ada alam lagi). Kiamat ini dialami oleh seluruh makhluk hidup di jagad raya tanpa kecuali. Karena kejadiannya secara menyeluruh, bisa dibayangkan bahwa suasana saat itu mencekam dn sangat dahsyat. Allah SWT memang Maha Besar, tak ada satupun kekuatan yang mampu menghalangi kehendak-Nya.

B. Kejadian Kiamat Kubro

  Kiamat kubro memang belum terjadi, sehingga tak ada seorangpun yang mengetahui kejadian yang sebenarnya. Namun kita dapat mengetahuinya dari firman-firman Allah SWT dan Hadis Nabi saw. Adapun kejadian kiamat kubro digambarkan oleh Allah SWT dan rasulNya adalah sebagai berikut :

  1. Malaikat Israfil meniup sangkakala untuk yang pertama kali. Semua makhluk akan mati, kecuali yang dikehendaki hidup oleh Allah SWT.

  Firman Allah SWT dalam surat Az Zumar [39] : 68

  ُ ﷲﺍ َﺀ ﺂ  ﺷ  ﻦ ﻣ ﱠﻻ ﹺﺇ ﹺﺽ ﺭ َﻷ ﹾ ﺍ ﻲﻓ  ﻦ ﻣ  ﻭ ﺕﺍ  ﻮ ٰﻤﺴﻟ ﺍ ﻲﻓ  ﻦ ﻣ  ﻖﻌ  ﺼﹶ ﻓ ﹺﺭ ﻮﱡﺼﻟ  ﺍ ﻲﻓ  ﺦﻔ ﻧ  ﻭ 

  Artinya : “Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali

  siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).”

  2. Langit menjadi terpecah-pecah, matahari digulung, bintang-bintang berjatuhan, lautan meluap dan menjadi panas, gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan, dan manusia seperti anai-anai berterbangan. Firman Allah SWT dalam surat Al Muzzamil [73] : 18

  ﹰ ﻻ ﻮ ﻌ ﻔ ﹾ ﻣ  ﻩ  ﺪ  ﻋ ﻭ ﹶ ﻥﺎﹶ ﻛ ﻪ ﹺﺑ ﺮ  ﻄﹶ ﻔ ﻨ  ﻣ  ﺀ ُ ﺂ ﻤﺴﻟ  ﺍ

  Artinya : “Langit (pun) menjadi pecah belah pada hari itu karena Allah. Adalah janji-Nya itu

  pasti terlaksana.” QS. Al Qari'ah [101] : 4-5

   ﻮﹸﻜ ﻳ  ﻡ  ﻮ ﻳ  ﻮﹸﺜ  ﺒ  ﻤﹾ ﻟ ﺍ ﹺﺵﺍ  ﺮ ﹶ ﻔ ﹾ ﻟ ﺎﹶ ﻛ  ﺱﺎﻨ ﻟ ﺍ ﹸﻥ  ﻮﹸﻜ ﺗ  ﻭ ﺙ ﹸﻥ  ﻮﹸﻔ  ﻨ  ﻤﹾ ﻟ ﺍ ﹺﻦ ﻬﻌ ﹾ ﻟ ﺎﹶ ﻛ ﹸﻝﺎ ﺒ ﹺﺠﹾ ﻟ ﺍ ﹺﺵ

  Artinya : “Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.” Rasulullah saw. juga menjelaskan mengenai kejadian kiamat sebagai berikut :

  ِ ﷲﺍ ﺪ ﺒ  ﻋ  ﻦ ﻋ ﹶ ﻝﺎﹶ ﻗ ﺎ ﻤ ﻬ ﻨ  ﻋ ُ ﷲﺍ  ﻲﺿ ﺭ  ﺮ  ﻤ ﻋ ﹺﻦ ﺑ :  ﻢﱠﻠ  ﺳ ﻭ ﻪ  ﻴ ﹶ ﻠ  ﻋ ُ ﷲﺍ ﻰﱠﻠ  ﺻ ِ ﷲﺍ ﹸﻝﻮ ﺳ ﺭ ﹶ ﻝﺎﹶ ﻗ ﺎ ﻧ ﹶ ﺃ ﹸﻝﻮﹸﻘ  ﻳ ﻢﹸﺛ ﻰ ﻨ  ﻤ ﻴ ﹾ ﻟ ﺍ ﻩ ﺪ ﻴ ﹺﺑ ﻦ ﻫﹸﺬ ﺧﹾ ﺄ  ﻳ ﻢﹸﺛ ﺔ  ﻣ ﺎ ﻴ ﻘ ﹾ ﻟ ﺍ  ﻡ  ﻮ ﻳ ﺕﺍ  ﻭﺎ ﻤﺴﻟ ﺍ ﱠﻞ ﺟ ﻭ ﺰ  ﻋ  ﻪ ﱠﻠ ﻟ ﺍ ﻱﹺﻮﹾ ﻄ ﻳ

   ﻳ ﹶ ﺃ ﹶ ﻥﻭ ﺭ ﺎﺒ  ﺠﹾ ﻟ ﺍ  ﻦ ﻳ ﹶ ﺃ  ﻚﻠ  ﻤﹾ ﻟ ﺍ  ﻚﻠ  ﻤﹾ ﻟ ﺍ ﺎ ﻧ ﹶ ﺃ ﹸﻝﻮﹸﻘ  ﻳ ﻢﹸﺛ ﻪ ﻟ ﺎ ﻤﺸﹺﺑ  ﲔﺿ ﺭ ﹶ ﺄ ﹾ ﻟ ﺍ ﻱﹺﻮﹾ ﻄ ﻳ ﻢﹸﺛ ﹶ ﻥﻭ ﺮ ﺒ ﹶ ﻜ ﺘ  ﻤﹾ ﻟ ﺍ  ﻦ ﹶ ﻥﻭ ﺮ ﺒ ﹶ ﻜ ﺘ  ﻤﹾ ﻟ ﺍ  ﻦ ﻳ ﹶ ﺃ ﹶ ﻥﻭ ﺭ ﺎﺒ  ﺠﹾ ﻟ ﺍ  ﻦ ﻳ ﹶ ﺃ ) ﻢﻠ ﺴﻣ ﻭ ﻯﺭ ﺎﺨﺒ ﻟ ﺍ ﻩ ﺍ ﻭﺭ

  (

  Artinya : “Diriwayatkan daripada Abdullah bin Umar r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda:,

  

Bahwa pada Hari Kiamat Allah SWT. melipat langit kemudian menggenggamnya dengan tangan

kanan lalu berfirman: Akulah Raja! Di manakah orang yang gagah perkasa? Di manakah orang

yang menyombongkan diri? Kemudian Allah SWT melipat bumi dengan tangan kiri-Nya lalu

berfirman: Akulah Raja! Di manakah orang yang gagah perkasa? Di manakah orang yang

menyombongkan diri ?” (HR. Bukhari dan Muslim)

