AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG (2). docx

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Akuntansi Perusahaan Dagang
Akuntansi Perusahaan Dagang (APD) adalah perusahaan yang kegiatannya menjual barang dagangan
tanpa adanya proses produksi. Secara umum, perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan
utamanya membeli, menyimpan dan menjual kembali barang dagang tanpa memberikan nilai tambah
terhadapnya. Nilai tambah berupa mengolah atau mengubah bentuk atau sifat barang, sedemikian rupa
sehingga mempunyai nilai jual yang tinggi.
Perusahaan dagang, dalam kegiatan operasionalnya memperoleh pendapatan, namun pendapatan yang
diperoleh berasal dari transaksi jual beli barang. Perusahaan dagang memiliki kegiatan utama dengan
memperjualbelikan barang dagangannya berupa bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi.
Selain dari itu, barang yang diperdagangkan berupa hasil pertanian, perkebunan, hasil hutan, dan barang
hasil industri pengolahan (manufacture).

Proses produksi adalah pengolahan barang mentah menjadi barang jadi.
Kegiatan yang ada di perusahaan dagang :
1. Pembelian
2. Penjualan
3. Pengeluaran Kas
4. Penerimaan Kas
Syarat-syarat jual beli :



Loko Gudang : Pada syarat jual beli ini, pembeli harus menganggung biaya pengiriman barang
dari gudang penjual ke gudang pembeli.



Franco Gudang : Kebalikannya syarat jual beli loko gudang, pada syarat jual beli ini, penjual
menanggung biaya pengiriman barang sampai ke gudang pembeli.



Free on board : adalah syarat jual beli yang membebankan biaya pengiriman barang kepada
pembeli dari luar negeri. Biaya pengiriman barangnya meliputi biaya dari pelabuhan muat penjual

sampai ke pelabuhan penerima yang digunakan oleh si pembeli. Penjual di dalam negeri, dalam
hal ini Indonesia, hanya menanggung biaya pengangkutan sampai ke pelabuhan muatnya saja.


Cost, Freight, and Insurance : dalah syarat jual beli dimana penjual harus menanggung biaya
pengiriman barang dan asuransi kerugian atas barang yang dikirim.


Dua Jenis Potongan :
1. Potongan Tunai : diberikan kepada pembeli karena melakukan pembelian secara tunai. Potongan
tunai ini lazimnya dikaitkan dengan ketentuan pembayaran seperti misalnya 2/10,n/30. Artinya,
perusahaan yang membayar dalam jangka waktu tertentu, 10 hari dalam contoh ini, dianggap
membayar secara tunai sehingga diberi potongan tunai ini.
2. Potongan dagang (trade discount); diberikan kepada pelanggan karena membeli banyak BD.
Potongan dagang ini langsung dikurangkan dari harga sehingga tidak perlu akun tersendiri di
akuntansinya.Potongan dagang ini diberikan jika pelanggan membeli dalam kuantitas yang
banyak. Lazimnya dipotongkan dari daftar harga (price list) BD. Akuntansi mencatat harga
sesungguhnya yang disepakati oleh pembeli dan penjual. Oleh karenanya, potongan dagang ini
bukan sebagai pengurang harga beli BD. Dengan kata lain, harga beli BD yang dicatat akuntansi
adalah harga setelah dikurangi potongan dagang.
Buku harian khusus yang ada dalam perusahaan dagang :
1. Buku Harian Penjualan : digunakan untuk mencatat penjualan secara kredit
2. Buku Harian Pembelian : digunakan untuk mencatat pembelian secara kredit.
3. Buku Harian Penerimaan Kas : digunakan untuk mencatat penjualan tunai dan penerimaan
tagihan.
4. Buku Pengeluaran Kas : digunakan untuk mencatat pembelian tunai dan pembayarn hutang
Karakteristik Akuntansi Perusahaan Dagang

Usaha dagang/ perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan usahanya membeli barang dagang
atau dijual kembali tanpa merubah bentuknya, meskipun ada perubahan hanya sebatas pada pengemasan /
pengepakan,

sehingga

tidak

ada

proses

berikutnya.

Penghasilan perusahaan dagang bersumber dari hasil penjualan barang sehingga pendapatan perusahaan
dagang dari penjualan dikurangi harga pokok penjualan.
Ciri khusus dari perusahaan dagang adalah membeli/pembelian, pengeluaran uang, menjual/penjualan dan
penerimaan uang.
Transaksi yang terjadi dalam perusahaan dagang sama dengan tansaksi yang terdapat pada perusahaan
1.


jasa hanya ditambah adanya transaksi:
Pembelian barang dagang yang melibatkan akun-akun: pembelian, retur pembelian dan pengurangan

2.

harga; potongan pembelian; dan biaya angkut pembelian.
Penjualan barang dagang dengan melibatkan akun-akun: penjualan; retur penjualan dan pengurangan
harga; potongan penjualan, dan beban angkut penjualan
Syarat pembayaran ialah syarat yang berhubungan dengan adanya potongan tunai maupun jangka waktu
kredit. Syarat penyerahan ialah berhubungan dengan biaya pengiriman yang menanggung pembelian atau

