Pengaruh Lima Dimensi Kualitas Pelayanan Publik Terhadap Tingkat Kepuasan Masyarakat Di Kelurahan Ompo Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng

Pengaruh Lima Dimensi Kualitas Pelayanan Publik Terhadap Tingkat Kepuasan Masyarakat Di Kelurahan Ompo Kecamatan Lalabata

Kabupaten Soppeng

(The Effect Of Five Dimensions Of Quality Of Public Services Against Public Satisfaction Levels In Sub Ompo District Of Lalabata Soppeng Regency)

1) , Gunawan Hasnih 2) , Hasmin 3)

1) Mahasiswa PPs STIE Amkop, Makassar Email: hasnihajir@yahoo.com

2) Dosen PPs STIE Amkop, Makassar fadelgun@yahoo.co.id email:

3) Dosen PPs STIE Amkop, Makassar Email:hasmintamsah@gmail.com ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk : mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan masyarakat pada kantor Kelurahan Ompo Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng. Penelitian ini dilakukan pada kantor Kelurahan Ompo Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng yang beralamat di JalanLawo No. 01 Kabupaten Soppeng. Sedangkan waktu yang akan digunakan dalam penelitian ini selama 2 bulan dimulai Nopember sampai Desember 2016. Populasi penelitian ini adalah jumlah warga yang terdaftar sebagai masyarakat yang mendapatkan pelayanan di Kantor Kelurahan Ompo yang berjumlah 290 orang. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa terdapat pengaruh positif antara Bukti fisik, Keandalan, daya tanggap dan jaminan terhadap kepuasan masyarakat, sedangkan variable empati tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan masyarakat Kelurahan Ompo. Hasil Pengujian koefisien determinasi diperoleh nilai adjusted R square adalah 0,793. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan masyarakat dipengaruhi oleh kombinasi kelima variable independen yaitu bukti fisik(tangible), kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance) dan empati (emphaty). Sedangkan sisanya sebesar 25.3% dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti. Hasil perhitungan uji-t diketahui bahwa dari variabel Daya tanggap (X3) lebih besar hal ini dapat di tanggapi dengan kepuasan masyarakat Kelurahan Ompo, hal ini juga menjelaskan bahwa dari kelima variable independen, Daya tanggap (X3) merupakan variable yang memberikan pengaruh dominan terhadap kepuasan masyarakat Kelurahan Ompo.

Kata kunci : Bukti fisik, Keandalan, Daya tanggap, Jaminan, Empati dan Kepuasan masyarakat

Abstract

This study aims to: determine the effect of service quality on satisfaction of the people in the village office Ompo District of Lalabata Soppeng Regency. This research was conducted at the office of the District Urban Village Ompo Village of Lalabata District Soppeng Regency is located at Jalan Lawo No. 01 Soppeng. While the time will

be used in this study for 2 months starting in November and December 2016. This research population is the number of residents registered as a community to get service at the Village Office Ompo 2015 which amounted to 290 people The results of this study explains that there is a positive influence between the physical evidence, reliability, responsiveness and assurance of the satisfaction of the people, whereas empathy variable has no significant effect on satisfaction Ompo Village community. Test results obtained by the value of the coefficient of determination adjusted R-square is 0.793. This shows of community satisfaction is influenced by a combination of the five independent variables, physical evidence (tangible), reliability (reliability), responsiveness (responsiveness), assurance (assurance) and empathy (empathy). The result of the calculation of the t-test is known that from the variable Responsiveness (X3) obtained by value Ompo Village community. arithmetic amounted can be concluded that there is positive and significant correlation between responsiveness to community satisfaction village Ompo, it is also clear that of the five independent variables, responsiveness (X3) is a variable that provides a dominant influence on satisfaction

Keywords: physical evidence, Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy and community satisfaction

PENDAHULUAN

dalam dinamika kehidupan, masyarakat yang Pelayanan publik dalam sektor

bertindak selaku konsumen akan berhubungan pemerintahan merupakan wujud dari fungsi

atau terkait dengan kegiatan pelayanan publik. aparatur negara sebagai pengabdian kepada

Selain itu perlu diketahui bersama masyarakat serta pengabdian terhadap negara.

bahwa sumber dana kegiatan pelayanan publik Pelayanan merupakan salah satu faktor penting

berasal dari masyarakat melalui pajak sehingga dalam pemerintahan yang dapat menentukan

wajar apabila masyarakat mengharapkan adanya kualitas jasa. Suatu kualitas sangat besar

pelayanan yang baik dan berkualitas.Pemerintah pengaruhnya terhadap kepuasan masyrakat.

kelurahan sebagai salah satu unsur pemerintahan Pelayanan publik menarik untuk dicermati

tidak luput dengan konsep dasar pelayanan yang karena kegiatannya dalam rangka pemenuhan

harus dilakukan dengan cepat,karena kebutuhan kebutuhan dasar warga negara atas suatu barang

masyarakat yang semakin banyak, atau jasa dan pelayanan administrasi yang terkait

mengharuskan pegawai kelurahan yang ada di dengan kepentingan publik.

wilayah untuk selalu meningkatkan kemampuan, Orientasi kegiatannya adalah barang-

pengetahuan dan ketrampilan agar dapat barang publik dan pelayanan publik sehingga

melayani masyarakat dengan baik. Dapat melayani masyarakat dengan baik. Dapat

pemerintah mendapat sorotan tajam dari tercipta kepuasaan yang dapat dirasakan oleh

masyarakat. Dengan adanya kebebasan dalam masyarakat sekitar. Masyarakat merasa puas jika

menyampaikan pendapat, banyak ditemukan kinerja yang dirasakan sesuai ekspektasinya,

kritikan yang pedas terhadap kinerja pemerintah, sebaliknya masyarakat akan merasa kecewa jika

baik itu secara langsung (melalui forum resmi kinerja yang dirasakan di bawah ekspektasinya.

atau bahkan demonstrasi) maupun secara tidak Kelurahan adalah wilayah kerja lurah

langsung (melalui tulisan atau surat pembaca sebagai perangkat daerah kabupaten atau daerah

pada media massa). Kritikan tersebut tanpa kota di bawah kecamatan, sesuai dengan

terkecuali mulai dari pemerintah pusat sampai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004.

ke pemerintahan terendah yaitu pemerintah Sehubungan dengan hal tersebut, maka

kelurahan.

kelurahan tidak bisa terlepas dari kebijakan - Berdasarkan observasi yang peneliti kebijakan yang diambil oleh pemerintah

lakukan selama ini, pelayanan yang diberikan kabupaten (termasuk pembinaan dan

pemerintah Kelurahan Ompo Kecamatan pengawasan aparatnya), begitu juga dengan

Lalabata Kabupaten Soppeng terlihat masih pelaksanaan otonomi daerah, kelurahan

adanya keluhan yang disampaikan masyarakat merupakan bagian dari pelaksanaan otonomi

baik secara langsung maupun tidak langsung. daerah itu sendiri. Konsekuensi dari hal tersebut

Hal ini terlihat dari masih rendahnya pemerintah kelurahan dituntut memiliki

produktifitas kerja dan disiplin dari pegawai kemampuan yang semakin tinggi untuk

tersebut, serta masih kurangnya sarana kerja menjawab tantangan tugas yang semakin berat.

yang memadai. Pelayanan yang berkualitas Karena itu, diperlukan upaya untuk

seringkali sulit dicapai karena aparat tidak selalu meningkatkan kemampuan pemerintah memahami bagaimana cara memberikan kelurahan baik kemampuan dalam mengambil

pelayanan yang baik, hal ini terjadi disebabkan inisiatif, prakarsa, perencanaan, pelaksanaan

oleh masih rendahnya kemampuan profesional maupun pengawasan, sehingga diperoleh kinerja

aparat dilihat dari latar belakang pendidikan dan pemerintah yang baik, selanjutnya Kelurahan

etos kerja sumber daya manusia (aparat adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat

kelurahan) serta kewenangan yang dimiliki oleh daerah kabupaten di bawah kecamatan yang

aparat yang bersangkutan.