  Setelah kejadian yang maha dahsyat itu, semua manusia akan mati dan mengalami proses khidupan di alam akhirat sebagai berikut :

1. Alam Barzah (Yaumul Barzah)

  Alam barzah yang dikenal dengan alam kubur yang merupakan permulaan pintu gerbang menuju akhirat atau batas antara alam dunia dengan alam akhirat. Di alam kubur manusia akan bertemu dan akan ditanyai oleh malaikat Munkar dan Nakir tentang segala amalnya terutama iman dan shalat lima waktu. Apabila shalatnya bagus bisa menutup kekurangan amal yang lain. Sabda Rasulullah saw. :

  ﻪ ﻴ ﺗ ﹾ ﺄ  ﻳ ﹶ ﻝﺎﹶ ﻗ  ﻢﹺﻬﻟ ﺎ ﻌ ﹺﻧ  ﻉ ﺮ ﹶ ﻗ  ﻊ ﻤ ﺴ ﻴ ﹶ ﻟ  ﻪ ﻧ ﹺﺇ  ﻪ  ﺑ ﺎ ﺤ ﺻﹶ ﺃ  ﻪ  ﻨ  ﻋ ﻰﱠﻟ  ﻮ ﺗ  ﻭ ﻩ ﹺﺮ  ﺒ ﹶ ﻗ ﻲﻓ  ﻊﺿ ﻭ ﺍ ﹶ ﺫ ﹺﺇ  ﺪ ﺒ  ﻌ ﹾ ﻟ ﺍ ﱠﻥﹺﺇ ﻥﺎـﹶ ﻜﹶ ﻠ  ﻣ ﹶ ﺃ  ﺪ ﻬ ﺷﹶ ﺃ ﹸﻝﻮﹸﻘ  ﻴ ﹶ ﻓ  ﻦﻣ  ﺆ ﻤﹾ ﻟ ﺍ ﺎﻣ ﹶ ﺄ ﹶ ﻓ ﹶ ﻝﺎﹶ ﻗ ﹺﻞ ﺟﺮ ﻟ ﺍ ﺍ ﹶ ﺬ ﻫ ﻲﻓ ﹸﻝﻮﹸﻘ  ﺗ  ﺖ  ﻨ ﹸﻛ ﺎ ﻣ  ﻪ ﹶ ﻟ ﻥﺎﹶ ﻟ ﻮﹸﻘ  ﻴ ﹶ ﻓ ﻪ ﹺﻧ ﺍ  ﺪﻌ ﹾ ﻘ  ﻴ ﹶ ﻓ  ﺪ ﺒ  ﻋ  ﻪ ﻧ ﺍ  ﻦﻣ ﺍ ﺪ ﻌ ﹾ ﻘ  ﻣ ﻪ ﹺﺑ  ﻪ ﱠﻠ ﻟ ﺍ  ﻚﹶ ﻟ  ﺪ ﺑ ﹶ ﺃ  ﺪﹶ ﻗ ﹺﺭ ﺎﻨ ﻟ ﺍ  ﻦﻣ  ﻙﺪ ﻌ ﹾ ﻘ  ﻣ ﻰﹶ ﻟ ﹺﺇ  ﺮ ﹸﻈ ﻧ ﺍ  ﻪ ﹶ ﻟ ﹸﻝﺎﹶ ﻘ  ﻴ ﹶ ﻓ ﹶ ﻝﺎﹶ ﻗ  ﻪ ﹸﻟ ﻮ ﺳ ﺭ  ﻭ ﻪ ﱠﻠ ﻟ ﺍ ﺔ ـﻨ  ﺠﹾ ﻟ ﺎﻌ ﻴ ﻤ ﺟ ﺎ ﻤ ﻫﺍ  ﺮ  ﻴ ﹶ ﻓ  ﻢﱠﻠ  ﺳ ﻭ ﻪ  ﻴ ﹶ ﻠ  ﻋ  ﻪ ﱠﻠ ﻟ ﺍ ﻰﱠﻠ  ﺻ ﻪ ﱠﻠ ﻟ ﺍ ﱡﻲﹺﺒ  ﻧ ﹶ ﻝﺎﹶ ﻗ

  ) ﻢﻠ ﺴﻣ ﻭ ﻯﺭ ﺎﺨﺒ ﻟ ﺍ ﻩ ﺍ ﻭﺭ (

  Artinya : “Apabila seseorang hamba dikebumikan di dalam kuburnya kemudian ditinggalkan oleh

  kawan-kawannya niscaya dia akan mendengar bunyi hentakan tapak kaki mereka. Selanjutnya dia akan didatangi oleh dua malaikat (Munkar dan Nakir) lalu mendudukkannya dan bertanya: Apa pendapatmu tentang Nabi Muhammad s.a.w ? .Baginda bersabda lagi: Sekiranya dia seorang mukmin, niscaya dia akan menjawab: Aku bersaksi bahwa dia hamba Allah dan pesuruh-Nya. Lalu diberitahu kepadanya: Lihatlah tempatmu di neraka, sesungguhnya Allah telah menggantikannya dengan surga. Nabi s.a.w bersabda: Dia dapat melihat kedua-duanya yaitu surga dan neraka”. (HR. Bukhari dan

  Muslim)

  Setelah mereka diperiksa, bagi yang beriman kepada Allah SWT dan beramal salih, maka baginya memperoleh nikmat di alam kubur, sebaliknya bagi mereka yang tidak beriman

  kepada Allah SWT dan berbuat kejahatan akan memperoleh siksa kubur, keadaan seperti ini berjalan sampai manusia dibangkitkan kembali dari alam kubur.

  Di alam kubur tersebut manusia telah merasakan tanda-tanda, apakah dalam perjalanan

selanjutnya di akan mendapatlan pertolongan dari Allah atau dia akan mendapatkan

kemurkaan dari Allah. Orang yang rajib beribadah dan senantiasa berbuat kebajikan akan diperlihatkan kepadanya hal-hal yang menyenangkan dan membuat kehidupannya di alam kubur menyenangkan.

