Clean Government dan Good Governance
BAPPENAS Clean Government dan Good Governance Clean Government dan Good Governance Policy, Konsep, dan Implementasi Policy, Konsep, dan Implementasi Drs. H. Dadang Solihin, MA g
Direktur Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Bappenas
Loka Karya dan Temu Nasional Wakil Bupati se Indonesia Hotel Twin Plaza-Jakarta, 29 Juli 2008
www.dadangsolihin.com
2 Materi Diskusi Materi Diskusi Materi Diskusi Materi Diskusi
Clean Government UU 28/1999 P l N B ih d B b UU 28/1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN
UU 20/2001 tentang Perubahan atas UU 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
- Bisa bertindak objektif, netral, dan tidak diskriminatif, artinya tidak mendahulukan teman, kerabat, kelompoknya, atau orang-orang yang memiliki uang berkuasa atau punya katebelece yang memiliki uang, berkuasa, atau punya katebelece.
- Pemerintah yang bersih adalah pemerintah yang diisi oleh aparat yang jujur, yang bekerja sesuai dengan tugas yang diembannya, tidak bersedia menerima sogokan, tidak melakukan, dan tidak memperlambat atau mempercepat suatu pekerjaan karena adanya keuntungan yang bisa diperoleh. g y g p
Pergeseran Paradigma: From Government to Governance Apa itu Governance?
G d G Good Governance Stakeholders Troika: Pola Hubungan antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, d M k t dan Masyarakat Proses Perencanaan Manfaat Good Governance Prinsip-prinsip Good Governance Bagaimana Mewujudkan Good Governance? Pengalaman Negara-negara Lain g g g
Clean Government Clean Government Clean Government Clean Government
P i h b ih ( l ) d l h i h • Pemerintah yang bersih (clean government) adalah pemerintah yang aparatnya tidak melakukan praktik KKN (kolusi, korupsi, dan nepotisme).
- Mengingat korupsi di Indonesia terjadi secara sistematik dan meluas sehingga merugikan keuangan negara dan melanggar hak-hak sosial dan ekonomi masyarakat secara luas, maka pemberantasan korupsi perlu dilakukan dengan cara luar biasa. p g
- Pemberantasan tindak pidana korupsi harus dilakukan dengan cara yang khusus, antara lain penerapan sistem pembuktian terbalik yakni pembuktian yang dibebankan kepada terdakwa pembuktian yang dibebankan kepada terdakwa.
www.dadangsolihin.com
sementara aktor di luarnya, hanya dapat disertakan sejauh negara mengijinkannya. y g tiga aktor utama. g j y
Government Governance Memberikan hak ekslusif bagi negara untuk mengatur hal-hal publik, Persoalan-persoalan publik adalah urusan bersama pemerintah, civil society dan dunia usaha sebagai p
Pergeseran Paradigma: Pergeseran Paradigma: From Government to Governance From Government to Governance From Government to Governance From Government to Governance
6 UU 20/2001 ... UU 20/2001 ...
www.dadangsolihin.com
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Tindak pidana KKN tersebut juga dilakukan oleh keluarga, kroni, dan para pengusaha, sehingga merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta membahayakan eksistensi negara.
penyelenggaraan negara yang lebih menguntungkan kelompok tertentu dan memberi peluang tumbuhnya KKN tertentu dan memberi peluang tumbuhnya KKN.