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Semakin kritis masyarakat terhadap camat.

tuntutan kualitas layanan menunjukkan karakter Kelurahan mempunyai tugas dan fungsi

masyarakat kita dewasa ini yang telah memiliki melaksanakan kewenangan pemerintahan yang

sikap mandiri, terbuka dan mampu dilimpahkan oleh Camat serta melaksanakan

berdemokrasi. Hal ini berarti bahwa pelayanan tugas pemerintahan lainnya sesuai ketentuan

publik oleh pemerintah semakin hari semakin perundangan yang berlaku. Hubungan kerja

bertambah dan harus lebih ditingkatkan kecamatan dengan kelurahan bersifat hierarki.

kualitasnya. Apalagi secara topografi kabupaten Pembentukan kelurahan ditujukan untuk

Soppeng merupakan daerah perbukitan. meningkatkan kemampuan penyelenggaraan

Alasan mendasar yang menentukan pemerintahan kelurahan secara berdayaguna,

wilayah ini sebagai objek kajian adalah wilayah berhasil guna dan pelayanan terhadap

ini secara geografis merupakan wilayah yang masyarakat sesuai dengan tingkat perkembangan

berada tepat di Ibukota Kabupaten, dimana dan kemajuan pembangunan.

banyaknya aktifitas yang berlangsung baik banyaknya aktifitas yang berlangsung baik

melalui lima (5) Dimensi kualitas pelayanan, lebih lanjut dari tuntutan ini mengharuskan

adanya bukti fisik dikantor (Tangibles), sikap pemerintah menyediakan aparat yang memiliki

memberikan pelayanan yang memuaskan yang dedikasi dan disiplin tinggi serta loyalitas

sudah dijanjikan segera, sikap tanggap pegawai pengabdian yang penuh pada tugas yang

dalam memberikan pelayanan (Responsiveness), menjadi tanggung jawabnya dan berorientasi

Sikap yang mampu dan dapat dipercaya yang pada pelayanan masyarakat sebagai abdi negara

dimiliki pegawai, sekap empaty yang dimiliki dan abdi masyarakat.

pegawai dalam memberikan pelayanan. Sedangkan pelayanan publik yang

Metode Penelitian Jenis ini dimaksud disini adalah sesuai dengan Keputusan

menggunakan jenis penelitian kualitatif Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

deskriptif yang bertujuan untuk memberikan Nomor 63 Tahun 2003 Tentang Pedoman

gambaran tentang kinerja pemerintah kelurahan Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik

dalam pelayanan publik di Kelurahan Ompo dijelaskan bahwa segala bentuk pelayanan yang

Kecamatan Lalabata. Selanjutnya Sugiono dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di Pusat,

(2008:11) berpendapat bahwa pada penelitian di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha

kualitatif, teori diartikan sebagai paradigma. Milik Negara atau jasa, baik dalam rangka upaya

Penelitian kualitatif bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun

mengungkapkan informasi kualitatif sehingga dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan

lebih menekankan pada masalah proses dan perundang-undangan, termasuk dalam jajaran

makna dengan cara mendeskripsikan sesuatu pemerintah kelurahan, dimana upaya pemenuhan

masalah.

kebutuhan masyarakat dalam bidang administrasi kependudukan (pembuatan surat

Adapun tujuan dalam penelitian ini pengantar pembuatan KTP, Kartu Keluarga,

adalah:

Surat Keterangan, dan lain-lain).

1. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh bukti fisik (tangible) terhadap

Dalam melaksanakan kinerja, pihak kepuasan masyarakat di Kelurahan pemerintah kelurahan harus terlebih dahulu

Ompo Kabupaten Soppeng. melihat semua faktor kemungkinan yang ada,

2. Untuk mengetahui dan menganalisa baik itu kesempatan, peluang maupun tantangan

kehandalan (reliability) serta hambatan apa yang ada dalam era otonomi

pengaruh

terhadap kepuasan masyarakat di ini serta penyelenggaraan pemerintahan haruslah

Kelurahan Ompo Kabupaten Soppeng. pula menjawab serta memenuhi kehendak

3. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh daya tanggap (responsiveness)

pelanggan yaitu masyarakat di Kelurahan yang berpengaruh terhadap kepuasan

memerlukan pelayanan secara optimalagar masyarakat di Kelurahan Ompo tercipta suatu keadaan yang menggambarkan

Kabupaten Soppeng.

good governance di Kelurahan Ompo.

4. Untuk mengetahui dan menganalisa Berdasarkan uraian permasalahan diatas,

pengaruh jaminan (assurance) terhadap maka rumusan masalah dalam penelitian ini

kepuasan masyarakat di Kelurahan adalah: bagaimana kinerja pemerintah

Ompo Kabupaten Soppeng.

5. Untuk mengetahui dan menganalisa Kelurahan Ompo dalam memberikan pelayanan

pengaruh empati (emphaty) terhadap publik? Sedangkan tujuan penelitian ini adalah

kepuasan masyarakat di Kelurahan di maksudkan untuk mengetahui apa penyebab

Ompo Kabupaten Soppeng. rendahnya kinerja pemerintah kelurahan dalam

6. Untuk mengetahui Variabel manakah “Pelayanan adalah setiap kegiatan yang dari kualitas pelayanan yang meliputi

menguntungkan dalam suatu kumpulan atau bukti fisik (tangible), kehandalan

kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun

(reliability), dayatanggap hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara (responsiveness), jaminan (assurance)

fisik”.

dan empati (emphaty) yang berpengaruh Selanjutnya Cristhoper (Tjandra, 2005:3) dominan terhadap kepuasan masyarakat

menyatakan : “Pelayanan dapat diartikan sebagai di Kelurahan Ompo Kabupaten

suatu sistem manajemen, diorganisir untuk Soppeng.

hubungan pelayanan yang berkesinambungan antara waktu pemesanan dan waktu barang atau jasa itu diterima dan

menyediakan

I. KAJIAN LITERATUR DAN

digunakan dengan tujuan untuk memenuhi

PENGEMBANGAN HIPOTESIS

kebutuhan/harapan pelanggan dalam jangka panjang”.