1.

penjual.
FOB shipping point/ frangko gudang pembeli, artinya semua biaya pengiriman menjadi tanggungan

2.

pembeli sejak dari gudang penjual sampai dengan gudang pembeli

FOB destination point/ fangko gudang penjual, artinya semua biaya pengiriman menjadi tanggungan
penjual sejak dari gudang penjual sampai dengan gudang pembeli
Ada 2 metode yang dapat digunakan untuk mencatat transaksi khusus perusahaan dagang kedalam jurnal,

1.

yaitu :
metode fisik/periodic, yaitu cara mencatat nilai persediaan barang dagang secara periodik pada
setiapakhir

periode

dengan

cara

mengadakan

inventarisasi


secara

fisik.

kebaikannya:
a)
menghemat biaya administrasi
b)
menghemat pekerjaan
keburukan:
a)
b)
2.

tidak dapat mengetahui nilai persediaan barang pada setiap saat
untuk mengetahui nilai persediaan harus melakukan investasi secara fisik
Metode perpetual/terus-menerus, yaitu cara mencatat nilai persediaan barang dagangan yang dilakukan
secara terus menerus setia terjadi transaksi yang menyangkut persediaan barang dagangan, baik pada
waktu


a)
b)

membeli

maupun

menjual.

kebaikannya:
dapat mengetahui nilai barang setiap saat
untuk menetaokan nilai persediaan akhir barang dagangan, tinggal melihat catatan tidak perlu
mengadakan investasi secara fisik
keburukannya:

a)
b)

kurang menghemat biaya administrasi
pekerja lebih banyak dibanding metode fisik

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang dagangan dari pemasok dan menjualnya
kembali kepada pelanggan tanpa diproses terlebih dahulu atau tanpa diubah bentuknya. Bentuk
perusahaan dagang antara lain supermarket, penyalur atau distributor, retailer, dan pengecer.
Ciri – ciri perusahaan dagang yaitu sebagai berikut :

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Perusahaan dagang membeli barang dagangan untuk dijual kembali kepada pelanggan
Barang dagangan yang dibeli tidak diproses terlebih dahulu sebelum dijual kepada pelanggan
Dalam menghasilkan pendapatan, dilakukan transaksi pembelian dan penjualan barang dagangan
Penjualan merupakan pendapatan untuk perusahaan dagang
Biaya untuk memperoleh barang dagangan dilaporkan sebagai harga pokok penjualan
Barang dagangan yang belum terjual disebut persediaan barang dagangan yang dilaporkan sebagai
aktiva lancar dalam neraca
Rekening khusus perusahaan dagang yaitu Rekening yang digunakan pada perusahaan dagang, yang

berkaitan dengan pembelian dan penjualan barang dagangan.
Hal ini terlihat secara khusus pada rekening yang digunakan pada perusahaan dagang antara lain rekening
pembelian, persediaan barang dagangan, retur pembelian dan pengurangan harga, serta potongan
pembelian.

a.

Pembelian ( purchases), rekening ini digunakan untuk mencatat semua transaksi yang berkaitan
dengan pembelian barang dagangan baik secara tunai maupun kredit, apabila perusahaan menggunakan

metode pencatatan persediaan barang dengan metode fisik atau periodik.
b.
Persediaan barang ( inventory ), rekening ini digunakan untuk mencatat semua transaksi yang
berkaitan dengan pembelian barang dagangan baik secara tunai maupun kredit, apabila perusahaan
menggunakan metode perpetual atau terus - menerus.

c.

Retur pembelian dan pengurangan harga ( purchases return and allowances ), rekening ini
digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan pengembalian barang yang telah dibeli tetapi


d.

dikembalikan karena barang tidak sesuai dengan yang dipesan atau barang tersebut rusak.
Potongan pembelian ( purchases discount ), rekening ini digunakan untuk mencatat transaksi yang
terjadi karena ada potongan pembelian.
Perusahaan ( penjual ) sering menerapkan istilah termin pembayaran. Adapun syarat penjualan ( termin
pembayaran ), antara lain :

1)

2/10, n/30 artinya diberikan potongan sebesar 2% dari harga faktur jika pembayaran dilakukan
dalam tempo 10 hari sejak tanggal faktur dan jika pembayaran dilakukan setelah periode tersebut (10
hari) maka pembayaran harus dilakukan secara penuh (nominal faktur) dengan batas waktu 30 hari sejak

2)

tanggal faktur.
n/15, EOM artinya jumlah rupiah dan harga faktur penjualan harus dibayar 15 hari sesudah akhir bulan


3)

( End Of Month ) dibuatnya faktur.
EOM ( End Of Month ), artinya faktur tersebut harus dilunasi paling lambat pada akhir bulan

4)

pembelian.
C.O.D ( Cash On Delivery ), artinya harga barang yang dibeli harus dibayar sebesar harga faktur pada
saat barang dikirim dan diterima pembeli.
Beban angkut pembelian (freight-in), merupakan beban yang harus ditanggung pembeli pada saat
pembelian barang dagangan dilakukan. Beban angkut pembelian ini akan menambah harga
perolehan/harga pokok barang dagangan. Adanya beban agkut pembelian ini tergantung pada syarat
penyerahan barang yang ditentukan oleh penjual. Beberapa syarat penyerahan barang yang biasa
dilakukan sebagai berikut :

1.