  Sebaliknya orang yang selalu berbuat keburukan semasa hidup di dunia, maka akan diperlihatkan kepadanya kejadian-kejadian yang menakutkan dan membuat kehidupannya dia lam kubur menjadi resah dan terus menerus dihantui oleh kecemasan. Sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah saw. :

  :

ﺍ ﹶ ﺫ ﹺﺇ ﻢﹸﻛ  ﺪ ﺣﹶ ﺃ ﱠﻥﹺﺇ ﻝﺎﹶ ﹶ ﻗ  ﻢﱠﻠ  ﺳ ﻭ ﻪ ﻴ  ﻠ ﹶ ﻋ   ﻪ ﱠﻠ ﻟ ﺍ ﻰﱠﻠ  ﺻ ﻪ ﱠﻠ ﻟ ﺍ ﹶ ﻝﻮ ﺳ ﺭ ﱠﻥﹶ ﺃ ﺎ ﻤ ﻬ ﻨ  ﻋ  ﻪ ﱠﻠ ﻟ ﺍ  ﻲﺿ ﺭ ﺮ  ﻤ  ﻋ ﹺﻦ ﺑ ﺍ ﹺﻦ ﻋ

ﹶ ﻥﺎﹶ ﻛ ﹾ ﻥﹺﺇ  ﻭ ﺔ ﻨ ﺠﹾ  ﻟ ﺍ ﹺﻞ ﻫﹶ ﺃ ﻦﻤﹶ  ﻓ ﺔ ﻨ  ﺠﹾ ﻟ ﺍ ﹺﻞ ﻫﹶ ﺃ ﻦﻣ  ﻥﺎﹶ ﹶ ﻛ ﹾ ﻥﹺﺇ ﻲﺸ  ﻌ ﻟ ﹾ ﺍ  ﻭ ﺓ ﺍ ﺪ  ﻐ ﹾ ﻟ ﺎﹺﺑ ﻩ   ﺪ ﻌ ﻘ ﹾ ﻣ  ﻪ ﻴ  ﻠ ﹶ ﻋ   ﺽﹺﺮ ﻋ   ﺕﺎ ﻣ

) ﻩ ﺍ ﻭﺭ ﺔ ـ ﻣ ﺎ ﻴ ﻘ ﹾ ﻟ ﺍ ﻡ  ﻮـ  ﻳ ﻪ ﻴ  ﹶ ﻟ ﹺﺇ ﻪ  ﱠﻠ ﻟ ﺍ ﻚﹶ  ﺜ  ﻌ ﺒ   ﻳ ﻰﺘ  ﺣ  ﻙ ﺪ ﻌ ﻘ ﹾ ﻣ  ﺍ ﹶ ﺬ ﻫ ﹸﻝﺎﹶ ﻘ ﻳ  ﹺﺭ ﺎﻨ ﻟ ﺍ ﹺﻞ ﻫﹶ ﺃ  ﻦﻤﹶ ﻓ ﹺﺭ ﺎﻨ ﻟ ﺍ ﹺﻞ ﻫﹶ ﺃ ﻦﻣ  (

  ﻢﻠ ﺴﻣ ﻭ ﻯﺭ ﺎﺨﺒ ﻟ ﺍ Artinya : “Diriwayatkan daripada Ibnu Umar r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Apabila seseorang itu mati, akan diperlihatkan tempatnya setiap pagi dan petang. Sekiranya dia di kalangan ahli Syurga, akan diperlihatkan kepadanya Syurga. Sekiranya dia dari kalangan ahli

Neraka, akan diperlihatkan kepadanya Neraka. Diberitahu kepadanya: Inilah tempatmu

sehingga kamu dibangkitkan oleh Allah pada Hari Kiamat”. HR. Bukhari dan Muslim) 2.

   Yaumul Ba’as

  Yaumul ba’as adalah hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur menuju ke padang mahsyar setelah ditiupkan sangkakala yang kedua oleh malaikat Israfil. Semua manusia mulai zaman Nabi Adam AS sampai manusia terakhir bangkit dari kubur, Mereka dalam keadaan yang bermacam- macam, sesuai dengan amal perbuatannya pada waktu di dunia. Firman Allah SWT :

  ( : ) ٥۱ ﺲﻳ ﺓ ﺭ ﻮﺳ ﻥﻮﹸﻠ ﹶ ﺴ ِ ﻨ ﻳ   ﻢﹺﻬّﹺﺑ  ﺭ ﻰﹶ ﻟ ﹺﺇ ﺙﺍ  ﺪ ﺟَﻷﹾ ﺍ  ﻦﻣ ﻢ  ﻫ ﺍ ﺫ ﹶ ﹺﺈﹶ ﻓ ﹺﺭ ﻮﱡﺼﻟ ﺍ ﻲﻓ  ﺦﻔ ﻧ  ﻭ 

  Artinya: “Dan ditiupkanlah sangkakala (kedua kalinya) maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera

  dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka” . (Q.S. yaasin:51) QS. Az Zalzalah ayat 6

  ﻢ  ﻬﹶ ﻟ ﺎ ﻤ ﻋﹶ ﺃ ﺍ  ﻭ ﺮ ﻴ  ﻟ ﺎﺗ ﺎ ﺘ  ﺷﹶ ﺃ ﺱﺎﻨ  ﻟ ﺍ ﺭ   ﺪ ﺼ ﻳ ﺬﺌ  ﻣ ﻮ  ﻳ Artinnya :“Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam- macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka”. (QS.

  Az Zalzalah : 6 Sebagian orang karena kesombongannya tidak meu percaya tentang kejadian hri akhir ini.

  Orang-orang seperti ini kelak akan tercengang, menyesal, malu, lantas menundukkan kepalanya. Mereka merasa kebingungan dan sangat panik, karena tidak pernah menduga hal semacam ini akan terjadi. Orang-orang yang ingkar ini diibaratkan Allah SWT seperti belalang yang beterbangan ke sana kemari karena cemas, panik, dan bingung.

  QS Al Qamar [54] : 7

  ﺮ  ﺸ ﺘ ﻨ  ﻣ  ﺩﺍ  ﺮ  ﺟ   ﻢ ﻬﻧ ﹶ ﺄ ﻛ ﺙﺍ ﹶ ﺪ  ﺟﹶ ﺄ ﻟ ﹾ ﺍ ﻦﻣ  ﻥﻮ ﹶ ﺟ ﺮ ﺨ  ﻳ ﻢ  ﻫ ﺭ ﺎ ﺼ ﺑ ﺃ ﹶ ﺎﻌ ﺸ ﺧ

  Artinya : “sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan

  mereka belalang yang beterbangan,”

  Dalam sebuah hadisnya Rasulullah saw. bercerita kepada istrinya, Siti Aisyah bahwa pada hari kiamat manusia akan dibangkitkan dalam keadaan telanjang dan belum berkhitan. Siti Aisyah bertanya : “Wahai Rasulullah! Adakah kaum lelaki dan wanita akan melihat di antara satu sama lain? Baginda bersabda: Wahai Aisyah! Urusan ketika itu lebih penting dari memandang kepada orang lain.”

  Setelah dibangkitkan, seluruh manusia berbondong-bondong menuju padang mahsyar. Mereka semua berjalan. Orang-orang yang saleh berjalan dengan menggunakan dua kakinya. Namun, orang- orang yang ingkar berjalan dengan kepalanya (mukanya). Orang yang senantiasa berwudu tampak putih bersih dan bersinar wajahnya.

  Hadis Rasulullah saw.

