PENGARUH KAWASAN MINAPOLITAN TERHADAP TATA RUANG KECAMATAN TATAPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

PENGARUH KAWASAN MINAPOLITAN TERHADAP TATA RUANG KECAMATAN TATAPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

  1 3 1 Dio Indra Syahputra , Windy Mononimbar², & Ricky S. M. Lakat Mahasiswa S1 Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota Universitas Sam Ratulangi Manado 2 & 3

Staf Pengajar Jurusan Arsitektur, Universitas Sam Ratulangi Manado

Abstrak

  Kabupaten Minahasa Selatan memiliki wilayah pesisir yang mempunyai garis pantai sepanjang kurang lebih 168,59 Km dari Kecamatan Sinonsayang sampai Kecamatan Tatapaan. Di Minahasa Selatan konsep Minapolitan mulai diterapkan mengingat potensi perairan yang dimilikinya. Dengan adanya kawasan Minapolitan ini mempengaruhi langsung perkembangan tata ruang sekitarnya seperti munculnya kawasan-kawasan industri dan berkurangnya daerah permukiman di sekitarnya serta meningkatnya infrastruktur setempat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kawasan Minapolitan terhadap Tata Ruang di Kecamatan Tatapaan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode path analysis. Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kawasan Minapolitan mempengaruhi tata ruang di Kecamatan Tatapaan Kabupaten Minahasa Selatan. Tiga aspek yang diteliti yaitu luas permukiman dipengaruhi dari ketiga aspek dari Minapolitan yakni pendapatan penduduk, hasil penangkapan ikan dan jumlah penduduk, luas jalan dipengaruhi dari aspek pendapatan penduduk sedangkan aspek luas perdagangan & jasa dipengaruhi dari aspek hasil penangkapan ikan dan jumlah penduduk.

  Kata Kunci: Kawasan minapolitan, Kecamatan Tatapaan,Pengaruh, Tata Ruang PENDAHULUAN kawasan Minapolitan ini mempengaruhi

  langsung perkembangan pola dan struktur Kawasan Minapolitan adalah suatu ruang sekitarnya seperti munculnya kawasan- bagian wilayah yang mempunyai fungsi kawasan industri dan berkurangnya daerah utama ekonomi yang terdiri dari sentra permukiman di sekitarnya serta produksi, pengolahan, pemasaran komoditas meningkatnya kualitas infrastruktur setempat. perikanan, pelayanan jasa, dan/atau kegiatan Tujuana dari penelitian ini untuk pendukung lainnya (I. N. Wandoka, 2012). menganalisis pengaruh kawasan Minapolitan Salah satu kawasan Minapolitan ini terdapat terhadap Tata Ruang di Kecamatan Tatapaan. di Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara. Kabupaten Minahasa Selatan

  Luas Lokasi Penelitian

  merupakan salah satu kabupaten yang kaya Luas lokasi penelitian yang meliputi 4 desa di akan sumberdaya alam, terutama hasil Kecamatan Tatapaan adalah 2.304,62 Ha perikanan. Kabupaten Minahasa Selatan dengan rincian pada tabel dibawah ini: merupakan wilayah pesisir, dengan memiliki garis pantai sepanjang kurang lebih 168,59

  Tabel 1. Luas Wilayah dan Presentase

  Km dari Kecamatan Sinonsayang sampai ke

  Lokasi Penelitian

  Kecamatan Tatapaan. Di Minahasa Selatan

  Luas Wilayah Presentase Luas No. Desa

  konsep Minapolitan mulai diterapkan

  desa (Ha) Area (%) mengingat potensi perairan yang dimilikinya.

  1 Desa Arakan 54,8 2,4

  Kawasan Minapolitan ditetapkan oleh pemerintah pada tahun 2011. Dengan adanya

  2 Desa Rap-Rap 51,4

  aspek/pengamatan fungsional

  1.185,2

  tertentu.Dengan demikian, batasan suatu

  3 Desa Bajo 654,9 28,4

  kawasan tidak ditentukan oleh batasan

  4 Desa Popareng 409,8 17,8

  administratif (desa/kelurahan, kecamatan,

  Jumlah 2.304,62 100

  kabupaten/kota, dan seterusnya) tetapi lebih ditentukan dengan memperhatikan economic of scale dan economic of scope. Minapolitan adalah konsepsi pembangunan ekonomi kelautan dan perikanan berbasis kawasan berdasarkan prinsip-prinsip terintegrasi, efisiensi, berkualitas dan percepatan. Arti dari minapolitan, Minapolitan terdiri atas dua kata yakni kata mina (perikanan) dan kata politan (kota).yang dapat diartikan sebagai kluster kegiatan perikanan yang meliputi kegiatan produksi, pengolahan dan pemasaran dalam sistem agribisnis terpadu di suatu wilayah atau lintas wilayah perikanan dengan kelengkapan sarana prasarana serta pelayanan seperti di

  Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian

  perkotaaan (kelembagaan, sistem permodalan, transportasi, dan lain-lain).