Free on Board (FOB) destination point (prangko gudang pembeli), yaitu penjual menanggung
semua ongkos pengiriman barang dagangan tersebut sejak dari gudang penjual sampai barang dagangan

2.

ada digudang pembeli.
Penjualan (sales ), rekening ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan baik

3.

secara tunai maupun kredit.
Retur penjualan dan pengurangan harga (sales return and allowances), rekening ini digunakan
untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan pengembalian barang yang telah dijual tetapi

4.

dikembalikan oleh pembeli karena barang tidak sesuai dengan yang dipesan atau barang tersebut rusak.
Potongan penjualan (sales discount), rekening ini digunakan untuk mencatat transaksi yang terjadi

5.

karena ada potongan penjualan.
Beban angkut penjualan (freight-out), rekening ini digunakan untuk mencatat setiap transaksi
penjualan apabila dalam jual beli, penjual yang menanggung beban tersebut.
Siklus akuntansi perusahaan dagang terdiri dari berikut :

1.
a.
b.
c.
2.
a.
b.
c.
3.
a.

Tahap pencatatan
Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi
Pencatatan dalam jurnal
Pemindahan bukuan ke buku besar
Tahap pengikhtisaran
Pembuatan neraca saldo
Pembuatan jurnal penyesuaian
Pembuatan neraca lajur
Tahap Pelaporan
Penghitungan harga pokok penjualan (HPP)

b.
c.
d.
e.

Pembuatan laporan keuangan
Pembuatan jurnal pembalik
Jurnal penutup
Pembuatan Neraca Saldo setelah penutup
Metode pencatatan persediaan

a.

Metode fisik yaitu Metode pencatatan persediaan secara fisik biasa disebut juga dengan sistem
periodic, karena untuk menentukan nilai atau harga pokok persediaan barang dagangan di akhir periode
akuntansi harus dilakukan penghitungan secara fisik (stock opname) di gudang tempat menyimpan barang

yang bersangkutan untuk mengetahui besarnya persediaan barang dagangan pada akhir periode.
b.
Metode perpetual Metode ini disebut perpetual atau terus – menerus (continue) karena aliran barang
dagangan dapat diikuti secara terus – menerus setiap saat. Pembelian dan penjualan ( pengeluaran )
barang dicatat secara langsung di rekening persediaan pada saat terjadinya transaksi.Prev Menu
Jurnal Khusus Untuk menghemat waktu dan memudahkan pembagian pekerjaan, maka dirancanglah
suatu sistem pencatatan transaksi yang khusus untuk itu , yaitu jurnal khusus.
Jurnal Khusus
Jurnal khusus adalah jurnal yang dirancang secara khusus untuk mencatat transaksi yang bersifat sama
dan sering terjadi atau berulang ulang, dengan tujuan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien, karena
setiap hari terjadi transaksi yang relatif banyak.
Jurnal khusus yang biasa digunakan dalam akuntansi perusahaan dagang terdiri atas 4 macam, yaitu :
1.

Jurnal penerimaan kas (cash receipt journal ), adalah buku jurnal yang digunakan untuk mencatat
semua transaksi penerimaan uang atau uang tunai. Transaksi yang dicatat dalam jurnal penerimaan kas

a)
b)
c)
d)
2.

sebagai berikut :
Penjualan
Penerimaan pelunasan piutang
Penerimaan pendapatan
Retur pembelian secara tunai
Jurnal pengeluaran kas (cash payment journal), adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat semua
transaksi pengeluaran uang kas/pembayaran uang tunai. Transaksi yang dicatat dal jurnal pengeluaran kas

a)
b)
c)
d)
e)
3.

sebagai berikut :
Pembelian secara tunai
Pembayaran atau pelunasan utang dagang
Pembayaran beban – beban
Retur penjualan secara tunai
Pengambilan uang tunai untuk pribadi
Jurnal pembelian (purchases journal), adalah buku jurnal yang digunakan untuk mencatat semua
transaksi pembelian secara kredit, baik pembelian barang dagangan maupun bukan barang dagangan.
Transaksi yang dicatat yaitu sebagai berikut :

a)
b)
4.

Pembelian barang dagangan secara kredit
Pembelian perlengkapan, peralatan, dan aktiva lain secara kredit Next
Jurnal penjualan (sales journal), adalah buku jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi
penjualan barang dagangan secara kredit.
Jurnal Umum
Jurnal Umum (general journal) adalah buku jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang
tidak dapat dicatat dalam keempat jurnal khusus yang ada. Transaksi yang dicatat dalam jurnal umum
sebagai berikut :

1.
2.
3.
4.
5.