  

ﻱﺬﱠﻟ ﺍ  ﺲ ﻴ ﹶ ﻟ ﺃ ﹶ ﻝﺎﹶ ﹶ ﻗ ﺔ ﻣ  ﺎ ﻴ ﻘ ﹾ ﻟ ﺍ ﻡ   ﻮ ﻳ ﻪ ﹺﻬ ﺟ ﻭ ﻰﹶ ﻠ ﻋ   ﺮ ﻓ ﺎﹶ ﻜﹾ ﻟ ﺍ  ﺮ  ﺸ ﺤ ﻳ ﻒ  ﻴ ﻛ ﻪ ﹶ ﱠﻠ ﻟ ﺍ ﻝﻮ ﹶ ﺳ ﺭ ﺎ ﻳ ﻝﺎﹶ ﹶ ﻗ ﺎﹰ ﻠ  ﺟ ﺭ ﱠﻥﹶ ﺃ

) ﻯﺭ ﺎﺨﺒ ﻟ ﺍ ﻩ ﺍ ﻭﺭ

  ﺔ ﻣ  ﺎ ﻴ ﻘ ﹾ ﻟ ﺍ  ﻡ  ﻮ ﻳ ﻪ ﹺﻬ ﺟ ﻭ ﻰﹶ ﻠ ﻋ   ﻪ ﻴ  ﺸ ﻤ ﻳ ﻥﹶ ﹾ ﺃ ﻰﹶ ﻠ ﻋ ﺍ  ﺭ ﺩﺎﹶ ﻗ ﺎ ﻴ  ﻧ ﱡﺪﻟ ﺍ ﻲﻓ ﻪ ﻴ  ﹶ ﻠ  ﺟﹺﺭ ﻰﹶ ﻠ  ﻋ  ﻩ ﺎ ﺸ ﻣ ﹶ ﺃ ( ﻢﻠ ﺴﻣ ﻭ

  Artinya : “Seorang lelaki bertanya: Wahai Rasulullah! Bagaimanakah orang kafir dibangkitkan di

  

atas muka mereka pada Hari Kiamat? Rasulullah s.a.w menjawab: Bukankah Allah yang

menjadikannya berjalan dengan menggunakan dua kakinya semasa di dunia. Jadi, sudah tentu Dia mampu menjadikan mereka berjalan dengan menggunakan muka pada Hari Kiamat. “ 3.

   Yaumul Mahsyar Yaumul Mahsyar adalah saat dikumpulkannya seluruh manusia yang dibangkitan tadi di sebuiah padang yang sangat luas bernama padang Mahsyar. Di Padang Mahsyar ini keadaan

manusia sangat susah, tidak ada yang dapat menolong kecuali hanya pertolongan yang

datangnya dari Allah SWT bagi orang-orang yang dikehendakiNya.

  Pada Yaumul Mahsyar ini pula manusia menerima catatan amalnya selama hidup di dunia, baik amal yang buruk maupun amal yang baik semuanya termuat secara rinci. Bagi

orang yang beriman dan beramal salih mereka merasa gembira dan ceria melihat catatan

amalnya, sebaliknya bagi orang-orang yang suka berbuat jahat dan kerusakan ketika hidup di

dunia, mereka menrima catatan amalnya dengan perasaan sedih dan penuh dengan

penyesalan.

  Penyesalan hanyalah tinggal penyesalan, karena segalanya sudah terlanjur. Pada saat itu orang-orang yang tidak beriman sungguh telah putus harapan, karena pertolongan Allah SWT

sudah tidak mungkin lagi datang kepadanya. Sebaliknya bagi orang-orang yang beriman

penantiannya di Padang Mahsyar adalah penantian yang penuh harapan akan pertolongan

Allah SWT itu.

  Ketika seluruh manusia sampai di padang mahsyar, mereka menunggu pengadilan dari

Allah SWT. Bagaimana gambaran padang Mahsyar tersebut? Padang mahsyar sendiri

digambarkan oleh Rasulullah saw. sebagai tanah yang lapang berwarna putih bersih dan tidak ada tempat untuk berteduh maupun pepohonan.

  Hadis Rasulullah saw.

  

:

 ﺮ  ﺸ ﺤ ﻳ  ﻢﱠﻠ  ﺳ ﻭ ﻪ  ﻴ ﹶ ﻠ  ﻋ  ﻪ ﱠﻠ ﻟ ﺍ ﻰﱠﻠ  ﺻ ﻪ ﱠﻠ ﻟ ﺍ ﹸﻝﻮ ﺳ ﺭ ﻝﺎﹶ ﹶ ﻗ ﻝﺎﹶ ﹶ ﻗ ﻪ  ﻨ  ﻋ   ﻪ ﱠﻠ ﻟ ﺍ ﻲﺿ  ﺭ ﺪ  ﻌ ﺳ ﹺﻦ  ﺑ ﹺﻞ ﻬ ﺳ  ﻦ ﻋ

) ﻯﺭ ﺎﺨﺒ ﻟ ﺍ ﻩ ﺍ ﻭﺭ

  ﺪ  ﺣﹶ ﺄ ﻟ ﻢﹶ  ﻠ  ﻋ ﺎ ﻬﻴ ﻓ ﺲ  ﻴ ﹶ ﻟ ﻲﻘ ﻨ ﻟ ﺍ ﺔ ﺻ  ﺮ ﹸﻘ ﹶ ﻛ َﺀ ﺍ ﺮ  ﹾ ﻔ ﻋ َﺀ  ﺎ ﻀ ﻴ ﺑ  ﺽ ﹴ ﺭ ﹶ ﺃ ﻰﹶ ﻠ  ﻋ ﺔ  ﻣ ﺎ ﻴ ﻘ ﻟ ﹾ ﺍ ﻡ   ﻮ ﻳ  ﺱﺎﻨ ﻟ ﺍ ( ﻢﻠ ﺴﻣ ﻭ

  Artinya : “Diriwayatkan daripada Sahl bin Saad r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Pada Hari

  Kiamat manusia dikumpulkan di tanah putih bersih seperti roti yang lembut, tidak ada apa-apa untuk seseorang itu berlindung.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  Di padang mahsyar inilah Allah SWT akan mengadili manusia dengan seadil-adilnya, sebagaimana firman Allah SWT : Az Zumar [39] : 69

  ﻖ ﺤﹾ  ﻟ ﺎﹺﺑ ﻢ  ﻬ ﻨ ﻴ  ﺑ  ﻲﻀﹸﻗ  ﻭ ِ  ﺀ ﺍ ﺪ  ﻬﱡﺸﻟ ﺍ  ﻭ  ﲔﻴ ﹺﺒ ﻨ ﻟ ﺎﹺﺑ َﺀ ﻲﹺﺟ ﻭ  ﺏ ﺎ ﺘ ﻜﹾ ﻟ ﺍ ﻊﺿ  ﻭ ﻭ ﺎ ﻬﺑ ﺭ  ﹺﺭ ﻮ ﻨ ﹺﺑ ﺽ  ﺭ ﺄ ﹶ ﹾ ﻟ ﺍ ﺖﹶ ﻗ ﺮ   ﺷﹶ ﺃ ﻭ  ﻥﻮ ﹶ ﻤﹶ ﻠ ﻈ ﹾ ﻳ ﺎﹶ ﻟ ﻢ  ﻫ ﻭ

  Dan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi- saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan.