Pengertian Kualitas Pelayanan

Sedangkan definisi yang lebih rinci Istilah pelayanan berasal dari kata “layan”

yang artinya menolong menyediakan segala apa diberikan oleh Gronroos dalam Ratminto (2005:2), yaitu : ”Pelayanan adalah suatu

yang diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat melayani. L.P. Sinambela (2006:3), menyatakan tidak kasat mata yang terjadi akibat adanya pada dasarnya setiap manusia membutuhkan interaksi antara konsumen dengan karyawan pelayanan, bahkan secara ekstrim dapat

dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat atau hal-hak lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang

dipisahkan dengan kehidupan manusia. Jika dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan ditinjau secara terminology, beberapa pakar

yang memberikan pengertian

mengenai

konsumen/pelanggan”.

Tingkat pelayanan dan derajat kepuasan pelayanan diantaranya adalah The Liang Gie masyarakat merupakan salah satu ukuran dalam bukunya Ensiklopedia administrasi

(1998:104), yang mengemukakan bahwa: efektivitas. Ukuran ini tidak mempertimbangkan berapa biaya, tenaga, dan waktu yang digunakan

Pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan untuk dalam memberikan pelayanan, tetapi lebih memenuhi, mengamalkan, dan mengabdikan

diri. menitik beratkan pada tercapainya tujuan organisasi pelayanan publik. Kelompok

Pelayanan menurut Kamus Besar Bahasa pelayanan Publik berdasarkan Keputusan Indonesia (KBBI) adalah sebagai suatu usaha

untuk membantu menyiapkan atau mengurus apa Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum

yang diperlukan orang lain. Sedangkan menurut Penyelenggaraan Pelayanan Publik, yaitu: Moenir (2010 : 26) pelayanan adalah kegiatan

1) Kelompok Pelayanan Administrasi yaitu yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok pelayanan yang menghasilkan berbagai orang dengan landasan factor materi melalui bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan sistem, prosedur dan metode tertentu dalam oleh publik, misalnya status rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain kewarganegaraan, sertifikat kompetensi, sesuai dengan haknya. Pelayanan hakikatnya

adalah serangkaian kegiatan, karena itu kepemilikan atau penguasaan terhadap suatu barang dan sebagainya. Dokumen-

pelayanan merupakan sebuah proses. Sebagai dokumen ini antara lain Kartu Tanda proses, pelayanan berlangsung secara rutin dan

berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan penduduk (KTP), Akte Pernikahan, Akte Kelahiran, Akte Kematian, Buku

orang dalam masyarakat. Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), Moenir (2006:16), menyatakan bahwa

proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas Surat Ijin Mengemudi (SIM), Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor

orang lain yang langsung inilah yang dinamakan (STNK), Ijin Mendirikan Bangunan pelayanan. Menurut Kotler dalam Juniarso

Ridwan (2009:18) mengemukakan bahwa : (IMB), Paspor, Sertifikat

Kepemilikan/Penguasaan Tanah dan

sebagai kegiatan yang sebagainya.

Pelayanan

diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain,

2) Kelompok Pelayanan Barang yaitu yang tidak berwujud dan tidak mengakibatkan pelayanan yang menghasilkan berbagai

kepemilikan apapun. Kegiatan yang demikian, bentuk/jenis barang yang digunakan

mengasumsikan pelayanan merupakan kegiatan oleh publik, misalnya jaringan telepon,

yang dapat dilihat secara fisik maupun penyediaan tenaga listrik, air bersih dan

nonfisik.Amstrong (1999) dalam Prawira (2012) sebagainya.

mendefinisikan jasa (pelayanan) adalah

3) Kelompok Pelayanan Jasa yaitu aktivitas/manfaat yang ditawarkan oleh suatu pelayanan yang menghasilkan berbagai

pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bentuk jasa yang dibutuhkan oleh

tidak berwujud dan tidak menghasilkan publik, misalnya pendidikan, kepemlikan apupun. pemeliharaan kesehatan, Sedangkan Supranto (1997) menyatakan penyelenggaraan transportasi, pos, dan

bahwa pelayanan merupakan suatu kinerja sebagainya.

penampilan tidak berwujud dan cepat hilang Menurut L.P. Sinambela, dalam bukunya

serta lebih dapat dirasakan daripada dimiliki. “Reformasi Pelayanan Publik : Teori, Kebijakan

Pelayanan dapat melekat pada kegiatan-kegiatan dan Implementasi” (2006:6). Secara teoritis,

baik yang dapat dlihat secara fisik maupun tujuan pelayanan publik pada dasarnya adalah

tidak.Pernyataan yang sama juga dinyatakan, memuaskan masyarakat. Untuk mencapai

Juwono dkk (2003) menyatakan pelayanan kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan prima

adalah kegiatan yang dilakukan oleh sesorang yang tercermin dari :

atau perusahaan/organisasi. Pemberian nilai

1) Transparansi, yakni pelayanan bersifat disamakan dengan aktivitas pemberian manfaat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh

dan pemenuhan kebutuhan pengguna. Oleh semua pihak yang membutuhkan dan

sebab itu, pelayanan yang dihasilkan tentunya disediakan secara memadai serta mudah

merupakan apresiasi keinginan pengguna. dimengerti;

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis

2) Akuntabilitas, yakni pelayanan yang yang berpengaruh dengan produk, jasa, manusia, dapat dipertanggung jawabkan dengan

proses dan lingkungan yang memenuhi atau ketentuan peraturan perundang-

melebihi harapan (Tjiptono, 2001). Sehingga undangan;

definisi kualitas pelayanan dapat diartikan

3) Kondisional, yakni pelayanan yang sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan dapat sesuai dengan kondisi dan

keinginan konsumen serta ketepatan kemampuan pemberi dan penerima

penyampaiannya dalam mengimbangi harapan pelayanan dengan tetap berpegang pada

konsumen (Tjiptono, 2007).

prinsip efisiensi dan efektivitas; Kualitas pelayanan (service quality) dapat

4) Partisipatif, yakni pelayanan yang dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi mendorong peran serta masyarakat

para konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata dalam penyelenggaraan pelayanan

mereka terima/peroleh dengan pelayanan yang publik dengan memperhatikan aspirasi,

sesungguhnya mereka harapkan/inginkan kebutuhan dan harapan masyarakat;

terhadap atribut-atribut pelayanan suatu

5) Kesamaan hak, yakni pelayanan yang perusahaan. Jika jasa yang diterima atau tidak melakukan diskriminasi dilihat

dirasakan (perceived service) sesuai dengan dari aspek apapun khususnya suku, ras,

yang diharapkan, maka kualitas pelayanan agama, golongan, status sosial, dan lain-

dipersepsikan baik dan memuaskan, jika jasa lain;

yang diterima melampaui harapan konsumen,

6) Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu maka kualitas pelayanan dipersepsikan sangat pelayanan yang mempertimbangkan

baik dan berkualitas.Sebaliknya jika jasa yang aspek keadilan antara pemberi dan

diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, penerima pelayanan publik.

maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk.