Pemusatan kekuasaan tersebut berdampak negatif di bidang politik Pemusatan kekuasaan tersebut berdampak negatif di bidang politik, ekonomi dan moneter, antara lain terjadinya praktek
Presiden/Mandataris MPR Masyarakat belum sepenuhnya berperan serta dalam menjalankan fungsi kontrol sosial yang efektif terhadap penyelenggaraan negara.
pemusatan kekuasaan, wewenang, dan tanggung jawab pada
Dalam waktu lebih dari 30 tahun, Penyelenggara Negara tidak dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal karena adanya menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal, karena adanya
UU 28/1999 tentang Penyelenggara Negara UU 28/1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN yang Bersih dan Bebas dari KKN yang Bersih dan Bebas dari KKN yang Bersih dan Bebas dari KKN
5 UU 20/2001 tentang UU 20/2001 tentang Perubahan atas UU 31/1999 Perubahan atas UU 31/1999
- Alat bukti yang sah yang berupa petunjuk diperoleh dari
- – keterangan saksi, surat, dan keterangan terdakwa, informasi yang keterangan saksi surat dan keterangan terdakwa informasi yang diucapkan, dikirim, diterima, atau disimpan secara elektronik dengan alat optik atau yang serupa dengan itu tetapi tidak terbatas d d t h b l kt ik ( l t i d t i t h ) pada data penghubung elektronik (electronic data interchange), surat elektronik (e-mail), telegram, teleks, dan faksimili,
- – dan dari dokumen, yakni setiap rekaman data atau informasi yang , y p y g dapat dilihat, dibaca dan atau didengar yang dapat dikeluarkan dengan atau tanpa bantuan suatu sarana, baik yang tertuang di atas kertas benda fisik apapun selain kertas maupun yang atas kertas, benda fisik apapun selain kertas, maupun yang terekam secara elektronik, yang berupa tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, huruf, tanda, angka, atau perforasi yang memiliki makna memiliki makna.
Apa itu Governance? Apa itu Governance? p p Good Governance Good Governance Good Governance Good Governance
Interaksi antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat yang bersendikan transparansi, akuntabilitas, partisipatif, dsb. yang bersendikan transparansi, akuntabilitas, partisipatif, dsb.
Mengandung makna tata kepemerintahan yang baik, Tenaga Kerja pengelolaan pemerintahan yang baik, penyelenggaraan
Kontrol Kontrol pemerintahan yang baik penyelenggaraan negara yang pemerintahan yang baik, penyelenggaraan negara yang baik ataupun administrasi negara yang baik.
Dunia Usaha Dunia Usaha
Penerapan prinsip transparansi, partisipasi, dan Penerapan prinsip transparansi partisipasi dan
Pemerintah Masyarakat Swasta akuntabilitas diakui sebagai landasan awal bagi terwujudnya tata kepemerintahan yang baik secara
Nilai Redistibusi umum. Pertumbuhan Melalui Pelayanan
Suatu gagasan dan nilai untuk mengatur pola hubungan Pasar antara pemerintah, dunia usaha swasta, dan masyarakat.
Apabila sendi-sendi tersebut dipenuhi, maka Governance akan Good Good. www.dadangsolihin.com
9 www.dadangsolihin.com
10 Stakeholders Stakeholders Stakeholders Stakeholders Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah
Berfungsi untuk memediasi kepentingan-kepentingan yang B f i k di i k i k i • STATE CI TI ZENS berkenaan dengan public good.
organized into: g Menjamin suatu lingkungan bagi pembangunan berkelanjutan. Menjamin suatu lingkungan bagi pembangunan berkelanjutan.
- Executive Executive
Community-based organizations Judiciary
Memelihara hukum, ketertiban, dan keamanan. •
Non-governmental organizations Legislature
- Professional Associations Menciptakan suatu visi dan identitas nasional.
Public service Public service Religious groups R li i
- Military Mengembangkan kebijakan dan program publik.
Women’s groups Police
- Media
Menghasilkan pendapatan untuk membiayai infrastruktur dan pelayanan publik pelayanan publik.