Transaksi lain yang tidak dapat dicatat dalam jurnal khusus, misalnya retur pembelian/penjualan kredit,
perubahan utang atau piutang menjadi wesel dan lain-lain.
Ayat jurnal penyesuaian
Ayat jurnal koreksi (adjustment entry)
Jurnal penutup (correcting entry)
Jurnal pembalik (reversing entry)
Laporan Keuangan
Laporan keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari akuntansi yang merupakan suatu ringkasan
transaksi keuangan.Tujuan penyusunan yaitu :

1.
2.
3.
4.

Menyelidiki informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi para
pemakai informasi laporan tersebut.
Memenuhi kebutuhan para pemakai akuntansi
Menunjukkan hal-hal yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam kegiatan ekonominya
Mempertanggung jawabkan atas sumber daya yang dipercayakan.
Laporan Laba/Rugi
Laporan laba/rugi merupakan laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan beban suatu perusahaan
selama periode tertentu. Jika pendapatan lebih besar dari pada beban maka perusahaan memperoleh
laba. Sebaliknya, jika pendapatan lebih kecil daripada beban, perusahaan menderita kerugian. Laporan
Laba rugi tersebut dapat dari penjumlahan pendapatan di (pendapatan penjualan dan pendapatan lainnya)
dan pengurangan harga pokok penjualan serta beban-beban (beban operasional dan beban
nonoperasional) dalam suatu perode akuntansi.
Laporan laba rugi/atau perhitungan laba/rugi dapat disajikan dalam dua bentuk sebagai berikut :

a.

Bentuk Langsung (single step) Penyajian laporan laba/rugi dengan bentuk single step dilakukan
dengan menjumlahkan semua pendapatan menjadi satu, demikian pula bebannya. Setelah itu dicari

b.

selisihnya untuk mengetahui laba/rugi
Bentuk bertahap (multiple step) Penyajian laporan laba/rugi dengan bentuk multiple step dilakukan
dengan memisahkan antara pendapatan usaha diluar usaha,serta memisahkan pula antara beban usaha dan
beban luar usaha. Setelah itu mencari selisihnya sehingga akan iperoleh laba atau rugi bersih usaha.

Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal, yaitu laporan keuangan yang mana mengungkapkan perubahan ekuitas atau
modal yang terjadi pada akhir periode akuntansi. Hal-hal yang perlu dimasukkan dalam laporan ini adalah
posisi modal awal, laba atau rugi usaha, pengambilan prive atau laba yang dibagikan dan posisi akhir
Laporan Neraca
Neraca adalah daftar aktiva atau harta, kewajiban, dan modal perusahaan pada suatu periode tertentu.
Penyusunan laporan neraca pada perusahaan dagang pada dasarnya sama dengan penyusunan neraca pada
perusahaan jasa.
Setelah semua transaksi dicatat kedalam jurnal khusus, dan sebelum posting dilakukan, terlebih dahulu
harus dibuat rekapitulasi jurnal khusus. Rekapitulasi jurnal khusus adalah penjumlahan secara
keseluruhan angka-angka yang ada pada setiap kolom jurnal khusus, juga menetapkan perkiraanperkiraan yang dikelompok di debet ataupun kredit sebelum dipindahkan ke buku besar utama.
Rekapitulasi jurnal khusus merupakan daftar yang disusun untuk memudahkan proses posting ke buku
besar.

Daftar

rekapitulasi

terdiri

atas

daftar

rekapitulasi

jurnal

penjualan/pembelian,

jurnalpeneriamaan/pengeluaran kas dan jurnal umum.
Buku Besar Pembantu
Buku besar pembantu digunakan untuk mencatat data lain disamping data yang terdapat dalam buku besar
yang merinci lebih lanjut data dalam salah satu akun. Akun di buku besar yang mempunyai buku
pembantu disebut akun unduk atau akun pengendali (controlling account). Buku besar pembantu yang
digunakan dalam perusahaan dagang adalah buku besar pembantu piutang atau disebut buku piutang
(account receiveanle subsidiary ledger) dan buku besar pembantu utang yang disebut buku utuang
(account payablesubsidiary ledger).
Buku Besar
Buku besar (ledger) adalah kumpulan rekening – rekening yang saling berhubungan dan merupakan salah
satu kesatuan. Posting adalah proses memindahkan catatan dari jurnal ke buku besar. Langkah – langkah
melakukan posting yaitu :
1.
2.

Menutup jurnal khusus dengan cara menjumlahkan angka kedalam kolom perkiraan
Memindahkan kedalam buku besar dari hasil penjumlahan tersebut, baik sebelah debet maupun sebelaha

kredit.
3.
Mengisi kolom ref pada jurnal khusus dengan memberi tanda centang.
4. Tanggal posting yang diugunakan
5.
Bentuk buku besarnya sama dengan buku besar yang ada.
HPP

Penghitungan harga pokok penjualan dibuat pada akhirperiode akuntansi, yaitu pada waktu disusun
laporan keuangan. Penyajian harga pokok penjualan ini dapat dibuat secara terpisah dari laporan laba
rugi. Penghitungan harga pokok penjualan ini sangat penting bagi perusahaan untuk menentukan laba atau
rugi. Jika harga jual barang dagangan lebih besar dari harga pokoknya, maka perusahaan akan mendapat
laba. Sebaliknya, jika harga jual lebih rendah dari pada harga pokoknya, maka perusahaan akan
mengalami kerugian.