Dimensi Kualitas Pelayanan a. Tangibles (bukti fisik)

(SERVQUAL) oleh Parasuraman (1998) dibagi Adapun pengertian bukti fisik menurut Rambat menjadi lima dimensi diantaranya adalah :

Lupiyoadi (2001:148)yaitu kemampuan suatu (dalam Lupiyoadi, 2001)

perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya

1. Tangibles (bukti fisik) yaitu kemampuan kepada pihak eksternal.Penampilan dan suatu perusahaan dalam menunjukkan

kemampuan sarana dan prasarana pihak eksistensinya kepada pihak eksternal.

perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya Penampilan dan kemampuan sarana dan

adalah bukti nyata dari pelayanan yang prasarana fisik perusahaan dan keadaan

diberikan oleh pemberi jasa, yang meliputi lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata

fasilitas fisik,(gedung, gudang, dan lain dari pelayanan yang diberikan oleh

sebagainya), pelengkapan,dan peralatan yang pemberi jasa. Yang meliputi fasilitas fisik

dipergunakan (teknologi) serta penampilan (gedung, gudang, dan lain sebagainya),

pegawainya dan.Dengan demikian bukti perlengkapan dan peralatan yang

langsung/wujud merupakan satu indikator yang

dipergunakan (teknologi), serta paling kongkrit.Wujudnya berupa segala fasilitas penampilan pegawainya.

yang secara nyata dapat terlihat.

2. Reliability (kehandalan) yaitu kemampuan Dimensi tangible merupakan aspek perusahaan untuk memberikan pelayanan

kualitas pelayanan yang dinikmati, dirasakan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan

dan dinilai oleh pelanggan dengan menggunakan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan

indra manusia. Kemegahan gedung, kebersihan harapan pelanggan yang berarti ketepatan

kantor, kerapihan kantor dan karyawan, waktu, pelayanan yang sama untuk semua

kenyamanan kantor, kecanggihan peralatan, pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang

merupakan contoh-contoh dimensi simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.

tangible dalam kualitas pelayanan.

Aspek tangible juga merupakan faktor kemauan untuk membantu dan

3. Responsiveness

(ketanggapan) yaitu

yang mempengaruhi harapan pelanggan. Aspek memberikan pelayanan yang cepat

tangible yang baik akan meningkatkan harapan (responsif) dan tepat kepada pelanggan,

pelanggan menjadi lebih tinggi.Oleh karena itu, dengan penyampaian informasi yang

produsen harus mengetahui seberapa jauh aspek jelas.

tangible masih memberikan pengaruh positif

4. Assurance (jaminan dan kepastian) yaitu terhadap kualitas pelayanan tetapi tidak pengetahuan, kesopansantunan, dan

menyebabkan harapan pelanggan menjadi terlalu kemampuan para pegawai perusahaan

tinggi.

untuk menumbuhkan rasa percaya para Dimensi tangible umumnya lebih penting pelanggan kepada perusahaan. Terdiri dari

terhadap pelanggan baru. beberapa komponen antara lain

dimensi tangible umumnya tidak terlalu penting komunikasi, kredibilitas, keamanan,

bagi pelanggan yang telah lama menjalin kompetensi, dan sopan santun.

hubungan dengan produsen.Sehingga, produsen

5. Emphaty (empati) yaitu memberikan yang lebih mengutamakan pelanggan lama untuk perhatian yang tulus dan bersifat

bertumbuh harus lebih selektif individual atau pribadi yang diberikan

dalam berinvestasi pada aspek tangible. kepada para pelanggan dengan berupaya

Menurut Tjiptono (2006:70), bukti fisik memahami keinginan konsumen. Dimana

(tangible) meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, suatu perusahaan diharapkan memiliki

pegawai, dan sarana komunikasi. Hal ini biasa pengertian dan pengetahuan tentang

berarti penampilan fasilitas fisik, seperti gedung pelanggan, memahami kebutuhan

dan ruangan front office, tersedianya tempat pelanggan secara spesifik, serta memiliki

parkir, keberhasilan, kerapian dan kenyamanan waktu untuk pengoperasian yang nyaman

ruangan, kelengkapan peralatan komunikasi, bagi pelanggan.

dan penampilan karyawan.

Prasarana yang berkaitan dengan layanan pelanggan, kecepatan karyawan dalam pelanggan juga harus diperhatikan oleh

menangani transaksi .

manajemen perusahaan. Gedung yang mewah Menurut Rambat Lupiyoadi (2001:148) daya dengan fasilitas pendingin (AC), alat

tanggap (responsiveness) adalah ‘suatu kemauan telekomunikasi yang canggih atau perabot

untuk membantu dan memberikan pelayanan kantor yang berkualitas, dan lain-lain menjadi

yang cepat (responsive) dan tepat kepada pertimbangan pelanggan dalam memilih suatu

pelanggan, dengan penyampaian informasi yang produk/jasa.

jelas. Membiarkan konsumen menunggu tampa adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan

b. Realibility (Kepercayaan)

Kehandalan dalam Rambat Lupiyoadi persepsi yang negative dalam kualitas pelayanan”.

(2001:148) adalah ‘kemampuan perusahaan Para anggota perusahaan harus memperhatikan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan

yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. janji spesifik kepada pelanggan. Unsur lain yang juga penting dalam elemen cepat tanggap ini

Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan adalah anggota perusahaan selalu siap yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang

sama, untuk semua pelanggan tampa kesalahan, membantu pelanggan. Apapun posisi seseorang di perusahaan hendaknya selalu memperhatikan

sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang pelanggan yang menghubungi perusahaan. tinggi’.

Menurut Tjiptono (2006:70), keandalan

d.

Assurance (jaminan)

(reliability) merupakan kemampuan perusahaan

untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan Menurut Tjiptono (2006:70), jaminan (assurance) merupakan mencakup pengetahuan,

dengan segera, akurat dan memuaskan. Hal ini kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat berarti perusahaan memberikan jasanya secara

tepat semenjak saat pertama (right the first dipercaya yang dimiliki para staf : bebas dari bahaya,resiko atau keragu-raguan. Pada saat

time) .Selain itu juga berarti bahwa perusahaan persaingan sangat kompetitif, anggota yang bersangkutan memenuhi janjinya, misalnya

menyampaikan jasanya sesuai dengan jadwal perusahaan harus tampil lebih kompeten, artinya memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang

disepakati. masing-masing.Faktor keamanan, yaitu Dalam unsur ini,pemasar dituntut untuk

menyediakan produk/jasa yang handal. memberikan rasa aman dan terjamin kepada pelanggan merupakan hal yang penting pula.