Adanya dialog agar BUSI NESS • Mengembangkan anggaran dan implementasinya. para pelaku saling
Small / medium / large enterprises
- memahami memahami Menyediakan peraturan dan insentif bagi pasar. Menyediakan peraturan dan insentif bagi pasar
Semua pelaku harus Semua pelaku harus Multinational Corporations perbedaan- saling tahu apa yang
Financial institutions perbedaan di dilakukan oleh
Stock exchange antara mereka. antara mereka. pelaku lainnya pelaku lainnya. Dunia Usaha Swasta Dunia Usaha Swasta Dunia Usaha Swasta Dunia Usaha Swasta Masyarakat Sipil Masyarakat Sipil Masyarakat Sipil Masyarakat Sipil
Berfungsi dalam pasar untuk menghasilkan barang- Menggerakkan kelompok warganegara untuk barang. berpartisipasi dalam aktivitas ekonomi, sosial, dan politik. Memberikan pelayanan. M b ik l
Menyumbangkan berbagai perspektif yang dinamis dan M b k b b i ktif di i d multi-tingkat. Menciptakan pekerjaan bagi warganegara. Memperkuat perusahaan swasta. M k t h t www.dadangsolihin.com
13 www.dadangsolihin.com
14 Troika: Troika: Proses Perencanaan Pola Hubungan antara Pemerintah Dunia Pola Hubungan antara Pemerintah, Dunia Pola Hubungan antara Pemerintah, Dunia Pola Hubungan antara Pemerintah Dunia
Pendekatan Politik: Usaha Swasta, dan Masyarakat Usaha Swasta, dan Masyarakat
Pemilihan Presiden/Kepala Daerah menghasilkan rencana pembangunan hasil proses politik (public choice theory of pembangunan hasil proses politik (public choice theory of planning), khususnya penjabaran Visi dan Misi dalam RPJM/D.
Proses Teknokratik: Masyarakat,
Menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah
Bangsa, dan Negara g
oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional g j y g g
Masyarakat Masyarakat Masyarakat Masyarakat bertugas untuk itu.
Partisipatif:
VI SI Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah
Dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders, antara lain melalui Musrenbang.
Good Governance Good Governance Dunia Usaha Dunia Usaha Dunia Usaha Dunia Usaha Proses top-down dan bottom-up: Dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan.
y p)
6. Demokrasi (Democracy)
5. Supremasi Hukum (Rule of
Law)
6 Demokrasi (Democracy)
2. Keterbukaan & Transparansi Keterbukaan & Transparansi (Openness & (Openness & Transparency) Transparency) Transparency) Transparency)
12. Komitmen pada Pengurangan Kesenjangan (Commitment to
Reduce Inequality)
7. Profesionalisme & Kompetensi (Profesionalism &
Civil Society Partnership)
Competency)
13. Komitmen pada Perlindungan Lingkungan Hidup (Commitment to
Environmental Protection) p y)
8. Daya Tanggap (Responsiveness)
Environmental Protection)
14. Komitmen pada Pasar yang
Fair (Commitment to Fair Market ) www.dadangsolihin.com
(Accountability)
11. Kemitraan dengan Dunia Usaha Swasta dan Masyarakat (Private Sector &
2.
4. Tanggung Gugat (Accountability)
Manfaat Good Governance Manfaat Good Governance Manfaat Good Governance Manfaat Good Governance
1. Berkurangnya secara nyata praktik KKN di birokrasi. g y y p
2. Terciptanya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan yang bersih, efisien, efektif, transparan, profesional dan akuntabel dan akuntabel.
3. Terhapusnya peraturan perUU-an dan tindakan yang bersifat diskriminatif terhadap warga negara, kelompok, atau golongan p g g p g g masyarakat.
4. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik kebijakan publik.
5. Terjaminnya konsistensi dan kepastian hukum seluruh peraturan perundang-undangan, baik di tingkat pusat maupun daerah.
www.dadangsolihin.com
1. Wawasan ke Depan (Visionary)
9. Keefisienan & Keefektifan (Efficiency & Effectiveness) (Visionary)
2. Keterbukaan & Transparansi (Openness &Transparency)
3 Partisipasi Masyarakat (Efficiency & Effectiveness)
10. Desentralisasi (Decentralization)
11 Kemitraan dengan Dunia
3. Partisipasi Masyarakat (Participation)
18 Market ) 1.
17 Prinsip Prinsip prinsip Good Governance prinsip Good Governance Prinsip Prinsip--prinsip Good Governance prinsip Good Governance
1. Wawasan ke Depan Wawasan ke Depan (Visionary) (Visionary)
secara partisipatif.
Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator g g - Memiliki perencanaan ke depan yang berisi visi dan strategi; - Perangkat/kebijakan yang memberikan kekuatan hukum pada perencanaan yang berisi visi dan strategi (dalam
- - Adanya kejelasan setiap tujuan kebijakan dan program; - Adanya dukungan dari pelaku bentuk Keputusan Menteri/Pimpinan, Keputusan Pimpinan Daerah, Peraturan Menteri atau Peraturan Daerah Adanya dukungan dari pelaku untuk mewujudkan visi. - Adanya peraturan yang memuat dokumen perencanaan yang terukur; - Proses penentuan visi dan strategi Proses penentuan visi dan strategi
Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator
- Tersedianya informasi yang memadai pada setia proses
- Peraturan yang menjamin hak untuk mendapatkan informasi; penyusunan dan implementasi kebijakan publik;
- Website (e-government, e-
- Adanya akses pada informasi yang siap, mudah dijangkau bebas diperoleh
- Iklan layanan masyarakat;
- Media cetak dan elektronik; dijangkau, bebas diperoleh, dan tepat waktu.
- Pusat/balai informasi;
procurement dsb);
p ;
procurement, dsb);
Media cetak dan elektronik;
- Papan pengumuman;
- Pameran pembangunan.
- Adanya kesesuaian antara
- Adanya Standard Operating y pelaksanaan dengan standar prosedur pelaksanaan; y p g
- Adanya pemahaman
- Pedoman pelaksanaan proses y p penyelenggara negara tentang proses/metode partisipatif; p p partisipatif;
- Adanya sanksi yang ditetapkan atas kesalahan pemerintahan atau dalam penyelenggaraan kewenangan/ pelaksanaan kebijakan; atau kelalaian dalam pelaksanaan kegiatan;
- Mekanisme/peraturan untuk mengakomodasi kepentingan yang partisipatif;
- Mekanisme pertanggungjawaban;
- Adanya pengambilan keputusan yang did k k mengakomodasi kepentingan yang beragam
- Laporan tahunan; Laporan pertanggungjawaban;
untuk memperoleh berbagai informasi publik;
- - Adanya kesempatan yang sama untuk berusaha dan berprestasi; - Adanya kesempatan yang sama y p y g untuk berinovasi, berkreasi dan berproduktifitas.
- - Peraturan yang menjamin adanya hak dna kewajiban ysang sama bagi seperti hak berkumpul, berserikat, dan mengeluarkan pendapat; - Adanya kesamaan di depan hukum; Adan a kesempatan ang sama hak dna kewajiban ysang sama bagi anggota masyarakat untuk turut serta dalam pengambilan keputusan kebijakan publik. - Adanya kesempatan yang sama untuk turut serta dalam pengambilan keputusan kebijakan publik; Ad k
- - j p Adanya kesempatan yang sama
- Forum konsultasi dan temu publik, didasarkan konsensus bersama.
- Adanya output dan
- Laporan pertanggungjawaban;
- Sistem pemantauan kinerja penyelenggara negara;
- Media massa nasional maupun media lokal sebagai sarana penyaluran lokal sebagai sarana penyaluran aspirasi masyarakat.
- Sistem pengawasan;
- Mekanisme reward dan punishment.
- Adanya peraturan d d
- Peraturan perundang-undangan; perundang-undangan yang tegas dan konsisten;
- Sistem peradilan pidana yang terpadu/terintegrasi (kepolisian, kejaksaan, pengadilan); y p g yang adil dan tidak diskriminatif; Adanya penindakan j , p g );
- Adanya penegakan hukum
- Reward and punishment yang jelas bagi aparat penegak hukum (kepolisian kehakiman
- Adanya penindakan terhadap setiap pelanggar hukum;
- Sistem pemantauan dan
- Adanya kesadaran dan kepatuhan kepada hukum.