Neraca Saldo
Neraca Saldo (trial balance) adalah daftar saldo setiap akun yang ada dalam buku besar pada suatu waktu
tertentu. Fungsi neraca saldo, diantaranya untuk membuktikan keseimbangan jumlah debet dan kredit
serta menguji kebenarannya. Tujuan pembuatan neraca saldo yaitu :
a.
b.

Untuk menguji kesamaan debet dan kredit dalam akun buku besar
Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan
AJP
Jurnal penyesuaian (adjusting entry) adalah jurnal untuk mengadakan penyesuaian catatan-catatan dengan
keadaan atau fakta yang sebenarnya pada akhir periode. Tujuaannya agar setip perkiraan riil dan perkiraan
nominal dapat menunjukkan besarnya harta, utang, modal, pendapatan, dan beban yang sebenarnya dan
seharusnya diakui pada akhir periode.
Ada dua metode yang digunakan yaitu :

a.
b.

Metode ikhtisar laba rugi
Metode pendekatan harga pokok penjualan
Neraca Lajur
Neraca lajur/kertas kerja (worksheet) Neraca lajur merupakan alat bantu untuk memepermudah
penyusunan laporan keuangan suatu perusahaan. Dalam neraca lajur terdiri atas kolom – kolom yaitu
akun, nama akun,neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca saldo disesuaikan, laporan laba rugi dan neraca.
Tujuan pembuatan neraca lajur/kertas kerja yaitu:

a.

Memudahkan penyusunan laporan keuangan

b.

Meringkas dan mengelompokkan data dari neraca saldo dan data penyesuaian

c.

Mempermudah menemukan kesalahan dalam jurnal penyesuaian
Potongan Harga

Dalam transaksi jual beli, pihak penjual sering memberikan potongan atas harga barang yang telah
ditetapkan yang disebut “rabat”. Dalam akuntansi, potongan ini tidak dicatat karena nilai transaksi yang
diakui adalah jumlah akhir yang tercantum dalam faktur.
b. Syarat Penyerahan Barang
Syarat penyerahan barang berkaitan dengan berpindahnya hak milik atas barang yang diperjualbelikan
dan menyangkut ketentuan siapa yang harus menanggung biaya pengangkutan. Syarat-syarat penyerahan
barang tersebut antara lain:
1) Free on Board (f.o.b)
Pada syarat penyerahan barang ini, pembeli di luar negeri menanggung biaya pengiriman dari pelabuhan
muat penjual sampai dengan pelabuhan penerima yang digunakan oleh pembeli. Penjual di dalam negeri
(Indonesia) hanya menanggung biaya pengangkutan sampai dengan pelabuhan muatnya.
2) Loko Gudang
Syarat penyerahan barang ini, pembeli menanggung biaya pengiriman barang dari gudang penjual sampai
ke gudangnya sendiri. Bagi penjual begitu barang telah dipindahkan ke truk milik pembeli untuk
mengangkut barang tersebut, maka penjualan dapat diakui dan dicatat dalam pembukuan. Begitu pula
bagi pembeli, pada saat itu pembelian dapat diakui dan dicatat dalam pembukuan.
3) Franko Gudang
Pada syarat ini, penjual menanggung biaya pengiriman sampai ke gudang pembeli. Penjualan baru diakui
bila barang telah sampai di gudang pembeli.
4) Cost Freight and Insurance (c.i.f)
Pada syarat ini, penjual harus menanggung biaya pengiriman (pengangkutan) dan asuransi kerugian atas
barang tersebut. Catatan: syarat penyerahan barang f.o.b dan c.i.f ini berlaku untuk perdagangan luar
negeri.
5) Cost and Freight (c & f)
c & f merupakan syarat penyerahan barang yang menyatakan bahwa semua biaya angkut sampai dengan
tempat penyerahan barang menjadi tanggungan penjual.
6) Cost, Insurance Freight, Inclusive Commision (c.i.f.i.c)
c.i.f.i.c artinya semua biaya pengangkutan barang, premi, asuransi, termasuk komisi menjadi tanggungan
penjual.
7) Free At Quay (f.a.q)
f.a.q artinya penjual menanggung semua ongkos-ongkos pengiriman hingga barang sampai ke pelabuhan
pembeli, termasuk ongkos bongkar dari kapal.
8) Free Along Side (f.a.s)
f.a.s artinya penjual bertanggung jawab atas biaya dan risiko pengiriman barang hanya sampai di samping
kapal pembeli, setelah itu biaya dan risiko menjadi tanggung jawab pembeli.
c. Syarat Pembayaran
Dalam kegiatan jual beli barang dagangan, pembeli dan penjual menentukan syarat-syarat pembayaran
sehingga terjadi kesepakatan harga. Syarat pembayaran berkaitan dengan jangka kredit dan besarnya