Produk/jasa jangan sampai mengalami Sedangkan menurut (Zeithmal et. Al. kerusakan/kegagalan. Dengan kata lain,

produk/jasa tersebut harus selalu baik. Para 1990 : 122). Zeitmal dan Bitner (1996) yang dikutip dari Fandi Tjiptono (2002 : 70)

anggota perusahaan juga harus jujur dalam menggolongkan assurance kedalam dimensi menyelesaikan masalah sehingga pelanggan kualitas jasa yang mencakup pengetahuan, tidak merasa ditipu. Selain itu,pemasar harus kemampuan, kesopanan dan sifat dapat tepat janji bila menjanjikan sesuatu kepada dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari pelanggan. Sekali lagi perlu diperhatikan bahwa bahaya, resiko atau keragu-raguan. janji bukan sekedar janji, namun janji harus Dimensi kepastian atau jaminan ini ditepati.Oleh karena itu time schedule perlu

disusun dengan teliti. merupakan gabungan dari dimensi :

1) Kompetensi (competence), artinya

ketrampilan dan pengetahuan yang Menurut Tjiptono (2006:70),daya tanggap

c. Responsiveness (daya tanggap)

2) dimiliki oleh para karyawan untuk (responsiveness) merupakan keinginan para staf

melakukan pelayanan.

untuk membantu para konsumen dan

3) Kesopanan (Courtesy), yang meliputi memberikan pelayanan dengan tanggap. Daya

keramahan, perhatian dan sikap para tanggap dapat berarti respon atau kesigapan

karyawan.

karyawan dalam membantu pelanggan dan

4) Kreadibilitas (Creadibility), meliputi hal memberikan pelayanan yang cepat dan yang

hal yang berhubungan dengan meliputi kesigapan karyawan dalam melayani hal yang berhubungan dengan meliputi kesigapan karyawan dalam melayani

pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan”. Definisi jaminan dalam Rambat

Usahakan pula untuk melakukan Lupiyoadi (2001:148) yaitu ‘pengetahuan,

komunikasi individu agar hubungan dengan kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai

pelanggan lebih akrab.Anggota perusahaan juga perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya

harus memahami pelanggan, artinya pelanggan para pelanggan kepada perusahaan. Terdiri dari

terkadang seperti orang tua yang cerewet atau beberapa komponen antara lain komunikasi

seperti anak kecil bila menginginkan sesuatu. (communication), kredibilitas (credibility),

Dengan memahami pelanggan, bukan berarti keamanan (security), kompetensi (competence)

anggota perusahaan merasa “kalah” dan harus dan sopan santun (courtesy)”.

“mengiyakan” pendapat pelanggan,tetapi paling Dari beberapa pengertian assurance yang

tidak mencoba untuk melakukan kompromi di persepsikan oleh beberapa ahli, maka

bukan melakukan perlawanan. assurance adalah tindakan karyawan terhadap

f. Desain penelitian

member atau pelanggan yang bersifat jaminan Desain penelitian yang digunakan pada dan bertujuan untuk memberikan image terhadap penelitian ini menggunakan metode Action pelanggan bahwasannya pelanggan akan lebih Research yaitu penelitian yang berfokus baik apabila mengkonsumsi produk atau jasa langsung pada tindakan sosial. Ada beberapa yang ditawarkan. pendapat mengenasi definisi dari Action

e. Empathy (Empati)

Research ini. Ada yang beranggapan dan

mengartikan penelitian tindakan sebagai Menurut Tjiptono (2006:70), empati merupakan penelitian yang dilanjutkan dengan tindakan, kemudahan dalam melakukan hubungan, atau kegiatan program (tindakan) diikuti dengan komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan

penelitian, pendapat ini tidaklah benar!. memahami kebutuhan para konsumen. Pengertian awam yang agak benar adalah Setiapanggota perusahaan hendaknya dapat melakukan suatu tindakan sambil meneliti atau mengelola waktu agar mudah dihubungi, baik

meneliti sambil bertindak. Pendapat mengenai melalui telepon ataupun bertemu langsung. Action Research yang lebih benar lagi adalah Dering telepon usahakan maksimal tiga kali, lalu meneliti dan bertindak secara simultan. Uraian segera dijawab. Ingat, waktu yang dimiliki

berikut ini kiranya dapat memperjelas pengertian pelanggan sangat terbatas sehingga tidak yang benar tentang penelitian tindakan. mungkin menunggu terlalu lama. ”Penelitian tindakan adalah bentuk intervensi Anggota perusahaan juga harus

skala kecil dalam Hal berfungsinya dunia nyata memahami pelanggan, artinya pelanggan ini, dan memeriksa dengan cermat apakah terkadang seperti orang tua yang cerewet atau intervensi itu efektif atau tidak”. Tentu definisi seperti anak kecil bila menginginkan sesuatu. yang sesingkat ini sangat membantu bagi yang Dengan memahami pelanggan, bukan berarti masih awam, tetapi kurang memadai bagi yang anggota perusahaan merasa “kalah” dan harus ingin tahu lebih lanjut tentang karakteristik dan “mengiyakan” pendapat pelanggan,tetapi paling cara pelaksanaannya. Action Research sebagai tidak mencoba untuk melakukan kompromi langkah- langkah dalam bentuk spiral yang bukan melakukan perlawanan.

terdiri dari, perencanaan (planning), tindakan Rambat Lupiyoadi (2001:148) (action), dan evaluasi hasil tindakan. Tiga menerangkan empati adalah “memberikan langkah dalam spiral (siklus yang berulang- perhatian yang tulus dan bersifat individual atau

ulang) ini merupakan ciri khas utama penelitian pribadi yang diberikan kepada para pelanggan tindakan sampai sekarang. dengan berupaya memahami keinginan Dalam definisi tersebut terdapat prinsip konsumen. Dimana suatu perusahaan diharapkan

dilakukan oleh para peserta, yakni para pelaku memiliki pengertian dan pengetahuan tentang program (praktis) yang kemudian lebih dikenal pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan dengan sebutan patisipatoris. Ini berarti bahwa

penelitian tindakan mesti melibatkan pelaku penelitian tindakan mesti melibatkan pelaku

membandingkan apa yang dirasakan dengan bermula dari peneliti di luar anggota (partisipan)

harapannya. Dari penjelasan tersebut dapat kelompok yang bersangkutan, penelitian tersebut

disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan adalah hanya bisa disebut penelitian tindakan apabila

hasil (outcome) yang dirasakan atas penggunaan dilaksanakan secara kolaboratif, yakni

produk dan jasa, sama atau melebihi harapan terjalinnya kerjasama tim peneliti dari luar

(dalam Zulian Yamit, 2005 : 78 ) Kepuasan dengan praktisi di dalam kelompok yang

pelanggan telah menjadi konsep sentral dalam bersangkutan, beberapa di antaranya adalah

wacana bisnis dan manajemen (Tjiptono dan sebagai berikut:

Chandra, 2005 : 192). Pelanggan umumnya

1. Penelitian tindakan adalah suatu pendekatan mengharapkan produk berupa barang atau jasa untuk memperbaiki pelaksanaan suatu

yang dikonsumsi dapat diterima dan program dengan jalan melakukan suatu

dinikmatinya dengan pelayanan yang baik atau perubahan (intervensi) dan belajar dari

memuaskan (Assauri, 2003:28).

pengalaman dalam perubahan yang Kepuasan pelanggan dapat membentuk dilakukan.

persepsi dan selanjutnya dapat memposisikan

2. Penelitian tindakan adalah penelitian produk perusahaan di mata pelanggannya. partisipatori, yakni penelitian yang

Gaspersz (Lukman, 2000:123) menyatakan melibatkan para pelaksana program yang

bahwa pada dasarnya kepuasan bekerja ke arah perbaikan cara-cara kerja

masyarakat/pelanggan dapat didefinisikan secara mereka.

sederhana sebagai suatu keadaan dimana

3. Penelitian tindakan dilaksanakan melalui kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan self-reflecive spiral, yakni spiral siklus

dapat terpenuhi melalui produk yang yang berulang yang meliputi: perencanaan

dikonsumsi. Kepuasan masyarakat merupakan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan

tujuan utama pelayanan prima.