TINJAUAN PUSTAKA

  Secara konseptual Minapolitan mempunyai Pengertian Wilayah Pesisir Dan Kelautan dua unsur utama, yaitu;

   Menurut Dahuri (2001) memberikan penjelasan mengenai wilayah pesisir sebagai konsep  Minapolitan yaitu sampai sekarang belum ada pembangunan sektor kelautan dan definisi wilayah pesisir yang baku. perikanan berbasis wilayah. Namun demikian, kesepakatan umum

   Minapolitan sebagai kawasan di dunia bahwa wilayah pesisir adalah ekonomi unggulan dengan suatu wilayah peralihan antara daratan komoditas utama produk kelautan dan lautan. dan perikanan. Poernomosidhi (2007)

   Menurut memberikan pengertian mengenai

METODE PENELITIAN

  wilayah pesisir yaitu wilayah pesisir merupakan interface antara kawasan Penelitian ini menggunakan jenis laut dan darat yang saling penelitian kuantitatif dengan pendekatan mempengaruhi dan dipengaruhi satu deskriptif menggunakan path analysis . sama lainnya, baik secara biogeofisik

  Deskriptif adalah gambaran atau lukisan maupun sosial ekonomi. mengenai fakta-fakta atau sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

  Kawasan Minapolitan Strategi metode yang digunakan dalam

  Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan penelitian ini adalah urutan kuantitatif, tujuan Republik Indonesia Nomor strategi ini adalah untuk menganalisis KEP.18/MEN/2011 tentang pedoman umum pengaruh kawasan Minapolitan terhadap tata minapolitan, yang dimaksud dengan ruang di Kecamatan Tatapaan dari kawasan Kawasan adalah suatu wilayah yang Minapolitan melalui analisis data kuantitatif.

  Sehingga diharapkan dapat memperoleh data terstruktur dan mempunyai fungsi dan atau yang komprehensif, valid dan objektif.

  B.

  Model Struktur Pengembangan Langkah-langkah menguji path analysis sebagai berikut:

  e

  2

   Merumuskan hipotesis dan persamaan

  =

  struktural Struktur: Y = Pyx 1 X 1 + Pyx 2 X + Py e 2 1 Luas Jalan(Y2)  Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi Tingkat 1.

  Gambarkan diagram jalur lengkap, Ekonomi (X1) e Pertumbuhan

  1

  tentukan sub-sub strukturnya dan rumuskan persamaan strukturalnya

  = rX 1 X yang sesuai hipotesis yang diajukan. 2 pY Luas Tingkat 1 X 2 2.

  Hipotesis: Naik turunya variabel Permukiman

  rX 1 X 3 Pertumbuhan Penduduk (Y1)

  endogen (Y) dipengaruhi secara (X2) signifikan oleh variabel eksogen (X 1

  rX 2 X 3

  dan X 2 ).

  e

  3

   Menghitung koefisien regresi untuk Tingkat Produksi (X3) Luas = struktur yang telah dirumuskan. Perdagangan Hitung koefisien regresi untuk & Jasa(Y3) struktur yang telah dirumuskan:

  Gambar 3. Model Struktur Pengembangan

  Persamaan regresi ganda: Y = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 + e 1 HASIL DAN PEMBAHASAN koefisien secara  Menghitung simultan (keseluruhan) A.

   Analisis Korelasi

  uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai Untuk melihat hubungan dari setiap berikut. variabel, maka dilakukan analisis korelasi

  Ha: pyx 1 = pyx 2 = ....... = pyx k ≠ o untuk mengukur nilai koefisien korelasi

  Ho: pyx = pyx = ....... = pyx = o 1 2 k seperti berikut: A.