  Semua orang ketika berada di padang mahsyar merasa sangat cemas, orang yang banyak beramal baik merasa cemas apakah amal kebaikannya diterima Allah SWT. Sebaliknya orang yang berbuat jahat merasa cemas apakah perbuatannya itu akan diampuni oleh Allah SWT. Pengadilan Allah SWT di Padang Mahsyar ini juga menentukan, apakah manusia akan selamat dan masuk surga yang penuh kebahagiaan atau akan masuk neraka.

4. Yaumul Mizan / Hisab

  Arti kata mizan adalah timbangan, sedangkan hisab artinya perhitungan. Dua istilah ini sangat mirip maknanya sehingga antara yaumul mizan dan yaumul hisab sama maknanya. Dengan demikian, yaumul mizan adalah saat ditimbangnya seluruh amal baik dan buruk manusia untuk menerima keadilan dan balasannya masing-masing. Yaumul Mizan ini disebut

juga dengan yaumul hisab, maksudnya saat diperhitungkannya seluruh amal perbuatan

manusia, baik amal yang baik maupun amal yang buruk untuk menerima balasannya masing- masing atas keadilan dari Allah SWT.

  Setelah manusia sampai di padang mahsyar, maka mereka akan dihitung atau ditimbang seluruh amal perbuatannya selama hidup di dunia. Bagi timbangan amal baiknya yang lebih berat akan mendapatkan balasan yang memuaskan, sedangkan bagi timbangan amal baiknya yang lebih ringan akan mendapatkan balasan neraka hawiyah, yaitu neraka yang panas.

  Firman Allah SWT dalam Surat Az Zalzalah ayat 7 dan 8

  ( ) ( ) ٨ ٧  ﻩ  ﺮ ﻳ  ﺍ ﺮ ﺷ   ﺓ ﺭ ﺫ ﹶ ﹶ ﻝﺎﹶ ﻘ ﺜ ﹾ ﻣ ﻞ ﹾ ﻤ ﻌ  ﻳ ﻦ  ﻣ  ﻭ  ﻩ  ﺮ ﻳ  ﺍ ﺮ ﻴ   ﺧ  ﺓ ﺭ ﺫ ﹶ ﹶ ﻝﺎﹶ ﻘ ﺜ ﹾ ﻣ ﹾ ﻞ ﻤ ﻌ ﻳ  ﻦ  ﻤﹶ ﻓ

  Artinya : “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.

  Pada saat perhitungan amal manusia, semua perbuatannya selama hidup di dunia akan diperlihatkan kepadanya. Ketika ia melihat amal baiknya, maka dia akan merasa senang. Sebaliknya, ketika melihat amal buruknya maka dia akan menyesal. Firman Allah SWT :

  QS. Ali Imran [3] ayat 30 :

  ﺀ ٍ ﻮ ﺳ  ﻦﻣ ﺖ ﹶ  ﻠ ﻤ ﻋ ﺎ ﻣ ﻭ ﺍ  ﺮ ﻀ  ﺤ ﻣ ﺮ ﹴ ﻴ  ﺧ   ﻦﻣ ﺖ ﹶ  ﻠ ﻤ ﻋ ﺎ ﻣ ﺲﹾ ﹴ ﻔ ﻧ  ﱡﻞﹸﻛ  ﺪﹺﺠ ﺗ  ﻡ ﻮ  ﻳ

  Artinya : “Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu

  (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya;.” (QS. Ali Imran : 30)

  Menurut penjelasan Rasulullah saw., perkara yang pertama kali akan diperhitungkan adalah salat seseorang. Bila seseorang tidak pernah meninggalkan salat dan salat itu dilaksanakan dengan

  :

ﻪ ﻠ ﻤ  ﻋ  ﻦﻣ ﺔ ﻣ  ﺎ ﻴ ﻘ ﻟ ﹾ ﺍ ﻡ  ﻮ  ﻳ  ﺪ ﺒ  ﻌ ﹾ ﻟ ﺍ ﻪ ﹺﺑ  ﺐ ﺳﺎ ﺤ ﻳ ﺎ ﻣ ﻝﻭﹶ ﹶ ﺃ ﱠﻥﹺﺇ  ﻢﱠﻠ ﺳ  ﻭ ﻪ ﻴ  ﻠ ﹶ  ﻋ  ﻪ ﱠﻠ ﻟ ﺍ ﻰﱠﻠ ﺻ ﻪ  ﱠﻠ ﻟ ﺍ ﻝﻮ ﹶ ﺳ ﺭ  ﹶ ﻝﺎﹶ ﻗ

ﻦﻣ  ﺺ ﹶ  ﻘ  ﺘ ﻧ  ﺍ ﻥﹺﺈﹶ ﹾ ﻓ ﺮ  ِ ﺴ ﺧ ﻭ  ﺏ ﺎ ﺧ  ﺪﹶ ﻘ ﻓ ﹶ  ﺕ ﺪ ﺴﹶ ﻓ ﻥﹺﺇ ﹾ ﻭ   ﺢ ﺠ ﻧ ﹶ ﺃ ﻭ   ﺢﹶ ﻠ ﻓ ﹾ ﺃ ﹶ ﺪﹶ  ﻘ ﻓ ﹶ ﺖ   ﺤﹸﻠ ﺻ ﹾ  ﻥﹺﺈﹶ ﻓ ﻪ  ﺗ  ﺎﹶ ﻠ ﺻ 

 ﻦﻣ ﺺ ﹶ  ﻘ  ﺘ  ﻧ ﺍ ﺎ ﻣ ﺎ ﻬﹺﺑ ﹶ ﻞﻤﹶ ﻜ ﻴ ﹶ ﻓ ﹴ ﻉﱡﻮﹶ ﻄ ﺗ ﻦﻣ  ﻱﺪ ﺒ ﻌ  ﻟ ﻞ ﹾ ﻫ ﺍ ﻭ ﺮ ﹸﻈ ﻧ ﺍ ﱠﻞ ﺟ ﻭ ﺰ  ﻋ ﱡﺏ ﺮ ﻟ ﺍ ﹶ ﻝﺎﹶ ﻗ ٌ ﺀ ﻲ  ﺷ ﻪ ﺘ  ﻀﻳ ﹺﺮ ﹶ ﻓ

  ( ﻱﺬﻣ ﺮ ﺘ ﻟ ﺍ ﻩ ﺍ ﻭﺭ ) ﺔ ﻀﻳ  ﹺﺮ ﹶ ﻔ ﹾ ﻟ ﺍ

  Artinya : “Rasulullah saw. bersabda : Sesungguhnya amal seorang hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat dari semua amal-amalnya adalah salatnya, jika salatnya baik maka dia merasa senang dan beruntung dan bila salatnya jelek maka dia akan bersedih dan merasa rugi. Jika terdapat sedikit kekurangan dalam salat fardunya maka Allah berkata kepada malaikat : lihatlah salat sunah dari hambaku ini, maka salat sunahnya itu akan menyempurnakan salat fardunya.” (HR. Tirmizi)