jumlah yang harus dibayar oleh si pembeli. Macam-macam syarat pembayaran yang terdapat dalam
perdagangan barang sebagai berikut.
1) Tunai (Cash)
Dalam syarat pembayaran ini, pembayaran dilakukan setelah penyerahan barang terjadi, dan jumlah yang
dibayar adalah jumlah akhir yang tertera dalam faktur.
2) Kredit
Syarat pembayaran secara kredit berarti pembayaran barang yang dibeli dapat dilakukan beberapa waktu
setelah barang diterima biasanya 1 sampai 3 bulan. Beberapa syarat pembayaran dalam jual beli secara
kredit antara lain:
a) n/30
Dalam syarat ini, pembayaran dilakukan paling lambat 30 hari setelah penyerahan barang terjadi, dan
jumlah yang dibayar adalah jumlah akhir yang tertera dalam faktur.
b) EOM (end of month)
Dalam syarat pembayaran ini, pembayaran dilakukan paling lambat pada akhir bulan setelah penyerahan
barang terjadi, dengan tidak memperoleh potongan.
c) 2/10, n/30
Dalam syarat ini pembayaran harus dilakukan paling lambat 30 hari setelah penyerahan barang terjadi,
dan jumlah yang dibayar adalah jumlah akhir yang tertera dalam faktur. Namun jika pembayaran
dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 10 hari sejak penyerahan barang terjadi, maka yang dibayar
adalah jumlah akhir yang tertera dalam faktur dikurangi potongan sebesar 2%.
Penjual kadang-kadang menerapkan syarat pembayaran 2/10, n/30 maksudnya untuk memberikan
perangsang bagi pembeli untuk mempercepat pembayaran. Pembayaran barang dagangan dengan segera
merupakan keinginan penjual karena tidak mengandung risiko. Sedangkan penjualan kredit mengandung
risiko tidak tertagihnya piutang. Jadi harga barang yang dibayar secara kredit akan lebih mahal daripada
pembayaran dilakukan secara tunai
d) n/10 EOM
Syarat pembayaran ini maksudnya harga netto faktur harus dibayar pembeli paling lambat 10 hari sesudah
akhir bulan dengan tidak memperoleh potongan.
Metode Pencatatan Persediaan

Metode Pencatatan Persediaan
Dalam sebuah perusahaan, persediaan akan mempengaruhi neraca maupun laporan laba rugi. Dalam
neraca perusahaan dagang, persediaan pada umumnya merupakan nilai yang paling signifikan dalam aset
lancar. Dalam laporan laba rugi, persediaan bersifat penting dalam menentukan hasil operasi perusahaan
dalam periode tertentu. Metode pencatatan persediaan pada dasarnya dibedakan menjadi dua, yaitu
metode periodik (sistem fisik) dan metode perpetual.
A.

Metode Fisik (sistem periodik)

Selama ini, metode pencatatan yang dipelajari untuk persediaan barang dagang, dapat di ikhtisarkan
sebagai berikut :
Disediakan satu akun yang disebut Persediaan Barang Dagang dalam buku besar perusahaan. Akun ini
digunakan untuk mencatat persediaan barang dagang yang ada di awal dan akhir periode. Persediaan
barang dagang yang ada di awal dan akhir periode itu sendiri ditentukan dengan jalan melakukan
perhitungan fisik terhadapnya. Pencatatan untuk persediaan awal dan akhir dilakukan dengan membuat
jurnal penyesuaian. Akun lawan untuk jurnal penyesuaian persediaan adalah Ikhtisar Laba Rugi.
Disediakan satu set akun yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi pembelian barang dagang
serta transaksi-transaksi lain yang berhubungan dengannya. Misalnya, transpor pembelian, potongan
pembelian serta pembelian retur dan pengurangan harga. Saldo dari set akun ini bila digabungkan akan
merupakan pembelian bersih.
Harga pokok penjualan selama periode tertentu dihitung dengan menggunakan secara berikut :
Persediaan barang dagang pada awal periode
+
Pembelian bersih selama periode
=
Persediaan tersedia dijual
Persediaan pada akhir periode
=
Harga pokok penjualan
Sistem pencatatam ini disebut sistem periodik (periodic method). Metode pencatatan lain untuk
persediaan adalah yang disebut metode perpetual atau metode saldo permanen (perpetual method) yang
diterangkan sebagai berikut.
B.