- Sosialisasi peraturan perundang- d undangan.
- Tersedianya layanan - Standar pelayanan minimal; dengan fungsinya; pengaduan, baik berupa
- Prosedur dan layanan pengaduan crisis center, Unit Pelayanan Kode etik profesi;
- saran, dan surat pembaca saran, dan surat pembaca
- Fasilitas akses informasi yang bebas Memiliki kualifikasi di
- j l jelas; bi biaya.
- daya manusia (SDM); y ( );
- Adanya standar dan Standar dan indikator kinerja.
- menindaklanjuti laporan dan pengaduan.
- Adanya kejelasan - Perbagai peraturan perundang-
- Terlaksananya administrasi - Standar dan indikator kinerja untuk pemerintahan dan antar penyelenggaraan negara penyelenggaraan negara menilai efisiensi dan efektivitas menilai efisiensi dan efektivitas tingkatan jabatan di daerah; yang berkualitas dan tepat penyelenggaraan pemerintahan; sasaran dengan
- Adanya kejelasan sta>Survei-survei kepuasan stakeholders; dalam pemberian dukungan dalam pemberian dukungan penggunaan sumberdaya penggunaan sumberdaya
- Peraturan organisasi dan tata laksana terhadap pelayanan yang optimal; penyelenggaraan negara yang efektif masyarakat (Sta
- Melakukan monitoring dan dan efisien;
- Program kerja yang tidak tumpang
- Berkurangnya tumpang tindih.
- - Program-program kebijakan moneter dan Tersedianya layanan layanan/fasilitas-fasilitas khusus bagi masyarakat tidak mampu; Program program kebijakan moneter dan fiskal, sistem hukum yang transparan, pembangunan regional, pemberdayaan gender, masyarakat kurang mampu, dan p ; - Adanya kesetaraan dan keadilan gender; Adanya pemberdayaan g , y g p , kewasan tertinggal; - Pelaksanaan sistem pemantauan dan
- - Adanya pemberdayaan institusi ekonomi lokal/usaha mikro, kecil, dan menengah.
- - Peraturan-peraturan dan pedoman yang mendorong kemitraan pemerintah dunia pemerintah tentang pola-pola kemitraan; - Adanya lingkungan yang kondusif bagi masyarakat mendorong kemitraan pemerintah-dunia usaha swasta-masyarakat; - Peraturan-peraturan yang berpihak pada masyarakat kurang mampu; kondusif bagi masyarakat kurang mampu (powerless) untuk berkarya; - Terbukanya kesempatan bai masyarakat kurang mampu; - Program-program pemberdayaan.
- - affirmative action);
- - evaluasi yang mendukug pelaksanaan Adanya pemberdayaan
- Menurunnya tingkat pencemaran dan kerusakan
- Peraturan dan kebijakan yang menjamin perlindungan dan lingkun
- Berkembangnya ekonomi masyarakat; >Terjaminnya iklim kompetisi yang sehat.
- Menjamin iklim kompetisi yang sehat;
- Mengendalikan dan mengarahkan i t i i t h i t i t investasi pemerintah, investasi swasta yang mendorong peningkatan kesempata berusaha;
- Adanya affirmative action dari pemerintah untuk mendorong kesempatan berusaha bagi pengusaha kesempatan berusaha bagi pengusaha kecil dan menengah.<
- Adanya keikutsertaan masyarakat dalam pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup; Forum kegiatan peduli lingkungan; masyarakat dalam melestarikan lingkungan hidup.
- Forum kegiatan peduli lingkungan;
- Ketentuan insentif dan disinsentif dalam pemanfaatan sumberdaya alam dan perlindungan lingkungan hidup.