  Model Struktur Dasar Tabel 3. Rangkuman Hasil Analisis

  Korelasi Tingkat Hubungan Pertumbuhan Koefisien Ekonomi No antar Korelasi Kode e = (X1)

  Korelasi Variabel rX 1 X 2 Tingkat Pendapatan Penduduk pY

  2 rX 1 X 3 Pertumbuhan Penduduk Tata dengan Hasil r X

  1 X

  X r 0,999 (X2) Ruang (Y)

  1 1 2 1 Penangkapan rX 2 X 3 Produksi Tingkat (X3) Pendapatan Ikan

  2 Penduduk r X 1 X r 0,998 3 2 Gambar 2. Model Struktur Dasar dengan Jumlah Penduduk

  3 Hasil Penangkapan Ikan dengan

  9 Jumlah Penduduk dengan Luas

  Gambar 4. Model Struktur Koefisien Korelasi Berdasarkan hasil analisis korelasi yang tertera pada Tabel 2, maka hubungan seluruh variabel penelitian sangat kuat.

  Perdagangan & Jasa r X 3 Y 3 r 12 0,970

  

12

Jumlah Penduduk dengan Luas

  Luas Perdagangan & Jasa r X 2 Y 3 r 11 0,983

  

11

Hasil Penangkapan Ikan dengan

  Perdagangan & r X 1 Y 3 r 10 0,978 Jasa

  10 Pendapatan Penduduk dengan Luas

  Jalan r X 3 Y 2 r 9 0,979

  Luas Jalan r X 2 Y 2 r 8 0,980

  Jumlah Penduduk r X 2 X 3 r 3 0,993

  8 Hasil Penangkapan Ikan dengan

  Jalan r X 1 Y 2 r 7 0,984

  7 Pendapatan Penduduk dengan Luas

  Permukiman r X 3 Y 1 r 6 0,991

  6 Jumlah Penduduk dengan Luas

  Luas Permukiman r X 2 Y 1 r 5 0,999

  5 Hasil Penangkapan Ikan dengan

  Permukiman r X 1 Y 1 r 4 0,997

  4 Pendapatan Penduduk dengan Luas

  Y 2 Y 1 Y 3 X 1 X 2 X 3 rX 1 X 2 = 0,999 rX 2 X 3 = 0,993

rX 1 X 3 = 0,998 rX 2 Y 1 = 0,999 Pendapatan B.

   Analisis Regresi Penduduk

  Untuk melihat Pengaruh dari setiap

  7 dengan Luas

  variabel Minapolitan tehadap tata ruang,

  P Y 3 X P -3,050 1 7

  maka dilakukan analisis regresi untuk

  Perdagangan &

  mengukur nilai koefisien regresi seperti

  Jasa

  berikut:

  Hasil Tabel 3. Rangkuman Hasil Path Analysis

  Penangkapan Pengaruh

  

Koefisien Ikan dengan

No antar Regresi Kode

  8 P Y 3 X P 3,167 2 8 Regresi Luas Variabel

  Perdagangan & Pendapatan Jasa Penduduk

  P Y

  X P 0,244 Jumlah

  1 1 1 1 dengan Luas Penduduk Permukiman

  9 dengan Luas P Y 3 X P 0,868 3 9 Hasil 0,942 Perdagangan & Penangkapan

  Jasa

  2 Ikan dengan P Y 1 X P 2 2 e = 0,0316 2 Luas

  Permukiman Y 2 Jumlah

  Penduduk

  3 P Y 1 X P 0,188 3 3 dengan Luas Permukiman

  X 1 Pendapatan e = 0,0447 1 rX 1 X = 0,999 2 Penduduk

  4 P Y 2 X P 14,003 1 4 PY X = 0,942

  X 2 Y 1 2 1 dengan Luas rX

1

X = 0,998

3

Jalan rX 2 X = 0,993 3 Hasil

  X 3 Penangkapan

  5 P Y 2 X P -7,420 2 5 Ikan dengan Luas Jalan e = 3 0,1703

  Jumlah Penduduk Y 3

  6 P Y 2 X P -5,623 3 6 dengan Luas Jalan

  Gambar 5. Model Struktur Path Analysis Berdasarkan Tabel 3. maka hasilnya sebagai & jasa dimana hasil penangkapan berikut: ikan sebesar 3,167 dan jumlah penduduk sebesar 0,868. Sedangkan

  • pendapatan penduduk tidak maka ;

