BAB I PENDAHULUAN - DOCRPIJM 3ba18154e2 BAB I1.BAB I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya merupakan salah satu program untuk mewujudkan bangsa yang mandiri, maju, adil, dan makmur seperti yang dicita-citakan pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, diperlukan penyelenggaraan pembangunan nasional yang mantap, termasuk penyelenggaraan pembangunan Bidang Cipta Karya/Permukiman. Peran pembangunan Bidang Cipta Karya khususnya dalam peningkatan sosial ekonomi masyarakat Indonesia antara lain dengan (i) mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh, (ii) mewujudkan lingkungan perkotaan dan perdesaan yang sesuai dengan kehidupan yang baik, berkelanjutan, serta mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat, serta (iii) pembangunan dan penyediaan air minum dan sanitasi yang diarahkan untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat serta kebutuhan sektor-sektor terkait lainnya, seperti industri, perdagangan, transportasi, pariwisata, dan jasa sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi. Penyelenggaraan infrastruktur Bidang Cipta Karya, sesuai dengan amanat Undang- Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, merupakan tanggung jawab bersama, antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, serta Pemerintah Kabupaten/Kota, yang diselenggarakan bersama dengan masyarakat dan dunia usaha. Pemerintah Pusat berperan dalam pengaturan, pembinaan, pengawasan, sedangkan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten memiliki peran yang lebih besar dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. Dengan dengan kerjasama berbagai stakeholders pembangunan Bidang Cipta Karya, diharapkan 3 (tiga) strategic goals Kementerian Pekerjaan Umum dapat tercapai, yaitu (i) meningkatkan pertumbuhan ekonomi kota dan desa, (ii) meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta (iii) meningkatkan kualitas lingkungan. Pelaksanaan pembangunan pengembangan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, mengembangkan konsep perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang terintegrasi berupa Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI-JM) Bidang Cipta Karya, sebagai upaya mewujudkan keterpaduan pembangunan di Kabupaten Aceh Utara. RPI-JM Bidang Cipta Karya disusun oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Utara melalui fasilitasi Pemerintah Provinsi yang mengintegrasikan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten, baik kebijakan spasial maupun sektoral. Melalui perencanaan yang rasional dan inklusif, diharapkan keterpaduan pembangunan Bidang Cipta Karya dapat terwujud, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, kelembagaan, dan kemampuan keuangan daerah. Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI-JM) Bidang Cipta Karya merupakan dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten Aceh utara dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, dan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, masyarakat, dan dunia usaha dengan mengacu pada rencana tata ruang dan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten kota, untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.

1.2. Maksud dan Tujuan

  Maksud Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya adalah untuk mewujudkan kemandirian Kabupaten Aceh Utara dalam penyelenggaraan iinfrastruktur yang terkait bidang cipta karya baik diperkotaan maupun dipedesaan, guna mencapai sasaran pembangunan lima tahun kedepan. Tujuan Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya adalah Untuk memperolah dokumen acuan dalam perencanaan, pemograman dan penganggaran pembangunan infrastruktur Bidang Cipta karya yang memuat rencana program dan infestasi dalam waktu lima tahun yang mencakup multi sektor, multi sumber pendanaan dan multi stakeholders. Sasaran yang ingin dicapai adalah Teridentifikasinya kualitas RPI-JM Kabupaten Aceh Utara kategori strategis nasional terpilih. Terfasilitasinya Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dalam merencanakan keterpaduan program bidang infrastruktur permukiman di Kabupaten Aceh Utara kategori strategis nasional terpilih dengan prinsip multi sektor, multi pendanaan, dan multi tahun; berbasis pada kondisi, kebutuhan, dan aspirasi daerah; serta sesuai dengan kebijakan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Terfasilitasinya Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dalam mengidentifikasi pelaksanaan keterpaduan program bidang infrastruktur permukiman di Kabupaten Aceh Utara. Prinsip dasar RPI-JM Bidang Cipta Karya secara sederhana adalah:

  a. Multi Tahun, yang diwujudkan dalam kerangka waktu 5 (lima) tahun untuk rencana investasi yang disusun.

  b. Multi Sektor, yaitu mencakup sektor/bidang pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pelayanan persampahan, pengembangan sistem pelayanan air limbah, pengembangan sistem drainase, peningkatan kualitas kawasan kumuh dan peremajaan permukiman, penanganan kawasan kumuh, pengembangan kawasan dan ruang terbuka hijau, serta penanggulangan kebakaran dan penataan bangunan gedung.

  c. Multi Sumber Pendanaan, yaitu memadukan sumber pendanaan pemerintah, sumber pendanaan swasta, dan masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah dapat terdiri dari APBN, APBA Provinsi, APBK, sedangkan dana swasta dapat berupa Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Coorporate Social

  Responsibility (CSR). Masyarakat dapat berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, antara lain dalam bentuk barang dan jasa.

  d. Multi Stakeholder, yaitu melibatkan masyarakat, pemerintah, dan swasta sebagai pelaku pembangunan dalam proses penyusunan RPI-JM Bidang Cipta Karya maupun pada saat pelaksanaan program.

  e. Partisipatif, yaitu memperhatikan kebutuhan dan kemampuan daerah (Kabupaten dan Provinsi) sesuai karakteristik setempat (bottom-up).