- The Anti-Corruption Agency (ACA, founded in 1967) pemahaman, serta implementasi nilai-nilai pemahaman serta implementasi nilai nilai
- Reducing the levels of corruption is depend on: kepemerintahan yang baik pada seluruh stakeholder.
- – the political will; Perlu adanya kesepakatan bersama serta rasa optimistik Perlu adanya kesepakatan bersama serta rasa optimistik
- – a Malaysian requirement that public servants may not run their M l i i t th t bli t t th i
- – a requirement that public servants should declare their assets; a equ e e t t at pub c se a ts s ou d dec a e t e assets;
- – a check to ensure that public servants do not live in a style baik.
- which forms a basis for patron-client relationships in Thai political which forms a basis for patron-client relationships in Thai political
- The Independent Commission Against
- this pattern linked with a tradition of presenting gifts to high officials;
- – a strong political will; t liti l ill
- problems arising from low salaries for officials, limitations on legal provisions and procedures for policing corruption, and the weakness
- – a strong framework of laws; of public opposition of public opposition.
- – a coherent strategy covering investigation, prevention h i i i i i
- – active community involvement; and adequate ti it i l t d d t funding.”
- The CPIB was formed in 1952 when “corruption was a
- The aim is to reduce incentives for corrupt practice by
- Partnership - a Public-Private-Partnership that brings citizens into anti-corruption inspection teams. p p
- CHAR CHIEN = TEA MONEY, in Mandarin
- – the scandal that started in Milan
- KOPI LUI = COFFEE MONEY, in Hokkien KOPI LUI COFFEE MONEY in Hokkien
- LES AFFAIRES = THE BUSINESS
- – a hint of something illegal (in English an
- TUMBUK RUSUK = RIB PUNCHING
- 19.99 = CASH LIMIT
- – for a free lunch!
- BLACK MIST, tt f l t l b t rottenness of long-term rule by one party
- GIFT OF GOOD WILL
- TEA MONEY
- IMPROPER BEHAVIOUR
- BRIBERY, EXTORTION
- DISHONESTY IN DUTY
- CORRUPTION
- WONTOKISM = ONE-TALK-ISM; f i l f l favoring people of same language or group
- 419 = number in the Nigerian legal code of section forbidding “Advance Fee Fraud”
- – people tempted to pay advance fees from bank accounts
- AIR SUPPLY = 100% commission
- – payments for goods or services that don’t exist payments for goods or services that don t exist
- GHOST WORKERS
- – dead or retired public servants still on payroll
Adanya hak-hak dasar rakyat seperti hak berkumpul, berserikat,
6. Demokrasi Demokrasi (Democracy) (Democracy) Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator -
6.
p pengawasan terhadap lembaga penegak hukum yang dilakukan secara obyektif, independen, dan secara obyektif, independen, dan mudah diakses publik;
(kepolisian, kehakiman, kejaksaan);
5. Supremasi Hukum Supremasi Hukum (Rule of Law) (Rule of Law) Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator
22 5.
www.dadangsolihin.com
Adanya output dan outcome yang terukur.
penyelenggaraan urusan pemerintahan atau dalam pelaksanaan;
Procedure (SOP) dalam
4. Tanggung Gugat Tanggung Gugat (Accountability) (Accountability) Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator
21 4.
www.dadangsolihin.com
termasuk forum stakeholders;
3. Partisipasi Masyarakat Partisipasi Masyarakat (Participation) (Participation) Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator
3. 3 Partisipasi Masyarakat Partisipasi Masyarakat (Participation) (Participation)