  Amal baik maupun amal buruk manusia kelak akan ditimbang di neraca keadilan. Inilah yang disebut dengan mizan. Yaumul mizan merupakan hari penimbangan amal dari yang paling kecil sampai yang terbesar. Semua akan terlihat dan tidak ada yang terselip atau hilang. Yang baik meskipun hanya seberat atom akan ada balasannya, begitu pula yang jahat dan

jelek walaupun seberat atom juga akan terbalas kejelekannya itu. Semuanya pasti akan

memperoleh balasan. Firman Allah SWT :

ﻦﻣ  ﺔ  ﺒ ﺣ ﹶ  ﻝﺎﹶ ﻘ ﹾ ﺜ ﻣ ﻥﺎﹶ ﹶ ﻛ ﹾ ﻥﹺﺇ ﻭ ﺎﹰ  ﺌ ﻴ ﺷ   ﺲﹾ ﻔ ﻧ  ﻢﹶ  ﻠ ﻈ ﹾ ﺗ ﺎﹶ ﻠ ﻓ ﹶ ﺔ ﻣ  ﺎ ﻴ ﻘ ﻟ ﹾ ﺍ ﹺﻡ ﻮ  ﻴ ﻟ ﻂ ﹶ ﺴﻘ ﻟ ﹾ ﺍ ﻦﻳ  ﹺﺯ ﺍ ﻮ  ﻤﹾ ﻟ ﺍ ﻊ  ﻀ ﻧ ﻭ 

(

  47 : ) ﺀ ﺎﻴ ﺒ ﻧ ﻷﺍ  ﲔﹺﺒ ﺳﺎ ﺣ ﺎ ﻨ ﹺﺑ ﻰﹶ ﻔ ﹶ ﻛ ﻭ ﺎ ﻬﹺﺑ ﺎ ﻨ  ﻴ  ﺗ ﹶ ﺃ ﻝ ﹴ ﺩ ﺮ ﺧ  Artinya : “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan.” (QS. Al Anbiya’ : 47)

  Berbahagialah orang-orang yang beriman dan beramal baik atau salih, mereka akan

mendapatkan timbangan yang berat untuk amal salihnya dan mereka akan memperoleh

kehidupan bahagia dan sejahtera. Firman Allah SWT dalam QS. AL Qari’ah : 6-7 :

  • ( : ) .

  7

  6 ﺔ ﻋﺭ ﺎﻘ ﻟ ﺍ ﺔ   ﻴ ﺿﺍ  ﺭ  ﺔ  ﺸﻴ ﻋ ﻲﻓ  ﻮ ﻬﹶ ﻓ  ﻪ  ﻨ ﻳ ﹺﺯ ﺍ ﻮ  ﻣ ﺖ ﹶ  ﻠ ﹸﻘ ﹶ ﺛ  ﻦ ﻣ ﺎﻣ ﹶ ﺄ ﹶ ﻓ Artinya : “Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.” (QS. Al Qari’ah : 6-7)

  Sebaliknya orang yang selalu berbuat kejahatan tentunya akan mendapati timbangan amal buruknya sangat berat. Banyak sekali ayat AL Qur’an yang menyatakan betapa susah orang yang ketika di dunia selalu berbuat jahat, mereka kelak di akhirat akan mendapatkan siksaan yang amat berat di neraka sebagai balasan atas perbuatan jahatnya itu.

  Balasan terhadap amal buruk yang dilakukan ketika hidup di dunia ditimpakan setelah dilakukan penimbangan seberapa berat kejehatan dan keburukan yang telah dilakukannya. Kemudian mereka akan mendapatkan balasannya berupa siksa di neraka. Firman Allah SWT :

  . . . ﹲ ﺔ  ﻴ ﻣ ﺎ ﺣ  ﺭ ﺎ ﻧ  ﻪ ﻴ  ﻫ ﺎ ﻣ ﻙﺍ   ﺭ  ﺩﹶ ﺃ ﺎ ﻣ ﻭ  ﹲ ﺔ  ﻳ ﹺﻭﺎ ﻫ  ﻪ ﱡﻣ ﹸﺄ ﻓ ﹶ ﻪ   ﻨ ﻳ ﹺﺯ ﺍ  ﻮ ﻣ ﺖ ﱠﻔ   ﺧ  ﻦ ﻣ ﺎﻣ ﺃ ﹶ  ﻭ ( : )

  • 11

  8 ﻪ ﻋﺭ ﺎﻘ ﻟ ﺍ

  Artinya : “Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat

kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? )Yaitu)

api yang sangat panas”. (QS. Al Qariah : 8-11) . . . .

  ﺔ  ﻴ  ﹺﻧ ﺍ َﺀ ﻦ ﹴ ﻴ ﻋ   ﻦﻣ ﻰﹶ ﻘ ﺴ  ﺗ ﹰ ﺔ  ﻴ ﻣ ﺎ ﺣ ﺍ ﺭ ﺎ ﻧ ﻰﹶ ﻠ  ﺼ ﺗ ﺔ ﹲ ﺒ  ﺻﺎ ﻧ ﺔ ﹲ ﻠ ﹶ ﻣ ﺎ ﻋ ﺔ ﹲ ﻌ  ﺷﺎ ﺧ  ﺬﺌ ﻣ  ﻮ ﻳ ﻩ  ﻮ ﺟ ﻭ : ) . - ( 7 2 ﺔ ﻴ ﺷﺎﻐ ﻟ ﺍ ﻉﻮ ﹴ ﺟ  ﻦﻣ ﻲﹺﻨ ﻐ   ﻳ ﺎﹶ ﻟ ﻭ   ﻦﻤ ﺴ ﻳ ﺎﹶ ﻟ ﻊﻳ ﹴ ﹺﺮ  ﺿ  ﻦﻣ ﺎﱠﻟ ﹺﺇ ﻡ  ﺎ ﻌ ﹶ ﻃ  ﻢ  ﻬﹶ ﻟ ﺲ  ﻴ ﹶ ﻟ

  Artinya : “Banyak muka pada hari itu tunduk terhina, bekerja keras lagi kepayahan,

memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi minum (dengan air) dari sumber yang

sangat panas. Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak

menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.” (QS. Al Gasyiyah : 2-7)

5. Surga dan neraka

  Dengan sifat Allah SWT Yang Mahaadil, maka semua perbuatan manusia akan diadili. Seluruh amal baik manusia akan mendapatkan balasannya. Sebaliknya semua amal jelek juga akan menerima balasan yang setimpal. Tidak ada satu perbuatan pun yang luput dari keadilan Allah SWT.