(acting), pengamatan sistematik terhadap Oleh karena itu, sebagai aparatur pelayan tindakan (observing), refleksi (reflecting),

tidak mempunyai sedikitpun alasan untuk tidak dan perencanaan kembali (replanning), dan

berupaya memuaskan masyarakat. Kepuasan demikian seterusnya.

masyarakat sebagai pelanggan dapat dicapai

apabila aparatur pelayan mengetahui siapa yang

g. Pengertian Pelayanan Publik

menjadi pelanggannya.

Pengertian Pelayanan Publik Dalam organisasi Dengan mengetahui pelanggan, berarti perusahaan, masalah kepuasan pelanggan

merupakan masalah yang urgen. Karena aparatur pelayan dengan mudah memahami keinginan pelanggan. Kepuasan masyarkat

kepuasan pelanggan merupakan salah satu faktor sebagai pelanggan dapat tercapai apabila penentu hidup matinya suatu perusahaan. kebutuhan, keinginan, dan harapannya Banyak pakar yang memberikan definisi tentang terpenuhi. Menurut Gaspersz (1997:12) pada kepuasan masyarakat/pelanggan. Menurut pakar umumnya pelanggan menginginkan produk yang pemasaran Kotler (dalam Nasution, 2004:104) memiliki karateristik lebih cepat, lebih murah, menandaskan bahwa kepuasan pelanggan adalah dan lebih baik. Dengan demikian perlu di tingkat perasaan seseorang setelah

membandingkan kinerja atau hasil yang ia perhatikan dimensi waktu, dimensi biaya, maupun dimensi kualitas produk dan sikap.

rasakan dibandingkan dengan harapannya. Karakteristik lebih cepat biasanya berkaitan Kepuasan Pelanggan (Customer satisfation) :

Satisfaction is person ’s feeling of pleasure dengan dimensi waktu yang menggambarkan kecepatan dan kemudahan untuk memperoleh

ordisappoinment resulting from comparing a

produk itu.

product perceved in relations to his or her expectations (Kotler,2000). Kepuasan pelanggan

Karateristik lebih murah biasanya berkaitan dengan dimensi biaya yang

adalah perasaan (felling) yang dirasakan pembeli menggambarkan harga atau ongkos dari suatu dari kinerja perusahaan yang memenuhi

harapan. Kepuasan pelanggan merupakan produk yang harus dibayarkan oleh pelanggan.

Karakteristik lebih baik berkaitan dengan produk Selanjutnya dalam Kepmenpan Nomor 81 yang dalam hal ini paling sulit untuk

Tahun 1993 tentang Pedoman Tatalaksana digambarkan secara tepat.

Pelayanan Umum terdapat criteria kualitatif Dalam agenda perilaku pelayanan prima

untuk menilai kualitas pelayanan public yaitu : sektor publik, SPAMEN LAN (Lukman,

1) Jumlah warga/masyarakat yang meminta 2000:125) menyebutkan faktor penting kepuasan

pelayanan (per hari, per bulan, atau per pelanggan, yaitu :

tahun) serta perkembangan pelayanan

ke waktu, apakah ampuh bagi kehidupan organisasi kita;

a. Kepuasan pelanggan, adalah alat paling

dari

waktu

menunjukan peningkatan / tidak.

2) Lamanya waktu pemberian pelayanan. terbaik dan seoptimal mungkin;

b. Pelanggan harus diberi pelayanan yang

3) Ratio atau perbandingan antara jumlah

c. Kepuasan pelanggan memerlukan upaya pegawai atau tenaga yang ada dengan kerja profesional yang mantap;

jumlah warga/masyarakat yang memint

d. Memuaskan pelanggan adalah tanggung apelayanan untuk menunjukkan tingkat jawab semua pihak dalam organisasi;

produktivitas kerja.

perangkat-perangkat tindakan kita, bukan iklan yang kita

e. Pelayanan yang memuaskan adalah

4) Penggunaan

mempercepat dan gembar-gemborkan Pelayanan publik

modern

untuk

mempermudah pelaksanaan. oleh aparatur pemerintah dewasa ini

5) Frekuensi keluhan atau pujian dari masih banyak dijumpai kelemahan

masyarakat mengenai kinerja pelayanan sehingga belum dapat memenuhi

yang diberikan, baik melalui media kualitas yang diharapkan masyarakat.

massa maupun melalui kotak saran yang Sedangkan prinsip pelayanan public

disediakan.

menurut Kasmir (2005:18-21) yaitudasar-

lainnya, misalnya dasar pelayanan terdapat sepuluh hal yang harus

6) Penilaian

fisik

kebersihan dan kesejukan lingkungan, diperhatikan agar layanan menjadi aman,

motivasi kerja pegawai dan lain-lain nyaman, dan menyenangkan, antara lain sebagai

aspek yang mempunyai pengaruh berikut :

langsung terhadap kinerja pegawai

1) Berpakaian dan berpenampilan rapi dan

pelayanan publik.

bersih Selanjutnya Kep Menpan Nomor 16

2) Percaya diri Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan

3) Menyapa dengan lembut, berusaha Masyarakat (SKM) terhadap penyelenggaraan menyebutkan nama jika sudah mengenal

pelayan publik yang digunakan untuk mengukur satu sama lain

kepuasan masyarakat sebagai pengguna layanan

4) Tenang, sopan, hormat serta tekun dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan mendengarkan sikap pembicaraan

pelayanan publik yang meliputi :

5) Berbicara dengan bahasa yang baik dan

1. Persyaratan

benar Persyaratan adalah syarat yang harus

6) Bergairah dalam melayani nasabah dan dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis menunjukan kemampuannya

pelayanan, baik persyaratan teknis

7) Jangan menyela

maupun administratif. pembicaraan

8) Mampu meyakinkan nasabah serta Prosedur adalah tata cara pelayanan memberikan kepuasan

yang dilakukan bagi pemberi dan

9) Jika tidak

pelayanan, termasuk permasalahan

ada, meminta

pengaduan.

bantuan kepada pegawai lain atau atasan

3. Waktu pelayanan

10) Bila belum dapat melayani, beritahu Waktu pelayanan adalah jangka waktu kapan akan dilayani.

yang diperlukan untuk menyelesaikan yang diperlukan untuk menyelesaikan

tingkat kualitas pelayanan. Di samping itu data

4. Biaya/Tarif indeks kepuasan masyarakat akan dapat menjadi Biaya/Tarif adalah ongkos yang

bahan penilaian terhadap unsur pelayanan yang dikenakan kepada penerima layanan

masih perlu perbaikan dan menjadi pendorong dalam mengurus atau memperoleh

setiap unit penyelenggara pelayanan untuk pelayanan dari penyelenggara yang

meningkatkan kualitas pelayanannya. besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

masyarakat. IKM adalah data dan informasi tentang tingkat

5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil Produk spesifikasi jenis pelayanan pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas adalah hasil pelayanan yang diberikan pendapat masyarakat dalam memperoleh dan diterima sesuai dengan ketentuan pelayanan dari aparatur penyelenggara yang telah ditetapkan. Produk pelayanan publik dengan membandingkan antara pelayanan ini merupakan hasil dari

harapan dan kebutuhannya.

setiap spesifikasi jenis pelayanan.