  Dengan 5 (lima) prinsip dasar tersebut, diharapkan kemandirian daerah dapat terwujud, sehingga pembangunan yang efektif dan efisien dapat tercapai. RPI- JM Bidang Cipta Karya bersifat dinamis dan dapat dikaji. yang mencakup multi sektor, multi sumber pendanaan, dan multi stakeholders.

1.3 Kedudukan RPI-JM Bidang Cipta Karya

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI-JM) adalah rencana dan program pembangunan infrastruktur tahunan dalam periode tiga hingga lima tahun, yang mensinkronkan kegiatan pembangunan infrastruktur, baik yang dilaksanakan dan dibiayai pemerintah, pemerintah daerah, maupun oleh masyarakat/dunia usaha. Khusus untuk Bidang Cipta Karya, rencana dan program pembangunan infrastruktur yang terdapat pada RPI-JM dioperasionalkan melalui RPI-JM Bidang Cipta Karya, untuk selanjutnya dilaksanakan pembangunannya oleh seluruh pelaku pembangunan Bidang Cipta Karya. RPI-JM Bidang Cipta Karya dan dokumen perencanaan pembangunan di daerah, bahwa arahan kebijakan, rencana, dan indikasi program terkait khusus untuk Bidang Cipta Karya yang tercantum pada Qanun RTRWK, Perbup RPJMD, RPI-JM Bidang Cipta Karya, dan Perda Bangunan Gedung merupakan acuan dasar integrasi rencana pembangunan permukiman. Integrasi rencana pembangunan permukiman berisikan arahan kebijakan pengembangan permukiman tersebut, untuk selanjutnya diterjemahkan pada rencana induk masing-masing sektor, seperti Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL). Khusus untuk Kawasan Strategis Kabupaten (KSK), yaitu wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial masyarakat, budaya, dan/atau lingkungan, rencana pembangunan infrastruktur permukiman dapat dikembangkan lebih rinci melalui Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK). RTBL KSK berisikan rencana aksi program strategis dalam penanganan kegiatan permukiman dan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya pada kawasan prioritas di perkotaan, dalam hal ini di KSK berdasarkan RTRW Kabupaten Aceh Utara. Seluruh dokumen perencanaan yang ada selanjutnya dioperasionalkan melalui RPI- JM Bidang Cipta Karya, memuat rencana investasi yang melibatkan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dunia usaha, masyarakat, dan bantuan pembiayaan pembangunan lainnya. Seluruh rencana investasi, yang disusun dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial, kelembagaan, serta kapasitas keuangan daerah, kemudian disusun dalam matriks program lima tahunan dan untuk selanjutnya dibagi dalam rencana tahunan (review) setiap tahunnya dalam rangka penyesuaian dengan arahan pembangunan yang ada sesuai dengan kebutuhan daerah.

  Secara Skematis dapat diperlihatkan seperti berikut ini : NAWACITA RENSTRA RENSTRA NASIONAL 2015-2019 RPJMN KEMENPUPR DJCK 2015-2019 2015-2019 PROVINSI PROVINSI PROVINSI GERAKAN NASIONAL RPJMD RENSTRA SKPD RENSTRA CIPTA KARYA/RAD 100-0-100-PROVINSI RPJMD RENSTRA SKPD RPIJM BIDANG