  Yaumul mizan merupakan hari penimbangan amal dari yang paling kecil sampai yang terbesar. Semua akan terlihat dan tidak ada yang terselip atau hilang. Yang baik meskipun hanya seberat butiran pasir akan ada balasannya, begitu pula yang jahat dan jelek walaupun seberat biji sawi juga akan terbalas kejelekannya itu. Semuanya pasti akan memperoleh balasan. Firman Allah SWT :

  

ﻦﻣ  ﺔ  ﺒ ﺣ ﹶ  ﻝﺎﹶ ﻘ ﺜ ﹾ ﻣ ﻥﺎﹶ ﹶ ﻛ ﹾ ﻥﹺﺇ  ﻭ ﺎﹰ ﺌ ﻴ ﺷ   ﺲﹾ ﻔ ﻧ  ﻢﹶ  ﻠ ﻈ ﹾ ﺗ ﻼﹶ ﹶ ﻓ ﺔ ﻣ  ﺎ ﻴ ﻘ ﻟ ﹾ ﺍ ﹺﻡ ﻮ  ﻴ ﻟ ﻂ ﹶ ﺴﻘ ﻟ ﹾ ﺍ ﻦﻳ  ﹺﺯ ﺍ ﻮ  ﻤﹾ ﻟ ﺍ ﻊ  ﻀ ﻧ ﻭ 

( : )

٤٧ ﺀ ﺎﻴ ﺒ ﻧ ﻷﺍ

  ﲔﹺﺒ  ﺳﺎ ﺣ ﺎ ﻨ ﹺﺑ ﻰٰﻔ ﻛ ﹶ ﻭ ﺎ ﻬﹺﺑ ﺎ ﻨ ﻴ   ﺗ ﹶ ﺃ ﹴ ﻝ ﺩ ﺮ  ﺧ

  Artinya : “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan

  

seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami

mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan.” (QS. Al Anbiya’ :

  47) Berbahagialah orang-orang yang beriman dan beramal baik atau salih. Mereka akan mendapatkan timbangan yang berat untuk amal salihnya dan mereka akan memperoleh kehidupan bahagia dan sejahtera.

  Firman Allah SWT dalam QS. AL Qari’ah : 6-7 :

  • Artinya : “Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada dalam

   ﺔ  ﻴ ﺿﺍ  ﺭ  ﺔ  ﺸﻴ ﻋ ﻲﻓ  ﻮ ﻬﹶ ﻓ ﻪ   ﻨ ﻳ ﹺﺯ ﺍ ﻮ  ﻣ ﺖ ﹶ  ﻠ ﹸﻘ ﹶ ﺛ  ﻦ ﻣ ﺎﻣ ﺄ ﹶ ﹶ ﻓ

  ( : )

٧ ٦ ﺔ ﻋﺭ ﺎﻘ ﻟ ﺍ .

  kehidupan yang memuaskan.” (QS. Al Qari’ah : 6-7)

  Sebaliknya orang yang selalu berbuat kejahatan tentunya akan mendapati timbangan amal buruknya sangat berat. Banyak sekali ayat Al Quran yang menyatakan betapa susahnya seseorang yang ketika di dunia selalu berbuat jahat. Mereka kelak di akhirat akan mendapatkan siksaan yang amat berat di neraka sebagai balasan atas perbuatan jahatnya itu.

  Balasan terhadap amal buruk yang dilakukan ketika hidup di dunia ditimpakan setelah dilakukan penimbangan seberapa berat kejahatan dan keburukan yang telah dilakukannya. Kemudian mereka akan mendapatkan balasannya berupa siksa di neraka.

  : ) . . .

  

ﻪ ﻋﺭ ﺎﻘ ﻟ ﺍ ﹲ ﺔ  ﻴ ﻣ ﺎ ﺣ  ﺭ ﺎ ﻧ  ﻪ  ﻴ ﻫ ﺎ ﻣ  ﻙﺍ  ﺭ  ﺩﹶ ﺃ ﺎ ﻣ ﻭ  ﹲ ﺔ  ﻳ ﹺﻭﺎ ﻫ  ﻪ ﱡﻣ ﹸﺄ ﹶ ﻓ  ﻪ ﻨ  ﻳ ﹺﺯ ﺍ ﻮ  ﻣ ﺖ ﱠﻔ  ﺧ   ﻦ ﻣ ﺎﻣ ﺃ ﹶ ﻭ 

( ٨-۱۱

  

Artinya : “Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat

kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu)

api yang sangat panas”. (QS. Al Qariah : 8-11)

  . . . .

  ﺔ   ﻴ ﹺﻧ ﺍ َﺀ ﹴ ﻦ ﻴ ﻋ   ﻦﻣ ﻰﹶ ﻘ ﺴ  ﺗ ﹰ ﺔ  ﻴ ﻣ ﺎ ﺣ ﺍ ﺭ ﺎ ﻧ ﻰﹶ ﻠ  ﺼ ﺗ ﺔ ﹲ  ﺒ ﺻﺎ ﻧ ﺔ ﹲ ﹶ ﻠ ﻣ ﺎ ﻋ ﹲ ﺔ ﻌ  ﺷﺎ ﺧ  ﺬﺌ ﻣ ﻮ  ﻳ  ﻩ ﻮ ﺟ ﻭ ( : ) ٧ ۲ ﺔ ﻴ ﺷﺎﻐ ﻟ ﺍ .

  • Artinya : “Banyak muka pada hari itu tunduk terhina, bekerja keras lagi kepayahan, memasuki api

  ﹴ ﻉﻮ ﺟ  ﻦﻣ ﻲﹺﻨ  ﻐ  ﻳ ﺎﹶ ﻟ  ﻭ  ﻦﻤ ﺴ ﻳ ﺎﹶ ﻟ ﻊﻳ ﹴ ﹺﺮ ﺿ   ﻦﻣ ﺎﱠﻟ ﹺﺇ  ﻡ ﺎ ﻌ ﹶ ﻃ  ﻢ ﻬﹶ ﻟ  ﺲ ﻴ  ﻟ ﹶ

  

yang sangat panas (neraka), diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas. Mereka tiada

memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula

menghilangkan lapar.” (QS. Al Gasyiyah : 2-7)

  Surga Sebagai Balasan Amal Baik

  Semua amal baik manusia yang telah diperhitungkan pada saat Yaumul Hisab, maka amal- amal baik itu akan mendapatkan balasan yang setimpal dan yang adil dari Allah SWT. Tak ada sedikitpun amal baik yang tidak mendapatkan balasan. Balasan Allah SWT terhadap amal baik tentu balasan yang sangat menyenangkan dan memuaskan, sebagaimana firman Allah sebagai berikut:

  ﻩ  ﺮ   ﻳ ﺍ ﺮ ﻴ  ﺧ   ﺓ ﺭ ﺫ ﹶ ﻝﺎﹶ ﹶ ﻘ ﺜ ﹾ ﻣ ﻞ ﹾ ﻤ ﻌ ﻳ   ﻦ ﻤﹶ ﻓ

  Artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat

  (balasan) nya. ” (QS. Az Zalzalah : 7)

  Balasan yang memuaskan sebagaimana di atas, adalah menjadi penghuni surga yang di dalamnya penuh kenikmatan yang melebihi kenikmatan dunia. Ungkapan kenikmatan itu difirmankan Allah: .