3
7. Profesionalisme & Kompetisi (Profesionalisme & (Profesionalisme &
7. Profesionalisme & Kompetisi
8. Daya Tanggap 8.
8 Daya Tanggap
8 Daya Tanggap (Responsiveness) Daya Tanggap (Responsiveness) (Responsiveness) (Responsiveness) Competency) Competency)
I dik t Indikator Minimal Mi i l Perangkat Pendukung Indikator P k t P d k I dik t Indikator Minimal I dik t Mi i l P Perangkat Pendukung Indikator k t P d k I dik t
Berkinerja tinggi; Standar kompetensi yang sesuai
Taat asas; Taat asas; Prosedur dan layanan pengaduan
hotline; Kreatif dan inovatif;
Masyarakat (UPM), kotak Sistem reward and punishment yang
bidangnya. yang mudah diakses
Sistem pengembangan sumber masyarakat;
Ad t d d
prosedur dalam
www.dadangsolihin.com
25 www.dadangsolihin.com
26 10.
10. Desentralisasi Desentralisasi (Decentralization) (Decentralization) 9.
9. Efisiensi & Efektivitas Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator
9 Efisiensi & Efektivitas
9 Efisiensi & Efektivitas (Effeciency & Effectiveness) Efisiensi & Efektivitas (Effeciency & Effectiveness) (Effeciency & Effectiveness) (Effeciency & Effectiveness)
Indikator Minimal Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator Perangkat Pendukung Indikator pembagian tugas dan b i t d undangan yang terkait dengan d t k it d
wewenang antar tingkat Desentralisasi dan Otonomi Daerah
Pelayanan Minimal). Pelayanan Minimal) evaluasi untuk perbaikan;
tindih penyelenggaraan tindih penyelenggaraan fungsi organisasi/unit kerja.
Berbagai peraturan dan kebijakan mengenai persaingan usaha yang:
Peraturan peraturan yang berpihak pada pengurangan kesenjangan secara regional, ekonomi, hukum dan kebijakan mengenai penanggulangan kemiskinan, g y seimbang (subsidi silang,
I dik t Mi i l P k t P d k I dik t Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator
14. Komitmen pada Pasar yang Fair Komitmen pada Pasar yang Fair (Commitment to (Commitment to Fair Market) Fair Market)
14.
13. Komitmen pada Lingkungan Hidup Komitmen pada Lingkungan Hidup (Commitment to (Commitment to Environtment Protection) Environtment Protection) I dik t Mi i l P k t P d k I dik t Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator
30 b da g pe ba gu a 13.
kawasan tertinggal. evaluasi yang mendukug pelaksanaan strategi dan kebijakan yang terkait dengan pengurangan kesenjangan dan berbagai bidang pembangunan. www.dadangsolihin.com
Tersedianya layanan- p gg g , pemberdayaan gender, masyarakat kurang mampu, dan kewasan tertinggal;Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator - Adanya kebijakan yang - Peraturan-peraturan yang berpihak pada Adanya kebijakan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat secara
12. Komitmen pada Pengurangan Kesenjangan (Commitment to Reduce Inequality) (Commitment to Reduce Inequality)
29
www.dadangsolihin.com
Terbukanya kesempatan bai masyarakat/dunia usaha swasta untuk turut berperan dalam penyediaan pelayanan umum; p y p y ;
Indikator Minimal Perangkat Pendukung Indikator - Adanya pemahaman aparat pemerintah tentang pola pola
11. Kemitraan dengan Dunia Usaha Swasta & Kemitraan dengan Dunia Usaha Swasta & Masyarakat Masyarakat (Private Sector & Civil Society (Private Sector & Civil Society Masyarakat Masyarakat (Private Sector & Civil Society (Private Sector & Civil Society Partnership) Partnership)
11.
Bagaimana Mewujudkan Bagaimana Mewujudkan Pengalaman Negara negara Lain Pengalaman Negara-negara Lain
Good Governance? Good Governance?