  KAB/KOTA KABUPATEN/ KABUPATEN/ KOTA KOTA CIPTA KARYA MEMORANDUM PROGRAM

1.4 Muatan RPI-JM

  Penyusunan RPI-JM bidang Cipta Karya kabupaten/kota pada dasarnya melibatkan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten. Pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen Cipta Karya, bertindak sebagai pembina. Sedangkan, pemerintah provinsi berperan sebagai fasilitator, dan pemerintah kabupaten merupakan penyusun dari dokumen RPI-JM Bidang Cipta Karya, dalam mekanisme penyusunan RPI-JM Cipta Karya terdapat unit pelaksanaan di Pusat dan Daerah. Pada tingkat pusat dibentuk Satgas RPI-JM/Randal, melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya, yang terdiri dari pejabat yang mewakili Direktorat Bina Program, Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Tata Bangunan dan Lingkungan, Direktortat Pengembangan Air Minum, Direktorat Pengembangan a. Kelengkapan Dokumen Penilaian kelengkapan dokumen dilihat dari legalisasi dokumen RPI-JM oleh Bupati, dan outline dokumen yang sesuai dengan buku pedoman penyusunan RPI-JM. Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota dan Kawasan Penilaian terhadap kelayakan rencana dilihat dari keterpaduan strategi yang tertuang pada dokumen perencanaan pembangunan nasional (RPJPN, RPJMN, peraturan perundangan Bidang Cipta Karya), perencanaan spasial (RTRWN, RTR Pulau, RTRWP, RTRW KSN, dan RTRW Kabupaten), dan perencanaan pengembangan kawasan khusus (MP3EI dan KEK).

  b. Kelayakan Program Penilaian terhadap kelayakan program dalam rencana program investasi sektor pengembangan permukiman, rencana program investasi sektor PBL, rencana program investasi sektor PLP, rencana program investasi sektor SPAM.

  PLP, dan Sekretariat Ditjen Cipta Karya. Untuk kemudahan komunikasi dan koordinasi, pada struktur Satgas terdapat juga Koordinator Wilayah. Pada tingkat provinsi, dibentuk satgas RPI-JM yang berfungsi memfasilitasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten dalam penyusunan RPI-JM. Satgas Provinsi dapat dibentuk melalui SK Gubernur/Sekda. Adapun anggotanya terdiri dari unsur Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD terkait pembangunan Cipta Karya, dan Satker-Satker Cipta Karya Provinsi. Sementara di tingkat kabupaten, dibentuk satgas RPI-JM Kabupaten Aceh Utara yang bertugas menyusun RPI-JM. Satgas dibentuk dengan SK Bupati dengan anggota terdiri dari unsur Bappeda, Dinas Cipta Karya, SKPD terkait pembangunan Cipta Karya, dan PDAM. Kelayakan suatu dokumen RPI-JM Bidang Cipta Karya perlu dinilai untuk meningkatkan kualitas substansi dokumen tersebut. Penilaian kelayakan tersebut menggunakan metode skoring, dimana masing

  • – masing kriteria kelayakan telah ditetapkan bobot/nilainya. Indikator Penilaian Dokumen RPI-JM dinilai dari beberapa kriteria yaitu:

  c. Kelayakan Lingkungan dan Sosial Penilaian terkait aspek perlindungan sosial dan lingkungan dalam pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya.

d. Kelayakan Pendanaan

  Penilaian kelayakan dan kesesuaian anggaran untuk program/kegiatan RPI-JM serta pemanfaatan multi sumber pendanaan.

  e. Kelayakan Kelembagaan Penilaian kelayakan kelembagaan dilihat dari kesiapan kelembagaan untuk menyusun dan mengelola implementasi RPI- JM di daerah.

  f. Matriks Program Penilaian kelayakan kegiatan dilihat dari penetapan prioritas program dan matriks program berdasarkan entitas yang tertuang dalam RPI-JM Bidang Cipta Karya

  Dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Aceh Utara terdiri 8 (delapan) bab yaitu:

Bab 1 Pendahuluan Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan RPI- JM Bidang Cipta Karya, serta muatan RPI-JM Bidang Cipta Karya. Bab 2 Profil Kabupaten / Kota Bagian ini membahas mengenai wilayah administrasi, potensi wilayah, demografi dan urbanisasi, serta isu strategis Kabupaten/Kota. Bab 3 Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya Pada bab ini berisi arahan kebijakan pembangunan Bidang Cipta Karya dan rencana strategis infrastruktur Bidang Cipta Karya. Bab 4 Analisis Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan Pada bagian ini membahas tentang analisis sosial, ekonomi, dan lingkungan antara lain Kajian Lingkungan Hidup Strategi (KLHS) dan analisis kemiskinan.

  Bab 5 Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya Bagian ini membahas mengenai kebutuhan investasi, potensi pendanaan, dan alternatif pendanaan. Bab 6 Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten/Kota Bagian ini membahas mengenai kerangka kelembagaan dan kerangka regulasi yang ada di kabupaten/kota. Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya Bagian ini membahas mengenai rencana program investasi infrastruktur Bidang Cipta Karya untuk masing-masing sektor, yaitu sektor Pengembangan Kawasan Permukiman, Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengembangan SPAM, dan Pengembangan PLP. Pada setiap sektor dijelaskan kondisi eksisting, analisis

  kebutuhan, serta usulan kebutuhan program dan pendanaan masing-masing sektor.

  Bab 8 Memorandum Program Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Pada bab ini berisi mengenai matriks program investasi RPIJM Kabupaten/Kota dan matriks keterpaduan program pada kawasan prioritas Kabupaten/Kota.