  

ﻚﺋ ﺍ ﺭ  َﻷﹾ ﺍ ﻰﹶ ﻠ  ﻋ ﹴ ﻝﹶ ﻼﻇ ﻲﻓ ﻢ  ﻬ ﺟﺍ ﻭ  ﺯ ﹶ ﺃ  ﻭ  ﻢ ﻫ ﹶ ﻥﻮ ﻬﻛﺎﹶ ﻓ ﹴ ﻞ ﻐ ﺷ ﻲﻓ  ﻡ  ﻮ  ﻴ ﻟ ﹾ ﺍ ﺔ ﻨ ﺠﹾ  ﻟ ﺍ ﺏ ﺎ  ﺤ ﺻﹶ ﺃ ﱠﻥﹺﺇ

. . .

  ﹴ ﻢﻴ ﺣ ﺭ ﺏ  ّﹴ ﺭ  ﻦﻣ ﻻ ﹰ ﻮﹶ ﻗ  ﻡ ﹶ ﻼ ﺳ ﻥﻮ ﹶ ﻋﺪ ﻳ ﺎ ﻣ ﻢ  ﻬﹶ ﻟ  ﻭ ﹲ ﺔ  ﻬﻛﺎﹶ ﻓ ﺎ ﻬﻴ ﻓ  ﻢ ﻬﹶ ﻟ ﹶ ﻥﻮﹸﺌﻜﺘ  ﻣ

  Artinya: “Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan

  

(mereka).(55) Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas

dipan-dipan.(56) Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka

minta.(57) (Kepada mereka dikatakan): "Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha

Penyayang.(58) ” (QS. Yaasiin: 55-58)

  Neraka Sebagai Balasan Amal Buruk

  Sebailknya, setiap perbuatan buruk manusia juga akan menerima balasannya. Setelah manusia dihisab segala amalnya serupa amal buruk sekecil apapun akan menerima balasannya, yakni neraka yang di dalamnya ada api yang sangat panas. Firman Allah SWT:

  ﻩ  ﺮ  ﻳ  ﺍ ﺮ  ﺷ  ﺓ ﺭ ﺫ ﹶ ﻝﺎﹶ ﹶ ﻘ ﺜ ﹾ ﻣ ﻞ ﹾ ﻤ ﻌ ﻳ  ﻦ  ﻣ ﻭ 

  Artinya :” Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula. ”. (QS Az Zalzalah : 8).

  Di neraka itulah balasan orang yang banyak dosa, takabur, sombong, dan lebih-lebih tidak melaksanakan perintah Allah SWT. Mereka di neraka susah payah mendapatkan makan dan minum, diberi minuman yang panas, makanan dari pohon berduri.

  Firman Allah SWT:

  • Artinya :” Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak

  ﹴ ﻉﻮ ﺟ  ﻦﻣ ﻲﹺﻨ ﻐ   ﻳ ﻻ ﹶ ﻭ  ﻦﻤ ﺴ ﻳ ﹶ ﻻ ﹴ ﻊﻳ ﹺﺮ  ﺿ ﻦﻣ  ﱠﻻﹺﺇ  ﻡ ﺎ ﻌ ﹶ ﻃ  ﻢ ﻬﹶ ﻟ ﺲ  ﻴ ﻟ ﹶ

  ( : ) ٧ ٦ ﺔ ﻴ ﺷﺎﻐ ﻟ ﺍ ﺓ ﺍ ﺭ ﻮﺳ . .

  menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar. ” (QS Al Ghosiyah : 6-7)

  Mereka penghuni neraka tidak akan merasa aman walaupun mnyenangkan, sebab diliputi angin dan air yang panas. Firman Allah SWT:

  • Artinya : “Dalam (siksaan) angin yang amat panas dan air yang panas yang mendidih dan dalam

  ﱘ ﹺﺮ ﹴ ﻛ ﹶ ﹶ ﻻ ﻭ  ﺩﹺﺭ ﺎ ﺑ ﻻ ﹶ ﻡ ﹴ ﻮ ﻤ ﺤ ﻳ  ﻦﻣ ﻞﻇ ّﹴ ﻭ ﹴ ﻢﻴ ﻤ ﺣ ﻭ ﹴ ﻡ ﻮ ﻤ ﺳ ﻲﻓ

  ( : ) ٤٤ ٤۲ ﺔ ﻌ ﻗ ﺍ ﻮﻟ ﺍ ﺓ ﺍ ﺭ ﻮﺳ . . .

  naungan asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan .” (QS Al Waqi’ah : 42-44)

  Begitulah gambaran betapa pedih dan beratnya siksaan yang diterima bagi mereka yang ringan timbangan amal (kebaikannya). Hal ini merupakan balasan yang setimpal dari perbuatan yang dilakukan semasa hidup di dunia.

C. Fungsi Iman Kepada Hari Kiamat

  Kita menyadari bahwa alam seisinya akan hancur lebur. Maka, setiap orang muslim harus banyak melakukan amal kebaikan serta menjauhi segala amal perbuatan yang tidak baik atau larangan Allah SWT. Dengan mengingat bahwa hidup di dunia ini merupakan sawah ladang kehidupan di alam akhirat atau merupakan jembatan untuk menuju ke alam akhirat, kita harus mau membelanjakan atau menginfakkan sebagian dari harta kita untuk menghindarkan diri dari sifat rakus, tamak dan kikir.

  Meyakini akan adanya hari kiamat menjadi sangat penting bagi umat Islam karena dengan beriman kepada hari kiamat tersebut akan berdampak positif terhadap kehidupannya. Adapun fungsi beriman kepada hari kiamat adalah sebagai berikut :

  1. Menjadikan manusia rajin beribadah Orang yang beriman kepada hari akhir terdorong untuk rajin beribadah kepada Allah SWT karena hanya Allah SWT sajalah yang dapat memberikan pertolongan kepada manusia. Dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT maka kelak kita akan dekat kepada Allah SWT dan mendapat pertolongan-Nya.

  2. Mendorong manusia selalu meminta ampun kepada Allah SWT Dengan mengingat bahwa kelak semua perbuatan jahat manusia akan mendapat balasannya, maka manusia terdorong untuk selalu meminta ampun kepada Allah SWT. Cara meminta ampun yang baik adalah dengan bertaubat dan tidak akan mengulanginya lagi.

  3. Mendorong manusia untuk berperilaku baik Orang yang beriman kepada hari akhir akan senantiasa terdorong untuk berperilaku baik kepada orang-orang di sekitarnya. Karena dia yakin semua kebaikan pasti akan mendapatkan balasan.

  4. Berusaha menghindari perbuatan dan perilaku yang tidak baik Orang yang beriman kepada hari akhir juga akan menghindari perbuatan jahat. Sebab perbuatan jahat itu pada dasarnya hanya akan merugikan diri sendiri dan menyengsarakan orang lain. Terlebih lagi kelak di hari kiamat, semua perbuatan jelek akan mendapatkan balasannya. Untuk apa berbuat jelek kalau tidak menguntungkan, lebih baik selalu berbuat baik.