Membutuhkan komitmen kuat, daya tahan dan waktu Malaysia yang tidak singkat, diperlukan pembelajaran,
yang tinggi dari seluruh komponen bangsa bahwa
own businesses;
kepemerintahan yang baik dapat diwujudkan demi
mencapai masa depan bangsa dan negara yang lebih
beyond their means; – a rule that those too heavily in debt may not be promoted.
www.dadangsolihin.com
33 www.dadangsolihin.com
34 Pengalaman Negara--negara Lain . . . Pengalaman Negara Pengalaman Negara negara Lain Pengalaman Negara negara Lain . . . negara Lain Pengalaman Negara-negara Lain . . . Pengalaman Negara negara Lain Hong Kong Hong Kong Thailand
a traditional Thai value system in which merit is derived from power,
Corruption (ICAC established in 1974) need Corruption (ICAC, established in 1974) need
society;
for:
Problem solving include raise salaries, decentralize, impose •
and education; punishments.
Pengalaman Negara--negara Lain . . . Pengalaman Negara Pengalaman Negara negara Lain Pengalaman Negara negara Lain . . . negara Lain Pengalaman Negara-negara Lain . . . Pengalaman Negara negara Lain South Korea Singapore
OPEN: ‘Online Procedures Enhancement for Civil applications’. • Preventive, with less regulation and abolition of ‘zone jurisdiction’ • Singapore’s Corrupt Practices Investigation Bureau (the •
( ll (allowing the public to do business at any government office, not i th bli t d b i t t ffi t
CPIB) CPIB)
tying people to one local office);
Punitive, with a system of ‘report cards’ to the mayor used by the , y p y y • way of life” in Singapore way of life in Singapore
public when finding corruption by an official, on the basis of which all corrupt acts are punished;
Transparent telling people what to expect and when especially Transparent, telling people what to expect and when, especially increasing salaries, as well as reducing opportunities. increasing salaries as well as reducing opportunities • •
through provision of information through a website so that people can discover who is processing their application (eg for a licence) at any moment; t t
www.dadangsolihin.com
37 www.dadangsolihin.com
38 Istilah istilah Korupsi Istilah Istilah Istilah--istilah Korupsi istilah Korupsi istilah Korupsi Asia Asia Asia Asia Italy Italy
China China
TAGENTOPOLI = BRIBES-TOWN •
France Malaysia M l i
“affair” is a romance outside marriage) g ) Colloquial usage for rasuah Colloquial usage for rasuah (corruption in Bahasa Malaysia)
USA
Corrupt acts in ascending order of seriousness based on public opinion survey - translated
Asia Asia Asia Asia Japan
Papua New Guinea
www.dadangsolihin.com
www.dadangsolihin.com
41 Thailand Thailand Thailand Thailand
42 Africa Africa Africa Africa Nigeria Nigeria
U d Uganda
T i K ih Terima Kasih
General
Dadang Solihin’s Profile Dadang Solihin’s Profile
Dadang Solihin currently is Director for Regional Development Dadang Solihin currently is Director for Regional Development Performance Evaluation at Indonesian National Development Planning Agency (Bappenas). He holds MA degree in Economics from University of Colorado, USA. His previous post y , p p is Director for System and Reporting of Development Performance Evaluation at at Bappenas. Beside working as Assistant Professor at Graduate School of Asia- g
Pacific Studies, Waseda University, Tokyo, Japan, he also active as Associate Professor at University of Darma Persada, Jakarta, Indonesia. He got various training around the globe, included Public Officials Capacity
He got various training around the globe, included Public Officials Capacity Building Training Program for Government Innovation, Seoul –Korea (2007), Advanced International Training Programme of Information Technology Management, at Karlstad City, Sweden (2005); the Training Seminar on Land g , y, ( ); g Use and Management, Taiwan (2004); Developing Multimedia Applications for Managers, Kuala Lumpur, Malaysia (2003); Applied Policy Development Training, Vancouver, Canada (2002); Local Government Administration Training Course, Hiroshima, Japan (2001); and Regional Development and Planning Training Course, Sapporo, Japan (1999). He published more than five books regarding local autonomous.
You can reach Dadang Solihin by email at dadangsol@yahoo.com or by his
www.dadangsolihin.com
45
mobile at +62812 932 2202