Metode saldo permanen (perpetual method)

Dalam sistem saldo permanen tidak disediakan akun pembelian dan akun-akun lain yang berhubungan
dengannya. Pembelian barang dagang langsung dicatat ke akun persediaan. Harga pokok penjualan tidak
dihitung secara periodik, tetapi dihitung dan dicatat setiap kali terjadi transaksi. Untuk ini, dibuat satu
akun tersendiri yaitu: Harga pokok penjualan. Akun persediaan barang dagang dalam metode saldo
permanen digunakan untuk mencatat persediaan yang ada di awal periode, pembelian yang dilakukan
selama periode,penjualan yang dilakukan semala periode dan persediaan yang ada di akhir periode.
Misalnya, apabila pada tanggal 14 Januari 200A terdapat pembelian tunai barang A sebanyak 1.000 unit
dengan harga Rp 50 per unit maka ayat jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :

(D)
(K)

Persediaan barang dagang
Bank/Kas
50.000

50.000

Apabila digunakan metode periodik, sisi debit dari ayat jurnal tersebut di atas adalah akun: Pembelian.
Apabila terjadi penjualan, maka pengurangan persediaan yang diakibatkan langsung dicatat.
Pengurangan persediaan ini, pada hakikatnya merupakan penambahan harga pokok penjualan, yang
nilainya ditentukan oleh metode penetapan harga pokok yang dipakai. Anggaplah bahwa pada tanggal 15
Januari 200A terjadi penjualan tunai barang A sebanyak 800 unit dengan harga jual Rp 75 per unit. Untuk
sementara anggaplah barang-barang yang dijual adalah barang-barang yang dibeli pada tanggal 14 Januari
200A tersebut di atas. Ayat jurnal untuk mencatat penjualan jadi tampak seperti terlihat sebagai berikut :
(1)
(D) Bank/Kas 60.000
(K)
Penjualan
60.000
(2)
(D)
(K)

Harga pokok penjualan 50.000
Persediaan barang dagang
50.000

Dapat dilihat bahwa dalam sistem periodik ayat jurnal (2) tersebut di atas tidak dibuat. Harga pokok
penjualan dalam sistem periodik dihitung secara berkala pada akhir periode akuntansi, bukan pada setiap
terjadi penjualan. Ayat jurnal (1) merupakan ayat jurnal yang biasa dibuat untuk penjualan. Ayat jurnal
ini dibuat baik pada sistem periodik maupun saldo permanen.
Kartu stok
Dalam metode saldo permanen setiap jenis barang dibuatkan satu catatan tersendiri yang disebut kartu
stok atau kartu persediaan (stock card). Kumpulan dari kartu stok, untuk semua jenis barang yang ada,
disebut buku stok atau buku persediaan. Ada tiga hal yang dicatat dalam kartu stok, yaitu penambahan,
pengurangan dan saldo yang ada setelah terjadinya suatu transaksi. Kartu stok menyediakan tiga kolom
untuk hal tersebut. Masing-masing kolom dibagi dalam tiga sub kolom yang berisi: banyaknya unit
(kuantitas), harga pokok/unit dan jumlah (kuantitas dikalikan harga pokok/unit). Tiap transaksi dicatat
kuantitas barangnya, harga pokok/unit jumlah nilainya.
Penambahan dalam kartu stok, biasanya berasal dari pembelian barang dagang. Di samping pembelian,
penambahan dalam kartu stok juga dapat berasal dari penjualan retur. Pengurangan dalam kartu stok,
pada umumnya berasal dari penjualan barang dagang. Pengurangan dapat juga terjadi dari pembelian
retur.

Syarat Penyerahan Barang dan Syarat Pembayaran Barang
Dalam kegiatan pembelian dan penjualan barang dagangan, pihak yang terlibat dalam perdagangan
mengajukan syaratsyarat yang disepakati bersama (pembeli dan penjual), baik syarat penyerahan barang
(pengiriman barang) maupun syarat pembayaran barang (pelunasan jika transaksi dilakukan secara
kredit).
1. Syarat Penyerahan Barang