  Setiap peningkatan dari struktur variabel

  memberikan pengaruh positif Pengaruh pendapatan penduduk terhadap terhadap luas perdagangan & jasa. luas permukiman sebesar 0,244,

  Dari hasil analisis dimana masing- Pengaruh hasil penangkapan ikan masing aspek terdapat kontribusi dari terhadap luas permukiman sebesar pengaruh Kawasan Minapolitan di 0,942,

  Kecamatan Tatapaan Kabupaten Minahasa Pengaruh jumlah penduduk terhadap Selatan. luas permukiman sebesar 0,188

  Saran

  Pengaruh dari ketiga indikator Kawasan Minapolitan akan meningkatkan 2 kali dari

  1. meningkatkan pengaruh Untuk nilai luas permukiman atau (Y1)

  Kawasan Minapolitan terhadap Tata Ruang Kecamatan Tatapaan

  PENUTUP

  Kabupaten Minahasa Selatan, maka perlu ditingkatkan dari hasil

  Kesimpulan

  penangkapan ikan dan jumlah Dari hasil penelitian yang dilakukan penduduk oleh pemerintah. maka dapat ditarik kesimpulan bahwa 2.

  Mengingat koefisien eror (e1, e2, e3) kawasan Minapolitan mempengaruhi tata cukup besar maka dalam ruang di Kecamatan Tatapaan Kabupaten pengembangan Kawasan Minapolitan

  Minahasa Selatan, dengan penjelasan sebagai di Kecamatan Tatapaan Kabupaten berikut :

  Minahasa Selatan, perlu diperhatikan 1. variabel-variabel lain yang belum di

  Aspek pertama yaitu pendapatan penduduk, hasil penangkapan ikan ikutkan dalam penelitian ini. dan jumlah penduduk berpengaruh secara signifikan terhadap luas

DAFTAR PUSTAKA

  permukiman dimana setiap penambahan dimana pendapatan Adi Wiratama. 2016. Dampak Implementasi penduduk sebesar 0,244, hasil Program Minapolitan Terhadap penangkapan ikan sebesar 0,942 dan

  Kesejahteraan Masyarakat di jumlah penduduk sebesar 0,188 maka Kecamatan Muncar Kabupaten akan mempengaruhi luas Banyuwangi permukiman sebesar 2 kali lipat.

  Adinda Dewi Agustine. 2017. Perencanaan 2. Aspek kedua yaitu hanya pendapatan Strategis Pengembangan Minapolitan penduduk berpengaruh secara Adisasmita, Raharjo. 2010. Pembangunan signifikan terhadap luas jalan dimana Kawasan dan Tata Ruang. Yogyakarta. pendapatan penduduk sebesar 14,003. Graha Ilmu.

  Sedangkan hasil penangkapan ikan Anonim 2002. Menteri Permukiman dan dan jumlah penduduk tidak Prasarana Wilayah No. memberikan pengaruh positif 327/KPTS/2002 tentang penetapan terhadap luas jalan. enam pedoman bidang penataan ruang.

  3. Aspek ketiga yaitu hanya hasil Anonim 2002. Keputusan Menteri Kelautan penangkapan ikan dan jumlah dan Perikanan Nomor 34 Tahun 2002 penduduk berpengaruh secara tentang pedoman umum penataan signifikan terhadap luas perdagangan ruang pesisir dan pulau-pulau kecil. Anonim 2007. Undang

  • – Undang Nomor 27 tahun 2007 tentang Pengelolahan Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil Republik Indonesia. Kementrian Kelautan dan Perikanan : Jakarta

  Anonim 2007. Undang

  • – Undang Nomor 26 tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.

  Anonim 2011. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia No.

KEP.18/MEN/2011

  Anonim 2013. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia No.

35/KEPMEN-KP/2013

  Anonim 2014. Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa Selatan No. 03 Tahun 2014 tentang RTRW Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2014-2034. Badan Pusat Statistik. 2013. Kecamatan Tatapaan Dalam Angka.

  Badan Pusat Statistik. 2014. Kecamatan Tatapaan Dalam Angka. Badan Pusat Statistik. 2015. Kecamatan Tatapaan Dalam Angka. Badan Pusat Statistik. 2016. Kecamatan Tatapaan Dalam Angka. Badan Pusat Statistik. 2017. Kecamatan

  Tatapaan Dalam Angka, Luas Kecamatan Menurut desa. Katalog BPS : 1100201.7105031