6. Kompetensi Pelaksana

Unsur-unsur & Hakekat Pelayanan Publik

Kompetensi Pelaksana adalah Dalam proses kegiatan pelayanan kemampuan yang harus dimiliki oleh

publik terdapat beberapa faktor atau unsur yang pelaksana meliputi pengetahuan,

mendukung jalannya kegiatan. Menurut Moenir

keahlian, keterampilan, dan (1995:8), unsur-unsur tersebut antara lain : pengalaman.

Sistem, Prosedur dan Metode Yaitu di

7. Perilaku Pelaksana dalam pelayanan publik perlu adanya sistem Perilaku Pelaksana adalah sikap

informasi , prosedur dan metode yang petugas dalam memberikan pelayanan.

mendukung kelancaran dalam memberikan

8. Maklumat Pelayanan

pelayanan.

Personil, terutama ditekankan pada merupakan pernyataan kesanggupan

perilaku aparatur; dalam pelayanan publik dan kewajiban penyelenggara untuk

aparatur pemerintah selaku personil pelayanan melaksanakan

harus profesional, disiplin dan terbuka terhadap dengan standar pelayanan.

pelayanan

sesuai

kritik dari pelanggan atau masyarakat.

9. Penanganan Pengaduan, Saran dan

Masukan Sarana dan prasarana Dalam pelayanan Penanganan pengaduan, saran dan

publik diperlukan peralatan dan ruang kerja serta masukan, adalah tata cara pelaksanaan

fasilitas pelayanan publik. Misalnya ruang penanganan pengaduan dan tindak lanjut.

tunggu, tempat parker yang memadai. Hal ini ditandai dengan masih adanya

Masyarakat sebagai pelanggan Dalam berbagai keluhan masyarakat yang disampaikan

pelayanan publik masyarakat sebagai pelanggan melalui media massa, sehingga dapat

sangatlah heterogen baik tingkat pendidikan menimbulkan citra yang kurang baik terhadap

maupun perilakunya.

aparatur pemerintah. Mengingat fungsi utama Berdasarkan Keputusan Menteri pemerintah adalah melayani masyarakat maka

Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63 Tahun pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan

2003 hakekat dari pelayanan adalah pemberian kualitas pelayanan. Salah satu upaya untuk

pelayanan prima kepada masyarakat yang meningkatkan kualitas pelayanan publik,

merupakan perwujudan kewajiban aparatur sebagaimana diamanatkan dalam Undang-

pemerintah sebagai abdi masyarakat. Menurut undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun

Undang-undang Kepegawaian Nomor 43 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional

1999, Pegawai Negeri Sipil (PNS) selaku (PROPENAS), perlu disusun indeks kepuasan

aparatur pemerintah memiliki kewajiban untuk bertugas memberikan pelayanan kepada aparatur pemerintah memiliki kewajiban untuk bertugas memberikan pelayanan kepada

3. Ketanggapan (responsiveness) masyarakat, PNS harus memberikan pelayanan

berpengaruh positif dan signifikan yang terbaik atau prima kepada penerima

terhadap kepuasan masyarakat di Kantor pelayanan tanpa pandang bulu. Jadi PNS

Kelurahan Ompo Kecamatan Lalabata berkewajiban memberikan pelayanan atau

Kabupaten Soppeng.

melayani, bukan minta dilayani.

4. Jaminan (assurance) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan masyarakat di Kantor Kelurahan Ompo

Kecamatan Lalabata Kabupaten

Penelitian Terdahulu

A. Intan Kusuma Dewi (2004), dengan

Soppeng.

5. Empati (empathy) berpengaruh positif judul penelitian “Pengaruh Kualitas dan signifikan terhadap kepuasan Pelayanan Terhadap Kepuasan

Masyarakat Pada Rumah Sakit Aisyiyah masyarakat di Kantor Kelurahan Ompo Kecamatan Lalabata Kabupaten

Malang”. Hasil analisa menunjukkan

Soppeng.

bahwa Semua variabel berpengaruh dan variabel Empati (X4) mempunyai

Diduga bahwa faktor bukti fisik (tangibles) yang paling berpengaruh dominan

pengaruh dominan. terhadap kepuasan masyarakat di Kantor

B. Mohammad Aris Wachjudi (2006), dengan judul penelitian “Pengaruh

Kelurahan Ompo Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng.

Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah di PT Asuransi Jiwa Sraya

II.

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian

Branch Office Kota Malang

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Semua variabel berpengaruh dan

Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di Kantor Kelurahan Ompo Kecamatan Lalabata

variabel Jaminan (X4) mempunyai Kabupaten Soppeng yang beralamat di Jalan pengaruh dominan

C. Ana Restiani (2008) dengan judul Lawo No. 01 Kabupaten Soppeng. Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 5 (Lima)

penelitian “Pengaruh Kualitas pelayanan bulan mulai bulan Oktober 2016 sampai Maret Terhadap Kepuasan Paisen Di Rumah

Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang

(Studi Empiris Pada Perawat Pasien

Populasi dan Sampel

Askeskin Di IRNA II) ”. Berdasarkan Populasi dalam penelitian ini adalah hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

adalah jumlah warga yang terdaftar sebagai Semua variabel berpengaruh dan

masyarakat yang mendapatkan pelayanan variabel Empati (X5) mempunyai

(pembuatan pengantar KTP, akte kelahiran, pengaruh dominan.

pernikahan, kematian, jual beli, dll) di Kantor Kelurahan OmpoTahun 2015 yang berjumlah

Hipotesis Penelitian

290 orang. Sehingga populasi penelitian ini Berdasarkan topik, masalah, dan kajian

adalah 290 orang.

teori, maka hipotesis penelitian dirumuskan: Dengan melihat data jumlah populasi di atas,

1. Bukti fisik (tangibles),berpengaruh maka penulis mengambil metode penentuan positif dan signifikan terhadap kepuasan

jumlah sampel dengan rumus Slovin. Dari hasil masyarakat di Kantor Kelurahan Ompo

perhitungan, maka jumlah sampel yang diteliti Kecamatan Lalabata Kabupaten

dalam penelitian ini adalah sebanyak 75 orang. Soppeng.