Ada dua syarat yang dilakukan penjual untuk menyerahkan barang kepada pembeli, yaitu:
a. FOB Shipping Point (franco gudang penjual)
artinya beban angkut barang sejak dari gudang penjual sampai dengan gudang pembeli menjadi tanggung
jawab pembeli. Sehingga syarat ini akan menimbulkan beban angkut pembelian artinya beban angkut
yang timbul akibat pembelian barang dagangan dari penjual.
b. FOB Distinationt Point (franco gudang pembeli)
artinya beban angkut barang sejak dari gudang penjual sampai dengan gudang pembeli menjadi tanggung
jawab penjual. Sehingga syarat ini akan menimbulkan beban angkut penjualan artinya beban angkut yang
timbul akibat penjualan barang dagangan kepada pembeli.
2. Syarat Pembayaran Barang
Dalam perjanjian jual beli barang dagangan terdapat beberapa syarat pembayaran, antara lain sebagai
berikut.
a. Tunai atau kontan
artinya pembayaran dilakukan saat terjadi transaksi, baik secara langsung (dengan uang tunai) maupun
pembayaran dengan cek atau giro bilyet.
b. n/30 (n adalah singkatan dari netto)
artinya pembayaran dilakukan paling lambat 30 hari setelah terjadinya transaksi.
c. n/EOM (End of Month)
artinya pembayaran dilakukan paling lambat akhir bulan.
d. n/10 EOM
artinya pembayaran dilakukan paling lambat 10 hari setelah akhir bulan.
e. 2/10, n/30
artinya bila pembayaran dilakukan dalam waktu kurang atau sama dengan 10 hari setelah tanggal
transaksi, terdapat potongan 2%, jangka waktu kredit 30 hari.
Akun-Akun Khusus dalam Perusahaan Dagang
Dalam perusahaan dagang terdapat akun-akun khusus yang tidak dijumpai pada perusahaan jasa. Akunakun khusus yang biasanya terjadi pada perusahaan dagang antara lain sebagai berikut.
1. Akun pembelian barang adalah akun yang digunakan untuk membeli barang dagangan baik secara tunai
maupun secara kredit, jika pembeliannya secara kredit akan menimbulkan utang dagang.
2. Akun penjualan barang adalah akun yang digunakan untuk menjual barang dagangan, baik secara tunai
maupun secara kredit. Jika penjualannya dilakukan secara kredit, maka akan menimbulkan piutang
dagang.
3. Akun retur pembelian dan pengurangan harga adalah akun yang timbul karena mengembalikan
sebagian barang yang telah dibeli kepada penjual karena rusak atau tidak sesuai dengan pesanan.
4. Akun retur penjualan dan pengurangan harga adalah akun yang timbul karena menerima kembali
sebagian barang yang telah dijual dari pembeli karena rusak atau tidak sesuai dengan pesanan.
5. Akun utang dagang adalah akun yang terjadi karena membeli barang dagangan atau aktiva lain secara
kredit dan melunasi kewajiban atas pembelian secara kredit.
6. Akun piutang dagang adalah akun yang digunakan untuk menjual barang dagangan secara kredit dan
menerima pelunasan piutang atas penjualan secara kredit.
7. Akun potongan pembelian adalah akun yang digunakan untuk mencatat potongan yang diterima
pembeli karena melunasi utang dalam masa potongan.
8. Akun potongan penjualan adalah akun yang digunakan untuk mencatat potongan yang diberikan oleh
penjual karena menerima pelunasan piutang dalam masa potongan.
9. Akun beban angkut pembelian adalah akun yang timbul karena pebayaran beban angkut barang
dagangan yang ditanggung pembeli.
10. Akun beban angkut penjualan adalah akun yang timbul karena pembayaran beban angkut untuk
mengirim barang yang ditanggung oleh penjual.
Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagangan
Pencatatan persediaan barang dagangan dapat dilakukan dengan dua metode yakni metode fisik dan
metode perpetual.

1. Metode fisik atau periodik (Physical Inventory Method)
Metode fisik artinya pencatatan yang berkaitan dengan persediaan barang dagangan yang tidak dilakukan
secara kontinu, sehingga persediaan barang dagangan akhir dihitung secara fisik yang ada di gudang.
2. Metode perpetual atau terus-menerus (Perpetual Inventory Method)
Metode perpetual artinya pencatatan yang berkaitan dengan persediaan barang dagangan yang dilakukan
secara kontinu, sehingga bila terjadi pembelian akan menambah persediaan barang dagangan dan bila
terjadi penjualan akan mengurangi persediaan barang dagangan
PERBEDAAN PERUSAHAAN JASA DAN DAGANG
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang mempunyai kegiatan utama memberikan pelayanan,
kemudahan, dan kenyamanan kepada masyarakat untuk memperlancar aktivitas produksi maupun
konsumsi. Jasa yang dihasilkan bersifat abstrak tapi bisa dirasakan manfaatnya oleh konsumen. Misalnya:
Perusahaan jasa telekomunikasi, transportasi dan asuransi. Sedangkan Akuntansi Perusahaan Dagang
(APD) adalah perusahaan yang kegiatannya menjual barang dagangan tanpa adanya proses produksi.
Secara umum, perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya membeli, menyimpan dan
menjual kembali barang dagang tanpa memberikan nilai tambah terhadapnya. Nilai tambah berupa
mengolah atau mengubah bentuk atau sifat barang, sedemikian rupa sehingga mempunyai nilai jual yang
tinggi.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF KECUKUPAN MODAL ANTARA PERUSAHAAN PERBANKAN MILIK PEMERINTAH DENGAN PERUSAHAAN PERBANKAN MILIK SWASTA DI BURSA EFEK INDONESIA

1 48 18

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PERUBAHAN LABA DI MASA DATANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

18 254 20

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS DAN KATEGORI SEKTOR TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PERUSAHAAN NON MANUFAKTUR YANG LISTED DI BEI

3 54 15

EVALUASI OPTIMALITAS MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN ALAS KAKI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 35 40

PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN YANG TEPATGUNA MENINGKATKAN PANGSA PASAR PADA PERUSAHAAN ROLL KARET UD. SARI ARGO MANDIRI MALANG

6 98 2

ANALISIS YURIDIS TENTANG PENGHAPUSAN ATAS MEREK DAGANG "SINKO" DARI DAFTAR UMUM MEREK OLEH DIREKTORAT JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (Studi Putusan Pengadilan Niaga No. 03/Merek/2001/PN.Jkt.Pst)

0 23 75

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA BAGIAN PELINTINGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK KRETEK DI KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK

0 17 55

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

10 119 78

ANALISIS SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN TAX PLANNING TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN PPH TERUTANG PADA PERUSAHAAN PT. IER (Studi Kasus Pada PT. IER)

16 148 78