Teknik Pengumpulan Data

2. Kehandalan (reliability) berpengaruh Pengumpulan data dalam penelitian ini positif dan signifikan terhadap kepuasan berupa data primer dan data sekunder yang masyarakat di Kantor Kelurahan Ompo berbentuk kualitatif dan kuantitatif. Data Kecamatan Lalabata Kabupaten

kuantitatif berupa angka-angka, skala-skala, Soppeng. tabel-tabel formula dan sebagainya yang sedikit kuantitatif berupa angka-angka, skala-skala, Soppeng. tabel-tabel formula dan sebagainya yang sedikit

menggambarkan hubungan antara kedua jenis diukur dengan angka ataupun ukuran lain yang

variabel tersebut.

sifatnya eksak. Analisis regresi berganda dilakukan dengan Annova yakni dengan output SPSS

16.00. Syarat ini digunakan untuk menentukan korelasi antara variabel bebas,yakni Tangible

(X1), Realibility (X2), Responsiveness (X3)

Uji Instrumen Penelitian

Assurance (X4) dan Empathy (X5) terhadap Skala Pengukuran

Dalam penelitian ini, skala pengukuran Kepuasan Masyarakat (Y).Dengan ketentuan yang digunakan adalah skala Likert. Dalam

jika probabilitas (sig)< taraf nyata (α) maka model regresi adalah adalah model linier,

penelitian ini digunakan skala Likert 5 tingkat, dimana dibuat 5 alternatif jawaban yang akan

sedangkanapabila probabilitas (sig) > taraf nyata diberikan bobot sebagai berikut:

(α) maka model regresi adalah adalah model non- linier.

1. Skor 5 untuk jawaban Sangat Setuju (SS)

2. Skor 4 untuk jawaban Setuju (S)

Definisi Operasional Variabel

3. Skor 3 untuk jawaban Netral (N)

A.

Pengertian Kualitas Pelayanan

4. Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS)

5. Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju Istilah pelayanan berasal dari kata “layan” yang artinya menolong menyediakan segala apa yang

(STS) diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan

Uji Validitas dan Reliabilitas

melayani. L.P. Sinambela (2006:3), menyatakan Prosedur pengujian validitas instrumen

pada dasarnya setiap manusia membutuhkan dilakukan dengan menghitung skor variabel dari

pelayanan, bahkan secara ekstrim dapat skor butir. Pertanyaan yang digunakan dapat

dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dikatakan valid apabila korelasinya (r) melebihi

dipisahkan dengan kehidupan manusia. Jika 0,3. Untuk uji reliabilitas instrumen hanya

ditinjau secara terminology, beberapa pakar dilakukan pada butir-butir valid yang diketahui

yang memberikan pengertian mengenai pada uji validitas instrumen.Pengujian Cronbach

pelayanan diantaranya adalah The Liang Gie Alpha digunakan untuk menguji tingkat

dalam bukunya Ensiklopedia administrasi keandalan (reliability) dari masing-masing

(1998:104), yang mengemukakan bahwa: variabel.Apabila nilai cronbach alpha semakin

Pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mendekati 1 mengindentifikasi bahwa semakin

memenuhi, mengamalkan, dan mengabdikan tinggi pula konsistensi reliabilitasnya.

diri.

Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis

B. Dimensi Kualitas Pelayanan

A. Rancangan Analisis Data

Dimensi Kualitas Pelayanan (SERVQUAL) Teknik analisis data yang dipergunakan

oleh Parasuraman (1998) dibagi menjadi lima dalam penelitian ini adalah analisis korelasi dan

dimensi diantaranya adalah : (dalam Lupiyoadi, regresi berganda. Model Regresi Linier

Berganda ini dimaksudkan untuk menguji

1) Tangibles (bukti fisik) yaitu kemampuan pengaruh dua atau lebih Variabel Independen

suatu perusahaan dalam menunjukkan terhadap satu variabel dependen.

eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan

B. Uji Hipotesis

lingkungan sekitarnya adalah bukti Uji hipotesis dalam penelitian ini

nyata dari pelayanan yang diberikan dilakukan dengan uji regresi.Regresi dalam

oleh pemberi jasa. Yang meliputi penelitian ini digunakan untuk menyelidiki efek

fasilitas fisik (gedung, gudang, dan lain satu variabel atau lebih variable peramal

sebagainya), perlengkapan dan peralatan (prediktor) dalam rangka mendapatkan model sebagainya), perlengkapan dan peralatan (prediktor) dalam rangka mendapatkan model

(Customer satisfation) : Satisfaction is person ’s

2) Reliability (kehandalan) yaitu feeling of pleasure ordisappoinment resulting kemampuan perusahaan untuk from comparing a product perceved in relations memberikan pelayanan sesuai yang

to his or her expectations (Kotler,2000). dijanjikan secara akurat dan terpercaya.

Kepuasan pelanggan adalah perasaan (felling) Kinerja harus sesuai dengan harapan

yang dirasakan pembeli dari kinerja perusahaan pelanggan yang berarti ketepatan waktu,

yang memenuhi harapan. Kepuasan pelanggan pelayanan yang sama untuk semua

Dokumen yang terkait

PENGARUH INDEPENDENSI, MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 – 2015)

0 2 12

MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH (MDT) SEBAGAI PUSAT PENGETAHUAN AGAMA MASYARAKAT PEDESAAN (Studi tentang Peran MDT Di Desa Gapura Timur Gapura Sumenep) MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH (MDT) AS RELEGIOUS KNOWLEDGE INSTITUTION OF VILLAGER (A Study About The Role of

0 2 40

Hubungan Antara Kecanduan Internet dan Depresi Pada Mahasiswa Pengguna Warnet di Kelurahan Jebres Surakarta

0 0 10

Tingkat Burnout ditinjau dari Strategi Coping dan Efikasi Diri pada Perawat Rumah Sakit Jiwa Surakarta

0 2 9

Hubungan antara Konsep Diri dan Religiusitas dengan Kepuasan Hidup pada Lansia di Desa Rendeng Kabupaten Kudus

0 0 12

Kecemasan Berbicara di Kelas Ditinjau dari Komunikasi dalam Keluarga dan Self- Efficacy pada Siswa Kelas VII SMP N 3 Widodaren Kabupaten Ngawi

0 1 14

Hubungan antara Internal Locus of Control dengan Prokrastinasi Kerja yang Dimoderasi oleh Jenis Kelamin pada Pegawai Negeri Sipil di Kantor Dinas Pekerjaan Umum, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Magelang

0 1 14

Hubungan antara Kecerdasan Emosi dan Toleransi terhadap Stres dengan Penyesuaian Diri pada Lansia Di Kelurahan Jebres Surakarta

0 0 13

Hubungan antara Budaya Kerja dan Disiplin Kerja dengan Kepuasan Kerja pada Karyawan Bagian Umum Pemerintah Kota Tegal

0 0 10

The Effect of Motivation, Discipline, and Competence on Work Prestation of Employees of General Affairs Regional Secretariat Soppeng Regency

0 0 15